Mort Analysis PDF
Mort Analysis PDF
MORT ANALYSIS
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
Joko 1006820303
Kamaruddin 1006820341
Kristina 1006820410
MORT dikembangkan oleh Bill Johnson pada tahun 1970-an untuk DOE. Diagram
MORT terdiri setidaknya 1500 item yang disusun ke dalam pohon kegagalan yang kompleks.
Fungsi utama dari MORT ialah digunakan untuk investigasi kecelakaan. MORT memberikan
alat yang sistematis untuk membantu merencanakan, mengatur, dan meneliti lebih dalam,
investigasi kecelakaan yang komprehensif untuk mengidentifikasi hal-hal spesifik yang tidak
sesuai (Less Than Adequate) dan dibutuhkan untuk mengoreksi dan mencegah kecelaan
terulang lagi. Dapat digunakan juga untuk inspeksi, audit dan tujuan tertentu.
Diagram MORT digunakan sebagai alat kerja untuk membantu mengumpulkan dan
menyimpan informasi. Kotak paling atas pada diagram MORT mengarah pada permulaan
investigasi. Investigasi dimulai dari Spesific Control Factors dan Management Control
Factors. Pada specific control factors membahas apakah yang terjadi serta mengarahkan pada
dokumentasi kecelakaan. Pada management control factors dibahas mengenai kebijakan yang
gagal atau policy LTA (Less Than Adequate), implementasi dari kebijakan yang gagal atau
implementation LTA, dan system penilaian risiko atau Risk assessment system and control
LTA.
MORT lebih berusaha untuk mendeskripsikan seluruh aspek yang terlibat dalam
sistem manajemen keselamatan. Diagram Pohon penyebab (risk tree) digunakan untuk
mengilustrasikan bahwa kecelakaan adalah merupakan hasil kecerobohan atau kekuragan dari
risiko yang telah diperkirakan (assumed risk). Assumed risk adalah bahaya yang telah
disadari oleh manajemen tetapi diputuskan untuk dibiarkan, baik karena tidak diambilnya
tindakan korektif atau karena pembiayaan yang menjadi tidak efektif.
2. Deskripsi MORT Tree
MORT Tree sama hal nya dengan Fault Tree Analysis, symbol dan sistem yang
digunakan masih sama.
Fault Tree terdiri dari Input yang berhubungan dengan output dan melalui logic gates.
Output dan input ini secara umum disebut kejadian. Sebagai contoh Gambar 1, outputnya
berupa “kebakaran” yang berhubungan dengan 3 input, “kehadiran bahan bakar’, “sumber
percikan api’, dan ‘kehadiran oksigen’.
‘AND’ (dan)
‘OR’ (atau)
Dalam membuat Risk / Causes Tree kita harus memiliki pengetahuan secara teori dan
logika mengenai faktor pendukung atau penyebab terjadinya suatu kecelakaan, dan dapat
dibuktikan.
Dalam bagan Risk / Causes Tree memaparkan penyebab dasar kecelakaan pada line
pertama (berhubungan langsung), selanjutnya faktor yang tidak berhubungan dengan
kecelakaan tidak akan ditelusuri lebih lanjut.
Pendukung terkait kecelakaan akan ditelusuri lebih detail sampai ditemukan penyebab
utama kecelakaanBagan MORT menggunakan Logic gates. Saat menggunakan MORT untuk
investigasi, logic gates memberikan kontribusi dalam analisi sedangkan yang aman dapat
diabaikan.
Secara teori, Logic gates lebih signifikan. Ada 93 logic gates dalam bagan MORT,
dan hanya dua yang merupakan gate. Gates yang pertama mengingatkan pembaca pada
kecelakaan yang disebabkan oleh “kelalaian dan kekeliruan” masalah ini hadir tidak hanya
dalam aktivitas pengaturan spesifik tetapi juga managemen system yang relevan.
Gate yang kedua dalam MORT tree dating dari Model kecelakaan melalui Pertukaran
Energi oleh Haddon.
AND gate digunakan sebagai titik dimana kecelakaan hanya dapat terjadi dengan
kehadiran elemen tersebut dan kecelakaan tidak akan terjadi jika salah satu elemen tersebut
tidak ada. Konsep Haddon “Pertukaran Energi” ditunjukkan pada :
Pertukaran energi, menurut Haddon terjadi dalam rangkaian. Syarat ini termasuk
dalam empat input kejadian dan aliran energi pada accident/insiden.
MORT memiliki beberapa cabang dalam “Risiko yang diperkirakan Seperti yang
telihat pada bagan dibawah ini, risiko yang diperkirakan terjadi pada level tertinggi dalam
MORT tree. Sebelumnya telah dijelaskan bagaimana analis dapat mengidentifikasi risiko
yang dapat diperkirakan dan membuat keputusan membutuhkan investigasi. Untuk
menghindari gangguan analisis, analis dapat mencatat risiko yang diperkirakan pada table
yang disediakan pada MORT analisis :
Stuktur MORT tree diturunkan dari sebuah fault tree analisis dari kejadian ‘kerugian’.
Dengan catatan kerugiannya secara umum dan dapat diterapkan pada berbagai nilai dan tipe
risiko. Tingkat pertama dari pertanyaan umum, “ apa tipe risiko yang dapat menimbulkan
kerugian”? ada dua kemungkinan yaitu risiko tidak memadai dikelola (kelalaian dan
kekeliruan) atau risiko sudah telah memadai dikelola. Karena struktur pohon menggali dari
atas sampai bawah, dari kiri ke kanan dan pertanyaan selanjutnya adalah “apa yang
menyebabkan kelalaian dan kekeliruan”? jawaban akan didapat pada rangkaian kedua dari
pohon : kekeliruan dan kelalaian timbul dari pengendalian aktivitas (specific control factor)
dan bagaimana risiko dari aktivitas dikelolasecara umum (management system factor).
Gambar 3. Cabang MORT tree
Resiko diterima atau diasumsikan - resiko yang sangat spesifik telah diidentifikasi, dianalisis,
diukur tingkat maksimum praktis dan diterima oleh tingkat manajemen yang tepat setelah
evaluasi dan pikiran yang baik.
Investigasi yang baik dapat dibentuk pada gambaran mengenai apa yang terjadi.
Analisa MORT membutuhkan hal ini sebagai dasar. Analisis meggunakan metode rangkaian
yang tepat seperti Events & Conditional Factor Analysis (ECFA+) dapat efektif dan
menyediakan secara rinci gambar kejadian yang menyebabkan kecelakaan. Menggunakan
jejak energi dan analisa rintangan merupakan jalan menghubungkan analisa MORT pada
kejadian kecelakaan. Oleh karena itu, gambaran fakta yang diberikan menimbulkan jejak
energi dan analisis rintangan.
Energy Trace & Barrier Analysis (ETBA), atau dikenal dengan Barrier Analisis digunakan
untuk membuat peristiwa atau subjek yang jelas untuk analisis MORT. Ini sangat penting
disiapkan untuk analisa MORT.
Aliran Energi Target Rintangan & Pengendalian
Atau zat berbahaya, Orang atau benda yang Untuk memisahkan energy
merugikan lingkungan mudah terserang dan target
“energi” merujuk ada agent berbahaya yang mengancam atau menyebabkan kerusakan pada
“target” yang terpajan agent tersebut. Meskipun energi dan aliran energi merupakan yang
paling sering digunakan, agent berbahaya termasuk juga keadaan lingkungan (contoh :
biohazard, kekurangan oksigen).
“target” dapat berupa orang, benda atau proses apapun yang dalam kenyataannya dapat
dilindungi atau tidak dapat dirusak oleh “energi”. MORT mendefenisikan Accident sebagai
kerugian, jadi jika target berada dalam rangkaian bahaya menjadi bernilai. Bagaimanapun,
insiden (sering disebut near-misses atau near-hits) selalu menarik.
Barrier merupakan bagian untuk melindungi target dari energi. Sama hal nya seperti barrier
(secara alamiah melindungi), analisis fokus pada pengaturan kerja atau proses yang
memberikan perlindungan langsung terhadap energi agar selalu aman.
Sangat sering sebuah accident menyatakan jumlah dari kejadian dimana energi menemui
target dalam interaksi yang tidak diinginkan, analisis rintangan secara teliti mencari jejak dari
interaksi dan membuat mereka bisa dianalisis. Ini berarti table analisis rintangan dapat
memiliki banyak baris, dan setiap baris memiliki hubungan yang jelas dengan kejadian dari
interaksi energi dengan target.
Syarat : Teknikal mengerti mengenai sistem dimana insiden terjadi dan memiliki informasi
yang cukup mengenai rangkaian kejadian untuk memulai analisis
Tujuan : untuk menghitung seluruh pertukaran yang tidak diinginkan pada energi dan
memungkinkan melakukan investigasi dengan analisis mendalam.
Gambaran :
Syarat :
- Idealnya 2 orang
- Secara teknik mengerti sistem dari insiden yang terjadi
- Deskrispsi mencukupi dari rangkaian kejadian untuk memulai analisis
- Bagan MORT dan pena berwarna – merah, biru, hijau
- Catatan ‘biru’ untuk penyelidikan lebih lanjut, ‘merah’ dan ‘hijau’ untuk pembenaran.
Tujuan : agar mengerti bagaimana spesifik target dapat terpajan bahaya, rusak atau
perubahan yang tidak diinginkan dan menjelaskan hubungannya pada risk management.
Gambar 3. Rangkaian Kerja bagan MORT
Ø Semua faktor atau kejadian yang ditemukan berupa LTA ditandai dengan warna
merah pada bagan.
Ø Harus dilampirkan pada laporan kecelakaan dengan rekomendasi yang tepat untuk
memperbaiki kekurangan.
Koding Warna(Green) :
Ø Semua faktor atau kejadian yang ditemukan berupa adequate ditandai dengan warna
hijau pada bagan.
Koding Warna(Blue) :
Ø Mengindikasikan blok sudah dilakukan pengujian, tetapi data atau informasi yang di
peroleh tidak cukup. Disarankan mengumpulkan data yang lebih banyak
Ø Data dengan tanda berwarna biru menandakan harus melengkapi investigasi agar
dapat merubah warna sesuai dengan kelengkapan data di peroleh.