Anda di halaman 1dari 78

Beragam Motif

Batik Indonesia

Kita sebagai bangsa Indonesia dapat berterima kasih kepada pihak Malaysia yang sudah
mempromosikan Batik sebagai bagian dari kebudayaan mereka. Karena:

1. Sebelum-sebelumnya kita tidak terlalu menghargai warisan budaya yang sangat indah ini.
Sebelum-sebelumnya kita tidak mengajukan Batik kepada UNESCO untuk diakui dunia.
2. Sebelumnya batik hanya diidentikkan dengan pakaian orang tua atau pakaian resmi jika
menghadiri acara undangan pernikahan.

3. Sebelum-sebelumnya anak muda enggan pakai batik, namun sekarang para selebritis pun terlihat
keren memakai batik yang dimodernisasikan.

4. Sebelum-sebelumnya tidak ada hari Jumat para eksekutif di kawasan bisnis Jakarta menggunakan
batik untuk ke kantor.

Kita patut berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Malaysia baik itu pemerintah dan
seluruh pihak swastanya.

Sudah bertambahkah kecintaan kita akan batik Indonesia? Sudah bertambahkah pengetahuan kita
mengenai batik Indonesia?

Postingan Cerita dan Warta kali ini akan membahas mengenai beragam corak batik dari Sabang
sampai Merauke. Semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan teman-teman semua!

Mengenal Makna Dibalik Motif Batik

Batik merupakan warisan budaya dunia tak benda yang berasal sli dari Indonesia. Maka dari
itu,sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya kita melestarikan warisan tak benda ini agar tidak
lepas dari tanah nusantara tercinta. “Cintailah Produk Indonesia” , himbauan tersebut bertujuan untuk
agar mengefektifkan dan mengefisienkan serta melestarikan karya dalam negeri, akan tetapi
himbauan tersebut kurang tepat karena ada istilah yang mengatakan bahwa “mencintai tidak harus
memiliki” yang memiliki makna bahwasanya meski tidak memilikinya pun tidak masalah yang penting
telah mencintainya, bagaimana bisa lestari karya negeri apabila kita tidak memilikinya, jadi kita harus
bisa mencintai dan memiliki seperti halnya yang telah dituturkan oleh Bapak Katura, “Cintailah batik
dengan cara memulai untuk memakainya”. Love it by wearing it, dengan begitu batik
dapat lestari. Disamping itu, kita sedikitnya harus tahu bahwa setiap motif batik memiliki makna
ataupun filosofi tersendiri.
Cirebon memiliki lebih dari 300 motif batik yang tentunya memiliki filosofi masing-masing. Contohnya,
motif mega mendung yang paling populer yaitu bahwasanya awan yang mendung menjelang hujan
hawanya akan terasa dingin atau adem sehingga filosofinya kita harus dapat meredam amarah agar
hati terasa sejuk dan mendinginkan pikiran. Selain mega mendung, Cirebon memiliki motif
batik Slobog yang termasuk dalam kategori motif pesisiran. Nah, kita akan mengetahui makna dibalik
motif batik slobog berikut. Slobog sendiri memiliki arti jalan lurus sehingga makna atau filosofinya
adalah umat manusia diharapkan agar selalu berada dalam jalan yang lurus atau benar dalam
kehidupan yaitu jalan yang menuju keridhlo-an Sang Illahi sehingga selamat di dunia dan akherat.
Mengenal makna dari setiap motif batik merupakan satu lagi bentuk upaya kita untuk dapat
melestarikan dan mencintai batik dengan begitu perasaan bangga akan menyertai dalam
melestarikan batik dan motif batik. Para generasi muda Indonesia, ayo kenali makna dibalik motif
batik sebagai kebudayaan kita!!!

Motif Batik Secara Umum

Batik terdiri dari berbagai motif. Namun secara umum, motif batik terdiri dari dua jenis, yaitu motif
geometris dan nongeometris. Motif geometris adalah motif berbentuk garis-garis. Termasuk ke dalam
motif ini adalah batik kawung, parang, dan panji. Batik geometris melambangkan birokrasi pada
pemerintahan, dari raja sampai dengan rakyat, atau “manunggaling kawula gusti”. Sedangkan motif
nongeometris contohnya adalah batik semen, yaitu batik yang bergambar binatang, tumbuh-
tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya. Batik semen melambangkan sesuatu yang tumbuh. Mereka
yang mengenakan batik ini mempunyai harapan semua kebutuhan hidupnya akan tercukupi.
Selain itu, motif batik juga dibedakan dalam figurative, semi figurative, dan nonfigurative. Bahkan
motif batik juga dibedakan berdasarkan nama pembuat motifnya.
Sedangkan berdasarkan namanya, terdapat sembilan kelompok batik yaitu sebagai berikut.
1. Lereng
2. Semen
3. Parang
4. Truntum
5. Kawung
6. Gringsing
7. Ceplok
8. Nitik
9. Pinggiran
Batik juga dibedakan berdasarkan warna, yaitu:
1. Bambangan (merah)
2. Bangjo (merah-hijau)
3. Kelengan (ungu)

CORAK BATIK NUSANTARA


Kesenian membatik sudah dimulai sejak zaman Majapahit, bekas jejaknya dapat ditemui di Mojokerto dan
Tulungagung. Mojokerto
sebagai Ibukota kerajaan Majapahit dan
Tulungagung yang dulunya bernama bonorowo (karena memang dahulu sekelilingnya
adalah rawa-rawa) dipimpin oleh Adipati Kalang, yang dalam kisahnya tidak mau tunduk kepada Majapahit,
sampai pada akhirnya tewas dibunuh, dan saat itulah perajin batik dari Majapahit mulai mengenalkan seni batik
di kota bonorowo yang sekarang bernama Tulungagung.

Batik berasal dari bahasa jawa yaitu dari kata “amba” yang artinya
menulis dan “titik” yaitu titik-titik, sehingga kemudian menjadi ambatitik-
ambatik-mbatik-batik. Betul, pada awalnya batik semuanya dikerjakan
secara manual yaitu dengan menulis menggunakan tangan sehingga
dikenal sebagai batik tulis.
Batik dari sisi geografi dibagi menjadi 2 yaitu batik pesisir dan non pesisir. Batik non pesisir adalah batik
tradisional yang umumnya masih memegang pakem. Batik-batik ini banyak kita jumpai di daerah Solo dan
Jogjakarta. Batik-batik ini dahulunya kebanyakan dipakai oleh kalangan terbatas saja (kerabat keraton) dan
untuk acara tertentu harus menggunakan corak tertentu pula. Acara perkawinan, kain batik yang digunakan
harus bermotif Sidomukti dan/atau Sidoluhur. Sedangkan untuk acara mitoni (7 bulanan), kain batik yang boleh
digunakan adalah bermotif Ceplok Garuda dan/atau Parang Mangkoro, begitu seterusnya untuk acara-acara
upacara adat yang lain.

Batik Sumatera

Batik Aceh

Pengrajin Batik Aceh

Motif batik Aceh rata-rata menampilkan unsur alam dan budaya dalam paduan
warna-warna berani seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan sebagainya.
Warna-warna berani pada batik Aceh inilah yang menjadi ciri khas batik Aceh.
Motif-motif pada batik Aceh umumnya melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif Pintu
Aceh misalnya, menunjukkan ukuran tinggi pintu yang rendah. Kenyataannya, rumah adat Aceh
memang berpintu rendah, namun di dalamnya memiliki ruangan yang lapang. Motif tolak angin
menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat. Motif tersebut mengandung arti
bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan.
Selain motif-motif tersebut juga terdapat beragam motif dan corak khas Aceh yang indah dari batik
Aceh, antara lain Pintu Aceh, Bungong Jeumpa, Awan Meucanek, Pucok Reubong, dan lain-lain.
Batik Jambi

Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik Jambi
biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai selendang/syal. Warna khas
yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning. Motifnya pada
umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motif
batik Jambi yang terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau, durian pecah, merak
ngeram, dan tampok manggis.
Berikut ini adalah motif-motif Batik Jambi yang beraneka ragam. Lebih tertarik yangmanakah Anda?
Batik Bengkulu

Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran dari motif kaligrafi Jambi
dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik khas Bengkulu
secara umum terdiri dari dua jenis. Pertama adalah batik Besurek dengan motif khasnya berupa
tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka Ga Nga atau disebut juga dengan batik Ka Ga Nga
yang memiliki motif berupa tulisan asli masyarakat Rejang Lebong. Beberapa motif dasar dari batik
Besurek antara lain: motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Untuk batik Besurek modern,
biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung
yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.
Berikut ini beberapa motif batik Besurek:

Batik Riau

Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun
sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir. Batik
Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti
merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan
kenduduk.

Ini adalah beberapa motif dari batik Tabir Riau:


Batik Padang

Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat. Dinamakan demikian karena
dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke dalam tanah liat. Namun, seiring dengan
permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak hanya berwarna cokelat saja. Batik ini pada akhirnya juga
diwarnai menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya.

Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain. Bahannya pun ada
yang terbuat dari katun ataupun sutera. Motifnya juga bermacam-macam antara lain tumbuhan
merambat atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-lain.Ini dia beberapa motif
dari batik Tanah Liek:
Batik Lampung

Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi jangan salah,
Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang yang
dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif
batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan kolektor asing adalah motif perahu
dan “pohon kehidupan”.

Ini adalah beberapa contoh motif dari batik Lampung:


Batik Jawa Barat

Mungkin hanya sedikit yang tahu bahwa daerah Jawa Barat memiliki motif batik yang sungguh kaya.
Ketua Yayasan Batik Jawa Barat baru-baru ini mengatakan bahwa Jawa Barat memiliki 200 motif
batik yang model dan coraknya sesuai dengan daerah asalnya. Masing-masing daerah tersebut
memiliki motif unik tersendiri, seperti di Bogor terdapat motif kota hujan, bunga bangkai, dan kujang
kijang yang menggambarkan Bogor sebagai kota hujan. Dikatakan pula bahwa daerah Cirebon
memiliki corak batik yang paling banyak.
Berikut ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Barat:

Babaran Cirebon
Di samping pengenalan motif-motif seperti di atas, kita mengenali babaran batik. Istilah babaran
secara sederhana dapat disepadankan dengan komposisi tata warna atau perpaduan warna.

Pada batik Cirebon dapat dijumpai beberapa jenis babaran seperti:

1. Babaran Biron

2. Babaran Mas

3. Babaran Bang Biru

4. Babaran Soloan

5. Babaran Sogan

6. Babaran Tiganegri

7. Babaran Meteron

8. Babaran Tluki

Uraian di atas sebagai berikut:

1. Babaran Biron

Batik Babaran Biron yang diproses hanya satu kali porodan dan melepaskan lilin dari kain yang
disebut Mateng Pisan. Umumnya pada zaman dahulu batik Mateng Pisan ini baru setengah jadi yang
pada zaman itu hanya ada dua warna yaitu warna biru muda dan biru tua atau hitam saja, tapi ada
pula yang dirancang untuk siap pakai dengan perpaduan warna yang tidak terikat sesuai dengan
keinginannya.

2. Babar Mas

Babar Mas ini diproses dua kali porodan dengan tata warna sebagai berikut: warna dasar tipis
sedangkan warna ornamen atau motifnya berwaarna biru tua, hitam dan coklat soga, sebagian isen-
isen jenis sesek (sempit) diwarnai coklat (pada ornamen hitam).
3. Babaran Bang Biru

Tergolong dua kali porodan, biasanya batik bang Biru ini menampilkan warna dasar putih atau krem,
coklat muda (tipis). Sedangkan motifnya berwarna merah, biru, dan sebagian violet kehitaman.

4. Babaran Soloan

Warna dasar batik ini berwarna tua tidak terikat, sedangkan garis kontur dan motif berwarna muda.
Babaran ini bisa dibuat satu atau dua porodan.

5. Babaran Sogan

Babaran ini dibuat dengan satu kali porodan sedangkan komposisi warnanya bebas. Namun untuk
warna isen-isen harus berwarna coklat soga kecuali isen yang berbentuk titik-titik ini harus putih.

6. Babaran Tiga Negri

Tiga Negri ini diproses dengan tiga kali porodan. Adapun perpaduan warnanya bermacam-macam
antara lain merah biru, hijau kuning, violet, dan coklat soga lebih dominan yang dibatasi dengan
garis-garis tertentu. Adapun ornamen pokoknya berwarna merah sedangkan dasar kain diberi
tambahan.

7. Babaran Meteron

Batik ini dibuat dua kali porodan dengan ornamen pokok bunga-bunga atau buqet, berwarna merah
adapun warna dasar kain berwarna putih atau warna-warna tipis lainnya yang dilengkapi dengan
ornamen garis atau ukel-ukel yang warnanya coklat soga.

8. Babaran Tluki

Jenis ini menggunakan motif bunga-bunga, daun, barang yang bentuknya kecil-kecil dengan tata
merah yang disoga dan dikombinasikan dengan warna hitam, sedangkan warna dasar kain krem atau
kuning tipis.
Ciri Batik Cirebon dan Perbedaan dengan Daerah
Lain

Ciri Batik Cirebon

Untuk lebih mudah mengenal batik Cirebon ada ciri-ciri khusus, yaitu ada garis tipis atau kecil yang
dalam istilah batik Cirebon disebut Wit. Lebih jelasnya yang disebut Wit adalah garis kontur atau tali
air atau juga lung-lungan dan sejenisnya, yang relatif kecil, tipis dan halus yang warnanya lebih tua
dari warna dasar kain.

Istilah Wit ini hanya ditemukan pada batik Tembokan (Cirebon), Popokan (Jawa), yang pada saat ini
hanya dapat dikerjakan oleh pengrajin batik Cirebon.

Namun demikian, harus kita akui bahwa batik jaman dulu (kuno), garis Wit tersebut banyak ditemui,
walaupun batik tersebut bukan dari Cirebon seperti Pekalongan, Jawa, Madura dan lainnya. Hanya
kelihatan ada perbedaan, walaupun sama-sama halus. Perbedaan ini terlihat dari cara atau teknik
membatik.

Perbedaan Teknik

Adapun perbedaan tekniknya tersebut adalah teknik batik Jawa, tukang lengreng (tukang gambar)
membuat garis Wit harus dobel atau kembar sehingga tukang tembok tidak perlu membuat Wit
sendiri karena sudah dibatasi oleh garis kembar tersebut.

Teknik batik Cirebon : tukang lengreng tidak perlu membuat garis (Wit) kembar, cukup satu goresan
saja, selanjutnya tukang tembok sendiri yang harus membuat garis Wit tersebut.

Dengan demikian tukang tembok harus memiliki keahlian khusus agar batik yang dibuat sesuai
dengan apa yang kita harapkan.

Sebetulnya perbedaan teknik ini tidak begitu menonjol namun ini sekedar untuk pengetahuan saja. Di
samping itu perlu kiranya untuk mengenal tahapan proses pembuatan batik.
Batik Indramayu

Untuk lebih lengkapnya mengenai 143 motif batik Indramayu beserta sejarahnya dapat melihatnya
di:http://www.batikpaoman.com/motif.htm

Batik Bogor

Batik Garut
Batik Jawa Tengah
Ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Tengah:

Batik Semarang
Diproduksi para pengrajin di Kampung Batik, Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, Semarang, batik
Semarang juga menawarkan beragam motif yang khas dibanding motif-motif batik dari daerah Jawa
Tengah lainnya. Pada umumnya batik Semarang berwarna dasar oranye kemerahan karena
mendapat pengaruh dari China dan Eropa. Selain itu, motif dasar batik Semarang banyak
dipengaruhi budaya China yang pada umumnya banyak menampilkan motif fauna yang lebih
menonjol daripada flora.

Beberapa motif dari batik Semarang:

Misalnya merak, kupu-kupu, jago, cendrawasih, burung phoenix, dan sebagainya. Adapun motif
Semarang yang menonjolkan ikon kota Semarang seperti Tugu Muda, Lawang Sewu, Burung Kuntul,
Wisma Perdamaian, dan Gereja Blenduk.

Batik Solo
Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Di
sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik
Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola
tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan
untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang
sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya yang terkenal antara lain “Sidomukti” dan “Sidoluruh”.Batik
Solo memiliki warna dominan cokelat soga kekuningan.
Beberapa motif dari batik Solo:

Motif Sidomukti – Agar selalu mukti, berkecukupan, motif ini biasanya digunakan saat upacara
Panggih Pengantin
Motif Batik Solo yang Terpengaruh Budaya Hindu

Motif dari desain Solo terkait dengan budaya Hindu-Jawa: simbol Sawat dari mahkota atau kekuasaan tertinggi,
simbol Meru gunung atau bumi, simbol Naga air, simbol Burung dari angin atau dunia atas dan yang Lidah api
simbol api.

Batik Pekalongan

Motif Batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi pembauran masyarakat Pekalongan, Jawa
Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa
lalu. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu kemudian dikenal sebagai identitasbatik
Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan
dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat
sejak pendudukan Jepang.
Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo
dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas.
Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan
batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya,
menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.

Beberapa motif batik Pekalongan:


Batik Rembang
Batik yang sangat terkenal di Rembang adalah batik Lasem. Batik Lasem ini pasarannya pun sudah
menembus pasar mancanegara. Berikut ini adalah motif-motif dari batik Lasem:
Batik Tegal
Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni.
Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau
melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif. Motifnya banyak mangadaptasi
dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda)
dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan
dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Budaya berpakaian batik di Tegal
dibawa Raja Amangkurat I (Sunan Amangkurat Mas) dari Keraton Kasunanan Surakarta. Amangkurat
yang saat itu menyusuri pantai utara membawa pengikutnya yang di antaranya perajin batik.
Berikut ini beberapa motif dari batik Tegal atau Tegalan:

Sumber: Facebook The Exclusive of Batik Tegalan


Batik Yogyakarta

Di Yogyakarta khususnya, warna batik tradisional adalah biru-hitam, serta soga


cokelat dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun tanaman
indigofera yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga
atau cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon
jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning. Karakter motif batik
Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter
ini berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.
Beberapa motif dari batik Yogyakarta:

Batik Jogja motif Ambarsari


Batik Jawa Timur

Perkembangan batik di Jawa Timur sebenarnya agak lambat dibandingkan dengan batik Jawa
Tengah. Salah satu penyebabnya mungkin karena batik di Jawa Tengah dan Yogyakarta memiliki
patron dari kalangan keraton sehingga selalu ada inovasi. Padahal, batik di Jawa Timur juga memiliki
motif yang tidak kalah uniknya dibandingkan dengan daerah lain.
Batik Jawa Timur mempunyai motif yang lebih bebas, tanpa terikat pakem-pakem motif yang ada
sebelumnya. Ragam hias batik Jawa Timur bersifat naturalis dan dipengaruhi berbagai kebudayaan
asing. Warna-warna yang dipakai batik Jawa Timur tampak lebih cerah. Batik Jawa Timur
sebenarnya tersebar merata di seluruh wilayah Jatim. Hanya saja ada lima wilayah di mana perajin
batik lebih banyak ditemukan, yakni di Madura, Tuban, Sidoarjo, Tulungagung, dan Banyuwangi.
Berikut ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Timur:

Batik Madura

Ternyata, Pulau Madura tak hanya tersohor dengan karapan sapi dan garamnya. Wilayah yang
termasuk Provinsi Jawa Timur ini juga terkenal sebagai penghasil batik. Bahkan, produk batiknya
memiliki ragam warna dan motif yang tidak kalah dengan produksi daerah lain. Maklum, batik Madura
menggunakan pewarna alami sehingga warnanya cukup mencolok. Selain warna yang mencolok,
seperti kuning, merah atau hijau, batik Madura juga memiliki perbendaharaan motif yang beragam.
Misalnya, pucuk tombak, belah ketupat, dan rajut. Bahkan, ada sejumlah motif mengangkat aneka
flora dan fauna yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura.

Sumber: http://batiktulismadura.com/v1/category/batik-madura/
Batik Pacitan
Batik tulis khas pacitan tergolong jenis klasik seperti Motif Sidomulyo, Sekar Jagat, Semen Romodan
Kembang-Kembang.

Sumber: Facebook Batik “Saji” Pacitan

Batik Sidoarjo
Sidoarjo juga punya Kampoeng batik dengan nama Batik Jetis, Kampoeng ini memproduksi batik tulis
dengan motif yang khas dari Sidoarjo. Motif kain batik asal Jetis didominasi flora dan fauna khas
Sidoarjo yang memiliki warna-warna cerah, merah, hijau, kuning, dan hitam. Motifnya juga motif kuno,
tidak banyak perubahan dari motif yang dulu dipakai oleh para pendahulu. Ada abangan dan ijo-ijoan
(gaya Madura), motif beras kutah, motif krubutan (campur-campur) lalu ada motif burung merak, dan
motif-motif lainnya.
Batik Tuban
BATIK Tuban merupakan batik yang paling khas di Jawa Timur, Kenapa? karena proses
pembatikannya dimulai dari bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas.
Jadi gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar kain lalu dibatik.
Batik ini kemudian disebut Batik Gedog.
Dalam buku Batik Fabled Cloth of Java karangan Inger McCabe Elliot tertulis, sebenarnya batik
Tuban mirip dengan batik Cirebon pada pertengahan abad ke-19. Kemiripan ini terjadi pada
penggunaan benang pintal dan penggunaan warna merah dan biru pada proses pencelupan. Namun,
ketika Kota Cirebon mengalami perubahan dramatis dan diikuti dengan perubahan pada batiknya,
batik Tuban tetap seperti semula.

Sumber: Facebook Batik Gedog Tuban

Batik Banyuwangi

Tak banyak orang yang tahu, bahwa sejatinya Banyuwangi merupakan salah satu daerah asal batik
di Nusantara. Banyak motif asli batik khas Bumi Blambangan. Namun hingga sekarang, baru 21 jenis
motif batik asli Banyuwangi yang diakui secara nasional. Jenis-jenis batik Banyuwangi itu salah
satunya antara lain: Gajah Oling; Kangkung Setingkes; Alas Kobong; Paras Gempal; Kopi Pecah, dan
lain-lain.

Semua nama motif dari batik asli Bumi blambangan ini ternyata banyak dipengaruhi oleh kondisi
alam. Misalnya, Batik Gajah Oling yang cukup dikenal itu, motifnya berupa hewan seperti belut yang
ukurannya cukup besar. Motif Sembruk Cacing juga motifnya seperti cacing dan motif Gedegan juga
kayak gedeg (anyaman bambu). Motif-motif batik yang ada ini merupakan cerminan kekayaan alam
yang ada di Banyuwangi. Motif batik seperti di Banyuwangi ini tidak akan ditemui di daerah lain dan
merupakan khas Banyuwangi.

Sumber: http://album.banyuwangikab.go.id

Batik Mojokerto

Batik Mojokerto merupakan sebuah budaya kerajinan batik yang sejarahnya berkembang dengan
masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Keunikan batik Mojokerto adalah pada nama-nama coraknya
yang sangat asing dan aneh di telinga sebagian orang. Misalnya gedeg rubuh, matahari, mrico
bolong, pring sedapur, grinsing, atau surya majapait. Batik Mojokerto kini memiliki 6 motif yang telah
dipatenkan, yakni pring sedapur, mrico bolong, sisik gringsing, koro renteng, rawan indek dan
matahari.

Desain batik itu Mojokerto mengambil corak alam sekitar kehidupan manusia. Misalnya motif pring
sedapur merupakan gambar rumpun bambu dengan daun-daun menjuntai. Ada burung merak
bertengger. Warna dasarnya putih dengan batang bambu warna biru. Sedangkan daunnya warna biru
dan hitam. Demikian pula motif gedeg rubuh, coraknya mirip seperti anyaman bambu yang miring.
Kalau mrico bolong, motifnya berupa bulatan merica berlubang.
Batik Ponorogo

Batik Ponorogo terkenal dengan motif meraknya yang diilhami dari


kesenian reog yang menjadi ikon di daerah ini. Hingga kini paling tidak
sudah 25 corak batik Ponorogo diciptakan. Motif batik lainnya antara lain
merak tarung, merak romantis, sekar jagad, dan batik reog.

Sumber: Facebook Batik Ponorogo


Batik Tulungagung

Pesona batik Tulungagung terletak pada tingkat keberanian memadukan warna untuk menghasilkan
batik dengan warna yang berbeda. Dari yang kebanyakan berwarna coklat maupun hitam, kini lebih
berani dengan memainkan warna yang lebih cerah. Beberapa motif yang paling banyak dibuat di
Tulungagung antara lain “buket ceprik gringsing”,”buket ceprik pacit ungker”, serta “lereng buket”.
Ketiga motif tersebut merupakan satu di antara 86 motif yang dimiliki para perajin di Tulungagung.
Batik Tulungagung,

Jawa Timur yang juga dikenal dengan Barong Gung, kini mulai dilirik pengusaha timur tengah. Adalah
pengusaha asal Arab Saudi Talal Omar Al Yafee yang berniat memasarkan Barong Gung ke tanah
kelahirannya.
Batik Kalimantan

Selama ini yang terkenal hanyalah motif Batik dari pulau Jawa. padahal Kalimantan juga memiliki
motif yang tak kalah menarik dan khas. Bila kain Batik Kalimatan Selatan terkenal dengan nama kain
Sasirangan, kain batik Kalimantan Tengah terkenal dengan nama Batik Benang Bintik-nya. Motifnya
pun variatif dengan warna-warna yang memanjakan selera. Motif yang umum adalah Batang Garing
(simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung
Enggang/Tingang (Elang Kalimantan), dan Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink,
hijau stabilo, merah terang, oranye, dan masih banyak lagi.

Batik Benang Bintik (Sumber: Batik Bagoes)

Batik Sasirangan (Sumber: http://sasirangan.multiply.com/)


Batik Sulawesi

Sulawesi juga memiliki motif batik yang beraneka ragama. Sebagai contoh, batik Sulawesi Selatan
memiliki motif-motif seperti Toraja, Bugis dan Makassar. Batik Sulawesi Selatan umumnya
menggunakan teknik pembuatan yang sama dengan batik Jawa, namun tetap memiliki kekhasan
sendiri. Sedangkan di Sulawesi Tengah rata rata mendatangkan bahan baku tekstil batik dari Jawa,
namun pembuatan motifnya dilakukan oleh masyarakat pengrajin batik di Sulawesi Tengah tepatnya
di kota Palu dan motifnya sesuai dengan ciri khas motif lokal Palu. Motif yang digunakan batik-batik di
Sulawesi Tengah kebanyakan menggambarkan motif burung maleo, motif bunga merayap, motif
resplang, motif ventilasi dan motif ukiran rumah adat Kaili ataupun motif bunga dan buah cengkeh.

Beberapa motif batik Sulawesi Tengah (Sumber: Facebook Batik Banget Indonesia)
Batik Papua

Jangan salah, Papua juga memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal
maupun mancanegara. Dibandingkan dengan corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua
memiliki perbedaan corak yang cukup mencolok. Batik dari daerah ini cenderung lebih gelap namun
banyak memiliki motif yang terdiri dari gambaran patung.
Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Warnanya lebih cokelat
dengan kolaborasi warna tanah dan terakota. Soal pemilihan motif batik Papua banyak menggunakan
simbol-simbol keramat dan ukiran khas Papua. Cecak atau buaya adalah salah satunya,selain tentu
lingkaran-lingkaran besar.Bahannya macam-macam disesuaikan dengan permintaan pasar.

Sumber: http://yiskandar.wordpress.com/
Motif Batik Papua
Jangan salah, Papua juga memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal maupun
Papua memiliki
mancanegara. Dibandingkan dengan corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik
perbedaan corak yang cukup mencolok. Batik dari daerah ini cenderung
lebih gelap namun banyak memiliki motif yang terdiri dari gambaran
patung.
Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Warnanya lebih cokelat dengan
kolaborasi warna tanah dan terakota. Soal pemilihan motif batik Papua banyak menggunakan simbol-simbol
Cecak atau buaya adalah salah
keramat dan ukiran khas Papua.

satunya,selain tentu lingkaran-lingkaran besar.Bahannya


macam-macam disesuaikan dengan permintaan pasar.

Batik Bali dan Nusa Tenggara

Batik Bali

Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar dekade 1970-an. Industri tersebut dipelopori antara
lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati – Gianyar, dengan teknik
tenun-cap menggunakan alat tenun manual yang dikenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan
Mesin (ATBM). Kerapnya orang Bali mengenakan batik untuk berupacara –sebagai bahan kain
maupunudeng (ikat kepala), mendorong industri batik di pulau ini terus berkembang dang maju.
Kini di Bali telah tumbuh puluhan industri Batik yang menampilkan corak-corak khas Bali, juga corak-
corak perpaduan Bali dengan luar Bali seperti Bali-Papua, Bali-Pekalongan, dan lain-lain.

Sumber:http://batikwongbali.blogspot.com

Batik Nusa Tenggara

Daerah Nusa Tenggara juga memiliki batik dengan motif khasnya sendiri. Contohnya adalah batik

Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) yang dijadikan sebagai pakaian batik


resmi lokal NTB. Di NTT, juga terdapat batik. Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilkan batik
dengan keunikan masing-masing.
Pulau Sumba misalnya batik tenunnya khas dengan motif hewan. Pulau Rote khas dengan
motif daunnya.

Sumber: Facebook Batik Sasmbo 2010

Batik itu warisan budaya Nusantara. Seandainya kita tidak terpisah oleh
penjajah, Malaysia itu juga termasuk nusantara. Kita itu dengan mereka dulunya
satu. bedanya Malaysia dijajah Inggris, Indonesia dijajah Belanda. Tapi kita dengan
mereka berbagi warisan budaya yang berakar dari leluhur yang sama. Seperti motif
Batik Sumatera berbeda dengan motif batik Jawa dan motif Batik Papua, seperti itu
juga bedanya motif batik Malaysia dengan motif batik Indonesia.

Motif dan corak Batik Tegalan atau tegal


Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni. Batik tulis
Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini tak
Motifnya banyak mangadaptasi
dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif.

dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan


masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan
warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk
sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk
khas anyaman bambu dalam warna agak gelap.
Berikut ini beberapa motif dari batik Tegal atau Tegalan:

Budaya berpakaian batik di Tegal dibawa Raja Amangkurat I (Sunan


Amangkurat Mas) dari Keraton Kasunanan Surakarta. Amangkurat yang
saat itu menyusuri pantai utara membawa pengikutnya yang di
antaranya perajin batik.

Corak Batik Tulis Dari Kabupaten Pati


Batik Tulis Bakaran tipe ini terbuat dari bahan katun yang lebih halus, sehingga tidak saja sangat nyaman
digunakan namun dipadu dengan corak yang sangat cantik, menjadikan Anda tampil menawan dan mempesona.

Batik Tulis Bakaran tipe ini terbuat dari bahan katun


yang lebih halus, sehingga tidak saja sangat nyaman
digunakan namun dipadu dengan corak yang sangat
cantik, menjadikan Anda tampil menawan dan mempesona.

Motif Batik Tulis Kebumen Jawa Tengah


Posted by admin on March 5, 2012 // Leave Your Comment
Terbuat dari bahan primissima yang sangat halus, dengan kualitas batikan yang super, menjadikan batik ini
sangat cantik dan elegan.

Batik-batik ini sangat cocok bagi Anda yang ingin senantiasa tampil menawan
dan eksklusif. Nikmati keindahan dan kemewahannya.
Batik-batik ini terbuat dari kain primissima yang sangat nyaman ketika digunakan. Corak-corak dan motif alam
menjadi andalan dari kota Kebumen, Jawa Tengah.

Batik Tulis Pekalongan


Posted by admin on March 5, 2012 // Leave Your Comment
Batik Tulis Pekalongan ini dibuat untuk memenuhi selera dari kaum muda, warna-warna berani dengan corak
yang ekspresif .

Batik Tulis ini cocok dipakai untuk bergaya santai maupun acara-acara formal. Batik
Tulis ini terbuat
dari bahan katun yang sangat halus, dengan warna-warna trend terkini
(ungu, hijau, merah) sehingga sangat cocok baik bagi kawula muda yang dinamis.Batik2 ini
terbuat dari bahan Primissima Bendera, dengan full batikan pada seluruh kain menjadikan Batik ini mewah nan
eksklusif. Nikmati sensasi dan kemewahannya
Motif Batik Indramayu
Posted by admin on March 5, 2012 // Leave Your Comment
Dengan bahan yang lebih halus, lebih panjang dan lebar membuat batik ini berada pada kelas yang tinggi.
Warna-warna soft mendominasi batik tipe ini. Cocok bagi Anda yang selalu ingin tampil prima dan menjadi yang
terbaik. Batik Tulis pada kategori ini umumnya dibuat dengan canting besar dan menggunakan bahan katun,
membuat batik ini nyaman ketika dipakai. Corak khas udang, ikan, lobster banyak kita temui pada tipe ini.

Batik Tulis Banyumas


Posted by admin on March 5, 2012 // Leave Your Comment
Batik Tulis pada kategori ini umumnya dibuat dengan canting besar dan menggunakan bahan katun, membuat
Corak khas udang, ikan, lobster banyak kita
batik ini nyaman ketika dipakai.

temui pada tipe ini. Dengan bahan Katun Primissima, membuat


corak batik bisa dibuat menjadi lebih detail dan halus. Warna-
warna terang mendominasi tipe ini. Cocok bagi Anda yang dinamis dan ceria.
Dengan bahan yang lebih halus, lebih panjang dan lebar membuat batik ini berada pada kelas yang tinggi.
Warna-warna soft mendominasi batik tipe ini. Cocok bagi Anda yang selalu ingin tampil prima dan menjadi yang
terbaik.
Motif Batik Semen
Semen, berdasarkan kata semi, berarti untuk tumbuh atau tumbuh, adalah pola non-geometris yang terinspirasi
oleh alam. Penuh
dengan desain bergaya, bunga, daun, pegunungan, dan
hewan, kelompok ini desain adalah

sangat penting untuk kerajaan pada acara-acara khusus, serta


masyarakat umum dalam penggunaan sehari-hari.
Garuda, mistik-manusia burung dalam mitologi Hindu, yang membawa Wisnu melalui langit, sering digambarkan
dalam Semen desain dengan satu, atau sepasang sayap atau sayap dan ekor.

Batik Motif Jogja

Motif batik dibagi menjadi tingkatan yang berbeda dari desain, masing-masing dengan ratusan variasi .
Anda akan melihat desain tertentu , pola
pengantar singkat ke desain utama batik .
terlarang yang disediakan hanya khusus untuk istana kerajaan. Seiring
waktu, pola-pola tertentu ini diperbolehkan untuk penggunaan umum.
Papua dan Kreasi Batiknya
desain batik terbaru Papua `s Kamoro dan suku Amukme, baru saja dirilis oleh desainer asli Papua dan
pengusaha Jimi Hendrick Afaar, akan ditampilkan di Grand Indonesia di Jakarta,

“Untuk memperkenalkan (Papua batik) kepada masyarakat Indonesia dan wisatawan asing, saya
dan kelompok saya akan berpartisipasi dalam pameran yang akan diadakan di Grand Indonesia persegi di
Jakarta bulan depan,” kata Jimi ANTARA di Port Numbay Boutique, Kotaraja, Selasa .
Selain memperkenalkan desain terbaru, ia juga akan menampilkan batik dari Jayapura
dan suku-suku lain di Papua.
“Selain desain Komoro dan Amukme, saya juga akan menunjukkan desain batik dari Port Numbay / Jayapura,”
katanya.

Papua batik bercerita tentang budaya lokal, tradisi yang terlupakan atau terancam, katanya.
“Saya memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan dan melindungi budaya Papua melalui desain batik,
terutama yang terancam punah atau dilupakan,” katanya.
“Untuk memuaskan klien sangat penting, terutama karena Pelabuhan Numbay batik
tidak hanya dikenal di Indonesia, atau Papua, tetapi juga sampai ke Italia dan
beberapa negara lain,” tambahnya.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengunjungi Pelabuhan Numbay butik
batik. Menteri memuji desain batik indah Papua.

Motif Batik Papua


Jangan salah, Papua juga memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal maupun
mancanegara. Dibandingkan dengan corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua memiliki perbedaan
corak yang cukup mencolok. Batik dari daerah ini cenderung lebih gelap namun banyak memiliki motif yang
terdiri dari gambaran patung.
Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Warnanya lebih cokelat dengan
kolaborasi warna tanah dan terakota.

Soal pemilihan motif batik Papua banyak menggunakan simbol-simbol keramat dan ukiran khas Papua. Cecak
atau buaya adalah salah satunya,selain tentu lingkaran-lingkaran besar.Bahannya macam-macam disesuaikan
dengan permintaan pasar.

Batik Tulis Betawi


batik identik dengan budaya dari Jawa. Akan tetapi jangan salah, diberbagai daerah penjuru nusantara kita juga
memiliki batik dengan ciri khasnya tersendiri. Hampir setiap daerah di negeri kita ini memiliki corak batik yang
khusus berikut nama yang berdasarkan asal daerahnya, seperti Batik Solo, Batik Yogya, Batik Pekalongan, Batik
Paoman Indramayu, Batik Cirebon, Batik Kalimantan, Batik Madura, Batik Papua, dan yang terbaru kini hadir
Batik Betawi yang tidak kalah istimewanya.

Motif dari batik betawi terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu Ondel-ondel, Nusa Kelapa, Ciliwung
Rasamala, dan Salakanegara. Motifnya lebih banyak bercirikan khas betawi seperti alat musik tanjidor, gambang
kromong, ondel-ondel, kota kuno.
ciri khas kain batik betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif Tumpal, yaitu bentuk motif geometris
segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada
di bagian depan. Motif

BATIK TULIS PALEMBANG


Daerah Nusantara memang terkenal dengan seni dan budaya yang penuh dengan keunikan serta mengandung
makna didalamnya seperti batik. di berbgai daerah nusantara memiliki seni batik yangb khas sesuai dengan
daerahnya masing-masing, begitu juga dengan daerah palembang yang juga memiliki seni batik yang khas.
Batik palembang memiliki motif yang berbeda dengan batik yang lain,
motif batik palembang tidak ada yang bergambar binatang hal ini
dikarenakan oleh pengaruh ajaran islam yang melarang simbol manusia ataupun binatang untuk dijadikan
sebagai hiasan. oleh karena itu batik palembang banyak yang bermotif bunga-bunga taupun keindahan alam,
adapun motif batik palembang yang terkenal yaitu motif lasem dan motif bunga teh.

Motif dan Bahan Batik dari Palembang


Batik Palembang menggunakan bahan antara lain sutra, alat tenun bukan mesin (ATBM), organdi, jumputan,
katun, dan blongsong. Adapun motif batik Palembang di antaranya kembang jepri, lasem, sisik
ikan, gribik, encim, kembang, bakung, kerak mutung, sembagi, dan salahi.

Batik Palembang mempunyai ciri khusus dengan motif yang halus dan warnanya yang magis. Sewet Batik
Palembang yang terkenal adalah Sewet Batik Jepri dan Batik Lasem
Batik Lasem

Batik Lasem adalah batik yang berasal dari Lasem, sebuah kota pantai utara Jawa Tengah. Hal ini terkenal
“abang getih pithik” (bahasa Jawa: ayam
dengan warna merah cerah khas yang disebut
darah merah). Lasem Batik adalah salah satu yang paling indah seni
batik di Indonesia dan juga menampilkan inter-marriage dua budaya: Jawa dan Cina.

Motif Batik Tulis Lasem


Motif Burung Hong dengan warna dasar kain merah marun. Batik ini merupakan Batik tulis asli dari Lasem.
Cianjur, Keindahan alam dan Batik

Tidak berlebihan jika ada ungkapan mengatakan Jawa Barat di ciptakan Tuhan sambil tersenyum, ungkapan itu
untuk menggambarkan ke indahan alamnya yang luar biasa.
Namun selain alamnya yang luar
biasa indah, Jawa Barat juga memiliki budaya yang begitu exotis, salah satunya
adalah budaya batik.

Cianjur, adalah salah satu kabupaten di jawa barat, penghasil batik. motif batik hayam pelung, maenpo,beasan
dan kacapi suling adalah motif batik dari Cianjur Jawa Barat
Batik Priangan
Garut adalah sebuah kabupaten di Jawa Barat Indonesia, seperti daerah lain di pulau jawa, garut juga
merupakan daerah penghasil batik. Batik yang di hasilkan dari Daerah Garut, merupakan
perpaduan atau gabungan corak batik dari solo,jogja dan pekalongan

Batik Kawangsan
Banten merupakan provinsi paling barat di ujung barat pulau jawa. Batik yang terkenal dari banten adalah Batik
Kawangsan.
Batik Mega Mendung
Cirebon adalah salah satu kabupaten di jawa Barat, Batik yang terkenal dari sana adalah Batik mega mendung.

Batik Cap Garutan 2 Warna & Acak Corak.


by: Rasya

Batik cap yang dibuat dengan melewati 2x proses pengecapan dan pewarnaan ini merupakan
salah satu produk kebanggaan kami karena batik produksi "Rasya" ini tidak akan anda dijumpai
di tempat lain. Warna yang dihasilkan pun berbeda dengan batik satu warna yang hanya melewati
1x proses pengecapan dan pewarnaan, karena warna yang timbul adalah warna hasil perpaduan
dari kedua warna yang digunakan.
Batik Cap Garutan 1 Warna.
(Bahan: Rajawali)
Bahan: Katun Rajawali
Batik Tulis Motif Garutan
Sejarah Batik Garutan
Kegiatan dan usaha pembatikan di Garut merupakan warisan nenek moyang yang berlangsung
turun temurun dn telah berkembang lama sebelum masa kemerdekaan. Pada tahun 1945, Batik
Garut semakin populer dengan sebutan Batik Tulis Garutan dan mengalami masa jaya antara
tahun 1967 - 1985 dengan 126 unit usaha.
Batik Garutan mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh semakin pesatnya batik printing,
kurangnya minat generasi penerus pada usaha batik tulis, ketidaktersediaan bahan dan modal,
serta lemahnya strategi pemasaran.

Batik garutan umumnya digunakan untuk kain sinjang, namun berfungsi juga untuk memenuhi
kebutuhan sandang dan lainnya. Bentuk motif batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan
sosial budaya, falsafah hiup, dan adat istiadat orang Sunda.

Motif-motif batik Garut dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya, selain
itu bermotif flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk
kawung atau belah ketupat.
Warnanya diominasi oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah lainnya yang
merupakan karakteristik khas batik garutan. Saat ini pengolahan batik garutan terkonsentrasi di
Garut kota.

Batik Tulis Garut (Priangan)


Inilah Batik Tulis Garut dengan kualitas Platinum, coraknya adalah pilihan dan hanya dikerjakan oleh para expert.
Merak adalah corak andalan yang paling sering muncul pada tipe ini. Lengkapi koleksi Anda segera dengan
Batik langka dari Garut ini.

Batik Tulis Garutan

Motif: Kurung Hayam


Bahan: Primisima
Motif: Padjadjaran
Bahan: Primisima

Motif: Merak Ngibing


Bahan: Primisima

Motif: Bango
Bahan: Primisima
Motif: Papangkah Manuk
Bahan: Primisima

Motif: Bulu Hayam (Sapu Jagat)


Bahan: Sutra ATBM Garutan

Motif Batik Tasikmalaya Jawa Barat


Di Jawa Barat ada batik Pasundan, batik Banyumas, batik Ciamis, batik Cirebon, batik Garut, batik Indramayu,
batik Sumedang, batik Tasikmalaya.
Selain bercocok tanam masyarakat Tasikmalaya juga merupakan pengerajin. Masa keemasan batik di
tasikmalaya sekitar rentang waktu tahun 1950-1960an. Motif-Motif batik dari tasik kebanyakan terinfirasi dari
alam seperti motif ikan,laba-laba,merak ngibing, kupu-kupu dan daun talas.
Batik Tasikmalaya
Posted by admin on February 15, 2012 // Leave Your Comment
Batik Tasik banyak memiliki kesamaan dengan batik-batik lain di Jogja dan solo, karena batik yang ada di daerah
jawa barat banyak terpengaruh budaya Jogja.

BATIK RIAU SUMATRA


Di Riau ada batik Batik Selerang yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir. Batik Tabir
warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik Riau adalah bunga bintang,
sosou, cempaka, kenduduk
Itu sekilas tentang batik di Sumatera. Bagaimana di Jawa? Ups, jangan ditanya lagi. Katanya, batik terlahir di
tanah Jawa. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik
sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi
perempuan.

Motif Batik Ponorogo


Jangan salah, Papua juga memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal maupun
mancanegara. Dibandingkan dengan corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua memiliki perbedaan
corak yang cukup mencolok. Batik dari daerah ini cenderung lebih gelap namun banyak memiliki motif yang
terdiri dari gambaran patung.
Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Warnanya lebih cokelat dengan
kolaborasi warna tanah dan terakota. Soal pemilihan motif batik Papua banyak menggunakan simbol-simbol
keramat dan ukiran khas Papua. Cecak atau buaya adalah salah satunya,selain tentu lingkaran-lingkaran
besar.Bahannya macam-macam disesuaikan dengan permintaan pasar.
Batik Madura
Tidak seperti Kebanyakan batik dari daerah lain yang monoton dan terkesan penuh dengan filosofi. Batik madura
sebaliknya
Batik Tulis Madura merupakan batik pesisir yang memiliki ciri khas sangat kuat. biasanya motif batik Madura
meggambarkan objek realis bisa flora, fauna. Pewarnaan batik Madura cenderung berani dengan warna cerah,
hal ini dipengaruhi oleh letak geografis Madura yang dikelilingi lautan biru, bukit kapur.

Hubungan dagang dengan bangsa asing dimasa lampau yang menyebabkan adanya akulturasi budaya(cina,
Hindia dan Gujarat) yang berpengaruh pula pada batik yang bersifat ekspresif. Oleh sebab itu penduduk Madura
mencoba mencari warna yang berbeda atau warna yang tidak sering dijumpai.
Seiring dengan semakin berkembangnya informasi dan tekhnologi, maka batik madura juga semakin kaya akan
inovasi dan kretifitas pembuatnya.

Batik Tanjung Bumi dari Madura


Pulau madura sangat kaya akn kreatifitas batiknya. salah satu batik yang terkenal dari Madura adalah Batik
tanjung bumi.
Motif BatikTulis TANJUNGBUMI ini umumnya berupa motif tanaman, bunga, tumbuh-tumbuhan lainnya, burung
dan jenis binatang lainnya, penggambaran motif burung atau binatang lainnya juga tidak terlalu nampak seperti
gambar aslinya namun hanya berupa goresan yang telah diukir agar tidak menyerupai wujud aslinya. Tidak
diketemukan adanya motif atau gambar manusia dalam Batik Tanjung Bumi, hal ini bisa dimaklumi mengingat
pengaruh ajaran Islam yang melatar belakangi budaya masyarakat Madura.
Batik Tulis Pamekasan Madura
Satu lagi kabupaten yang berada di pulau madura adalah kabupaten pamekasan. Seperti sumenep Pamekasan
juga memiliki pusat-pusat pembuatan batik.

Batik Sumenep Madura


Sumenep: Pulau madura terbagi dalam beberapa kabupaten dan termasuk dalm provinsi Jawa Timur. Sumenep
adalah salah satunya. Di sumenep ini juga pembuatan batik menjamur dan tidak kalah dengan daerah jawa
lainnya
Exotisme Batik Gentongan Madura
Batik gentongan merupakan batik yang berasal dari Madura, batik ini memiliki keindahan yang luar biasa karena
memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pembuatannya.

BATIK TULIS PALEMBANG


Daerah Nusantara memang terkenal dengan seni dan budaya yang penuh dengan keunikan serta mengandung

makna didalamnya seperti batik. di berbgai daerah nusantara memiliki seni batik yangb khas sesuai
dengan daerahnya masing-masing, begitu juga dengan daerah palembang yang juga memiliki seni batik yang
khas.
Batik palembang memiliki motif yang berbeda dengan batik yang lain, motif batik palembang tidak ada yang
bergambar binatang hal ini dikarenakan oleh pengaruh ajaran islam yang melarang simbol manusia ataupun
binatang untuk dijadikan sebagai hiasan. oleh karena itu batik palembang banyak yang bermotif bunga-bunga
taupun keindahan alam, adapun motif batik palembang yang terkenal yaitu motif lasem dan motif bunga teh.

Batik Solo
Batik Solo sangat terpengaruh oleh batik Jogja. Ini mungkin karena alur budaya yang nyaris sama atau juga di
sebabkan karena letak geografis yang tidak begitu jauh. Akan tetapi ada beberapa motif yang berbeda.

Motif Batik Mojokerto


Batik Mojokerto merupakan sebuah budaya kerajinan batik yang sejarahnya berkembang dengan masa kejayaan
Kerajaan Majapahit. Keunikan batik Mojokerto adalah pada nama-nama coraknya yang sangat asing dan aneh di
telinga sebagian orang. Misalnya gedeg rubuh, matahari, mrico bolong, pring sedapur, grinsing, atau surya
majapait. Batik Mojokerto kini memiliki 6 motif yang telah dipatenkan, yakni pring sedapur, mrico bolong, sisik
gringsing, koro renteng, rawan indek dan matahari.
Desain batik itu Mojokerto mengambil corak alam sekitar kehidupan manusia. Misalnya motif pring sedapur
merupakan gambar rumpun bambu dengan daun-daun menjuntai. Ada burung merak bertengger. Warna

dasarnya putih dengan batang bambu warna biru. Sedangkan daunnya warna
biru dan hitam. Demikian pula motif gedeg rubuh, coraknya mirip seperti anyaman bambu yang
miring. Kalau mrico bolong, motifnya berupa bulatan merica berlubang.

CORAK BATIK NUSANTARA

Kesenian membatik sudah dimulai sejak zaman Majapahit, bekas jejaknya dapat ditemui di Mojokerto dan
Tulungagung. Mojokerto sebagai Ibukota kerajaan Majapahit dan Tulungagung yang dulunya bernama bonorowo
(karena memang dahulu sekelilingnya adalah rawa-rawa) dipimpin oleh Adipati Kalang, yang dalam kisahnya
tidak mau tunduk kepada Majapahit, sampai pada akhirnya tewas dibunuh, dan saat itulah perajin batik dari
Majapahit mulai mengenalkan seni batik di kota bonorowo yang sekarang bernama Tulungagung.
Batik berasal dari bahasa jawa yaitu dari kata “amba” yang artinya menulis dan
“titik” yaitu titik-titik, sehingga kemudian menjadi ambatitik-ambatik-mbatik-batik. Betul, pada awalnya batik
semuanya dikerjakan secara manual yaitu dengan menulis menggunakan tangan sehingga dikenal sebagai batik
tulis.

Batik dari sisi geografi dibagi menjadi 2 yaitu batik pesisir dan non pesisir. Batik non pesisir adalah batik
tradisional yang umumnya masih memegang pakem. Batik-batik ini banyak kita jumpai di daerah Solo dan
Jogjakarta. Batik-batik ini dahulunya kebanyakan dipakai oleh kalangan terbatas saja (kerabat keraton) dan
untuk acara tertentu harus menggunakan corak tertentu pula. Acara perkawinan, kain batik yang digunakan
harus bermotif Sidomukti dan/atau Sidoluhur. Sedangkan untuk acara mitoni (7 bulanan), kain batik yang boleh
digunakan adalah bermotif Ceplok Garuda dan/atau Parang Mangkoro, begitu seterusnya untuk acara-acara
upacara adat yang lain.

Motif Batik Bengkulu


Posted by admin on March 5, 2012 // Leave Your Comment
Kain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya membentuk
sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif
kain besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral, terutama pada pemakaian
kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya berbentuk kerudung wanita
calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak boleh
dipergunakan secara sembarangan.
Batik Tulis Betawi
Posted by admin on March 5, 2012 // Leave Your Comment
batik identik dengan budaya dari Jawa. Akan tetapi jangan salah, diberbagai daerah penjuru nusantara kita juga
memiliki batik dengan ciri khasnya tersendiri. Hampir setiap daerah di negeri kita ini memiliki corak batik yang
khusus berikut nama yang berdasarkan asal daerahnya, seperti Batik Solo, Batik Yogya, Batik Pekalongan, Batik
Paoman Indramayu, Batik Cirebon, Batik Kalimantan, Batik Madura, Batik Papua, dan yang terbaru kini hadir
Batik Betawi yang tidak kalah istimewanya.

Motif dari batik betawi terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu Ondel-ondel, Nusa Kelapa, Ciliwung
Rasamala, dan Salakanegara. Motifnya lebih banyak bercirikan khas betawi seperti alat musik tanjidor, gambang
kromong, ondel-ondel, kota kuno.
ciri khas kain batik betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif Tumpal, yaitu bentuk motif geometris
segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada
di bagian depan. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan.

Batik Sasirangan Kalimantan


Jika daerah Jawa terkenal dengan potensi kain batik tulis yang telah mendunia, maka Kalimantan Selatan juga
memiliki Batik Sasirangan yang menjadi kain adat khas suku Banjar. Kerajinan tersebut telah
diwariskan secara turun menurun, dan dibuat dengan cara tradisional yaitu menggunakan
teknik tusuk jelujur kemudian diikat dengan tali rafia, selanjutnya dicelupkan ke berbagai pilihan warna.
Motif Kain Panjang Solo
gambar kain di bawah adalah detil dari Panjang kain yang dibuat di bengkel Hardjonagoro di Surakarta di 80-an.
Motif menggabungkan pengaruh beberapa wilayah, tapi gaya keseluruhan dan warna khas dari desain Solo
Sarana ‘kain Panjang’ ‘panjang kain. Ini adalah sepotong kain sekitar satu per dua setengah meter. Hal ini
igunakan sebagai sarung, tetapi Panjang kain dianggap sebagai lebih formal.

Motif Truntum

Boleh dibilang motif truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali.
Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta.

Sang Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh
Raja yang telah mempunyai kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan menghilangkan
kesedihan, Ratu pun mulai membatik. Secara tidak sadar ratu membuat motif
berbentukbintang-bintang di langit yang kelam, yang selama ini menemaninya
dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam membatik menarik perhatian Raja yang
kemudian mulai mendekati Ratu untuk melihat pembatikannya. Sejak itu Raja selalu
memantau perkembangan pembatikan Sang Ratu, sedikit demi sedikit kasih sayang
Raja terhadap Ratu tumbuh kembali. Berkat motif ini cinta raja bersemi kembali
atau tum-tum kembali, sehingga motif ini diberi nama Truntum, sebagai lambang
cinta Raja yang bersemi kembali
Batik dengan Motif Pamiloto Jogjakarta
MOTIF BATIK TAMBAL [MOTIF BATIK Tulis]

Zat Pewarna: Soga Alam

Digunakan : Sebagai Kain Panjang

Unsur Motif : Ceplok, Parang, Meru dll

Ciri Khas : Kerokan

Makna Filosofi : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena

tambal artinya menambah semangat baru

Motif Batik Lereng


Mengacu pada baris diagonal pola di antara motif parang. Selain itu, banyak pola-pola yang hanya baris dari
garis-garis diagonal sempit yang dipenuhi dengan seluruh array dari pola-pola yang kecil. sekali lagi, salah satu
pola lama yang disediakan untuk istana kerajaan, adalah salah satu yang lebih
terkenal motif ini.
Udang Liris atau hujan rintik melambangkan kesuburan, harapan untuk kemakmuran,
tekad, untuk memiliki keberanian untuk melakukan apa penting bagi bangsa dan orang-orangnya.
Batik Motif Parang
Kadang-kadang motif ini merujuk sebagai keris atau pedang pola luar, Parang motif lidah api, atau lidah api.
Parang adalah salah satu yang paling kuat dari motif-motif batik dengan garis diagonal paralel . Ada berbagai
ratusan variasi, dari kecil 2 cm Parang Klithik terbesar di 8 cm atau lebih dalam Parang Barong.

Motif Batik Cilacap


Corak-corak khas pesisir menjadi daya tarik sendiri bagi para pemerhati dan pecinta Batik karena coraknya yang
bebas dengan warna-warni yang berani. Inilah koleksi Batik Tulis Cilacap dengan corak2 khas pesisir. Karena
posisi daerah Cilacap yang berada di Pantai Selatan Jawa, maka corak-corak khas klasik Jogja dan Solo juga
diserap dalam Batik Tulis daerah Cilacap. Corak-corak klasik tersebut dipadukan dengan coletan-coletan khas
Cilacap menjadikan Batik ini sangat layak Anda miliki.
Batik Pekalongan
Pekalongan adalah sebuah kota yang secara geografis terletak di pesisir pantai utara jawa, dan masuk dalam
pemerintahan provinsi jawa tengah.Batik pesisir Pekalongan mempunyai ciri khas tersendiri jika dibandingkan
dengan batik-batik lainnya. Bukan hanya karena corak ragam yang variatif, namun juga pewarnaan yang lebih
berani dengan menghasilkan warna-warna cerah.

Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling kaya akan warna. Sebagaimana ciri
khas batik pesisir, ragam hiasnya biasanya bersifat naturalis. Jika dibanding dengan batik
pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan China dan
Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun motifnya terkadang
sama dengan batik Solo atau Yogya, seringkali dimodifikasi dengan variasi warna yang
atraktif. Tak jarang pada sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang berani, dan
kombinasi yang dinamis. Motif yang paling populer di dan terkenal dari pekalongan adalah
motif batik Jlamprang.
Batik Pekalongan banyak dipasarkan hingga ke daerah luar jawa, diantaranya Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Minahasa, hingga Makassar. Biasanya pedagang batik di
daerah ini memesan motif yang sesuai dengan selera dan adat daerah masing-masing.

Keistimewaan Batik Pekalongan adalah, para pembatiknya selalu mengikuti perkembangan


jaman . Misalnya pada waktu penjajahan Jepang, maka lahir batik dengan nama’Batik Jawa
Hokokai’,yaitu batik dengan motif
dan warna yang mirip kimono
Jepang. Pada umumnya batik jawa hokokai ini
merupakan batik pagi-sore. Pada tahun enampuluhan juga diciptakan batik
dengan nama tritura. Bahkan pada tahun 2005, sesaat setelah presiden SBY diangkat
muncul batik dengan motif ‘SBY’ yaitu motif batik yang mirip dengankain tenun ikat atau
songket. Motif yang cukup populer akhir-akhir ini adalah motif Tsunami. Memang orang
Pekalongan tidak pernah kehabisan ide untuk membuat kreasi motif batik.

Batik Tulis Pekalongan


Batik Tulis Pekalongan ini dibuat untuk memenuhi selera dari kaum muda, warna-warna berani dengan corak
yang ekspresif menjadi Batik Tulis ini cocok dipakai untuk bergaya santai maupun acara-acara formal. Batik Tulis
ini terbuat dari bahan katun yang sangat halus, dengan warna-warna trend terkini (ungu, hijau, merah) sehingga
sangat cocok baik bagi kawula muda yang dinamis.
Batik2 ini terbuat dari bahan Primissima Bendera, dengan full batikan pada seluruh kain menjadikan Batik ini
mewah nan eksklusif. Nikmati sensasi dan kemewahannya

Batik Jlamprang

Motif – motif Jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu
batik yang cukup popular diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini
merupakan pengembangan dari motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang
berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat.
Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di
Pekalongan.
Motif Batik Pesisiran : Ganggeng

Motif batik pesisiran banyak dijumpai di daerah pesisir/pantai seperti madura, pekalongan,
indramayu, dan sebagainya. Masing-masing daerah membawa ciri khas dalam motif batiknya. Lain
halnya dengan Batik Keratonan yang hanya dijumpai di daerah- daerah tertentu yang memiliki
Keraton seperti, Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan sebagainya. Secara umum, motif batik memiliki 2
kategori, yaitu:
1. Batik Keratonan, yang motifnya diadopsi dari ornamen-ornamen dan situs yang berada di
daerah keraton. Batik ini di dominasi oleh warna coklat/soga, hitam, dan krem.
2. Batik Pesisiran, motif batik pesisiran menggunakan flora dan fauna baik dari darat maupun laut
dan warnanya cenderung terang serta berwarna-warni.
Daerah pengrajin batik yang memiliki 2 kategori tersebut adalah Cirebon. Cirebon memiliki 4 Keraton
(Kasepuhan, Kanoman, Keprabonan, dan Kecerbonan) dan juga Cirebon memiliki pelabuhan
sehingga Cirebon memiliki Batik Pesisiran. Beberapa motif batik pesisiran adalah Ganggeng, Taman
Arum, Taman Laut, Pohon Kehidupan, Piring Selampad, Kelapa Setundun, Mawar Sepasang, dan
lain-lain. Setiap motif yang diciptakan memiliki makna/arti/ filosofi tersendiri. Sebagian besar filosofi
tersebut akan kembali ditujukan untuk manusia sebagai cermin kehidupan. Contohnya, motif
ganggeng yang termasuk ke dalam jenis batik pesisiran. Ganggeng sendiri memiliki arti yaitu
ganggang laut (alga), dalam batik ini mengandung filsafah yang mana tumbuhan ganggang yang
lemah lembut di dalam air berperan untuk melindungi hewan-hewan kecil laut dari predator dan
penunjang kehidupan sebagai bahan pangan manusia (ikan). Maknanya bahwa dalam kehidupan kita
berlaku lemah lembut bukan berarti lemah akan tetapi kita juga bisa melindungi dan berguna bagi
orang lain. Sehingga orang lain akan merasa nyaman dengan adanya saling membantu dan tolong
menolong dalam kebaikan Karena “Sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang
lain“. Sekarang kita telah mengetahui bahwa batik memiliki makna dalam setiap ceritanya. Seperti
Motif batik pesisiran, batik ganggeng.
Batik Tulis Giriloyo

Giriloyo adalah sebuah dusun di sudut


selatan kota Yogyakarta, 17 Km arah selatan kota Yogyakarta. Boleh dibilang dusun
ini merupakan dusun terpencil dan jauh dari hiruk pikuk-keramaian kota. Namun
demikian, dusun ini mempunyai potensi wisata yang luar biasa. Diapit oleh dua
makam, yakni sebelah selatan adalah Makam Raja-raja Mataram atau yang lebih
dikenal dengan MAKAM SULTAN AGUNG di Pajimatan Imogiri, dan sebelah utara
adalah Makam Panembahan Juminah (Paman Sultan Agung) yaitu di dusun
Cengkehan-Giriloyo, Wukirsari, imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Di
Giriloyo ini, yang meliputi Giriloyo, Cengkehan, dan dusun Karangkulan terdiri dari
tak kurang dari 600 KK pengrajin batik. Bisa dibayangkan berapa banyaknya
pengrajin batik di dusun ini. Logikanya, jika setiap KK memiliki minimal 2 pengrajin
batik, maka bisa dikatakan bahwa di dusun ini sedikitnya mempunyai 1200
pengrajin. Sebuah jumlah yang sangat fantastis dan luar biasa. Maka wajar kalau
kemudian kampung ini (Giriloyo) disebut sebagai kampung Batik atau Centra Batik
Tulis Giriloyo.
Hampir semua masyarakat (penduduk) yang berjenis kelamin perempuan di wilayah
ini bisa membatik. Coba sekali-kali bertandanglah di kampung ini, maka di
sepanjang jalan dusun akan anda lihat pemangdangan yang mengindikasikan bahwa
di dusun ini sebagai kampung batik. Entah itu dari papan nama atau ornag-orang
yang membatik di dikanan-kiri jalan di rumah masing-masing atau di kelompok-
kelompok Batik. Sebab di dusun ini terbentuk tak kurang dari 12 kelompok pengrajin
Batik Tulis. Bersambung….

Anda mungkin juga menyukai