Laporan C Organik
Laporan C Organik
PENDAHULUAN
1|Ilham Nugroho
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2|Ilham Nugroho
Faktor yang Mempengaruhi Bahan Organik Tanah
Diantara sekian banyak faktor yang mempengaruhi kadar bahan
organik dan nitrogen tanah, faktor yang penting adalah kedalaman
tanah, iklim, tekstur tanah dan drainase.
Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan N.
Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20
cm (15-20%). Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin
berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang
terkonsentrasi di lapisan atas.
Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan.
Makin ke daerah dingin, kadar bahan organik dan N makin tinggi.
Pada kondisi yang sama kadar bahan organik dan N bertambah 2
hingga 3 kali tiap suhu tahunan rata-rata turun 100C. bila kelembaban
efektif meningkat, kadar bahan organik dan N juga bertambah. Hal itu
menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah.
Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat
maka makin tinggi kadar bahan organik dan N tanah, bila kondisi
lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi yang baik
sehingga bahan organik cepat habis.
Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi
terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan
kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik.
Disamping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah
juga mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan
berbeda dengan padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini
saling berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri.
(AnonymousB,2010)
3|Ilham Nugroho
2.2. Pengaruh BO terhadap sifat-sifat tanah
4|Ilham Nugroho
j. Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Fisik Tanah
1. stimulan terhadap granulasi tanah
2. memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah
3. menurunkan plastisitas dan kohesi tanah
4. meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak
berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil
5. mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam
6. menetralisir daya rusak butir-butir hujan
7. menghambat erosi, dan mengurangi pelindian (pencucian/leaching).
(AnonymousA,2010)
k. Pengaruh Bahan Organik terhadap Sifat Kimia Tanah
1. meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan
organik yang mudah terurai
2. menghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal dari
senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses
humifikasi
3. meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar
ketimbang koloid anorganik
4. menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan
terhadap mineral oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga
menurunkan fiksasi P tanah, dan meningkatkan ketersediaan serta
efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh
asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik.
(AnonymousA,2010)
l. Pengaruh Bahan Organik terhadap Sifat Biologi Tanah
1. meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah
(makrobia dan mikrobia tanah)
2. meningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan mikrobia
tanah). (AnonymousA,2010)
5|Ilham Nugroho
2.3. Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap BOT
Menurut Handayani dan Coyne (1995), perubahan pengelolaan
lahan atau peralilhan fungsi lahan dapat mempengaruhi karakteristik labile
C pools dan kualitas tanah (daya suplai hara dan retensi unsur hara)
sebelum kandungan BOT berubah. Selain itu, variabel C pool labil juga
lebih sensitif untuk mendeteksi perubahan status kualitas tanah dibanding
pengukuran BOT, C-total atau N-total, terutama apabila virgin soil
(sodgrass), sistem olah tanah intensif dan tanpa olah tanah dibandingkan
(Handayani, 1996). Sistem olah tanah minimum dan tanpa olah tanah
selama lebih kurang 10 tahun dapat mempertahankan atau bahkan
meningkatkan C-organik yang diikuti dengan keanekaragaman mikroflora
tanah, aktivitas enzim tanah serta perbaikan struktur tanah (Carter dan
Mele, 1992; Handayani, 1996). Adanya perbedaan tipe vegetasi pada suatu
lahan (hutan sekunder campuran dan alang- alang usia 10 tahun)
menunjukkan nilai C-total yang relatif sama tetapi apabila dilihat
kandungan pool C-labil cenderung berbeda baik
dalamkomposisimaupunkuantitasnya (Handayani, 1999). Hal ini
memberikan implikasi bahwa penggunaan nilai C-total saja be- lum dapat
mencerminkan status BOT atau kesuburan tanah biologis secara detail.
Pada hal keberadaan dan ketersediaan BOT sebagai substrat bagi
mikroorganisme memegang peranan penting terutama dalam
mengupayakan agar suatu ekosistem tetap sustainable. Hal ini disebabkan
karena ecosystem sustainabilitysangat tergantung pada kelancaran
mekanisme siklus unsur-unsur hara, khususnya siklus C yang merupakan
pengontrol utama bagi siklus-siklus unsur hara yang lain seperti N, P, dan
S.
(Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 3, No. 2, 2001. Hal.
75-83)
6|Ilham Nugroho
BAB III
METODOLOGI
7|Ilham Nugroho
3.3 Langkah Kerja
Kemudian larutan di encerkan dengan air sebanyak 200ml dan sesudah itu
ditambahkan 10ml H3PO4 85% dan teteskan difenilamina sebanyak 30 tetes
dengan pipet.
Larutan sekarang dapat dititrasi dengan larutan fero sulfat FeSO4 melalui
buret menggunakan pengaduk magnetis.
8|Ilham Nugroho
BAB IV
PEMBAHASAN
3.500 3.11
3.000
2.500
1.804
2.000
C-Organik (%)
1.500
BOT (%)
1.000 0.724
0.42
0.500
-
Hutan Lahan
Produksi semusim
4.2. Pembahasan
Pada hutan produksi persentase C-organiknya yaitu 1,804% dan
kandungan bahan organik tanah yaitu 3,11%. Sedangkan pada lahan
semusim, persentase C-organiknya 0,42% dan kandungan bahan organik
tanahnya yaitu 0,724%. Dari hasil diatas terlihat jelas bahwa kandungan
BOT pada hutan produksi lebih tinggi dibandingkan dengan dengan lahan
semusim, hal ini bisa disebabkan oleh factor penggunaan lahan yang
berbeda sehingga pengolahan yang terjadi pada setiap lahan berbeda pula.
Hutan produksi memilki kandungan bahan organic yang tinggi karena
pada lahan ini, masih banyak terdapat bahan organic yang berupa sisa-sisa
tanaman atau hewan yang telah melapuk sehingga kandungan BOT ini
lebih tinggi dibandingkan pada lahan semusim.
9|Ilham Nugroho
Menurut Suryono dkk dalam Jurnal “PENGARUH RESIDU BAHAN
ORGANIK DAN KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH TERHADAP
PERTUMBUIIAN DAN HASIL JAHE” menyatakan bahwa bahan organik
tanah adalah bagian dari tanah yang merupakan sistem komplek dinamis
berasal dari sisa-sisa tanaman dan hewan yang berada di alam tanah dan
terus menerus mengalami dekomposisi karena dipengaruhi faktor biologi,
fisika dan kimia. Sumber utama bahan organik tanah adalah tumbuh-
tumbuhan. Di daerah tropika, khususnyaa daerah tropika basah
ketersediaan bahan organik sangat melimpah karena tingginya radiasi
matahari dan curah hujan sehingga terdapat berbagai macam vegetasi
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi. Bahan
organik mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperbaiki
kesuburan tanah baik secara fisika, kimia maupun biologi tanah.
Pemberian bahan organic dapat berfungsi sebagai pemasok unsur hara dan
mempengaruhi kondisi fisika dan biologi tanah yaitu merangsang
granulasi, dan memantapkannya yang menyebabkan perbaikan struktur
tanah, kemampuan menahan air meningkat, menurunkan plastisitas,
kohesi dan sifat buruk tanah lainnya serta peningkatan aktivitas mikrobia
dalam tanah.
10 | I l h a m N u g r o h o
BAB V
KESIMPULAN
Dari data yang di peroleh dari hasil praktikum yang kita lakukan dapat
disimpulkan bahwa Bahan Organik Tanah dihutan produksi dan lahan semusim
berbeda. Bahan Organik tanah yang ada di hutan produksi dan hutan semusim
tingkat BOT yang lebih tinggi adalah pada tanah di hutan produksi sebesar 3,11%.
Sedangkan untuk tanah yang ada di hutan semusim tingkat BOT sangat rendah
sebesar 0,724%.
Perbedaan antar BOT pada dua tanah di atas dapat disebabkan oleh pengruh
penggunaan lahan yang berbeda, sehingga menentukan C-Organik yang ada pada
setiap lahan dan menentukan bahan organic tanah yang ada. Bahan organic tanah
pada hutan produksi lebih tinggi, disebabkan juga oleh masih banyaknya bahan
organic yang berada di atas permukaan tanah hutan produksi yang melapuk atau
terurai dan bersatu dengan tanah disekitarnya sehingga kandungan bahan organic
tanah tinggi dibandingkan dengan lahan semusim.
11 | I l h a m N u g r o h o
DAFTAR PUSTAKA
12 | I l h a m N u g r o h o
LAMPIRAN
B. Dokumentasi
13 | I l h a m N u g r o h o