Anda di halaman 1dari 2

KEBUTUHAN TENAGA STRATEGIS DI DTPK TERPENUHI 2014

DIPUBLIKASIKAN PADA : JUMAT, 10 DESEMBER 2010 14:43:17, DIBACA : 52.616


KALI

Kebutuhan tenaga kesehatan (Nakes) di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan


kepulauan (DTPK) diharapkan terpenuhi pada tahun 2014.

Harapan itu disampaikan Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH
dalam keynote speech yang dibacakan Staf Ahli Menkes Bidang Perlindungan Faktor Risiko
Kesehatan Dr. Triono Sundoro pada Pertemuan Nasional Lintas Program dan Lintas Sektor
Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun 2010 yang diselenggarakan di Denpasar, Bali, Rabu
8 Desember 2010.

Tenaga kesehatan strategis yang dimaksud seperti dokter, dokter gigi, apoteker, bidan,
perawat, ahli gizi, ahli laboratorium kesehatan dan lain-lain.

Selain itu di DTPK, juga sudah ada landasan hukum tentang pendidikan dan latihan (Diklat)
tenaga kesehatan, landasan hukum tentang praktik tenaga kesehatan, serta berkembanganya
standarisasi, sertifikasi kompetensi dan lisensi tenaga kesehatan, ujar Menkes.

Menurut Menkes, kebijakan Kemenkes dalam pembangunan kesehatan yaitu peningkatan


akses dan pemerataan pelayanan kesehatan. Hal tersebut dilakukan melalui pemihakan
kebijakan dan pengalokasian sumber daya yang lebih membantu kelompok miskin dan
daerah tertinggal, pengembangan instrumen untuk memonitor kesenjangan antar wilayah dan
antar tingkat sosial ekonomi, serta dengan peningkatan advokasi dan capacity building daerah
tertinggal.

Karena itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (2005 2025)
pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan merupakan salah
satu strategi pembangunan kesehatan dan juga menjadi salah satu dari 8 fokus prioritas
pembangunan kesehatan tahun 2010 2014, ujar Menkes.

Memperbaiki kualitas perencanaan, pengadaan dan pendayagunaan SDM kesehatan


merupakan salah satu tantangan pembangunan kesehatan, ujar Menkes.

Isu strategis pengembangan Nakes adalah belum terpenuhinya kebutuhan SDM untuk
pembangunan kesehatan, perencanaan SDM belum didukung sistem informasi yang
memadai, kualitas hasil diklat masih belum memadai, pendayagunaan dan pemerataan SDM
terutama di DTPK dan daerah yang kurang diminati. Selama ini di daerah tersebut kebutuhan
Nakes masih kurang, pembinaan dan pengawasan mutu SDM kesehatan masih belum
dilaksanakan dengan baik, serta sumber daya pendukung pengembangan dan pemberdayaan
SDM kesehatan yang masih terbatas, tutur Menkes.

Menurut UU No.36 Tahun 2009 Pengembangan Nakes dilakukan oleh pemerintah,


pemerintah daerah dan masyarakat melalui perencanaan, pengadaan, pendayagunaan,
pembinaan dan pengawasan mutu nakes.

Pertemuan Nasional Lintas Program dan Lintas Sektor Pengembangan Tenaga Kesehatan
Tahun 2010 dibuka oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Dr. Agung Laksono.
Pertemuan diikuti oleh sekitar 200 peserta dari pusat; Kemenkes, Dikti Kemendiknas,
Bappenas, Kemendagri, maupun peserta daerah seperti; Kadinkes Prov., Kab./Kota, Direktur
RSUD Prov. dan Kab/Kota, Kepala BKD Prov., dan lain-lain.

Tema pertemuan ini adalah Peningkatan Pengembangan dan Pemberdayaan Tenaga


Kesehatan Guna mendukung Pencapaian MDGs, dengan tujuan untuk meningkatkan
sinergisme pengembangan tenaga kesehatan antara pusat dan daerah dalam upaya
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan
yang dilaksanakan secara multidisiplin, liintas sektor dan program untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

Pertemuan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 8 10 Desember 2010 di Hotel Inna
Grand Bali Beach, Sanur Denpasar. Menghadirkan pembicara diantaranya Kepala Badan
PPSDM Kesehatan menyajikan Pengembangan Tenaga Kesehatan di Indonesia, Direktur
Akademik Ditjen Dikti menyajikan Pengembangan Pendidikan Tenaga Kesehatan di
Indonesia dan Perkembangan Proyek HPEQ, Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas
tentang Dukungan SDM Kesehatan dalam Mencapai Target MDGs di Indonesia,
Kapusrengun SDM-Kes tentang Rencana Kebutuhan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Kapuspronakes LN menyajikan
Pengorganisasian Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan (MTKI dan MTKP) dan
Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan Asing, serta beberapa pembicara yang
lainnya.

Menko Kesra, Dr. Agung Laksono menyatakan, menghargai diselenggarakannya Pertemuan


Nasional Lintas Program dan Lintas Sektor Pengembangan Tenaga Kesehatan dalam rangka
mewujudkan pembangunan tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu, memiliki
kompetensi yang tinggi dan tersebar diseluruh tanah air. Pertemuan nasional untuk
menjalankan tugas pembangunan kesehatan agar target MDGs 2015 dapat tercapai, sehingga
Indonesia bisa berhasil mencapai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang baik.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-
52907416-9, faks: 52921669, Call Center : 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail
puskom.publik@yahoo.co.id, info@depkes.go.id, kontak[at]depkes[dot]go[dot]id.

Anda mungkin juga menyukai