Dengan mengacu pada teori Buerdue tentang tiga komponen dalam sekularisasi,
yaitu dikotomi ruang dalam system sosial (seperti agama, negara dan pasar),
sekularisasi sebagai kemunduran kepercayaan dan pengamalan agama, marjinalisasi
agama dalam ruang privat. BST menganggap pentingnya membedakan antara
sekularisasi politik (dikotomi agama dan ruang-ruang lain dalam masyarakat), dan
sekularisasi sosial (sekularisasi dlam kehidupan sehari-hari seperti komodifikasi).
Berlandaskan pada dikotomi antara sekularisasi politik dan sekulari sosial ini,
ia melanjutkan pembahwasannya kepada beberapa bagian, yaitu pembahsan tentang
kerangka politik dalam deprivatisasi agama, praktek keagamaan, ketaatan perempuan
dan “ritual intimasi” dalam masyarakat modern dan otoritas agama dalam globalisasi.