Azas Lenz
Azas Lenz
Noorhadijah Heriyanti, Annisa, Irni Annisa, Lu’lu Armira Rahmah, Zulyan Rahman, Bastomi S.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
Jl.Brigjend H.Hasan Basry, Banjarmasin 70123 Indonesia
e-mail: info@unlam.ac.id
fluks magnet, arah arus dan ggl induksi. Metodenya merangkai II.KAJIAN TEORI
alat, memasukkan magnet ke kumparan dan keluar dari
kumparan. Jika kutub utara dimasukkan ke kumparan, maka
arah simpangan jarum galvanometer ke kanan, jika kutub utara
magnet batang digerakkan keluar dari kumparan, maka arah
G aya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak
simpangan galvanometer ke kiri. Jika kutub selatan dimasukkan listrik di dalam kumparan apabila kumparan itu berada di
ke kumparan, maka arah simpangan jarum galvanometer ke dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah
kiri, jika kutub selatan magnet batang digerakkan keluar dari terhadap waktu.
kumparan, maka arah simpangan jarum galvanometer ke Hukum Faraday
kanan. Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh
Michael Faraday, yang melakukan penelitian untuk
menentukan faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang
Kata Kunci—azas lenz, fluks magnet,ggl induksi, hukum diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung
faraday.
pada waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan medan
magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi lain, ggl
I. PENDAHULUAN tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B,
tetapi sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik, Φ B ,
Tahukah anda, listrik yang kita gunakan sehari-hari adalah
yang bergerak melintasi loop seluas A, yang secara
listrik arus bolak-balik atau generator AC, generator ini matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai
terdiri atas stator yaitu komponen yang diam dan rotor berikut:
sebagai komponen yang dapat berputar. Putaran kumparan Φ = B.A cos θ
pada generator akan menyebabkan terjadinya perubahan fluks Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu
magnetik yang menembus kumparan. Perubahan fluks banyaknya fluks garis gaya magnetik per satuan luas
magnetik inilah yang menyebabkan timbulnya arus listrik penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak
atau arus induksi. Sedangkan beda potensial antara ujung- lurus, dan θ adalah sudut antara B dengan garis yang tegak
ujung kumparan disebut GGL induksi. Besarnya GGL induksi lurus permukaan kumparan. Jika permukaan kumparan tegak
sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang lurus B, θ = 90 dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap
menembus kumparan. Hal tersebut dirumuskan oleh Michael kumparan, θ = 0 , sehingga :
Faraday yang dikenal dengan hukum faraday. Namun faraday ΦB = B.A
belum menentukan ke mana arah arus induksi yang timbul Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber
pada rangkaian atau kumparan. Arah arus yang terjadi baru (Wb) yang setara dengan tesla.meter 2 (1Wb = 1 T.m2).
dapat dijelaskan oleh Friederich Lenz yang disebut hukum Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika
lenz. Untuk lebih memahami masalah tersebut maka fluks yang melalui loop kawat penghantar dengan N lilitan
dilakukan percobaan Azas Lentz. berubah sebesar ΔΦ B dalam waktu Δt , maka besarnya ggl
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil induksi adalah:
suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana hubungan B
N
perubahan fluks magnetik dengan arah arus dan ggl t
induksi?” Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk berbunyi: “gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara
mempelajari hubungan perubahan fluks magnetik dengan ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus dengan
arah arus dan ggl induksi. laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
penghantar tersebut”. Tanda negatif pada persamaan di atas
menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan fluks ( ΔΦ
) terjadi dalam waktu singkat (Δt → 0 ), maka ggl induksi
menjadi:
B
N lim
t 0 t
d B
N
dt
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA DASAR II 2
dengan:
ε = ggl induksi (volt)
N = banyaknya lilitan kumparan
ΔΦB = perubahan fluks magnetik (weber)
Δt= selang waktu (s)
Hukum Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian
tertutup dengan hambatan tertentu, maka mengalirlah arus
listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi
Gambar. 2. Kumparan dalam rangkaian tertutup
dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik
terjadi. Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, Jika suatu batang magnet US dimasukkan ke dalam
yang berarti bahwa hukum tersebut berlaku hanya kepada kumparan, selama gerakan US berlangsung jarum
rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan galvanometer (misalnya) menyimpang ke kanan dari
oleh Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya kedudukan seimbang, kemudian ketika magnet US berhenti
merupakan suatu bentuk hukum kekekalan energi. bergerak jarum di G akan kembali pada kedudukan seimbang.
Hukum Lenz menyatakan bahwa: Kemudian magnet U-S ditarik kembali, maka selama gerakan
“ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan itu berlangsung jarum pada G sangat bergantung pada arah
magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”. lilitan kumparan, dan simpangan ini menunjukkan bahwa
Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan dalam rangkaian telah terjadi arus listrik lihat gambar 1.
arus di dalam kumparan, dan arus induksi ini Perpindahan muatan-muatan listrik dapat terjadi jika ada
membangkitkan medan magnetnya sendiri. beda tegangan demikian dinamakan GGL induksi. Arus
listrik yang tejadi disebut pula arus induksi. Menurut Azas
lentz arah induksi dalam suatu penghantar, itu sedemikian
sehingga melawan arah medan magnet yang
menimbulkannya [4].
B. Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis pada kegiatan I “Jika kutub utara
dimasukkan ke kumparan, maka arah simpangan jarum
galvanometer ke kanan, sebaliknya jika kutub utara magnet
batang digerakkan keluar dari kumparan, maka arah
simpangan jarum galvanometer ke kiri”.
Rumusan hipotesis pada kegiatan II adalah “Jika kutub
selatan dimasukkan ke kumparan, maka arah simpangan
jarum galvanometer ke kiri, sebaliknya jika kutub selatan
magnet batang digerakkan keluar dari kumparan, maka arah
simpangan jarum galvanometer ke kanan”. Gambar 3a. Rangkaian alat kegiatan 1 dan 2
Kegiatan I
Mengidentifikasi variabel pada percobaan azas lenz, yaitu
variabel manipulasi nya ialah arah gerak magnet batang,
variabel respon ialah arah simpangan jarum galvanometer
dan variabel kontrolnya ialah kutub magnet batang.
Mendefinisikan Operasional Variabel atau DOV, antara lain Gambar 3b. Kutub utara magnet Gambar 3c. Kutub utara magnet
DOV Manipulasi ialah mengubah-ubah arah gerak magnet masuk ke dalam keluar dari kumparan
kumparan
dengan masuk ke dalam kumparan dan keluar dari
kumparan. DOV Respon ialah mengamati arah simpangan
dari jarum galvanometer yaitu ke kanan atau ke kiri. DOV
Kontrol ialah menjaga tetap kutub magnet yang digunakan
yaitu kutub utara.
Kegiatan II
Mengidentifikasi variabel pada percobaan azas lenz, yaitu
variabel manipulasi nya ialah arah gerak magnet batang,
variabel respon ialah arah simpangan jarum galvanometer
dan variabel kontrolnya ialah kutub magnet batang.
Gambar 3d. Kutub selatan magnet Gambar 3e. Kutub selatan magnet
Mendefinisikan Operasional Variabel atau DOV, antara lain
masuk ke dalam keluar dari kumparan
DOV Manipulasi ialah mengubah-ubah arah gerak magnet kumparan
dengan masuk ke dalam kumparan dan keluar dari
kumparan. DOV Respon ialah mengamati arah simpangan
dari jarum galvanometer yaitu ke kanan atau ke kiri. DOV .
Kontrol ialah menjaga tetap kutub magnet yang digunakan E. Tabel Pengamatan
yaitu kutub selatan. Tabel 1. Hasil pengamatan percobaan azas lenz
No Kutub magnet Arah Gerak Simpangan
Magnet jarum
D.Langkah Kerja galvanometer
1.
Kegiatan 1 2.
Pertama-tama merangkai alat-alat seperti gambar 3a,
kemudian membuat posisi magnet batang sejajar dengan
posisi kumparan. Setelah itu memasukkan kutub utara
magnet ke dalam kumparan . Lalu mengamati arah jarum
galvanometer saat kutub utara masuk ke dalam kumparan.
Kemudian menarik kutub utara magnet keluar kumparan dan IV. PEMBAHASAN
mengamati arah jarum galvanometer. Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
Kegiatan 2 Tabel 1. Hasil pengamatan percobaan azas lenz
Pertama-tama merangkai alat-alat seperti gambar 3a, No Kutub Magnet Arah Gerak Magnet Simpangan
kemudian membuat posisi magnet batang sejajar dengan Jarum
posisi kumparan. Setelah itu memasukkan kutub selatan Galvanometer
magnet ke dalam kumparan . Lalu mengamati arah jarum 1. Utara Masuk ke kumparan Ke kanan
galvanometer saat kutub selatan masuk ke dalam kumparan. Keluar dari kumparan Ke kiri
Kemudian menarik kutub selatan magnet keluar kumparan 2. Selatan Masuk ke kumparan Ke kiri
dan mengamati arah jarum galvanometer. Keluar dari kumparan Ke kanan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIKA DASAR II 4