Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

PENGELOLAAN LABORATORIUM

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA
DIMAS
KHAIRUL MUSLIM
PUTRI MELY ALAIKA NST

KELAS : A / PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
PROGRAM STUDI : S-1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
DOSEN PENGAMPU : MENA FADILLIA M.Pd.T

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat serta karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book

Report dengan baik dan tepat pada waktunya. Penyusunan Critical Book Report ini

merupakan salah satu tugas Mata Kuliah pengelolaan laboratorium, yang diampu oleh

Ibu MENA FADILLIA LUKMAN M.Pd.T, dengan adanya tugas ini diharapkan dapat

memper mudah saya dalam memahami hal – hal yang berhubungan dengan

laboratorium.

Saya menyadari bahwa laporan kritik buku ini jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun dari Ibu sangat dibutuhkan untuk

penyempurnaan tugas ini.

Medan, 6 juni 2020

Kelompok 6

PENGELOLAAN LABORATORIUM 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang............................................................................................................................... 4

B. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................... 4

C. Manfaat Penulisan........................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 5
A. Identitas Buku................................................................................................................................ 5

B. Ringkasan Isi Buku....................................................................................................................... 6

C. Kelebihan dan Kelemahan Buku.......................................................................................... 15

1. Kelebihan............................................................................................................................... 15

2. Kelemahan............................................................................................................................. 16

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 17


A. Kesimpulan................................................................................................................................... 17

B. Saran................................................................................................................................................ 17

PENGELOLAAN LABORATORIUM 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Critical Book Report ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan


kelemahan dari suatu buku yang ingin dikritik. Dan juga Critical Book Report
ini merupakan pemenuhan salah satu tugas Mata kuliah pengelolaan
laboraturium.
Mengkritik buku adalah kegiatan untuk melatih berpikir secara kritis
dalam mencari informasi yang diberikan buku. Di dalam mengkritik buku,
mahasiswa memiliki metode masing – masing dalam mengkritis buku dengan
mudah dan yang baik. Mengkritik buku dapat membantu mahasiswa untuk
semakin dalam mengingat materi pelajaran yang ada dalam isi buku. Karena
kegiatan mengkritik buku membutuhkan pemikiran dan pemahaman yang
mendalam tentang suatu materi yang ada dalam buku. Mengkritik buku juga
memerlukan pandangan yang luas dalam keadaan nyata dilingkungan sekitar.
Dan dalam mengkritik buku (Critical Book Report) kita juga dapat
membandingkan dua buku yang terbaik sebagai bahan belajar.
Membandingkan kualitas buku – buku baik dalam segi perbandingan deskripsi
materi, dan kelebihan serta kekurangan dari berbagai sudut pandangan buku.
Manusia dalam kedudukannya sebagai peserta didik haruslah diempatkan
sebagai pribadi yang utuh, yakni manusia sebagai kesatuan sifat makhluk
individu dan sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhuk
Tuhan yang harus menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan akhirat.

B. Tujuan Penulisan
Ada beberapa tujuan dalam penulisan Critical Book Report ini, yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah pengelolaan laboratorium.
2. Mencari dan mengetahui informasi mengenai pengelolaan laboratorium.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam menilai informasi yang diberikan
pada buku.
4. Membandingkan isi buku, dengan mencari kelemahan dan kelebihan dari
buku yang telah di kritik.

PENGELOLAAN LABORATORIUM 4
C. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat dalam penulisan Critical Book Report ini, yaitu:
1. Dapat memahami lebih dalam tentang pengelolaan laboratorium.
2. Dapat mengetahui buku mana yang lebih baik digunakan sebagai sumber
pembelajaran.

PENGELOLAAN LABORATORIUM 5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas Buku

Buku Utama
1. Judul Buku : pengelolaan laboratorium
2. Penggarang : Drs. Riandi, M.Si.
3. ISBN : 979-526-959-3
4. Penerbit : PT. Bumi Aksara
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2014
7. Tebal Buku : 224 Halaman

Buku Pembanding
1. Judul Buku : managemen laboratorium
2. Penggarang : Dra. Mestika Sekarwinahyu, M.Pd.
3. ISBN : 978-979-518-826-1
4. Penerbit : PT. Rineka Cipta
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2008
7. Tebal Buku : 245 Halaman

PENGELOLAAN LABORATORIUM 6
D. Ringkasan Isi Buku 1
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya percobaan
atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap
atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada pembelajaran sain termasuk biologi di
dalamnya keberadaan laboratorium menjadi sangat penting.
Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah
laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya
terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum. Atas dasar inilah pembahasan kita tentang
pengelolaan laboratorium akan dibatasi pada laboratorium yang berupa ruang tertutup.
A. Desain Laboratorium
Bagaimanakah bentuk laboratorum yang ideal? Berapa besarkah ukurannya?
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak serta merta dapat kita dijawab, karena sebuah laboratium
dibangun untuk tujuan tertentu. Artinya sebelum laboratoium itu dibangun harus tahu dulu
untuk keperluan apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Misalnya laboratorium
yang akan digunakan untuk pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah tentunya akan
memiliki bentuk yang berbeda dengan laboratorium untuk penelitian. Demikian pula,
laboratorium untuk penelitian atau percobaan fisiologi tumbuhan akan berbeda dengan
laboratorium untuk ekologi.
Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi
laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat
individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam
konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan
laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya
percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2
dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan
tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan 40

PENGELOLAAN LABORATORIUM 7
praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk setiap
mahasiswa.

1. Jenis Laboratorium

Seperti telah disinggung di muka bahwa laboratirum dapat bermacam-macam jenisnya. Di


sekolah menengah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan mata pelajaran yang
membutuhkan laboratorium tersebut. Karena itu di sekolah-sekolah untuk pembelajaran
IPA biasanya hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia dan laboratorium
biologi. Di SLTP mungkin hanya ada laboratorium IPA saja. Di Perguruan Tinggi, untuk
satu jurusan saja, mungkin terdapat banyak laboratorium. Di Jurusan Biologi, kita kenal
laboratorium Fisiologi, laboratorium Mikrobiologi, laboratorium Ekologi, laboratorium
Genetika dan lain-lain. Bahkan ada laboratorium yang lebih spesifik lagi seperti
laboratorium Kultur jaringan tumbuhan. Kadang-kadang atas pertimbangan efisiensi, suatu
ruangan laboratorium difungsikan sekaligus sebagai ruangan kelas untuk proses belajar
mengajar IPA . Laboratorium jenis ini dikenal sebagai Science classroom-laboratory.
Kelebihan jenis laboratorium ini berrsifat multi guna.

2. Tata Letak Laboratorium

Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan


laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada
seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-
faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.
Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin
yang menuju bangunan lain atau pemukiman.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan
laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan
laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lainnya. Lokasi laboratorium harus
mudah dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila
terjadi kebakaran, mobil kebakaran harus dapat menjangkau bangunan laboratorium.
Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan laboratorium
untuk pembelajaran sain umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap.
Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan praktikum.
Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang
persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai
praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru.
Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-
bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap
saat (jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium
memiliki ruang gelap (dark room), ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan
bahan-bahan kimia dan ruang adminitrasi / staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan
keamanan berbagai peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna laboratorium.
Penyimpanan alat-alat di dalam gudang tidak boleh disatukan dengan bahan kimia.
Demikian pula penyimpanan alat-alat gelas tidak boleh disatukan dengan alat-alat yang
terbuat dari logam.

PENGELOLAAN LABORATORIUM 8
B. Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran
Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan
penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama
dalam pembelajaran sain adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan
penunjang. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai tempat display atau pameran.
Contohnya kita dapat menyaksikan adanya sejumlah spesimen hewan atau
tumbuhan yang sengaja dipampang untuk pembelajaran. Kadang-kadang di dalam
laboratorium juga dikoleksi sejumlah spesies langka atau bahkan yang 43 sudah punah,
baik yang mikroskopis maupun yang makroskopis.
C. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk
memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada
yang berupa fasilitas umum (utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan
fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium contohnya penerangan,
ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan
mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari
alat, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam
kebakaran dll.
Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat diubah-ubah
sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari atau dari listrik.
Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih untuk
laboratorium biologi yang sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap. Kadang-
kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara
seperti kipas penyedot (ceiling fans). Adanya kipas penyedot ini dapat membantu
pergantian udara menjadi lebih baik.
Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA, terutama untuk
laboratorium biologi. Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Selain
jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat
mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam. Aliran air
yang masuk ke dalam laboratorium harus lancar. Demikian juga aliran air yang ke luar
laboratorium. Air yang masuk dan ke luar laboratorium biasanya lewat pipa-pipa. Harus
diperhatikan pembuangan air sisa cucian yang mengandung bahan-bahan yang dapat
merusakkan pipa-pipa tersebut. Pembuangan sisa asam atau basa kuat atau bahan korosif
44
Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci yang terbuat
dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi
dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan padat.
Untuk menghindari adanya kerusakan bak cuci, hindarkan pembuangan bahan-bahan kimia
seperti asam-basa kuat dan bahan-bahan korosif lainnya.
Listrik
Pada laboratoium biologi, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting. Besarnya
daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama alat-alat
laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven, furnace, autoclave dan lain-lain.
Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil atau tidak.Tegangan listrik yang tidak

PENGELOLAAN LABORATORIUM 9
stabil dapat merusak alat-alat. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan didekatkan
dengan aliran air dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman yang mudah
dijangkau. Terminal out let harus mudah dijangkau. Instalasi listrik secara periodic perlu
diperiksa kondisinya. Kabel-kabel listrik secara periodic disikat untuk menghilangkan
bahan-bahan korosif yang biasanya menempel pada permukaan kabel. Socket dan plug
harus diperiksa apakah masih berfungsi dengan baik atau rusak (aus). Apabila rusak harus
segera diganti. Periksa juga secara periodic hubungan kabel ke socket apakah masih terikat
dengan kuat.
Mebelair
Perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas dan ukurannya.
Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Umunya meja siswa / mahasiswa
ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru / dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi
dari meja siswa, agar sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling
belakang. Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat diatur, sehingga
siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegitan praktikum / percobaan. Meja
samping yang biasa dipakai untuk menyimpan alat-alat yang menetap umumnya terbuat
dari cor beton.
Namun demikian dapat juga meja samping tersebut dibuat dari bahan kayu keras.
Bagian bawah meja samping dapat sekaligus digunakan sebagai lemari. Ukuran 45 meja
samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan, sedangkan lebarnya antara 50 cm sampai
60 cm dengan ukuran tinggi 70cm -75 cm. Demikian halnya meja untuk timbangan harus
rata dan tidak mudah bergetar atau goyang. Meja timbangan ini sangat cocok dibuat dari
cor beton atau dari bahan kayu keras yang tebal. Lemari alat dan bahan hendaknya
memiliki tahapan (shelve) yang dapat diubah-ubah posisinya agar memudahkan dalam
menata alat-alat yang bervariasi ukurannya. Adakalanya dibutuhkan suatu lemari yang
khusus digunakan untuk menyimpan mikroskop dan alat optik lainnya.
1. Cek semua persediaan alat/bahan

2. Dengan bantuan guru senior dan asisten laboratorium, mintakan informasi mengenai:
a. Barang habis tahunan

b. Periode mana dari tahun ajaran, bahan habis tertentu dibutuhkan untuk digunakan

c. Alat-alat yang mengalami kerusakan akut

d. Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang akan datang

e. Alat/bahan yang rusak atau hilang

3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun ajaran yang akan datang

4. Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan lain-lain

PENGELOLAAN LABORATORIUM 10
A. Ringkasan Isi Buku 2
A. PENGERTIAN LABORATORIUM
Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam
perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu “tempat bekerja”
khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar
tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya
seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada fasilitas
air, listrik, gas dan sebagainya). Ketika sains dan teknologi berkembang pesat dan menjadi
salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum di banyak sekolah di Eropa, termasuk
negeri Belanda, banyak pendidik/pengajar sains merasa perlu mengadakan ruang tempat
siswa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sains. Para pendidik itu berpandangan
bahwa sains adalah suatu ilmu empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan
eksperimentasi (percobaan). Jadi, pengamatan dan eksperimentasi adalah bagian integral
pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut laboratorium
sains sekolah.
Kemampuan memecahkan masalah dimaksudkan dalam konteks penelitian
laboratorium. Kegiatan laboratorium mengembangkan ragam yang luas dari keterampilan
investigasi, mengorganisasi, mencipta, dan berkomunikasi. Laboratorium menyediakan
lahan yang optimal untuk memotivasi siswa ketika mereka mengalami apakah sains itu.
Kegiatan laboratorium dapat meningkatkan prestasi siswa dalam aspekaspek berikut ini.
1. Keterampilan proses, yaitu mengamati, mengukur, memanipulasi objek fisik.
2. Keterampilan menganalisis, seperti bernalar, berpikir deduktif, dan berpikir kritis.
3. Keterampilan berkomunikasi, yaitu mengorganisasikan informasi dan menulis laporan.
4. Konseptualisasi dari fenomena ilmiah.
Laboratorium dalam pengajaran dimaksudkan sebagai kumpulan dari para siswa
yang melakukan pengamatan percobaan atau penelitian atas pengelolaan guru. Pengertian
laboratorium tidak terbatas pada ruangan yang dilengkapi dengan alat-alat praktikum
seperti yang umum terdapat di sekolah-sekolah, tetapi lingkungan juga dapat dimanfaatkan
sebagai laboratorium.
Kegiatan laboratorium dapat meningkatkan prestasi siswa dalam aspek
keterampilan proses, keterampilan menganalisis, keterampilan berkomunikasi, dan
konseptualisasi dari fenomena ilmiah. Dengan demikian, pengalaman laboratorium
merupakan hal yang penting dalam proses peningkatan pemahaman pengetahuan dan sikap
ilmiah siswa.

Fungsi Laboratorium Non-Tradisional


Pada laboratorium non-tradisional, kegiatan laboratorium merupakan bagian
terintegrasi pada kegiatan belajar sains. Setiap pelajaran sains, berupa percobaan atau
bukan percobaan, berlangsung di ruang laboratorium. Di dalam ruang laboratorium dapat
berlangsung pemberian informasi oleh guru, dapat dilakukan percobaan oleh siswa,
percobaan demonstrasi oleh guru atau oleh siswa, diskusi dalam kelompok kecil, dan
diskusi kelas dibimbing oleh guru. Oleh karena itu, ruang laboratorium non-tradisional
haruslah ruang yang bersifat fleksibel di mana tata letak perabot ruang mudah diubah-ubah
sehingga berbagai jenis kegiatan dapat dilakukan di dalam ruang itu juga.

PENGELOLAAN LABORATORIUM 11
Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa peralatan laboratorium
yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan
baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Manajemen
laboratorium merupakan usaha untuk mengelola laboratorium dan merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.

Untuk mengelola laboratorium yang baik harus dipahami terlebih dahulu perangkat-
perangkat manajemen laboratorium yang berikut.

1. Tata ruang
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi dengan baik.
Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak.

2. Alat yang baik dan terkalibrasi


Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap
petugas laboratorium, terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut.
Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi siap pakai, bersih,
berfungsi denganbaik , dan terkalibrasi.
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk pengoperasian. Hal ini
untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan, di mana buku manual merupakan acuan untuk
perbaikan seperlunya.
Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa berada di tempat, karena setiap kali
peralatan dioperasikan ada kemungkinan alat tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Agar laboratorium dapat berfungsi sesuai dengan maksud pengadaannya, maka


laboratorium perlu digunakan dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Tanpa penggunaan dan
pengelolaan yang baik, pengadaan laboratorium beserta alat-alat dan bahan yang
diperlukan hanyalah akan merupakan suatu pemborosan.

PENGELOLAAN LABORATORIUM 12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

BUKU PEMBANDING 1

Laboratorium dalam pengajaran dimaksudkan sebagai kumpulan dari para siswa


yang melakukan pengamatan percobaan atau penelitian atas pengelolaan guru. Pengertian
laboratorium tidak terbatas pada ruangan yang dilengkapi dengan alat-alat praktikum
seperti yang umum terdapat di sekolah-sekolah, tetapi lingkungan juga dapat dimanfaatkan
sebagai laboratorium.
Dan dari hasil Critical Book Report tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku
ini sangat cocok jika digunakan untuk kalangan mahasiswa maupun orang yang
sudah dewasa lainnya sebagai sumber belajar.

BUKU PEMBANDING 2

Kegiatan laboratorium dapat meningkatkan prestasi siswa dalam aspek


keterampilan proses, keterampilan menganalisis, keterampilan berkomunikasi, dan
konseptualisasi dari fenomena ilmiah. Dengan demikian, pengalaman laboratorium
merupakan hal yang penting dalam proses peningkatan pemahaman pengetahuan dan sikap
ilmiah siswa.
Buku ini belum memadai untuk digunakan oleh mahasiswa maupun pelajar
tingkat lainnya jika ditinjau dari segi pembahasan karena isi danpenjelasan mudah
dipahami oleh pembaca. karena materinya tidak sperifik. Materi bergabung dengan
materi yang lain

E. Saran
Saran untuk pihak pembaca, semoga makalah ini yang merupakan hasil
Critical Book Report tentang laboratorium dapat menjadi acuan atau
pembelajaran serta perbaikan untuk Critical Book Report selanjutnya. Buku ini
akan sangat membantu mahasiswa jika materi buku ini memiliki banyak
referensi seperti pembahasan yang luas akan sangat membantu meningkatkan
kualitas buku ini. Buku ini juga sangat bagus jika pemakaiannya di
kombinasikan dengan buku-buku lain yang berkaitan dengan materi.

PENGELOLAAN LABORATORIUM 13

Anda mungkin juga menyukai