Anda di halaman 1dari 1

1.

Pertanyaan Kelompok 1 (Fajar)


Hasil yang dibagikan kepada pemerintah apakah dalam bentuk minyak mentah atau
hasil penjualan dari prroduksi minyak tersebut?
Jawab.
Sebenarnya dalam PSC bagi hasil yang dimaksudkan adalah pembagian dari produksi
kumulatif minyak pada kurun waktu tertentu. Negara menjual bagiannya pada pihak
yang telah ditentukan oleh SKK Migas sedangkan kontraktor bebas menjual bagiannya
pada siapapun. Namun bisa juga pembagian hasil dari hasil penjualan total produksi
minyak kumulatif lalu dibagi menurut persentase yang telah disetujui.
2. Pertanyaan Kelompok 6 (Rizki Triwulanda)
Perbedaan setiap genarasi PSC , dan kenapa yang digunakan PSC generasi 4 ?
Jawab.
Amandemen dari tiap generasi PSC didasari oleh kejadian kejadian tertentu, pada
generasi 1 maksimum cost recovery dibatasi maksimal 40% sehingga perusahaan asing
enggan menanamkan modal, kemudian pada generasi 2 dilakukanlah perubahan yakni
tidak adanya batasan cost recovery, namun untung yang didapat negara dirasa kurang,
lalu munculah PSC generasi 3 yang menaikkan pembagian hasil kepada negara, lantas
harga minyak dunia jatuh dan keuntungan negara hanya habis untuk membayarkan cost
recovery maka dari itu PSC generasi 4 mengamankan 20% hasil produksi sebagai
jaminan. Dan sekarang Indonesia tidak lagi menggunakan PSC melainkan Gross Split.
3. Pertanyaan Kelompok 2 (Roby)
Mengapa PSC berubah menjadi gross split?
Jawab.
Saat ini harga minyak dunia sedang anjlok, maka dari itu pendapatan negara dari PSC
kurang untuk membayarkan cost recovery dari kontraktor, sehingga biaya tersebut
dimasukkan kedalam hutang didalam APBN, maka dari itu dibentuklah Gross Split, pada
gross split ini cost recovery tidak lagi ditanggung oleh negara, melainkan ditanggung
oleh kontraktor.

Anda mungkin juga menyukai