Anda di halaman 1dari 114

PENGARUH BERMAIN

GAME TERHADAP
PERKEMBANGAN
REMAJA

Ma’ruf Harsono
maruf.harsono@gmail.com
Surya University Teknologi dan Masyarakat

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan buku yang berjudul “Pengaruh

Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja.” Meskipun banyak halangan dan

rintangan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, saya berhasil

menyelesaikannya dengan baik.

Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen

pembimbing Bapak Onno W. Purbo yang telah membantu saya dalam mengerjakan

tugas buku ini. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman

Mahasiswa Program Studi Human Computer Interaction Surya University atas

bantuan dan motivasinya dalam membuat buku ini.

Tentunya masih sangat banyak kekurangan dari buku ini, untuk itu saya

mohon maaf atas semua kekurangan yang ada di buku ini. Meskipun demikian saya

berharap semoga buku ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua dan membuat

kita menjadi lebih baik lagi.

Serpong, Maret 2014

Penulis

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 1


Surya University Teknologi dan Masyarakat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 3
A. PENGERTIAN GAME ........................................................................................... 3
B. SEJARAH GAME PC .......................................................................................... 16
C. JENIS-JENIS GAME............................................................................................ 24
A. JENIS-JENIS GAME OFLINE ........................................................................ 24
B. JENIS-JENIS GAME ON LINE ....................................................................... 49
BAB II............................................................................................................................... 55
PSIKOLOGI REMAJA .................................................................................................... 55
A. Pengertian Remaja ................................................................................................ 55
B. Karakteristik Remaja............................................................................................. 60
C. Perkembangan Remaja.......................................................................................... 67
D. Cara Mendidik Remaja ......................................................................................... 70
E. Media Mendidik Anak .......................................................................................... 72
BAB III ............................................................................................................................. 75
Dampak-Dampak Bermain Game .................................................................................... 75
1. Dampak Positif Bermain Game ............................................................................ 75
2. Dampak-Dampak Negatif Bermain Game ............................................................ 91
3. Kesimpulan dan Solusi.......................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 109
TENTANG PENULIS .................................................................................................... 113

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 2


Surya University Teknologi dan Masyarakat

BAB I

A. PENGERTIAN GAME

Untuk mengetahui apa itu definisi game berikut ini adalah pengertian dan
definisi game menurut bebeapa ahli yang dikutip dari carapedia.com:

A. JOHN C BECK & MITCHELL WADE


Game adalah penarik perhatian yang telah terbukti. Game adalah
lingkungan pelatihan yang baik bagi dunia nyata dalam organisasi yang menuntut
pemecahan masalah secara kolaborasi

B. IVAN C. SIBERO
Game merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan dan dinikmati
para pengguna media elektronik saat ini.

C. FAUZI A
Game merupakan suatu bentuk hiburan yang seringkali dijadikan sebagai
penyegar pikiran dari rasa penat yang disebabkan oleh aktivitas dan rutinitas kita

D. SAMUEL HENRY
Game merupakan bagian tak terpisahkan dari keseharian anak, sedangkan
sebagian orang tua menuding game sebagai penyebab nilai anak turun, anak tak
mampu bersosialisasi, dan tindakan kekerasan yang dilakukan anak

E. ANDIK SUSILO
Game adalah salah satu candu yang susah dihilangkan, bahkan ada yang
mengatakan bahwa candu game online setara dengan narkoba

F. JOHN NAISBITT

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 3


Surya University Teknologi dan Masyarakat

Game merupakan sistem partisipatoris dinamis karena game memiliki


tingkat penceritaan yang tidak dimiliki film

G. ALBERT EINSTEIN
Game adalah bentuk investigasi paling tinggi

H. WIJAYA ARIYANA & DENI ARIFIANTO


Game merupakan salah satu kebutuhan yang menjadi masalah besar bagi
pengguna komputer, karena untuk dapat memainkan game dengan nyaman, semua
komponen komputernya harus memiliki kualitas yang baik, terutama VGA card-
nya.
Berbagai pendapat para ahli banyak yang mengatakan bahwa game memang
baik meskipun bagi anak-anak. Game ini meliputi game yang dimainkan di
komputer dan game yang dimainkan sacara langsung oleh pelakunya. Dan ini
memiliki dampak yang berbeda-beda bagi sang anak.
Game yang dimainkan secara langsung sering disebut game tradisional,
karena game-game seperti itu sudah dimainkan sejak dulu terutama bagi anak-anak.
Bahkan game tradisional sudah berkembang sangat pesat sekarang ini. game
tradisional dikemas lebih menarik dengan adanya pemandu permainan untuk
melatih anak-anak menjadi lebih kompak, kuat jasmanai, kuat mental, pantang
menyerah dan tumbuhnya rasa senang terhadap tantangan. Game-game semacam
ini sering kali dilaksanakan di pelatihan-pelatihan kepemimpinan baik di sekolah
maupun di perusahaan-perusahaan untuk melatih karyawan-karyawan baru mereka.
Di sekolah kita sering menjumpai permainan ini pada organisai-organisasi
contohnya Pramuka. Banyak anak-anak yang senang dengan game-game yang ada
dalam pramuka sehingga banayk anggota pramuka yang awalnya tertarik dari
kegiatan bermain gamenya. Outbond menjadi kegiatan rutin Gerakan Pramuka
yang mengemas banyak sekali game-game yang dapat mendidik anak-anak untuk
lebih kompak dengan sesama temannya dan untuk mengembangkan larakternya.
Sehingga game ini sangat disenangi oleh anak-anak. Tapi sayangnya hal ini tidak
semua anak bisa melakukan ini karena Outbond memerlukan banyak sekali
perlengkapan yang harus dipenuhi seperti peralatan, pemandu, dan tempat serrta

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 4


Surya University Teknologi dan Masyarakat

biaya yang tidak sedikit untuk di keluarkan. Sehingga kegiatan ini pun dilakukan
secara berkala.
Berbeda dengan game PC (Personal Komputer) yaitu permainan yang
dimainkan oleh satu atau lebih pemain di komputer dan bukan merupakan game
konsol. Game PC ini sekarang sudah sangat menjamur dikalangan anak-anak
sehingga banyak sekali anak-anak yang tidak aktif di sekolahnya, tidak mengikuti
kegiatan ekstra kulikuler yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Perbedaan
game PC dengan game konsol adalah dari hardware atau media yang digunakan
untuk bermain game. Tapi dari perbedaan in pun mengakibatkan dampak yang
berbeda pula. Dahulu sering sekali di sekolah-sekolah ada kasus siswa jarang
masuk, bolos sekolah dan diantara mereka banayk yang ketahuan oleh gurunya di
tempat PS (Play Station). Bukan hanya siswa SMP (sekolah Menengah Pertama)
tapi siswa-siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) pun sangat banyak kasus yang
seperti ini.
Sampai-sampai dulu ada tempat PS yang dimarahi oleh guru-guru karena
membiarkan siswa-siswa bermain pada jam-jam sekolah. Akibatnya seorang siswa
banyak yang dilarang bermain PS menggunakan seragam sekolah. Bukan hanya itu
saja kelihatannya game PS ini sangat buruk dimata orang tua, guru dan masyarakat
karena karap menjadi tampungan para siswa yang memolos.
Sedikit berbeda dengan anak-anak zaman sekarang ini, pasalnya mereka
sekarang sudah beralih dari game konsol ke game PC (Personal Computer). Karena
banyak sekali warnet-warnet yang menjadikan game online sehingga banyak juga
para siswa yang pindah haluan ke game PC. Beberapa alasannya karena game PC
bisa bermain secara online dengan banyak pemain baik yang dikenalnya ataupun
yang tidak dikenalnya. Dan tampilan serta pilihan dan fitur-fitur game online lebih
menarik para siswa apalagi mereka bisa sambil belajar mengoperasikan komputer.
Dan beberapa kehlian dari mereka dengan game ini dari game konsol PS adalah
banyak mengerti mengenai spesifikasi komputer yang bisa dimainkan unutk
bermain game-game yang lebih berat, mereka juga lebih cepat mengetikan jari di
papan keyboard.
Tapi hal itu bukan berarti tidak ada dampak dari game PC. Tidak jauh
berbeda dengan game konsol PS, game PC pun memiliki dampak negatif yang

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 5


Surya University Teknologi dan Masyarakat

hampir sama. Bahkan bisa saja lebih banyak lagi. Karena game PC bisa
berkomunikasi secara online tidak jarang ejek-mengejek pun sering dilakukan. Ini
yang tidak ada pada game konsol PS.
Salah satu akibat dari game modern ini seperti PS dan PC membuat anak-
anak malas mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya. Padahal kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah bertujuan untuk membentuk kepribadian anak menjadi
lebih baik lagi. Terkadang banyak juga kita dapati game-game tradisional sering
dipraktekan di acara-acara ekstrakulikuler di sekolah karena pada dasarnya game
tradisonal dijadikan sebagai tolak ukur seseorang dalam menghadapi permasalahan
sehingga diharapkan dengan permainan ini sang anak bisa melatih dirinya untuk
menjadi seseorang yang berkepribadian baik dan sehat jasmaninya. Maka biasanya
pemandu akan menjaelaskan arti dari sebuah game tersebut bagi kehidupan sehari-
hari para siswa agar lebih memahami dan menjadi tolak ukur siswa dan para guru
di sekolah dan orang tua di rumah.
Berikut ini beberapa contoh game tradisional yang sering dipraktekan di
kegiatan-kegiatan ekstrakuliker di sekolah sebagai upaya pembangunan karakter
para siswa dan beberapa makna dari game tersebut.
1. Pipa Bocor

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 6


Surya University Teknologi dan Masyarakat

Tujuan permainan ini adalah mengatasi berbagai masalah. Alat bantu dalam
permainan ini meliputi pipa bocor, penyangga, ember/kaleng, bola pimpong.
Prosedur dalam permainan ini adalah : Masing-masing kelompok diminta berlomba
mengeluarkan bola pimpong yang ada dalam pipa bocor dengan menggunakan
air. Cara menuangkan air ke dalam pipa hanya boleh menggunakan ember yang
telah disediakan dengan waktu yang telah ditentukan Pemaknaan dalam permainan
ini adalah bagaiman mengatur strategi kerjasama kelompok, strategi
menyelesaikan masalah dan kepemimpinan (1stoutbound.com).

2. Blind Leader

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 7


Surya University Teknologi dan Masyarakat

Permainan outbound ini adalah untuk melatih keseimbangan otak peserta


outbound. Langkah yang harus dilakukan oleh peserta outbound adalah tiap-tiap
peserta dalam outbound training ditutup matanya, kecuali yang ditunjuk sebagai
leader, mengikuti jalur yang sudah dibuat. Dengan arahan Leader, peserta berjalan
mengikuti jalur tanpa menyentuh pembatas. Orang yang pertama memasuki garis
finish ditetapkan sebagai pemenang. Pemaknaan dalam permainan ini adalah
bagaimana seorang bisa tampil sebagai pemimpin (leader) dan bagaimana rasanya
dipimpin orang lain (3v-outbound.com).

3. Fire In The Hole

Cara bermainnya : Seorang energizer atau fasilitator akan bercerita kepada


seluruh peserta seakan-akan sedang berada pada medan perang (diiringi melodi dan
nuansa musik dan sound perang). Energizer tadi akan berlaku seorang komandan
perang dan jika komandan ini memberikan perintah FIRE IN THE HOLE ! maka
seluruh peserta harus meledakan balon udara dengan cara berpasang-pasangan
dengan memakai punggung sendiri dan teman pasangannya. Untuk memeriahkan

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 8


Surya University Teknologi dan Masyarakat

suasana biasanya energizer atau fasilitator akan memberikan perintah “pelesetan”


seperti Fire In The Home (3v-outbound.com).

4. Everybody Stand Up

Dimulai dari 2 orang, setiap peserta harus mencoba kemampuan diri dan
kelompok kecilnya untuk bekerjasama berdiri dengan posisi secara bersama2 dari
sikap duduk sampai dengan berdiri. Setelah dirasa mampu, maka fasilitator akan
menambahkan peserta lainnya satu demi satu, sehingga pada akhirnya semua
peserta akan serentak berdiri bersama2 membangun suatu tujuan, yaitu
KEBERSAMAAN (3v-outbound.com).

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja 9


Surya University Teknologi dan Masyarakat

5. TITANIC (folding carpet)

Bentuk Permainan: Jenis games ini dimainkan dengan alat bantu sebuah
karpet atau terpal plastik atau kain yang ukurannya 1 meter persegi untuk 8-10
orang. Ukuran karpet dapat disesuaikan dengan jumlah peserta yang akan ikut
bermain maupun tingkat kesulitan yang ingin diberikan, lebih banyak peserta maka
dibutuhkan karpet yang lebih luas. Pertama, seluruh peserta diminta naik ke atas
karpet dan setelah aba-aba dimulai mereka harus dapat membalik karpet tersebut,
kelompok harus bekerja sama dalam menemukan cara dan kemudian membalik
karpet tersebut. Orang-orang yang berada di atas karpet tersebut tidak boleh turun
ataupun menyentuh tanah, jika melakukan pelanggaran tersebut maka kelompok
dianggap gagal melakukan tugasnya. Tujuan: Berstrategi di dalam membagi

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


10
Surya University Teknologi dan Masyarakat

kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan tim. Tujuan permainan : Kerjasama team,
mengatur cara kerja yang efektif, pembagian tugas/menempatkan personel dengan
tepat, kekompakan antar anggota team (3v-outbound.com).

6. Toxic

Toxic yang berarti "beracun" merupakan salah satu permainan menarik


yang biasa dimainankan dalam pelaksanaan kegiatan outbound, dimana peserta
berperan sebagai seorang penyembuh yang diharuskan untuk mengangkat racun
atau toxic tersebut dengan sangat hati -hati dan tanpa bersinggungan dengan media
yang lain.

Permainan outbound toxic ini sebenarnya banyak variasinya tergantung


dengan daerah dan pengalaman dari masing - masing trainer outbound. Kadang
permainan outbound ini disebut "rajau" atau "water balance" jika dalam permainan
ini menggunakan segelas air sebagai media yang digunakan. Tujuan dari permainan
outbound toxic ini diantaranya adalah meningkatkan kerjasama dalam kelompok
(team building), melatih kesabaran dan ketelitian, memunculkan sikap
kepemimpinan (Leadership), dan ketepatan dalam menentukan strategi.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


11
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Peralatan yang digunakan dalam contoh permaian outbound kali ini cukup
sederhana, dintaranya adalah tali berukuran 2 meter sebanyak 10 buah atau jumlah
peserta dalam satu kelompok. Pipa berukuran sedang dengan panjang sekitar 50 cm.
Sebuah bola sepak satu buah. 8 buah pasak dan tali untuk mengaitkan antar pasak
sebagai pembatasnya.
Permainan outbound ini dapat dilakukan dengan jumlah 5 sampai 10 pemain
atau peserta, dimana masing - masing peserta memegang sebuah tali yang ujungnya
dipegang oleh pemain lagi. Peserta dalam kelompok diharuskan untuk mengaitan
tali tersebut ke bola yang ditaruh di atas pipa yang diletakkan di tengah sampai
keluar dari garis batas yang telah dibuat.. Peraturannya, setiap peserta tidak boleh
menyentuh garis pembatas ataupun menjatuhkan bola yang dikaitan tersebut, jika
dilanggar maka harus diulang kembali dari awal.
Permainan outbound toxic ini dapat anda berikan tambahan atau diubah
sesuai dengan tujuan dan tingkat kesulitan yang diharapkan. Misalnya, anda dapat
membuat rangkaian jaring toxic kedua sebagai finish, atau bola dapat diganti
menjadi gelas plastik berisi air, dan sebagainya. Semoga contoh games outbound
toxic kali ini bermanfaat, dan nantikan update berbagai contoh games outbound
lainnya (jogjaoutboundsociety.com).

7. Jaring Laba-laba
“Game Outbound Jaring Laba-laba atau biasa disebut Spider Web
merupakan permainan outbound standar yang biasa telah disediakan di beberapa
lokasi outbound training. Game Outbound "Spider Web" bertujuan untuk mengasah
kemampuan: kerjasama, ketangkasan, manajement, penetapan unsur prioritas,
kejelian, ketelian, serta leader ship.

Meskipun permainan ini sudah begitu familliar di kalangan outbouners,


tetapi game Jaring laba-laba masih dipercaya ampuh untuk membangun semangat
team work dalam kelompok. Tak jarang beberapa trainer outbound JOBS masing
menggunakan permaianan ini sebagai andalan dalam outbound. Karena game ini
terasuk dalan permaian outbound yang tidak mudah, beberapa peserta terkadang
masih dibuat kerepotan dengan games ini.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


12
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Permaian Outbound Spider Web hanya menggunakan alat - alat sederhana:


Tali pramuka atau rafia, 2 buah batang bambu dengan tinggi kurang lbih 3
meter bisa juga menggunakan 2 pohon yang letaknya berdekatan. Cara
membuatnyapun mudah, dengan membuat semacam jaring dengan ukuran persegi
kurang lebih 60 cm dibuat secara bertingkat. Bagian bawah jaraknya kira - kira 30
cm dari tanah. Bentuk dan ukuran tersebut dapat disesuaikan dengan jumlah peserta
outbound training.

Peraturannya tentu sudah taukan? kalo belum coba simak.. Pertama, semua
regu harus berada pada salah satu posisi dari jaraing yang telah dibuat. Tiap lubang
hanya boleh dilalui satu anggota kelompok dan stiap lubah yang sudah dialui tidak
bolek dipakai lagi. Selama memasuki lubang peserta tidak boleh ada yang
menyentuh tali atau jaring, karena jika sampai menyentuh, peserta harus
mengulangi kembali untuk memasukkan salah satu anggota kelompoknya dari
awal.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


13
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Demikian selah satu jenis pemainan outbound, Jaring laba - laba. Jogja
Outbound Society terkadang juga masih menggunakan game tersebut tergantung
dengan bentu materi dan target yang harus dicapai. Simak terus contoh games
outbound dari kami yang akan terus di up date. Semoga bermanfaat”
(jogjaoutboundsociety.com).

8. Blind Walk

Tujuan permainan ini adalah untuk melatih keseimbangan otak. Langkah


yang harus dilakukan oleh peserta adalah tiap-tiap peserta dalam kelompok diminta
berjalan dengan mata tertutup (kecuali ketua kelompok) mengikuti jalur yang sudah
dibuat. Dengan arahan ketua kelompok yang berjalan paling belakang, peserta
berjalan mengikuti jalur tanpa menyentuh pembatas. Kelompok yang pertama
memasuki garis finish ditetapkan sebagai pemenang. Pemaknaan dalam permainan
ini adalah bagaimana kelompok mengatur strategi dan melatih kedisiplinan serta
kerjasama kelompok (blindwalk-advanture.blogspot.com).

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


14
Surya University Teknologi dan Masyarakat

9. Evakuasi Bambu

Tujuan permainan ini adalah melatih kerjasama yang komunikatif. Alat bantu
yang digunakan adalah bambu, air, tali dan bola pimpong Prosedur dalam
permainan ini adalah :

1. Tiap kelompok berlomba mengeluarkan bola dari dalam bambu dengan cara
menuangkan air ke dalam bambu.
2. Cara menuangkannya, bambu yang berisi air hanya boleh diangkat dengan
menggunakan tali yang telah disediakan
3. Saat melakukan evakuasi, anggota badan tidak boleh melewati batas aman
dari daerah yang telah ditentukan

Pemaknaan dalam permainan ini adalah :

1. Bagaimana langkah peserta dalam melaksanakan tugas ini


2. Strategi apa saja yang peserta gunakan untuk menyelesaikan tugas ?
3. Mampukan mereka bekerjasama dengan baik ?
4. Siapakah yang mampu memimpin dan berkomunikasi dengan baik ?
(ardansirodjuddin.wordpress.com).

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


15
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Itulah beberapa game tradisional yang sering kali dipraktekan oleh beberapa
ekskul-ekskul di sekolah-sekolah menengah baik menengah pertama maupun
menengah atas.
Game PC pun bukan berarti tidak memiliki manfaat yang di kandungnya.
Game PC sebenarnya juga sama dengan game tradisional memiliki beberapa
manfaat asalkan menggunakannya dengan baik dan bijaksana. Tentunya seorang
anak-anak belum bisa melakukan hal ini sehingga game PC pun sebaiknya harus
ada pemandu supaya bisa memberikan manfaat yang banyak bagi anak-anak.
Pemandu di sini bukan harus selalu pemandu layaknya game tradisional tapi orang
tua pun cukup untuk menjadi pemandu sang anak. Tapi orang tua pun harus
mengerti dan memahami mengenai dampak-dampak yang di timbulkan game, baik
dampak positif maupun dampak negatifnya. Hal ini supaya bisa mengontrol anak
untuk tidak terlalu berlebihan dalam bermain game yang akhirnya banyak
menimbulkan dampak yang buruk bagi anak-anak itu sendiri. Dan sangat tidak baik
anak-anak di epas begitu saja tanpa pengarahan dan bimbingan dalam bermain
game apalagi anak-anak yang masih belum dewasa dan masih dalam masa
perkembangan diri.

B. SEJARAH GAME PC

Sejarah video game atau game PC dimulai pada era 1950an. Dan mulai
dikembangkan di era 1960an pada komputer mainframe. Secara bertahap
perkembangan video game pun mulai berkembang semakin canggih dan
dikembangkan juga dibeberapa platform seperti: arcade, mainframe, konsol, pribadi
komputer dan kemudian di HP. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah sejarah
perkembangan video game baik yang konsol maupun PC, yang dikutip dari
g2hcombro.wordpress.com.

Asal usul permainan video/video game (game PC) terletak pada awal tabung
sinar katoda berbasis pertahanan peluru kendali sistem pada akhir 1940-an.
Program-program ini kemudian diadaptasi ke dalam permainan sederhana lainnya
di era tahun 1950-an. Pada akhir 1950-an dan melalui tahun 1960-an, lebih banyak
permainan komputer yang dikembangkan (kebanyakan di komputer mainframe),

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


16
Surya University Teknologi dan Masyarakat

secara bertahap tingkat kecanggihan dan kompleksitasnya pu turut bertambah.


Setelah periode ini, video game menyimpang ke berbagai platform: arcade,
mainframe, konsol, pribadi komputer dan kemudian permainan genggam.

Perusahaan komersial pertama konsol permainan video adalah Computer


Space pada 1971, yang meletakkan dasar bagi industri hiburan baru di akhir 1970-
an di Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. tapi ini perusahaan tidak bertahan lama
ini sebagian besar disebabkan oleh banjir dari video game yang datang ke pasar
mengakibatkan keruntuhan total industri game konsol di seluruh dunia, akhirnya
menggeser dominasi pasar dari Amerika Utara ke Jepang. Tapi inihanya
mempengaruhi pasar game konsol, pasar game komputer sebagian besar tidak
terpengaruh. Generasi selanjutnya dari konsol video game akan terus didominasi
oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Walaupun beberapa upaya akan dilakukan
oleh Amerika Utara dan perusahaan-perusahaan Eropa, generasi keempat konsol,
usaha mereka pada akhirnya akan gagal. Tidak sampai generasi keenam konsol
permainan video akan non-perusahaan Jepang merilis sebuah sistem konsol sukses
secara komersial. Pasar telah mengikuti jalan yang sama dengan beberapa kali gagal
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Amerika yang semuanya gagal di luar
beberapa keberhasilan terbatas dalam permainan elektronik genggam sejak
dini. Saat ini hanya perusahaan-perusahaan Jepang memiliki sukses besar konsol
game handheld, walaupun dalam beberapa tahun terakhir permainan genggam telah
datang ke perangkat seperti ponsel dan PDA .

A. Generasi Pertama
Generasi pertama konsol permainan video berlangsung dari tahun 1972,
dengan rilis dari Magnavox Odyssey, hingga 1977, ketika “pong”. style produsen
konsol meninggalkan pasar secara massal karena pengenalan dan keberhasilan
mikroprosesor berbasis konsol.

1. Magnavox Odyssey 200

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


17
Surya University Teknologi dan Masyarakat

2. Style Game Pong

B. Generasi kedua

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


18
Surya University Teknologi dan Masyarakat

1. Konsol Generasi 2

Dalam sejarah komputer dan video game, generasi kedua (biasa disebut
sebagai awal era 8 bit atau kurang lebih 4 bit era) dimulai pada tahun 1976 dengan
merilis Fairchild Channel F dan Radofin 1292 Advanced Programmable Video
sistem. Di era generasi kedua ini yang menjadi primadona konsol game adalah
konsol game ATARI. Beberapa contoh konsol game pada generasi kedua dapat
dilihat disamping. Dari ki-ka adalah Fairchild Channel F,Atari 2600, Magnavox
Odyssey ver. 2 , Atari 5200.

C. Generasi Ketiga
Generasi ketiga dimulai pada tahun 1983 dengan dipasarkannya Jepang
Family Computer tau lebih dikenal dengan nama FAMICOM(kemudian dikenal
sebagai Nintendo Entertainment System di seluruh dunia). Walaupun konsol
generasi sebelumnya juga menggunakan 8-bit processor, pada akhir generasi inilah
konsol rumah yang pertama kali diberi label oleh mereka “bit”. Ini juga masuk ke
mode sebagai sistem 16-bit seperti Mega Drive / Genesis dipasarkan untuk
membedakan antara generasi konsol. Di Amerika Serikat, generasi ini di game ini
terutama didominasi oleh NES / Famicom. Di era ini pulalah terjadi perang konsol
game yang pertama antara perusahaan konsol Nintendo dengan SEGA.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


19
Surya University Teknologi dan Masyarakat

1. Konsol FAMICOM dan SEGA

D. Generasi Keempat

Generasi keempat atau biasa disebut dengan era 16 bit,pada generasi ini
NES mendapat sambutan hangat di seluruh dunia, dan sebuah perusahaan bernama
Sega mencoba menyaingi Nintendo. Pada tahun 1988, Sega merilis konsol next-
generation mereka, Sega Mega Drive (yang juga dikenal dengan Sega Genesis).
Konsol ini menyajikan gambar yang lebih tajam dan animasi yang lebih halus
dibanding NES. Konsol ini cukup berhasil memberi tekanan, tetapi NES tetap
bertahan dengan angka penjualan tinggi. Dua tahun berselang, pada 1990, Nintendo
kembali menggebrak dengan konsol next-gen mereka, SNES (Super Nintendo
Entertainment System). Selama 4 tahun, Nintendo dan Sega menjadi bebuyutan,
meskipun ada beberapa produsen seperti SNK dengan NeoGeo-nya, NEC dengan
TurboGrafx-16 dan Phillips CD-i, tapi kedua konsol mereka begitu handal dan
populer.

1. Tahun 1989

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


20
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Nintendo merilis game-handheld, Game Boy. Harga: $109. NEC merilis video
game sistem Turbografx-16, PC Engine versi Amerika Utara. Harga: $189.

Sega merilis video game system Sega Genesis. Harga: $249.


Atari merilis game-handheld berwarna pertama Atari Lynx. Harga: $149. NEC
merilis versi yang ditingkatkan dari console PC Engine mereka di Jepang,
SuperGrafx. Hanya 5 judul game yang memanfaatkan video game ini dan tidak
pernah dijual secara komersial di luar Jepang.

2. Tahun 1990
Trip Hawkins keluar dari Electronic Arts dan mendirikan 3DO.
NEC merilis Turbografx CD ekspansi untuk Turbografx-16, mengupgrade sistem
tersebut dengan CD-ROM. Harga: $399. SNK merilis Neo-Geo (AES), untuk
pertama kalinya sistem yang benar-benar membawa arcade ke rumah. Harga: $699.
SquareSoft merilis Final Fantasy pertama yang nantinya menjadi role-playing game
terbaik di sistem console. Sega merilis game-handheld Game Gear.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


21
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Microprose terbentuk. NEC merilis versi hanheld dari Turbografx-16 console


mereka, TurboExpress.

3. Tahun 1991
Commodore merilis video game rumahan berbasis CD, CDTV. Harga:
$999. Fujitsu merilis FM Towns Marty, console 32-bit pertama di dunia.
Nintendo merilis Super Nintendo. Harga: $199. Joe Santulli dan Kevin Oleniacz
mendirikan Digital Press, publikasi independent kolektor video game berbagai
sistem. Dua penerbit PC entertaintment utama, Cinemaware dan Epyx, tutup.

4. Tahun 1992
Philips merilis video game rumahan berbasis CD, CD-i. Sega merilis
ekspansi Sega CD untuk Sega Genesis.

E. Generasi Kelima

Generasi kelima atau disebut juga dengan era konsol 32 bit. dimana konsol
game yang paling populer pada generasi ini adalah Sony Playstation

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


22
Surya University Teknologi dan Masyarakat

F. Generasi Keenam
Generasi keenam ini ditandai dengan munculnya konsol-konsol game next
generation dari masing-masing perusahaan seperti SONY, SEGA,Nintendo serta
munculnya satu lagi konsol game baru yang diluncurkan oleh Microsoft yang diberi
nama Xbox. Perang konsol game ini akhirnya mengakibatkan jatuhnya perusahaan
konsol SEGA yang tidak dapat lagi meneruskan konsol next generation(Dreamcast)
mereka dan lebih me milih untuk berkonsentrasi dibidang pembuatan game konsol.

G. Generasi Ketujuh

Dikarenakan semakin canggihnya teknologi di bidang teknologi maka


kemudian 3 perusahaan konsol terbesar (Sony, Nintendo, dan Microsoft)
mengeluarkan kembali konsol next-generation mereka keluaran terbaru. Sony
mengeluarkan konsol next-gen yang diberi nama PS3(Playstation 3), lalu Nintendo
dengan Nintendo Wii kemudian Microsoft dengan Xbox 360. Pada generasi ini

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


23
Surya University Teknologi dan Masyarakat

semakin dikembangkan sistem permainan online atau permainan yang melibatkan


banyak pemain yang terhubung dengan konsol mereka dan semakin
ditinggalkannya permainan single player.

C. JENIS-JENIS GAME

A. JENIS-JENIS GAME OFLINE

Game online adalah game yang hanya bisa dimainkan dalam satu
komputer. Artinya tidak bisa berinteraksi dengan komputer lain. Berikut ini
adalah beberapa game ofline.
1. Fun Games

Fun games adalah permainan seperti : Skate Board, Bilyard, Catur, Puzzle,
Tetris, Golf, Windows Entertainment Pack Games dan semua permainan yang
animasinya sedikit dan pembuatannya relatif mudah. Permainan semacam ini
terlihat mudah dari segi grafiknya tetapi biasanya sulit dalam algoritma. Game ini
juga sangat baik untuk meletih otak karena permainannya yang sederhana tapi
membutuhkan pemikiran yang cukup ekstra.

A. Puzzle

achmadsaugi.wordpress.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


24
Surya University Teknologi dan Masyarakat

B. Skate Board

android.mob.org

C. Bilyard

sesukakita.wordpress.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


25
Surya University Teknologi dan Masyarakat

D. Catur

liveniping.wordpress.com

E. Tetris

sidomi.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


26
Surya University Teknologi dan Masyarakat

F. Golf

ea.com

www.ea.com

2. Arcade Games

Arcade games adalah semua permainan yang mudah dimengerti,


menyenangkan dan grafiknya bagus walau biasanya sederhana. Pengertian mudah
dimengerti dan menyenangkan dikarenakan permainan ini hanyalah berkisar pada
hal-hal yang disenangi umum seperti pukul memukul, tembak menembak, tusuk
menusuk, kejar mengejar dan semua yang mudah dan menyenangkan. Yang
termasuk kedalam permainan jenis ini adalah Prince of Persia, Street Fighter,
Golden Axe, Grand Prix, Robocop.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


27
Surya University Teknologi dan Masyarakat

A. Princes Of Persia

achmadsaugi.wordpress.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


28
Surya University Teknologi dan Masyarakat

B. Street Fighter

arcadesushi.com
C. Golden Axe

en.wikipedia.or

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


29
Surya University Teknologi dan Masyarakat

D. Grand Prix

en.wikipedia.or

E. Robocop

www.forbes.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


30
Surya University Teknologi dan Masyarakat

3. Strategic Games
Strategic games biasanya permainan strategi perang atau bisa juga
permainan lain tetapi tetap saja memerlukan strategi untuk memenangkannya
seperti startegi bisnis dan strategi politik.

A. Company of Heroes

www.hong.web.id

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


31
Surya University Teknologi dan Masyarakat

B. Warcraft III: Reign of Chaos

www.hong.web.id

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


32
Surya University Teknologi dan Masyarakat

C. Starcraft

www.hong.web.id

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


33
Surya University Teknologi dan Masyarakat

D. Dungeon Keeper

www.hong.web.id

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


34
Surya University Teknologi dan Masyarakat

E. Age of Empires II: The Age of Kings

www.hong.web.id

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


35
Surya University Teknologi dan Masyarakat

F. Total War

www.hong.web.id

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


36
Surya University Teknologi dan Masyarakat

G. Command & Conquer: Red Alert

www.hong.web.id

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


37
Surya University Teknologi dan Masyarakat

H. Warcraft III: The Frozen Throne

www.hong.web.id

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


38
Surya University Teknologi dan Masyarakat

4. Adventure Games

Adventure games terbagi atas tiga macam yaitu petualangan biasa (Multi
Layered Adventur), Dungeon-Underworld Adventure (3D Adventure) dan Roll
Playing Game Adventure. Biasanya algoritma untuk membuat game ini adalah
sedang-sedang saja sampai sulit. Tapi grafik jenis permainan ini benar-benar sulit.
Contoh beberapa permainan jenis ini adalah Space Quest IV, Labyrinth of Word,
War II, CRASH BANDICOOT 3 WARPED dan Diablo.

A. Crash Bandicoot

achmadsaugi.wordpress.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


39
Surya University Teknologi dan Masyarakat

B. Space Quest IV

www.hardcoregaming101.net

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


40
Surya University Teknologi dan Masyarakat

C. Labyrinth of Word

www.pspminis.com
D. War II

sillysoft.net/

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


41
Surya University Teknologi dan Masyarakat

E. Diablo

neweby.blogspot.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


42
Surya University Teknologi dan Masyarakat

5. Simulation Games

Dari semua jenis permainan yang ada, masing-masing memiliki tingkat


kesulitan dan kemudahannya, jika bukan algoritmanya maka akan mudah dalam hal
animasinya, akan tetapi games simulasi bisa disebut sebagai jenis permainan yang
paling sulit, baik algoritma pembuatannya maupun animasinya. Permainan jenis ini
juga yang paling membuat pusing dibandingkan dengan permainan jenis lainnya.
Algoritmanya sangat sulit sebab harus memperhitungkan semua kejadian dalam
kondisi sebenarnya. Berbagai efek animasi yang dibuat tidak cukup bermodalkan
ahli grafik dan algoritma saja, tetapi sedikitnya harus mengerti persoalan
matematika, teknik dan fisika. Contoh permainan jenis ini adalah Cities In Motion,
Stellar7, F-15 Strike Eagle, Flight Simulator 98, F-14 Tomcat, F-16 Falcon, Jet
Fighter.

A. Cities In Motion.

achmadsaugi.wordpress.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


43
Surya University Teknologi dan Masyarakat

B. Stellar 7

www.lemonamiga.com

C. F-15 Strike Eagle

en.wikipedia.org

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


44
Surya University Teknologi dan Masyarakat

D. Flight Simulator 98

www.gamegoldies.org

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


45
Surya University Teknologi dan Masyarakat

E. F-14 Tomcat

www.gamefaqs.com

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


46
Surya University Teknologi dan Masyarakat

F. F-16 Falcon

coreduo.me.uk

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


47
Surya University Teknologi dan Masyarakat

G. Jet Fighter

en.wikipedia.org

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


48
Surya University Teknologi dan Masyarakat

B. JENIS-JENIS GAME ON LINE

Game online adalah game yang bisa berhubungan antar pemain dari
komputer yang berbeda-beda. Hubungan ini karena dihubungkan dengan internet.
Sehingga banyak sekali peminat game online ini. sehingga banayak warnet yang
menawarkan game online bagi para pelanggannya. Berikut ini adalah beberapa
game online yang sering dimainkan oleh para Gamer.

A. Luna of Eden

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


49
Surya University Teknologi dan Masyarakat

A. 3 Three

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


50
Surya University Teknologi dan Masyarakat

B. Dizzel

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


51
Surya University Teknologi dan Masyarakat

C. War of the Immortals

D. Mirror War

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


52
Surya University Teknologi dan Masyarakat

E. Rise of Europe

F. Age of Wushu

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


53
Surya University Teknologi dan Masyarakat

G. Golun

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


54
Surya University Teknologi dan Masyarakat

BAB II

PSIKOLOGI REMAJA

A. Pengertian Remaja

Menurut Santrock Remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi


antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,
dan sosial-emosional.

Sedangkan menurut Haryanto masa peralihan diantara masa kanak-kanak


dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula
orang dewasa yang telah matang.

Masa remaja adalah masa yang penting karena ini merupakan fase
perubahan baik secara fisik, dan psikisnya. Hal ini harus di perhatikan secara serius
karena jika pada masa ini remaja gagal mengembangkan fase perubahan menjadi
lebih baik yang terjadi adalah remaja dengan mental, fisik dan psikis yang buruk.
Sehingga sangat di perlukan pendidikan yang tepat bagi seorang remaja tidak boleh
terlalu keras dan tidak boleh terlalu dimanja karena bukan anak-anak lagi. Seorang
remaja pun perlu bantuan pihak luar untuk bisa membantu dirinya berkembang
menjadi lebih baik lagi karena dirinya sendiri memiliki keinginan-keinginan yang
labil, terkadang baik dan terkadang pula menjadi tidak baik. Maka pengaruh
lingkungan tidak bisa di kesampingkan dalam masalah ini karena lingkungan sangat
berpengaruh dengan perkembangan remaja. Lingkungan yang baik juga belum
tentu dapat membuat remaja menjadi lebih baik karena masih banyak faktor-faktor
lain yang mempengaruhinya.

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu
12– 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


55
Surya University Teknologi dan Masyarakat

18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono


membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12
tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun,
dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Haryanto, 2014).

Dari beberapa klasifikasi tentang usia remaja di atas, seorang remaja juga
memiliki banyak hambatan dalam proses pencarian jati dirinya apalagi yang di
alami oleh remaja pada tahap awal ini. sikap mereka sering kali terjebak dalam hal-
hal yang negatif jika tidak ada arahan khusus yang diberikan kepadanya.
Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga
sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Firda (2011) merangkum beberapa
karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri
remaja, yaitu:

1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.


2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk
hidup.
4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab
pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memenuhi semuanya.
7. Senang bereksperimentasi.
8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan
berkelompok.

Permasalahan-permasalahn di atas adalah beberapa permasalahan yang di alami


oleh remaja berikut ini adalah permasalahan-permasalahan utama remaja yang
sering menimbulkan keburukan pada remaja.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


56
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Permasalahan Fisik dan Kesehatan


Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal
ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa
pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan
dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki
yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering
membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka.
Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine
& Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan
ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian
pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan
hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya
(Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya
dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi,
rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (&
Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body
image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti
anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al).
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis.
Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun
penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada
remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi
dan berskplorasi.(Firda, 2011).
Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat
memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi
kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan
mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka
menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock
(2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu
karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi
dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


57
Surya University Teknologi dan Masyarakat

 Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari


orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua,
ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
 Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan
obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional,
berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.
 Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif,
orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri,
kemampuan koping yang buruk, dll.
 Cinta dan Hubungan Heteroseksual
 Permasalahan Seksual
 Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
 Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama

Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006),


menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai
bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering
dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002).
Tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan
narkoba pada remaja. Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik
yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya perasaan saling
tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada
perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat
kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya "jatuh cinta".

Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan


percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta
romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut,
marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta
romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi
dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


58
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang
sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk
memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang
untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang
dewasa daripada percintaan remaja.

Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan


mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual
pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual,
konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan,
adanya "ketidaknormalan" yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ
reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan
sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).

Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat


mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran
logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak
tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan
menuju kebebasan.

Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya
berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara
berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan
dilema utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun
kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka
yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami
kepentingan remaja.

Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir
bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara
remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja
merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya.
Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


59
Surya University Teknologi dan Masyarakat

akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut


sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun
di lingkungan yang berbeda.

Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan
terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap
hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar
remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun
guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang
menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami
karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka
kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi
stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran
ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa
dewasanya.

B. Karakteristik Remaja

Salah satu karakteristik dari seorang remaja adalah adanya perubahan yang
signifikan baik biologis, psikologis, dan kognitifnya. Perkembangan ini pun ada
yang baik dan ada yang buruk jika seorang remaja mendapat pendidikan yang tepat
maka ia akan menjadi lebih baik, tapi jika seorang remaja mendapat pendididkan
yang salah maka ia akan menjadi remaja yang berkepribadian buruk. Bukan hanya
itu saja tapi lingkungan juga sangat mempengaruhi seorang remaja, oleh karena itu
sebaiknya seorang remaja di tempatkan di lingkungan yang baik, supaya dapat
berkembang manjadi pribadi yang unggul. Bahkan bukan hanya pada masa remaja
saja seharusnya tapi sejak masa anak-anak. Sebaiknya orang tua memilih
lingkungan yang baik kepada anak-anaknya.

Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa
kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertama-
tama masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga,

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


60
Surya University Teknologi dan Masyarakat

khususnya dengan ibu dan berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga
lain, teman bermain dan teman sejenis maupun lain jenis (dalam Rita Eka Izzaty
dkk, (2008: 139). Berikut ini akan dijelaskan mengenai hubungan remaja dengan
teman sebaya dan orang tua:

1) Hubungan dengan Teman Sebaya

Menurut Santrock (2003: 219) teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau
remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Jean Piaget dan
Harry Stack Sullivan (dalam Santrock, 2003: 220) mengemukakan bahwa anak-
anak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan
setara dengan melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk
mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk
memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang
sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman memainkan peran yang
penting dalam membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak dan remaja.
Mengenai kesejahteraan, dia menyatakan bahwa semua orang memiliki sejumlah
kebutuhan sosial dasar, juga termasuk kebutuhan kasih saying (ikatan yang aman),
teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, keakraban, dan
hubungan seksual.

Ada beberapa beberapa strategi yang tepat untuk mencari teman menurut Santrock
(2003: 206) yaitu :

a) Menciptakan interaksi sosial yang baik dari mulai menanyakan nama, usia,
dan aktivitas favorit.

b) Bersikap menyenangkan, baik dan penuh perhatian.

c) Tingkah laku yang prososial seperti jujur, murah hati dan mau bekerja sama.

d) Menghargai diri sendiri dan orang lain.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


61
Surya University Teknologi dan Masyarakat

e) Menyediakan dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, nasihat,


duduk berdekatan,

berada dalam kelompok yang sama dan menguatkan satu sama lain dengan
memberikan

pujian.

Ada beberapa dampak apabila terjadi penolakan pada teman sebaya. Menurut
Hurlock (2000: 307) dampak negatif dari penolakan tersebut adalah :

a) Akan merasa kesepian karena kebutuhan social mereka tidak terpenuhi.

b) Anak merasa tidak bahagia dan tidak aman.

c) Anak mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan, yang dapat


menimbulkan

penyimpangan kepribadian.

d) Kurang mmemiliki pengalaman belajar yang dibutuhkan untuk menjalani


proses sosialisasi.

e) Akan merasa sangat sedih karena tidak memperoleh kegembiraan yang


dimiliki teman sebaya

mereka.

f) Sering mencoba memaksakan diri untuk memasuki kelompok dan ini akan
meningkatkan

penolakan kelompok terhadap mereka semakin memperkecil peluang mereka untuk

mempelajari berbagai keterampilan sosial.

g) Akan hidup dalam ketidakpastian tentang reaksi social terhadap mereka, dan
ini akan

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


62
Surya University Teknologi dan Masyarakat

menyebabkan mereka cemas, takut, dan sangat peka.

h) Sering melakukan penyesuaian diri secara berlebihan, dengan harapan akan


meningkatkan

penerimaan sosial mereka.

Sementara itu, Hurlock (2000: 298) menyebutkan bahwa ada beberapa manfaat
yang diperoleh jika seorang anak dapat diterima dengan baik. Manfaat tersebut
yaitu:

a) Merasa senang dan aman.

b) Mengembangkan konsep diri menyenangkan karena orang lain mengakui


mereka.

c) Memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai pola prilaku yang diterima


secara sosial

dan keterampilan sosial yang membantu kesinambungan mereka dalam situasi


sosial.

d) Secara mental bebas untuk mengalihkan perhatian meraka ke luar dan untuk
menaruh minat

pada orang atau sesuatu di luar diri mereka.

e) Menyesuaikan diri terhadap harapan kelompok dan tidak mencemooh tradisi


sosial.

2) Hubungan dengan Orang Tua

Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002: 42) mengemukakan bahwa masa


remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat
melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


63
Surya University Teknologi dan Masyarakat

meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus
pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan
harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja.

Collins (dalam Santrock, 2002: 42) menyimpulkan bahwa banyak orang tua
melihat remaja mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang
yang tidak mau menurut, melawan, dan menantang standar-standar orang tua. Bila
ini terjadi, orang tua cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan member
lebih banyak tekanan kepada remaja agar mentaati standar-standar orang tua.

Dari uraian tersebut, ada baiknya jika kita dapat mengurangi konflik yang
terjadi dengan orang tua dan remaja. Berikut ada beberapa strategi yang diberikan
oleh Santrock, (2002: 24) yaitu : 1) menetapkan aturan-aturan dasar bagi
pemecahan konflik. 2) Mencoba mencapai suatu pemahaman timbale balik. 3)
Mencoba melakukan corah pendapat (brainstorming). 4) Mencoba bersepakat
tentang satu atau lebih pemecahan masalah. 5) Menulis kesepakatan. 6)
Menetapkan waktu bagi suatu tindak lanjut untuk melihat kemajuan yang telah
dicapai.

Sementara itu berikut ini adalah perkembangan-perkembangan yang terjadi


pada seorang remaja atau sering disebut masa transisi.

1. Transisi Biologis

Menurut Santrock (2003: 91) perubahan fisik yang terjadi pada remaja
terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan
serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya
pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi
semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi
(ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda
seksual sekunder yang tumbuh (Sarlito Wirawan Sarwono, 2006: 52).

Selanjutnya, Menurut Muss (dalam Sunarto & Agung Hartono, 2002: 79)
menguraikan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu;

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


64
Surya University Teknologi dan Masyarakat

perertumbuhan tulang-tulang, badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan


menjadi panjang, tumbuh payudara.Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di
kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap
tahunnya, bulu kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu
ketiak.

Sedangkan pada anak laki-laki peubahan yang terjadi antara lain;


pertumbuhan tulang-tulang, testis (buah pelir) membesar, tumbuh bulu kemaluan
yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara, ejakulasi (keluarnya
air mani), bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai
tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis,
jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah
bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu dada.

Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary


dan kelenjar hypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan
terjadinya pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan
alat kelamin utama dan kedua pada remaja (Sunarto & Agung Hartono, 2002: 94

2. Transisi Kognitif

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15) pemikiran operasional formal


berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih
abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional konkret. Piaget
menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena
tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis. Secara lebih lebih nyata
mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya
mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga menyesuaikan
cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan
membuat pemahaman lebih mendalam.

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003: 110) secara lebih nyata pemikiran
opersional formal bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih
abstrak dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


65
Surya University Teknologi dan Masyarakat

aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan
karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia. Remaja berfikir secara
logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk
memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang
terpikirkan.

Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial.


Hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan
kognitif remaja

3. Transisi Sosial

Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja


mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam
emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam
perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya,
perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta
peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam
perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan
bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif
merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial
mereka.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik remaja


atau proses perkembangan remaja meliputi masa transisi biologis yaitu
pertumbuhan dan perkembangan fisik. Transisi kognitif yaitu perkembangan
kognitif remaja pada lingkungan sosial dan juga proses sosioemosional dan yang
terakhir adalah masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua,
teman sebaya, serta masyarakat sekitar ( belajarpsikologi.com).

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


66
Surya University Teknologi dan Masyarakat

C. Perkembangan Remaja
1. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja

Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara


fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat
digambarkan sebagai berikut

a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan


abstrak

b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana,


strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah

c. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang


konkrit dengan yang abstrak

d. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis

e. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif


untuk mencapainya psikologi remaja

f. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi

g. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan,


moralitas, dan identitas (jati diri)

2. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja

Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat


tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang
kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah,
sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu
mengendalikannya. Remaja yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif,
kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif
berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya : psikologi remaja

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


67
Surya University Teknologi dan Masyarakat

a. Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-


lainnya

b. Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang


menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat
terlarang

Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis


dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :

a. Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis


(senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain),
ramah, dan lain-lainnya

b. Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar,


optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan
bijak

3. Pekembangan Moral Psikologi Remaja

Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan


fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan
penilaian positif dari orang lain). remaja

4. Perkembangan Psikologi Remaja

Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami


orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman
yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya,
misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.

Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap


comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman
sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup,
kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


68
Surya University Teknologi dan Masyarakat

5. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja

Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya


identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai
sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal
tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan
tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan
integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :

a) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk


berperilaku dewasa pula

b) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi


baru

c) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi


dan cita-citanya

d) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis


dan lawan jenis

e) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak


menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami,
mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri.

Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:

a) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan


dirinya

b) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang


diidamkan

c) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-


temannya

d) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


69
Surya University Teknologi dan Masyarakat

6. Perkembangan Kesadaran Beragama

Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana
perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan
perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai
agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu
dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-
kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama,
bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme
keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan
ujian.(belajarpsikologi.com).

D. Cara Mendidik Remaja

Menurut Indri di situs (tipsanakbayi.com), ada sembilan cara untuk


mendidik remaja supaya menjadi remaja yang berkualitas dan berkepribadian baik
diantaranya adalah:

1. Berikan Pendidikan Agama yang Cukup

Berikanlah pendidikan agama yang cukup bagi anak. Karena agama yang
akan menjadi pondasi kehidupan ketika sang remaja menginjak usia dewasa. Dan
agama juga yang membatasi perilaku-perilaku menyimpang remaja kareana agama
mengajarkan ahlak yang baik pada seseorang.

2. Percaya Pada Anak

Setelah memberikan pendidikan agama yang cukup sebaiknya orang tua


harus memberikan kepercaya pada anak. Sebab jika seorang remaja tidak diberi rasa
kepercayaan tidak akan dewasa-dewasa cara berfikirnya bahkan jika terus-menerus
dicurigai biasanya akan lebih nekad.

3. Tanamkan Tanggung Jawab dalam Kebebasan

Setelah orang tua percaya pada anaknya maka tak ada salahnya jika
memberikan tanggung jawab pada dirinya sendiri. Biarkan anak belajar

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


70
Surya University Teknologi dan Masyarakat

bertanggung jawab dan menerima konsekuensi yang dilakukannya dengan cara


seperti ini sang anak akan menjadi lebih dewasa lagi.

4. Jangan Mempermalukan Anak

Seseorang tidak ada yang mau jika dirinya dipermalukan di depan orang
lain, termasuk anak Anda. Jangan sekali-kali orang tua mempermalukan anak-
anaknya di depan orang lain bahkan di depan dirinya sendiri. Jika seorang anak
melakukan kesalahan maka hukumlah berdasarkan konsekuensi yang telah Anda
tentukan dengan anak Anda jangan malah mempermalukannya. Seperti
menggunakan kata-kata ejekan atau memanggil anak dengan panggilan-panggilang
yang melecehkan anak. Akibatnya sang anak tidak lagi percaya pada dirinya sendiri
dan akan semakin minder kepada teman-temannya.

5. Jangan Membandingkan Anak

Seseorang memiliki kemampuan yang berbeda-beda sehingga sebagai orang


tua jangan sekali-kali membandingkan anak Anda. Seorang anak apalagi yang
sedang tumbuh menjadi remaja tidak suka dibanding-bandingkan dengan orang
lain. Hal ini bisa membuat sang anak menjadi minder dan murung karena merasa
dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi sebaiknya berikanlah motivasi kepada anak
sehingga membuatnya menajadi lebih semangat dalam mencapai tujuannya dan
memiliki cita-cita yang tinggi.

6. Buat Anak Merasa Nyaman

Buatlah seorang anak merasa nyaman dalam kondisi apapun terutama ketika
bersama keluarga, anak yang tidak nyaman apalagi dalam keluarga biasanya akan
mencari pelarian dan tidak sedikit yang pergi ke pelarian yang negatif. Kebanyakan
anak-anak bergabung dengan geng motor atau pesta miras, kebanyakan mereka dari
keluarga yang tidak nyaman (broken home). Maka buatlah nyaman anak ketika
bersama keluarga sehingga anak akan mudah curhat ketika memiliki masalah.

7. Coba Mengerti Dunia Anak

Setiap generasi berbeda pula dunianya maka sebagai orang tua jangan
samakan dunia remaja Anda dengan dunia remaja anak Anda karena sudah berbeda

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


71
Surya University Teknologi dan Masyarakat

zamannya. Sekarang anak lebih gaul dari orang tuanya jika orang tua tidak
mengikuti perkembangan zaman yang modern ini maka anak Anda akan leluasa
berbohong karena orang tuanya tidak tahu mengenai dunia anaknya zaman
sekarang yang sudah serba teknologi. Maka sebaiknya orang tua mengontrol
kegiatan anaknya di dunia maya karena banyak kasus yang terjadi pada remaja gara-
gara dunia maya ini.

8. Luangkan Waktu Bersama

Semakin bertambah usia dan ketika mulai menginjak usia remaja biasanya
sang anak mulai menjauh dari orang tua. Dia sudah mulai sibuk dengan dunianya
sehingga tak jarang anak-anak menjauhi keluarganya. Sebagai orang tua tidak
seharusnya membiarkan anaknya menghadapi dunia yang serba peralihan sendirian.
Cobalah untuk meluangkan waktu untuk sekedar sharing bersama anak dan berbagi
pengalaman kepadanya ini akan membuat anak lebih nyaman dan tidak
meninggalkan keuarga begitu saja.

9. Menjadi Sahabat untuk Anak

Apabila orang tua sudah bisa menjadi sahabat bagi anaknya maka hal ini
tidak usah khawatir karena akan lebih mudah mendekati anaknya ketika ada
masalah. Jangan malah Anda acuh tak acuh terhadap anak Anda karena seorang
remaja sangat butuh sahabat yang bisa memahaminya. Jika seorang remaja salah
memilih sahabat maka bisa jadi terjerumus ke hal-hal yang negatif.

E. Media Mendidik Anak

Banyak sekali media saat ini yang bisa dijadikan orang tua untuk mendidik
anaknya menjadi remaja yang berkepribadian yang baik. Orang tua sebaiknya bisa
mendidik anaknya di semua media yang ada dan tidak boleh melepaskannya begitu
saja. Berikut ini adalah media-media yang dijadikan untuk mendidik anak.

1. Keluarga

Pendidikan pertama yang anak dapatkan adalah dari keluarga maka sudah
seharusnya anda menjadikan keluarga yang baik supaya anak bisa mencontohnya

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


72
Surya University Teknologi dan Masyarakat

dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuklah pribadi


yang baik. Jika keluarga yang broken home biasanya sang anak tumbuh menjadi
remaja yang kurang kasih sayang dan mencari tempat yang nyaman unutk dirinya
sendiri tanpa memikirkan apa hal tersebut baik atau buruk bagi dirinya sendiri.

2. Sekolah

Media yang selanjutnya adalah sekolah. Disinilah tempat seorang remaja


mengembangkan pengetahuanya. Banyak bertemu dengan teman seusianya
sehingga membuatnya semakin mudah bersosialisasi dan memiliki banyak teman.
Sebaiknya orang tua tidak sembarangan menempatkan anak di sekolah. Berikanlah
seolah yang memiliki pendidikan yang baik. Bukan hanya untuk mengembangkan
ilmu pengetahuannya saja tapi juga untuk menjadikan anak berakhlak mulia.

3. Masyarakat

Tidak selamanya anak di dalam lingkungan keluarga dan tidak selamanya pula
anak hanya di lingkungan sekolah saja. Masyarakat atau lingkungan juga
merupakan media untuk mendidik anak. Banyak sekali anak-anak yang
memperoleh pendidikan sekolah yang baik, dan keluarga yang baik tapi masih saja
memiliki perilaku yang buruk. Ini akibat dari tidak memerhatikan lingkungan
masyarakatnya.

4. Internet

Untuk remaja zaman dulu mungkin yang satu ini tidak berlaku karena belum
ada internet zaman dulu meskipun ada belum sebanyak sekarang fitur-fiturnya.
Zaman sekarang internet bisa membuat seorang menjadi lebih baik atau menjadi
lebih buruk. Ini tergantung dari remaja itu sendiri bagaimana dia menggunakan
internet. Sebagai orang tua tidak seharusnya melepaskan anak begitu saja di dunia
maya ini karena banyak sekali dampak buruk jika tidak digunakan secara bijaksana.

5. Game

Satu lagi yaitu game. Sekarang ini banyak sekali jenis-jenis game dan di
manapun bisa bermain game. Bermainkan bisa dijadikan media untuk mendidik

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


73
Surya University Teknologi dan Masyarakat

anak menjadi lebih baik contohnya jika seorang anak diberi permainan yang bersifat
melatih otak sehingga membantu dalam belajarnya.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


74
Surya University Teknologi dan Masyarakat

BAB III

Dampak-Dampak Bermain Game

Dibalik keasyikan bermain game ternyata tersimpan dua mata pisau yang
berbeda yakni dampak positif dan dampak negatif bermain game. Dampak ini
sangat berpengaruh terutama pada usia remaja mengingat usia remaja ini masih
sangat rentan terhadap hal-hal yang baru menurutnya, yang bisa menjadikan dirinya
lebih baik ataupun sebaliknya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dampak
negatif dan positif menurut para peneliti serta dampak positif dan negatif menurut
hasil wawancara kepada beberapa narasumber yang memiliki pengalaman sebagai
maniak game yang disertai dengan kesimpulan dan solusi dan pencegahan dari
dampak negatif bermain game.

1. Dampak Positif Bermain Game

A. Menurut Beberapa Penelitian


Game nampaknya memberikan dua sisi yang berbeda, yakni sisi positif dan
sisi negatif serta manfaat dan akibatnya. Hal ini mendorong para ilmuan untuk
meneliti manfaat dari bermain game dan berikut adalah hasilnya:

Menurut hasil penelitian beberapa ahli, Krisna Aji K. dalam situs (forum
indonesia.indonesia.com) berpendapat bahwa “Salah seorang Menteri Sekretaris
Kabinet di Inggris, Tom Watson justru menyarankan agar anak-anak bermain video
game. Menurutnya, anak-anak akan lebih banyak mendapatkan pelajaran berharga
dari video game ketimbang menonton televisi. Tom Watson juga, menyebutkan
bahwa dengan bermain video game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran,
konsentrasi, menjawab tantangan, dan beradaptasi terhadap perubahan di sekitar
mereka.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh beberapa peneliti dari University
of Rochester, New York, Amerika Serikat yang melakukan penelitian mengenai
dampak positif game. Hasil penelitian mereka terhadap orang-orang berusia 18-23

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


75
Surya University Teknologi dan Masyarakat

tahun menyatakan bahwa seseorang yang bermain game akan lebih fokus terhadap
apa yang terjadi di sekitarnya dan kemampuan visualnya lebih meningkat bila
dibandingkan dengan orang yang tidak bermain game. Anak yang bermain video
game akan mengembangkan kemampuan dalam membaca, matematika, dan
pemecahan masalah.

Selain itu, dengan bermain game, secara tidak sengaja koordinasi antara
mata dan tangan dapat lebih terlatih. Pendapat lain dari Mark Griffiths, seorang
profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan bahwa dengan
bermain game dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian dari rasa
sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa perawatan,
misalnya seperti kemoterapi. Dengan bermain game, rasa sakit akan berkurang
dan tensi darah pun akan menurun. Selain itu, menurutnya bermain game juga
baik untuk fisioterapi anak-anak yang mengalami cedera tangan.

Meski demikian para ahli setuju bahwa anak-anak yang bermain video
game tetap harus didampingi dan diawasi oleh orang tuanya. Orang tua harus
dapat memberikan penjelasan dan informasi tentang apa yang dimainkan oleh
anak - anaknya dan membatasi apabila si anak terlalu lama bermain video game
karena bagaimana pun juga sesuatu yang berlebihan hasilnya akan tetap tidak
baik.” Dikutip dari Melindacare.

Walaupun game dinyatakan dapat memberikan dampak positif bagi anak,


para ahli tetap menyarankan agar anak tetap tidak boleh berlama lama dalam
memainkan game. Karena, juga dinyatakan dalam beberapa peneliti, bahwa
bermain game juga memberikan damapak negatif bagi Anak anak.

“Beberapa peneliti dari University of Rochester di New York, Amerika


melakukan riset mengenai pengaruh positif dari bermain game. Dalam riset
tersebut, para gamers usia antara 18 hingga 23 tahun dibagi menjadi dua kelompok.
Yang pertama, adalah gamer yang dilatih dengan game Medal of Honor (Sebuah
game FPS yang cukup terkenal). Mereka main game ini satu jam tiap hari selama
sepuluh hari berturut-turut.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


76
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Hasil penelitian menyebutkan bahwa para pemain game ini memiliki fokus
yang lebih terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, jika dibandingkan dengan
mereka-mereka yang jarang main game, apalagi yang tidak main sama sekali.
Gamer-gamer ini juga mampu menguasai beberapa hal dalam waktu yang sama atau
multitasking bahasa kerennya.

“Video game bergenre action itu menguntungkan, dan ini adalah fakta” kata
Daphne Bavelier, ahli syaraf dari Rochester. “Hasil penelitian kami ini juga sangat
mengejutkan karena proses belajar lewat main game ternyata cepat diserap
seseorang. Dengan kata lain, game dapat membantu melatih orang orang yang
memiliki problem dalam berkonsentrasi” tegas Bavelier.

Sementara itu, penelitian untuk kelompok kedua adalah kelompok gamer


yang dilatih dengan Tetris. Tak seperti gamer medal of honor, gamer Tetris hanya
berfokus pada satu hal pada satu waktu. Menurut C. Shawn, rekan Bavelier,
kesimpulan dari test ini adalah bahwa mereka yang main Medal of Honor
mengalami peningkatan dalam visual skill (atau penglihatan).

Bermacam-macam tugas/quest yang terdapat dalam game action (misalnya


mendeteksi musuh baru, melacak musuh, menghindari serangan, dll) dapat melatih
berbagai aspek dari kemampuan visualisasi terhadap kurikulum Sekolah

Menurut Professor Angela McFarlane, Direktur Teachers Evaluating


Educational Multimedia, “guru-guru mengalami kesulitan untuk memanfaatkan
game pada saat jam pelajaran sekolah karena penggunaan video game tidak
termasuk dalam kurikulum nasional”

McFarlane menambahkan bahwa, seandainya, game-game tertentu dapat


dimainkan di dalam kelas secara legal dan merupakan bagian dari kurikulum,
mungkin bukti dari penelitian para ahli tentang manfaat video game dapat
dirasakan.

Murid murid yang memainkan game Battle of Hasting (game perang antara
Normandia dan Saxon di Hasting), di mana mereka berperan sebagai prajurit

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


77
Surya University Teknologi dan Masyarakat

ataupun jendral dalam game tersebut, juga memberikan manfaat bagi para
pemainnya. Penelitian menunjukkan bahwa Game ini membantu meningkatkan
skill dalam bernegosiasi, mengambil keputusan, ataupun melakukan perencanaan,
dan berpikir strategis.

James Paul Gee, penulis buku “What Video Games Have to Teach Us About
Learning and Literacy”, berharap suatu saat nanti guru-guru dapat melibatkan game
dalam tugas murud-muridnya. “Kalau ilmuwan dan kalangan militer sudah
memanfaatkan game sebagai simulasi dan pengajaran, kenapa sekolah tidak
melakukan yang sama?”

Selain itu para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT),


Amerika , sudah memulai proyek yang mereka namakan “Education Arcade”.
Proyek ini selain melibatkan peneliti, desainer game, pelajar dan mahasiswa, serta
mereka yang tertarik dalam mengembangkan dan menggunakan game-game
komputer dan video game di dalam kelas.

“Walaupun main game menjadi salah satu hiburan paling populer di dunia dan
sudah dilakukan penelitian tentang dampak positif dan negatifnya terhadap gamer,
masih saja game sering kali diremehkan.” Itu pernyataan dari Mark Griffiths,
profesor di Nottingham Trent University, Inggris. Untuk menyeimbangkan antara
pro dan kontra terhadap game, selama lima belas tahun terakhir ini ia melakukan
riset. Hasilnya? “Video game aman untuk sebagian besar gamer dan bermanfaat
bagi kesehatan,” ujar Griffiths.

Menurut Griffiths, game dapat digunakan sebagai pengalih perhatian yang


ampuh bagi yang sedang menjalani perawatan yang menimbulkan rasa sakit,
misalnya chemotherapy. Dengan main game, rasa sakit dan pening mereka
berkurang, tensi darahnya pun menurun, dibandingkan dengan mereka yang hanya
istirahat setelah diterapi. Game juga baik untuk fisioterapi pada anak-anak yang
mengalami cedera tangan.

Selain itu, bermain game ternyata bisa mengurangi kepikunan pada saat
menjelang berumur. “Bermain (videogame) bersama cucu sangat baik bagi para

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


78
Surya University Teknologi dan Masyarakat

lansia. Sebab, kami tahu bahwa interaksi sosial mampu meningkatkan kemampuan
daya pikir para manula,” kata peneliti yang juga profesor psikologi dari University
of Illinois, Amerika Serikat, Dr Arthur F. Kramer. Dalam penelitian yang dilansir
jurnal Psychology and Aging edisi Desember disebutkan, studi itu melibatkan 40
lansia sehat dengan range usia antara 60-70 tahun. Awalnya, para partisipan
mengikuti beberapa variasi tes mental. Riset tersebut menunjukkan manula yang
bermain videogame dengan strategi berat bisa meningkatkan skor mereka
berdasarkan jumlah ujicoba daya ingat.

Riset mencakup 49 manula yang secara acak ditugasi untuk main


videogame, dan kelompok yang tidak ditugasi main game selama lebih dari sebulan.
Kelompok main game menghabiskan waktu 23 jam untuk terlibat dalam “Rise of
Nations, video game dimana para pemain berkeinginan mencapai dominasi dunia.
Menguasai dunia membutuhkan setumpuk tugas berat termasuk strategi militer,
membangun kota-kota, mengelola ekonomi dan memberi makan rakyat.

Ketika penelitian berakhir, kemampuan mental mereka kembali diuji. Jika


dibandingkan dengan mereka yang tidak memainkan video game, pemain Rise of
Nations menunjukkan peningkatan yang lebih besar soal cara kerja otak, ingatan
jangka pendek, daya nalar, dan kemampuan berganti tugas.”

Hasil Wawancara
Untuk membahas dampak-dampak positif dari game berikut ini adalah
pengakuan narasumber yang sangat maniak game pada saat remaja bahkan ada juga
yang sampai sekarang masih maniak. Mari bahas satu persatu pendapat mereka.

a. Menurut Muhammad Raka S.


Narasumber pertama bernama Muhamad Raka Santoso, Pencapai level
tertinggi pada game Call of Duty sampai-sampai dia telah mengetahui gerak-gerik
musuh. Dia menjadi maniak game sejak kelas 6 SD sampai sekarang. Bagaimana
pendapatnya mari kita simak.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


79
Surya University Teknologi dan Masyarakat

1. Melatih Konsentrasi
Menurut Raka dengan bermain game dia jadi lebih mudah
berkonsentrasi karena harus fokus untuk menyelesaikan game yang
membutuhkan konsentrasi tinggi, sehingga lama kelamaan kensentrasi lebih
mudah.

2. Melatih Kesabaran
Game juga melatih kesabaran karena ketika kita ingin
memenangkan seuah permainan kita harus mengatur strategi yang kuat dan
disiplin. Untuk membangun itu tidak bisa secara instan yakni harus bertaha
satu demi satu sehingga bisa melatih kita untuk lebih sabar.

3. Pandai Bahasa Inggris


Memang tidak aneh lagi bagi para maniak bahwa bermain game
membuatnya malah bisa belajar bahasa Inggris. Hal ini karena pada game
kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sehingga gamer mau tidak mau
harus mengerti karena kelamaan memakai akhirnya inggris jadi sedikit
mengerti. Raka pun menceritakan tentang saudaranya yang pandai bahasa
Inggris lewat game sampai-sampai saudaranya sering chatingan sama orang
asing tentunya pakai bahasa Inggris padahal usianya baru 14 tahun. Waw
keren kan perlu dicontoh untuk yang ini nih.

4. Melatih Kecepatan Tangan


Raka mengakui bahwa bermain game membuat tangannya menjadi
reflek seolah-olah memiliki mata sendiri untuk menekan tombol keyboard .
akibatnya ketika mengetik akan terasa lebih cepat karena sudah terlatih.

5. Mudah Memecahkan Masalah


Dalam game sbenarnya isinya masalah yang harus kita selesaikan.
Seorang Gamer akan lebih mudah memecahkan setiap game jika
sebelumnya memang sudah sering bermain game jadi semakin lama orang
bermain game maka untuk bermain game yang lain pun akan terasa mudah,

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


80
Surya University Teknologi dan Masyarakat

namun pengaruh dalam kegiatan sehari-hari kurang dirasakan oleh Raka


sendiri Dia hanya merasakan mudah memainkan game apapun.

6. Mengetahui Ilmu Komputer


Menurut Raka dengan bermain game membuatnya harus
mengetahui game apa saja yang bisa di mainkan di laptop miliknya,
sehingga lama-kelamaan tahu game-game dan syarat spesifikasi laptop
yang harus dipakai.

b. Menurut Muzaki
Selanjutnya adalah pendapat dari seorang maniak game bernama
Muzaki. Dia pernah mengalami kemrosotan nilai yang sangat drastis gara-
gara bermain game tapi dia juga pernah menyelesaikan permainan Call of
Duty MW 2 hanya dalam waktu empat jam saja. Beginilah pendapatnya
tentang dampak positif bermain game.

1. Senang
Menurutnya bermain game memberikan kesenangan tersendiri
karena sifatnya yang menghibur. Dan ini bisa membuatnya lupa dengan
apapun termasuk untuk pulang.

2. Menghibur
Menurutnya hiburan yang paling asyik dan menyenangkan adalah
game. Selain murah, asyik dan penuh tantangan dan juga bukan sesuatu
yang haram asalkan jangan berlebihan.

3. Bahasa Inggris Jadi Pandai


Dulu saya kelas 2 SMP nilai bahasa Inggris saya paling rendah di
kelas. Setelah menjadi maniak game kelas 3 SMP nilainya naik dan kelas 1
SMA pernah menjadi tertinggi, kata Muzaki.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


81
Surya University Teknologi dan Masyarakat

4. Melatih Kecepatan Tangan


Sama seperti raka Muzaki menyadari bahwa bermain game
membuatnya menjadi lincah memainkan papan keyboard. Mengetik pun
jadi lebih cepat katanya.

c. Menurut Sonny Santoso W.


Maniak game selanjutnya adalah Sonny Santoso Wibowo. Seorang Gamer
sejati ketika saya wawancara pun dia tidak bisa melepaskan gamenya tapi bisa
berkonsentrasi meskipun sambil saya tanya-tanyai. Dia memiliki prestasi yang
cukup tinggi dibanding narasumber yang lainnya, dia pernah mendapatkan uang
dari hasil penjualan karakter pada game Rising Force sebesar Rp 1,2 juta dan pernah
menjadi Presiden di Rising Force selama tiga bulan lebih.

1. Pinter Bahasa Inggris


Sama seperti yang lain Sonny sangat setuju bahwa game membuat
seseorang menjadi pandai bahasa Inggris. Karena dia juga merasakannya
sendiri.

2. Pinter Mengatur Strategi


Game menuntut untuk membuat strategi karena game memiliki level
yang meningkat yakni dari yang mudah sampai tingkat yang lebih susah.
Apalagi game yang jenisnya strategi ini akan sangat melatih kecerdasan
strategi seseorang.

3. Banyak Teman Online


Semenjak kenal dengan game online Sonny mengaku sering
chatingan dengan para Gamers lain di luar kota. Bahkan dia juga sempet
ketemu juga dan menjadi teman akrab pokoknya game bisa menjadi ajang
silaturahmi bagi sesama pecinta game.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


82
Surya University Teknologi dan Masyarakat

4. Tidak Gampang Menyerah


Sudah tidak aneh lagi dengan kata-kata “Game Over” bagi para
maniak game termasuk Sonny. Dia pun mengakui dengan bermain game
dirinya tidak gampang menyerah karena sudah berlatih dengan game yang
tidak jarang mengalami kekalahan namun justru merasa penasaran untuk
menantangnya lagi.

5. Melatih Kecepatan Tangan


Sama dengan narasumber yang lain Sonny pun berpendapat bahwa
bermain game sangat bagus untuk melatih kecepatan mengetik seseorang.

d. Menurut Agus Maulana


Narasumber yang selanjutnya adalah Agus Maulana semenjak kelas
enam SD dirinya sudah mengenal game PS (Play Station). Dia juga pernah
menjuari turnamen game yang diselenggarakan bersama teman-temannya
dengan game Sepak Bola (Winning). Menurutnya ada beberapa dampak
positif yang dirasakannya.

1. Jago Bermain PS
Semenjak ketagihan bermain PS lama-kelamaan semakin jago main
PSnya. Terbukti sekarang ini dialah termasuk orang yang susah dikalahkan
saat bermain game sepak bola oleh teman-teman satu asramanya.

2. Melatih Kecerdasan
Dari bermain PS juga dia mengaku jadi tahu teknik-teknik bermain
bola yang baik sehingga membuat dirinya jadi pandai bermain di lapangan
hijau.

3. Menghilangkan Strees
Agus mengakui game memang bisa menghipnotis seseorang untuk
lupa segalanya ketika sudah bermain meskipun banyak beban yang

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


83
Surya University Teknologi dan Masyarakat

dialaminya terutama tugas yang numpuk dan kemarahan orang tua karena
pulang telat pun seolah-olah hilang sejenak.

e. Menurut Fahrun
Berikutnya adalah dari seorang maniak game yang bernama Fahrun seorang
Gamer yang sering memenangkan game Let’s Golf 3 (Online )berskala international.
Sama seperti yang lain Fahrun jadi maniak game diakhir-akhir ketika SD. Berikut
adalah pengalaman Fahrun tentang manfaat atau dampak positif game.

1. Belajar dari Sang Guru, Kita Harus Lebih Hebat dari Guru
Dengan bermain game dia memiliki prinsip seperti diatas. Bukan
hanya prinsip saja tapi dulu waktu kecil ketika pertama kenal game yaitu
game tendo dia bisa mengalahkan orang yang mengajari game tersebut.
Maka sampai sekarang dia berprinsip seperti itu.

2. Lebih Bersahabat
Menurutnya dengan bermain game bisa menjadika kita lebih
bersahabat lagi katanya. Karena dalam game ada hal-hal yang mengajari hal
tersebut melalui jalan ceritanya.

3. Mendapat Kata-Kata Motivasi


Salah satu kesukaan Fahrun bermain game adalah ketika mengalami
kekalahan biasanya ada kata-kata motivasi yang muncul untuk
membangkitkan mental kita supaya tidak down. Hal ini sangat baik karena
dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengalami kegagalan.

4. Bermain Sambil Belajar


Menurutnya bermain game bukan hanya sekedar main saja tapi bisa
banyak belajar dari situ. Misalnya tentang budaya-budaya yang
diperkenalkan oleh game itu merupakan pelajaran yang tidak didapatinya di
dalam kelas katanya.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


84
Surya University Teknologi dan Masyarakat

5. Bisa Berbahasa Inggris


Sama seperti yang lain Fahrun berpendapat sama bahwa bermain
game membuatnya lebih pandai berbahasa Inggris. Alasannya karena dalam
sebuah game menggunakan bahasa Inggris semua sehingga mau tidak mau
harus belajar banyak dan karena terbiasa akhirnya menjadi lebih lancar
katanya.

6. Lebih mudah menyelesaikan masalah


Dari beberapa maniak game Fahrun nampaknya merasakan
langsung manfaat bermain game yaitu mudah menyelesaika masalah dalam
kehidupan sehari-hari.

7. Lebih ambisius
Ketika bermain game seseorang akan mempunyai target untuk bisa
menyelesaikan masalahnya akibatnya dalam kehidupan sehari-hari Fahrun
menjadi orang yang lebih ambisius dalam kehidupan sehari-hari.

8. Mendapatkan uang
Hal lainnya adalah bahwa bermain game bisa mendapatkan
penghasilan. Meskipun dirinya belum pernah mencapatkan uang dari
bermain game tapi dia tahu bagaimana caranya mendapatkan uang dan itu
cukup sulit katanya.

B. Kesimpulan
Dari beberapa narasumber yang sudah diwawancara bisa
disimpulkan bahwa bermain game memiliki manfaatnya juga. Menurut
hemat penulis manfaat game bisa disimpulkan sebagai berikut:

1. Game Sebagai Sarana Belajar


Salah satu diantara sekian banyak dampak positif atau manfaat dari
bermain games adalah sebagai sarana belajar. Yaitu belajar agaimana
memecahkan masalah, belajar mengatur strategi, dan belajar team work,

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


85
Surya University Teknologi dan Masyarakat

serta belajar berimajinasi dan lain-lain. Pada hakekatnya game adalah


pemecahan masalah untuk kita bisa memenangkannya dengan pemain harus
bisa membuat strategi yang jitu untuk bisa memenangkan permainan. Bukan
hanya itu saja biasanya game yang berisi lebih dari satu pengguna (team
work) bisa melatih anak-anak untuk bisa bekerja sama dengan baik di
kehidupan sehari-harinya. Game juga menuntut pemain untuk berimajinasi
membayangkan hal-hal yang luar biasa sehingga menjadi ide yang berguna
karena alur dan cerita game merupakan hasil imajinasi. Pemain game
(gamer) biasanya mudah untuk belajar bahasa Inggris karena game-game
yang dibuat kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sehingga Gamer
sudah tidak asing lagi dengan kata-kata bahasa Inggris. Game juga
digunakan sebagai sarana untuk mengenalkan kebudayaan negara yang
membuatnya contohnya pada game-game Jepang yang banyak
memperkenalkan kebudayaannya seperti jenis pedang, pakaian, dan
gambaran kehidupan masyarakat Jepang. Hal ini membuat Gamer memiliki
pengetahuan lebih dan biasanya akan sangat mudah untuk diingat.

2. Game Membuat Anak Pandai Berbahasa Inggris


Seperti yang sudah di singgung di atas bahwa game kebanyakan
menggunakan bahasa Inggris karena game-game buatan Indonesia masih
sangat jarang dan belum berkembang sepesat negara –negara maju sehingga
para Gamer dituntut untuk mengerti apa maksudnya. Hal ini yang membuat
anak semakin mudah untuk belajar bahasa Inggris apalagi belajar melalui
sarana yang mereka senangi tentu akan membuat lebih nempel di otak anak
dan biasanya gamer juga senang dengan pelajaran bahasa Inggris.

3. Menumbuhkan Sikap Pantang Menyerah


Game didesain memiliki tingkat kesulitan tertentu yang bisa
membuat pemainnya merasa tertantang dan ketagihan. Hal ini berdampak
baik bagi anak karena bisa menumbuhkan sikap pantang menyerah
menghadapi masalah. Game sangat baik untuk melatih sikap pantang
menyerah ini karena bersifat menyenangkan sehingga anak tidak akan

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


86
Surya University Teknologi dan Masyarakat

merasa bosan bahkan akan merasa tertantang untuk bisa menyelesaikan


masalah tersebut. Apalagi jika banyak temannya yang sama-sama
penggemar game rasanya sang anak tidak mau ketinggalan dengan
temannya dengan sejauh mungkin dari temannya. Sikap pantang menyerah
ini sangat penting karena permasalahan dalam hidup ini tak pernah berhenti
dan kita dituntut untuk tetap berjuang sebagai mana pun kesulitan yang
dihadapi. Game merupakan miniatur dari permasalahan yang harus selalu
diselesaikan dalam hidup ini dengan sikap tidak kenal memyerahlah orang
dapat mencapai apa yang diinginkannya.

4. Memudahkan Untuk Menyelesaikan Masalah


Bukan hanya menumbuhkan sikap pantang menyerah saja game
juga didesain supaya gamer bisa menyelesaikan tantangan yang
diberikannya secara tahap demi tahap. Hal ini bisa dilihat bahwa game
biasanya ada level-levelnya dari yang mudah hingga lama kelamaan sangat
sulit. dengan tahapan-tahapan ini sehingga membuat gamer tidak merasa
bosan dan tertantang untuk segera menyelesaikannya. Dari cara satu gagal
ganti cara dua sambil mencari tahu kekurangan dalam cara sebelumnya
sehingga lama kelamaan akan bisa menyelesaikannya meskipun mengalami
kegegalan terus menerus tapi ketika bisa menyelesaikannya rasanya ada
kebanggaan tersendiri sudah bisa melewatinya. Hal ini sangat baik bagi
perkembangan anak yang sedang berkembang karena mereka sudah terbiasa
menyelesaikan masalah meskipun di dunia permainan tapi hal ini
menumbuhkan mentak pada anak untuk bisa menyelesaikan masalah sesulit
apapun itu. Tidak berbeda jauh dari game cara yang dilakukan pun sama
yaitu dari cara satu, cara dua dan cara seterusnya karena tidak selalu cara
yang pertama kita lakukan akan selalu benar kelebihan para gamer ini
adalah kemahirannya dalam menyelesaikan masalah dengan cara
mengambil pelajaran dari solusi yang gagal.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


87
Surya University Teknologi dan Masyarakat

5. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu


Beberapa hal lainnya mengenai pengaruh positif game terhadap
perkembangan anak adalah menumbuhkan rasa ingin tahu atau memiliki
rasa keingintahuan yang tinggi. Sebagaimana pada game biasanya terdapat
hal-hal yang membuat penasaran seperti jika melewati level tertentu maka
ia penasaran ingin mencoba level yang lebih tinggi dengan peralatan yang
lebih lengkap setelah melewati level sebelumnya. Bukan hanya itu saja
bahkan dari sisi latar belakang game sendiri memiliki keunikan yang
menimbulkan pertanyaan misalnya “gimana yah menyelesaikan level ini?”
hal ini mendorong anak untuk bisa memecahkan masalah dan
menyelesaikan permainan. Bahkan mungkin ada yang sampai menanyakan
“bagaimana yah cara membuat game seperti ini?”. pertanyaan ini sangat
baik karena bisa menimbulkan minat anak untuk menjadi pembuat game.
Jadi sang anak bukan hanya bisa memainkannya tapi tahu dan bisa membuat
game apalagi jika bekerja sesuai dengan hobi seseorang maka akan
sungguh-sungguh dan karya yang diciptakan dengan sungguh-sungguh
akan menghasilkan karya yang berkualitas, dan tidak menutup
kemungkinan sang anak bisa menjadi pembuat game terkenal dan membuat
game yang bermanfaat bagi pemainnya setelah melihat pengalamannya
sendiri semasa kecil ketika bermain game. Hal tersebut hanya rasa
keingintauan anak di dunia gamenya yang kemungkinannya bisa saja
menjadi pembuat game dan menjadi seorang game programing. Akibat dari
rasa ingin tahu tersebut sang anak secara otomatis akan merealisasikannya
di kehidupannya sehari-hari. Ketika sang anak menemukan sesuatu yang
asing dan belum di ketahuinya maka otaknya secara otomatis bekerja karena
sudah terbiasa, sehingga akan muncul pertanyaan – pertanyaan pada hal-hal
yang tidak diketahuinya. Dengan kata lain rasa penasaran sang anak akan
semakin peka karena terus menurus dilatih dalam dunia game. Apabila
digabungkan dengan sikap diatas yakni sang anak memiliki sikap pantang
menyerah ketika mendapatkan jawaban dari sesuatu yang menurutnya asing
maka akan menghasilkan pengetahuan baru yang ia dapatkan sendiri bukan
dari supan sang guru.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


88
Surya University Teknologi dan Masyarakat

6. Menambah Wawasan
Dalam dunia game banyak sekali hal-hal yang tidak anak dapatkan
di sekolah atau lingkungannya oleh karena itu gamer biasanya lebih
mengetahui banyak hal. Dari segi game sendiri anak akan tahu jenis-jenis
game dan macam-macam game serta beberapa langkah untuk
menyelesaikannya. Tidak hanya itu saja dalam game biasanya memiliki
karakter khusus dan kostum tertentu seperti kostum samurai yang berasal
dari negara Jepang dan pedang-pedang samurai. Gamer jadi lebih tahu
banyak hal. Apalagi apabila seorang gamer yang memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi seperti yang sudah dijelaskan di atas maka wawasan gamer akan
semakin luas karena selalu menemukan hal-hal baru dan langkah-langkah
baru dalam menyelesaikan masalah ataupun mengenai hal-hal umum
lainnya.

7. Belajar Berimajinasi
Alur cerita game adalah buah dari imajinasi pembuatnya dan
seorang pemain game (gamer) mau tidak mau mengikuti cerita tersebut dan
secara tidak langsung gamer ikut berimajinasi selama bermain game. Ketika
seorang anak dibawa ke dunia imajinasi maka lama kelamaan sang anak
akan mudah untuk berimajinasi menemukan idenya sendiri karena sudah
terbiasa untuk berimajinasi. Imajinasi sangat penting dan merupakan salah
satu kecerdasan karena imajinasi setiap orang berbeda-beda. Karya-karya
sastra adalah buah dari imajinasi seperti cerpen, novel, film, dan lain-lain
bahkan game sendiri juga hasil karya imajinasi. Imajinasi yang sangat
bernilai bisa mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit contohnya pada
game flapy bird yang sangat buming pada awal tahun 2014 ini adalah buah
dari pemikiran sang pembuatnya akibat banyaknya pengguna sampai-
sampai pembuatnya menjadi kaya mendadak pasalnya sehari flapy bird
meraup keuntungan sekitar Rp. 600.000.000,00 berdasarkan berita yang
dimuat oleh salah satu media masa online. Padahal permainan flapy bird

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


89
Surya University Teknologi dan Masyarakat

terkesan sangat sederhana namun itulah buah imajinasi yang berkualitas


meskipun sederhana namun tetap bernilai tinggi.

8. Lebih Ambisius
Seorang Gamer biasanya memiliki tujuan untuk bisa memenangkan
permainan bagaimanapun caranya bahkan tidak sedikit yang merelakan
waktunya untuk bermain game terus menerus karena belum bisa
memenangkan permainan. Bukan hanya memenangkan permainan tapi juga
seperti membeli senjata baru, kostum baru, perlengkapan baru untuk lebih
mempertangguh tokoh gamenya. Bukan hanya itu saja yang lebih ekstrim
ketika seorang anak rela mengeluarkan uang cukup besar untuk membeli
pedang hanya untuk mengalahkan musuhnya bahkan jual beli ini bisa
mencapai jutaan tergantung kesepakatan penjual dan pembeli bagi level-
level tertentu. Apabila sang anak bisa merelalisasikannya di dunia nyata
sikap ini sangat baik asalkan hal yang ingin dicapainya merupakan sesuatu
yang baik dan cara mencapainya dengan yang baik pula. Dengan demikian
sikap ambisius ini bisa membantu anak untuk mencapai tujuan-tujuannya
yang tinggi dan dikuatkan sendiri dari mentalnya akibat sudah terlatih
meskipun melalui sarana game. Sang anak diharapkan bisa memiliki cita-
cita yang tinggi dan memiliki sikap ambisius untuk meneguhkan tujuannya
yang tinggi untuk bisa mencapainya.

9. Mendaptkan Uang Dari Game


Sempat disinggung juga sebelumnya tentang menghasilkan uang
dari game sebelumnya. Biasanya terjadi pada game online yang
membutuhka senjata terentu untuk bisa mengalahkan musuh-musuhnya.
Apabila seorang Gamer bisa mendapatkan senjata yang dicari banyak orang
tentu bisa mendapatkan tawaran tidak sedikit jumlahnya bahkan bisa
mencapai jutaan rupiah. Cara ini juga bisa dipakai untuk para Gamer yang
sudah jago karena bisa menghasilkan uang saku tambahan dan meringankan
beban orang tua. Contohnya adalah Top Ittipat seorang Gamer dari Thailand
ini bisa mendapatkan penghasilan dari bermain game online dengan cara

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


90
Surya University Teknologi dan Masyarakat

menjual item-item senjatanya. Bahkan tidak sedikit penghasilan yang di


dapatinya itu sampai-sampai dia bisa membeli mobil sendiri dari uang hasil
menjual item-item senjata pada game online. Sungguh menakjubkan bukan?

2. Dampak-Dampak Negatif Bermain Game

A. Menurut Beberapa Penelitian


Mengingat banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari bermain game
secara berlebihan mendorong para ilmuan untuk meneliti bagaimana dampak
negatif game terhadap anak-anak dan berikut adalah beberapa penelitian yang telah
dilakukan.

Berdasarkan kutipan dari Fox News yang di dapat dari website ( indowebsia.com),
Menurut Prof. Psikologi Douglas A. Gentile, yang menjalankan media Research
Lab. di Lowa State University “seorang anak yang telah kecanduan game yang
berlebihan sampai-sampai mempengaruhi kejiwaannya seperti gelisah, depresi
dan fobia sosial akan semakin memburuk dan nilai sekolah akan merosot. Namun
apabila seorang anak berhenti dari kecanduan maka rasa gelisah, depresi dan
fobia sosial akan membaik.”
“Dampak "negatif" atau peningkatan dari perilaku agresif ini terkait dengan
jumlah waktu anak-anak diperbolehkan untuk bermain video game, Dalam satu
studi oleh Walsh (2000), sebagian besar remaja mengakui bahwa orangtua mereka
tidak memaksakan batas waktu pada jumlah jam yang diizinkan untuk bermain
video game terbaru yang mereka mainkan, Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
kebanyakan orang tua tidak menyadari isi dari video game yang telah dimainkan
anak-anak mereka. Dalam studi kasus yang lain yang telah dilakukan oleh Gentile,
Lynch, Linder & Walsh (2004, hal.6) diketahui bahwa gadis remaja bisa bermain
video game terbaru selama rata-rata 5 jam per minggu, sedangkan untuk anak laki-
laki rata-rata 13 jam per minggu bahkan lebih, Para peneliti juga mengatakan bahwa
remaja yang bermain video game kekerasan untuk waktu yang lama Cenderung
lebih agresif, Lebih rentan terhadap konfrontasi dan mungkin terlibat dalam
perkelahian dengan rekan-rekan mereka dan juga penurunan prestasi sekolah”.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


91
Surya University Teknologi dan Masyarakat

B. Hasil Wawancara
Selain dampak positif para maniak game juga mengaku merasakan dampak
negatif dari bermain game saat diwawancara oleh penulis. Berikut ini adalah uraian
pengalaman para maniak game yang mengalami dampak negatif dari bermain
game.

a. Menurut Muhamad Raka S.


Narasumber yang pertama adalah M. Raka Santoso, berikut ini adalah
uraian hasil wawancaranya.

1. Malas
Raka mengaku bermain game membuat dirinya malas untuk
melakukan aktifitas lainnya apalagi untuk belajar. Dia tidak akan malas jika
disuruh bermain game bahkan seharian pun tidak masalah meskipun sudah
mendapat teguran berkali-kali dari orang tua namun tetap saja tidak
mempan katanya.

2. Dimarahin Orang Tua


Hal ini sudah tidak aneh lagi bagi maniak game katanya bahkan
bisa dibilang kebal. Berkali-kali dimarahin karena waktunya hanya
untuk bermain game. Meskipun bermain game di rumah tapi tetap saja
kemarahan orang tua selalu menghampirinya katanya.

3. Nilainya Turun
Hal ini lah yang menyebebkan kemarahan orang tua kepada para
Gamer. Mereka tidak bisa membagi waktunya dengan bijaksana
sehingga pendidikannya menjadi korban ditandai dengan nilai yang
selalu merosot. Bahkan karena hal ini mengakibatkan para orang tua
melarang keras anaknya bermain game tapi anaknya malah semakin
nekad bahkan sampai-sampai membohongi orang tuanya yang terlalu
keras melarang untuk bermain game. Sebenarnya penyebabnya adalah

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


92
Surya University Teknologi dan Masyarakat

karena emalasannya untuk belajar dan hanya fokus pada game terus
sehingga mengalami kesulitan dalam belajar.

b. Menurut Muzaki
Narasumber yang berkutnya adalah Muzaki sering disapa Zaki. Nampaknya
banyak cerita tentang masalah dampak negatif game ini sampai-sampai bermalam
di warnet hanya untuk bermain game. Untuk selengkapnya mari kita bahas pendapat
Muzaki saat wawancara.

1. Tidak Makan Di Sekolah


Hal ini sudah menjadi kebiasaan Zaki untuk menabungkan uangnya
untuk bermain game online. Akibatnya dia tidak makan disekolah padahal
jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh katanya. Dia tidak mau kalau
meminta uang saku tambahan hanya demi bermain game, selain karena
dimarahi orang tua tapi juga sadar diri bahwa game bukan hal yang wajib
untuk dirinya dan hanya sekedar hoby sehingga tidak mau lagi untuk
merepotkan orang tua terlebih kalau tahu bermain gamenya berlebihan.

2. Tidak Ada Waktu Belajar


Karena keasyikan bermain game menjadi lupa dengan segalanya
termasuk kewajiabannya untuk belajar. Alhasil nilainya ancur orang tua pun
tak berhenti-hentinya marah-marah. Hal ini karena sudah mulai kecanduan
bermain game apalagi sudah masuk Game Online yang gk ada matinya.

3. Nilai Turun
Bagi Zaki nilainya bukan hanya turun sejak menjadi maniak game
tapi benar-benar serasa jatuh ke jurang. Sejak SD Zaki selalu mendapatkan
peringkat III terus sampai pada kelas II SMP nilainya sangat jatuh, Zaki
mendapat peringkat 34 dari 38 siswa. Sangat mengerikan bukan jauh sekali
dari sebelumnya. Anda bisa bayangkan bagaimana reaksi orang tua Zaki
setelah melihat peringkat anaknya turun drastis.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


93
Surya University Teknologi dan Masyarakat

4. Tidak Punya Uang


Ini sudah menjadi hal yang mutlak jangankan punya uang untuk
jajan aja gak ada katanya. hal ini dilakukan demi bisa bermain game online
hobi kesenangannya. Sangat disayangkan kan harus mengorbankan diri
sendiri tidak jajan demi bermain game. Tapi ini masih mendingan dari pada
harus mencuri untuk bermain game. Sungguh hal itu sangatlah buruk dan di
benci bahkan mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain.

5. Membohongi Orang Tua


Wah hal ini yang sebaiknya dihindari oleh para anak-anak yang
maniak game. Tapi hal ini juga yang biasa dilakukan oleh anak-anak yang
nekat karena larangan orang tua yang sangat keras. Zaki juga menceritakan
dirinya pernah berbohong kepada orang tuanya akibat pulang sekolah
langsung bermain game online dan pulang malam hari, ketika ditanya dia
hanya menjawab baru selesai mengerjakan tugas dirumah temannya karena
takut dimarahi. Bukan hanya itu saja katanya ada lagi ketika hari libur dia
sampai menginap di warnet dan ke orang tua bilangnya mau ke rumah
teman yang sedang ulang tahun. Hal ini sangat tidak baik untuk ditiru bagi
anak-anak zaman sekarang ini apalagi membohongi orang tua dengan
meminta uang tambahan.

6. Dimarahi Orang Tua


Tampaknya para Gamer pasti pernah mengalami hal ini karena
waktu bermain mereka yang sangat berlebihan di banding waktu untuk
belajar. Zaki pun mengaku sering dimarahi orang tua karena bermain game,
misalnya ketika pulang sekolah telat dan dia menjawab bermain game maka
ekspresi orang tua langsung berubah seketika menjadi marah.

7. Ketagiahan Bermain Game


Ini sudah menjadi hal yang tidak aneh nampaknya karena game bisa
membuat para pemain untuk kecanduan game. Maka banyak anak-anak atau
remaja yang rela tidak jajan demi bisa bermain game. Hebatnya lagi para

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


94
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Gamer ini tidak hanya mahir pada salah satu game saja tapi contohnya saja
Zaki dia pernah memainkan lebih dari sepuluh game, dan bukan hanya
mencobanya biasanya maniak sangat jago dengan game-game yang di
tekuninya. Dengan demikian berarti selesainya suatu game tidak membuat
seorang Gamer berhenti dari kecanduan game tapi akan lebih parah karena
akan mencoba game-game baru yang lebih menantang lagi.

8. Kurang Menangkap Pelajaran


Dampak lain yang diakui Zaki adalah sulit untuk menangkap
pelajaran. Dirinya mengaku sangat kesulitan menangkap pelajaran waktu di
SMA apalagi mata pelajaran yang bersifat menghafal dan butuh membaca
banyak, karena dia mengakui bahwa ketika SMP dirinya jarang sekali
belajar karena sudah menjadi seorang maniak game dan akibatnya pelajaran
pun yang pernah dipelajari ketika SMP dan diulang di SMA rasanya sangat
asing bagi Zaki dan harus mengejar ketertinggalannya.

c. Menurut Sonny Santoso


Narasumber berikutnya adalah Sonny dan berikut adalah
pengakuannya tentang dampak yang dirasakan selama menjadi maniak
game.

1. Bolos Les (Privat)


Sonny mengaku sangat sering bolos les hanya untuk bermain game.
Banyaknya les yang harus diikutinya membuatnya merasa tidak ada waktu
untuk bermain game dan akhirnya dia mengorbankan lesnya untuk bermain
game. Tapi untuk bolos sekolah gara-gara game dia tidak pernah tututnya.
Inilah dampak yang merugikan selain tidak mendapatkan ilmu dari les dan
waktunya hanya terbuang untuk bermain game. Hal seperti ini orang tua
harus berperan membagi waktu sang anak untuk bermain sehingga mereka
tidak nekad bolos les.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


95
Surya University Teknologi dan Masyarakat

2. Dimarahi Orang Tua


Memang benar sepertinya semua Gamer pernah mendapatkan
kemarahan orang tuanya gara-gara bermain game. Sonny sendiri mengaku
sering dimarahi orang tuanya bahkan sampai pernah di datangi ke warnet
saat dirinya sedang asyik bermain game. Sumber kemarahan yang paling
utama adalah ketika para Gamer mengesampingkan tugas utamanya
(belajar) malah kebanyakan waktu mereka untuk bermain game. Sonny pun
mengaku sering dimarahi gara-gara tidak jarang belajar dan hanya
kebanyakan bermain game terus, bahkan dia sampai curi-curi waktu untuk
main game karena larangan orang tua akhirnya nekad juga curi-curi waktu
dan tidak mau bermain game.

3. Boros
Sonny mengaku dirinya sangat boros untuk bermain game sampai-
sampai tidak jajan di sekolah hanya untuk bermain game, sama seperti Zaki.
Meskipun begitu ini patut di contoh karena mereka tidak meminta uang
tambahan kepada orang tuanya untuk bermain game. Bahkan ini sangat baik
untuk mengajarkan anak tentang pengorbanan. Pasalnya dirinya harus
berkorban tidak jajan di sekolah karena untuk bermain game.

4. Berkata-Kata Kotor dan Kasar


Inilah yang berbeda dari kedua narasumber sebelumnya, Sonny
mengaku sering mengucapkan kata-kata kasar dan kotor saat dirinya
bermain game. Kata-kata ini keluar saat mengalami kekalahan, kegagalan,
dan kekesalan dengan pemain lain yang curang, dan banyak lagi initinya
yang membuar Gamer kesal rasanya spontan kata-kata itu keluar seperti
(anjing, goblog, bego) dan banyak lagi karena setiap daerah berbeda-beda
kata-kata kotornya. Ini yang harus dihindari karena akan membuat anak-
anak mudah mengikuti kebiasaan buruk ini. apalagi bukan hanya kata-kata
yang diucapkan langsung saja yang mengandung kata-kata kasar dan kotor
ini bahkan ketika para Gamer berkomunikasi dalam game.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


96
Surya University Teknologi dan Masyarakat

d. Menurut Agus Maulana


Berikut ini adalah dampak negatif menurut Agus Maulana seorang
Gamer yang memenangkan turnamen PS (Play Station).

1. Sulit Menerima Pelajaran


Agus mengakui bahwa karena terlalu sering bermain game membuat
dirinya sulit menerima pelajaran di sekolah. Hal ini karena pikiran seorang
Gamer selalu memikirkan game meskipun sedang belajar bahkan tak jarang
mereka sering ngobrol dengan sesama Gamer saat belajar membahas game-
game yang mereka mainkan. Agus sangat kesulitan belajar terutama pada
pelajaran matematika karena matematika harus sering latihan sementara
Agus jarang latihan sehingga ketinggalan materi dan lama-kelamaan jadi
kesulitan belajar. Bahkan dampak tersebut sampai sekarang pun masih
dirasakannya yakni sangat kesulitan jika ada materi tentang hitung
menghitung.

2. Nilai Turun
Akibat dari dampak di atas yang kesulitan menerima materi
pelajaran nilaipun ikut terpengaruhi. Agus mengakui nilainya turun
semenjak menjadi Gamer. Dari mulai materi yang kurang paham lama-
kelamaan tidak mengerti dan akhirnya nilai pun menjadi turun.

3. Pemborosan
Maniak game sepertinya tak berbeda jauh dengan kecanduan
merokok, akibat dari ini para maniak rela mengorbankan apapun untuk bisa
memenuhi kebutuhannya untuk bermain game. Salah satunya mereka rela
tidak jajan di sekolah berhari-hari demi bisa bermain game beberapa jam.
Agus mengakui dulu saat baru kenal dengan game saat kelas enam SD, dia
tidak jajan selama tiga hari untuk bisa bermain PS selama 30 menit saja.
Sungguh pengorbanan yang patut di contoh untuk hal yang lebih positif
lainnya.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


97
Surya University Teknologi dan Masyarakat

4. Dimarahi Orang Tua

“Sebenarnya orant tua saya tidak melarang bermain PS asalkan


pulang dulu dan meminta izin serta jangan pulang terlambat.” Tutur Agus
menceritakan pengalamannya. Dia mengaku dulu pernah dimarahi orang
tuanya sampai-sampai disuruh pergi jangan pulang gara-gara pulang
sekolah langsung bermain PS sampai magrib, sampai menangis-nangis
untungnya ada neneknya yang menolongnya. Agus mengakui orang tuanya
sangat tegas dalam mendisiplinkan dirinya. Dari kejadian ini dia meminta
maaf kepada orang tuanya dan orang tua menasehatinya supaya jangan
diulangi lagi, tapi karena kenakalan anak-anak Agus pun mengulanginya
lagi meski sudah kapok dengan kemarahan orang tuanya kepada dirinya.

e. Menurut Fahrun
Fahrun mengakui bahwa dirinya sering mendapatkan dampak
negatif yang ditimbulkan dari game. Berikut ini adalah dampak negatif yang
dipaparkan oleh Fahrun.

1. Management Waktu Yang Buruk


Fahrun mengaku dirinya sulit mengatur waktu ketika bermain game.
Ketika bermain game rasanya semua tugas seperti hilang dari pikiran karena
asyiknya bermain game. Akibat dari hal ini aktifitas belajarpun menjadi
terlupakan karena dunianya diasyikan bermain game. Bukan hanya itu saja
bahkan tidak jarang makan pun telat atau terlewatkan.

2. Acuh Tak Acuh Terhadap Lingkungan


Fahrun juga mengakui sering acuh tak acuh saat bermain game,
karena fokus kepada game sehingga Fahrun tidak memedulikan sekitarnya.
Sampai-sampai dirinya pernah dimarahi orang tuanya karena disuruh untuk
membeli sesuatu tapi bukannya menuruti perintah orang tuanya malah tidak
mendengarkannya sama sekali.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


98
Surya University Teknologi dan Masyarakat

3. Menghayalkan Game Setiap Saat


Sudah pasti hal ini dirasakan oleh para Gamer tidak luput juga
Fahrun. Dirinya mengakui bahwa karena keseringan bermain game
pikirannya selalu memikirkan game. Bahkan segala aktifitasnya Fahrun
selalu memikirkan game yang dimainkannya. Sampai-sampai ketika belajar
di sekolahpun selalu dihiasi dengan bercerita tentang game dengan teman
sesama Gamer di kelasnya.

4. Kurang Konsentrasi dalam Belajar


Akibat dari selalu memikirkan game dan selalu menceritakan game
dengan teman-temannya, Fahrun mengaku dirinya kesulitan berkonsentrasi
saat belajar karena selalu terfokus pada game yang dimainkannya. Akibat
dari kurang konsentrasi ini Fahrun jadi kesulitan dalam menerima materi
yang diterimanya baik saat belajar sendiri atau di sekolah.

5. Dimarahi Orang Tua


Semua Gamer yang saya wawancarai nampaknya merasakan hal
yang sama mengenai hal ini, karena dampak-dampak diatas seperti lupa
belajar, tidak bisa mengatur waktu dengan baik, dan lain-lain sehingga
orang tua marah. Jadi kemarahan orang tua sebenarnya bukan karena
bermain gamenya tapi karena dampak yang ditimbulkan yang akhirnya
orang tua pun melarang anaknya bermain game. Begitu juga dengan Fahrun
dia mengaku sering dimarahi orang tua karena tidak mau disuruh ketika
dirinya bermain game tapi tidak sampai dilarang bermain game lagi.

3. Kesimpulan dan Solusi

Dari beberapa penelitian yang dilakukan para ilmuan dan dari hasil
wawancara yang dilakukan oleh beberapa narasumber berikut adalah dampak
negatif bermain game bagi remaja dan beberapa solusi dan pencegahan dari
dampak yang sering dialami para remaja.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


99
Surya University Teknologi dan Masyarakat

1. Kecanduan Bermain Game


Beberapa penelitian menyebutkan kecanduan ini sangat berdampak
buruk karena bisa mengakibatkan depresi, gelisah dan fobia sosial sehingga
bisa memperburuk mental seseorang dan mengakibatkan nilai sekolah
merosot.
Solusinya adalah seorang Gamer harus di kontrol baik oleh dirinya
sendiri atau orang lain. Biasanya pada usia remaja sangat sulit untuk
mengatur dirinya sendiri bahkan yang sudah diatur pun sering kali dilanggar
apalagi tanpa pengawasan dan kontrolan pihak lain. Pengontrol paling
berpengaruh adalah orang tua karena pada usia remaja orang tualah yang
paling dekat dengan dirinya. Disini diperlukan orang tua yang benar-benar
memahami anaknya dan bisa bekerjasama dengan baik untuk membangun
karakter seorang anak. Hal yang paling tepat adalah membuat jadwal
bermain game, belajar, sekolah dan lain-lain sehingga anak akan lebih
disiplin.

2. Dimarahi Orang Tua


Nampaknya hal ini yang dialami oleh semua narasumber. Penyebab
dimarahi sebenarnya bukan hanya karena bermain gamenya saja, tapi
karena pulang sore tanpa izin apalagi sampe malam, pulang sekolah
langsung ke warnet, meminta uang tambahan dan lain-lain. Hal ini
diakibatkan tidak disiplinnya seorang Gamer ketika bermain game sehingga
membuat orang tua kesal. Tapi memang ada juga orang tua yang benar-
benar melarang keras anaknya bermain game, seolah-olah game adalah
sesuatu yang haram. Kalau begitu tergatung juga paradigma sang orang tua.
Untuk mengatasi hal tersebut ada dua saran, yang pertama saran bagi
seorang Gamer dan yang kedua bagi orang tua. Bagi orang tua harus lebih
memahami karakteristik seorang remaja ABG yang sedang mencari jati
dirinya dan mudah terbawa oleh arus pergaulan. Orang tua harus lebih
selektif dalam hal perizinan seorang anak, karena jika seorang anak apalagi
remaja dilarang melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas biasanya mereka

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


100
Surya University Teknologi dan Masyarakat

malah akan memberontak dan akan nyuri-nyuri waktu untuk melakukannya.


Karena karakter remaja demikian maka sebaiknya orang tua memberikan
pengarahan yang jelas kepada anaknya tentang hal yang boleh dan tidak
boleh dilakukannya dengan alasan yang masuk akal pula serta bantu
anaknya dalam mengatur waktu mereka untuk lebih disiplin sampai mereka
benar-benar bisa mendisiplinkan diri dan memiliki karakter yang baik.

Bagi sang Gamer sendiri seharusnya dia harus sadar mengenai


bahaya dan dampak negatif dari game, sehingga dirinya harus bisa
membentengi dari dampak negatif game. Caranya dengan mengatur waktu
secara disiplin dan memilih game-game yang dapat membangun dirinya
sendiri. Serta menghindari dari teman-temannya yang bisa
menjerumuskannya ke hal-hal yang negatif.

3. Malas
Tentunya ini faktor yang sangat membuat sang anak jadi ketinggalan
dari pelajaran dan sumber kemarahan orang tua. Menurut para narasumber
ketika sudah asyik main game serasa lupa dengan segalanya dan malas
untuk mengerjakan sesuatu kecuali main game tentunya. Jika ini tidak
ditangani secepatnya akan menjadikan diri seorang Gamer pribadi yang
yang buruk. Apalagi kalau sampai malas belajar di sekolah dan bolos
sekolah hanya untuk bermain game. Tentu hal ini sangat membahayakan
dirinya sendiri dan masa depannya.
Untuk menangani hal ini seorang Gamer tidak bisa
menyelesaikannya dengan sendiri karena rasa malas membutuhkan
dorongan dari dalam dan dari luar, yaitu dorongan motivasi yang kuat.
Orang tua sangat cocok untuk membantu dengan memberikan arahan-
arahan kepada anaknya dan menunjukan mana yang baik mana yang buruk
dengan tegas. Sang anak pun harus sadar bahwa game bukan segalanya
sehingga tidak perlu mengorbankan segalanya apalagi pendidikannya demi
game. Tapi justru jadikan game sebagai penunjang kecerdasan seseorang
karena game tidak hanya memiliki dampak negatif saja tapi banyak juga
dampak positifnya.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


101
Surya University Teknologi dan Masyarakat

4. Boros
Semua narasumber sepakat sejak dirinya menjadi maniak game
pengeluaran yang dikeluarkan kebanyakan untuk bermain game, bahkan
mereka rela mengorbankan tidak jajan di sekolah. Tapi yang lebih parahnya
adalah ketika sang Gamer harus meminta uang yang berlebihan kepada
orang tuanya hanya untuk bermain game, tentu ini menimbulkan kemarahan
orang tuanya.
Solusinya lagi-lagi harus disiplin bukan hanya disiplin waktu, tapi
juga disiplin keuangan. Karena tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan
untuk bermain game sehingga orang tua harus memantau keuangan anak
boros apalagi sampai membohongi kepada orang tuanya dan mengambil
uang orang tuanya tanpa meminta izin. Hal ini harus dimulai sejak dini
supaya sang anak lebih disiplin lagi baik waktu maupun pengaturan uang
sakunya.

5. Berkata-Kata Kasar Dan Kotor


Sering kali di warnet banyak teriakan-teriakan kasar dan kotor
seorang remaja karena kesal, kalah dan hal buruk yang menimpanya saat
bermain game. Bukan hanya itu saja kadang ketika sedang chatingan
dengan sesama Gamer juga tak luput dari kata-kata kasar, ejekan dan lain
sebagainya. Hal tersebut terjadi bisa disababkan lingkungan dunia game
online yang kurang baik dan kebiasaan seorang remaja berkata kasar ketika
kesal tidak hanya saat bermain game. Apabila ini dibiasakan maka akan
menjadikan pribadi yang buruk bagi anak dan masa depannya.
Solusi untuk masalah ini adalah sebaiknya seorang anak bermain
game di rumah karena lebih aman dari lingkungan yang sering berkata-kata
kasar, selain itu juga orang tua bisa langsung memantau kegiatan anak dan
bisa langsung menegur jika melakukan kesalahan.

6. Nilai Merosot

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


102
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Nilai merosot menjadi akibat para Gamer kurang disiplin dalam


bermain game dan terlalu berlebihan. Bahkan banyak cerita dari narasumber
yang sempat mendapatkan nilai terendah karena maniak game. Sebab paling
utamanya adalah mereka jarang sekali belajar di rumah dan ketika belajar
yang di bicarkan dengan teman-temannya hanyalah masalah game dan game
sehingga lama kelamaan makin ketinggalan pelajaran dan akhirnya nilai
ancur peringkat ekor deh.
Solusinya adalah dengan mengutamakan belajar baik di rumah
maupun di sekolah. Mungkin secara teori terlihat gampang tapi untuk
mempraktekannya sangat sulit, karena ini tidak bisa dilakukan secara
langsung harus dengan cara bertahap bagi para maniak yang sudah
kecanduan. Tapi bagi yang belum sebaiknya dicegah sebelum kecanduan
menjadi maniak game. Lagi-lagi bantuan dan dukungan orang tua sangatlah
berperan karena remaja belum bisa menentukan hidupnya sendiri, mereka
masih ikut-ikutan baik itu yang baik maupun yang buruk. Maka orang tua
hendaknya menjadi filter bagi anaknya supaya tidak terjerumus menjadi
maniak game yang menimbulkan nilai menjadi ancur dan berantakan.

7. Berbohong Kepada Orang Tua


Hal ini juga sering terjadi, terbukti dari hasil wawancara kepada
narasumber mereka mengaku pernah membohongi orang tua karena orang
tua mereka melarang bermain game. Namun mereka kebanyakan berbohong
mengenai waktu, misalnya yang dilakukan oleh Muzaki. Dia meminta izin
ke orang tuanya untuk pergi menghadiri acara ulang tahun temannya dan
bilang akan menginap. Tapi apa yang terjadi? Dia malah menginap di
warnat bermain game semalaman karena ada fasilitas paket malam yang
labih murah. Mereka yang sering membohongi orang tua mengaku karena
takut kepada orang tua mereka sebab sangat dilarang untuk bermain game.
Ini masih mendingan coba bayangkan jika berbohongnya meminta uang
untuk membeli keperluan sekolah tapi ternyata hanya untuk bermain game
online dan untuk membeli item-item senjata misalnya, yah jika memang
orang tua tidak tahu mereka bisa selamat, tapi kalau sampai orang tua tahu

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


103
Surya University Teknologi dan Masyarakat

ternyata uang yang kita minta untuk bermain game apalagi membeli item-
item senjata yang harganya tidak murah pasti orang tua akan sangat marah.
Pasalnya untuk bermain saja sudah dimarahi apalagi samai berbohong
meminta uang untuk membeli item-item senjata.
Solusi untuk masalah ini adalah tanamkan kejujuran sedini mungkin
kepada anak. Dengan sedini mungkin anak sudah jujur maka akan terbawa
sampai ia menginjak remaja dan seterusnya. Kemudian adalah mencoba
mengerti kemauan sang anak. Jika seorang remaja merasa di mengerti
biasanya mereka akan senang dan ini lebih mempan jika ingin memberikan
teguran, dibandingkan dengan orang tua yang hanya membuat aturan tanpa
anak tahu alasannya dan mendidik sangat keras. Hal tersebut hanya akan
membuat anak menjadi lebih nekad untuk berbuat sesuatu, bukan hanya
bermain game sajam tapi bisa jadi mereka berani melakukan hal-hal yang
buruk lainnya karena orang tua teralalu keras mendidik. Seorang remaja
biasanya akan lebih mempan dengan cara di dekati dan dituruti kemauannya
namun sebgai orang tua tetap harus mengawasinya. Jadi sang anak akan
lebih menghargai dan lebih mudah mendengarkan perintah orang tuanya.

8. Sulit Mengikuti Pelajaran


Beberapa narasumber juga mengatakan mereka agak kesulitan
mengikuti pelajaran saat melanjutan ke jenjang lebih tinggi. Biasanya yang
lebih terasa ketika melanjutkan dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) ke
SMA (Sekolah Menengah Atas). Contohnya Muzaki, dia mengaku kesulitan
saat awal-awal masuk SMA karena mata pelajaran yang di SMA
menyambung sewaktu di SMP, karena Muzaki waktu SMP sangat
kecanduan game sehingga beberapa pelajaran dia kurang memahaminya
maka ketika masuk SMA dia merasa sangat kesulitan mengikutinya.
Solusinya adalah para Gamer tidak boleh mengutamakan game dari
pada belajar karena belajar tetap menjadi prioritas nomor satu bagi pelajar.
Akibatnya jika seorang Gamer terlalu mengesampingkan pelajaran akan
kesulitan mengejar pelajaran berikutnya dan jika seseorang itu putus asa
bisa saja sampai putus sekolah. Tentu hal ini sangat merugikan dirinya dan

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


104
Surya University Teknologi dan Masyarakat

orang tuanya. Lagi-lagi orang tua tidak bisa melepaskan anaknya begitu saja
karena orang tua lah yang sangat bertanggung jawab terhadap anaknya.
Bukan hanya pihak orang tua saja namun dari sekolah hendaknya bisa
mendidik para siswanya untuk bisa belajar dengan baik dan mementingkan
para siswanya untuk lebih memahami pelajaran dibanding mengejar bahan
pelajaran tapi para siswa banyak tidak paham. Hal ini hanya membuat para
siswa jenuh dan akhirnya males untuk masuk kelas dan siswa pun nekad
untuk bolos lama kelamaan bisa saja sampai putus sekolah. Jadi peran orang
tua dan sekolah disini sangat berpengaruh karena demi kepentingan
pendidikan sang anak. Sang anak juga hendaknya mereka sadar terhadap
diri sendiri betapa pentinya pendidikan untuk dirinya. Siswa yang sadar ini
akan memudahkan bagi orang tua dan sekolahnya untuk membimbingnya
namun siswa yang tidak sadar karena kebanyakan dan kecanduan bermain
game ini yang harus di antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang fatal.
Pengarahan harus terus diberikan bahkan sangsi pun perlu jika mereka
sudah melanggar aturan.

9. Timbulnya Kekerasan Pada Anak


Game memang memiliki banyak genre salah satu yang cukup
berbahaya adalah yang bergenre kekerasa seperti bunuh membunuh. Game
seperti ini bisa mempengaruhi Gamer pada sikapnya. Apalagi seorang
Gamer yang masih dalam usia baru menginjak dewasa apapun yang
menurutnya menarik akan di contohnya. Tentu sangat berbahaya karena
bisa membuat kepribadian seorang anak menjadi kasar dan emosional
tersinggung sedikit berkelahi.

Solusinya adalah hindari game yang bergenre keras pada anak yang
masih polos, atau orang tua harus mendampingi anak tersebut saat bermain
game bergenre tersebut, karena orang tua harus menjelaskan mana yang
boleh dicontoh dan mana yang tidak layak dicontoh. Jika seorang Gamer
sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jelek barulah itu
tidak masalah selagi tidak dicontohnya dalam kehiduapan sehari-hari.
Alangkah baiknya seorang anak yang masih baru menginjak remaja

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


105
Surya University Teknologi dan Masyarakat

sebaiknya di berikan game-game yang mendidik dan meningkatkan kinerja


otak. Karena sekarang ini game-game yang demikian cukup banyak,
sehingga sang anak bisa mengasah kecerdasannya dengan cara yang sangat
disenanginya bahkan hobinya.

10. Merusak Mata


Meskipun para narasumber tidak merasakan akibat dari dampak
yang satu ini, tapi hal ini sangat bisa merusak mata terutama jika usianya
masih sangat anak-anak. Karena kebiasaan di depan layar monitor berjam-
jam untuk bermain game dan dilakukan setiap hari hal ini bisa menyebabkan
mata menjadi mines. Karena layar monitor memiliki radiasi yang cukup
berbahaya jika digunakan tidak mengenal waktu, apalagi monitor yang
masih berbentuk tabung dan layar cembung radiasinya lebih besar
dibanding yang LCD dan LED.
Solusinya adalah jangan terlalu kelamaan menatap layar komputer.
Usahakan berkedip lebih sering supaya mata tidak kekeringan. Jangan
terlalu fokus juga dengan komputer sesekali istirahat dan alihkan pandangan
ke kebun-kebun yang berwarna hijau dan segar, lakukan hal ini secara
berkala. Apabila memang perlu gunakan kacamata anti radiasi untuk lebih
meminimalkan radiasi. Gunakan juga vitamin pada mata jika memang
setiap hari harus bermain game untuk lebih mencegah dari penyekit-
penyakit mata atau rabun.

C. Saran – Saran Narasumber


Dari pengalaman-pengalaman narasumber di atas baik mengenai
dampak positif maupun negatif berikut ini adalah saran-saran dari para
narasumber baik bagi Gamer, atupun bagi Orang tua untuk meminimalkan
dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh bermain game supaya
terbentuk karakter seorang anak yang baik. Berikut adalah saran-sarannya:

a. Muhamad Raka

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


106
Surya University Teknologi dan Masyarakat

Raka menyarankan kepada para Gamer untuk tidak terlalu lama


bermain game, supaya banyak waktu yang luang bisa digunakan untuk
kegiatan yang bermanfaat lainnya, misalnya untuk belajar, membantu orang
tua, dan lain-lain.

b. Muzaki
Main game jangan sampai berlebihan karena bisa merusak hidup,
terutama anak remaja merusak nilai sekolahnya, dan efeknya bisa ke
pendidikan yang lebih tinggi yang akan diambil karena akan lebih sulit
memahami materi jika sudah tertinggal di pendidikan menengah.

c. Sonny Santoso
Buat pemilik warnet sebaiknya membatasi remaja yang bermain
game secara berlebihan dan buatlah aturan untuk jangan memakai seragam
sekolah ketika sedang di warnet.

Buat orang tua game sebenarnya tidak jelek bagi anak-anak, asalkan
bisa mengontrol dengan baik dan disiplin akan membentuk karakter seorang
anak Tapi kalau seorang anak dikekang terlalu keras dilarang untuk bermain
game anak tersebut malah nekat dan akan selalu membohongi orang tuanya
karena larangan yang begitu keras dari orang tua.

d. Agus Maulana
Buat teman-teman Gamer jangan terlalu berlebihan dalam bermain
game karena bermain yang berlebihan bisa menimbulkan dampak negatif
yang lebih banyak juga. Pengaturan waktu sangat penting supaya menjadi
seorang Gamer yang disiplin.

e. Fahrun Hafiz
Management waktu sangat penting, cari hobi yang disuka selain
game. Dan batasi waktu game. Sibukkan diri dengan aktivitas lain. Orang
tua harusnya memantau, membimbing anak-anaknya untuk disiplin. Jangan

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


107
Surya University Teknologi dan Masyarakat

terlalu mengekang anak juga karena kalau di kekang anak akan lebih nekad
dan keras kepala cobalah mengeti anak tapi jangan lupa batasi juga.

f. Penulis
Usia remaja adalah masa perkembangan seseorang, baik fisik
maupun mental. Dalam perkembangannya remaja kerap menghadapi
beberapa rintangan yang dapat menghambat bahkan merusak
perkembangan seorang anak. Peran orang tua menjadi sangat berarti
mengingat orang tualah yang seharusnya lebih memerhatikan
perkembangan anaknya. Orang tua harus mendidik dengan tegas bukan
keras, buatlah kesepakatan dengan anak sehingga melatihnya menjadi lebih
dewasa dan bertanggung jawab. Jika melarang sang anak berikanlah alasan-
alasan yang jelas dan logis sehingga anak bisa mengerti dan memahami.
Terutama tanamkan sikap patuh kepada orang tua untuk lebih memudahkan
jika sang anak sudah tumbuh menjadi lebih besar.
Seorang Gamer sebaiknya milikilah cita-cita yang tinggi dan jangan
terlalu mengutamakan game karena bagi anak-anak dan remaja game
bukanlah hal yang utama bagi mereka yang utama bagi mereka adalah
belajar dengan sungguh-sungguh. Jadikan bermain game sebagia refresing
bukan jadikan kewajiban. Milikilah hobi seperti bermain sepak bola,
basket, renang, dan lain-lain supaya tidak selalu fokus dengan hobi bermain
game karena tubuh kita butuh olahraga. Sadarilah game bisa membuat
seorang ketagiahan sehingga jangan terlalu bermain dengan sangat ambisius
sehingga menyebabkan dirinya lupa segalanya. Pilihlah game-game yang
membuatnya lebih mendidik dan memberi pelajaran yang berharga
sehingga disamping bermain kita bisa mendapatkan manfaat yang sangat
banyak dari bermain game.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


108
Surya University Teknologi dan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

1. http://indowebsia.com/shownews.php?news_id=83#ixzz2uW6JIP9p

diakses tanggal 27 februari 2014.

2. http://www.sukague.com/2011/01/efek-buruk-video-game-pada-mental-
anak.html

diakses tanggal 26 februari 2014

3. http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=42_Da
mpak-Positif-Bermain-Video-Game

diakses tanggal 26 februari

4. http://www.indonesiaindonesia.com/f/51996-penelitian-manfaat-bermain-
game

diakses tanggal 27 februari

5. http://www.apakabardunia.com/2012/09/top-ittipat-kisah-sukses-
seorang.html

diakses tanggal 27 februari

6. Sumber : http://carapedia.com/pengertian_definisi_game_info2144.html

diakses Tanggal 5 maret 2014

7. Sumber : http://g2hcombro.wordpress.com/sejarah-perkembangan-game/

diakses Senin 5 maret 2014

8. http://www.1stoutbound.com/outboundgames/

diakses tanggal 10 maret 2014

9. http://www.1stoutbound.com/permainan-outbound/

diakses tanggal 10 maret 2014

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


109
Surya University Teknologi dan Masyarakat

10. http://3v-outbound.com/kumpulan-permainan-game-dalam-outbound-
team-building/

diakses tanggal 10 maret 2014

11. http://www.jogjaoutboundsociety.com/2013/05/toxic-outbound-game.html

diakses tanggal 10 maret 2014

12. http://www.jogjaoutboundsociety.com/2013/04/game-outbound-jaring-
laba-laba-spider.html

diakses tanggal 10 maret 2014

13. http://blindwalk-advanture.blogspot.com/

diakses tanggal 10 maret 2014

14. http://ardansirodjuddin.wordpress.com/2008/07/30/out-bond-1/

diakses tanggal 10 maret 2014

15. http://android.mob.org/game/mike_v_skateboard_party_hd.html

diakses tangal 16 maret 2014

16. http://sesukakita.wordpress.com/2011/11/28/download-free-billiard-
master/

diakses tanggal 16 maret 2014

17. http://sidomi.com/91657/game-tetris-ternyata-bisa-kurangi-stres-traumatis/

diakses tanggal 16 maret 2014

18. http://www.ea.com/tiger-woods-12-android/images/the-1-golf-game-
franchise-comes-to-android

diakses tanggal 16 maret 2014

19. http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/

diakses tanggal 16 maret 2014

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


110
Surya University Teknologi dan Masyarakat

20. http://arcadesushi.com/king-of-fighters-vs-street-fighter-this-battle-is-
about-to-explode/

diakses tanggal 18 maret 2014

21. http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_Axe_III

diakses tanggan 18 maret 2014 pukul

22. http://en.wikipedia.org/wiki/Formula_One_Grand_Prix_%28video_game
%29

diakses tanggal 18 maret 2014 pukul

23. http://www.forbes.com/sites/scottmendelson/2014/02/27/robocop-and-the-
problem-with-pg-13/

diakses tanggal 18 maret 2014

24. http://www.hong.web.id/computer/software/game-strategi-yang-paling-
terfavorit

diakses tanggal 18 maret 2014

25. http://www.hardcoregaming101.net/spacequest/spacequest2.htm

diakses tanggal 18 maret 2014

26. http://www.pspminis.com/3364/labyrinth-review-and-then/

diakses tanggal 18 maret 2014

27. http://sillysoft.net/vox/maps/World%20War%20II

diakses tanggal 18 maret 2014

28. http://neweby.blogspot.com/2012/01/portable-diablo-ii-download.html

diakses tanggal 18 maret 2014

29. http://www.lemonamiga.com/games/details.php?id=1813

diakses tanggal 18 maret 2014

30. http://en.wikipedia.org/wiki/F-15_Strike_Eagle_%28video_game%29

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


111
Surya University Teknologi dan Masyarakat

diakses tanggal 8 maret 2014

31. http://www.gamegoldies.org/microsoft-flight-simulator-98/flight-
simulator-98/

diakses tanggal 18 maret 2014

32. http://www.gamefaqs.com/gba/473617-f-14-tomcat/images/box-44214

diakses tanggal 18 maret 2014

33. http://coreduo.me.uk/falcon-4-0-1998/

diakses tanggal 18 maret 2014

34. http://en.wikipedia.org/wiki/File:Jet_fighters.jpg

diakses tanggal 18 maret 2014

35. http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/

diakses tanggal 4 maret 2014

36. http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/

diakses tanggal 4 maret 2014

37. http://www.tipsanakbayi.com/2013/11/9-tips-mendidik-anak-remaja-masa-
kini.html

diakses tanggal 19 maret 2014

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


112
Surya University Teknologi dan Masyarakat

TENTANG PENULIS

Ma’ruf Harsono, lahir di


Banjar tanggal 2 juli 1995.
Menyelesaikan pendidikan dasar di
SDN 5 Kujangsari di Banjar tahun
2007, menamatkan pendidikan
menengah pertama di SMPN 4 Banjar
tahun 2010, dan menamatkan
pendidikan menengah atas di SMAN 2
Banjar pada tahun 2013, dan sekarang
sedang menempuh pendidikan S1
Jurusan HCI (Human Computer Interaction) di Surya University masuk pada tahun
2013 dan baru menyelesaikan semester 2. Selain hanya belajar di sekolah juga aktif
di organisasi kepramukaan dan osis sewaktu SMA. Bergabung menjadi anggota
karate sejak kelas VI SD dengan sabuk terakhir Coklat. Beberapa kali mendapat
juara 1 tingkat kota dan sering mewakili kota Banjar di ajang O2SN tingkat Provinsi
selama di SMP dan SMA. Selain itu aktif juga di organisasi kepramukaan di SMA,
sekarang menjabat sebagai Koordinator Kominfo di Forum Keluarga Muslim
Andalusia, Surya University.
Aktifitas menulisnya sudah melahirkan banyak artikel yang di muat di blog
marufharsono.blogspot.com dan sebuah buku yang berjudul “Pengaruh Bermain
Game terhadap Perkembangan Remaja.” Semua ini tak terlepas dari dosen
pembimbing Bapak Onno W. Purbo selain pakar IT beliau memotivasi murid-
muridnya untuk membuat buku sehingga lahirlah buku ini.

Kontak pribadi dengan penulis dapat melalui e-mail : maruf.harsono@gmail.com,


Twitter : @MarufHarsono.

Pengaruh Bermain Game terhadap Perkembangan Remaja


113

Anda mungkin juga menyukai