JURNAL ILMIAH
Disusun Oleh
SAMUEL HARJANTO
NIM : 105060401111004
JURNAL ILMIAH
Disusun Oleh
SAMUEL HARJANTO
NIM : 105060401111004
x
k n 2
tunggal dan flow duration curve ij xi x j x
majemuk ? i 1 j 1
k 1 k x j x
F2 = n 2 2. Melakukan uji konsistensi data
j 1
dengan uji lengkung massa ganda.
Data yang digunakan adalah data
x
k n 2
ij xi x j x komulatif dari Stasiun Hujan
i 1 j 1
Pringkuku dan Stasiun Hujan
dengan : Donorejo. Gambar lengkung massa
X1 = harga rata-rata ganda disajikan pada Gambar 1 di
bulan i bawah.
Xj = harga rata-rata
bulan j
X = harga rata-rata
keseluruhan
X1j = pengamatan untuk
bulan I pada tahun j
n = banyak pengamatan
perbulan
k = banyak bulan
c) Membandingkan Fhitung
dengan Ftabel, dengan
hipotesis : Gambar 1. Lengkung Massa Ganda
Jika Fhitung < Ftabel, berarti Sta Hujan Pringkuku
homogen. terhadap Sta. Hujan
Jika Fhitung > Ftabel, berarti Donorejo.
tidak homogen 3. Melakukan perhitungan evaporasi
o Uji T potensial dengan membandingkan 3
Merupakan uji yang dilakukan metode yaitu Metode Blanney-
untuk melihat atau menunjukkan Criddle, Metode Radiasi, dan Metode
kestabilan nilai rata-ratanya, Penman untuk mendapatkan nilai
dengan membandingkan Ttabel dan evaporasi potensial terbesar yang
Thitung yang diperoleh (Soewarno, berhungan dengan nilai ketersediaan
1995:96). debit nantnya pada metode F.J.
Mock. Beberapa metode diatas
[ x1 x 2 ] memeliki prinsip umum yang sama
t
1 1 yaitu (Lily Montarcih, 2010:21) :
. Eto = c . Eto*
N1 N 2
dengan :
dengan : Eto = evapotranspirasi potensial
x1 = rerata dari sampel x (mm/hari).
1
x 2 = rerata dari sampel x c = faktor koreksi
2 Eto* = evaporasi (mm/hari)
s1 = standar deviasi sampel x1 4. Melakukan pembangkitan data debit
s2 = standar deviasi sampel x2 dengan Metode F.J. Mock. Data
N1 = ukuran sampel x1 curah hujan yang dipilih berasal dari
N2 = ukuran sampel x2 Stasiun Pringkuku dikarenakan
Hipotesa : memberikan pengaruh terbesar pada
Jika Thitung < Ttabel, berarti berasal DAS yang direncanakan (Lily
dari populasi yang sama. Montarcih, 2010:206).
Jika Thitung > Ttabel, berarti tidak 5. Melakukan analisa debit andalan
berasal dari populasi yang dengan metode flow duration curve
sama. yang dibagi menjadi 3 yaitu flow
duration curve tunggal, flow duration 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
curve majemuk 2, dan flow duration Pada pengerjaan analisa
curve 3. perhitungan terbagi menjadi beberapa
6. Melakukan analisa perhitungan tahapan pengerjaan yaitu :
perencanaan bangunan pengambilan o Pengujian homogenistas data dengan
dengan debit andalan desain yang hasil uji F dan Uji T sebagai berikut :
sudah didapatkan dari analisa flow Stasiun Hujan Donorejo
duration curve. Standar perencanaan Fhitung = 0,496 dan Ftabel = 3,48
bangunan pengambilan berdasarkan Thitung = 0,496 dan Ttabel = 1,746
KP-02 (Bangunan Utama) seperti - dari hasil perhitungan diatas
pada Gambar 2 di bawah. didapat hipotesa bahwa data yang
tersedia seragan/homogenitas dan
berasal dari populasi yang sama.
Stasiun Hujan Donorejo
Fhitung = 0,297 dan Ftabel = 3,48
Thitung = 0,593 dan Ttabel = 1,746
- dari hasil perhitungan diatas
didapat hipotesa bahwa data yang
tersedia seragan/homogenitas dan
berasal dari populasi yang sama.
o Perhitungan evaporasi potensial yang
Gambar 2. Konfigurasi Bangunan nantinya akan berpengaruh pada
Pengambilan pembangkitan data debit metode F.J.
7. Melakukan analisa perhitungan daya Mock dengan metode Blanney-
dan energi dengan debit yang didapat Criddle, metode Radiasi, dan metode
dan tinggi jatuh yang sudah Penman. Metode yang dipilih adalah
ditentukan (Arismunandar, 2004:19). yang dapat memberikan nilai
Daya Teoritis = 9,81 x Q x Heff(kW) evaporasi terbesar yang disajikan
Daya Turbin = 9,81 x ηt x Q x Heff(kW) pada Tabel 1. Di bawah.
Daya Generator = 9,81 x ηg x ηt x Q x Tabel 1. Perhitungan Nilai Evaporasi
dengan 3 Metode
Heff (kW)
Bulan BC Radiasi Penman
dengan : Januari 4,8 4,4 5,4
Februari 4,8 4,4 7,3
P = daya yang dihasilkan (kW)
Maret 4,6 4,3 6,6
ηt = efisiensi turbin April 4,2 4,3 5,7
Mei 4,1 3,8 7,3
ηg = efisiensi generator
Juni 4,2 3,8 6,8
ρ = massa jenis air = 1000 (kg/m3) Juli 4,1 4,1 6,9
Agustus 4,5 4,8 10,3
Q = debit pembangkit (m3/dt)
September 4,9 4,9 15,8
Heff = tinggi jatuh efektif (m) Oktober 5,0 52 12,7
November 5,0 3,6 13,0
dngan rumus energi adalah :
Desember 5,0 4,3 10,8
dari hasil perhitungan diatas
. didapatkan hasil evaporasi terbesar
dengan : menggunakan metode Penman.
t = waktu yang dipengaruhi oleh o Melakukan pembangkitan data debit
kemungkinan kejadiannya. dengan data curah hujan Stasiun
Hujan Pringkuku, hari hujan, dan
hasil evaporasi dari metode Penman.
Data debit yang dibangkitkan adalah lengkung durasi aliran dengan
debit bulanan pada tahun 2003 - dilakukan pemilahan bulan
2012 basah 1 (Januari-Maret), kering
o Melakukan analisa debit andalan 1 (April-September), dan
dengan metode flow duration curve basah 2 (Oktober-Desember).
tunggal, flow duration curve Gambar flow duration curve
majemuk 2, dan flow duration curve majemuk 3 digambarkan pada
majemuk 3. Gambar 5. di bawah.
- Analisa flow duration curve
tunggal yaitu pengambaran
lengkung durasi aliran tanpa -
diadakan pemilahan musim
basah dan kering. Gambar flow
duration curve tunggal
digambarkan pada Gambar 3.
di bawah.