Anda di halaman 1dari 23

BAB III

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS
Nama Istri : Ny.L Nama Suami :Tn. T
Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Suku / bangsa : jawa/Indonesia Suku/bangsa : jawa/indonesia
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wirasuasta
Alamat : Jl.Kenari Jaya Alamat : Jl.Kenari Jaya
B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIVE)
Pada Tanggal : 08-01-2017 Pukul: 10.00 WIB Oleh : Bidan
1. Kunjungan saat ini : Pertama  Ulangan
2. Keluhan - keluhan : ibu mengatakan nyeri bagian pinggag yang
menjalar sampai ke bawah abdomen.
3. Riwayat Perkawinan :
 Perkawinan Pertama Umur : 22 tahun
 Status Perkawinan :  Syah
 Lama Perkawinan : 2 tahun
 Suami ke : 1(satu)
4. Riwayat Menstruasi
- Haid Pertama : Umur :13 tahun
- Siklus : 28 Hari  Teratur Tidak Teratur
- Banyaknya : Berapa kali ganti pembalut : 3 x ganti doek
- Keluhan :  Tidak Ada Nyeri Sakit
Kepala Pusing
- Lamanya : 7 Hari
- Sifat Darah : merah
- Bau : amis
5. Riwayat Gangguan Kesehatan Alat Reproduksi
- Keputihan :  Tidak Ada Ada Sebelum Hamil
Saat Hamil
- Infeksi :  Tidak Ada Ada Sebelum Hamil
Saat Hamil
- Gatal/Jamur :  Tidak Ada Ada Sebelum Hamil
Saat Hamil
- Tumor :  Tidak Ada Ada Sebelum Hamil
Saat Hamil

6. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas dan KB yang lalu


No Tgl Lahir Usia Jenis Tempat Komplikasi Penol BBL Nifas KB
/ umur kehamilan Persalin Persalin ong
an an Ibu Bayi BB Lac Kela Alat Lama
Lahir tasi inan
Hamil ini 35 minggu

7. Riwayat Kehamilan ini


 Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 05-05-2017
 Taksiran Persalinan (TTP) : 10-02-2018
 Keluhan - keluhan pada : Trimester I : Mual,muntah
Trimester II : Tidak ada
Trimester III : nyeri pinggang
 Pergerakan anak pertama sekali :
 Pergerakan anak 24 jam : kali

< 10 kali 10 – 20 kali >20 kali
Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam, dengan frekuensi :
< 15 detik > 15 detik

Keluhan – keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan)


Rasa lelah : Tidak ada
Mual dan muntah yang lama : Tidak ada
Nyeri perut : Tidak ada
Panas mengigil : Tidak ada
Sakit kepala berat / terus menerus : Tidak ada
Penglihatan kabur : Tidak ada
Rasa nyeri / panas waktu BAK : Tidak ada
Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya : Tidak ada
Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak ada
Nyeri kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Lain- lain (jelaskan) : Tidak ada
Obat – obatan yang dikonsumsi :  Medis Tradisional
8. Riwayat Kesehatan / Penyakit
 Jantung : Tidak ada
 Hipertensi : Tidak ada
 Diabetes : Tidak ada
 TBC : Tidak ada
 Ginjal : Tidak ada
 Asma : Tidak ada
 Epilepsi : Tidak ada
 Hati : Tidak ada
 Malaria : Tidak ada
 Penyakit Kelamin : Tidak ada
 HIV/AIDS : Tidak ada
9. Riwayat penyakit keluarga
Jantung : Tidak ada
Hypertensi : Tidak ada
DM : Tidak ada
Gameli : Tidak ada
Lain- lain : Tidak ada
10. Pola Pemunuhan Kebutuhan Sehari-hari
- Pola Makan
 Menu Makanan :  Nasi  Sayur  Lau 
Buah Dll
 Frekuensi : 3-4 kali /Hari
 Keluhan : tidak ada
 Pantangan : tidak ada
 Perubahan Pola Makan:  Menurun Meningkat
- Pola Minum
 Frekuensi : 8 kali
 Jumlah : 8 gelas /Hari
 Jenis Minuman : Air putih
 Keluhan : Tidak ada
 Pantangan : Tidak ada
- Pola Eliminasi : BAK : 7 kali/hari BAB : 1 kali/hari
 Frekuensi : 2 kali/hari – 1kali/hari
 Warna : kuning
 Bau :
 Konsistensi : lunak- cair
- Pola Aktivitas
Kegiatan Sehari-Hari : bersih rumah,nyapu rumah,nyuci
Istirahat/tidur : Siang : 1 jam, Malam : 5
jam
Seksualitas : Frekuensi : 1 x seminggu
Keluhan : Tidak ada
- Kebiasaan Sehari-hari
Merokok : Tidak ada
Minum-Minuman Keras : Tidak ada
- Personal Hygiene
 Mandi Berapa Kali : 2 kali/Hari
 Keramas : 3 kali /Minggu
 Ganti Baju : 2 kali/Hari
 Ganti Pakaian Dalam : 3 kali /Hari
 Jenis pakaian dalam :-
 Kuku :  Bersih Kotor
- Imunisasi
 TT 1 Tanggal : Tidak dilakukan
 TT 2 Tanggal : Tidak dilakukan
11. Riwayat psikososial
- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan :
Direncanakan Tidak Direncanakan
 Diterima Tidak Diterima
- Dukungan suami / keluarga terhadap kehamilan
 Ada dukungan Tidak ada dukungan
- Pengambilan keputusan dalam keluarga
 Suami Ibu Hamil Mertua / orang tua
- Tempat Bersalin : Rumah  Rumah Bersalin Rumah Sakit
- Petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan :
Dukun  Bidan Dokter

- Jumlah Keluarga yang tinggal satu rumah : 2 Orang
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIVE)
1. Keadaan Umum :  Baik Lemah
2. Kesadaran :  Compos Menti Koma
3. Pemeriksaan Fisik : BB Sekarang : 68 Kg, TB 160 cm, LILA 27 cm
BB sebelum hamil : 57 Kg
4. Tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg HR : 81x/i
RR : 22 x/i Temp :37,3˚C
5.Kepala : Kulit kepala :  Bersih Tidak Bersih
Distribusi Rambut :  Rata TidakMerata
Rambut : Rontok  Tidak Rontok
6. Wajah : Oedema : Ada  Tidak Ada
Closma gravidarum : Ada  Tidak Ada
Pucat : Ya  Tidak ada
7. Mata : Conjungtiva : Pucat  Merah Muda
Sklera Mata : putih
Oedem Palpebra : Ya Tidak
Gangguan Penglihatan/Rabun : Jauh Dekat
Kelainan : Ada, Sebutkan Tidak Ada
8. Hidung : Polip : Ada Tidak Ada
Pengeluaran : Ada, Sebutkan Tidak Ada
Alergi Debu : Ya Tidak
9. Mulut : - Bibir
Warna :  Merah Muda
Integritas Jaringan :  Lembab Kering Pecah-Pecah
: - Lidah
Kebersihan :  Bersih Tidak Bersih
Warna :
: - Stomatitis : Ada  Tidak Ada
: - Gigi : Karang gigi : Ada  Tidak Ada
Berlobang : Ya  Tidak Ada
: - Epulis pada gusi : Ada  Tidak Ada
: - Tonsil : Meradang  Tidak Meradang
: - Pharynx : Meradang Tidak Meradang
10. Telinga : - Serumen :  Tidak Ada Ada
: - Pengeluaran :  Tidak Ada Ada, jelaskan
: - Gangguan Pendengaran :
11. Leher : - Luka bekas operasi :  Tidak Ada Ada, jelaskan
: - Kelenjar thyroid : Membesar Tidakmembesar
: - Pembuluh limfe : Membesar  Tidak membesar
12. Payudara : - Bentuk/Simetris :  Ya Tidak
- Hiperpigmentasi Aerola : Ada  Tidak Ada
- Putting susu :  Menonjol Mendatar,
Masuk kedalam
- Pembesaran Kelenjar Limfe : Membesar  Tidak membesar
- Pengeluaran dari putting susu : Ada, sebutkan :  Tidak ada
13. Aksila : - Pembesaran kelenjar getah benih : Ada  Tidak ada
14. Abdomen
Inspeksi
- Pembesaran : Tidak simetris  Simetris
Memanjang Melebar
- Linea :  Nigra Alba
- Striae : Livide Albican
- Bekas luka operasi : Ada  Tidak ada
- Pergerakan janin :  Terlihat Tidak Terlihat Teraba Tidak teraba
Pemeriksaan khusus kebidanan
Palpasi
- Leopold I : TFU 30 cm, pada fundus uteri teraba memundar, unak,
kesannya bokong.
- Leopold II : pada sisi kiri abdomen ibu teraba bagian memanjang,dan
memapan kesannya (punggung bayi),dibagian sisi kanan abdomen ibu
teraba bagian kosong dan tonjolan-tonjolan kecil kesannya bagian
terkecil janin (siku-siku dan jari-jari bayi).
- Leopold III :pada bagian terbawah abdomen ibu teraba keras, bulat,
kesannya kepala
- Leopold IV : kepala belum masuk PAP.
- Kontraksi : Ada,  jelaskan Tidak Ada
kontraksi masih lemah
- Tinggi Fundus Uteri : 30 cm
Auskultasi : DJJ 138x/i Ada Tidak Ada
Punctum maksimum : kuadrat kiri,3 jari di atas pusat.
Frekuensi : 138 x/menit,  Regular Irregular
TBBJ : (30-12) x 155 = 2.790 gram
Pemeriksaan panggul luar
- Distansia spinarum : tidak dilakukan
- Distansia kristarium : tidak dilakukan
- Conjugata Eksterna : tidak dilakukan
- Lingkar Pinggul luar : tidak dilakukan
15. Pinggang (periksa ketuk : Costo-Vertebra-Angel-Tendeermes = CVAT)
Nyeri :  Tidak ada Ada.
16. Ekstremitasi
Oedem pada tangan / jari : tidak ada
Oedem ekstremitasi bawah : tidak ada
Varices : tidak ada
Refleks patella : tidak ada
17. Genitalia
Vulva : - Pengeluaran :  Tidak Ada Ada, jelaskan
: - Varices :  Tidak Ada Ada
: - Kemerahan/lesi :  Tidak Ada Ada
Perineum : - bekas luka/luka perut :  Tidak Ada Ada,jelaskan
Lain-lain, jelaskan
D. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
Hb : Tidak dilakukan pemeriksaan
Gol Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Hematokrit : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leukosit : Tidak dilakukan pemeriksaan
Protein Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan
Rhesus : Tidak dilakukan pemeriksaan
KGD adrandom : Tidak dilakukan pemeriksaan
II. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa : Ibu G1 P0 A0, usia kehamilan 35 minggu 1 hari intra uteri,
punggung kiri, presentasi kepala, tunggal, janin hidup, keadaan ibu dan
janin baik.
1. G1 P0 A 0
Ds :ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
Do :pada perut ibu terdapat linea nigra
2. Usia kehamilan 35 minggu
Ds : ibu mengatakan HPHT : 03-05-2017
Do : tanggal kunjungan : 08-01-2018
Cara menentukan usia kehamilan
Anamnese : 03-05-2017
08-01-2017 =
5 8 x 4 = 32 minggu
8 x 2 = 16 hari + 5 hari = 21 hari
= 3 minggu
= 35 minggu
3. Intra uteri
Ds :-
Do :adanya pembesaran abdomen sesuai dengan usia kehamilan.
Leopoad I : TFU 30 cm,bagian fundus teraba satu bagian yang
memundar, lunak, kesannya bokong.
4. Punggung
Ds : ibu mengatakan adanya tendangan bayi pada bagian kiri
abdomen ibu
Do :Leopold II : pada sisi kiri abdomen ibu terasa keras, memanjang,
memapan, kesannya punggung dan pada posisi kanan abdomen ibu
teraba bagian terkecil janin (siku-siku dan jari-jari bayi)
5. Presentasi
Ds : -
Do : Leopold III : Pada bagian bawah teraba keras bulat dan
Melenting (kesannya kepala) masih bisa digoyangkan.
Kepala belum masuk PAP
Ds :
Do:Leopold IV :bagian terbawah belum masuk panggul.
7. Janin hidup
Ds : ibu mengatakan adanya gerakan janin seperti menendang
Do : pergerakan janin terlihat dan teraba
DJJ : 138 x/i
8. janin tunggal
Ds :-
Do :ibu merasa ada gerakan janin pada salah satu sisi perut ibu
9. keadaan ibu dan janin
Ds :
Do : tanda vital TD : 120/80 mmhg RR : 22 x/i
HR : 80 x/i Temp : 37.50c
TB : 68kg TB : 160cm
TBBJ : ( 30-12)x 155
= 18 x 155
= 2,790 gram
b. Masalah : nyeri pinggang
c. Kebutuhan : 1. Istirahat secukupnnya
2. Pendidikan kesehatan tentang :
- Personal hygine
- Pola makan dan minum
- Kebutuhan cairan dan nutrisi
- Ketidaknyamanan pada trimester III
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI AKAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
1. Informasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
2. Berikan penkes tentang :
- Pemenuhan nutrisi dan gizi
- Personal haygiene
- Pola istirahat
- Tanda- tanda bahaya kehamilan
- ketidaknyamanan pada trimester III
3. Kunjungan ulang bila ibu merasakan ada keluhan
VI. PELAKSANAAN
1. Menginformasikan kepada tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
Vital sign : TD : 120/80 mmhg RR : 22x/i
Pols : 80x/i Temp : 37.5 0C
BB :68 Kg TB : 160 Cm
DJJ :138 x/i
TBBJ : 2.790 gram
Usia kehamilan : 35 minggu
2. Memberikan penkes tentang
- Pemenuhan nutrisi dan gizi
Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang mengandung
serat tinggi seperti mengkonsumsi sayuran hijau dan buah- buahan
setiap hari dan mengurangi makanan yang mengandung lemak dan
karbohidrat.
- Personal haygiene
Ibu harus memelihara kebersihan tubuh terutama pada daerah
genitalia seperti :
 Mencuci daerah kemaluan setiap habis BAB/ BAK dengan air
bersih dari atas ke bawah
 Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar menyeap
keringat
- Pola istirahat
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak terlalu
banyak mengerjakan pekerjaan yang berat,Tidur siang 2 jam dan
tidur malam 8 jam.
- Tanda – tanda bahaya kehamilan
Memberitahu ibu tanda- tanda bahaya kehamilan yaitu perdarahan
pervaginam, sakit kepala yang berlebihan, gangguan penglihatan,
oedema pada wajah dan tangan, nyeri abdomen dan janin tidak
bergerak.
- Ketidaknyamanan pada trimester III
Menginformasikan kepada ibu bahwa nyeri pada pinggang
disebabkan karena pembesaran rahim yang menekan kandung
kemih, akibat semakin turunnya kepala janin sehingga sakit perut
yang menjalar ke pinggang. Dan cara mengatasinya yaitu anjurkan
ibu untuk menggunakan posisi tidur yang baik di saat istirahat.
3. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulanh kembali jika ada keluhan.

VII. EVALUASI
1. Ibu mengatakan telah mengetahui hasil pemeriksaannya dalam keadaan
baik
2. Ibu mengatakan telah mengerti dengan penkes yang di berikan tentang
pemenuhan nutrisi dan gizi, personal hygiene, pola istirahat, tanda- tanda
bahaya kehamilan, dan ketidaknyamanan pada trimester III dan akan
melaksanakannya.
3. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang bila ibu merasakan ada keluhan
DOKUMENTASI KEBIDANAN

S :Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama


Ibu mengatakan nyeri pada bagian pinggang

O : Keadaan umum ibu dan janin baik


Vital sign : TD : 120/80 mmhg RR : 22x/i
Pols : 80x/i Temp :37.50C
BB :68 Kg TB :160Cm
DJJ : 138 x/i
TBBJ: 2.790 gram
Usia kehamilan : 35 minggu

A: Ibu G1 P0 A0,usia kehamilan 35 minggu, intra uteri, PUKI persentasi


kepala, janin hidup , tunggal, keadaan umum ibu dan janin baik.

P : 1. Informasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan


2. Berikan penkes tentang :
- Pemenuhan nutrisi dan gizi
- Personal haygiene
- Pola istirahat
- Tanda- tanda bahaya kehamilan
- ketidaknyamanan pada trimester III
3. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang bila ibu merasakan ada
keluhan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehamilan adalah hasil konsepsi didefenisikan sebagai pemantauan atara


sperma dan sel telur yang memandai awal kehamilan.peristiwa ini merupakan
rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma)ovulasi
(pelepasan telur),penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus
(sujiyatini dkk,2008).
Kehamilan letak sungsang adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong,kaki,atau kombinasi keduanya,letak sungsang bisa
menyebabkan komplikasi yang mungkin dapat terjadi adalah solusio
plasenta,komplikasi pada tali pusat,perdarahan,ketuban pecah dini yang dapat
menyebabkan kematian ibu.
Menurut hasil survey departeman kesehatan Indonesia ,AKI di Indonesia
masih berada pada angka 228/100.000 kelahiran hidup,kejadian kematian bersalin
sebesar 49,5%,hamil 26,0%,nifas 24% (dinkes 2011).
Penyebab utama angka kematian ibu (AKI) masih tetap trias penyebab
kematian yaitu berupa perdarahan (60%), infeksi (25%) dan gestosis (15%).
penyebab lainnya hanya menimbulkan (5%) kematian maternal dan perinatal
(manuaba, 2007).
Kehamilan letak sungsang sering terjadi pada pertengahan trimester
kedua,secara kasar seperempat fetus berada dalam letak sungsang pada 28-30
minggu,hanya 80% . presentasi berkurang,maka perlu dilakukan pemeriksaan
palpasi abdomen melalui ante natal care (wiknjosastro,2010).
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh prematuritas
karena bentuk rahim relative kurang lonjong,air ketuban masih banyak dan kepala
relatif besar. Hidramnion karena anak mudah bergerak,plasenta previa karena
menghalngi turunnya kepala ke dalam pintu panggul.bentuk rahim yang
abnormal,kelainan bentuk kepala kedalam pintu atas panggul
Peran bidan upaya menurunkan AKI adalah menghidari terjadinya
komplikasi bagi ibu dan bayinya.untuk mengurangi terjadinya komplikasi atau
resiko kehamilan letak sungsang tersebut maka dilakukan ANC yang berkualitas
diharapkan mampu dapat mendeteksi secara dini adanya kelainan letak sungsang
agar terjadi persalinan sungsang ( wiknjosastro,2005).
Data yang diperoleh di RSUD pada bulan januari-september 2012 terdapat
394 ibu hamil,ibu hamil fisologi 142 orang (36%), ibu hamil patologi 252 orang
(64%).ibu hamil patologi terdiri dari anemia 212 orang (84-20%),hamil letak
sungsang 28 0rang (9,55%), hipertensi 14 0rang (5,50%),hamil letak lintang 10
orang (0,75%).
Pada posisi letak sungsang dapat mempengaruhi proses persalinan.proses
persalinan yang salah jelas menibulkan resiko,seperti pada ibu mengalami
perdarahan,trauma persalinan dan infeksi,sedangkan pada bayi terjadi
perdarahan,infeksi pasca partus seperti meningitis dan trauma persalinan seperti
kerusakan alat vital,trauma ektermitas dan trauma alat vesera seperti lever rupture
dan lien rupture (manuaba,2008).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Berdasarkan latar belakng diatas maka didapatkan suatu perumusan
masalah yaitu “bagaimana menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny O
UMUR 28 tahun dengan kehamilan letak sungsang di rumah sakit Martha Friska
dengan mengunakan manajemen kebidanan menurut varney”
2. Tujuan Khusus
penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu
hamil dengan letak sungsang melalui pendekatan manajemen kebidanan meliputi :
a. Mahasiswa mampu memahami tentang letak bokong
b. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada kasus persalinan
patologi letak bokong
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan
berdasrkan data subjektif dan objektif
d. Mahasiswa mampu menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
e. Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera pada ibu hamil letak
bokong
f. Mahasiswa mampu menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk
menangani kasus persalinan patologi letak bokong
g. Mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan yang telah dilakukan
mendekumentasikan secara benar.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman lebih dalam lagi memhami
teori sehingga dapat diterapkan dilahan praktek.
2. Bagi klien
Klien hendaknya lebih memperhatikan kesehatan dirinya serta melakukan
asuhan yang diberikan.
3. Bagi Rumah Sakit
untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan di RS,sebagai lahan
praktek, bagi mahasisawa dalam melakukan pengkajian.
KATA PENGATAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya,sehingga penulis di beri kesempatan dan
kemampuan dalam menyusun makalah ini berjudul “ manajemen asuhan
kebidanan patologi pada ibu hamil dengan letak bokong”asuhan kebidanan ini
merupakan hasil dari kegiatan penulis selama praktek belajar lapangan dirumah
sakit Martha friska 2017.
Dalam penyusunan penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari segi isi dan bahasanya.untuk itu penulis mengharapkan
adanya masukan dan saran dari dosen pembimbing praktek lapangan rumah sakit
Martha friska
Selama proses penyusunan makalah hasil praktek ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak H. Faisal syarif hasibuan, S.Psi selaku ketua Yayasan Akademi
Kebidanan Harapan Mama Kabupaten Deli serdang.
2. Bapak H. A. Hanif Siregar, SKM, S.Kep, M.Pd, Ners selaku Pembina
Akademi Kebidanan Harapan Mama Kabupaten Deli serdang.
3. Ibu Rosianna Br Sembiring, SST, M.Kes selaku Direktur Akademi
Kebidanan Harapan Mama Kabupaten Deli serdang.
4. Ibu Eva Santi Nora S,S.Kep,Ns.selaku kepala diklat rumah sakit
Martha friska pulo Brayan.
5. Ibu Rohani Siregar,AMK selaku CI rumah sakit Martha Friska.
6. Ibu Erin Padilla Siregar,SST,MKM Selaku Pembimbing dalam
penyusunan Laporan Hasil Praktek ini
7. Seluruh staff pengajar di Akademi Kebidanan Harapan Mama
Kabupaten Deli serdang yang banyak memberikan ilmu dan bimbingan
kepada penulis selama mengikuti pendidikan.
8. Kedua orang tua yang selalu menyayangi dan memberikan semangat.
Akhirnya, penulis hanya dapat memohon pada Allah SWT, semoga
bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalan dari-Nya dan
harapan penulis semoga laporan ini memberikan manfaat bagi kita semua.

Deli Serdang, Desember 2017

(Penulis)

Manajemaen 7 langkah varney


Langkah I : tahap pengumpulan data
Tahap ini dibutuhkan untuk menilai klien secara keseluruhan. Pada tahap
ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan
cara anamnse, pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan, dan pemeriksaan tanda vital,
pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.
Langkah II: Interpretasi Data (Identifikasi Diagnosa masalah dan kebutuhan)

Data yang telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga dapat


merumuskan diagnosa dan masalah spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah
keduanya digunakan karena masalah tidak didefinisikan seperti diagnosa tetapi
membutuhkan penanganan.
Langkah III : Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah Potensial dan
mengantipasi penanganan.

Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi


masalah patensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi
tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial
tidak terjadi. Sehingga langkah ini bersifat antisipasi yang rasional atau logis.
Masalah potensial adalah keluhan yang dirasakan atau di alami ibu yang bersifat
patologis. Antisipasi masalah potensial adalah mengatasi masalah atau diagnosa
potensial berdasarkan masalah atau diagnosa yang di identifikasi.
Langkah IV: Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan
Penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
untuk dikonsulkan atau ditangani bersama dengan anggota lain sesuai dengan
kodisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses
manajemen kebidanan. Tidakan segera dapat dilakukan secara mandiri, secara
kolaborasi, atau bersifat rujukan.
Langkah V: Menyusun rencana Asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh


langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada
langkah ini informasi data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
rencana asuhan yang menyeluruh berkaitan dengan pedoman antisipasi terhadap
klien, semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus
rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori.

Langkah VI : Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman


Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan secara efisien dan aman. Dalam
kondisi dimana bidan berkolaborasi, keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan
bersama yang menyeluruh. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu dan
biaya serta meningkatkan mutu asuhan klien.

Langkah VII : Evaluasi


Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
kebutuhan sebagaimana yang telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah.
Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanannya.

Dokumentasi
Menurut helen varney, alur berfikir seorang bidan saat menghadapi klien
meliputi tujuan langkah, agar diketahui orang lain apa yang telah dilakukan oleh
seorang bidan melalui proses berfikir sistematis, maka didokumentasikan dalam
bentuk SOAP yang terdiri empat langkah yang disarikan dari proses pemikiran
penatalaksanaan kebidanan yang dipakai untuk mendokumentasi asuhan klien
dalam rekam medis klien sebagai catatan perkembangan asuhan/kemajuan yang
dijelaskan sebagai berikut:
S (Subyektif)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesa tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya pasien, suami,
atau keluarga (identitas, keluhan,riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, riwayat penyakit, riwayat penyakit
keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup).

O (Objektif)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan dari fisik klien, hasil
lab dan tes diagnosis yang dirumuskan dalam data fokus dalam mendukung
assesment. Tanda gejala objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan (keadaan
umum, tanda – tanda vital, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus, pemeriksaan
kebidanan, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan penunjang).
Pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.

A (Assesment)
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi
subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Menggambarkan
pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi data subjektif dan objektif dalam
suatu identifikasi :
a. Diagnosa atau masalah
b. Antisipasi diagnosa lain atau masalah potensial.

P (Planning)
Menggambarkan pendokumentasian, perencanaan, dan evaluasi berdasarkan
assesment untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi dimasukan dalam
planning (Rukiyah,2009).

BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam melakukan asuhan kebidanan pada balita An. F d RS. Matrha


Friska Pulo Brayan Tahun 2017. Penulis berusaha menerapkan proses kebidanan
mulai dari pengkajian, diagnosa, masalah potensial, perencanaan atau intervestasi,
pelaksanaan atau implementasi dan evaluasi. Pada bab ini, akan di uraiakn
mengenai kesenjangan antara teori dengan penelitian, faktor pendukung dan
penghambat dalam menerapkan asuhan kebidanan.

A. P engkajian
Pengkajian merupakan dasar dari proses kebidanan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang klien agar dapat mengidentifikasi masalah-masalah
kesehatan yang meliputi aspek bio-psiko-sosial-spiritual. Pada saat pengumpulan
data peneliti tidak mengalami hambatan dalam pengambilan data dari klien dan
keluarga hal ini dikarenakn klien dan keluarga sangan kooperatif pada bidan.
Dalam pengkajian data, penulis kurang mendapatkan data dikarenakan ibu
yang lemah dan gelisah akibat menahan sakit yang dirasakannya sehingga penulis
tidak akurat mendapatkan data dari pasien.

B. Diagnosa Kebidanan
Setelah berbagai dan terkumpul, penulis kemudian mengelompokkan data
dan menganalisis data, setelah penulis atau pelaksana asuahn kebidanan
merumuskan diagnosa kebidanan berdasarkan hasil pengkajian data studi kasus di
lahan penelitian.
Diagnosa kebidanan yang muncul pada pasien tidak terjadi kesenjangan antar
teori

C. Diangnosa Masalah Potensial


Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan dilahan praktek.

D. Kebutuhan Akan Tindakan Segera


Dari hasil pengkajian penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
dengan praktek dilahan penelitian.
E. Perencanaan / Intervestasi
Penulis atau pelaksana asuhan kebidanan membuat perencanaan asuhaan
kebidanan yang sesuai dengan kebutuhan klien dan sesuai dengan prosedur yang
diintruksikan oleh dokter.

F. Implementasi
Dalam melaksanakan implementasi kebidanan pelaksaan asuhan kebidanan
berusaha melakukan sesuai dengan rencana kebidanan sedangkan selama
melaksanakan perencanaan yang telah direncanakan, penulis tidak menemukan
hambatan dalam pelaksanaan implementasi.

G. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses kebidanan yang berguna untuk
menilai asuhan yang telah diberikan, tahap ini dilakukan mulai tanggal 15-11-
2017 dan tidak menjadi masalah.

Anda mungkin juga menyukai