Update-Industry Farmasi PDF
Update-Industry Farmasi PDF
Kamboja 7.5%
Indonesia adalah pasar yang besar bagi industri
Vietnam 6.0% farmasi. Ada beberapa faktor yang menjadi driver
pertumbuhan industri farmasi nasional yaitu jumlah
Thailand 4.6%
penduduk Indonesia yang besar; kesadaran masyarakat
Filipina 4.4% yang semakin tinggi akan kesehatan; tingkat
perekonomian masyarakat yang terus meningkat; dan
Malaysia 4.0% akses kesehatan yang meningkat seiring implementasi
Indonesia 3.1%
BPJS Kesehatan. Sebagai tambahan, rasio healthcare
expenditure terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Brunei 2.5% Indonesia saat ini masih relatif rendah (3,1%) sehingga
potensi peningkatan masih cukup besar. Healthcare
Myanmar 1.8%
expenditure per kapita Indonesia diperkirakan akan
tumbuh sebesar 14% per tahun, dari USD108 pada 2012
Sumber: WHO, World Bank menjadi USD237 pada 2018. Dibandingkan dengan
negara-negara ASEAN lain, rasio healthcare expenditure
Pasar Farmasi Nasional terhadap PDB maupun healthcare expenditure per
Rp Tn kapita per tahun di Indonesia saat ini termasuk rendah.
80 Pasar farmasi nasional tumbuh rata-rata 12% per
CAGR
2010-2014 69 tahun (CAGR) pada periode 2010-2014. Besar pasar
12% farmasi nasional pada tahun 2015 sekitar Rp62-65
60 triliun, dan akan meningkat menjadi Rp69 trilyun pada
tahun 2016. Pada 1H15, obat resep (ethical)
mendominasi sekitar 61% pasar farmasi nasional dan
40 37 sisanya adalah obat bebas (over the counter/OTC).
Sebagai tambahan, obat resep dibedakan menjadi obat
patent, generik bermerk (branded generic) dan generik
20
berlogo (OGB).
Implementasi BPJS Kesehatan mendorong penggunaan
dan penjualan obat generik di masa yang akan datang.
Pangsa pasar OGB semakin meningkat, baik nilai
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015F 2016F
maupun volumenya. Pada 2Q15, pangsa pasar OGB
sebesar 9,5% dari total nilai penjualan obat di Indonesia
Sumber: Kalbe Farma, IMS Health ITMA YTD 12 2014 atau 11% dari total volume penjualan obat. Sebagai
perbandingan, pada 1Q14 pangsa pasar OGB baru
mencapai 7,9% dari total nilai penjualan obat atau
Market Share 10.4% dari total volume penjualan obat. Pertumbuhan
Nilai Obat di Indonesia nilai penjualan OGB pada 2Q15 mencapai 38,6% (YoY),
jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan total nilai
penjualan obat di Indonesia yang sebesar 9,7% (YoY).
Terkait implementasi BPJS Kesehatan, pricing power
41.0% 41.0% 40.5% 39.6% 39.3%
41.5% perusahaan farmasi swasta untuk OGB sangat
terbatas. Persaingan harga yang ketat untuk
mendapatkan harga terendah melalui e-catalog pada
49.6% 49.7% 51.7% 51.2%
akhirnya akan menguntungkan para produsen BUMN
50.6% 50.8%
farmasi yang telah memiliki izin produksi obat OGB dan
7.9% 8.2% 9.3% 9.9% 8.7% 9.5% mencapai skala produksi ekonomisnya.
Potensi pasar obat-obatan di Indonesia yang besar
1Q14 2Q14 3Q14 4Q14 1Q15 2Q15 mendorong laju investasi di sektor farmasi. Pada tahun
OGB Ethical & Branded Generic OTC
2015, total nilai realisasi investasi di sektor kimia dan
farmasi mencapai Rp45,2 triliun atau 8,3% dari total
Sumber: Kimia Farma (IMS Health)
realisasi investasi di Indonesia. Total nilai realisasi
investasi ini berasal dari investasi asing sebesar 54% dan
Persebaran Industri Farmasi di Indonesia, 2014
Unit
investasi domestik sebesar 46%. Sebagai tambahan,
5 2 1 pertumbuhan realisasi investasi domestik di sektor
23 239
30 kimia dan farmasi selama periode 2010-2015 sebesar
37
47 44,7% per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan
94 pertumbuhan investasi asing yang sebesar 19,8% per
tahun.
Struktur industri farmasi sangat terfragmentasi. Saat
Jawa Timur
Sumatera
Sumatera
Banten
DIY
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Total
ini di Indonesia terdapat sekitar 239 perusahaan farmasi
Selatan
Utara
hal 2
Quote of the Week
Aug-13
Oct-13
Feb-14
Aug-14
Oct-14
Feb-15
Aug-15
Oct-15
Feb-16
Apr-13
Dec-13
Apr-14
Dec-14
Apr-15
Dec-15
Jun-13
Jun-14
Jun-15
Sumber : Bloomberg
pemerintah Ease of Doing Business (EODB) atau
kemudahan berusaha di Indonesia.
Perluasan wilayah ekspor ke negara-negara Timur
Tengah serta Afrika Utara mendorong PT Merck
Indonesia melakukan ekspansi pabrik dengan
menambah fasilitas produksi tablet dan kapsul. PT
4
Rubber Merck Indonesia menargetkan pada 2018 kapasitas
3.5 (USD/Kg) produksi menjadi dua kali lipat. Kapasitas produksi
3
perusahaan saat ini mencapai 900 juta tablet dan kapsul
2.5
per tahun dengan utilisasi 77% atau sebesar 700 juta
2 tablet dan kapsul pada 2015. Ekspansi tersebut akan
1.5 dibagi menjadi empat tahap. Pada 2015 ekspansi
1 dimulai dengan menambah kapasitas infrastruktur
0.5 berupa fasilitas pembuatan produk solid atau tablet dan
0 kapsul, dilanjutkan pada tahun ini hingga 2017 dengan
Dec-13
Dec-14
Dec-15
Feb-13
Jun-13
Feb-14
Apr-14
Jun-14
Feb-15
Jun-15
Aug-15
Apr-13
Aug-13
Oct-13
Aug-14
Oct-14
Apr-15
Oct-15
Feb-16
Feb-14
Feb-15
Feb-16
Apr-13
Aug-13
Oct-13
Aug-14
Oct-14
Aug-15
Oct-15
Dec-13
Apr-14
Dec-14
Apr-15
Dec-15
Jun-13
Jun-14
Jun-15
hal 3
tabel commodities price movement (hal.4)
Commodities Unit Last Price* MoM Ytd YoY
Oil - London Exchange USD/barrel 34.9 4.9% -2.5% -43.6%
Oil - New York Exchange USD/barrel 32.7 -2.6% -11.6% -38.0%
Oil - US Crude Oil USD/barrel 35.3 -1.8% -8.3% -49.4%
Coal (Newcastle) USD/ton 49.1 2.2% 1.8% -13.1%
Aluminum (LME) USD/Ton 1590.0 3.2% -1.9% -12.6%
Copper (LME) USD/Ton 4706.0 3.7% 0.0% -20.1%
Nickel (LME) USD/Ton 8450.0 -1.7% -2.9% -41.5%
Tin (LME) USD/Ton 15875.0 14.2% 9.3% -12.2%
Gold (Composite) USD/troy oz 1230.2 10.2% 16.1% 1.6%
Platinum (NYMEX) USD/troy oz 923.1 5.8% 6.2% -22.0%
Pulp (FOEX PIX) USD/Ton 764.9 -1.8% -3.0% 1.9%
Rubber Tokyo (TOCOM) USD/kg 1.30 3.7% 6.1% -30.2%
Palm Oil (Malaysia FOB) USD/Ton 577.9 6.7% 13.1% -9.1%
Soybean (USDE) USd/bushel 862.5 -2.5% -0.8% -14.5%
Cocoa (ICE US) USD/Ton 2944.0 6.1% -8.4% 4.4%
* Closing date: 2/29/2016
Source: Bloomberg
tabel Composite Index (hal.4)
Composite Index Trading Day Closing Price Ytd YoY
Agricultural Index 2/29/2016 1707.7 -0.67% -25.64%
2/22/2016 1775.5 3.27% -22.68%
2/15/2016 1788.7 1.06% -22.36%
Mining Index 2/29/2016 835.0 2.95% -36.84%
2/22/2016 824.7 1.68% -37.61%
2/15/2016 799.1 -2.39% -41.21%
Basic Industries & Chemical 2/29/2016 411.6 0.92% -21.18%
Index 2/22/2016 408.1 0.06% -21.85%
2/15/2016 417.9 2.87% -18.94%
2/29/2016 1151.1 8.88% -15.08%
Miscellaneous Industries Index 2/22/2016 1142.5 8.06% -15.72%
2/15/2016 1179.9 8.28% -15.52%
Consumer Index 2/29/2016 2383.9 15.45% 6.18%
2/22/2016 2348.0 13.71% 4.58%
2/15/2016 2286.4 10.88% 2.37%
2/29/2016 473.5 -3.56% -18.47%
Property & Real Estate Index 2/22/2016 476.9 -2.86% -17.88%
2/15/2016 488.6 -2.00% -12.85%
2/29/2016 986.0 0.47% -12.69%
Infrastructure, Utilities, and
2/22/2016 975.9 -0.56% -13.59%
Transportation Index 2/15/2016 1003.7 2.31% -16.01%
Trade, Service and Investment 2/29/2016 829.1 -2.40% -18.52%
Index 2/22/2016 804.4 -5.31% -12.93%
2/15/2016 811.5 -5.11% -5.31%
Source: Bloomberg, Jakarta Stock Exchange
Disclaimer
Published by PT Bank Mandiri (Persero) which regulated by Indonesian Banking Regulatory. This document is for information purposes only. The
information and opinion in this document has been obtained from sources believed reliable, but no guarantee is given regarding its
accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. All opinion expressed here may not necessarily be shared by all
employees within Bank Mandiri and its group and are subject to change without notice. No part of this document may be reproduced in any
manner without written permission of Bank Mandiri. Additional information is available upon request.
hal 4