PEMBORAN 14 PENGETAHUAN DASAR LUMPUR PENGEBORAN DAN COMPLETION FLUID Rusli HAR PDF
PEMBORAN 14 PENGETAHUAN DASAR LUMPUR PENGEBORAN DAN COMPLETION FLUID Rusli HAR PDF
PENGEBORAN
DAN COMPLETION FLUID
Diperuntukan sebagai bahan tambahan
Perkuliahan Teknik pemboran
Jurusan Teknik Pertambangan
FT. UNP
1. Density lumpur
2. Viskositas dan gel properties
a. Marsh funnel
b. Direct-indicating viscometer
3. Filtration loss dan mud cake
a. Low pressure test
b. High temperature , pressure test
4. Sand Content
Field Test
lumpur &
Completion
Fluid
TEKANAN HYDROSTATIS
Ph 0,052 xFDxTVD
TVD
Dimana:
FD = Fluid density (ppg)
TVD= Kedalaman tegak (ft)
Gas
FD2 TVD2
TVD
TVD3
FD1 TVD1
1 2 3 4 5 6
Tekanan pada dasar lubang pada semua kolom sama
SOAL B
Apabila sumur B ber isi fluida yang sama tetapi
kedalaman sumur 10000 ft, berapa tekanan didasr
lubang?
JAWABAN
Tekanan dasr lubang = 10000 x 0,442 = 4420 psi
PENGUKURAN DENSITY
Density
MUD BALANCE
– secukupnya mencegah
- tidak terlalu rendah
- tidak terlalu tinggi
CARA MEMPERGUNAKAN
• Isi cup dengan lumpur yang bersih dari cutting
•Tutup dengan tutupnya (lid)
• Cuci mud balance ini dengan air
• Dudukkan knife pada tempatnya,
• Geser rider sampai indikator kesetimbangan
menunjukkan sudah rata air
• Angka yang terbaca di sekala menunjukkan
density lumpur.
KALIBRASI
Kalibrasi dilakukan dengan menimbang density air tawar jernih harus menunjukkan density 8,33 ppg
atau SG= 1
Apabila tidak demikian, kalibrasi dapat dilakukan dengan menambah atau mengurangi pemberat di
ujung mud balance
Pengukuran Viskositas dan
Gel Properties
MARSH FUNNEL
Hasil pengukuran disebut apperent
viscosity
- Ujung corong ditutup dengan jari
dan corong diisi penuh sampai
dibawah saringan (1500 cc)
- Ukur waktu dalam detik yang
diperlukan untuk mengisi cangkir
mencapai volume 1 quart
KALIBRASI
Pengujian dilakukan dengan mengisi air
jernih 70-80F, maka harus diperoleh 26
detik dengan toleransi yang diijinkan + ½
detik
PENGUKURAN – DIRECT-INDICATING VISCOMETER
PENGUKURAN – DIRECT-INDICATING VISCOMETER
- Isi contoh lumpur yang telah diaduk
kedalam gelas yang disediakan
- Celupkan rotor sleeve campai garis strip
- Sleeve diputar 600 rpm, tunggu steady
dan baca skala dari jarum penunjuk
- Sleeve diputar 300 rpm, tunggu steady
dan baca skala dari jarum penunjuk
Plastoc Viscosity, Centi poise= skala putaran
600 – skala putaran 300
Yield point , lb/100sqft=skala putaran 300 –
platic viscosity
Apparent viscosity, centipoise = skala putaran
600 : 2
- Putar dengan kecepatan tinggi untuk 10 detik dan stop untuk 10 detik dan
putar 3 rpm . Skala yang terbaca adalah INITIAL GELSTENGTH lb/100 sqft
- Putar dengan kecepatan tinggi untuk 10 detik dan stop untuk 10 menit dan
putar 3 rpm . Skala yang terbaca adalah 10 MENIT GELSTENGTH lb/100 sqft
Viscositas dan Gelstrength
Viscositas yang terlalu tinggi akan menyebabkan :
• Laju penembusan (penetration rate) turun.
• Kehilangan tekanan (pressure loss) tinggi.
• Tekanan yang bergelombang tinggi (pressure surges) saat
memulai sirkulasi
• Kemungkinan swabb meningkat dan dapat menimbulkan well
kick atau blow out.
• Sukar melepaskan gas dan cutting dari lumpur di permukaan. .
OIL WATER
REACTIVE INERT
GAS FLARE/
REMOVAL EXHOUSE
WELL BORE
SOLIDS MIXING DAN
CONTROL ADDITION
1. MENAIKKAN ROP
2. MENURUNKAN BIAYA TREATMENT LUMPUR
3. MENINGKATKAN USIA BIT
4. MENURUNKAN BIAYA PEMELIHARAAN PERALATAN SIRKULASI
5. MENGURANGI KEMUNGKINAN TERJADINYA DIFF. PRES. STUCK
6. MENCEGAH TERJADINYA LOST SIRKULASI
7. MENURUNKAN KERUSAKAN FORMASI PRODUKTIF
8. MENGURANGI KEMUNGKINAN GAGAL PENYEMENAN
9. MEMPERKECIL VOLUME BUANGAN DRILL SOLID DAN CAIRAN YANG
TERBAWA SERTA MEMPERKECIL PROBLEM LINGKUNGAN
4. MENGURANGI KEMUNGKINAN TERJADINYA DIFFERENTIAL PRESSURE STUCK
AKIBAT LOS SIRKULASI DAN ATAU FILTRATION LOST
PADA FORMASI PRODUK TIF
2. WORKOVER DAN COMPLETION FLUID
• Workover dan completion fluid adalah merupakan fluida yang
dipergunakan selama workover dan completion mulai dari density
rendah berupa gas seperti nitrogen sampai lumpur berdensity tinggi
dan packer fluid.
• Fungsi dari workover fluid meliputi untuk killing
sumur,membersihkan sumur untuk membuang pasir, batuan, cutting
metal dan material asing lainnya, mengebor lapisan produktif baru,
atau plug back.
• Completion fluid dipakai selama operasi pada tahap komunikasi inal
antara formasi produktif dan lubang sumur. Fluida ini mungkin
berupa nitrogen, low solid water brine, dan mungkin dipakai gravel
parking. ersyaratan utama pemakaian fluida ini adalah tidak
membuat damage atau block production formation.
• Packer fluid di letakkan di annulus antara tubing produksi dan casing.
Persyaratan umum dari packer fluid adalah memelihara pengendalian
tekanan, tidak beracun dan tidak c Porrosive, mudah di sirkulasikan
kembali dan memperkecil formation damage.
PEMAKAIAN
COMPLETION FLUID
1. Melawan tekanan formasi selama pekerjaan
perforasi atau workover
2. Pendorong bubur semen, acid, fract fluid dan lain-
lain
3. Kill fluid
4. Preflush, breakdown perforation
5. Well bore clean out
6. Stabilization of bore hole wall (unconsolidated
sand)
7. Pembersihan dinding lubang bor
8. Packer fluid
9. Openhole loging fluid (resestivity tool)
WORKOVER FLUID
JENIS FLUIDA WORKOVER DAN COMPLETION FLUID YANG
BAIK AKAN BERSIFAT :
a. Memiliki density yang cukup untuk melawan tekanan formasi.
b. Tidak menyebabkan timbulnya formation damage atau mempekecil
kemungkinan timbul formation damage
c. Sedapat mungkin tidak mengandung partikel solid. Hal ini sangat
penting untuk mencegah terjadinya penyumbatan perforasi.
d. Non korosif
e. Stabil terhadap waktu dan temperatur
FORMATION DAMAGE DARI CLAY
• Partikel Clay merupakan partikel yang menjadi
sumber formation dan well bore damage
• Batuan reservoir yang terdapat sedikit swelling clay
yang mengembang berakibat menurunnya
permeabelitas.
• Sumber utama damage adalah pengenceran/
dispersion dan mgrasi. Clay yang terdispers mengalir
masuk chanel-chanel formasi sampai ia berhenti.
Miniatur mud cake terbentuk sumbat di pori-pori dan
menurunkan permeabelitas secara keseluruhan
TYPE COMPLETION FLUID SYSTEM
Terdapat beberapa jenis completion fluid
system:
• Gas
• Water brine
• Viscosifier water brine
• Polymer brine
• Oil (minyak)
• Oil continous muds
NITROGEN WORKOVER DAN
COMPLETION FLUID
• Nitrogen banyak dipergunakan selama
workover dan completion karena karakteristik
fisiknya diperlukan. Ia inert (tidak bereaksi), ia
tidak merusak bagian peralatan dari karet atau
tidak mempunyai effect formation damage dan
boiling poinnya rendah. (- 320 F)
JET WELL UNTUK MEMBUAT ALIRAN
• Jetting dengan nitrogen dapat meningkatkan recovery treating fluid .
Hasil maksimum dari pemompaan nitrogen ke bawah tubing dilkukan
pada rate konstan sambil memelihara tekanan balik diannulus.
• Keuntungan dari jetting termasuk meningkatkan konduktifitas lubang
sumur, biaya fluida lebih rendah, menurunkan rig time, menurunkan
bahaya jepitan swab cups dan lebih cepat investasi kembali.
• Pada pekerjaan acidizing, nitrogen membantu meningkatkan kecepatan
aliran kembalinya fluida. Kecepatan ini meningkatkan pembersihan dari
endapan yang umum hasil samping acidizing dan partikel yang tidak
larut, yang tidak dapat dikeluarkan dan dapat menyebabkan formation
damage. Selama ia kerja, nitrogen dengan meningkatkan volume
treatment membantu meningkatkan penembusan. Gelembung nitrogen
secara temporer menyumbat pori-pori dan menurunkan fluid loss
sehingga fluida treatment menjadi lebih efisien.
SAND WASHING
DRAY PERFORATING
WATER BRINE
• Fluida ini dibuat dari air tawar atau larutan yang dibuat dari air
ditambah satu atau lebih electrolyte
• Tidak ada partikel yang mengambang seperti viscoisivier dll.
• Tidak ada fitrations control untuk menurunkan fluid loss di
lapisan permeable
• Beberapa brine adalah corrosive sehingga diperlukan inhibitor
• Beberapa brine ada yang beracun atau membakar kulit, oleh
karena itu penanganan perlu diperhatikan peralatan
keselamatan dan prosedur penanganannya.
• Fluida ini dipakai untuk mendapatkan inhibition yang baik dari
clay atau shale production zone
• Fluida ini tahan contaminasi
SODIUM CLORIDE (NaCl)
• Jenis ini paling umum dipergunakan selama ini sebagai packer
fluids
• Jenis ini telah tersedia pada lapangan produksi
• Brine density dapat dinaikkan sampai 10 ppg.
• Di daerah dimana larutan ini tidak tersedia, ia dapat dibuat
dengan mencampur garam kedalam air tawar.
• Larutan ini corossive untuk dipakai sebagai workover
fluid/completion fluid/packer fluid .
• Problem corrosive ini dapat diatasi dengan mengatur pH
larutan menjadi 10,5 . Pengukuran pH langsung dilarutan
dapat terjadi kesalahan, tetapi lebih akurat dengan mengukur
alkalinity dan mengendalikan P-alkalinity dari filtrate.
• Mungin juga untuk menjadikan corrosive rate yang lebih
rendah dapaT menambahkan corrosion inhibitor. Dalam
beberapa kasus dapat ditambahkan oxygen scavenger bersama
inhibitor ( contoh Mgco Inhibitor 303 untuk larutan garam)
SODIUM CLORIDE DAN SODA ASH
• Adakalanya larutan sodium chloride diperlukan density lebih
besar dari 10 ppg. Untuk itu larutan sodium cloride dicampur
soda ash dapat dipakai sampai mencapai density 10,60 ppg.
• Larutan ini dapat dipakai untuk packer fluid non-corrosive dan
dilapangan lebih baik bila ditambah corrosion inhibitor
• Fluida jenis ini dapat dbuat mencapai density 11.8 ppg
• Akan timbul panas saat calcium chloride dicampurkan
kedalam air, sehingga density terukur saat pembuatan/ cairan
masih panas akan berbeda saat temperatur turun (menjadi lebih
tinggi)
• Untuk mencegah kesalahan pembuatan, maka jumlah calcium
chloride yang diperlukan harus dihitung terlebih dahulu
sebelum dicampurkan.
• Fluida ini tergolong mildly alkaline dan tergolong tidak
corrosive. Tetapi dilapangan /perusahaan lebih suka
menambahkan corrosion inhibitor.
JENIS WORK OVER FLUID YANG MENGANDUNG
SOLID
a. > Conventional water base mud. (dapat membuat
formation damage)
b. > Oil Base Muds, atau invert emulsion mud
C, > Brine water base mud. KCl atau NaCl brine
diberikan bahan penaik kekentalan (viscosifier)
hydroxyethiylcellulose (HEC) polymer atau XC
polymer, untuk meningkatkan kemampuan
pengangkatan cutting dan bahan pemberat CaCO3 .
Kelebihan jenis ini adalah ia tidak menyebabkan
formation damage dan dapat diasam (acid soluble) ,
walaupun hanya effektif sampai temperatur 2500 F
POLYMER BRINE
• Dibuat dari air danlarutan electrolyte yaitu polymer sebagi
viscosifier( yang dapat larut di asam) dan fluid loss control
agent.
• System fluida terbaru terdiri dari material suspensi yang halus
carbonate yang dapat larut dalan asam chlorida.
• Karena semua bahan larut dalam asam chlorida , maka semua
fluida yang invasi dapat 100% permeabelitas kembali
• Density dapat dibuat dari 8.4 sampai 11.7 ppg.
• Jenis ini compatible dengan corrosion inhibitor dan biocides
bila diperlukan
• Jenis ini stabil dalam waktu yang lama
• Fluida ini mudah mengalir dengan pressure drop yang rendah
pada debit tinggi dan dapat mengontrol filtrate sampai serius
seepage loss
• System ini tidak stabil diatas 250F
OIL CONTINOUS MUD
• Jenis fluida ini dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu oil mud dan
invert oil emulsion mud. Disebut oil mud jika kandungan air3-5% water
emulsified ( water in oil) dan dsebut invert oil mud bila kandungan air lebih
besar dan dapat mencapai 50%
• Bahan Lumpur diantaranya:
• High Flash diesel oil ditambah oxidized asphalt, organic acid, alkali stabilizing
agent
• Crude oil ditambah diesel oil, Magnesium Chloride, organic bactericide
• Biaya Lumpur ini sangat tinggi terutama pada pemakaian sumur awal
• Pada Lumpur ini density dipengaruhi kandungan emulsi dan atau inert solid
• Untuk mencegah pengendapan dapat ditambahkan gelling agent
• Sesuai untuk formasi peka terhadap air dan perlu density besar (dapat bibat
sampai 20 ppg) dan bila tidak ada alternatif lain.
• Tidak menyebabkan damage pada formasi water sensitive
• Cociok untuk mengebor sumur dalam temperatur dan tekanan tinggi
• Formasi yang peka minyak untuk formasi hydrocarbon sehingga terbentuk
oil coneeate. Disamping itu oil mud terdapat banyak oil wetting agent
dapat merubah formation wettabelity.
• Oil-continous muds akan dapat stabil dalam periode yang lama, hanya
perlu sedikit pengawasan dan pemeliharaan kecuali pada kodisi jelek
PENYARINGAN SOLID
WO Fluid dengan 0,5% solid akan tampak relatif bersih, tetapi bila masuk
kedalam formasi 50 bbls selama operasi workover atau completion, maka
solid yang tersaring akan mencapai 2430 cu.in