Anda di halaman 1dari 5

(BISOLVON = BROMHEXINE)

Mukolitik merupakan obat yang bekerja dengan cara mengencerkan sekret


saluran pernafasan dengan jalan memecah benang-benang mukoprotein dan
mukopolisakarida dari sputum (Estuningtyas, 2008). Agen mukolitik berfungsi
dengan cara mengubah viskositas sputum melalui aksi kimia langsung pada ikatan
komponen mukoprotein. Agen mukolitik yang terdapat di pasaran adalah
bromheksin, ambroksol, dan asetilsistein (Estuningtyas, 2008).

Bromheksin merupakan derivat sintetik dari vasicine. Vasicine merupakan


suatu zat aktif dari Adhatoda vasica. Obat ini diberikan kepada penderita bronkitis
atau kelainan saluran pernafasan yang lain. Obat ini juga digunakan di unit gawat
darurat secara lokal di bronkus untuk memudahkan pengeluaran dahak pasien.
Menurut Estuningtyas (2008) data mengenai efektivitas klinis obat ini sangat
terbatas dan memerlukan penelitian yang lebih mendalam pada masa akan datang.
Efek samping dari obat ini jika diberikan secara oral adalah mual dan peninggian
transaminase serum. Bromheksin hendaklah digunakan dengan hati-hati pada
pasien tukak lambung. Dosis oral bagi dewasa seperti yang dianjurkan adalah tiga
kali, 4-8 mg sehari. Obat ini rasanya pahit sekali

Estuningtyas, A dan Azalia Arif. 2008. Obat Lokal. In Farmakologi dan Terapi.
Edisi V. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal
517-41.

(VENTOLINE = SALBUTAMOL)

Macam-macam obat yang termasuk dalam golongan bronkodilator adalah:


a) Agonis ß2. Obat yang termasuk dalam golongan agonis ß2 antara lain:
salbutamol, terbutalin, fenoterol, prokaterol, dan klenbuterol, salmeterol,
bambuterol dan formoterol. Obat agonis ß2 ini merupakan bronkodilator paling
poten yang tersedia dan merupakan obat penyelamat untuk melonggarkan jalan
nafas pada serangan asma (Ikawati, 2006). Terbutalin, salbutamol, dan feneterol
memiliki lama kerja 4-6 jam, sedangkan agonis ß2 long-acting bekerja lebih dari
12 jam, seperti salmeterol, formoterol, bambuterol. Bentuk aerosol dan inhalasi
memberikan efek bronkodilatasi yang sama dengan dosis yang jauh lebih kecil
yaitu sepersepuluh dosis oral dan pemberiannya lokal (Anonim, 2000). Efek
samping ß-agonis meliputi takikardia, tremor otot rangka, hipokalemia,
hiperglikemia, peningkatan kadar asam laktat, dan sakit kepala. Obat golongan ß2
agonis ini dapat berinteraksi dengan simpatomimatik lain, antidepresan trisiklik,
dan aksinya diantagonis oleh golongan beta bloker (Ikawati, 2006).
Mekanisme kerja dari obat ini adalah melalui stimulasi reseptor ß2 yang
banyak terdapat di trachea (batang tenggorok) dan bronchi, yang menyebabkan
aktivasi dari suatu enzim di bagian dalam membran (adenilsiklase). Enzim ini
memperkuat pengubahan adenosinetrifosfat (ATP) yang kaya energi menjadi
cyclic-adenosine-monophospate (cAMP) dengan pembebasan energi yang
digunakan untuk proses-proses dalam sel (Tjay dan Rahardja, 2007).

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, hal 6-7,91, DEPKES RI


Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Ikawati, Z., 2006, Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernapasan, hal 43-50, Fakultas
Farmasi UGM, Yogyakarta.
Tjay,T.H., Rahardja,K., 2007, Obat-Obat Penting, Edisi kelima, hal 645-655, PT
Elex Media Komputindo, Jakarta.

AMPICILLIN
Ampisilin Struktur Kimia: Ampisilin berupa serbuk hablur, putih dan tak
berbau. Dalam air kelarutannya 1g/ml, dalam etanol absolut 1g/250ml dan praktis
tidak larut dalam eter dan kloroform (Wattimena, 1987). Ampisilin merupakan
derivat penisilin yang merupakan kelompok antibiotik β –laktam yang memiliki
spektrum antimikroba yang luas. Ampisilin efektif terhadap mikroba Gram positif
dan Gram negatif. Ampisilin digunakan untuk infeksi pada saluran urin yang
disebabkan oleh Escherichia coli dan juga untuk infeksi saluran pernafasan,
telinga bagian tengah yang disebabkan Streptococcus pneumoniae (Brooks, 2001;
Wattimena, 1987) Mekanisme kerja ampisilin yaitu menghambat sintesis dinding
sel bakteri dengan cara menghambat pembentukan mukopeptida, karena sintesis
dinding sel terganggu maka bakteri tersebut tidak mampu mengatasi perbedaan
tekanan osmosa di luar dan di dalam sel yang mengakibatkan bakteri mati
(Wattimena, 1987).

Wattimena, J.R. 1987. Farmakodinamik dan Terapi Antibiotika. Penerbit Gadjah


Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 60-61.
Brooks GF,Butel JS,Morse SA.Mikrobiologi kedokteran. Alih Bahasa. Mudihardi
E, Kuntaman,WasitoEB et al. Jakarta: Salemba Medika, 2005:
317-27.

AMINOPHILLIN

Aminophillin mempunyai efek kuat pada kontraktilitas diafragma pada orang


sehat dan dengan demikian mampu menurunkan kelelahan serta
memperbaiki kontraktilitas pada pasien dengan penyakit obstruksi
saluran pernapasan kronik (Kemenkes 2014).
Kemenkes 2014, PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT ASMA.
Depkes RI. Jakarta
DEXAMETHASONE
Kortikosteroid seperti deksametason bekerja dengan cara mempengaruhi
kecepatan sintesis protein. Molekul hormon memasuki sel jaringan melalui
membran plasma secara difusi pasif di jaringan target, kemudian bereaksi dengan
reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel jaringan dan membentuk
kompleks reseptor steroid. Kompleks ini mengalami perubahan konformasi, lalu
bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini menstimulasi
transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini
merupakan perantara efek fisiologik steroid ( Suherman, 2007).

Suherman, K.S. (2007). Adrenokortikotropin, Adrenokortikosteroid,


AnalogSintetik dan Antagonisnya. Dalam Farmakologi dan
Terapi. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Bagian farmakologi FKUI.
Hal. 486-487, 492-493.

FUROSEMIDE
Furosemid merupakan obat golongan loop diuretik yang banyak digunakan
untuk berbagai macam indikasi, diantaranya: antihipertensi, asites, sindrom
kekurangan hormon antidiuretik, hiperkalemi, serta dapat mengurangi odem
perifer dan odem paru pada kompensasi gagal jantung menengah sampai berat
(Wells et al., 2009). Mekanisme kerja furosemid adalah menghambat reabsorbsi
natrium dan klorida di tubulus proksimal pada bagian naik yang tebal pada loop of
Henle (Neal, 2002)

Neal, M.J. 2002, Medical Pharmacology at a Glance, 4 th edition, Blackwell


Science Ltd., United Kingdom, pp 34-35.

Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schiwinghammer, T.L. and Dipiro, C.V. 2009,
Pharmacoterapy Handbook, 7 th edition, McGraw-Hill Companies Inc., United
States, pp 85, 91, 116, 246, 882, 884, 894.

VITAMIN C
Asam askorbat adalah vitamin yang dapat larut dalam air dan sangat
penting untuk biosintesis kolagen, karnitin, dan berbagai neurotransmitter.
Kebanyakan tumbuhtumbuhan dan hewan dapat mensintesis asam askorbat untuk
kebutuhannya sendiri. Akan tetapi manusia dan golongan primata lainnya tidak
dapat mensintesa asam askorbat disebabkan karena tidak memiliki enzim
gulunolactone oxidase, begitu juga dengan marmut dan kelelawar pemakan buah.
Oleh sebab itu asam askorbat harus disuplai dari luar tubuh terutama dari buah,
sayuran, atau tablet suplemen Vitamin C. Banyak keuntungan di bidang kesehatan
yang didapat dari fungsi askorbat, seperti fungsinya sebagai antioksidan, anti
atherogenik, immunomodulator dan mencegah flu (Naidu, 2003). Akan tetapi
untuk dapat berfungsi dengan baik sebagai antioksidan, maka kadar asam askorbat
ini harus terjaga agar tetap dalam kadar yang relatif tinggi di dalam tubuh (Yi li,
2007 dalam Siregar, 2009).

Naidu, K. A. 2003. Vitamin C in human health and disease is still a


mystery ? An Overview. Available from: http://www.nutritionj.com/content/2/1/7.
Diakses : 23 Desember 2017.
Siregar, H. J. 2009. Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Jumlah Sel
Leydig Dan Jumlah Sperma Mencit Jantan Dewasa Yang Dipapari MSG. M.
Biomed Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

METHAMPIRON
Sebagai antipiretik, obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada
keadaan demam. Kerja analgetik antalgin lebih besar dibandingkan dengan kerja
antipiretik yang dimilikinya. Sedangkan efek antiinflamasinya sangat lemah
(Ganiswara,1981).
Fase farmakokinetik adalah perjalanan antalgin mulai titik masuk ke
dalam badan hingga mencapai tempat aksinya. Antalgin mengalami proses
ADME yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi yang berjalan secara
simultan langsung atau tidak langsung melintasi sel membrane (Anief, 1990).
Pada pemberian secara oral senyawa diserap cepat dan sempurna dalam saluran
cerna. Terdapat 60% antalgin yang terikat oleh protein plasma, masa paru dalam
plasma 3 jam. Obat ini dimetabolisme di hati menjadi metabolit utama dan
diekskresi melalui ginjal (Widodo, 1993).
Ganiswara, 1981, Farmakologi dan Terapi. Edisi 2. Bagian Farmakologi
dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
Anief, M. (1990). Perjalanan dan Nasib Obat Dalam Badan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Widodo, R. (2004). Panduan Keluarga Memilih Dan Menggunakan Obat.
Yogyakarta: Kreasi Wacana Yogyakarta.

CIANOCOBALAMIN 12
Salah satu peran vitamin B12 adalah dalam sintesis hemoglobin dan sel-sel
darah merah melalui metabolisme lemak, protein dan asam folat (Wardlaw et al
1992; Brody 1999). Peran vitamin B12 dalam perkembangan anak termasuk
perkembangan kognitif diduga melalui fungsinya sebagai kofaktor dalam sistem
syaraf pusat (Bryan 2002; Black 2003). Selain itu juga kemungkinan erat
kaitannya dengan fungsi vitamin B12 dalam metabolisme asam lemak esensial
untuk pemeliharaan myelin. Defisiensi vitamin B12 dalam waktu lama dapat
menyebabkan kerusakan sistem syaraf yang tidak dapat diperbaiki dan akhirnya
dapat menyebabkan kematian sel-sel syaraf.
Wardlaw, Paul and Marcia. 1992. Contemporary Nutrition. Issues and Insights.
Mosby Year Book. St Louis, Baltimor, Chicago, London, Philadelphia, Sydney,
Toronto.

Brody, 1999. Nutritional Biochemistry. Academic Press. San Diego, San


Fransisco, New York, Boston, London, Sydney, Tokyo.

Bryan, Calvares, and Hughes. 2002. ShortTerm Folate, Vitamin B-12 or Vitamin
B-6 Suplementation Slightly Affects Memory Performance But Not Mood in
Women of Various Ages. J.Nutr. 132:1346-1356.

Black, 2003. Micronutrient Deficiencies and Cognitive Functioning. J.Nutr. 133:


3927S-3931S. 2003.

Anda mungkin juga menyukai