Glaukoma Sudut Terbuka Fix
Glaukoma Sudut Terbuka Fix
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
ini menjadi penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah di Amerika Serikat. Di
pandang bilateral progresif asimptomatik yang timbul perlahan dan sering tidak
akut (sudut tertutup) merupakan 10-15% kasus pada orang Kaukasus. Persentase
ini lebih tinggi pada orang Asia, terutama pada orang Burma dan Vietnam di Asia
Tenggara.1
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan,
Glaukoma ditandai oleh meningkatnya tekanan intra okuler yang disertai oleh
Pada semua pasien glaukoma, perlu tidaknya terapi segera diberikan dan
teratur.3
1
Oftalmoskopi dan tonometri harus merupakan bagian dari pemeriksaan fisik rutin
pada semua pasien yang cukup kooperatif dan tentu saja semua pasien yang
berusia lebih dari 30 tahun. Hal ini penting pada pasien yang mempunyai riwayat
glaukoma pada keluarganya. Untuk itu penting bagi kita sebagai dokter layanan
primer untuk dapat mendeteksi secara dini glaukoma pada masyarakat agar dapat
1.2.Tujuan Penulisan
1.3.Batasan Masalah
1.5.Metode Penulisan
kepustakaan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1.Anatomi bilik mata depan, kanalis Schlemm dan trabekula Meshwork
Sudut kamera anterior terletak pada persambungan kornea perifer dan akar
iris. Ciri-ciri anatomi utama sudut ini adalah garis Schwalbe, jalinan trabekula
(yang terletak di atas kanalis Schlemm) dan taji-taji sclera. Garis Schwalbe
potongan melintang yang dasarnya mengarah ke korpus siliare. Garis ini tersusun
filter dengan memperkecil ukuran pori ketika mendekati kanalis Schlemm. Bagian
dalam jalinan ini, yang menghadap ke kamera anterior, dikenal sebagai jalinan
uvea; bagian luar, yang berada di dekat kanalis Schlemm, disebut jalinan
antara korpus siliare dan kanalis Schlemm, tempat iris dan korpus siliare
menempel.1
3
2.1.2. Korpus Siliaris
membentang ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 6mm).
Korpus siliaris terdiri dari suatu zona anterior yang berombak-ombak, pars plana
dan zona datar, pars plikata. Prosesus siliaris berasal dari kapiler-kapiler dan vena
Akuos humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan
lebih tinggi dari plasma. Komposisi serupa dengan plasma tetapi cairan ini
memiliki komposisi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi dan protein,
dihasilkan di stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus
4
sekretorius epitel siliaris. Setelak masuk ke kamera posterior, humor akueus
peningkatan konsentrasi protein. Hal ini disebut humor akueus plasmoid dan
Resistensi utama terhadap aliran keluar humor akueus dari kamera anterior
dekatnya, bukan dari sistem pengumpul vena. Tetapi tekanan di jaringan vena
episklera menentukan besar minimum tekanan intraokular yang dicapai oleh terapi
medis.1
5
Gambar 2.4 Komposisi Akuos Humor
Organ yang berperan pada outflow akuos humor pada sudut COA disebut
trabekulum (trabecular meshwork). Struktur seperti ayakan terdiri dari tiga bagian
canalicullar).3
yang dibungkus oleh sel-sel trabekular yang membentuk suatu saringan dengan
meningkat. Sejumlah kecil akuos humor keluar dari mata antara berkas otot
6
Gambar 2.5 Sirkulasi dan drainase Akuos Humor
2.2.1. Definisi
risiko yang penting disamping faktor lain seperti ras, penurunan ketebalan kornea
perfusi ke nervus optikus, kelainan metabolisme sel ganglion atau axon, dan
dijelaskan.1,3
2.2.2. Epidemiologi
utama. Berdasarkan penelitian di USA pada orang dengan usia lebih dari 40 tahun
7
diperkirakan prevalensi glaukoma primer sudut terbuka sekitar 1,86%.
juga akan meningkat 50% dari 3,36 juta pada tahun 2020.1,3
Penyakit ini 3 kali lebih sering dan umumnya lebih agresif pada orang
yang berkulit hitam. Jika terdapat kecenderungan familial yang kuat dan kerabat
kebutaan di dunia. Prevalensi glukoma sudut terbuka kronik sebesar 1,5-3% pada
orang berusia lebih dari 40 tahun pada ras kaukasian. Karena perjalanan penyakit
yang tanpa keluhan, sudah terjadi kerusakan berat sebelum pasien menyadari
tetap tidak terdeteksi. Deteksi dan pengobatan dini pada glaukoma dapat
memberikan hasil jangka panjang yang lebih baik dibandingkan deteksi dan
Penelitian di Cina pada tahun 2001 dari 4356 pasrtisipan yang diperiksa
sebagai glaukoma primer sudut terbuka. Pada tahun 2006, semua partisipan
tersebut kembali diperiksa dan didapatkan angka kematian dari partisipan dengan
8
1. Tekanan Intra Okular (TIO)
bahwa TIO rata-rata manusia adalah 15,5 mmHg, dengan rentang nilai normal
yang didapatkan adalah 10-21 mmHg. Peningkatan TIO adalah faktor risiko yang
penting pada glaukoma primer sudut terbuka. Akan tetapi, pada 30-50% penderita
glaukoma dengan optik neuropati dan hilang lapangan pandang, ditemukan TIO
dibawah 22 mmHg.
Pada kerusakan nervus optikus, terdapat pola khas pada kehilangan lapangan
pandang. Evaluasi pada kedua hal tersebut sangat penting dilakukan pada follow
up pasien glaukoma.
3. Usia
meningkat seiring bertambahnya umur, terutama pada ras berkulit hitam, yaitu
lebih dari 11% pada umur 80 tahun keatas. Pada penelitian Collaborative Initial
Glaukoma Treatment, defek pada lapangan pandang tujuh kali lipat lebih sering
terjadi pada pasien 60 tahun keatas daripada pasien yang berumur 40 tahun.
9
4. Ras Kulit Hitam
Prevalensi glaukoma pada ras kulit hitam adalah 3-4 kali lebih besar
daripada ras lainnya. Kebutaan akibat glaukoma juga empat kali lebih sering pada
5. Riwayat Keluarga
glaukoma primer sudut terbuka. Survei pada penelitian The Baltimore Eye juga
menunjukkan bahwa diperkirakan risiko glaukoma primer sudut terbuka 3,7 kali
lipat lebih besar pada individu dengan saudara kandung yang mengidap penyakit
tersebut.
sebelumnya.
2.2.4. Patogenesis
(neuropati optik) yang biasanya disebabkan oleh efek peningkatan tekanan okular
pada papil saraf optik. Iskemia tersendiri pada papil saraf optik juga penting.
10
Ada dua teori utama mengenai mekanisme kerusakan serabut saraf oleh
akson saraf optik dan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam
retina, iris dan korpus siliar juga menjadi atrofi, dan prosesus siliaris
berkurangnya aliran darah pada papil saraf optik. Diskus optikus menjadi
mengurangi ukuran pori dan berkurangnya jumlah sel trabekula pembatas. Juga
endotel kanalis Schlemm. Hal ini berbeda dengan proses penuaan normal.
Tekanan intraokuler yang tinggi secara mekanik menekan papil saraf optik
yang merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata. Bagian
tepi papil saraf optik relatif lebih kuat daripada bagian tengah sehingga terjadi
11
Progresifitas lambat
2.2.6 Diagnosis
2.2.6.1 Anamnesis
1. Susah karena tidak adanya gejala dari stadium akhir tidak adanya
pandang
penderita.
12
4. Kerusakan lapangan pandang dari pinggir sampai ke tengah ke bagian
- Pupil
- Tonometry
seseorang(tekanan intra okuler). Rentang tekanan intra okuler normal adalah 10-
13
21 mmHg. Yang paling sering digunakan adalah tonometer aplanasi Goldman.
1. Digital (palpasi)
Cara ini adalah yang paling mudah, tetapi juga yang paling tidak cermat,
sebab cara mengukurnya dengan perasaan jari telunjuk. Dapat digunakan dalam
keadaan terpaksa (bila tonometer tidak dapat dipakai atau sulit dinilai, seperti
pada sikatrik kornea, kornea ireguler dan infeksi kornea ) dan tidak ada alat lain.
Caranya adalah dengan kedua jari telunjuk diletakkan diatas bola mata sambil
penderita disuruh melihat ke bawah. Mata tidak boleh ditutup, sebab menutup
mata mengakibatkan tarsus kelopak mata yang keras pindah ke depan bola mata,
hingga apa yang kita palpasi adalah tarsus dan ini selalu memberi kesan perasaan
keras. Dilakukan dengan palpasi: dimana satu jari menahan, jari lainnya menekan
N: normal
2. Tonometri Schiotz
permukaan kornea dengan beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya.
Benda yang ditaruh pada kornea akan menekan bola mata kedalam dan mendapat
14
Teknik: penderita diminta berbaring dan matanya ditetesi pantokain 0,5%
1 kali. Penderita diminta melihat lurus ke satu titik di langit-langit, atau penderita
Pemeriksa berdiri di sebelah kanan penderita. Dengan ibu jari tangan kiri kelopak
mata digeser ke atas tanpa menekan bola mata; jari kelingking tangan kanan yang
tonometer akan menunjuk pada suatu angka di atas skala. Tiap angka pada skala
disediakan pada tiap tonometer. Apabila dengan beban 5,5 gram (beban standar)
terbaca angka 3 atau kurang, perlu diambil beban 7,5 atau 10 gram. Untuk tiap
15
Gambar 2.7 Alat Tonometer Schiotz
3. Tonometri Aplanasi
besar dengan tenaga dibagi dengan luas yang ditekan (P=F/A). Untuk mengukur
tekanan mata harus diketahui luas penampang yang ditekan alat sampai kornea
rata dan jumlah tenaga yang diberikan. Pada tonometer aplanasi Goldmann jumlah
16
Dengan tonometer aplanasi tidak diperhatikan kekakuan sklera (scleral
rigidity) karena pad atonometer aplanasi pengembangan mata dalam 0,5 mm3
Alat yang di gunakan untuk pemeriksaan ini adalah slitlamp dengan sinar
(tetrakai/pantokain).
topikal lalu pada mata tersebut ditempelkan kertas fluoresein. Sinar oblik warna
biru dari slitlamp disinarkan pada dasar telapak prisma tonometer aplanasi
Goldmann. Pasien diminta duduk dan meletakkan dagunya pada slitlamp dan dahi
tepat pada penyangganya. Pada skala tonometer aplanasi dipasang tombol tekanan
Tekanan ditambah sehingga gambar kedua setengah lingkaran pada kornea yang
sudah diberi fluoresein terlihat berimpit antara bagian luar dengan bagian
17
4. Tonometri Non Kontak
sedikit udara pada kornea. Udara terpantul dari permukaan kornea mengenai
membran penerima tekanan pada alat ini.metoda ini tidak memerlukan anastesi,
karena tidak ada bagian alat yang mengenai mata. Jadi dengan mudah di pakai
- Pachymetry
kornea yang merupakan faktor risiko dari glaukoma. Pachymetry dapat juga
pemeriksaan Pachymetry adalah tebal suatu benda dapat diukur dengan melihat
bayangan benda tersebut pada suatu sistem pemisahan sinar pada kaca.
daerah tertentu.
kemudian cahaya kecil disinar tegak lurus pada kornea dan kemudian kaca digeser
18
sampai dataran belakang kornea berimpit dengan dataran depannya pada kedua
Yang dinilai:
Dengan pachymetry dapat juga ditentukan tebal lensa dan dalamnya bilik mata
depan.
- Gonioscopy
Gonioskopi adalah suatu cara untuk memeriksa sudut bilik mata depan
diperlukan untuk menilai lebar sempitnya sudut bilik mata depan. Gonioskopi
dapat membedakan sudut terbuka dan sudut tertutup. Begitu pula dapat diperiksa
apakah ada perlengketan iris di bagian perifer dan kelainan lainnya. Dengan cara
sempitnya suatu sudut bilik mata depan, yaitu dengan menyinari bilik mata depan
dari samping dengan sentolop. Iris yang datar akan disinari secara merata. Ini
berarti sudut bilik mata depan terbuka. Apabila iris disinari sebagian, yaitu terang
19
Gambar 2.11 Pemeriksaan Gonioskopy
Nilai:
- Visual Field
Uji Konfrontasi
pemeriksa.
Teknik:
kira-kira 1 meter
20
Mata kanan pemeriksa dan mata kiri pasien saling berpandangan,
yang sama
sudah terlihat oleh pasien, hal ini dilakukan untuk semua arah.
Nilai:
Jika benda yang dilihat pemeriksa sama dengan pasien berarti lapangan
- Perimetri Goldman
sinar perifer dan melihat kemampuan penglihatan daerah yang sama dan dengan
Dasarnya adalah
yang sama. Bila ada rangsangan sinar pada retina maka retina akan melihat
rangsangan tersebut.
21
Teknik
bereaksi cepat bila sudah melihat sinar yang datang dari perifer.
Mata yang tidak ditutup diberi koreksi untuk jauh disertai kacamata
didepanmata pasien.
Nilai
saraf.
22
Makin kecil objek, makin besar kemungkinan ditemukannya skotoma,
karena makin cepat pasien sukar melihat sehinggga akan memberikan reaksi yang
-
Funduskopi
saraf optik, sangat penting dalam pengelolaan glaukoma yang kronik. Papil saraf
optik yang dinilai adalah warna papil saraf optik dan lebarnya ekskavasi
Pada papil saraf optik dapat terlihat apakah ada papil edema, hilangnya
pulsasi vena, saraf optik, ekskavasi papil pada glaukoma dan atrofi saraf optik.
23
intraretina, lidah api, dots, blots, edema retina dan edema makula. Pembuluh
darah retina dapat dilihat perbandingan atau ratio arteri vena, perdarahan arteri
- Kelainan serabut retina, serat yang pucat atau atropi akan berwarna hijau
Gambar 1.13 Normal funduskopi (kanan) dan funduskopi pada pasien Glaukoma (kiri)
-
Ophtalmoskop Tidak Langsung
lengkap. Pasien diminta melihat kearah kuadran yang diteliti. Sebuah lensa
cembung dipegang beberapa inchi dari mata pasien dengan arah yang tepat
lapangan pandang yang jauh lebih lebar dengan pembesaran yang lebih lemah.
24
Gambar 1.14 Pemeriksaan ophtalmoskop tidak langsung
- Tes Provokasi
Tes ini dilakukan pada suatu keadaan yang meragukan. Pada glaukoma
primer sudut terbuka dapat dilakukan beberapa tes provakasi sebagai berikut :
24 jam. Kemudian disuruh minum satu liter air dalam lima menit. Lalu diukur tiap
15 menit selama 1,5 jam. Kenaikan tensi 8 mmHg atau lebih, dianggap mengidap
glaukoma.
Uji Priskol
tonometri sebelum disuntik dan disusul dengan tonometri selama 15, 30, 60, 90
menit jika kenaikan tekanan bola mata 11-13 mmHg mungkin menderita
Tes steroid
Pada mata pasien diteteskan larutan dexamethason 3-4 dd gt, selama dua
25
2.2.7 Diagnosis Banding
Hipertensi Okular
pasien berumur diatas 40 tahun ditemukan mempunyai TIO lebih dari 21 mmHg.
Hipertensi okular adalah suatu kondisi dimana terdapat berbagai kriteria dibawah
ini9:
TIO lebih bdari 21 mmHg pada salah satu atau kedua mata yang diperiksa
glaukoma primer sudut terbuka yang dini. Ahli mata harus mencari secara hati-
hati tanda-tanda dari kerusakan dini nervus optikus, seperti, penekanan fokal,
cupping yang tidak simetris, perdarahan splinter diskus, pendorongan nervus, atau
2.2.8 Tatalaksana
tekanan bola mata. Tekanan bola mata perlu diturunkan walaupun berada dalam
batas normal. Karena peningkatan tekanan bola mata dapat merusak saraf optik.
26
1. Tetes mata setiap hari, dan terdapat bermacam-macam tetes mata yang
dikenal. Kadang-kadang tetes mata diberikan lebih dari satu macam dalam
sehari. Tetes mata adalah pengobatan utama pada glaukoma yang kadang-
kadang tidak cukup. Bila tekanan tidak turun maka diberikan tablet untuk
diminum.
3. Bila tekanan tidak turun dengan tetes mata dan tablet maka dilakukan
terapi laser. Terapi laser merupakan prosedur yang tidak sakit dan
digunakan untuk terapi glaukoma. Obat –obat ini dapat digunakan tersendiri atau
dikombinasi dengan obat lain. Timolol maleat 0,25 % dan 0,5 %, betaklosol 0,25
% dan 0,5 %, levobunolol 0,25 % dan 0,5 %, dan metipranolol 0,3 % merupakan
adalah penyakit obstruksi jalan nafas menahun, terutama asma dan defek hantaran
tidak menghilangkan risiko efek samping sistemik ini. Depresi, kacau pikiran, dan
rasa lelah dapat timbul pada pemakaian obat penghambat beta topical.
27
Apraklonidin
pembentukan akuos humor tanpa efek pada aliran keluar. Epinefrin dan dipiverin
apabila terapi topical tidak memberi hasil memuaskan dan pada glaukoma akut
dimana tekanan intraocular sangat tinggi perlu segera dikontrol. Obat-obat ini
dapat diberikan peroral dalam dosis 125 – 250 mg sampai tiga kali sehari atau
sebagai Diamok Sequel 500 mg sekali atau dua kali sehari atau daoat diberikan
Obat Parasimpatomimetik
Obat ini meningkatkan aliran keluar akous humor dengan bekerja pada
jalinan trabecular melalui kontraksi otot siliaris. Obat pilhan adalah pilokarpin,
bekerja paling lama. Obat-obat ini adalah demekarium bromida, 0,125% dan
0,25%, dan ekotiopat iodida, 0,03-0,25%, yang umumnya dibatasi untuk pasien
28
Perhatian: Obat-obat antikolinesterase ireversibel akan memperkuat efek
suksinilko-lin yang diberikan selama anestesia, dan ahli anestesi harus diberitahu
sebelum tindakan bedah. Obat-obat ini juga menimbulkan miosis kuat yang dapat
menyebabkan penutupan sudut pada pasien dengan sudut sempit. Pasien harus
terutama pada pasien dengan katarak, dan spasme akomodatif yang mung-kin
mengganggu bagi pasien muda. Ablasio retina adalah kejadian yang jarang tetapi
serius.
Epinefrin
aliran keluar humor akueus dan sedikit banyak disertai penurunan pembentukan
dan reaksi alergi. Efek samping intraokular yang dapat terjadi adalah edema
makula sistoid pada afakik dan vasokonstriksi ujung saraf optikus. Dipivefrin
bentuk aktifnya. Epinefrin dan dipivefrin jangan digunakan untuk mata dengan
Obat-obat hiperosmotik
tertarik keluar dari korpus vitreum dan terjadi penciutan korpus vitreum. Selain
ini, juga terjadi penurunan produksi humor akueus. Penurunan volume korpus
29
vitreum bermanfaat dalam pengobatan glaukoma sudut tertutup akut dan
Gliserin
Gliserin (gliserol) oral, 1 mL/kg berat dalam suatu larutan 50% dingin
dicampur dengan sari lemon, adalah obat yang paling sering digunakan, tetapi
tertutup akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. Dilatasi pupil penting
dalam pengobatan penutupan sudut akibat iris bombe karena sinekia posterior.
lensa ke belakang.
langsung antara kamera anterior dan posterior sehingga beda tekanan di antara
keduanya menghi-lang. Hal ini dapat dicapai dengan laser neodinium:YAG atau
Walaupun lebih mudah dilaku-kan, terapi laser memerlukan kornea yang relatif
30
jernih dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular yang cukup besar,
terutama apabila terdapat penutupan sudut akibat sinekia luas. Iridotomi perifer
secara bedah mungkin menghasilkan keberhasilan jangka panjang yang lebih baik,
Iridotomi laser YAG adalah terapi pencegahan yang digunakan pada sudut sempit
Trabekuloplasti Laser
akueus karena efek luka bakar tersebut pada jalinan trabekular dan kanalis
sudut terbuka, dan hasilnya bervariasi bergantung pada penyebab yang mendasari.
normal, sehingga terbentuk akses langsung humor akueus dari kamera anterior ke
31
jaringan episklera. Hal ini lebih mudah terjadi pada pasien berusia muda, pasien
berikulit hitam, dan pasien yang pernah menjalani bedah drainase glaukoma atau
tindakan bedah lain yang meli-batkan jaringan episklera. Terapi adjuvan dengan
permanen bagi humor akueus adalah tindakan alternatif untuk mata yang tidak
trabekulektomi. Pasien dari kelompok yang terakhir ini adalah mereka yang
Tindakan Siklodestruktif
frekuensi tinggi, dan, yang paling mutakhir, terapi laser neodinium:YAG thermal
diciptakan energi laser argon yang diberikan secara transpupilar dan transvitreal
32
langsung ke prosesus siliaris. Semua tekinik siklodestruktif tersebut dapat
menyebabkan ftisis dan harus dicadangkan sebagai terapi untuk glaukoma yang
sulit diatasi.
2.2.9 Prognosis
pasien dibutuhkan utntuk memonitor stabilitas dari TIO, Nervus Optikus, dan
cakupan lapangan pandang, kepuasan pasien akan terapi, efek samping dari terapi,
dan efektifitas dari konseling yang diajarkan kepada pasien. Follow Up juga
dari glaukoma3.
Sebagian besar dari pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka akan memiliki
Prevalensi dari kebutaan bilateral pada orang kulit hitam di Amerika Serikat
didapatkan sebanyak 8% sementara pada orang kulit putih hanya sebanyak 4%.
Pasien yang mempunyai risiko terbesar untuk mengalami kebutaan adalah pasien
lapangan pandang.7
33
membandingkan berbagai penatalaksanaan diberbagai kondisi klinis. Pada
penelitian dengan suatu manifestasi awal glukoma yang diikuti selama 6 tahun, 45
– 62% pasien mengalami penurunan TIO sebanyak 25% setelah diterapi. Sebuah
hasil yang relatif sama antara terapi bedah inisial dan terapi medikasi inisial
lapangan pandang yang nyata hanya terjadi pada 10 – 13% objek penelitian.
kelompok pasien dengan TIO yang selalu berada terjaga dibawah 18mmHg tidak
dengan TIO rata-rata sekitar 14mmHg atau kurang selama 18 bulan pertama akan
mempunyai prognosa lebih baik daripada pasien yang memiliki TIO rata-rata
2.2.10 Komplikasi
34
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
vascular.
oftalmologi.
35
DAFTAR PUSTAKA
1
American Academy of Ophtalmology. Basic and Clinical Science Course
editor. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2011; 218-
219.
9
Saxena, S. Clinical Ophthalmology Medical &surgical Approach 2nd Edition.
36