PENDAHULUAN
Penilaian kinerja karyawan merupakan suatu instrumen manajemen SDM untuk menilai karyawan
sebagai dasar dalam kegiatan pengembangan karir, mutasi, promosi, rotasi, pelatihan, terminasi, dan
kompensasi yang diberikan. Penilaian kinerja karyawan adalah suatu bentuk penilaian terhadap hasil
kerja karyawan dengan membandingkannya dengan standar penampilan yang diharapkan. Penilaian
kinerja karyawan ini harus dipergunakan secara terus menerus untuk menilai kualitas pelayanan dan
berusaha memperbaiki kinerja karyawan.
TUJUAN
1. Menyediakan kesempatan bagi atasan dan bawahan untuk bersama-sama meninjau prilaku
bawahan yang berkaitan dengan pekerjaan.
2. Mengetahui sejauh mana prestasi kerja Karyawan yang telah dicapai dalam waktu tertentu.
3. Mengidentifikasikan bawahan / Karyawan sesuai dengan kebutuhan dalam pembinaan, pendidikan
dan ketrampilan.
4. Memberikan motovasi kerja dalam hal meningkatkan disiplin kerajinan, loyalitas dan dedikasi.
5. Menyediakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan tentang promosi dan gaji.
PENILAI
1. Penilai I : Atasan karyawan yang akan dinilai
2. Penilai II : Atasan Penilai I
1
7. Prakarsa
8. Penggunaan alat/ pemeliharaan alat
9. Kemampuan memimpin
a. Nilailah faktor-faktor yang ada pada pedoman penilaian satu persatu dengan seobyektif
mungkin / apa adanya.
b. Janganlah dipengaruhi oleh suatu kesan atau kejadian tertentu dalam masalah seorang
Karyawan, penilaian hendaklah mencakup hasil pekerjaan dan kondite selama periode
penilaian.
c. Perasaan pribadi hendaknya tidak mempengaruhi penilaan.
d. Hindarkan bahwa salah satu segi yang menonjol dapat mengaburkan penilaiaan secara
keseluruhan.
2
e. Kemampuan yang nampak akan tetapi tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang
menjadi tugasnya hendaknya jangan dipakai untuk menilai, kecuali sebagai salah satu
pertimbangan untuk kemungkinan promosi.
f. Lamanya masa kerja tidak mempengaruhi penilai terhadap penilaian.
b. Persiapan wawancara
1) Mengumpulkan data-data, mempelajari uraian tugas dan parameter yang dinilai,
bandingkan prestasi kerjanya dengan parameter tersebut.
2) Menyiapkan Karyawan yang akan dinilai dalam arti memberitahu sebelumnya,
tekankan bahwa tinjauan penilaian dimaksudkan untuk membantu mengetahui
prestasi kerja seorang Karyawan.
3) Memilih waktu dan tempat yang tepat.
c. Saat wawancara
3
1) Cara pendekatan hendaknya dimulai dengan pembicaraan mengenai semua segi
yang positif dari Karyawan yang dinilai. Pemberian pujian untuk hal yang baik sama
pentingnya dengan kritik yang dilontarkan terhadap hal-hal yang kurang baik.
2) Selama wawancara berlangsung hendaknya selalu dijaga suasana ramah dan
menunjukan penuh pengetian.
3) Bahan yang disampaikan selama wawancara adalah bahan yang confidential /
rahasia, jangan dibicarakan dengan Karyawan lain.
4) Wawancara hendaknya bersifat 2 arah, Karyawan yang dinilai diberi kesempatan
untuk memberikan komentar terhadap hasil penilaian dirinya.
5) Semua pertanyaan Karyawan hendaknya diusahakan agar bisa dijawab secara
langkap, sedapat mungkin jangan sampai ada yang masih belum terselesaikan. Jika
dari pembicaraan tersebut ada input baru yang bisa merubah hasil penilaian rubahlah
segera.
6) Dalam wawancara, pembicaraan sebaiknya jangan dibatasi dengan hal-hal yang
langsung dengan penilaian saja, dapat saja kesempatan ini dimanfaatkan untuk
membicarakan hal-hal lainnya atau keluhan yang ada. Wawancara dijadikan suatu
kesempatan untuk membina Human Relation yang baik.
7) Wawancara hendaknya diakhiri dengan suasana persahabatan. Jika seorang
Karyawan tetap tidak puas dengan hasil penilaian yang diadakan berikan kesempatan
untuk membicarakan lebih lanjut hal tersebut dengan atasan dari penilai ( Penilai II ).
1. TAHAP PERTAMA
Adalah penilaian yang dilaksanakan dimasing-masing unit kerja / dilapangan.
Prosedur peniliaian pada tahap pertama.
4
a. Penilai I adalah atasan langsung Karyawan, penilai II adalah atasan penilai I
b. Penilai harus sudah memahami cara menilai dan parameter tiap faktor yang dinilai sebagai patokan menilai.
c. Pengisian formulir penilaian kinerja yang dibagikan oleh sub bagian SDM.
d. Diskusikan hasil penilaian antara penilai dan atasan penilai, dilanjutkan dengan penyampaian hasil
penilaian pada Karyawan yang bersangkutan, kemudian ditanda tangani bersama. ( yang dinilai dan
penilai)
e. Pengiriman formulir penilaian kinerja ke bagian SDM dilakukan secara rahasia atau tertutup oleh
kepala instalasi / bagian / bidang / pejabat penilai.
2. TAHAP KEDUA
Adalah proses penghitungan di sub bagian SDM
Prosedur penilaian pada tahap kedua.
a. Penerimaan formulir penilaian kinerja dari seluruh bagian
b. Besar kecilnya skala pemeringkatan sudah merupakan suatu nilai yang konstan atau tetap, dan
disahkan oleh Direktur.
1 LUAR BIASA, Skala 100 – 90 dan diakui oleh orang lain sebgai unjuk kerja
superior.
5
Hasil kerja dalam tiap posisi persyaratan jabatan
berada di atasnya. Unjuk kerjanya memiliki kualitas
yang istimewa dan secara konsisten selalu
mencapai prestasi di atas standar
5 TIDAK MEMUASKAN, skala di bawah 60 dan harus segera ditingkatkan. Tidak ada kenaikan
merit harus diperlakukan untuk Karyawan ini.
6 TIDAK DAPAT DINILAI Tidak dapat terapkan atau terlalu cepat dinilai.