Anda di halaman 1dari 49

KUMPULAN KARYA TULIS ILMIAH

XI AL-BIRUNI

UPT SMA NEGERI 11 PANGKEP


TAHUN AJARAN 2022/2023
KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN GAME ONLINE


TERHADAP SISWA SMA NEGERI 11 PANGKEP

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. ARINA NUR QOLBY 01


2. MUHAMMAD FAJAR SADIQ 09
3. NUR AFNI OKTAVIA SAPUTRI 12
4. NUR ASDANIYAH.M 14
5. NURUL FAUZIA 23
6. NURUL IRDAYANTI 24
7. YUNITA CATUR DEWI 31

XI AL-BIRUNI

SMA NEGERI 11 PANGKEP


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu
wa ta'ala hanya atas limpahan rahmat hidayah serta karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul " pengaruh
aktivitas bermain game online terhadap siswa SMA negeri 11 Pangkep".

Kami telah berusaha menyusun karya tulis ilmiah ini dengan sebaik
mungkin namun demikian kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini
masih jauh dari kata sempurna. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung kami hingga selesainya
penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Sekian yang dapat kami sampaikan bila mungkin ada kekurangan atau
kesalahan yang kami lakukan kami mohon maaf sebesar-besarnya semoga
karya ini tulis biaya ini bermanfaat bagi kita semua.

Pangkep, 25 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................... 4
A. Latar Belakang........................................................ 4
B. Perumusan Masalah.............................................. 5
C. Tujuan Penelitian.................................................... 5
D. Manfaat................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN................................................... 6
1. Gambaran umum................................................... 6
2. Hasil Penelitian...................................................... 6
3. Pembahasan.......................................................... 6
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.................................... 7
Simpulan..................................................................... 7
Saran........................................................................... 7
Daftar Pustaka........................................................... 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang maju begitu pesat di awal tahun 1970-1980 membuat
sistem komunikasi dan komputer berkembang begitu cepat. Ini terjadi karena
perkembangan elektronika dengan penemuan-penemuan baru yang sangat menakjubkan.
Hal ini terjadi dunia industri berlomba untuk memproduksi teknologi informasi.
Perkembangan dunia komunikasi dan komputer menjadi satu sehingga membentuk suatu
cabang ilmu yang sering dikenal dengan istilah internet. Internet merupakan gabungan
LAN ( suatu jaringan komputer yang mencakup wilayah lokal) dan WAN ( suatu jaringan
komputer yang mencakup wilayah luas dan menggunakan teknologi yang lebih canggih)
yang berada di seluruh jaringan komputer di dunia sehingga terbentuk jaringan dengan
skala yang lebih luas dan global.

Internet merupakan ikon dari perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini, sehingga
hal ini yang membuat setiap individu terus berusaha agar dapat mengikuti setiap
perkembangan teknologi yang ada maka pengetahuan semakin bertambah dan maju
seiring perkembangan zaman. Mulai dari perkantoran hingga ke sekolah-sekolah, Kini
berusaha menggunakan kecanggihan internet. Terbentuknya suatu jaringan tentunya
memerlukan yang namanya komputer yang akan digunakan sebagai alat komunikasi.
Komputer berasal dari bahasa latin yaitu computare yang berarti komputer rasanya
kurang lengkap jika tidak disertai dengan sesi bermain game, demikian juga ketika kita
sedang beraktivitas di internet kita akan menjumpai berbagai situs yang menawarkan
permainan komputer secara , bahkan beberapa situs secara khusus hadir untuk
memberikan game online tersebut.

Adanya game online di zaman sekarang sangat mempengaruhi kegiatan keseharian di


kalangan remaja usia sekolah mulai dari SD hingga SMA. Keadaan ini bisa kita buktikan
dengan adanya kecendrungan dari para anak sekolah terutama yang ada dijenjang sekolah
menengah atas (SMA) dalam menghabiskan lebih banyak waktunya hanya untuk bermain
game online saja. Hal tersebut bisa kita lihat pada siswa SMA Negeri 11 Pangkep.

Hal ini sangat memprihatinkan karena seharusnya anak sekolah terutama anak
SMA lebih menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan positif, seperti belajar
atau mengerjakan tugas dari sekolah. Namun hal tersebut sudah jarang kita temui di
kalangan anak sekolah. Karena kebanyakan anak sekolah pada zaman sekarang lebih
memprioritaskan game online daripada tugas sekolahnya. Sikap tersebut jelas sangat
berbahaya untuk perkembangan individu dan juga bisa membahayakan masa depan para
remaja sekolah yang lebih memprioritaskan game onlinenya.
Motivasi belajar SMA Negeri 11 Pangkep bisa dikategorikan masih di bawah
rata-rata. Karena, dimana sebagian besar siswanya terutama para laki-laki lebih
mementingkan bermain game online daripada mengerjakan tugas ataupun dan sebagian
besar siswa masih melakukan aktivitas lain ketika pembelajaran berlangsung diantaranya
adalah bermalas malasan, tidur, bermain gadget bercanda maupun berbicara. Berdasarkan
latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut
dengan judul “pengaruh aktivitas bermain game online terhadap siswa SMA Negeri 11
Pangkep .

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan perumusan masalah


sebagai berikut.

1. Apa pengaruh game online terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 11 Pangkep?
2. Apakah game online mempengaruhi motivasi belajar siswa?

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas bermain game online terhadap motivasi belajar
siswa SMA Negeri 11 Pangkep.
2. Untuk mengetahui apakah game online berdampak pada akademik siswa SMA Negeri 11
Pangkep

D. Manfaat

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang diberikan setelah melakukan
penelitian. Pertama pertama diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan
tentang masalah yang akan diteliti. Kedua bagi peneliti dengan melakukan penelitian ini
dapat menambah ilmu pengetahuan. Dan yang ketiga, penelitian ini diharapkan berfungsi
sebagai informasi serta pengetahuan tentang pengaruh aktivitas bermain game online
terhadap siswa SMA negeri 11 Pangkep.

Kerangka Teoritis

Game adalah salah satu aplikasi yang paling banyak dipakai dan dinikmati oleh pengguna
media elektronik saat ini. Online adalah terhubung. dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa game online adalah permainan komputer yang memanfaatkan
jaringan komputer. Prestasi adalah penilaian hasil usaha yang dinyatakan dalam bentuk
simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah
dicapai. Belajar adalah setiap perubahan relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu dalam melakukan penelitian ini peneliti
menggunakan metode survei peneliti mengambil metode penelitian survei karena ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas bermain game online terhadap siswa SMA
negeri 11 Pangkep.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum
Game online adalah permainan berbasis audio dan visual elektronik dengan
menggunakan jaringan komputer dan jaringan internet. Dengan majunya teknologi saat
ini game yang menggunakan jaringan online tumbuh begitu pesat. Tidak heran kini game
sudah menjadi suatu sarana permainan dan hiburan yang begitu populer bagi anak
remaja.

2. Hasil Penelitian
Alasan apa saja yang menyebabkan anak remaja dan pelajar begitu gemar bermain game
online? Bila ditelusuri banyak penyebab yang berhubungan dengan kesenangan dan motivasi
anak remaja. Terdapat faktor internal dan eksternal yang turut mendorong anak untuk
bermain game online. . Karakteristik anak remaja yang menyukai game online, sejak pertama
kali mereka mengenal game mereka langsung memiliki rasa bahwa permainan ini dapat
menjadi hobi mereka. Saat bermain mereka merasa nyaman serta mendapat kesenangan
berupa tantangan yang seolah dapat memicu adrenalin mereka.
Selain karena hobi, anak remaja juga kerap bermain game online karena disebabkan oleh rasa
bosan pada anak remaja. Pelajar merupakan sosok yang begitu rentan dengan rasa bosan,
mereka selalu suka mencari hal-hal baru sebagai hiburan mereka.
3. Pembahasan
Berdasarkan dari data-data yang telah diperoleh berikut adalah dampak-dampak yang
disebabkan oleh game online.
1. Menghilangkan stress pada anak remaja
2. Melatih pikiran dan konsentrasi
3. Ketagihan dan lupa waktu
4. Dampak sosial
5. Adiksi game memicu karakter negatif
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pengaruh-pengaruh positif dari bermain game online dapat sebagai penghilang stres.
Sedangkan pengaruh negatif umumnya dapat terjadi apabila anak remaja sudah
kecanduan bermain game online akan memicu sikap negatif anak remaja seperti lupa
waktu, dan penurunan prestasi akademik.

Saran

Sebaliknya dampak bermain game online tidak dipandang sebelah mata sebagai pengaruh
yang buruk saja, namun bermain game online juga memiliki pengaruh yang positif bagi
perkembangan anak remaja, tinggal bagaimana dampak yang positif tersebut dapat lebih
diasah untuk karakter siswa ke arah yang lebih baik dan bagaimana dampak yang negatif
dikurangi semaksimal mungkin.

Daftar Pustaka

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
repository.unpas.ac.id/41141/2/BAB%2520II%2520Rev-
1.pdf&ved=2ahUKEwia7PHUr_v9AhVkTmwGHcjGCOcQFnoECA8QBg&usg=AOvVa
w2aqK2oGKqJTfdI3D36hMBQ

https://www.researchgate.net/publication/336510158_KARYA_TULIS_ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
Pemanfaatan Soda dan Susu Untuk Mempercepat
Pertumbuhan Tauge

UPT SMAN 11 PANGKEP


Kelompok 2:
 Shifa Syarma Putri
 Nur Muliana
 Dewi Apriani Salsabila
 Nurul Fajriani
 Suci Ramadhani
 Nur Mutiara Hikmah
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

ABSTRAK...................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................................3
1.5 Kekurangan dan Kelebihan..........................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................4

2.1 Pengertian Kecambah....................................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................5

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................5


3.2 Metode Penelitian...........................................................................................5
3.3 Variabel...........................................................................................................5
3.4 Alat dan Bahan...............................................................................................5
3.5 Cara Kerja.......................................................................................................5

BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN.................................................................6

BAB V PENUTUP......................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................8

LAMPIRAN................................................................................................................8
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama-tama marilah kita mengucapkan Alhamdulillah, karena berkat Allah


SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehinggakarya tulis ilmiah
penelitian yang peneliti buat dapat terselesaikan dengan sangat baik. Tak lupa kita
kirimkan salam serta salawat kepada Rasullullah SAW yang membawa kita dari alam
yang gelap gulita ke alam yang terang benderang saat ini.
Selanjutnya saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Muhammad
Arif S.pd M.pd selaku guru Bahasa Indonesia dan wali kelas kami yang telah
memberikan sebuah tugas yang sangat bermanfaat untuk masa depan kami dalam hal
proposal penelitian atau penulisan karya ilmiah.
Dengan hal ini, kami berharap para pembaca dapat mengambil pembelajaran serta
menjadikannya sebuah contoh bagi penelitian selanjutnya.

Pangkep, 13 Maret 2023

Peneliti
ABSTRAK
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman adalah cairan dan mineral.

Cairan dan mineral mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak
mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Dalam
laporan praktek lapang ini mengkaji bagaimana pertumbuhan tanaman kacang hijau
dengan pengaruh susu dan soda sebagai bahan cairan. Adapun tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pertumbuhan kacang hijau bila susu dan soda digunakan
sebagai bahan pengganti air atau cairan.

Penelitian ini dilakukan di Jln. Melati, Kecamatan Pangkaje’ne, Kabupaten


Pangkep, pada tanggal 20 Maret 2023 sampai dengan tanggal 27 Maret 2023.

Kata kunci: Tanaman kacang hijau, susu, soda dan cairan.

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri dari makhluk hidup yaitu mengalami tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan adalah proses
pertambahan volume dan ukuran suatu makhluk hidup akibat dari pembelahan sel-sel.
Proses ini bersifat kuantitatif atau dapat diukur dengan angka, juga irreversible. Dan
perkembangan merupakan suatu proses kematangan dari suatu makhluk hidup, proses
ini bersifat kualitatif yang mana perkembangannya tidak dapat dihitung dengan
angka. Perkembangan memiliki sifat reversible.
Proses dari sebuah pertumbuhan dan perkembangan biasanya diawali dari sebutir
biji, lalu berkembang menjadi kecambah dan menjadi tumbuhan dewasa. Kecambah
dari tumbuhan biji seperti kacang hijau dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan
dinamakan tauge.
Di Indonesia sendiri kecambah atau tauge banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia, baik itu masyarakat menengah maupun masyarakat kelas atas, tauge bisa
menjangkau seluruh kalangan dikarenakan tauge memiliki harga yang relatif murah
dan sangat baik untuk kesehatan. Adapun manfaat tauge antaralain menjaga kadar
gula darah, memperlancar pencernaan, menjaga kesehatan jantung, menjaga berat
badan dan masih banyak lagi. Tauge banyak digunakan untuk konsumsi sebagai
sayur, dimakan mentah ataupun dijadikan campuran makanan. Banyak pula makanan
daerah yang menggunakan tauge sebagai salah satu bahan bakunya contohnya gado-
gado, ketoprak, tahu goreng, bakwan, soto ataupun jenis makanan lainnya.
Pertumbuhan tauge dari sebiji kacang hijau memerlukan waktu dan proses yang
tidaklah sebentar, banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan juga
perkembangannya. Faktor itu terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal, seperti
suhu, intensitas cahaya dan juga kelembapan udara di sekitarnya.
Sehubung dengan hal itu, untuk mengetahui manfaat kandungan soda dan juga
susu dalam proses mempercepat pertumbuhan dari kacang hijau menjadi tauge.
Untuk itu, kajian atau penelitian dengan judul “Pemanfaatan Soda dan Susu Untuk
Mempercepat Pertumbuhan Tauge.” Penting untuk dilakukan. Adapun rencana
kegiatan ini dituangkan dalam proposal penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah


Penelitian terhadap manfaat soda dan susu dalam mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau menjadi kecambah atau tauge dimaksudkan untuk
memperoleh hasil terhadap kandungan dari soda dan susu yang dapat menggantikan
peran air dalam proses pembuatan tauge.
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan titik fokus dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimanakah proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau menjadi
tauge bila menggunakan soda?
b. Bagaimanakah proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau menjadi
tauge bila menggunakan susu?
c. Bagaimanakah rasa tauge yang dihasilkan bila manggunakan soda?
d. Bagaimanakah rasa tauge yang dihasilkan bila menggunakan susu?

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai
berikut.
a. Untuk mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
menjadi tauge bila menggunakan soda.
b. Untuk mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
menjadi tauge bila menggunakan susu.
c. Untuk mengetahui rasa tauge yang dihasilkan bila menggunakan soda.
d. Untuk mengetahui rasa tauge yang dihasilkan bila menggunakan susu.

1.4 Manfaat Penelitian


 Manfaat untuk peneliti
Dengan melakukan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini, peniliti
mendapatkan sebuah pengalaman baru serta pengetahuan yang dapat menambah
wawasan.
 Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah pengetahuan mengenai perkembangan kacang hijau menjadi
tauge bila menggunakan susu dan soda, dan menjadikannya sebuah pertimbangan bila
ingin membuat tauge menggunakan formula yang baru.
1.5 Kekurangan dan Kelebihan
 Kelebihan
Sebuah penelitian dilakukan untuk mendapatkan suatu kelebihan yang membuat
penelitian tersebut dikatakan berhasil, dan untuk penelitian ini didapatkan sebuah
kelebihan yaitu wawasan baru bahwasanya penggunaan soda dalam pertumbuhan
kacang hijau lebih cepat dibandingkan susu, dan memiliki struktur yang lebih keras.
 Kekurangan
Dalam melakukan sebuah penelitian tidak serta-merta kita hanya mendapatkan
sebuah kelebihan namun, ada juga kekurangannya. Seperti halnya dalam penelitian
ini, yang mana terdapat beberapa kekurangan di dalamnya, seperti adanya
penggunaan biaya, dan bahan yang sulit ditemukan yaitu, soda murni atau sparkling
water, dan susu. Kekurangan lain yang dapat diambil dari penggunaan soda dan susu
ini adalah lebih mudah terkena jamur yang merusak proses tumbuh kacang hijau
untuk menjadi tauge.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kecambah
Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru
sajaberkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya
disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan
tumbuhan. Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar
embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas dari tumbuhan
berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil.
Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya Kecambah
pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga, Beberapa jenis
tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon.
Kecambah terbuat dari kacang hijau, kacang kedelai yang di cuci bersih
lalu di rendam selama 6 jam kemudian di siram ber ulang–ulang hingga
tumbuhnya akar sehingga bisa di sebut kecambah. Kecambah sering digunakan
sebagai bahan pangan dan digolongkan sebagai sayur-sayuran. Khazanah boga
Asia mengenal tauge sebagai bagian dari menu yang cukup umum. Kecambah
dikatakan makanan sehat karena kaya akan vitamin E namun dikritik pula karena
beberapa kecambah membentuk zat antigizi. Kecambah jelai yang dikenal sebagai
malt digunakan sebagai salah satu bahan baku bir. Malt juga digunakan sebagai
bagian dari minuman sehat karena mengandung maltosa yang lebih rendah kalori
daripada sukrosa (Astamawan, 2004).
Kecambah merupakan pangan yang rendah kadar lemak, kaya vitamin C,
serta memiliki folat dan protein yang dapat memperkecil risiko timbulnya
penyakit kardiovaskular dan merendahkan LDL dalam darah. Dalam kecambah,
terkandung fitoestrogen yang dapat berfungsi seperti estrogen bagi wanita.
Estrogen tersebut dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta
mencegah kerapuhan tulang (osteoporosis) khususnya bagi wanita yang berada
pada masa menopause. Konsumsi kecambah juga dapat membantu wanita
terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang mensturasi, keluhan
semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan akibat menopause. Tidak
hanya itu, kecambah juga memiliki kemampuan mengurangi risiko terkena
artritis, memperlancar pencernaan, reproduksi, dan saluran kelenjar (glandular).
Pada beberapa jenis kecambah, terkandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar
dan salah satunya adalah kanavanin. Selain kanavanin, senyawa anti-kanker lain
yang terkandung di dalam kecambah adalah daidzein dan ''genistein''. Senyawa
genistein secara efektif menghambat pasokan gizi (makanan) untuk sel-sel kanker
sehingga membunuh sel kanker dalam tubuh. Selain itu, di dalam kecambah juga
terkandung saponin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan
menstimulasi interferon dan sel limfosit (Astamawan, 2004)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Jln. Matahari, Kecamatan Pangkaje’ne, Kabupaten Pangkep.
Waktu : tanggal 20 Maret 2023 – 27 Maret 2023

3.2 Metode Penelitian


Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan dua jenis metode pengumpulan
data. Tujuannya untuk mengetahui keakuratan data yang didapatkan. Pertama
menggunakan metode eksperimen, pengumpulan data dilakukan dengan cara
pencatatan hasil percobaan.
Kedua menggunakan teknik observasi, teknik observasi merupakan teknik
pengamatan langsung di lapangan. Proses ini meliputi pengamatan, penglihatan,
pengukuran dan pencatatan. Pada tahap awal observasi pengamat harus
mengumpulkan data sebanyak mungkin, lalu selanjutnya melakukan pengamatan
yang terfokus.

3.3 Variabel
Variabel bebas : cahaya matahari.
Variabel terikat : pertumbuhan tinggi kecambah atau tauge.
Variable terkontrol : susu, soda, kapas, botol dan biji kacang hijau.

3.4 Alat dan Bahan


 Biji kacang hijau
 250 ml susu
 250 ml soda
 6 buah Kapas
 2 buah botol

3.5 Cara Kerja


1. Cuci bersih biji kacang hijau terlebih dahulu.
2. Rendam dengan susu dan soda selama 12 jam.
3. Setelah itu, tiriskan dan letakkan 5-10 biji kacang hijau di atas kapas yang
berada dalam botol A (hasil rendaman susu) dan B (hasil rendaman soda),
jangan lupa beri label pada botol.
4. Lalu diamkan kacang hijau itu, perhatikan intensitas cahaya yang mengenai
kacang hijau.
5. Tetap berikan susu dan soda untuk menjaga kelembapan kacang hijau.
BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN
Cairan merupakan salah satu komponen penting penunjang tumbuh dan
berkembangnya suatu makhluk hidup, begitu juga dengan kacang hijau yang akan
tumbuh dan berkembang sangat membutuhkan cairan. Dengan itu, peneliti melakukan
sebuah obeservasi mengenai cairan berupa susu dan soda sebagai salah atu bahan
yang dapat membuat kacang hijau tumbuh dan berkembang menjadi sebuah tauge
atau kecambah. Adapun hasil yang didapatkan ialah:

a) Susu

Dengan menggunakan cairan susu, kacang hijau tumbuh sedikit lebih lambat dan
kecambah yang dihasilkan lebih rapuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang
terdapat pada susu, yang mengandung gula dan lemak. Komposisi utama susu adalah
air, lemak, protein (kasein dan albumin), laktosa (gula susu) dan abu (Muharastri,
2008). Rasa yang dihasilkan masih tidak diketahui.

b) Soda
Sedangkan dengan menggunakan cairan soda, kacang hijau yang dihasilkan memiliki
struktur yang lebih kuat dan juga pertumbuhan lebih cepat. Menurut Made Astrawan
(2007), Air soda memiliki rumus kimia H2CO3. Untuk membuat air soda, komponen
yang paling penting adalah air dan gas karbondioksida. air soda memang di buat
dengan melarutkan gas karbondioksida (C02) ke dalam air. Sama seperti O2,
karbondioksida merupakan gas yang banyak terdapat di alam. Karbondioksida
meruapakan gas yang kita keluarkan saat bernafas dan diambil tanaman umtuk
proses fotosintesis. Bila di injeksi kedalam air dengan tekanan tinggi, karbondioksida
akan membentuk asam karbonat. Rasa masih tidak diketahui.
BAB V PENUTUP
4.1 Saran
a. Melalui penelitian ini, diharapkan adanya penelitian lanjutan yang mengkaji
menngenai pemanfaatan susu dan soda untuk pertumbuhan kacang hijau menjadi
tauge atau kecambah.
b. Sebaiknya, penelitian dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat hasil
yang lebih jelas dan lebih detail mengenai pemanfaatn susu dan soda untuk
pertumbuhan kacang hijau menjadi tauge atau kecambah.
c. Dalam melakukan pengamatan, sebaiknya pengukuran dan pendataan lebih teliti
lagi agar didapatkan hasil yang akurat.

4.2 Kesimpulan
a. Setelah dilakukan penelitian ini, peneliti dapat menarik sebuah kesimpulan
bahwasanya dengan kandungan susu dan soda, kacang hijau tetap tumbuh
menjadi kecambah.
b. Pada penggunaan susu kacang hijau menjadi sangat lama dalam mengalami
pertumbuhan, dan menjadi lebih rapuh. Serta, dengan menggunakan susu
tanaman kacang hijau menjadi lebih banyak terserang jamur yang membuatnya
cepat mati.
c. Untuk penggunaan soda kacang hijau tumbuh lebih cepat dan lebih kokoh atau
memiliki struktur lebih kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Journal Food. Technology. 2017. 18(2): 64. 4. Astamawan, Madae : Tetap Sehat dengan
Produk Makanan Olahan, Jurnal. Tiga Serangkai. Solo. 2004 : 29-30.

Muharastri, Y. 2008. Analisis Kepuasan Konsumen Susu UHT Merek Real Good di Kota
Bogor. Skripsi, IPB. Bogor!

LAMPIRAN
KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN MADU ASLI DAN MADU PALSU TERHADAP KUALITAS


MADU

DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

Citra Islamiah (21132839)


Muhammad Akram Almuafif (21132923)
Lutfiah (21132887)
Mutiara Ismail (21132942)
Nurul Aini (21133000)
Jochelinna Efrata ZH (21132882)

XI AL BIRUNI
UPT SMAN 11 PANGKEP
TAHUN AJARAN 2022/2023
ABSTRAK

Madu adalah cairan alamiah yang banyak mengandung zat gula yang dihasilkan
oleh lebah dari nektar bunga dan rasanya manis.Madu juga merupakan suatu campuran
gula yang dibuat oleh lebah dari larutan gula alami hasil dari bunga yang disebut nektar.
Madu dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan contohnya untuk pemanggangan
makanan.Tidak semua madu yang beredar di pasaran itu madu murni. Oleh karena itu,
kita harus berhati-hati dalam memilih madu, karena madu palsu bisa saja dapat
menimbulkan penyakit.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk mengetahui
manfaat dari madu dan mengetahui perbedaan dari madu palsu dan asli, agar aman untuk
dikonsumsi. Dengan mendeskripsikan madu asli dan madu palsu serta enzim yang
terkandung dalam madu, maka kita bisa lebih teliti memilih madu. Teknik deskriptif ini
dilakukan dengan cara praktek. Teknik analisis bertujuan untuk membuktikan madu palsu
atau madu asli.
Berdasarkan hasil penelitian perbedaan madu asli dan madu palsu adalah madu
murni atau madu asli memiliki aroma bunga, sedangkan madu palsu tak memiliki aroma
bunga hanya mengeluarkan aroma wangi pewangi. Madu Murni rasanya juga akan tetap
tertinggal dimulut selama beberapa menit. Sedangkan madu palsu rasa yang ditinggalkan
sangat manis dan hanya sebentar.

Kata kunci : zat gula, nektar bunga, madu murni.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Perbedaan
Madu Asli dan Madu Palsu Terhadap Kualitas Madu Di Lingkungan
Masyarakat ” ini tepat pada waktunya.

Selain itu, kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah memberikan bantuannya kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan. Adapun ucapan terima kasih ini ditujukan kepada:
3. Orang tua penulis yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi selama proses
pengerjaan karya tulis ilmiah.
4. Bapak Muhammad Arif S. Pd., M.Pd. selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
telah memberikan ilmu sekaligus membimbing kami mengenai cara membuat karya tulis
ilmiah dengan baik.

Penulis juga menyadari bahwa dalam karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami masih membutuhkan saran dan kritik dari pembaca
mengenai karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata kami harap karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat baik
kepada pembaca maupun kepada penulis sendiri.

Pangkep, 26 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
B. Latar Belakang Masalah 1
C. Rumusan Masalah 2
D. Tujuan Penelitian 2
E. Manfaat Penelitian 2

BAB II KERANGKA TEORISTIS 3


3. Landasan Teori 3
4. Kerangka Pikir 5
5. Hipotesis 5

BAB III METODE PENELITIAN 7


A. Definisi Operasional Variabel 7
B. Metode Penelitian 7
C. Instrumen Penelitian 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 8


A. Penelitian 8
B. Pembahasan 8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 10


A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11

LAMPIRAN 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Madu adalah cairan alamiah yang banyak mengandung zat gula yang dihasilkan
oleh lebah dari nektar bunga dan rasanya manis. Madu juga merupakan salah satu hasil
hutan nonkayu. Madu dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan contohnya untuk
pemanggangan makanan. Dari dulu manusia menggunakan madu untuk makanan dan
minuman sebagai pemanis atau perasa.
Madu murni adalah cairan nektar bunga yang dihisap oleh lebah madu ke dalam
kantong madu di dalam tubuhnya. Rasa dan warna madu asli bergantung pada sumber
nektar yang diambil lebah. Sedangkan madu palsu itu cairan manis yang dibuat dari
berbagai macam bahan sehingga menyerupai warna, rasa, dan aroma madu asli. Tidak
semua madu yang beredar di pasaran itu madu murni. Oleh karena itu, kita harus berhati-
hati dalam memilih madu, karena madu palsu bisa saja dapat menimbulkan penyakit.
Ada beberapa ciri-ciri madu murni, yaitu teksturnya kental, tidak lengket, tidak
mudah larut dalam air, serta rasa madu asli itu tidak tertinggal di lidah. Ada pula cara
mengetes madu asli. Yang pertama, tidak berbuih jika dipanaskan. Kedua, mencelupkan
korek api ke dalam madu, lalu nyalakan seperti biasanya, lalu api akan menyala dengan
mudah. Ketiga, mengoleskan madu ke selembar roti tawar, maka roti akan menjadi keras
dalam beberapa menit. Dan keempat, meneteskan madu ke kertas minyak, madu tersebut
tidak akan terserap.
Sejak ribuan tahun peradaban manusia, madu dikenal dengan berbagai khasiat dan
telah dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat-obatan. Cairan manis yang
dihasilkan lebah ini populer dalam berbagai peradaban kuno di dunia, bahkan hingga
zaman modern.  
Minuman fermentasi tertua dibuat dengan madu. Sebuah situs di Cina utara
menemukan wadah tembikar 9000 tahun yang berisi fermentasi dengan madu, termasuk
nasi dan buah. Banyak pembuat minuman membuat minuman mead yang difermentasi
dengan madu.
Madu murni memiliki banyak manfaat dan khasiat yang luar biasa. Dan tak ada
satu orang pun yang akan menyesal setelah mengetahui rasa dan khasiatnya. Tapi selalu
ingat bahwa tidak semua madu itu murni. Kebanyakan madu palsu hampir menyerupai
dengan madu murni. Madu campuran atau madu palsu itu pasti berbeda dengan madu
murni baik itu aromanya, rasanya, apalagi manfaatnya dan khasiatnya, jelas sudah
berbeda dan bahka manfaatnya sudah hilang akibat ada campuran atau palsu. Jangan
mudah percaya dalam membeli madu murah kemudian mengira itu madu murni, itu
belum tentu seratus persen asli. Bisa saja murah karena sudah dicampur dengan bahan
lain sehingga menyerupai madu asli. Berdasarkan hal tersebut, kami melakukan
penelitian dengan mengangkat judul “ Perbedaan Madu Asli dan Madu Palsu Terhadap
Kualitas Madu Di Lingkungan Masyarakat. “

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa khasiat dari madu asli?
2. Apa perbedaan zat yang terkandung dalam madu palsu dan asli?
3. Bagaimana peran madu asli dan palsu dalam tubuh?

C. Tujuan Penelitian
Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut.
1. Mengetahui khasiat madu dalam tubuh
2. Mengetahui zat yang terkandung dalam madu palsu dan asli
3. Mengetahui peran madu dalam tubuh

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Memberi informasi kepada masyarakat khasiat yang terkandung dalam madu
2. Memberi informasi mengenai zat yang terkandung madu palsu dan asli
3. Memberi informasi peran dari madu yang ada dalam tubuh
BAB II
KERANGKA TEORISTIS

A. Landasan Teori
E. Pengertian Madu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia madu adalah cairan yang banyak
mengandung zat gula pada sarang lebah atau bunga.
Madu adalah cairan kental yang dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga. Madu
juga merupakan suatu campuran gula yang dibuat oleh lebah dari larutan gula alami hasil
dari bunga yang disebut nektar. Madu hasil dari lebah yang ditampung dengan metode
pengambilan modern berupa cairan jernih dan bebas dari benda asing. (ardian, 2011)

F. Jenis Madu
a. Madu digolongkan berdasarkan bunga sumber nektarnya yaitu :
1) Madu monoflora merupakan madu yang sumber nektarnya didominasi oleh satu
jenis tanaman, contohnya madu kapuk, madu randu, madu kelengkeng, madu karet,
madu jeruk, madu kopi dan madu kaliandra.
2) Madu multiflora atau madu poliflora merupakan madu yang sumber nektar dari
berbagai jenis tanaman, contohnya madu Nusantara, madu Sumbawa dan madu
Kalimantan. Lebah cenderung mengambil nektar dari satu jenis tanaman dan akan 8
mengambil dari tanaman lain apabila belum mencukupi. (Winarno, 1981)
b. Madu Bunga Liar
Madu jenis ini dibuat oleh lebah yang mengumpulkan nektar dari bunga-bunga liar..
Para peneliti di Penn State College of Medicine menyatakan madu dapat membantu
meredakan infeksi saluran pernafasan atas dan batuk, seperti yang diterbitkan dalam
jurnal Archives of Pediatric and Adolescent Medicine pada Desember 2007.
c. Madu Bunga Kapuk
Madu ini dihasilkan dari ternak lebah yang berada di area hutan randu.
d. Madu Karet
Madu jenis ini dihasilkan dari nektar bunga karet yang dihisap oleh lebah madu yang
digembalakan di area hutan karet. Sifat khas madu bunga karet ini adalah
mengkristal seperti gula jika disimpan dalam jangka waktu lama.
e. Madu Kelengkeng
Sejak dulu, madu jenis ini telah digunakan untuk kesehatan dan kecantikan. Madu
kelengkeng ini diproduksi terbatas karena hanya memanfaatkan musim lengkeng
saja. Dalam penelitian tahun 2006 yang dipublikasikan dalam BMC Complementary
and Alternative Medicine, para ilmuwan menyimpulkan mengganti gula dengan
madu dapat meningkatkan mikroflora dalam usus, yang baik untuk kesehatan
pencernaan. (wisma, 2005)

G. Khasiat Madu
Madu juga mengandung enzim – enzim seperti diastase, glukosa oksidase, katalase serta
vitamin A, betakaroten, vitamin B kompleks lengkap, vitamin C, D, E dan K. Selain itu
juga dilengkapi mineral berupa kalium besi, magnesium, fosfor, tembaga, mangan,
natrium dan kalsium. Bahkan terdapat hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh glukosa
oksidase dan inhibin.
a. Madu Bunga Liar
Para peneliti di University of California-Davis juga menemukan kandungan
antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
b. Madu Bunga Kapuk
Khasiat madu randu berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai obat
sariawan, meredakan demam dan flu, serta menghilangkan bau mulut.
c. Madu Karet
Khasiat dari madu jenis ini adalah untuk menyembuhkan hepatitis, mengatasi
keputihan, mengobati luka bakar, dan meredakan alergi serta rasa gatal.
d. Madu Kelengkeng
Kandungan alami madu berupa hidrogen peroksida yang berasal dari enzim lebah
dapat bekerja sebagai antibiotik alami untuk luka bakar dan tergores. (wisma, 2005)
B. Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka di atas, maka berikut diuraikan kerangka
pemikiran yang berfungsi mengarahkan peneliti. Kerangka pemikiran tersebut adalah
pengolahan madu asli.

Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran yang dimaksud dapat dilihat sebagai berikut :

C. Hipotesis
Madu digolongkan berdasarkan bunga sumber nektarnya yaitu :
1. Madu monoflora merupakan madu yang sumber nektarnya didominasi oleh satu jenis
tanaman, contohnya madu kapuk, madu randu, madu kelengkeng, madu karet, madu jeruk,
madu kopi dan madu kaliandra.
2. Madu multiflora atau madu poliflora merupakan madu yang sumber nektar dari berbagai
jenis tanaman, contohnya madu Nusantara, madu Sumbawa dan madu Kalimantan. Lebah
cenderung mengambil nektar dari satu jenis tanaman dan akan 8 mengambil dari tanaman
lain apabila belum mencukupi. (Winarno, 1981)
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel


Madu adalah cairan alamiah yang banyak mengandung zat gula yang dihasilkan oleh
lebah dari nektar bunga dan rasanya manis. Jika lebah madu sudah berada dalam sarang
nectar dikeluarkan dari kantung madu yang terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan
bersama lebah lain, jika nektar sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan
ditutup dan terjadi fermentasi. (wikipedia, 2019)

B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk mengetahui
manfaat dari madu dan mengetahui perbedaan dari madu palsu dan asli, agar aman untuk
dikonsumsi. Dengan mendeskripsikan madu asli dan madu palsu serta enzim yang terkandung
dalam madu, maka kita bisa lebih teliti memilih madu. Teknik deskriptif ini dilakukan dengan
cara praktek. Teknik analisis bertujuan untuk membuktikan madu palsu atau madu asli.

C. Instrumen Penelitian
1. Pertama dengan cara uji air
Salah satu cara yang efektif untuk mengetahui bahwa madu murni adalah dengan
melakukan uji melalui air. Tuangkan sesendok madu ke dalam segelas air. Jika madunya
larut, madu itu berarti tidak murni karena ada kandungan air di dalamnya. Madu murni
selalu berbentuk gumpalan ketika dituangkan ke dalam air.
2. Kedua dengan cara uji kertas
Tuangkan setetes madu di atasnya. Jika madunya tidak alami, kertas akan menyerap madu.
Jika madunya murni, madu akan tetap berada di atas kertas.
3. Ketiga dengan cara uji cuka
Campurkan satu sendok makan madu, sedikit air, dan 2-3 tetes sari cuka. Jika campuran
ini berbusa, ada kemungkinan besar madu tersebut sudah dipalsukan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian dapat di peroleh sebagai berikut :
1. Melalui metode penelitian yang pertama ini kita dapat membedakan madu asli dan madu
palsu.
2. Membedakan madu asli dan madu palsu kita melakukannya dengan membeli madu yang
di pasaran dengan madu yang terdapat di rumah.
3. Dengan meneliti madu asli dan palsu anda bisa mengetahui sendiri yang mana asli dan
palsu.
4. Kekentalan madu asli dan madu palsu semua sama tetapi MGel jika di didiamkan lebih
dari 12 jam pada suhu ruang akan membentuk gel, sehingga harus di panaskan terlebih
dahulu.
5. Dalam madu palsu ini terdapat sagu dan gula pasir dan penambahan soda kue agar dapat
berbuih dan memiliki aroma
6. Pada hasil yang ditunjukkan pada madu asli ketika dilakukan uji pemanasan terjadi
letupan-letupan gelembung yang kemudian tumpah dari sendok atau meluber.
7. Untuk mengetahui kualitas madu selain ditinjau dari kandungan sukrosa,kadar air,
padatan tidak larut dalam kadar asam dapat dilakukan pengajuan lain terhadap peremeter
madu seperti uji aktifitas enzim diastase, dan kadar abu.

7. Pembahasan
Pada penelitian kali ini menyatakan bahwa pada madu palsu terdapat banyak campuran
glukosa dan soda kue agar madu palsu dapat serupa dengan madu asli. Pemalsuan madu
dilakukan oleh pihak tertentu untuk meningkatkan keuntungan. Pemalsuan yang dilakukan
dapat secara fisik,volume dan keseluruhan.
Pemalsuan dengan menggunakan volume biasa dilakukan dengan cara menambahkannya
gula,sukrosa,fruktosa dan glukosa, akan tetapi kandungannya berbeda dengan madu asli. Madu
mengandung bahan-bahan lain seperti protein,enzim,vitamin,dan mineral yang tidak dimiliki
oleh gula. Pemalsuan dengan gula mudah dilakukan, dan hasil campuran antaran gula juga
memiliki sifat fisik yang cenderung sama dengan madu asli. Pemalsuan madu secara fisik
biasanya dengan cara menambahkan pengental agar madu yang memiliki kadar air tinggi
terlihat lebih kental dan lebih berat. Pengental yang digunakan untuk pemalsuan madu
biasanya merupakan bahan pangan yang bersifat mengentalan seperti CMC dan gelatin.
Pemalsuan menyeluruh yakni dengan membuat madu dari bahan-bahan lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian perbedaan madu asli dan madu paslu ini,maka
disimpulkan sebagai berikut.
1. Khasiat dari madu asli yakni menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh,
menyembuhkan penyakit-penyakit dalam, antibiotik alami, serta menjadikan
antibiotik alami.
2. Madu asli mengandung enzim sedangkan madu palsu tidak. Enzim-enzim terpenting
dalam madu; diatase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan lipase merupakan
zat yang berguna untuk proses metabolisme tubuh. Sedangkan madu palsu
mengandung campuran glukosa dengan gula pasir, buah, flavor, zat warna, pemanis
buatan seperti siklamat, CMC (karboksi methil selulosa) berfungsi sebagai
pengental, dan Natrium benzoat sebagai pengawet tentu sangatlah merugikan
kesehatan manusia.
3. Madu ini berperan penting dalam tubuh kita karena kandungannya yang cukup
lengkap, yakni vitamin-mineral, protein, zat hidrat arang, antibiotik dan trace
Elemen.Vitamin A, semua jenis vitamin B kompleks, beta caroten, Vitamin C, D, E
dan K. Mineral dalam bentuk garam: Mg, S, Fe, Ca, Cl, K, Y, Na, Cu, dan Mn, juga
mengandung tembaga, iodium, seng dan sejumlah hormon.

B. Saran
Diperlukan kesadaran dalam membeli madu dan memperhatikan aroma dan rasanya. Dan
kepada produsen kiranya menumbuhkan kesadaran untuk tidak menjual madu palsu.
DAFTAR PUSTAKA

Ardian. (2011). II. TINJAUAN PUSTAKA. jakarta: ardian.

Wikipedia. (2019, 10 12). Madu-wikipedia. Retrieved 10 12, 2019, from wikipedia.org:


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Madu

Winarno. (1981). Teknologi Khasiat dan Analisa. Bogor: Pusat dan Penelitian Teknologi Institut Prtanian
Bogor.

Wisma. (2005). Macam-macam Madu dan Manfaatnya.Jakarta: PT nestle Indonesia, perkantoran hijau
arkadia, wisma nestle.

Anda Nurlaila. (2019). sejarah. mdcom.id.

Serba serbi madu, sejarah hingga khasiat. (2019). medcom.id.

Macam-macam madu. (2020). jakarta: sahabatnestle.


LAMPIRAN
KARYA ILMIAH
“PEMANFAATAN ASAM ASKORBAT DAN KASEIN DAPAT
MENGURANGI BAU AMIS PADA IKAN”

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

 Rasyiqah Ayu Nashifah


 Nuralisa
 Nur Aqilah Herman
 St.Fajriah
 Syafira Indah Yani
 Muhammad Ikhsan Sultan

UPT SMA NEGERI 11 PANGKEP


2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
“Pemanfaatan Asam Askorbat dan Kasein Dapat Mengurangi Bau Amis Pada Ikan".
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya ilmiah yang penulis susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Pangkep,Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................17
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................18
A. Abstrak........................................................................................................................................19
B. Pendahuluan................................................................................................................................19
1. Latar Belakang.........................................................................................................................19
2. Perumusan Masalah.................................................................................................................21
3. Tujuan......................................................................................................................................21
4. Kontribusi Penelitian...............................................................................................................21
C. Kerangka Teori............................................................................................................................22
1. Landasan Teori................................................................................................................................
2. Hipotesis......................................................................................................................................23
D. Metode Penelitian........................................................................................................................24
E. Pembahasan.................................................................................................................................25
F. Kesimpulan..................................................................................................................................26
G. Lampiran.....................................................................................................................................27
H. Daftar Pustaka.............................................................................................................................28
A. Abstrak
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Khusus
wilayah perairan, potensi yang dimiliki meliputi potensi kelautan dan perikanan.
Indonesia juga adalah negara yang berlokasi didaerah khatulistiwa yang
menjadikanya mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Penyinaran matahari inilah
yang menjadikan suhu air laut indonesia menjadi hangat dan menjadikanya ideal
sebagai habitat dari berbagai jenis ikan. Indonesia yang merupakan negara penghasil
ikan menjadikan masyarakatnya hamoir setiap hari mengkomsumsi ikan. Namun,
salah satu keresahan masyarakat indonesia saat ingin mengolah ikan ialah baunya
yang kurang sedap yang disebabkan oleh senyawa trimetilamina. Senyawa yang bisa
mengikat dan menahan air sehingga mencegah penguapan pada trimetilamina adalah
asam askorbat dan kasein.(susu).

Penelitian ini dilakukan agar masyarakat indonesia bisa menemukan alternatif


lain dalam mengurangi, bau amis pada ikan, mengingat bau amis pada ikan adalah
hal yang sangat meresahkan bagi masyarakat.

Tujuan dilakukanya penelitian tersebut adalah untuk mengetahui asam


askorbat dan kasein bisa mengurangi, bau amis pada ikan tanpa mengurangi rasa asli
pada ikan. Untuk mengetahui cara mengolah bahan yang mengandung asam askorbat
dan kasein dan untuk mengetahui lama waktu yang dibutuhkan asam askorbat dan
kasein dalam mengurangi bau amis pada ikan.

Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimental tujuanya untuk


membuktikan kebenaran bahwa kandungan asam askorbat dan kasein ikan itu
sendiri. Selain itu, metode eksperimental yang dilakukan dalam mengolah bahan
yang memiliki asam askorbat dan kasein yang tinggi.

Setelah melakukan penelitian ini, penelitian ini mendapatkan beberapa bahan


yang mengandung asam askorbat dan kasein tidak terlalu efektif dalam mengurangi,
bau amis pada ikan. Namun, beberapa bahan lainya bisa dikatakan terbukti dalam
mengurangi bau amis pada ikan tanpa mengurangi rasa asli dari ikan itu sendiri.

B. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di
dunia. Menurut data terkini yang dirilis badan informasi geospasial (BIG),
luas wilayah Indonesia mencapai 8,3 juta km2 yang terdiri atas perairan dan
darat. Total luas perairan Indonesia mencapai 6,4 km2 dan total luas darat
mencapai 1,9 km2. Adapun panjang garis pantai Indonesia mencapai
108.000 km.Baik wilayah perairan maupun wilayah darat Indonesia ,
memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan dapat
dikembangkan lebih lanjut sebagai salah satu devisa negara. Khusus wilayah
perairan, potensi yang dimiliki meliputi potensi kelautan dan perikanan.
Indonesia juga adalah negara yang berlokasi di daerah khatulistiwa
yang menjadikannya mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Penyinaran
matahari inilah yang menjadikan suhu air laut Indonesia menjadi hangat, dan
menjadikannya ideal sebagai habitat dari berbagai jenis ikan.
Karena Indonesia adalah termasuk penghasil ikan maka tidak heran
lagi jika banyak masyarakat Indonesia yang sangat menyukai ikan, karena
ikan adalah salah satu makanan yang memiliki protein tinggi,sehingga
membuat mereka hampir setiap hari mengkonsumsi ikan. Namun, salah satu
keresahan masyarakat Indonesia saat ingin mengolah ikan ialah baunya yang
kurang sedap. Bau amis pada ikan disebabkan oleh asam amino bebas dari
kandungan protein pada ikan. Perubahan biokimia yang terjadi pada daging
ikan setelah mati banyak mempengaruhi sifat fisik ikan seperti kelenturan
dan kesegaran warna sedangkan bau dan rasa tidak enak adalah senyawa
trimetilamin.
Cara umum yang dilakukan masyarakat. Indonesia saat ingin
mengurangi bau amis pada ikan yaitu dengan memberinya perasan jeruk
nipis, cuka, garam, dan lain sebagainya. Jeruk nipis mengandung asam
askorbat. Asam askorbat ialah salah satu senyawa kimia yang disebut
vitaman C,asam askorbat berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang
larut dalam air dan memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal
dari kata a- dan scorbutus. Yang bisa mengikat dan menahan air sehingga
mencegah penguapan pada trimetilamina. Tidak hanya jeruk nipis yang
mengandung asam askorbat tetapi sayuran seperti paprika, brokoli, bayam,
tomat, kentang,bahkan jambu biji sekalipun mengandung asam askorbat
yang tinggi.
Zat lain yang bisa mencegah penguapan pada trimetilamina ialah
kasein.Kasein merupakan salah satu jenis protein yang sumber utamanya
berasal dari produk susu. Pada susu, protein yang terkandung adalah 20%
whey dan 80% kasein. Seperti protein hewani lainnya, kasein memiliki
kandungan asam amino yang lengkap, terutama asam amino leusin yang
cukup tinggi.
Karena banyaknya bahan yang mengandung asam askorbat dan kasein
maka sehubungan dengan hal itu, untuk mengetahui bahan manakah yang
lebih cepat dan ampuh dalam mengurangi bau amis pada ikan maka perlu
dilakukan penelitian/pengujian satu persatu dari seluruh bahan yang
mengandung asam askorbat dan kasein
2. Perumusan Masalah
Penelitian terhadap cara mengurangi bau amis pada ikan dengan
bahan yang mengandung asam askorbat dan kasein ini dimaksudkan untuk
mendapatkan alternatif lain selain jeruk nipis, cuka atau pun garam yang
sekarang ini sangat sering digunakan untuk mengurangi, bau amis pada ikan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana asam askorbat dan
kasein bisa mengurangi bau amis pada ikan tanpa mengurangi, rasa asli pada
ikan itu sendiri. Selain itu perlu penelitian cara mengolah bahan untuk
mendapatkan kandungan asam askorbat dan kasein yang bisa mengurangi,
bau amis pada ikan.
Serta lama waktu proses bahan yang mengandung asam askorbat
dan kasein bisa mengikat zat trimetilamina pada ikan sehingga bisa
mengurangi bau amis pada ikan. Berdasarkan uraian diatas, masalah yang
akan dijadikan fokus penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Apakah asam askorbat dan kasein bisa terbukti mengurangi, bau amis pada
ikan?
b. Apakah dengan penggunaan asam askorbat dan kasein dapat mengurangi,
bau amis pada ikan tidak mengurangi, rasa asli dari ikan tersebut?
c. Bagaimana cara mengolah bahan untuk mendapatkan kandungan asam
askorbat dan kasein?
d. Berapa lamakah waktu proses kerja asam askorbat dan kasein dalam
mengurangi bau amis pada ikan?

3. Tujuan
Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui asam askorbat dan kasein bisa mengurangi bau amis pada
ikan.
b. Untuk mengetahui penggunaan asam askorbat dan kasein dalam mengurangi,
bau amis pada ikan dan tidak megurangi rasa asli pada ikan
c. Untuk mengetahui cara pengolahan bahan agar didapatkan kandungan asam
askorbat dan kasein.
d. Untuk mengetahui lama waktu asam askorbat dan kasein bekerja dalam
mengurangi bau amis pada ikan.

4. Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
penulis/ peneliti dalam menambah wawasan serta dapat dijadikan pedoman
untuk melakukan penelitian kedepanya. Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan kontribusi bagi para masyarakat dalam menemukan
alternatif lain yang diharapkan lebih bisa mengurangi rasa ikan itu sendiri
dari pada bahan yang sering digunakan sebelumnya, selain itu, hasil
penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk orang orang agar bisa
melakukan penemuan penemuan alternatif lain yang dibutuhkan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari harinya.
Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
bagi masyarakat dalam mengolah ikan agar tidak berbau amis dan tidak
megurangi rasa asli dari ikan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
bermanfaat secara praktis bagi masyarakat, sehingga akan berdampak baik
bagi masyarakat dalam meningkatkan gizi agar lebih banyak mengomsumsi
ikan.

C. Kerangka Teori

1. Landasan teori
Ikan bisa mengeluarkan bau amis karena hubungannya dengan
beberapa fisiologi sebagai makhluk laut. Ketika ikan dibunuh, bakteri dan
enzim ikan mengubah TMAO menjadi trimetilamina (TMA), yang
mengeluarkan bau khas yakni 'amis'.Ketika bahan alami pada ikan terkena
udara, hal itu memulai proses yang disebut karboksilasi. Produk dari proses
ini, amina, yang menyebabkan bau. Pada dasarnya, semakin lama ikan
terpapar udara atau dibiarkan, maka semakin bau.

Penyebab utama kenapa ikan bisa berbau amis adalah kandungan air
laut. Untuk diketahui, air di laut terbuka mengandung sekitar 3% garam
menurut beratnya. Padahal kadar optimal mineral terlarut di dalam sel hewan
kurang dari 1%.Untuk menjaga keseimbangan cairan ini, makhluk laut seperti
ikan harus mengisi sel mereka dengan asam amino dan amina untuk melawan
rasa asin air laut. Ikan laut cenderung mengandalkan trimetilamina oksida
(TMAO) untuk tujuan ini.Air laut juga mengandung mineral natrium atau
garam lebih banyak daripada mineral lainnya.

Oleh karena itu, untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh, ikan dan
makhluk hidup yang tinggal di laut harus mengisi sel-sel tubuh mereka
dengan asam amino dan amina.Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan rasa
asin air laut pada tubuh mereka.Untuk melakukan hal ini, ikan dan makhluk
laut mengandalkan senyawa organik trimetilamina N-oksida (TMAO).

Penyebab bau amis pada ikan juga disebabkan oleh dekomposisi


kandungan amonia (senyawa belerang dan bahan kimia hasil penguraian
asam amino). Otot ikan mengandung zat trimetillamin oksida atau TMAO,
terurai menjadi trimetilamina dan dimetilamina. Kedua campuran senyawa
inilah yang menimbulkan bau amis pada ikan. Selain itu,daging dan otot ikan
juga terbuat dari jenis protein miofibril yang berbeda dan akan lebih cepat
membusuk dan mengurai, karena aksi enzim dan bakteri di dalamnya.

Senyawa trimetilamina yang terpecah kemudian menimbulkan bau amis


pada ikan. Bau ini tercium agak menyengat dan membuat sebagian orang
merasa jijik. Namun, bau itu merupakan bau yang biasa dan tidak
menimbulkan efek apapun terhadap daging ikan, kecuali jika bau berubah
menjadi bau busuk, yang menandakan bahwa ikan sudah mulai busuk dan tak
layak untuk dikonsumsi.

Adapun kandungan yang bisa mengurangi bau pada ikan adalah asam
askorbat dan kasein,bahan tersebut terbukti dapat merangsang trimetilamina
untuk mengikat air, sehingga mudah untuk dibersihkan. Dengan demikian,
bau amis akan berkurang dan tidak tercium oleh hidung.

Contoh bahan yang mengandung asam askorbat ialah jambu biji ,kentang,
tomat, brokoli dan bayam. Asam askorbat merupakan suatu antioksidan yang
juga termasuk bahan pengawet, karena mampu mencegah bau yang tidak
sedap.

Selain, asam askorbat ada juga kandungan yang dapat merangsang


trimetilamina, kandungan tersebut ialah kasein yang banyak terdapat pada
susu.Meskipun menambahkan susu ke ikan tidak selalu terdengar menggugah
selera, hal ini dinilai efektif untuk menghilangkan bau amis itu.

Cara menghilangkan bau amis pada ikan ini mungkin terdengar mustahil.
Pasalnya, susu hewani mungkin juga terasa amis bagi beberapa orang. Namun,
penggunaan susu untuk menghilangkan bau amis ini bisa dijelaskan secara
ilmiah pula. Jadi, saat menuangkan susu, sebenarnya sedang membuang ikatan
senyawa trimetilamina dari tubuh ikan.

2. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori yang dikumpulkan, peneliti menarik
kesimpulan sementara bahwa:
 Ada pengaruh bahan yang mengandung senyawa asam askorbat dan
kasein terhadap ikan kembung (banyar) jika ikan tersebut. Didiamkan
selama beberapa menit bersama dengan bahanyang mengandung
senyawa asam akorbat dan kasein maka bau amis dari ikan tersebut
bisa berkurang.
 Ada pengaruh bahan yang mengandung senyawa asam askorbat dan
kasein terhadap ikan kembung (banyar) jika ikan tersebut. Didiamkan
selama beberapa menit bersama dengan bahan yang mengandung
senyawa asam askorbat dan kasein maka ada sebagai bahan
mempengaruhi rasa ikan.
 Ada pengaruh waktu saat ikan kembung (banyar) didiamkan bersama
bahan yang mengandung senyawa asam askorbat dan kasein, semakin
lama ikan tersebut didiamkan dengan bahan yang mengandung
senyawa asam askorbat dan kasein maka bau amis pada ikan lebih
berkurang, namun bisa saja merubah rasa asli dan ikan tersebut.

D. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimental tujuanya untuk
membuktikan kebenaran bahwa kandungan asam askorbat dan kasein bisa
mengurangi bau amis pada ikan tanpa menghilangkan rasa asli dari ikan itu
sendiri. Selain itu, metode eksperimental juga dilakukan dalam mengolah bahan
yang memiliki asam askorbat dan kasein yang tinggi sehingga diperoleh
kandungan asam askorbat dan kaseinya.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan studi
pustaka. Teknik observasi bertujuan untuk mengamati sejauh mana asam
askorbat dan kasein bisa mengurangi rasa amis pada ikan tanpa menghilangkan
rasa asli dari ikan. Teknik studi pustaka bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai asam askorbat, kasein dan dan trimetilamina lebih dalam sehingga,
bisa melancarkan proses kegiatan. Teknik studi pustaka juga digunakan untuk
melakukan tinjauan umum dari karya literatur literatur yang diterbitkan
sebelumnya
Adapun cara untuk mengolah bahan yang memiliki kandungan asam
askorbat dan kasein yaitu:
1. Jambu biji
 Jambu biji yang dipilih adalah jambu biji yang muda, lalu dikupas
kulitnya.
 Jambu biji yang telah dikupas kulitnya kemudian dicuci dan
dihaluskan menggunakan lesung.
 Setelah, halus lumuri jambu biji kedalam permukaan ikan.
2. Tomat
 Tomat dicuci bersih, kemudian dipotong menjadi 4 bagian.
 Tomat doperas hingga keluar cairanya dan dilumuri ke permukaan
ikan.
3. Kentang
 Kupas kulit kentang, lalu cuci bersih
 Tumbuk kentak sampe halus
 Lumuri permukaan ikan dengan kentang yang sudah dihaluskan.
4. Bayam
 Cuci bayam, lalu potong potong.
 Tumbuk sampai halus.
 Lumuri permukaan ikan dengan bayam yang sudah dihaluskan.
5. Susu
 Pilih susu yang plain.
 Tuangkan susu plain ke ikan, hingga permukaan ikan tertutupi.

Ikan yang digunakan pada percobaan kali ini adala ikan banyarra
yang dibeli dihari yang sama. Ikan yang sudah diberi jambu biji,
tomat, kentang, bayam, susu didiamkan dalam waktu yang berbeda
yaitu didiamkan selama 5 menit dan 10 menit, agar peneliti lebih
mengetahui waktu yang dibutuhkan asam askorbat dan kasein bekerja
dalam mengurangi bau amis pada ikan.

E. Pembahasan

 Gambaran Umum
Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan ikan kembung
(banyar), ikan kembung (banyar) adalah nama sekelompok ikan laut
yang tergolong ke dalam genus rastrelliger, famili Scombridae.
Meskipun bertubuh kecil, ikan ini masih sekerabat dengan tenggiri,
tongkol, tunal, madidihan, dan makerel. Di Sumatra barat dikenal
sebagai ikan dengan nama lema atau tatare, di Makassar disebut banyar
atau banyara. Dari sini didapat sebutan kembung banyar.
Kembung termasuk ikan pelagis kecil yang memiliki nilai
ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup
penting bagi nelayan lokal.
Adapun bahan yang digunakan peneliti selain ikan kembung
(banyar) adalah ( jambu biji, tomat, kentang, bayam, susu). Kelima
bahan ini digunakan sebagai bahan untuk menguji ikan kembung
(banyar). Kelima bahan ini dipilih karena mengandung senyawa yang
bisa mengikat trimetilamina pada ikan kembung (banyar) sehingga dapat
mengurangi bau amis dari ikan.
Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut
vitamin C, selain asam askorbat yang berbentuk bubuk kristal kuning
keputihan yang larut air dan memiliki sifat sifat antioksidan. Kandungan
ini bisa ditemukan padabuah yang memiliki rasa yang asam dan beberapa
jenis sayuran.
Kasein merupakan salah satu jenis protein yang sumber utamanya
berasal dari produk susu. Pada susu protein yang terkandung adalah 20%
whey dan 80% kasein. Seperti protein hewani lainya, kasein memiliki
kandungan asam amino leusin yang cukup tinggi .
 Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, kami memperoleh data yang disusun
dalam tabel berikut.

Bau Rasa
Bahan
5 menit 10 menit 5 menit 10 menit
B SB TB B SB TB B SB TB B SB TB
Jambu biji    

Tomat    

Kentang    

Bayam    

Susu    

Ket :

B : Berubah

SB : Sedikit berubah

TB : Tidak berubah

 Uji Hipotesis
Setelah melakukan penelitian membandingkan dengan dugaan sementara
(hipotesis), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dibuat sama dengan
hasil penelitian yang dilakukan.

F. Kesimpulan
kesimpulan yang dapat ditarik dalam karya ilmiah yang berjudul "Pemanfaatan Asam
Askorbat Dapat Mengurangi Bau Amis Pada Ikan" setelah melakukan penelitian adalah
penelitian ini dapat dikatakan kurang berhasil dikarenakan ada beberapa bahan yang
kurang efektif dalam mengurangi bau amis pada ikan.Namin,beberapa bahan lainnya bisa
dikatakan terbukti dalam mengurangi bau amis pada ikan tanpa mengurangi rasa asli dari
ikan.
G. Lampiran
H. Daftar Pustaka
Admin. (2021). Kenali Kasein, Salah Satu Protein terbaik Yang Bermanfaat Untuk Otot.
NaturalFarm.

Ambari, M. (2017). Masyarakat Indonesia Semakin Suka Makan Ikan?. Jakarta :


MONGABAY.

Arnaiz. Thea (2022). Inilah Penjelasan ilmiah Kenapa Ikan Berbau Amis, Sudah Tahu?.
Bobo.grid.id.

Fadli. Rizal. (2022). Kenalan Dengan Asam Askorbat dan Manfaatnya.halodoc.


Reporter. Fimela (2022). 4 Cara Mudah dan Ampuh Hilangkan Bau Amis Pada Ikan.
Fimela. Com.

Samiddi, Aprilia, Lika. (20220. Vitamin C (Asam Askorbat). Hello sehat.

Zulfikar. Fahri. (2022). “Kenapa ikan bau amis?”. Detikedu.

Anda mungkin juga menyukai