Anda di halaman 1dari 17

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

DI SMAN 4 KENDARI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

....................................................... (Uraikan dari umum ke khusus)

Kebijakan manajemen berbasis sekolah merupakan paradigma baru yang

telah memberikan kewenangan kepada sekolah dan masyarakat setempat untuk

mengelola pendidikan. Model ini juga akan menyerahkan fungsi kontrol berada

pada pemerintah kepada masyarakat melalui dewan sekolah yang sementara

fungsi monitor tetap pada pemerintah. Dengan demikian disimpulkan bahwa latar

belakang pemikiran diterapkannya MBS adalah keprihatinan akan rendahnya

mutu pendidikan, terutama untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Memperhatikan kondisi perkembangan mutu pendidikan pada tingkat

SMA khususnya di SMA Negeri 4 Kendari, berdasarkan data awal yang diperoleh

dari serangkaian kegiatan observasi, diketahui bahwa pada umumnya daya serap

pendidikan memberikan hasil yang kurang menggembirakan, karena perolehan

1
nilai rata-rata untuk beberapa mata pelajaran yang diujikan berada dibawah syarat

ketuntasan belajar yaitu nilai 6,0. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mutu

pendidikan di SMA Negeri 4 Kendari masih rendah.

Faktor yang dipandang sebagai penyebab rendahnya mutu pendidikan di

atas, yaitu; penyelenggaraan sekolah dan birokratik sentries dan tergantung pada

petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) penyelenggaraan

sekolah yang hanya memperhitungkan faktor-faktor input seperti guru, kurikulum,

siswa, sumber dan bahan bacaan pembelajaran, serta fasilitas belajar lainnya.

Untuk melakukan perubahan serta mewujudkan peningkatan mutu

pendidikan di SMA Negeri 4 Kendari, diperlukan upaya pengelolaan pendidikan

yang lebih tertata baik, dan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah manajemen

berbasis sekolah. Namun demikian, kenyataan yang ditunjukkan saat ini

manajemen berbasis sekolah (MBS) masih dalam tatanan konseptual yang masih

belum sepenuhnya diterapkan, yang sangat dimungkinkan dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Disamping hal-hal lain seperti

perumusan kebijakan arah pendidikan yang direncanakan.

Bertolak dari uraian latar belakang belakang di atas, penulis tertarik

untuk mengangkat permasalahan tersebut sehingga dapat ditindaklanjuti dalam

bentuk kegiatan penelitian, terutama mengenai implementasi MBS di SMA

Negeri 4 Kendari Kota Kendari. SMA Negeri 4 Kendari dipilih sebagai lokasi

penelitian dengan pertimbangan bahwa sekolah ini termasuk kategori sekolah

“unggulan” yang ada di Kota Kendari. Di samping itu letak sekolah yang berada

pada lokasi strategis di jantung Kota Kendari.

2
B. Identifikasi Masalah

C. Batasan Masalah

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi MBS di SMA Negeri 4 Kendari ?

2. Apa kekuatan dan kelemahan internal, peluang dan tantangan

eksternal dari implementasi MBS di SMA Negeri 4 Kendari?

E. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis dan mendeskripsikan implementasi MBS di SMA Negeri 4

Kendari

2. Menganalisis dan mendeskripsikan kekuatan dan kelemahan internal,

peluang dan tantangan eksternal implementasi MBS di SMA Negeri 4

Kendari

F. Manfaat Penelitian

1. Untuk menunjukan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tidak

hanya berguna untuk meningkatkan kewenangan (otonomi) sekolah dan

meningkatkan sumber dana saja. Akan tetapi Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) juga dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan sumber

daya sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi akademik maupun non

akademik siswa/i di SMA 4 Negeri Kendari

3
2. Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang

Manajemen Berbasis Sekolah unggulan di SMAN 4 Kendari

3. Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahan Manajemen

Berbasis Sekolah unggulan di SMAN 4 Kendari

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Manajemen

................................................

4
2. Manajemen Pendidikan di Sekolah

... uraikan konsep, teori, generalisasi, asumsi, preposisi tentang

manajemen pendidikan di sekolah termasuk indikator-indikatornya dan

bagaimana cara mengukurnya. Kutip dari berbagai sumber, minimal lima buku

rujukan.

3. Manajemen berbasis sekolah

... uraikan konsep, teori, generalisasi, asumsi, preposisi tentang manajemen

berbasis sekolah termasuk indikator-indikatornya dan bagaimana cara

mengukurnya. Kutip dari berbagai sumber, minimal lima buku rujukan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

B. Kerangka Pikir

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SMAN 4 Kendari. Lokasi penelitian ini

ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa SMAN

4 Kendari merupakan sekolah percontohan implementasi Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) di kota Kendari. Penelitian akan dilaksanakan selama enam bulan

yaitu mulai bulan november 2013 sampai dengan bulan April 2014.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi

kasus. Dimaksudkan untuk mengungkapkan implementasi manajemen berbasis

sekolah (MBS) di SMA Negeri 4 Kendari Kota Kendari.

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah menganalisis implementasi Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS), kekuatan dan kelemahan internal, peluang serta

tantangan ekternal implementasi MBS, yang mencakup:

1. Analisis fungsi-fungsi MBS:

a) fungsi perencanaan,

b) fungsi pengorganisasian,

c) fungsi pergerakan, dan

d) fungsi pengawasan.

6
2. Analisis SWOT terhadap implementasi MBS:

a) Kekuatan adalah potensi yang dimiliki sekolah dalam implementasi MBS

seperti: sumber daya manusia, pengelolaan program, proses belajar

mengajar, kerja sama dan partisipasi, pengelolaan keuangan, dan

kepemimpinan yang kuat.

b) Kelemahan adalah hal-hal yang dapat menghambat implementasi MBS

seperti: kurikulum muatan lokal, sarana dan prasarana, SDM guru dan

ketenagaan, kerjasama, laboratorium, pustakawan, prestasi akademik dan

non akademik, keamanan sekolah.

c) Peluang dalam hal ini adalah penciptaan suatu proses pelaksanaan

implementasi MBS yang kondusif bagi kepentingan peningkatan kualitas

pendidikan di SMA Negeri 4 Kendari.

d) Tantangan adalah proses yang harus dihadapi dalam implementasi MBS

dengan melaksanakan empat fungsi MBS secara optimal sebagai langkah

dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

D. Informan Penelitian

Data dan informasi penelitian diperoleh dari sumber-sumber yang

kompeten, dan dianggap memiliki otoritas dalam upaya implementasi manajemen

berbasis sekolah (MBS) di SMA Negeri 4 Kendari Kota Kendari, seperti: 1)

kepala sekolah, 2) wakasek; 3) dewan guru, 4) staf administrasi, 5) komite

sekolah, 6) siswa, dan 7) komponen masyarakat.

E. Teknik Pengumpulan Data

7
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan digunakan

adalah:

1. Observasi berpartispasi (tulis dinisi apa yang akan dilakukan)

...................................................................................

2. Wawancara Mendalam (tulis dinisi apa yang akan dilakukan)

.....................................................................................................

3. Studi Dokumen (tulis dinisi apa yang akan dilakukan)

..........................................................................................................

4. FGD

F. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya berfungsi sebagai observer, akan

tetapi, peneliti di sini berfungsi sebagai partisipan penuh. Dimana, peneliti ikut

terlibat langsung dalam aktivitas yang sedang dilakukan oleh subyek selama

penelitian.

Selama penelitian berlangsung, informan mengetahui akan keberadaan

peneliti yang sekaligus menjadi partisipan penuh. Sehingga, peneliti dapat

langsung mengamati serta menilai implementasi manajemen berbasis sekolah di

SMA 4 Kendari..

G. Teknik Analisis Data

8
Teknik analisis dalam penelitian ini akan menggunakan metode analisis

interaktif seperti yang dikemukakakn oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono

(1992: 334-343) yang melalui empat alur, yaitu:

Data colection
Data display

Data conclusions
drawing
Data reduction

a. Pengumpulan Data

Tahapa pertama adalah akan dilakukan pengumpulan data secara terus-

menerus sampai diperoleh gambaran yang utuh tentang obyek penelitian.

b. Reduksi Data

Tahap kedua yaitu mereduksi data yang berarti merangkum, memilih-

memilih hal yang pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema

9
dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlikan. Reduksi data dapat

dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan

kode pada aspek- aspek tertentu.

c. Penyajian Data

Setelah data di reduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaikan

data dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dibentuk dalam uraian

singkat, bagan, hubungan dalam kategori flowchart dan sejenisnya. Melalui

penyajian data tersebut, maka data teroganisasikan, tersusun dalam pola

hubungan, sehimggha akan semakin mudah di pahami.

d. Penarikan Kesimpulan (verifikasi)

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penariakn kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila dan akan berubah

bila tidak di temukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada

tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsistensi pada sat

kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

10
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi juga mungkin

tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah

dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang pada

penelitian di lapangan.

Pelengkap Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunities, dan Threat), sehingga temuan hasil penelitian

memiliki daya analisis yang obyektif. Menurut Sam (2005:8) Analisis SWOT

adalah identifikasi berbagai faktor dalam satu lembaga formal maupun informan

yang dilaksanakan secara sistematis untuk menghasilkan strategi baru dalam tata

laksana kelembagaan. Analisis ini didasarkan diri pada suatu logika berpikir yang

dapat memaksimalkan komponen kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities) namun secara bersamaan mencoba meminimalkan komponen

kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan

strategis senantiasa berkaitan dengan pengembangan visi, misi, strategi, dan

kebijakan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengambil dokumen profil sekolah atas izin kepala sekolah.

2) Mengidentifikasi aspek-aspek yang dianggap sebagai kekuatan dan kelemahan

internal, peluang serta tantangan eksternal sekolah sebagaimana terdapat

dalam profil sekolah.

3) Menganalisis kekuatan dan kelemahan internal sekolah, peluang serta

tantangan yang dihadapi.

11
4) Melakukan interpretasi data profil sekolah menjadi fokus utama dalam

penelitian.

H. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

1. Kredibilitas.

Untuk memastikan apakah data yang dikumpulkan itu kredibel, maka

ada beberapa teknik yang akan digunakan.

a. Perpanjangan Waktu Penelitian.

Melalui perpanjangan waktu penelitian akan dapat membangun

kepercayaan subjek serta dapat menguji ketidakbeneran informasi yang

disebabkan oleh distorsi baik yang berasal dari diri sendiri, maupun dari

informan atau subyek penelitian.

b. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menemukan ciri- ciri dan unsur

dalam situasi yang relevan dengan fokus penelitian yang sedang dikajii

dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah mengecek kebenaran data yang telah dikumpulkan

dengan menggunakan beberapa teknik yang berbeda, yang meliputi: sumber,

pengamat, teori, dan waktu yang berbeda, (1) Triangulasi metode yakni

pengecekan keterpercayaan data hasil penelitian melalui beberapa teknik

pengumpulan data dan pengecekan derajat keterpercayaan beberapa sumber

data dengan metode yang sama. (2) Triangulasi sumber data peneliti

12
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, wawancara,

pengamatan; (3) Triangulasi pengamat yakni adanya pengamat diluar

peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data; (4) Triangulasi teori

yakni peneliti menggunakan berbagai teori untuk memastikan bahwa

data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat; (5) Triangulasi waktu yaitu

mengumpulkan data pada waktu yang berbeda untuk mengecek kebenaran

data tersebut.

d. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil

akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan

sejawat. Teknik ini bertujuan agar peneliti tetap mempertahankan sikap

terbuka dan kejujuran, serta untuk memberikan kesempatan awal yang baik

untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari

pemikiran peneliti.

e. Analisis kasus negatif

Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan cara mengumpulkan contoh

dari kasus yang tidak sesuai dengan pola atau kecenderungan informasi

yang telah dikumpulkan. Kasus negatif ini selanjutkan akan digunakan

untuk menjelaskan hipotesis alternatif sebagai upaya meningkatkan

argumentasi dalam pembahasan hasil penelitan.

13
f. Pengecekan melalui data rekaman

Film, video tape, video kamera, tape recorder, kamera photo atau

handycam misalnya dapat digunakan sebagai alat perekam yang datanya

dimanfaatkan untuk menguji kredibilitas hasil penelitian. Jadi bahan-bahan

yang tercatat atau terekam itu dapat digunakan sebagai patokan untuk

menguji sewaktu-waktu diadakan analisis dan penafsiran data.

g. Pengecekan melalui anggota peneliti

Pengecekan anggota akan dilakukan setiap hari pada waktu peneliti

mengumpulkan data lapangan.

2. Transferabilitas.

Teknik ini dilakukan dengan cara melaporkan semua data-data yang

ditemukan di palangan. Uraian data akan dilakukan seteliti mungkin agar

dapat menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Segala

sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca akan dijelaskan dalam laporan

penelitian ini agar mereka dapat memahami temuan-temuan dalam penelitian

ini.

3. Dependendabilitas.

Terkait dengan dependalitas data, terdapat beberapa langkah yang akan

dilakukan, yaitu: 1) menelaah sejauh mana data telah dimanfaatkan dalam

analisis dan apakah setiap bidang yang tercakup secara beralasan sudah

ditelaah oleh si peneliti? 2) menelaah sejauh mana perilaku atau aktivitas

14
lapangan peneliti dipengaruhi oleh persoalan praktis, misalnya pengaruh subjek

penelitian? 3) menelah sejauh mana peneliti menemukan kasus negatif dan

positif? 4) menelaah pengaruh perasaan dan emosi peneliti terhadap temuan

penelitian, dan 5) mencatat jika sekiranya terjadi hambatan dalam pelaksanaan

penelitian.

4. Confirmabilitas.

Untuk mendapatkan data yang obyektif, juga dilakukan dengan cara

auditing kepastian data. Pertama-tama peneliti akan memastikan apakah temuan-

temuan dalam penelitian ini benar-benar berasal dari subyek penelitian. Peneliti

akan memastikan secara logis bahwa kesimpulan yang dibuat benar-benar berasal

dari data subyek penelitian. Peneliti juga akan melakukan penilaian terhadap

derajat ketelitian tim pengumpul data: apakah ada penyimpangan data, apakah

terlalu berlebihan menonjolkan pengetahuan peneliti dalam konseptualisasi

penemuan? dan menelaah kegiatan peneliti dalam melaksanakan pemeriksaan

keabsahan data, misalnya bagaimana peneliti mengadakan triagulasi, analisis

kasus negatif dan lain-lain dengan memadai

DAFTAR PUSTAKA

Handoko. 2003. Manajemen Berbasis sekolah Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta:

Grasindo

15
Hasbullah. 2006. Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hidayat. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: P2LPTK.

Milles, M.B. and Huberman, M.A. 1984. Qualitative data analysis. London:sage

publication

Mulyasa, Enco. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Gramedia utama.

Muslim Dkk. 2000. Mendagangkan Sekolah (Studi Kebijakan Manajemen

Berbasis Sekolah di DKI Jakarta), ICW, 2004

Rosyada, Dede, 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana

Rizal. 2005. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT UNNES Press.

Samani. 2000. Manajemen Kualitas. Jogyakarta: Andioffset

Sagala, Syaiful. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat , strategi

memenangkan persaingan mutu. Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Bedjo. 2009. Mensiasati Manajemen Berbasis Sekolah Di Era Krisis

Yang Berkepanjangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Salusu. 1996. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sam. 2005. Analisis SWOT dalam penelitian kualitatif. Jakarta: PT Gramedia

utama

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods). Bandung:

Alfabeta

Undang- Undang RI. No. 20 tahun 2003. 2003. Sistem Pendidikan Nasional 2003.

Jakarta: Cemerlang.

16
Usman. 2006. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Makalah

dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia.

17

Anda mungkin juga menyukai