Pola Peledakan
Pola Peledakan
Pola Peledakan
Dalam operasi peledakan perlu perhitungan detail untuk menghasilkan material blasting
yang baik dan maksimal. Baik buruknya hasil peledakan akan sangat ditentukan oleh “mutu”
lubang bor.
“Mutu” lubang bor dalam hal ini ditinjau dari segi :
a. Keteraturan tata letak lubang bor.
b. Penyimpangan arah dan sudut pemboran
c. Kedalaman dan kebersihan lubang bor.
Secara spesifik tinggi jenjang maksimum ditentukan oleh peralatan lubang bor dan alat muat
yang tersedia. Ketinggian jenjang disesuaikan dengan kemampuan alat bor dan diameter lubang.
Pemilihan diameter lubang bor tergantung pada tingkat produksi yang diinginkan. Ada 3 kriteria
yang menentukan dalam pemilihan diameter lubang bor yaitu ketersediaan alat bor, kedalaman
yang akan diledakkan dan jarak terdekat terhadap bangunan. Secara praktis hubungan antara
lubang bor dengan ketinggian jenjang dapat diformulasikan sebagai berikut :
K = 0,1 – 0,2 d
” Semakin Tinggi muka kerja maka semakin diperlukan keakuratan dalam pemboran ”.
Hal itu karena, pada kegiatan pemboran lubang ledak, tinggi muka kerja sangat berpengaruh
terhadap nilai dari geometry peledakan ( diameter lubang,burden,spacing,tinggi jenjang,sub
drilling,stemming). Sehingga diperlukan keakuratan dalam perhitungan geometry peledakan agar
hasil peledakan sesuai dengan apa yang di inginkan ( tidak terdapat kejadian adanya bidang yang
belum hancur sempurna )
Tinggi muka kerja berpengaruh pada :
Kemampuan alat muat
Kemampuan alat bor
Kestabilan lereng, semakin tinggi muka kerja,kestabilan lereng akan semakin rentan.
Geometry peledakan
Biasanya tinggi jenjang berkisar antara :
K = Tinggi jenjang
B = Burden
Atau bila dibanding dengan diameter lubang bornya maka tinggi jenjang berkisar antara :
K = Tinggi jenjang
D = Diameter lubang bor