Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

TEKNIK LABORATORIUM

PENGELOLAAN LABORATORIUM

Disusun Oleh :

Nama : Ari setiawan barus (4173520001)


Briana Tarsisia Silalahi (4173220002)
Cindika silaban (4172220002)
Cindy Amelia br ketaren (4173220004)
Winarsih ( 4172220006 )
REFINA GINTING (4172220003)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report mata
kuliah Teknik Laboratorium sebagai syarat untuk memenuhi tugas kuliah. Penulis berterima
kasih kepada IbuDra. Meida Nugrahalia,M.Sc dan Ibu Endang.S.Gultom,S.Si.,M.Siselaku
dosen pengampu mata kuliah Teknik Laboratoriumyang telah memberikan tugas ini dan
memberikan bimbingannya.

Penulis berharap, semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
bagi para pembaca.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mohon maaf atas kekurangan tersebut dan penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar kedepannya dapat lebih baik.
Medan, 05 desember 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4


1.1 Pengantar ........................................................................................................... 4
1.2 Identitas buku .................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 6


2.1 Ringkasan isi buku .......................................................................................... 6
2.2 Keunggulan buku ............................................................................................ 14
2.3 Kelemahan buku..............................................................................................15

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 16


3.1 Kesimpulan dan saran ..................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengantar
a) Pengantar
Berbagai informasi dapat diperoleh melalui membaca buku. Membaca adalah kegiatan
yang mendatangkan banyak manfaat. Melalui kegiatan membaca kita dapat memperoleh
banyak informasi sehingga akan menambah pengetahuan dan memiliki wawasan yang luas.
Saat ini terdapat banyak buku dengan topik yang beraneka ragam pula sehingga kita dapat
dengan mudah untuk mencari referensi. Tujuan akhir dari membaca buku adalah pembaca
dapat memahami isi buku . sehingga kita dapat mengkritisi isi buku. Melalui kegiatan
mengkritisi buku kita dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan buku.Kata
Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam
perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu “tempat bekerja”
khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.
1.2 Identitas buku
Buku pertama

Judul Buku : Pengelolaan Laboratorium Ipa


Pengarang : Mestika Sekarwinahyu
Penerbit : Universitas Terbuka Press
Tahun Terbit : 2010
Kota Terbit : Tanggerang Selatan
Tebal Buku : 392 hlm, 21 cm
ISBN : 978-979-011-474-6

4
Buku kedua

Judul Buku : Pengantar Laboratorium


Pengarang : Suyidno,M.Pd dan Drs. Muh.Arifuddin Jamal
Penerbit : Microteaching FKIP UNLAM Banjarmasin dan Intimedia Malang
Tahun Terbit : 2012
Kota Terbit : Malang
Tebal Buku : 104 hlm, 14x21 cm

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RINGKASAN ISI BUKU


Buku pertama
Semangat ingin tahu dari sains diasimilasikan oleh siswa yang berpartisipasi dalam
kegiatan laboratorium yang bermakna. Laboratorium merupakan lingkungan yang vital di
mana sains dipraktekkan. Laboratorium dapat berupa ruang dengan perlengkapan khusus,
ruangan kelas yang “self contained”, lapangan, atau tempat yang luas, seperti komunitas di
mana eksperimen sains dilakukan. Pengalaman laboratorium terintegrasi dengan sifat dari
sains yang harus dilibatkan dalam setiap program sains untuk setiap siswa. Kegiatan sains
dapat meliputi pengalaman individu, kelompok kecil, dan kelompok besar.
Kemampuan memecahkan masalah dimaksudkan dalam konteks penelitian
laboratorium. Kegiatan laboratorium mengembangkan ragam yang luas dari keterampilan
investigasi, mengorganisasi, mencipta, dan berkomunikasi. Laboratorium menyediakan lahan
yang optimal untuk memotivasi siswa ketika mereka mengalami apakah sains itu. Kegiatan
laboratorium dapat meningkatkan prestasi siswa dalam aspekaspek berikut ini.
1. Keterampilan proses, yaitu mengamati, mengukur, memanipulasi objek fisik.
2. Keterampilan menganalisis, seperti bernalar, berpikir deduktif, dan berpikir.
3. Keterampilan berkomunikasi,mengorganisasikan informasi dan menulis laporan. 4.
Konseptualisasi dari fenomena ilmiah.

A. FUNGSI LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN


Untuk memahami fungsi laboratorium dalam pembelajaran, cobalah Anda perhatikan
bagan pengelolaan kelas berikut ini (Hamalik, dalam Sutara dan Sahromi,1999).

Dari bagan tersebut terlihat bahwa perlengkapan merupakan input terhadap Proses
Belajar Mengajar. Perlengkapan khususnya dan input-input lain umumnya tidak dapat
dipisahkan dari pengelolaan kelas. Perlengkapan yang terdiri dari peralatan/bahan, perabot,
perkakas, dan perlengkapan P3K, alat pemadam kebakaran, tangki gas dan lain-lain ada
dalam ruang khusus yang disebut laboratorium. Dengan demikian, laboratorium memiliki
fungsi sebagai tempat penunjang kegiatan kelas, atau sebaliknya. Hal ini tergantung dari
strategi yang digunakan oleh guru. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai tempat

6
pertunjukkan/peragaan (displays). Apabila benda-benda yang disimpan merupakan benda-
benda tua atau spesimen tua, di sini laboratorium berfungsi sebagai museum kecil.
Laboratorium juga berfungsi sebagai perpustakaan dan workshop, serta fungsi lainnya,
misalnya sebagai pusatfotografi, pusat yang memiliki alat-alat duplikasi dan reproduksi. Hal
yang langsung tampak ialah laboratorium sebagai pusat kegiatan praktikum.
Berdasarkan penjelasan tersebut, laboratorium di samping berfungsi sebagai tempat kegiatan
melakukan pengamatan, percobaan, dan penelitian, juga dapat berfungsi sebagai tempat
pameran, museum kecil, perpustakaan, sumber-sumber, serta tempat pembuatan alat-
alat/bahan-bahan. Namun, dalam bahasan ini kita sederhanakan, fungsi laboratorium kita
batasi sebagai tempat melakukan praktikum.
Kegiatan praktikum di laboratorium dapat dilakukan secara individual atau
berkelompok (dengan melakukan percobaan yang sama), atau melakukan percobaan yang
berbeda dengan melakukan kegiatan dari alat/bahan yang satu ke alat/bahan yang lain
sedemikian rupa sehingga dalam suatu kesatuan kegiatan semua siswa atau kelompok telah
melakukan kegiatan-kegiatan percobaan yang ada (arrangement cyclus)
Fungsi Laboratorium Non-Tradisional
Pada laboratorium non-tradisional, kegiatan laboratorium merupakan bagian
terintegrasi pada kegiatan belajar sains. Setiap pelajaran sains, berupa percobaan atau bukan
percobaan, berlangsung di ruang laboratorium. Di dalam ruang laboratorium dapat
berlangsung pemberian informasi oleh guru, dapat dilakukan percobaan oleh siswa,
percobaan demonstrasi oleh guru atau oleh siswa, diskusi dalam kelompok kecil, dan diskusi
kelas dibimbing oleh guru. Oleh karena itu, ruang laboratorium non-tradisional haruslah
ruang yang bersifat fleksibel di mana tata letak perabot ruang mudah diubah-ubah sehingga
berbagai jenis kegiatan dapat dilakukan di dalam ruang itu juga.

Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor
yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa peralatan laboratorium yang
canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika
tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Manajemen laboratorium
merupakan usaha untuk mengelola laboratorium dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari. Untuk mengelola laboratorium yang baik
harus dipahami terlebih dahulu perangkat-perangkat manajemen laboratorium yang berikut.
1. Tata ruang

7
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi dengan baik. Tata
ruang yang sempurna, harus dimulai sejak perencanaan gedung sampai pada pelaksanaan
pembangunan.
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap petugas
laboratorium, terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat
yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi siap pakai, bersih, berfungsi
dengan baik , dan terkalibrasi. Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk
pengoperasian. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan, di mana buku manual
merupakan acuan untuk perbaikan seperlunya.
3. Infrastruktur
Infrastruktur laboratorium meliputi sarana utama dan sarana pendukung, yaitu:
a. Sarana Utama
Mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium dan sarana
lain, termasuk pintu utama, pintu darurat, jenis meja kerja/pelataran, jenis atap, jenis dinding,
jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan limbah,
jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik,
jenis timbangan dan instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.
b. Sarana Pendukung
Mencakup bahasan tentang ketersediaan energi listrik, gas, air, alat komunikasi, dan
pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran, hidran dan sebagainya.
4. Administrasi laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di
laboratorium.
5. Organisasi laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan
personalia yang mengelola laboratorium tersebut
6. Fasilitas pendanaan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional laboratorium. Tanpa adanya
dana yang cukup, kegiatan laboratorium akan berjalan tersendat-sendat, bahkan mungkin
tidak dapat beroperasi dengan baik.
7. Inventarisasi dan keamanan
Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi:

8
a. Semua kegiatan inventarisasi harus memuat sumber dana dari mana alat-alat ini
diperoleh/dibeli.
b. Keamanan peralatan laboratorium ditujukan agar peralatan laboratorium tersebut harus
tetap berada di laboratorium.
8. Disiplin yang tinggi
Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada seluruh pengguna
laboratorium agar terwujud efisiensi kerja yang tinggi. Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh
pola kebiasaan dan perilaku dari manusia itu sendiri, oleh sebab itu setiap pengguna
laboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan fungsinya. Sesama pengguna
laboratorium harus ada kerja sama yang baik, sehingga setiap kesulitan dapat
dipecahkan/diselesaikan bersama.
9. Keterampilan SDM
Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti
pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop) maupun magang di tempat lain.
10. Peraturan dasar
Peraturan dasar meliputi beberapa peraturan umum untuk menjamin kelancaran
jalannya pekerjaan di laboratorium.

Buku kedua

Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya percobaan
atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap
atau alam terbuka misalnya kebun botani.

A. Desain Laboratorium
Bagaimanakah bentuk laboratorum yang ideal? Berapa besarkah ukurannya?
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita dijawab, karena sebuah laboratium
dibangun untuk tujuan tertentu. Artinya sebelum laboratoium itu dibangun harus tahu dulu
untuk keperluan apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Misalnya laboratorium
yang akan digunakan untuk pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah tentunya akan
memiliki bentuk yang berbeda dengan laboratorium untuk penelitian. Demikian pula,
laboratorium untuk penelitian atau percobaan fisiologi tumbuhan akan berbeda dengan
laboratorium untuk ekologi. Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium
didesain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitas.
1. Jenis Laboratorium

9
Seperti telah disinggung di muka bahwa laboratirum dapat bermacam-macam jenisnya.
Di sekolah menengah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang
membutuhkan laboratorium tersebut. Karena itu di sekolah-sekolah untuk pembelajaran IPA
biasanya hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia dan laboratorium biologi. Di
SLTP mungkin hanya ada laboratorium IPA saja. Di Perguruan Tinggi, untuk satu jurusan
saja, mungkin terdapat banyak laboratorium. Di Jurusan Biologi, kita kenal laboratorium
Fisiologi, laboratorium Mikrobiologi, laboratorium Ekologi, laboratorium Genetika dan lain-
lain. Bahkan ada laboratorium yang lebih spesifik lagi seperti laboratorium Kultur jaringan
tumbuhan.

2. Tata Letak Laboratorium

Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan


laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada
seorang arsitektur bangunan. Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak
terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan
atau dibangun pada lokasi sumber air.

Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan
laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang utama dan ruangruang
pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan
praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan.
Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai
praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau
gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan
kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang).

Contoh tata letak ruangan-ruangan laboratorium beserta ukurannya dapat dilihat pada
gambar berikut.

B. Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran.


Telah dibicarakan di muka bahwa laboratorium memiliki peran sebagai tempat
dilakukannya percobaan atau penelitian. Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan
sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa
yang berperan utama dalam pembelajaran sain adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai
tempat kegiatan penunjang. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai tempat display atau

10
pameran. Contohnya kita dapat menyaksikan adanya sejumlah spesimen hewan atau
tumbuhan yang sengaja dipampang untuk pembelajaran. Kadangkadang di dalam
laboratorium juga dikoleksi sejumlah spesies langka atau bahkan yang sudah punah, baik
yang mikroskopis maupun yang makroskopis.
C. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan
pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa
fasilitas umum (utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat
digunakan oleh semua pemakai laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci
(sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, dan ruang
timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dll.

Penerangan

Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat diubah-ubah


sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari atau dari listrik.

Ventilasi

Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih untuk laboratorium


biologi yang sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap. Kadangkadang ventilasi
tidak dapat dicukup dari jendela, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas
penyedot (ceiling fans). Adanya kipas penyedot ini dapat membantu pergantian udara
menjadi lebih baik.

Air

Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA, terutama untuk
laboratorium biologi. Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Selain jumlah
pasokan, kualitasnya juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat mempercepat
kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam.

11
Bak cuci

Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci yang terbuat dari
porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi dengan
saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan padat.

Listrik

Pada laboratoium biologi, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting. Besarnya
daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama alat-alat
laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven, furnace, autoclave dan lain-lain.
Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil atau tidak.Tegangan listrik yang tidak stabil
dapat merusak alat-alat.

Mebelair

Perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas dan ukurannya.


Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Umunya meja siswa / mahasiswa
ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru / dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi dari
meja siswa, agar sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling belakang.
Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat diatur, sehingga siswa /
mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegitan praktikum / percobaan. Meja samping
yang biasa dipakai untuk menyimpan alat-alat yang menetap umumnya terbuat dari cor beton.
Namun demikian dapat juga meja samping tersebut dibuat dari bahan kayu keras. Bagian
bawah meja samping dapat sekaligus digunakan sebagai lemari.

D. Personal
Agar kesinambungan daya guna laboratorium dapat dipertahankan, laboratoratorium
perlu dikelola secara baik. Salah satu bagian dari pengelola lab ini adalah staf atau personal
laboratorium. Staf atau personal laboratorium mempunyai tanggunga jawab terhadap
efektifitas dan efisiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan praktikum.
Pada sekolah menengah, biasanya laboratorium dikelola oleh seorang penanggung jawab
laboratorium yang diangkat dari salah seorang guru IPA (fisika, kimia atau biologi). Di
Perguruan Tinggi yang bertindak sebagai panggung jawab laboratorium adalah kepala
laboratorium yang dapat diangkat oleh Ketua Jurusan atau Pimpinan Perguruan Tinggi,
tergantung status laboratoriumnya, apakah laboratorium pusat atau laboratorium Jurusan.
2.2 KEUNGGULAN BUKU

12
Keterkaitan antar Bab
Buku Pertama :
Antar kalimat dalam paragraf sangat berkaitan. Paragraf pertama dan kedua juga saling
mendukung satu sama lain. Dimana diawal paragraf dijelaskan mengenai pengertian dari
laboratorium.

Buku Kedua :

Antar kalimat dan antar paragraf juga sangat berhubungan. Setiap paragraf berfokus pada
satu materi. Terdapat penjelasan mengenai desain dan jenis laboratorium dijelaskan dengan
sangat baik. Penjelasan-penjelasan tambahan ini sangat menambah wawasan bagi pembaca.

Kemutakhiran Buku
Buku Pertama :
Kelebihan buku pertama adalah sangat mudah dipahami, karena disajikan dengan bahasa
yang sangat mudah untuk dimengerti para pembaca umum. Buku ini juga menampilkan
gambar bagan laboratorium dan ruang laboratorium
Buku Kedua :
Bukukeduajikaditinjaudarimateri yang disajikansangatsistematis, danbahasa yang
digunakanmudah untuk dimengerti dan tentunyasangatbermanfaatdikalanganjurusanBiologi,
sertapenulisannyajugasudahmemenuhikriteriapenulisansehinggamudahdipahamisertabagusun
tukdibaca. Buku ini sangat di rekomendasikan bagi pembaca yang notabene adalah orang
biologi, kedokteran dan farmasi.

2.3 KELEMAHAN BUKU


Keterkaitan antar Bab
Buku Pertama :
Pembahasan sangat singkat yang dikemas hanya dalam beberapa bagian . Antar paragraf
memang sudah berkaitan namun dalam paragraf pertama penjelasan mengenai pengertian
dan fungsi dicampur tanpa memberikan penjelasan yang lebih lengkap dan menarik.
Buku Kedua :
Pembagian paragraf sudah sangat baik namun pada tiap-tiap paragraf masih terdapat
kekurangan dalam penjelasan tentang tiap-tiap materi.
Kemutakhiran Buku
Buku Pertama :

13
Sangat disayangkan sekali karena buku ini sangat sedikit menuliskan tentang fungsi-fungsi
dari laboratorium dalam tulisannnya. Materi yang terdapat dalam buku ini juga sangat sedikit.
Buku Kedua :

Buku tersebut kurang dalam pemberian gambar-gambar yang dapat dijadikan pedoman untuk
memudahkan pembaca memahami tentang materi yang terkandung pada buku tersebut.

Buku utama
Buku ini tidak memperbanyak soal sesuai dengan materi yang dimuat di dalamnya.
Juga buku ini tidak menyertakan keteranngan pada hasil pembahasan contohnya.
Buku pembanding
Buku ini masih menggunakan konsep lama pada Nilai mutlk dengan menyebut
pertidaksamaan sebagai ketaksamaan. Dan penjelasn tidak detail hanya me beri sekilas
saja.

IMPLIKASI TERHADAP
Teori
Teori yang disajikan dalam buku pertama dan buku kedua hampir sama namun disajikan
dengan bahasa yang berbeda. Buku pertama lebih umum bahasanya sedangkan pada buku
kedua lebih banyak memakai bahasa-bahasa spesifik untuk setiap materinya.
Program Pembangunan di Indonesia
Informasi mengenai pengelolaan laboratorium yang terdapat pada buku buku memberikan
kontribusi yang menambah wawasan masyarakat dan membantu pengembangan tentang
laboratorium bagi masyarakat. Dengan mengetahui bagaimana sistem pengelolaan
laboratorium akan menambah wawasan masyarakat terlebih bagi mahasiswa di perguruan
tinggi.

14
BAB III

PENUTUP

a. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam
perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu “tempat bekerja”
khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar
tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat
alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada fasilitas air, listrik, gas
dan sebagainya).
Sistem pengelolaan yang baik pada laboratorium dapat memberikan banyak dampak
positif bagi laboratorium itu sendiri dan bagi para penggunanya.
Saran
Saran yang dapat saya berikan setelah melakukan critical buku ini adalah agar
kedepannya buku yang akan dibaca lebih mudah dipahami dan materinya berhubungan
dengan apa yang dibahas pada bab yang terkait dan lebih dilengkapi lagi pembahasannya,
lebih dilengkapi lagi dengan gambar jika perlu dan terus memeperbaiki bukunya agar orang-
orang yang membacanya memiliki pegetahuan yang lebih lagi.

KEPUSTAKAAN

Mestika Sekarwinahyu, (2010), Pengelolaan Laboratorium Ipa, Universitas Terbuka,


Tanggerang Selatan.
Suyidno,M.P,D Dan Drs.Muh.Arifuddin Jamal, (2012), Pengantar Laboratorium,
Microteachning FKIP UNLAM Banjar Masin Dan Intimedia, Malang.

15

Anda mungkin juga menyukai