NIM : 13522171
1. Apa yang dimaksud dengan logam non fero ? Jelaskan klasifikasi dari logam non fero
tersebut !
Jawab :
logam non fero adalah logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Memungkinkan
pemakaian secara luas baik digunakan secara murni atau pun dipadukan dan yang termasuk
dalam logam non fero adalah : Tembaga (Cu), Alumunium (Al), Timbel (Pb), Timah (Sn).
a. Logam Berat
Logam dengan berat jenis lebih dari 5 kg/dm3. Logam berat dianggap berbahaya
bagi kesehatan bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Logam berat
dan logam ringan menurut keberadaannya terdapat dalam dua bentuk yaitu logam
murni dan logam paduan.
b. Logam Ringan
Logam dengan berat jenis kurang dari 5 kg/dm3;
c. Logam Mulia
Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan tunggal sudah dapat dipakai
sebagai bahan teknik. Logam mulia memiliki warna yang bagus, tahan karat,
lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit
di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik
sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat
elektronik.
d. Logam Refraktori
Logam refraktori yaitu logam tahan api, dengan sifat:
Tahan terhadap suhu tinggi
Tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak
Tahan terhadap lelehan terak logam, kaca dan gas panas
Contoh:
Molibdenum (Mo)
Wolfram/tungsten (W)
Titanium
e. Logam Radio aktif
Logam radioaktif adalah bahan yang menunjukkan gejala radioaktif karena
radionuklida. Contoh radioaktif :
2. Jelaskan cara-cara dalam memperbaiki karakteristik atau sifat logam baik dalam fase padat
maupun cair !
Jawab :
Fase padat :
Heat Treatment adalah kombinasi dari operasi pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan
tertentu yang dilakukan terhadap logam atau paduan dalam keadaan padat, sebagai suatu upaya
untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Proses Heat Treatment sendiri adalah salah satu proses untuk
mengubah struktur logam dengan jalan memanaskan spesimen pada elektrik terance ( tungku ) pada
temperature rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media
pendingin, seperti udara, air, air garam, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan
pendinginan yang berbeda-beda, dan bila perlu dilanjutkan dengan pemanasan serta pendinginan
ulang.
Fase cair :
Dalam fase cair, perbaikan sifat atau karakter material dilakukan dengan pencampuran antar
material, contohnya adalah alloy, dimana dengan mencampurkan unsur paduan maka akan
ada sifat baru pada material yang akan dicampurkan (sifatnya merupakan gabungan antara
kedua bahan tersebut dan saling menutupi kekurangan sifat material yang lain).
3. Ada beberapa hal yang mempengaruhi karakteristik material, sebutkan dan beri
penjelasannya !
Jawab :
a. Ukuran Butir.
Tegangan dalam merupakan tegangan yang ada pada material karena desakan antar
butiran material untuk memperkeras material hendaknya memperbesar tegangan dalam
material
c. Heat Treatment
Perlakuan panas berfungsi mendapatkan struktur Kristal dan fasa material yang
diinginkan baik untuk mengeraskan maupun mengu-letkan material.
d. Unsur paduan
Penambahan unsur paduan ialah untuk menutupi kekurangan suatu material dengan sifat
yang dimiliki oleh unsur paduan.
Cacat pada material berpengaruh pada sifat – sifat mekanik dari material. Jenis-jenis dari
cacat diantaranya: cacat titik, cacat garis, dislokasi, twinning dll.
4. Apa perbedaan mendasar antara pengerasan permukaan dengan full hardening dan apa
tujuan dari proses keduanya ?
Jawab :
Full Hardening : Proses memanaskan baja sampai titik temperatur austenit (± 900 ºC)
kemudian didinginkan secara mendadak / quenching dengan kecepatan pindinginan diatas
kecepatan pendinginan kritis agar terjadi pembentukan martensit dan diperoleh kekerasan
yang tinggi. Full hardening yaitu suatu proses pengerasan untuk memperoleh pengerasan
secara merata pada seluruh bagiannya, artinta kekerasan antara permukaan material dengan
permukaan yang lebih dalam memiliki tingkat kekerasan yang sama.
Case Hardening dapat dikatakan sebagai suatu proses Heat Treatment untuk memperoleh
pengerasan hanya pada lapisan permukaan saja, atau dengan kata lain lap permukaan
mempunyai kekerasan yang lebih tinggi sedangkan bagian yang lebih dalam tetap seperti
semula (kekerasan rendah tetapi keuletannya tinggi). Tujuannya banyak industri yang
membutuhkan material yang keras (pada permukaanya, tahanaus) tetapi bagian dalamnya
masih ulet / tangguh. Dengan kondisi ini pada lapisan permukaan terdapat tegangan sisa yang
berupa tegangan tekan (tahan terhadap kelelahan, fatigue limitnya naik) dan secara
keseluruhan material tersebut masih ulet. Contoh pengerasan pada gigi-gigi dari roda gigi,
poros , beberapa tool dan die.
5. Jelaskan jenis pengerasan permukaan (3 saja) !
Jawab :
a. Karburasi
Mengeraskan permukaan dengan memanaskan bahan dalam lingkungan karbon, lalu
dibiarkan beberapa waktu pada suhu tersebut dan kemudian didinginkan. Tujuannya
untuk memberikan lapisan luar pada benda kerja yang akan disepuh keras.
b. Karbonitriding
Suatu proses pengerasan permukaan di mana baja dipanaskan di atas suhu kritis dalam
lingkungan gas dan terjadi penyerapak karbon dan nitrogen.
c. Cyaniding
Proses di mana terjadi absorbs karbon dan nitrogen untuk memperoleh permukaan
yang keras pada baja karbon rendah yang sulit dikeraskan.
d. Nitriding
Suatu proses permukaan dalam hal ini baja paduan special dipanaskan untuk waktu
yang lama dalam suatu atmosfer dari gas nitrogen. Nitride yang diserap oleh gas akan
membentuk nitride keras yang tersebar rata pada permukaan logam.
6. Jelaskan proses quenching dan jelaskan apa tujuan dari proses tersebut !
Jawab :
Proses Quenching (pendinginan) pada logam dilakukan untuk mendapatkan kekerasan yang
tinggi. Proses quenching dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
Single Quenching merupakan pendinginan dari benda kerja setelah benda kerja
tersebut di karburasi dan telah didinginkan pada suhu kamar.
Tujuan dari metode ini adalah untuk memperbaiki difusisitas dari atom ± atom
karbon, dan agar gradien komposisi lebih halus.
c. Double Quenching
Double Quenching adalah proses pendinginan atau pengerasan pada benda kerja yang
telah di karburasi dan didinginkan pada temperatur kamar kemudian dipanaskan lagi
diluar kotak karbon pada temperatur kamar lalu dipanaskan kembali pada temperatur
austenit dan baru didinginkan cepat. Tujuan dari metode ini untuk mendapatkan butir
struktur yang lebih halus.
7. Jelaskan proses pembuatan botol kemasan air mineral lengkap dengan tutupnya dan
serta sebutkan jenis polimer yang digunakan untuk membuat polimer dan tutupnya !
Jawab :
Proses pembuatannya diawali dengan pembentukan material plastik dengan cara meniupkan
suatu fluida (udara) kedalam cetakan untuk membentuk suatu bentukan yang
diinginkan. Umumnya digunakan untuk bentukan yang berongga dengan perbedaan tebal
dinding. Metode Blow Mold dapat dibedakan atas tiga cara, yaitu :
Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan terlebih dahulu untuk
bakalan plastik yang akan di blow. Terdiri dari komponen Injeksi dan Blow. Secara umum
digunakan untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali tidak ada
handle. Sering jugadigunakan untuk kontainer yang terdapat bentukan ulir pada bagian leher
pada botol.
Tahapan Proses :
a. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.
c.Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.
Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari extruder. Metode yang
paling sederhana dari blow mold terdiri dari extruder dan blow. Bisa digunakan untuk
kontainer yang bervariasi dari bentuknya, ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun
bentukan handle. Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC, PC, PP, and PETG.
Tahapan Proses :
a. Plastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan pengarah lubang.
b. Cetakan tertutup.
c. Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang dalam keadaan melting
sehingga menekan ke cetakan.
d. Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk.
Proses pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran yang
diinginkan dengan mempertimbangkan ketebalan bakalan plastik. Sangat baik digunakan
untuk plastik dengan jenis PET. Terdiri dari komponen Injeksi, Stretcher dan Blow.
Tahapan Proses :
a.Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.
c.Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.
Bahan baku untuk plastik injeksi berupa biji plastik raw material yang berupa butiran–butiran
kecil plastik tersebut di masukkan dalam hopper, setelah pressure, kecepatan dan parameter
lainya disetting, plastik raw material (material kasar) akan di panaskan dalam barrel,
selanjutnya screw berputar dan mengalirkan plastik yang mulai meleleh, saat plastik akan di
injeksikan oleh nozzle, molding unit di tutup oleh clamping unit, setelah di tutup dan ditekan
oleh clamping unit plastik di masukkan ke dalam mold unit melalui nozzle. Setelah plastik
dimasukkan ke dalam molding unit, screw berhenti berputar, lalu clamping unit menarik core
mold, sehingga mold terbuka, dilanjutkan dengan melepas produk plastik yang telah dicetak
dengan menekan ejektor pada molding unit. Mold unit adalah bagian terpenting untuk
mencetak plastik, bentuk benda plastik sangat tergantung dari bentuk mold, karena setelah
plastik masuk ke dalam mold, di dinginkan maka terbentuklah bentuk plastik sesuai dengan
bentuk mold, ada berbagai tipe mold, disesuaikan dengan bentuk benda yang akan dibuat,
pada hal ini karena ingin membuat tutup botol kemasan maka bentuk mold disesuaikan
dengan tutup botol yang akan dihasilkan.
Jawab :
Karakteristik Polimer :
Karekteristik Keramik :
Getas
Mudah pecah
Titik lebur tinggi
Tahan korosi
Konduktivitas termal rendah
Kekuatan kompresif yang baik
Kekuatan tarik yang rendah
9. Apa tujuan dari pembuatan material komposit, jelaskan klasifikasi berdasarkan matrixnya !
Jawab :
Berikut ini adalah tujuan dari dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :
10. Suatu perusahaan memproduksi berbagai spareparts mobil, salah satu sparepart yang
diproduksi memiliki karakteristik “sangat keras”. Bahan baku yang disediakan tidak
mampu mesin. Bagimana cara agar bahan baku tersebut bisa diproduksi dan
menghasilkan produk yang sesuai dengan karakteristik yang disyaratkan. Berikan
penjelasan langkah-langkahnya !
Jawab :
Cara agar bahan baku tersebut bisa diproduksi dan menghasilkan produk yang sesuai dengan
karakteristik yang disyaratkan adalah dengan cara menambahkan bahan baku dengan unsur
ataupun zat lain yang bersifat elastis atau ductile misalkan unsur dari sparepart ini dipadukan
dengan unsur alumunium (Al) ataupun unsur lain yang bersifat sangat keras. Proses
pengerasan juga dapat menggunakan proses case hardening, tujuannya yaitu untuk membuat
suatu material yang keras (pada permukaanya, tahanaus) tetapi bagian dalamnya masih ulet /
tangguh. Dengan kondisi ini pada lapisan permukaan terdapat tegangan sisa yang berupa
tegangan tekan (tahan terhadap kelelahan, fatigue limitnya naik) dan secara keseluruhan
material tersebut masih ulet. Contoh pengerasan pada gigi-gigi dari roda gigi, poros ,
beberapa tool dan die. Untuk mengatasi produk yang tidak tahan mesin dapat menggunakan
proses colorizing, yaitu suatu proses surface hardening supaya material dapat tahan oksidasi
pada temperatur yang sangat tinggi dan dapat mengatasi kerusakan material ketika masuk
dalam proses permesinan, sehingga digunakanlah pelapisan calorizing pada permukaan guide
pin yang dibuat dari logam. Lapisan paling luar adalah keramik dan lapisan kedua adalah
lapisan calorizing. Jika lapisan keramiknya rusak maka akan terjadi sparking dan dari panas
yang dihasilkan. Karena terjadinya sparking akan terbentuk lapisan keramik yang baru,
sehingga sparking hanya tejadi satu kali saja dan guide pin tidak rusak.