PROPOSAL SEMINAR
Disusun Oleh:
LEONARDO GAMA
15.06.02.0042
sssss
Oleh:
LEONARDO GAMA
15.06.02.0042
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Seminar
Disusun Oleh:
Leonardo Gama
15.06.02.0042
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Pada Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Dili (UNDIL).
Disetujui Oleh:
Mengetahui;
Puji Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas kasih dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Proposal Seminar yang
berjudul PENENTUAN PANJANG MAKSIMUM DRILL PIPE DAN DRILL
COLLAR PADA SUMUR “X” dengan lancar dan baik . Adapun maksud dari
Proposal Seminar adalah ini untuk memenuhi persyaratan guna melengkapi
kurikulum di Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknik, Universitas Díli
(UNDIL).
Dalam penulisan proposal seminar ini, banyak yang telah membantu penulis
untuk menyelesaikan proposal seminar ini, oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak José A. da C. Pereira Belo S. IP., SH., MM, Selaku Rektor
Universitas Dili (UNDIL).
2. Bapak Agapito M. Fátima S.T, M.T, Selaku Dekan Fakultas Teknik.
3. Bapak Helio Menezes S.T, M.T, Selaku Ketua Jurusan Teknik
Perminyakan.
4. Bapak Hénio Natalino Soares Amaral, L.Eng., Selaku Dosen
Pembimbing I.
5. Ibu Engracia Alves Mendes, S.T, Selaku Dosen Pembimbing II.
6. Orang tua tercinta atas Doa dan semua keluarga yang telah membantu
Penulis yang tak terhingga baik dari segi moral ataupun material.
Penulis menyadari bahwa proposal seminar ini masih jauh dari arah
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Dili;…/…/2019
Penulis
(Leonardo Gama)
I. JUDUL
1
IV. TEORI DASAR
2
Gambar 4.1. Rangkaian Pipa Bor Kelly sampai Drill Bit (Lang; 1985)
4.2.1. Swivel
Swivel adalah ujun teratas rangkaian pipa bor, yang berfungsi untuk:
Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar dimana
swivelnya sendiri tidak ikut berputar.
Memberikan perpaduan gerak vertical dengan gerak berputar dapat bekerja
bersama-sama.
Sebagai penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan Kelly
sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami
kebocoran.
Bagian-bagian dari swivel terdiri dari:
a) Bail: bagian atas dari swivel yang berfungsi sebagai penggantung swivel
pada hook di bawah travelling block
b) Goosneck: merupakan pipa yang berbentuk seperti huruf “U” yang
terletak di bagian atas dari swivel, berfungsi untuk menghubungkan
rotary hose dengan swivel
c) Washpipe assembly (internal): terletak pada bagian atas swivel bannet
yang berfungsi untuk menghubungkan rotary hose (dari goosneck)
3
dengan rotating swivel stem. Washpipe assembly dapat diambil dari
swivel untuk dibersihkan.
d) Bonnet: merupakan metal yang berfungsi sebagai pelindung washpipe
assembly
e) Houshing: merupakan suatu baja yang berfungsi sebagai pelindung
washpipe dan sebagai rumah rotating stem assemblies
f) Rotating swivel stem: merupakan poros perputaran pada swivel
g) pin: merupakan ulir pada bagian atas dari kelly cock.
4.2.2. Kelly
Kelly adalah suatu pipa baja yang tebal, berbentuk segi empat, segi tiga
atau segi enam. Pipa ini bergantung pada swivel dan letaknya vertical menembus
lubang pada rotary table dihubungkan pada bor dibawahnya. Kelly adalah satu-
satunya yang sekaligus berada di atas dan dibawahnya meja pemutar selama
operasi pemboran. Kelly dilengkapi dengan upper kelly cock dan lower kelly
cock.
Upper kelly cock merupakan suatu valve yang dipasang diantara swivel
dan kelly. Fungsi utamanya (pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak
terjadi tekanan dari lubang bor yang bertekanan tinggi.
Lower kelly cock (mud silver valve) mempunyai valve otomatis atau
manual berfungsi untuk menahan cairan pemboran dalam kelly pada saat
dilakukan penyambungan.
4
Batang kelly yang berbentuk segi empat atau segi enam dimasukkan pada
bantalan pemutar (kelly drive bushing) yang lubangnya tepat sesuai dengan
bentuk batan kelly. Sewaktu pemutar berputar, maka tenaga perputar (gerakan
berputar searah jarum jam) dari pemutar diteruskan ke kelly, kelly kemudian
memutar batang bor.
b. Gerakan vertical
Kelly juga bergerak bebas naik atau turun melalui kelly drive bushing di
rotary table. Hal ini memungkinan rangkaian pipa bor bergerak turun sewaktu
mengebor.
5
4.2.3.1. Bagian-Bagian Drill Pipe
Setiap drill pipe standard mempunyai tiga bagian dasar yaitu:
a) Pipa (Body)
b) Pin (Ulir luar)
c) Box (Ulir dalam)
Setiap drill pipe diperkuat pada tiap ujungnya kareba akan terjadi beban
tengangan terbesar. Bagian ini yang diperkuat atau dipertebal disebut “Upset”.
Tiga bentuk dasar dari pada penebalan tersebut sebagai berikut:
- External upset (EU) untuk penebalan bagian luar.
- Internal upset (IU) untuk penebalan dibagian dalam.
- Internal external upset (IEU) untuk penebalan diluar dan didalam.
Pada ujung upset ada tambahan pipa lebih tebal lagi gunanya untuk tempat
sambungan berulir yang disebut tool joint yang dipasangkan pada ujung pipa.
Tool joint ini adalah alat-alat yang digunakan untuk menyambung antara drill pipe
yang satu dengan yang lain. Setiap ujung diberi ulir yang sama yaitu untuk (box)
disebut ulir dalam dan untuk “pin” ulir luar.
a. Panjang (Length)
Drill pipe tersedia dalam beberapa ukuran panjang. Untuk melakukan
pengukuran panjang drill Pipe dilakukan dengan cara tarik dan tegangkan meteran
sepanjang drill pipe kemudian posisikan angka nol pada meteran tepat pada ujung
box drill pipe kemudian baca angka berapa (berapa feet) yang terbaca pada
6
pangkal pin drill pipe. Menurut API, panjang drill pipe ini di standarisasi dalam
tiga range yaitu:
Tabel 4.1. Ukuran Drill Pipe (Lang; 1985)
Range 1 18 ft sampai 22 ft
Range 2 27 ft sampai 30 ft
Range 3 38 ft sampai 45 ft
ZZ 6 70 N E
1. 2. 3. 4. 5.
7
Keterangan:
1. Symbol perusahan
2. Bulan pembuatan
3. Tahun pembuatan, dua digit akhir pada tahun pembuatan
4. Perusahan pembuat baja (lampiran 1/6)
5. Kode grade drill pipe
8
didalam satu stand ditentukan oleh tingginya menara bor dan range pipa yang
dipakai.
4.2.4. Drill Collar
Drill collar merupakan pipa baja berdinding tebal dan amat berat yang
dipasang antara drill pipe dan bit. Karena pipa baja yang tebal sehingga ulir dibuat
langsung pada bagian ujung dari drill dollar untuk penyambungan, dari drill dollar
tidak menpunyai tool joint.
Fungsi drill collar
Tugas-tugas utamanya adalah untuk:
a. Memberikan beban pada bit, beban yang diberikan pada bit disebut weight
on bit (WOB). Beban drill collar terpusat pada mata bor, sehingga dapat
menembus lapisan formasi.
b. Menjaga kekakuan bagian bawah batang bor selama operasi pemboran
sehingga mendapat lubang bor yang lurus.
Spesifikasi
a. Panjang drill collar 30 ft, ada juga yang berukuran lebih pendek yang
dipakai untuk mengatur jarak yang tepat dari peralatan down tool yang
khusus.
b. Tebal dinding umumnya 31/2 atau lebih.
c. Beratnya lebih dari 3 ton.
d. Dibawah pipa bor dapat dipakai rangkaian dari 2 sampai 60 drill collar.
9
Drill collar standard, permukaannya harus dengan sambungan box diatas dan
sambungan pin dibawah. Drill collar standard, masi banyak digunakan namun
cara melakukan koneksi harus memasang clamp terlebih dahulu untuk safety
jangan sampai merosot masuk kedalam lubang bor.
Drill dollar spiral, pada permukaannya dibuatkan alur berbentuk spiral
mengelilingi body drill collar. Type ini dipakai pada keadaan khusus untuk
menghindari differential pressure sticiking dengan membuat alur untuk
menyamakan tekanan sekitar spiral saat menempel dinding lubang. Pada
umumnya dibuat recesses (tarik-tarik). Ada 2 type dasar:
1. Dengan elevator recess
2. Dengan slip recess
Elevator recessdan slip recess gunanya untuk mempersingkat waktu
pemasangan dan pelepasan sambungan, tidak memerlukan safety clamp dan
lifting sub untuk dipasang.
Drill collar segi empat merupakan drill collar yang dipakai sebagai alat khusus
untuk menjaga keseimbangan dibawah permukaan (stabilizing tool),
mengurangi luas bidang antara drill collar dengan dinding lubang, untuk
mencegah pipa terjepit.
Drill collar drillco merupakan drill collar yang diberikan hard band pasa
tempat-tempat tertentu dengan material serbuk tungsten carbide untuk
mengurangi kecepatan aus dari drill collar tersebut.
Berat drill collar
Ukuran outsite diameter dan insite diameter drill collar terdapat bermacam-
macam baik API atau non API standard.
API stress relief groove
Groove ini dibuat pada pangkal dasar pin dan pada pangkal dasar box. Dan
groove ini harus dibuat halus sekali (tampa ada alur). Dengan dibuatnya ini
bertujuan untuk secara efektif mengurangi tengangan yang terjadi di
connection selama operas. Apabila tidak dibuat demikian akan terjadi
tengangan, yang pada akhirnya dapat dippercepat terjadinya patah/pecah
Drillco bore back box relief
10
Drillco bore back adalah salah satu alternatif pembuatan box relief yang hanya
dipakai menggantikan bentuk API relief groove box.
Pemilahan ukuran drill collar
Pemilahan drill collar yang tepat adalah penting untuk mendapatkan lubang
yang baik dengan biaya kecil. Drill collar tersedia dalam kombinasi yang banyak
baik ukuran, type ulir harus dipilih berdasar ukuran lubang yang akan dibor dan
kondisi pemboran yang akan dijumpai. Termasuk didalam memilih jenis atau type
drill collar seperti spiral groove elevator dan slip recess atau square drill dollar,
untuk mendapatkan kecepatan tripping.
Pemakaian drill collar dengan ukuran kecil dan drill collar tidak stabil akan
menyebabkan lubang under size atau tidak mungkin diturunkan casing.
Drill collar tidak dapat dipakai dengan ukuran besar dan untuk mengebor
lubang yang berukuran besar pula, maka perlu dipasang lebih dari satu stabilizer
untuk mengatur sebagian pack off assembly. Atau dengan jalan mengebor pilot
hole terlebih dahulu dengan memakai kombinasi drill collar dan ukuran ukuran bit
yang cocok, baru kemudian lubang bor diperbesar. Apabila mengebor lapisan
yang sangat lunak, dimana ukuran drill collar lebih kecil dari minimum yang
diperlukan tidak menjadi masalah untuk dipergunakan.
Pemakaian ukuran drill collar sebesar mungkin dan setebal mungkin akan
memberikan beberapa keuntungan antara lain:
Lebih sedikit drill collar yang harus dipasang.
Lebih sedekit sambungan drill collar yang diperlukan.
Akan lebih singkat waktu yang diperlukan untuk round trip drill collar.
Akan memperoleh performance drill collar yang lebih baik.
Patah lelah leih kecil dengan panjang drill collar yang lebih pendek.
Tetapi perlu diingat bahwa terlalu besar ukuran drill collar dibatasi dengan
memungkinan terjadinya jepitan sehingga mungkin memerlukan pemancingan.
Memancing paling tidak harus menurunkan over shot atau melakukan wash over.
Sehingga untuk menentukan maxsimum ukuran drill collar akan ditentukan oleh
ukuran over shot atau wash over yang akan dipakai apabila drill stem terjepit.
Selain dari pada di atas pertimbangan kekerasan formasi ada kalanya perlu
11
dipertimbangkan, yaitu untuk formasi yang lunak, dimana jika drill collar terlalau
besar akan dapat berakibat lumpur menkikis dinding lubang atau ada
kemungkinan pipa terjepit karena runtuh. Sehingga untuk formasi lunak
disarankan untuk memiliki annulus yang lebih besar. Sedang untuk formasi keras
dapat menpergunakan annulus yang terbatas.
Untuk ukuran luban drill collar ada kalanya diperlukan pengaturan khusus
karena memerlukan susunan peralatan dengan mengatur perubahan diameter dan
drill collar secara bertahap, untuk mendapatkan perubahan kelakuan yang baik.
Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil kemunkinan terjadinya patah lelah.
Pengaturan taper drill collar ada kalanya perlu, disamping pemasangan heavy
weight drill pipe diantara drll collar dan drill collar.
12
blandernya, hal ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu
mengebor. Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak dan
plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan dan pada
bagian muka (faced) yang keras umumnya diperkuat dengan tungsten carbide.
Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah:
lubang bengkok
lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge)
balling (dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale
Lubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang
undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana bila
bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis, sehingga
menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi dengan
menggunakan jet nozzle pada balandenya.
13
Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak dipakai,
dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan jalan
menggiling/memotong conenya, sehingga menjadi gigi.
4.2.6.1. Stabilizer
14
Stabilizer digunakan sebagai “bottom hole assembly” untuk menjaga
kestabilan bit dan drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi
pemboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut:
a) Untuk meningkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan
memberikan WOB yang lebih besar pada drillcollar sehingga
meningkatkan laju pemboran (penetration rate)
b) Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada
sambungan drillcollar.
c) Untuk mencegah terjadinya ‘well sticking”. Stabilizer dapat menahan
permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.
Ada empat jenis stabilizer, yaitu:
1) Non-rotary sleave type stabilizer
2) Sleave type rig repairable stabilizer
3) Replaceable wear pid rig repairable stabilizer
4) Blande stabilizer
15
beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing (as), dan
kemungkinan kerusakan pada peralatan di permukaan.
Hal ini dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat karena WOB dan RPM yang
optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang umur pahat (bit).
16
c. Dan untuk operasi pemboran yang dalam sekali MOP yang digunakan
adalah 150.000 lbs sampai 200.000 lbs.
Apabila dilakukan penguraian secara matematis akan didapat persamaan
sebagai berikut.
Dimana Ldp merupakan panjang drill pipe (ft), Wdp adalah berat drill pipe
(dari table, lb), Ldc adalah panjang drill collar (ft), Wdc adalah berat drill collar
(ft), BF adalah buoyancy factor, MOP adalah margin of overpull (lb), Pt adalah
beban tarik teoritis (Tension Strength, lb).
Bouyancy factor yaitu besarnya gaya tekan ke atas yang di alami oleh
suatu benda, benda yang di maksud di sini adalah drill pipe.
17
4.2.9. Weight On Bit
Weight on bit (WOB) adalah beban di atas bit. Untuk mendapatkan
kemajuan dalam menembus suatu formasi maka bit harus diberi beban agar dapat
menghancurkan batuan yang akan ditembus. Menurut penyelidikan, beban agar
dapat menghancurkan bataun yang akan ditembus. Menurut penyelidikan, beban
yang baik diharapkan harus dapat menancapkan 5 atau 6 dari gigi gigi bit ke
dalam batuan. Akan tetapi hal ini sulit untuk diketahui karena letaknya berada di
dalam lubang bor. Drill collar merupakan bagian dari drill stem yang berfungsi
untuk memberikan beban diatas bit, disamping untuk menjaga agar drill pipe tetap
tegang. Besarnya WOB biasanya berkisar antara 75% - 90% dari berat rangkaian
drill collar, weight on bit (WOB).
Dimana Lnp adalah jarak dari bit menunju titik netral (ft)
18
Dimana Pa merupakan beban tarik maksimum yang diijinkan pada drill
pipe (lb), Pt adalah beban tarik teoritis dari table (lb), dan 0,9 merupakan kostanta
berhumbungan dengan proporsional limit dari yield strength.
Kemuudian kita bandingkan dengan berat keseluruhan rangkaian di dalam
lumpur dengan persamaan sebagai berikut:
19
V. KESIMPULAN SEMENTARA
Setelah melakukan perhitungan dan membahas hasil dari perhitungan
tersebut di dapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari perhitungan menggunakan persamaan didapatkan panjang maksimal
drill pipe, tool joint dan panjang maksimal drill pipe atau kemudian
panjang maksimal drill pipe untuk kombinasi sehingga panjang rangkaian
drill pipe kombinasinya.
2. Kemudian beban tarik maksimumnya dan berat rangkaiannya didapatkan
sebesar ketiga rangkaian tersebut aman untuk digunakan dengan panjang
maksimal yang ada.
3. Pada operasi pemboran dengan spesifikasi drill pipe dan drill collar yang
dapat dirangkai pada rangkaian drill stem dengan kondisi aman dimana
WOB bit jenis Rolling Cutter.
20
2. Badu Kaswir. 2007. Teknik Operasi Pemboran. Pusdiklat Migas Cepu;
Cepu
3. Bruce R Whalen, 1981. The Drill Stem, Unit 1 lesson 3 second edition.
The University Of Texas, USA.
4. Dokumen Pribadi, 20099, Pusdiklat Migas Cepu.
5. Modofir Achmad, 1985. Drill Stem, Pusdiklat Migas Cepu.
6. R.S Rubiandini Rudi Prof. Dr. –Ing. Ir. 2012. Teknik Operasi
Pemboran Volume 1 Edisi 1. ITB. Bandung.
7. Sutrisno, 2007. Drill Stem, Mreri Dasar BPS Drilling.
8. Schlmberger, Handbook.
21
RENCANA DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
…………………………………………………………………....
HALAMAN PERSENTUJUAN ……………………………………………………….
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………...
INTISARI ………………………………………………………………………………
22
2.2.2. Kelly
……………………………………………………………………..
2.2.2.1. Panjang Dari Kelly ………………………………………………...
2.2.2.2. Fungsi Kelly
………………………………………………………
2.2.3. Drill Pipe ………………………………………………………………....
2.2.3.1. Bagian-Bagian Drill Pipe
…………………………………………..
2.2.3.2. Fungsi Utama Drill Pipe …………………………………………...
2.2.3.3. Spesifikasi dan Penanganan Drill Pipe ……………………………...
2.2.3.4. Jenis-Jenis Drill Pipe ………………………………………………
2.2.3.5. Tool Joint …………………………………………………………
2.2.4. Drill Collar ……………………………………………………………….
2.3. Mata Bor (Bit) ………………………………………………………………...
2.3.1. Drag Bit …………………………………………………………………
2.3.2. Roller Cone Bit (Rock Bit) ………………………………………………..
2.3.3. Diamond Bit
……………………………………………………………...
2.4. Buttom Hole Assembly ……………………………………………………….
2.5. Peralatan Khusus Bawah Tanah
………………………………………………..
2.5.1. Stabilizer
…………………………………………………………………
2.5.2. Rotary Reamer …………………………………………………………...
2.5.3. Shock Absorbes ………………………………………………………….
2.6. Mekanica Drill Stem …………………………………………………………..
2.7. Penentuang Panjang Maksimum Drill Pipe …………………………………….
2.7.1. Panjang Maksimum Drill Pipe Kombinasi ………………………………...
2.7.2. Weight On Bit
……………………………………………………………
23
2.7.3. Titik Netral
……………………………………………………………….
2.7.4. Penentuan Beban Tarik Maksimum ………………………………………
2.7.5. Menentukan Panjang Drill Collar …………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
24