Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN IPTEKS

Aplikasi Biomekanika Nomor Lari 100 Meter Cabang Olahraga Atletik

Rima Mediyana Sari

Abstrak
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang berkembang saat ini. Dalam cabang atletik
terdapat beberapa nomor perlombaan. Salah satu nomor yang paling bergengsi dalam cabang
olahraga atletik adalah lari 100 meter. Suatu analisa struktural prestasi lari 100 meter dan
kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaikinya harus dilihat sebagai suatu kombinasi
yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan energetik yang paling bergengsi
untuk cabang atletik adalah lari 100 meter.
Lari 100 meter yang lain mengikuti pola dasar yang sama, tetapi panjang dan pentingnya tahapan
relatif bervariasi seperti karakteristik/sifat-sifat kecepatan. Teknik ini adalah sangat kritis terhadap
prestasi selama suatu lomba lari sprint. Melalui tahapan lomba tuntutan teknik sprint beragam
seperti halnya aktivitas pada otot-otot, pola waktu mereka dan aktivitas metabolik para atlet.
Konsep biomekanika pada cabang olahraga atletik nomor lari 100 meter meliputi;
Gerak Linier dan Gerak Rotasional, Kecepatan dan Percepatan, Momentum, Hukum Newton,
Aspek Biomekanika Pada Posisi Start.

Kata Kunci :biomekanika, lari 100 meter, atletik


PENERAPAN IPTEKS

PENDAHULUAN transisi tujuan utamanya adalah untuk


Karakteristik Lari 100 Meter mengembangkan kecepatan dari suatu sikap
Atletik adalah salah satu cabang olahraga diam di tempat dan kekuatan adalah
yang berkembang saat ini. Dalam cabang istimewa penting bagi teknik yang efektif.
atletik terdapat beberapa nomor perlombaan. Dalam tahap kecepatan maximum tujuannya
Salah satu nomor yang paling bergengsi adalah untuk memaksimalkan kecepatan
dalam cabang olahraga atletik adalah lari 100
meter. Suatu analisa struktural prestasi lari
100 meter dan kebutuhan latihan dan
pembelajaran untuk memperbaikinya harus
dilihat sebagai suatu kombinasi yang
kompleks dari proses-proses biomekanika,
biomotor, dan energetik yang paling
bergengsi untuk cabang atletik adalah lari
100 meter (Purnomo dan Dapan, 2011:33).
Nomor lari 100 meter merupakan nomor yang
membutuhkan kecepatan. Untuk memperoleh
kecepatan yang maksimal, sangat
dibutuhkan efisiensi dari kontraksi yang kuat
dan cepat dari otot, yang kemudian akan
dirubah menjadi gerakan halus dan lancer
(Purnomo dan Dapan, 2011:32). gerakan-gerakan siklus dan disini mobilitas
Lari 100 meter adalah lari yang dilakukan dan koordinasi inter dan intra otot-otot
dengan secepat-cepatnya dengan kecepatan (muskuler) menjadi faktor-faktor dominan.
yang maksimal mulai dari start hingga finish Dalam tahap pemeliharaan kecepatan
untuk menempuh jarak 100 meter dalam tujuannya adalah untuk menunda
waktu yang sesingkat-singkatnya. Faktor kecenderungan mekanik dan teknik lari sprint
utama yang berperan dan perlu diperhatikan untuk merincinya dikarenakan faktor
dalam lari 100 meter adalah kecepatan dari kelelahan otot dan sistem syaraf dan pada
pelari itu sendiri. Bompa (1990:314) titik ini daya tahan-kecepatan menjadi
mengemukakan bahwa kecepatan prioritas (IAAF, 2001:21-22).
merupakan salah satu kemampuan
biomotorik yang sangat penting dilakukan Aplikasi Biomekanika pada Nomor Lari 100
dalam berolahraga yaitu: kecepatan atau Meter
kapasitas berpindah, bergerak secepat Gerak Linier dan Gerak Rotasional
mungkin. Gerak linier adalah gerakan sepanjang garis
Lari 100 meter bila dilihat dari tahap-tahap lurus dan gerak rotasional adalah gerakan
berlari terdiri dari beberapa tahap, yaitu: mengelilingi sebuah as rotasi. Di atletik,
1) Tahap reaksi dan dorongan (reaction and biasanya terjadi kombinasi antara gerakan
drive) linier dan rotasional dan yang disebut
2) Tahap percepatan (acceleration) gerakan umum (general motion). Misalnya,
3) Tahap transisi/perubahan (transition) badan seorang pelari 100 meter bergerak
4) Tahap kecepatan maksimum (speed linier tetapi gerak ini disebabkan oleh gerak
maximum) rotasional dari kaki-kaki pelari (IAAF,
5) Tahap pemeliharaan kecepatan 1993:31).
(maintenance speed) Kecepatan dan Percepatan
6) Finish (Purnomo dan Dapan, 2011:33). Kecepatan memberitahukan kita betapa
Lari 100 meter yang lain mengikuti pola dasar kencang suatu benda bergerak. Benda ini
yang sama, tetapi panjang dan pentingnya mungkin badan manusia atau alat lempar.
tahapan relatif bervariasi seperti Kecepatan menunjukkan kepada kita betapa
karakteristik/sifat-sifat kecepatan. Teknik ini cepat suatu benda itu bergerak dan ke arah
adalah sangat kritis terhadap prestasi selama mana. Seorang sprinter mungkin akan
suatu lomba lari sprint. Melalui tahapan menempuh jarak 100 meter dalam waktu 10
lomba tuntutan teknik sprint beragam seperti detik. Kecepatan gerak horizontal ini
halnya aktivitas pada otot-otot, pola waktu ditentukan dengan membagi jarak yang
mereka dan aktivitas metabolik para atlet. ditempuh dengan waktu yang dipakai
Dari tahap reaksi sampai kepada tahap menempuhnya. Dalam contoh ini 100 meter
dibagi 10 detik dan membentuk kecepatan 10
PENERAPAN IPTEKS

meter/detik. Bila berlomba pada suatu jarak kakinya menggunakan kekuatan/gaya


kecepatan akan berubah. Pada garis start terhadapnya (IAAF, 1993:34).
seorang pelari tidak dapat bergerak karena
kecepatannya 0. Sesudah pistol-start Hukum Newton II :
ditembakkan seorang pelari akan “Percepatan suatu benda adalah
memperoleh kecepatan atau percepatan. seimbang/sebanding dengan kekuatan yang
Percepatan memberitahukan kita betapa menyebabkan dan terjadi searah dengan
kencang kecepatan sesuatu itu berubah. bergeraknya kekuatan itu”.
Percepatan lari mungkin sampai mencapai Lebih besar kekuatan/gaya berarti lebih
kecepatan maximum, seperti dalam 100 banyak percepatan. Seorang sprinter
meter atau sampai suatu kecepatan yang melakukan percepatan lari dari start-block
optimal untuk event itu (IAAF, 1993:31). adalah sebanding dengan kekuatan yang
dikenakan terhadap start-block. Lebih besar
gaya yang dikenakan, maka percepatannya
Seorang atlet yang berlari pelan, kehilangan akan lebih besar meninggalkan start-block
kecepatan dan dikatakan dia dalam (IAAF, 1993:34).
perlambatan. Kalau kita melihat grafik diatas,
kita tahu adanya phase awal percepatan. Ini Hukum Newton III :
diikuti oleh kecepatan maximal lari sprint dan “Terhadap setiap aksi selalu terjadi reaksi
akhirnya suatu phase perlambatan pada saat yang sama dan berlawanan”.
si atlet merasakan kelelahan (IAAF, Seorang pelari menggunakan kekuatan
1993:32). terhadap tanah. Ini menimbulkan kekuatan
reaksi yang sama dan berlawanan arah yang
Momentum menggerakkan badan diatas tanah (IAAF,
Momentum adalah kuantitas gerakan yang 1993:35)
dimiliki tubuh sebagai hasil dari berat dan
kecepatan. Dalam tubuh manusia dapat
terjadi pemindahan momentum dari bagian DAFTAR PUSTAKA
badan yang satu ke yang lain. Momentum Bompa, Tudor O. 1990. Theory and
siku adalah kuantitas gerakan putar atau siku Methodology of Training The Key to
dimiliki badan dan sebagai hasil moment Athletic Performance. Ubuque Lowa:
inertia (kelembaman) dan kecepatan putar. Kedall Hunt.
Bila badan berputar maka moment IAAF. 1993. Pedoman Dasar Melatih Atletik,
kelembaman/inertia sebanding besarnya Alih Bahasa Suyono. Jakarta: PB
dengan besarnya. Bila lengan dibengkokkan PASI.
pada lari sprint, moment IAAF. 1993. Pengenalan Kepada Teori
kelembaman/inertianya adalah lebih kecil dari Pelatihan. Jakarta: PB PASI.
pada bila lengan tetap lurus. Suatu badan IAAF. 2001. Start, Sprint, Estafet & Lari
yang berputar memiliki suatu kuantitas gerak Gawang, Alih Bahasa Suyono. Sistem
atau momentum dan setiap pengurangan Pendidikan & Sertifikasi Pelatih Atletik
moment inertia akan menyebabkan (SP & SPA).
percepatan untuk menambah kecepatan Purnomo, Eddy., Dapan. 2001. Dasar-dasar
berputar. Pada lari sprint azas ini Gerak Atletik. Yogyakarta: Alfamedia
mempengaruhi gerakan lengan dan gerak
kembalinya kaki. Setiap penambahan
moment inertia mempunyai pengaruh
berlawanan mengurangi kecepatan berputar
(IAAF, 1993:32).

Hukum Newton
Hukum Newton I :
“Semua benda akan terus menerus dalam
keadaan berhenti atau bergerak
seragam/sama dalam garis lurus kecuali jika
dikenai kekuatan luar/external padanya”.
Apa aplikasinya hukum ini? Seorang sprinter
tidak akan bergerak dari start-block sampai
PENERAPAN IPTEKS

Anda mungkin juga menyukai