Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN ANALISA

PENATAAN RUANG PARKIR PADA BADAN JALAN

Disusun Oleh:
Vicky Gunawan (A0116011)
Feryyan Wahyu Kusumo (A0116093)
Fanny Aji Prabowo (A0116041)
Prahara Setya Agung (A0116007)
Agung Prabowo (A0116039)

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA


2016 / 2017
MOTTO

 Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,maka apabila kamu


telah selesai dari satu urusan maka kerjakan urusan selanjutnya dengan
sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya
kamu berharap.(Q.S Al-Insyirah :5,6,7,8,)

 ”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah sesuatu kaum sehingga mereka


merubah keadaan pada yang ada pada diri mereka”(QS. AR. Ra’d: 11)

 Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan menuntut ilmu itu
mulai dari ayunan hingga liang lahat.(HR. Ibnu Majah)

 “Kalau kita memulai langkah dengan rasa takut, maka sebenarnya kita tidak
pernah melangkah”.(A.H. Nayyar)

 Tak ada sesuatu hal yang tak mungkin di dunia ini jika kita mau berusaha.

 Air mata adalah satu-satunya cara bagaimana mata berbicara ketika bibir tak
mampu menjelaskan apa yang telah membuat perasaanmu terluka.

 Berhenti berusaha menjadi orang lain. Banggalan pada dirimu sendiri dan apa
yang kamu lakukan. Karena hanya ada SATU KAMU DI DUNIA INI.

 Hari bekerja si pemalas adalah besok, hari liburnya ialah hari ini.

 Hanya karena ingin dicintai bukan berarti kamu harus menjadi orang lain. Jadi
diri sendiri ibarat cetakan kamu adalah LIMITED EDITION.

 Ilmu itu bagaikan bunga, temukan keharumannya dan edarkan pada semua
orang.

 Jangan hanya tersenyum untuk menyembunyikan rasa sakitmu tetapi


tersenyumlah untuk menyembuhkan rasa sakitmu.

 Jangan berusaha menjadi lebih baik dari orang lain. Berusahalah untuk menjadi
lebih baik dari dirimu sendiri.

 Kamu bisa memilih untuk merasa sedih atas apa yang akan hilang dari hidupmu
atau senang apa yang masih kamu miliki.
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah laporan hasil observasi “Perparkiran” ini dapat selesai sebagaimana mestinya.

Dengan selesainya penulisan makalah ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu, karena tanpa bantuan, petunjuk, bimbingan dan saran-saran
mungkin peneliti kami tidak dapat menyusun laporan ini.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Sumina, S.T,. M.T. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Dasar-Dasar
Transportasi.
2. Orang tua, teman-teman yang memberikan motivasi dan dukungan.
3. Semua pihak yang telah membantu kami baik dalam melakukan prakerin maupun
dalam penyusunan laporan.

Dalam penulisan laporan ini kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum
mencapai kesempurnaan baik dari segi materi maupun dari segi penyajian. Semoga dengan
adanya laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan memberikan manfaat bagi pihak yang
membutuhkan.

Surakarta, 27 November 2017

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHLUAN

1.1 Latar Belakang

Perparkiran adalah salah satu masalah yang sering sekali dijumpai dalam hal transportasi,
terutama dalampenyebab kemacetan yang sedang merajalela di berbagai kota besar yang sedang
berkembang begitupun Indonesia.
Banyak yang memilih on-street parkingdibandingkan dengan off-street parkingkarena on-
street parking lebih mudah dan lebih cepat untuk dilakukan. Namun penggunaan on-street
parking juga memiliki kekurangan bagi kelancaran lalu lintas di sekitarnya karena lahan parkir di
badan jalan tidak begitu luas seperti di dalam gedung, pengguna parkir pun harus saling
bergantian dengan pengguna parkir lainnya.
Pada kawasan perdagangan permasalahann yang muncul adalah kendaraan yang tidak
mungkin bergerak terus menerus. Kendaraan memerlukan waktu berhenti untuk sementara
waktu, sehingga keberadaan tempat parkir pada kawasan perdagangan sangatlah penting. Akibat
pembangunan yang semakin meningkat dan diikuti dengan pertumbuhan kegiatan perekonomian
di beberapa ruas jalan di Perempatan Matahari Singosarensecara tidak langsung menimbulkan
adanya pergerakan lalulintas yang cukup padat sehingga menyebabkan kemacetan.Kawasan
sekitar Matahari Singosaren banyak menarik pengunjung untuk datang ke kawasan tersebut.
Dengan adanya tarikan pengunjung, maka diperlukan suatu lokasi parkir bagi para pengunjung di
sekitar kawasan tersebut untuk memarkirkan atau memberhentikan kendaraannya di tempat
parkir.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penulisan Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Transportasi ini sebagai
berikut :

1. Berapakah kapasitas parkir pada badan jalan (on-street parking) di Jl.Dr.


Rajiman Surakarta?
2. Berapa kecepatan rata-rata pada on-street parkingyang tertata rapi dengan yang
tidak tertata?
3. Bagaimana cara pemungutan parkir di Jl.Dr.Rajiman ?
4. Berapa lama waktu parkir setiap kendaraan?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memperoleh data tentang kapasitas parkir kendaraan pada badan jalan di
Jl.Dr.Rajiman.
2. mengetahui cara pemungutan parkir di Jl.Dr.Rajiman.
3. Mengetahui kecepatan rata-rata pada on-street parkingyang tertata rapi dengan
yang tidak tertata.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Bagi akademik : untuk memberikan informasi kapasitas jalan pada
Jl.Dr.Rajiman yang nantinya dapat dipergunakan dalam melakukan riset – riset
selanjutnya dalam pengembangan kinerja ruas jalan pada masa yang akan
datang, serta sebagai pengembangan ilmu terhadap salah satu upaya dalam
memecahkan masalah kemacetan akibat on-street parking.
2. Bagi pemerintah / instansi terkait : sebagai masukan pada instansi terkait dalam
mengatasi masalah yang berkaitan dengan kinerja jalan dengan menggunakan
perhitungan dari persamaan yang didapat dari penelitian ini yang sering,
sehingga di harapkan dapat mengurangi kemacetan serta antrian kendaraan
saat melintasi jalur Jalan Wonokromo.
3. Bagi masyarakat : memberikan solusi penanganan terhadap masalah pada ruas
Jl.Dr.Rajiman, sehingga dapat mengurangi kemacetan, antrian kendaraan yang
melewati jalur tersebut semakin berkurang sehingga dapat meningkatkan
kinerja pada persimpangan jalan, serta kecepatan kendaraan saat melewati jalur
tersebut tidak mengalami penurunan kecepatan sehingga masyarakat dapat
meminimalkan pengeluaran mengenai penggunaan bahan bakar dan waktu
tempuh.

3.1 Batasan Masalah


Penulisan analisa ini perlu diadakan pembatasan masalah agar penulis lebih berfokus pada
masalah yang dihadapi, yaitu :
1. Kawasan parkir yang dilihat hanya kawasan on-street parking di Jl.Dr.Rajiman
2. Penelitian di lakukan dengan metode wawancara langsung kepada tukang
parkir
3. Membahas masalah kemacetan yang terjadi di Jl.Dr.Rajiman
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Parkir


Menurut Setijowarno & Frazila (2001) ada dua pengertian tentang parkir yaitu tempat
pemberhentian kendaraan sementara dan kemudian dijelaskan jugaadalah tempat
pemberhentian kendaraan untuk jangka waktu yang lama atausebentar sesuai dengan
kebutuhannya.
Menurut keputusan Menteri Perhubungan No:66 tahun 1993 Tentang FasilitasParkir
untuk Umum dan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor:272/HK.105/DRJD/1996
Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan FasilitasParkir disebut bahwa parkir adalah
keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yangtidak bersifat sementara waktu. Kemudian
pengertiaan parkir dipertegas lagi olehDirektorat Jendral Perhubungan Darat (1998), parkir
adalah keadaan tidakbergerak setiap kendaraan yang tidak bersifat sementara waktu,
sedangkanberhenti adalah keadaan tidak bergerak atau suatu kendaraan untuk
sementarawaktu dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya.
Tempat-tempat pemberhentian (parkir) kendaraan yang bersifat sementaradan dalam
waktu relatif singkat seperti untuk menaikkan dan menurunkanpenumpang atau untuk
bongkar barang. Tetapi ada juga kendaraan yang berhentiuntuk waktu yang relatif lama,
misalnya untuk kegiatan belanja, ke kantor, kesekolah dan kegiatan lainnya, sehingga
dibutuhkan tempat parkir bagi kendaraankendaraanyang akan berhenti tersebut. Kegiatan
parkir dapat dilakukan padabadan jalan dan di area parkir khusus di luar badan jalan.

2.2 Lokasi/Penempatan Fasilitas parkir


Berdasarkan cara penempatannya dan dalam operasional sehari-hari menurutSetijowarno
dan Frazila (2001) fasilitas parkir terdiri dari:
2.2.1 Fasilitas Parkir Pada Badan Jalan (on street parking)
Menurut Dirjen Perhubungan Darat (1998) pengertian fasilitas parkir padabadan
jalan mempunyai kesamaan dengan pengertian kawasan parkir. Fasilitasparkir
badan jalan adalah fasilitas parkir yang menggunakan pinggir/tepi badanjalan.
Fasilitas parkir pada badan jalan areal yang memanfaatkan badan jalansebagai
fasilitas parkir, hanya pada kawasan parkir terdapat pengendalian parkirmelalui
pintu masuk. Kemudian D. Setijowarno & R.B.Frazila (2001)menjelaskan bahwa
parkir di badan jalan adalah fasilitas parkir pada badan jalan.Parkir pada badan
jalan sangat dipengaruhi oleh sudut parkir, lokasi parkirdan panjang jalan yang
digunakan untuk parkir.
2.2.2 Fasilitas Parkir Di luar Badan Jalan (off street parking)
Fasilitas parkir di luar badan jalan menurut Dirjen Perhubungan Darat (1989),
adalah fasilitas parkir kendaraan yang tidak berada pada badan jalan atau
langsungmenempati pada badan jalan, tetapi berada di luar badan jalan yang
dibuat khusus.Menurut Seijowarno dan Frazila (2001), fasilitas parkir bukan di
badan jalanadalah fasilitas parkir yang berada pada areal tertentu atau di luar
badan jalan.Dalam penempatan fasilitas parkir di luar badan jalan dapat
dikelompokkan atasdua bagian, yakni:
a) Fasilitas untuk umum yaitu tempat parkir berupa gedung parkir atau taman
parkir untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan sendiri.
b) Fasilitas parkir penunjang yaitu berupa gedung parkir atau taman parkiryang
disediakan untuk menunjang kegiatan pada bangunan utama
(DirjenPerhubungan Darat, 1998).

2.3 Pengaruh Parkir Terhadap Lingkungan


Kaitan terhadap lingkungan, Shirvani (1985) menyatakan bahwa perparkiranmemiliki dua
pengaruh langsung terhadap kualitas lingkungan diperkotaan yaitu:
a. Kelangsungan aktivitas kota, dimana di dalamnya terdapat masalah parkir. Pada ruas
jalan Irian.
b. Menimbulkan visual impact (dampak visual) yang negatif terhadap bentuk fisik dan
struktur kota.
Suatu lingkungan yang tidak menyenangkan terutama di daerah perkotaan dan pusat
perdagangan sering dihubungkan dengan keadaan parkir kendaraan yang tidak tertib dan
terkesan sembarangan. Nilai arsitektur kota dapat berkurang sebagai akibat sembarangan
parkir pada ruas satu ruas Jalan. Pada sisi yang lain, parkir sangat dibutuhkan sekali
terutama pada pusat-pusat kegiatan, hal ini memudahkan untuk mencapai akses dari jalan
yang akan dituju.

2.4 Ukuran Satuan Ruangan Parkir


Satuan Ruang Parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan(mobil
penumpang, bus/truk, atau sepeda motor) termasuk ruang bebas dan lebarbukaan pintu.
Ukuran satuan ruang parkir merupakan unit ukuran yang diperlukanuntuk memarkir
kenderaan.Untuk mengukur kebutuhan parkir digunakan Satuan Ruang Parkir (SRP).
Menurut pedoman Teknis Penyelenggaraan Parkir, Penentuan besar SRP didasarkan
atas pertimbangan sebagai berikut:
a. Dimensi kendaraan standar
Dimensi Kendaraan Standar, merupakan ruang batas arah lateral danmemanjang yang
diperlukan untuk memarkirkan suatu kendaraan. Dimensikendaraan standar adalah
kendaraan penumpang, dimana menurut standarmenurut Dirjen Perhubungan Darat
adalah dengan ukuran 1,70 m x 4,70 m,dengan rincian perbandingan ukuran seperti
tertera pada gambar 2.1.
Keterangan:
a = jarak gandar h; = tinggi total; b = front overhang;
L = panjang total; c = rear overhang; B = lebar total;
d = lebar jarak
Gambar 2.1 Dimensi Standar Kenderaan
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
b. Ruang bebas kendaraan parkir
Berupa arah lateral dan arah longitudinal kendaraan. Ruang bebas arahlateral
ditetapkan pada posisi kendaraan dibuka dan diukur dari ujungpaling luar pintu ke
badan kendaraan yang ada di sampingnya pada saatpenumpang turun dari kendaraan.
Jarak bebas arah lateral sebesar 5 cmdan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm,
dengan rincian bagiandepan 10 cm dan bagian belakang sebesar 20 cm (Gambar 2.2).

B : Lebar Total L : Panjang O : Lebar Bukaan Pintu


A1.O2 : Jarak R : Jarak Bebas Arah Bp : Lebar
Lp : Panjang SRP
Gambar 2.2 Lebar Bukaan Pintu
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat

Ukuran peruntukan ruang parkir suatu tempat parkir akan berbeda-bedakebutuhannya


berdasarkan jenis peruntukan parkir. Besarnya satuan ruang parkir(SRP) sangat penting
dalam perencanaan fasilitas parkir, karena besarnya satuanruang parkir berkaitan langsung
dengan besarnya daya tampung lokasi parkirtersebut.

2.5 Pengukuran Parkir


Untuk mengadakan evaluasi terhadap perparkiran yang sudah beroperasi,maka
diperlukan pengukuran parkir yaitu volume parkir,kapasitas parkir, lama waktu parkir dan
pergantian parkir. Dari hasil pengukuranparkir akan dapat diketahui karakteristik parkir pada
lokasi tersebut misalnya jamjampuncak, lama rata-rata parkir, efektifitas parkir dan lain-lain.
1. Volume Parkir
Volume parkir menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam bebanparkir (yaitu
jumlah kendaraan per periode waktu tertentu biasanya per hari).Jumlah kendaraan per
periode tertentu merupakan hasil integrasi kurva akumulasiparkir untuk periode
tertentu. Jumlah kenderaan parkir per periode waktu tertentu.

Dimana:
VP:Volume parkir
Ei:jumlah kendaraan yang masuk ke pelataran/gedung parkir dalam periode i
n:jumlah periode jam pengamatan

2. Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan yang sedang berada pada suatu lahan
parkir pada selang waktu tertentu dan dibagi sesuai dengan kategori jenis maksud
perjalanan, dimana integrasi dari akumulasi parkir selama periode tertentu
menunjukkan beban parkir (jumlah kendaraan parkir) dalam satuan jam kendaraan
per periode waktu tertentu (Hobbs, 1995). Informasi ini dapat diperoleh dengan cara
menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir ditambah dengan
kendaraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar. Perhitungan
akumulasi parkir dapat menggunakan persamaan seperti di bawah ini.
Akumulasi = X + Ei – Ex
Dimana :
Ei = Entry (jumlah kendaraan yang masuk pada lokasi parkir)
Ex = Exit (kendaraan yang keluar pada lokasi parkir)
X = jumlah kendaraan yang ada sebelumnya

3. Durasi Parkir
Durasi Parkir adalah lama waktu aktual sebuah kendaraan berada pada ruang parkir.
Durasi parkir ini diperoleh dengan menghitung selisih waktu kendaraan keluar dengan
kendaraan masuk.
Berdasarkan durasi ini dikenal 2 jenis parkir, yaitu :
1. Long Term Parking : waktu parkir lama (> 3 jam)
2. Short Term Parking : waktu kendaraan yang singkat (< 3 jam)
Durasi parkir menunjukan adanya hubungan antara lama parkir dengan tuuan
perjalanan. Selain itu data durasi parkir sangat berguna untuk merencanakan sistem
pembayaran yang akan ditetapkan dan pengaturan operasinya.
Durasi parkir dihitung dengan rumus :
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐏𝐚𝐫𝐤𝐢𝐫
Durasi parkir rata-rata =
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐧𝐝𝐚𝐫𝐚𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐫𝐤𝐢𝐫

4. Kapasitas Parkir
Kapasitas ruang parkir merupakan kemampuan maksimum ruang tersebutdalam
menampung kendaraan, dalam hal ini adalah volume kendaraan pemakaifasilitas
parkir tersebut. Kendaraan pemakai fasilitas parkir ditinjau dari prosesnyayaitu datang,
berdiam diri (parkir), dan pergi meninggalkan fasilitas parkir. Tinjauan dari kejadian-
kejadian diatas akan memberikan besaran kapasitas darifasilitas parkir. Hal ini
disebabkan karena dari masing-masing proses mempunyai karakteristik yang berbeda
sehingga proses-proses tersebut tidak memberikan suatu besaran kapasitas yang sama.
Disamping itu bahwa proses yang satu sangatberpengaruh terhadap proses yang lainya.
Volume di ruang parkir akan sangat tergantung dari volume kendaraan yang datang
dan pergi. Rumus yang digunakan untuk menyatakan kapasitas parkir adalah :
𝐒
KP =
𝐃
Dimana:
KP = Kapasitas parkir (kendaraan/jam)
S = Jumlah petak parkir (banyaknya petak)
D = Rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan)

5. Indeks Parkir (IP)


Indeks parkir adalah perbandingan antara akumulasi kendaraan yang parkir
dengankapasitas parkir yang tersedia. Indeks parkir ini dipergunakan untukmengetahui
apakah jumlah petak parkir tersedia di lokasi penelitian memenuhi atau tidak untuk
menampung kendaraan yang parkir dapat dirumuskan sebagai berikut:

Sebagai pedoman besaran nilai IP adalah :


Nilai IP > 1 artinya kebutuhan parkir melebihi daya tampung / jumlah18
petak parkir.
Nilai IP < 1 artinya kebutuhan parkir di bawah daya tampung / jumlahpetak parkir.
Nilai IP = 1 artinya kebutuhan parkir seimbang dengan daya tampung /jumlahpetak
parkir.

6. Pergantian Parkir (Parking Turnover)


Pergantian parkir atau Parking Turnovermenunjukkan tingkat penggunaan ruang
parkir yang diperoleh dengan membagivolume parkir dengan jumlah ruanparkir untuk
periode waktu tertentu. Rumusyang digunakan untuk menyatakanpergantian parkir
adalah sebagai berikut (Oppenlender, 1976)

Dimana :
TR : Angka pergantian parkir (kend/SRP/jam)
Nt : Jumlah total kendaraan selama waktusurvei (kend)
S : Jumlah petak parkir yang tersedia dilokasi penelitian
Ts : Lama periode analisis/waktu survei(jam)
7. Penyediaan Parkir (Parking Supply)
Penyediaan parkir (parking supply)atau kemampuan penyediaan parkir adalahbatas ukuran
banyaknya kendaraan yangdapat ditampung selama periode waktutertentu (selama waktu
survei). Rumusyang digunakan untuk menyatakan penyediaanparkir adalah sebagai berikut :

Dimana :
Ps : Daya tampung kendaraan yang dapatdiparkir (kendaraan)
S : Jumlah petak parkir yang tersedia dilokasi penelitian
Ts : Lama periode analisis/waktu survai(jam)
D : Waktu rata – rata lama parkir (jam/kend)
f : Faktor pengurangan akibat pergantianparkir, nilai antara 0,85 s/d 0,95.

8. Kebutuhan Ruang Parkir


Kebutuhan Ruang Parkir adalah jumlahtempat yang dibutuhkan untuk
menampungkendaraan yang membutuhkanparkir berdasarkan fasilitas dan fungsi darisebuah
tata guna lahan. Untuk mengetahuikebutuhan parkir pada suatu kawasanyang di studi,
terlebih dahulu perlu diketahuitujuan dari pemarkir (Abubakar,1998). Rumus yang dipakai
untuk menghitungkebutuhan ruang parkir adalah sebagaiberikut :

Dimana :
S : Jumlah petak parkir yang diperlukansaat ini
Nt: Jumlah total kendaraan selama waktusurvei (kend)
D : Waktu rata – rata lamanya parkir (jam/kend)
T : Lamanya survei (jam)
f : Faktor pengurangan akibat pergantianparkir, nilai antara 0,85 s/d 0,95.

9. Posisi/Sudut Parkir
Bila ditinjau posisi parkir dapat dibagi menjadi; parkir sejajar dengan sumbujalan atau
yang bersudut 180° (Gambar 2.4), parkir bersudut 30° (Gambar 2.5),parkir bersudut
45° (Gambar 2.6), parkir bersudut 600 (Gambar 2.7), serta parkirtegak lurus terhadap
sumbu jalan atau bersudut 90° (Gambar 2.8). Parkir dengansudut tegak lurus mampu
menampung kendaraan lebih banyak dari parkir sejajar atau bersudut dibawah 90°,
tetapi lebih banyak mengurangi lebar jalan. Gambardan ketentuan-ketentuan untuk
berbagai sudut parkir ditunjukkan dalam tabel 2.1,tabel 2.2, tabel 2.3, dan tabel 2.4.
1. Parkir Paralel
Gambar 2.3 Parkir Paralel Pada Daerah Datar
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
2. Parkir Menyudut
 Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif dan ruang manuver berlakuuntuk
jalan kolektor dan lokal.
 Lebar ruang parkir, ruang parkir efektif dan ruang manuver
berbedaberdasarkan besar sudut berikut:

Gambar 2.4Parkir Menyudut dengan Sudut 30°


Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Tabel 2.1 Ketentuan Parkir Menyudut Dengan Sudut 30°
Golongan A B C D E
I 2,30 4,60 3,45 4,70 7,60
II 2,50 5,00 4,30 4,85 7,75
III 3,00 6,00 5,35 5,00 7,90
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat

Gambar 2.6Parkir Menyudut dengan Sudut 45°


Sumber: Dirjen Perhubungan Darat
Tabel 2.2 Ketentuan Parkir Menyudut Dengan Sudut 45°
Golongan A B C D E
I 2,30 3,50 2,50 5,60 9,30
II 2,50 3,70 2,60 5,65 9,35
III 3,00 4,50 3,20 5,75 9,45
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat

Gambar 2.7Parkir Menyudut dengan Sudut 60°


Sumber: Dirjen Perhubungan Darat

Tabel 2.3 Ketentuan Parkir Menyudut Dengan Sudut 60°


Golongan A B C D E
I 2,30 2,90 1,45 5,95 10,55
II 2,50 3,00 1,50 5,95 10,55
III 3,00 3,70 1,85 6,00 10,60
Keterangan:
A = lebar ruang parkir (m) B = lebar kaki ruang parkir (m)
C = selisih panjang ruang parkir (m) D = ruang parkir efektif (m)
M = ruang manuver (m)
E = ruang parkir efektif ditambah ruang manuver (m)
Sumber: Dirjen Perhubungan Darat

Gambar 2.8Parkir Menyudut dengan Sudut 90°


Sumber: Dirjen Perhubungan Darat

Tabel 2.4 Ketentuan Parkir Menyudut Dengan Sudut 90°


Golongan A B C D E
I 2,30 2,30 - 5,40 11,20
II 2,50 2,50 - 5,40 11,20
III 3,00 3,00 - 5,40 11,20
2.6 Volume/Satuan Ruang Parkir
Menurut Abubakar (1995), untuk menghitung volume atau satuan ruangparkir (SRP)
dipakai berbagai rumus tergantung dari posisi parkir pada kawasan
BAB III
METODE PENELITIAN

Pembahasan metodologi meliputi uraian tahapan pelaksanaan studi dan uraian analisa
yang digunakan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam studi ini meliputi tahap Inventarisasi
permasalahan dan kebutuhan data, metode pengumpulan data, analisis dan pengolahan data, dan
penyusunan laporan. Metodologi penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar
3.1
3.1 Inventarisasi Permasalahan dan KebutuhanData
Tahap Inventarisasi merupakan tahap kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan
pengolahannya. Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

3.1.1 Tahap pendekatanstudi


Pada tahapan ini dilakukan seluruh persiapan yang berkaitan dengan studi yang akan
dilakukan antara lain: melihat kondisi aktivitas di wilayah studi yang meliputi fungsi
pemanfaatan lahan serta kondisi perparkiran. Dengan pendekatan diwilayah studi ini
dapat diketahui gambaran mengenai kapasitas parkir yang akan dianalisis.
3.1.2 Tahap PelaksanaanStudi
Pada tahapan ini dilakukan hal-hal yang berkaitan dengan palaksanaan studi antar lain :
1. PembuatanProposal
Proposal penelitian berisi desain survei serta metoda-metoda analisis yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan studi ini. Proposal penelitian ini akan
menunjang dalam pencarian data yang dilakukan pada studi yang akan dilakukan. Tidak
menutup kemungkinan adanya perubahan saat pencarian data dilapangan dikarenakan
penyesuaian terhadap kondisi dan perkembangan yang terjadi.
2. Perijinan
Tahap perijinan dimaksudkan agar survei yang dilakukan dapat berjalan
dengan lancar, terutama berkaitan dengan birokrasi dan administrasi dari instansi-
instansi yang berkait dengan data yang akan dicari.
3. Survei
Pada tahap ini dilakukan survei pengumpulan data, melalui survei data
primer maupun survei data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan
langsung dilokasi studi, sedangkan data sekunder diperolah melalui survei
instansional dan studi kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian.

4. KompilasiData
Pada tahap ini, data yang sudah diperoleh selama survei dikelompokkan dan
dilakukan tindakan berupa editing dan tabulasi data.

3.2 Metode PengumpulanData


Dalam studi ini metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. MetodeLiteratur
Yaitu metode dengan mengumpulkan, mengidentifikasi, serta mengolah data
tertulis yang diperoleh dan dapat digunakan sebagai input dalam proses analisa.
Pengumpulan dilakukan dengan cara kompilasi data dari instansi pemerintah yang
terkait dengan kebutuhan data studi, instansi tersebut meliputi, Dinas Perhubungan
Kota Semarang, Dinas Tata kota dan bangunan Kota Semarang, BAPEDA
KotaSemarang.
2. MetodeObservasi
Yaitu metode dengan cara melakukan survei langsung kelapangan. Hal ini
mutlak dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Adapun metode survei yang
dilakukan pada studi ini adalah, metode pencatatan nomor kendaraan dengan
caraberpatroli.
Pengumpulan data diatas adalah sangat penting untuk memperoleh informasi
yang dilakukan bagi pelaksanaan studi.
3.2.1 DataSekunder
Data sekunder dalam studi ini diperoleh dari instansi yang terkait, yang
meliputi :
1. Peta tata guna lahan Kota Semarang khususnya di wilayahstudi.
2. Kondisi lalulintas.
3. Data ruas Jalan KH. Agus Salim dan JalanPemuda.
4. Standar-standar dan asumsiperparkiran

3.2.2 Data Primer


Merupakan data yang didapatkan dengan cara survei ke lapangan dengan cara survei
patroli dan pencatatan nomor kendaraan. Dari survei yang dilakukan

diharapkan dapat diperoleh data-data yang ada di lapangan dan kondisi nyata dari
wilayah studi. Data primer dari hasil survei meliputi:
1. Satuan ruang parkir yang ada dilokasistudi
Satuan ruang parkir merupakan luasan atau dimensi satu ruang parkir yang
digunakan oleh satu kendaraan untuk parkir. Jumlah satuan ruang parkir dari data
primer diperoleh dengan menghitung langsung jumlah satuan ruang parkir yang ada
pada waktu survei langsung di masing-masing dalam blok-blok pengamatan.
2. Akumulasi kendaraan yang parkir pada badanjalan
Akumulasi kendaraan parkir pada badan jalan diperoleh dengan mencatat
kendaraan yang dilakukan dengan cara patroli dengan berjalan kaki pada ruas jalan
dalam blok pengamatan yang telah dibagi dalam 6 daerah pengamatan pada masing-
masing blok. Pencatatan dilakukan dengan interval waktu 15 menit tiap satu kali
putaran pada masing-masing daerah pengamatan. Pencatatan dilakukan pada kondisi
pagi, siang dan sore masing-masing 2 jam. Jumlah kendaraan yang parkir dicatat
nomor kendaraannya pada suatu tabel yang telah disiapkan sebelumnya seperti
terlihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Pencatatan Survei Parkir Pada Badan Jalan

WILAYAH SEMARANG TENGAH


SURVEI PENGGUNAAN PARKIR PADA BADAN JALAN
Hari : Blok Pengamatan:
Pengamat :
Waktu
pencatatan 08:00-08:15 08:15-08:30 08:30-08:45 08:45-09:00 09:00-09:15 ................... 09:45-10:00

Nomor
kendaraan

Jumlah
Sumber : Warpani, 52

Setiap blok pengamatan ditentukan / dibatasi panjangnya, sehingga dapat


dicatat keseluruhan jumlah kendaraan yang parkir pada seluruh panjang jalan dan
dapat kembali pada tempat awal dimulai pencatatan dalam batasan intervalyang
telah ditentukan. Adapun pembatasan panjang jalan yang akan dilakukan survei
dibuat dalam blok pengamatan seperti terlihat pada Gambar 3.2

Gambar 3.2 Blok Pengamatan Jalan Dr. Rajiman

Kemudian dari hasil pencatatan yang dilakukan pada masing-masing blok


dibuat suatu tabel hasil pencatatan dimana masing-masing waktu pencatatan dihitung
jumlah kendaraan yang tercatat untuk mengetahui akumulasi kendaraan yang parkir.
Adapun tabel akumulasi kendaraan dibuat seperti Tabel 3.2 dan selanjutnya dari
tabel tersebut dibuat suatu grafik akumulasi kendaraan seperti pada Gambar3.4.
Tabel 3.2 Akumulasi Kendaraan

Pencatatan Ke Jam Jumlah Kendaraan

1
2
3
4
5
Total
Sumber : F.D HOBBS

120
JumlahKendaraanParkir

100

80

0
60 12.00 12.50 13.00 13.50 14.00
10.00 10.50 11.00 11.50
Jam
Sumber : F.D HOBBS
40 Gambar 3.4
Grafik Akumulasi Kendaraan

20

3. Lama waktuparkir
Lama waktu parkir adalah lamanya tingkat penggunaan ruang parkir oleh
tiap-tiap kendaraan yang parkir dalam blok-blok pengamatan. Lama waktu parkir
diperoleh melalui pengamatan di lapangan dengan cara berpatroli dengan jalan kaki
dan mencatat setiap nomor kendaraan yang parkir dengan interval waktu pencatatan
dalam tiap putaran yang telah ditentukan pada masing-masing blok pengamatan
misalnya, tiap 15 menit tiap satu kali putaran sesuai panjang masing-masing blok
pengamatan. Hasil pencatatan dibuat dalam suatu tabel seperti Tabel 3.3, yang
menunjukkan prosentase jumlah kendaraan yang parkir sesuai dengan lamanya
waktu parkir masing-masingkendaraan.
Tabel 3.3
Lama Waktu Parkir

Kelompok Jam Banyaknya Prosentase Prosentase


Pencatatan kendaraan Parkir Komulatif

Total
Sumber : F.D HOBBS

Dari tabel lama waktu parkir hasil survei kemudian dibuat suatu grafik yang
menunjukkan hubungan antara prosentase komulatif kendaraan yang parkir dan
pengelompokan lama waktu parkir seperti tampak pada Gambar 3.5 sebagai berikut:
Prosentase Komulatif Kendaraan Parkir

100

90

80

70

60

50

40

30

20
Sumber : F.D HOBBS
10 Gambar 3.5
0 Kurva Lama Waktu Parkir
0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00 2.25 2.50 2.75 3.00 3.25

Lama Waktu Parkir (Jam)

Kemudian dari gambar grafik durasi tersebut dapat diketahui prosentase


jumlah kendaraan yang parkir dan berdasarkan prosentase kendaraan yang
dikelompokan sesuai dengan lamanya waktu parkir masing-masing kendaraan.

3.3 MetodeAnalisis
Dalam melakukan analisis dilakukan beberapa tahapan mencakup analisis pola
parkir pada daerah pemanfaatan lahan, analisis kapasitas tempat parkir pada badan
jalan, analisis kapasitas dan kinerja lalu lintas pada ruas jalan dengan adanya
kegiatan parkir pada badan jalan dan evaluasi.

3.3.1 Analisis Pola Parkir Pada Daerah Pemanfaatanlahan


Dalam analisis ini akan membandingkan pola pakir pada masing-masing jalan
yang mempunyai fungsi tata guna lahan yang berbeda. Analisis dilakukan
dengan membandingkan pola parkir berdasarkan akumulasi parkir dan lama
waktu parkir.
3.3.2 Analisis Kapasitas Tempat Parkir Pada BadanJalan
Dalam analisis ini akan menentukan pemenuhan fasilitas tempat parkir pada
badan jalan (on street parking). Dalam analisis ini dilakukan beberapa tahap
meliputi
1. Analisis Tingkat Penggunaan TempatParkir
2. Analisis Penggunaan Tiap Satuan Ruang Parkir (SRP) atau Tingkat
Pergantian Parkir (ParkingTurnover)
3. Analisis fasilitasparkir

3.3.3 Analisis Kapasitas dan Kinerja Lalu Lintas Pada RuasJalan


Dalam analisis ini akan menganalisa pengaruh dari kegiatan parkir pada badan
jalan terhadap kapasitas jalan dan kinerja lalu lintas pada ruas Jalan KH. Agus
Salim dan Jalan Pemuda. Dalam analisis ini akan dilakukan beberapa tahap
diantaranya:
1. Perhitungan volume lalu lintas jamperencanaan
2. Analisa kapasitas pada masing-masing ruasjalan
3. Analisa kinerja lalu lintas pada ruas Jalan KH. Agus
Salim dan Jalan Pemuda yang tercakup pada lokasistudi.

3.3.4 Evaluasi
Dalam analisis ini akan mengevaluasi dari kondisi masing-masing jalan
dilihat dari segi kapasitas parkir pada badan jalan serta kapasitas dan kinerja lalu
lintas pada ruas jalan. Dari evaluasi ini nantinya akan diberikan beberapa
alternatif solusi dari analisis-analisissebelumnya.

3.4 HasilAnalisis
Hasil analisis yang diperoleh diharapkan dapat mengetehui gambaran
penggunaan tempat parkir pada sebagian badan jalan serta pengaruhnya terhadap
kapasitas dan kinerja lalu lintas pada ruas jalan tersebut sehingga dapat ditarik
kesimpulan dan saran yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menangani
masalah parkir pada badan jalan di ruas jalan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai