PENGELOLAAN LABORATORIUM
DISUSUN OLEH :
NAMA MAHASISWA
DIMAS
KHAIRUL MUSLIM
PUTRI MELY ALAIKA NST
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book
Report dengan baik dan tepat pada waktunya. Penyusunan Critical Book Report ini
merupakan salah satu tugas Mata Kuliah pengelolaan laboratorium, yang diampu oleh
Ibu MENA FADILLIA LUKMAN M.Pd.T, dengan adanya tugas ini diharapkan dapat
memper mudah saya dalam memahami hal – hal yang berhubungan dengan
laboratorium.
Saya menyadari bahwa laporan kritik buku ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari Ibu sangat dibutuhkan untuk
Kelompok 6
PENGELOLAAN LABORATORIUM 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang............................................................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................... 4
C. Manfaat Penulisan........................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 5
A. Identitas Buku................................................................................................................................ 5
1. Kelebihan............................................................................................................................... 15
2. Kelemahan............................................................................................................................. 16
B. Saran................................................................................................................................................ 17
PENGELOLAAN LABORATORIUM 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
Ada beberapa tujuan dalam penulisan Critical Book Report ini, yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah pengelolaan laboratorium.
2. Mencari dan mengetahui informasi mengenai pengelolaan laboratorium.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam menilai informasi yang diberikan
pada buku.
4. Membandingkan isi buku, dengan mencari kelemahan dan kelebihan dari
buku yang telah di kritik.
PENGELOLAAN LABORATORIUM 4
C. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat dalam penulisan Critical Book Report ini, yaitu:
1. Dapat memahami lebih dalam tentang pengelolaan laboratorium.
2. Dapat mengetahui buku mana yang lebih baik digunakan sebagai sumber
pembelajaran.
PENGELOLAAN LABORATORIUM 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Buku
Buku Utama
1. Judul Buku : pengelolaan laboratorium
2. Penggarang : Drs. Riandi, M.Si.
3. ISBN : 979-526-959-3
4. Penerbit : PT. Bumi Aksara
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2014
7. Tebal Buku : 224 Halaman
Buku Pembanding
1. Judul Buku : managemen laboratorium
2. Penggarang : Dra. Mestika Sekarwinahyu, M.Pd.
3. ISBN : 978-979-518-826-1
4. Penerbit : PT. Rineka Cipta
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2008
7. Tebal Buku : 245 Halaman
PENGELOLAAN LABORATORIUM 6
D. Ringkasan Isi Buku 1
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya percobaan
atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap
atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada pembelajaran sain termasuk biologi di
dalamnya keberadaan laboratorium menjadi sangat penting.
Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah
laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya
terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum. Atas dasar inilah pembahasan kita tentang
pengelolaan laboratorium akan dibatasi pada laboratorium yang berupa ruang tertutup.
A. Desain Laboratorium
Bagaimanakah bentuk laboratorum yang ideal? Berapa besarkah ukurannya?
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita dijawab, karena sebuah laboratium
dibangun untuk tujuan tertentu. Artinya sebelum laboratoium itu dibangun harus tahu dulu
untuk keperluan apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Misalnya laboratorium
yang akan digunakan untuk pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah tentunya akan
memiliki bentuk yang berbeda dengan laboratorium untuk penelitian. Demikian pula,
laboratorium untuk penelitian atau percobaan fisiologi tumbuhan akan berbeda dengan
laboratorium untuk ekologi.
Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi
laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat
individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam
konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan
laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya
percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2
dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan
tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan 40
PENGELOLAAN LABORATORIUM 7
praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk setiap
mahasiswa.
1. Jenis Laboratorium
PENGELOLAAN LABORATORIUM 8
B. Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran
Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan
penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama
dalam pembelajaran sain adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan
penunjang. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai tempat display atau pameran.
Contohnya kita dapat menyaksikan adanya sejumlah spesimen hewan atau
tumbuhan yang sengaja dipampang untuk pembelajaran. Kadang-kadang di dalam
laboratorium juga dikoleksi sejumlah spesies langka atau bahkan yang 43 sudah punah,
baik yang mikroskopis maupun yang makroskopis.
C. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk
memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada
yang berupa fasilitas umum (utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan
fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium contohnya penerangan,
ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan
mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari
alat, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam
kebakaran dll.
Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat diubah-ubah
sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari atau dari listrik.
Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih untuk
laboratorium biologi yang sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap. Kadang-
kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara
seperti kipas penyedot (ceiling fans). Adanya kipas penyedot ini dapat membantu
pergantian udara menjadi lebih baik.
Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA, terutama untuk
laboratorium biologi. Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Selain
jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat
mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam. Aliran air
yang masuk ke dalam laboratorium harus lancar. Demikian juga aliran air yang ke luar
laboratorium. Air yang masuk dan ke luar laboratorium biasanya lewat pipa-pipa. Harus
diperhatikan pembuangan air sisa cucian yang mengandung bahan-bahan yang dapat
merusakkan pipa-pipa tersebut. Pembuangan sisa asam atau basa kuat atau bahan korosif
44
Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci yang terbuat
dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi
dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan padat.
Untuk menghindari adanya kerusakan bak cuci, hindarkan pembuangan bahan-bahan kimia
seperti asam-basa kuat dan bahan-bahan korosif lainnya.
Listrik
Pada laboratoium biologi, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting. Besarnya
daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama alat-alat
laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven, furnace, autoclave dan lain-lain.
Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil atau tidak.Tegangan listrik yang tidak
PENGELOLAAN LABORATORIUM 9
stabil dapat merusak alat-alat. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan didekatkan
dengan aliran air dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman yang mudah
dijangkau. Terminal out let harus mudah dijangkau. Instalasi listrik secara periodic perlu
diperiksa kondisinya. Kabel-kabel listrik secara periodic disikat untuk menghilangkan
bahan-bahan korosif yang biasanya menempel pada permukaan kabel. Socket dan plug
harus diperiksa apakah masih berfungsi dengan baik atau rusak (aus). Apabila rusak harus
segera diganti. Periksa juga secara periodic hubungan kabel ke socket apakah masih terikat
dengan kuat.
Mebelair
Perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas dan ukurannya.
Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Umunya meja siswa / mahasiswa
ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru / dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi
dari meja siswa, agar sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling
belakang. Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat diatur, sehingga
siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegitan praktikum / percobaan. Meja
samping yang biasa dipakai untuk menyimpan alat-alat yang menetap umumnya terbuat
dari cor beton.
Namun demikian dapat juga meja samping tersebut dibuat dari bahan kayu keras.
Bagian bawah meja samping dapat sekaligus digunakan sebagai lemari. Ukuran 45 meja
samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan, sedangkan lebarnya antara 50 cm sampai
60 cm dengan ukuran tinggi 70cm -75 cm. Demikian halnya meja untuk timbangan harus
rata dan tidak mudah bergetar atau goyang. Meja timbangan ini sangat cocok dibuat dari
cor beton atau dari bahan kayu keras yang tebal. Lemari alat dan bahan hendaknya
memiliki tahapan (shelve) yang dapat diubah-ubah posisinya agar memudahkan dalam
menata alat-alat yang bervariasi ukurannya. Adakalanya dibutuhkan suatu lemari yang
khusus digunakan untuk menyimpan mikroskop dan alat optik lainnya.
1. Cek semua persediaan alat/bahan
2. Dengan bantuan guru senior dan asisten laboratorium, mintakan informasi mengenai:
a. Barang habis tahunan
b. Periode mana dari tahun ajaran, bahan habis tertentu dibutuhkan untuk digunakan
d. Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang akan datang
3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun ajaran yang akan datang
4. Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan lain-lain
PENGELOLAAN LABORATORIUM 10
A. Ringkasan Isi Buku 2
A. PENGERTIAN LABORATORIUM
Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam
perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu “tempat bekerja”
khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar
tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya
seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada fasilitas
air, listrik, gas dan sebagainya). Ketika sains dan teknologi berkembang pesat dan menjadi
salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum di banyak sekolah di Eropa, termasuk
negeri Belanda, banyak pendidik/pengajar sains merasa perlu mengadakan ruang tempat
siswa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sains. Para pendidik itu berpandangan
bahwa sains adalah suatu ilmu empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan
eksperimentasi (percobaan). Jadi, pengamatan dan eksperimentasi adalah bagian integral
pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut laboratorium
sains sekolah.
Kemampuan memecahkan masalah dimaksudkan dalam konteks penelitian
laboratorium. Kegiatan laboratorium mengembangkan ragam yang luas dari keterampilan
investigasi, mengorganisasi, mencipta, dan berkomunikasi. Laboratorium menyediakan
lahan yang optimal untuk memotivasi siswa ketika mereka mengalami apakah sains itu.
Kegiatan laboratorium dapat meningkatkan prestasi siswa dalam aspekaspek berikut ini.
1. Keterampilan proses, yaitu mengamati, mengukur, memanipulasi objek fisik.
2. Keterampilan menganalisis, seperti bernalar, berpikir deduktif, dan berpikir kritis.
3. Keterampilan berkomunikasi, yaitu mengorganisasikan informasi dan menulis laporan.
4. Konseptualisasi dari fenomena ilmiah.
Laboratorium dalam pengajaran dimaksudkan sebagai kumpulan dari para siswa
yang melakukan pengamatan percobaan atau penelitian atas pengelolaan guru. Pengertian
laboratorium tidak terbatas pada ruangan yang dilengkapi dengan alat-alat praktikum
seperti yang umum terdapat di sekolah-sekolah, tetapi lingkungan juga dapat dimanfaatkan
sebagai laboratorium.
Kegiatan laboratorium dapat meningkatkan prestasi siswa dalam aspek
keterampilan proses, keterampilan menganalisis, keterampilan berkomunikasi, dan
konseptualisasi dari fenomena ilmiah. Dengan demikian, pengalaman laboratorium
merupakan hal yang penting dalam proses peningkatan pemahaman pengetahuan dan sikap
ilmiah siswa.
PENGELOLAAN LABORATORIUM 11
Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa peralatan laboratorium
yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan
baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Manajemen
laboratorium merupakan usaha untuk mengelola laboratorium dan merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
Untuk mengelola laboratorium yang baik harus dipahami terlebih dahulu perangkat-
perangkat manajemen laboratorium yang berikut.
1. Tata ruang
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi dengan baik.
Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak.
PENGELOLAAN LABORATORIUM 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
BUKU PEMBANDING 1
BUKU PEMBANDING 2
E. Saran
Saran untuk pihak pembaca, semoga makalah ini yang merupakan hasil
Critical Book Report tentang laboratorium dapat menjadi acuan atau
pembelajaran serta perbaikan untuk Critical Book Report selanjutnya. Buku ini
akan sangat membantu mahasiswa jika materi buku ini memiliki banyak
referensi seperti pembahasan yang luas akan sangat membantu meningkatkan
kualitas buku ini. Buku ini juga sangat bagus jika pemakaiannya di
kombinasikan dengan buku-buku lain yang berkaitan dengan materi.
PENGELOLAAN LABORATORIUM 13