Anda di halaman 1dari 11

ABSTRAK

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya, masa-masa orientasi pengenalan kampus (OSPEK)


menjadi hal penting bagi mahasiswa yang baru saja memasuki dunia kampus.
Masa itu menjadi penting untuk mengisi paradigma calon-calon intelektual
bangsa dengan hal-hal yang berkaitan erat dengan tempat mereka mengemban
ilmu. Serta masa di mana mahasiswa beradaptasi yang awalnya hidup di
bangku sekolah beralih ke bangku kuliah. Orientasi pengenalan kampus
dilakukan mahasiswa sebelum ia dapat melakukan sesuatu. Mahasiswa perlu
tahu terlebih dahulu di mana ia berada dan ke arah mana ia akan bergerak untuk
mencapai suatu tujuan, dan ini merupakan salah satu kebutuhan mahasiwa yang
paling fundamental. Bicara mengenai orientasi, etika dipandang sebagai
sarana orientasi bagi usaha mahasiswa untuk menjawab pertanyaan mendasar:
“bagaimana saya menjalani hidup ini dan bagaimana saya harus bertindak.”
Jawaban pertanyaan ini sebenarnya dapat diperoleh dari berbagai pihak,
misalnya orang dosen, teman dan lingkungan kampus. Akan tetapi kembali
timbul pertanyaan lagi: “apakah benar yang mereka katakan, lalu siapa yang
akan diikuti apabila masing-masing memberikan nasehat yang berbeda.” Dalam
konteks ini, etika membantu mahasiswa agar lebih mampu untuk
mempertanggungjawabkan kehidupannya saat telah memasuki dunia kampus.
Secara psikologis, seorang mahasiswa akan memiliki sikap berbeda ketika
nilai-nilai dimasukkan saat ospek. Bahkan, disitu akan ada perkenalan secara
mendalam dan sebuah makna tersembunyi yang akan mampu dijawab
berdasarkan tingkah laku mahasiswa saat memasuki aktivitas sehari-hari dalam
belajar di kampus. Tujuan dari ospek ialah mengenalkan lingkungan kampus
bagi Mahasiswa Baru. Dimulai dari mengenalkan dosen, sistem
pembelajarannya, dan diharapkan Mahasiswa Baru sudah tidak asing dengan
kampus barunya.
Tahun ini ospek di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya bertemakan
“Pewayangan”. Upaya Kemendikbud mengeluarkan kebijakan stragetis
terhadap pelaksanaan masa orientasi mahasiswa ini nampaknya dinilai kurang
efektif untuk membentuk etika Mahasiwa. Sebab, karena tema itu, banyak
Mahasiswa Baru tidak memiliki rasa hormat dan sopan santun terhadap senior,
bahkan dosen sekalipun. Tidak hanya itu, ada beberapa Mahasiswa Baru yang
acuh tak acuh terhadap kegiatan ospek. Padahal panitia sudah merancang
kegiatan ini dengan susah payah. Mereka cenderung untuk menyepelekan dan
bersikap manja. Tujuan ospek ini sesungguhnya baik. Dalam prakteknya,
terkadang tujuan itu bergeser ke arah yang kurang baik. Selama ini, ospek
memang erat kaitannya dengan senioritas. Ospek juga sebagai wadah
pembentukan karakter maba. Mengingat bahwa model pembelajaran antara
sekolah dan perguruan tinggi itu berbeda, maka ospek diharapkan dapat
memberikan gambaran mengenai perbedaan model pembelajaran tersebut dan
sekaligus membentuk karakter Mahasiswa baru agar memiliki sopan-santun
dan berbudi pekerti yang luhur. Hal itu sangat berkesesuaian dengan Al Quran
surat Al-Furqan ayat 63 yang menuntut kita untuk berperilaku atau beretika yang
baik, arti surat Al-Furqan ayat 63 tersebut adalah "Dan hamba-hamba Tuhan yang
Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah
hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-
kata (yang mengandung) keselamatan." Sehingga nantinya kita juga akan
menghubungkan, apakah output yang diharapkan juga sesuai kandungan Al-Qur’an
surat Al-Furqan ayat 63.

B. RUMUSAN MASALAH
Masalah umum dalam karya ilmiah ini dapat dirumuskan, yaitu apa perbedaan
rangkaian OSPEK Mahasiswa Baru Tahun ini dan Beberapa Tahun Lalu? Sebaliknya,
masalah khusus dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengapa OSPEK tahun ini cenderung membentuk jiwa mahasiswa baru
mempunyai etika yang kurang baik ?
2. Bagaimana etika yang seharusnya Tertanam pada diri mahasiswa baru
setelah mengikuti Serangkain Kegiatan OSPEK ?
3 Apakah etika yang seharusnya tertanaman pada diri mahasiswa baru sudah
sesuai Al-Qur’an surat Al-Furqan ayat 63 ?

C. TUJUAN
Tujuan penulis dalam penulisan makalah yang berjudul “Pengaruh Kegiatan
Ospek Terhadap Etika Mahasiswa Baru di Kampus PENS” dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Untuk memenuhi beberapa tugas-tugas dalam proses pembelajaran di PENS.
2. Untuk mengetahui mengapa OSPEK sesuai adanya surat edaran Kemendikbud
cenderung membuat Mahasiswa Baru kurang beretika
3. Untuk mengetahui etika Mahasiswa Baru yang mengikuti serangkain kegiatan
OSPEK beda generasi.
4. Untuk mengetahui sudah sesuaikah etika yang dimaksut dengan Al-Qur’an surat
Al-Furqan ayat 63

BAB II

LANDASAN TEORI
Ospek merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan di
setiap perguruan tinggi baik negeri (PTN) maupun swasta. Ospek biasanya
ada beberapa tahap ada ospek tingkat universitas dan opsek tingkat prodi

A. Ospek cenderung membentuk etika mahasiswa yang kurang baik


Etika diartikan sebagai suatu norma atau aturan yang digunakan
sebagai pedoman dalam bertindak dan berperilaku di masyarakat terhadap
seseorang yang berhubungan dengan sifat baik dan buruk . Pengaruh ospek
terhadap etika sangat berpengaruh terutama pelaksanaan ospek yang bersifat
menekan mental mahasiswa. Pelaksanaan ospek yang bersifat menekan
mental mahasiswa biasanya dilakukan oleh tingkat prodi dengan panitia atau
pelakasana oleh mahasiswa kakak tingkat. Menurut mereka pelakasanaan
ospek tingkat prodi ini bertujuan agar mahasiswa lebih berani untuk
mengutarakan pendapat dan mahasiswa dituntut untuk sedikit berfikir lebih
kritis. Lebih solidaritas dalam mengatasi solusi dalam kelompok. Akan tetapi
kegiatan ospek yang dilakukan mahasiswa kakak tingkat di tingkat prodi
cenderung memberikan dampak negatif kepada mahasiswa baru mulai dari
perkataan kasar yang sering diucapkan lalu tekanan – tekanan yang sifatnya
tidak mendukung dalam pembangunan mental mahasiswa seperti
mempermalukan mahasiswa dengan cara selalu memberi perkataan yang
yang menyinggung pribadi mahasiswa itu sendiri. Bahan tak jarang kegiatan
ospek yang melakukan kontak fisik kepada mahasiswa baru yang katanya
bertujuan agar mahasiswa lebih kuat.
Dari hal ini sudah jelas etika mahasiswa baru sangat berpengaruh
terhadap tindakan mahasiswa kakak tingkat yang kurang benar dalam
menjalankan kegiatan ospek seperti misalnya korban mahasiswa yang
dipermalukan di depan umum. Korban yang dipermalukan di depan umum
mungkin tidak merasakan sakit secara fisik namun sangat mengalami rasa
trauma yang mendalam akibatnya mahasiswa baru merasa ingin untuk
menyendiri. Dari perilaku mahasiswa ini etika untuk berinteraksi atau
berkomunikasi menjadi berkurang. Berkurangnya etika dalam berkomunikasi
misalnya tidak dengan lingkungan sekitar karena mahasiswa yang mengalami
trauma cenderung tidak ingin diganggu orang lain. Kemudian mahasiswa
yang menjadi korban kontak fisik dari mahasiswa kakak tingkat juga
berpengaruh terhadap etika. Etika yang kurang baik yang muncul dari korban
mahasiswa kontak fiisk adalah mahasiswa baru lebih arogan karena muncul
rasa ingin balas dendam kepada mahasiswa kakak tingkat sehingga etika
mahasiwa dalam sopan santun ke sesama kurang baik. Buruknya lagi
mahasiswa yang menjadi korban kontak fisik mungkin suatu saat menjadi
pelaku ospek yang menyimpang karena sifat rasa ingin balasa dendam
tumbuh. Saya juga mengambil sedikit kasus dari kegiatan ospek di prodi
teknik elektrro industri pernah terjadi verbal bullying yang terjadi dan hal ini
sangat tidak membangun mental mahasiswa. Sering kali verbal bullying
dianggap oleh mahasiswa kakak tingkat sebagai pelaksan ospek sebagai
media pembalajaran bagi mahasiswa agar lebih mengerti.

B. Etika yang diharapkan muncul setelah kegiatan ospek mahasiswa baru.


Ettika pada mahasiswa baru sering menjadi sorotan karena perbedaan
harapan yang diinginkan oleh mahasiswa kakak tingkat pada mahasiswa baru.
Dari sini etika yang diharapakan sangat beruhubungan dengan tujuan
pelakasanaan ospek yang dilakasanakan mahasiswa kakak tingkat yaitu.
a. Menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru akan tanggung jawab
akademik dan sosialnya
b. Untuk bisa saling beradaptasi antar sesama mahasiswa
c. Menambah wawasan mahasiswa baru dalam penggunaan sarana
akademik yang tersedia di kampus
d. Menumbuhkan rasa persaudaraan kemanusiaan di kalangan civitas
akademika dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang
nyaman, tertib, dan dinamis

dari ke empat tujuan diadakanya ospek tersebut mahasiswa dituntut


memiliki sikap dan etika yang baik. Etika yang diinginkan dari kegiatan
ospek adalah

a. Rasa tanggung jawab dan tanggap lingkungan


Etika bertanggung jawab dan tanggap lingkungan adalah etika
pertama yang diharapkan dari berlangsungnya kegiatan ospek.
Tanggung jawab sendiri memilik arti  kesadaran diri manusia terhadap
semua tingkah laku dan perbuatan yang disengaja atau pun tidak di
sengaja. Dalam prespektif mahasiswa tanggung jawab disini bisa di
kaitkan dengan tanggung jawab terhadap kewajiban mahasiswa.
Misalnya, tanggung jawab dalam pengumpulan tugas dan tanggung
jawab dalam pemaikain sarana dan prasarana. Kemudian untuk etika
tanggap lingkungan hampir sama dengan tanggung jawab karena pada
dasarnya kita dituntut untuk sadar akan perubahan lingkungan.
Lingkungan bisa diartikan luas namun disini yang dimaksuddalam
prespektif mahasiswa atau lingkungan wilayah kampus
b. Adaptif
Adaptif adalah Sikap atau etika Seseorang yang sangat mudah
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang ia tinggali. Harapan
memiliki etika yang baik seperti adatif sangat diharapkan dalam hal
ini dikarenakan mahasiswa baru adalah mahasiswa yang berasal dari
lulusan sekolah tingkat menengah yang berasal dari daerah yang
berbeda-beda. Dengan sikap ditumbuhkanya sikap adaptif dalam diri
mahasiswa diharapkan mahasiwa baru bisa dengan mudah beradaptasi
dengan lingkungan yang baru dan tidak kaget dengan perubahan pola
pendidikan serta perubahn lingkungan masyarakat sekitar kampus.
c. Etika saling bertoleransi
Bertoleransi disini adalah sikap untuk menghormati kepada sesama
baik dalam hal budaya , agama , ras, dan pendapat. Sikap bertoleransi
antar sesama sangat diharpkan dapat terjadi pada mahasiswa baru
karena mahasiswa baru yang masuk dalam perguruan tinggi tidak
berasal dari satu daerah satu agama dan satu ras begitu juga dengan
pendapat tidak atas dasar pikiran sama. Sikap saling bertoleransi
membuat hubungan antar mahasiswa lebih baik. Maka dari itu etika
saling bertoleransi sangat diharpkan muncul dari kegiatan ospek.
C. Etika mahasiswa baru setalah ospek yang harusnya sesuai dengan surat al-
furqan ayat 63
Dari tujuan ospek yang telah dibahas menurut surat al-furqan ayat 63
yang berbunyi “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah)
orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-
orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan”. Dari penjelasan diatas etika d dimaksud dalam surat al-furqan ayat
63 yaitu sifat saling rendah hati dan sabar. Serta bisa menahan emosi apabila
mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan. dari keterangan teori mengenai
ospek yang kurang menyenangkan dapat kita ambil pembahasan bahsanya untuk
kesesuain etika pada output setelah melakukan ospek terhadap surat al furqan ayat
63 masih belum sesuai. Belum kesesuaianya etika tersebut karena beberapa faktor
yang telah dijelaskan tadi.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini
melibatkan 5 orang informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling,
yaitu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Kriteria yang
saya gunakan sebagai acuan yaitu mahasiswa atau mahasiswi yang telah
menjalani ospek di kampus. 5 orang informan ini terdiri dari beberapa
perwakilan mahasiswa dari Teknik Elektro Industri. Metode pengumpulan
data dalam penelitan ini menggunakan wawancara.

B. Hasil Penelitian

No. Nama Jterenis kelamin Status


(Inisial)
1. Perempuan Mahsiswi
2. Perempuan Mahasiswi
3. Laki – laki Mahasiswa
4. Laki – laki Mahasiswa
5. Laki – laki Mahasiswa

Dari kelima sumber yang telah saya tentukan dengan mengajukan


pertanyaan mengenai bagaimana bisa kegiatan ospek dapat mempengaruhi
kegiatan ospek kemudian mengapa etika yang diharapkan tidak sesuai dengan
tujuan diadakanya kegiatan ospek.
Untuk pertanyaan bagaimana bisa kegiatan ospek dapat
mempengaruhi etika. Untuk hasil dari pertanyaan tersebut dari lima
mahasiswa menjawab kami menympulkan bahwa kegatan ospek dapat
mempengaruhi etika seorang mahasiswa baru karena kegiatan ospek yang
berlangsung sangat menekan dan tidak melihat batas waktu yang normal
sehingga mahasiswa baru merasa kurang diperlakukan baik sehingga
menimbulkan anggapan bahwa yang dilakukan panitia ospek sangat tidak
sesuai. Terlebih lagi kegiatan yang sifatnya menekan mental mahasiswa
sifatnya juga tidak mudah untuk dilupakan hal ini menurut pengamatan kami
sangatlah berdampak serius pada etika mahasiswa.
Kemudian untuk pertanyaan mengapa etika pada mahasiswa yang
diharapkan kurang sesuai dengan tujuan daripada kegiatan ospek. Untuk hasil
pertanyaan tersebut saya simpulkan dari jawaban kelima mahasiswa atau
mahasiswi yaitu sering kali panitia ospek lupa akan tugasnya yaitu
membimbing mahasiswa baru dengan tujuan daripada kegitan ospek tersebut
namun pada kondisi lapangan banyak panitia ospek yang sering kali tidak
menggunakan tugasnya dengan benar oleh sebab itu tujuan daripada kegiatan
ospek yang seharusnya dapat memunculkan etika yang diharapkan justru
malah melenceng dari apa yang sudah direncanakan dari awal
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan dan analisa yang dilakukan dapat kami simpulkan
beberapa hal mengenai pengaruh etika terhadap kegiatan ospek. Etika yang
tidak sesuai dengan tujuan daripada ospek dikarenakan beberapa faktor
internal seperti penyalahgunaan wewenang daripada panitia ospek.
B. Saran
Bagi para setiap mahasiswa yang mendapat tindakan bullying pada
kegiatan ospek sebaiknya jangan membalas dengan sikap kekerasan. Karena
situasi iu akan memperparah masalah dan membuat dendam yang
berkepanjangan. Untuk panitia atau penyelengara ospek agar lebih baik dalam
membimbing mahasiswa baru sebab mahasiswa baru masih butuh belajar untuk
adaptif dan tanggap terhadap lingkungan sekitar. Untuk panitia ospek alangkah
baiknya mengurangi verbal bullying dengan hal yang lebih positif agar tujuan
dari kegiatan ospek lebih tepat dan tidak ada masalah yang diharapkan dari
kegiatan ospek serta untuk menghilangkan stigma negatif pada mahasiswa baru
tentang kegiatan ospek yang menyimpang

Anda mungkin juga menyukai