Laporan Praktikum Protozoa
Laporan Praktikum Protozoa
LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Zoologi Invertebrata
Oleh :
Kelompok 6
Biologi A 2013
Ai Nurlaelasari Rusmana 1304116
Mega Laeni
Nur Imam Ramdhani 1301964
Rivani Dwi Nurrachmani 1300388
Rizky Ayu Kania
Yayu Maria Ulfah 1300676
B. Landasan Teori
Protozoa berasal dari kata proto dan zoion yang artinya hewan pertama. Protozoa
hanya memiliki satu sel, sudah terlihat jelas inti sel (satu atau lebih) dan juga tidak
memiliki organ atau jaringan. Beberapa protozoa biasanya hidup di air tawar, air payau,
air laut, dan tanah. Cara hidup protozoa ada yang hidup bebas dan parasit terhadap
hewan lain.
1. Ciri-Ciri Umum
Ciri-ciri umum hewan yang tergolong Filum Protozoa dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Tubuh terdiri dari satu sel, hidup berkoloni, ukuran tubuhnya beberapa mikron
sampai beberapa milimeter dan umumnya bersifat mikroskopis.
b. Cara bergeraknya ada yang menggunakan : flagela, silia, atau pseudopodia, dan
bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak.
c. Tidak memiliki klorofil, kecuali Euglena.
d. Memiliki bentuk umum yang tetap kecuali Rhizopoda.
2. Struktur Tubuh
Protozoa merupakan hewan bersel satu dan memiliki bentuk yang bermacam-
macam, ada yang tetap dan tidak tetap. Pada protozoa yang berbentuk tetap ini
dikarenakan karena telah meiliki pelliculus (kulit) dan ada beberapa yang memiliki
cangkang kapur.
Hewan fillum ini sebagian besar memiliki sitoplasma yang tidak berwarna.
Namun pada Stentor coereleus berwarna biru dan Blepharisma laterilia berwarna
merah atau merah muda.Sitoplasma dibagi menjadi dua bagian, yaitu Ectoplasma dan
Endoplasma. Ectoplasma terletak pada bagian pinggir, sementara endoplasma pada
bagian sentral yang lebih padat dan bergranula.
Umumnya pada protozoa hanya memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang lebih.
Seperti pada Arcella vulgaris atau Opalina ranarum. Secara umum ciliata mempunyai
dua tipe nukleus dan umumnya bulat tetapi ada juga yang berbentuk oval, misalnya
pada Paramecium. Balantidium coli contoh spesies yang memiliki bentuk nukleus
seperti ginjal. Bentuk monilitiform terdapat pada Spirostonum. Pada prinsipnya
nukleus memiliki struktur vasikula dan granular.
Terdapat dua vakuola pada protozoa, yaitu vakuola makanan dan vakuola
stasionari. Pada vakuola stasionari terdapat cairan-cairan kristal, butiran-butiran
minyak, dan materi lainnya yang ada pada protozoa. Sementara itu vakuola makanan
dan vakuola kontraktil hanya terdapat pada protozoa air tawar, tetapi tidak terdapat
pada protozoa yang hidup parasit dan hidup di air laut. Vakuola kontraktil berfungsi
sebagai alat eksresi dan juga mengatur tekanan osmotik tubuh.
Mitokondria pada protozoa terdapat pada bagian pernapasan secara aerobik.
Sebagian besar mitokondria memiliki tubulus pada bagian dalamnya. Mitokondria
berkaitan dengan penggunaan energi pada alat gerak dan vakuola kontraktil.
Pada sebagian besar protozoa sedikitnya terbungkus oleh membran dan
mempunyai sedikit granula seluas permukaanya. Membran memiliki peranan yang
sangat penting dalam sistem pengangkutan enzim, sehingga metabolisme menjadi
lebih efisien. Sebagian besar spesies, membran juga dilapisi oleh lapisan lain sehingga
terbentuk kulit (pelliculus), maka protozoa tersebut memiliki bentuk tubuh tetap.
3. Alat gerak
Protozoa memiliki alat gerak yang bermacam-macam yaitu pseupodia,
flagella, silia dan bahkan tidak memiliki alat gerak. Pseupodia dibentuk dari bagian
ektoplasma, lalu endoplasma akan mengikuti. Flagella adalah ciri khas alat gerak
kelas Mastigospora. Sementara Silia merupakan ciri khas dari kelas Ciliata.
5. Klasifikasi
a. Superklas Flagellata (Mastigospora)
Merupakan protozoa paling sederhana (primitif) yang menggunakan flagela
sebagai alat gerak hewan dewasa. Pada kelas flagelata dibagi menjadi dua klas
yaitu :
1) Phytomastigosphorea : memiliki satu atau dua flagela, mempunyai
chromoplast untuk fotosintesis (holophitic). Contohnya : Euglena ,
Volvox, Chlamydomonas, Paranema.
2) Zoomastigosphorea : memiliki satu flagela atau lebih, tidak memiliki
chromoplast, holozoik atau saprozoik, hidup bebas namun lebih banyak
komensal, simbiosis atau parasit pada hewan. Contohnya : Leishmania ,
Trypanosoma.
b. Superklas Sarcodina/Rhizopoda
Protozoa ini memiliki alat gerak pseupodia (kaki semu) yang juga digunakan
pada saat makan. Organela kurang berkembang dan ada yang mempunyai
struktur dengan rangka dengan berbagai bentuk dan komposisi. Dibagi kedalam
empat group yaitu : amoeba, foraminifera, heliozoa, dan radiolaria. Beberapa
ontoh rhizopoda yaitu Entamoeba coli, Arcella, Difflugia, Foraminifera,
Radiolaria.
c. Subfillum Sporozoa dan Cnidospora (Group Sporozoa)
Merupakan protozoa parasit yang paling terkenal dari semua sporozoa, yaitu
golongan gregarina dan coccidia, karena hospesnya tersebar paling banyak pada
invertebrata dan juga vertebrata termasuk manusia. Contohnya pada subklas
Coccidia yaitu plasmodium penyebab penyakit malaria, sementara pada subklas
Gregarina yaitu Monocystis lumbrici yang hidup di dalam tubuh cacing tanah.
d. Subfilum Ciliophora
Merupakan jenis terbesar dari semua kelas protozoa. Semua anggotanya
memiliki silia sebagai alat gerak dan untuk menangkap makanan, dan juga
sebagian besar memiliki “mulut” atau sitostome. Memiliki dua inti, yaitu
makronukleus (vegetatif) dan mikronukleus (generatif). Sebagian besar hidup di
air tawar, dan air laut, beberapa spesies juga bersifat ekto dan endokomensal,
dan parasit. Beberapa contoh anggota Ciliata yaitu : Paramecium caudatum,
Stentor coerulens, Vorticella campanula, Balantidium coli.
C. Alat dan Bahan
1. Alat dan bahan untuk pengamatan pada air sawah,air kolam,air rebusan jerami dan
air sungai.
a. Alat :
1) Mikroskop
2) Kaca preparat
3) Cover glass
4) Pipet
5) Cawan petri
6) Kamera
7) Kapas
b. Bahan :
1) Air sungai
2) Air sawah
3) Air kolam
4) Air rebusan jerami
2. Alat dan bahan untuk pengamatan protozoa pada vesikula seminalis cacing tanah
a. Alat :
1) Pisau bedah
2) Gunting
3) Pinset
4) Jarum
5) Mikroskop
6) Kaca preparat
7) Cover glass
8) Cawa petri
b. Bahan :
1) Cacing tanah
2) Air ledeng
3) Alkohol 70 %
D. Langkah kerja
1. Uji coba pengamatan pada air ledeng
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Lakukan uji coba terlebih dahulu, dengan sampel air ledeng disimpan pada cawan
petri.
c. Ambil sedikit sampel dengan pipet.
d. Letakan sampel pada kaca preparat.
e. Tambahkan sedikit kapas.
f. Tutup rapat sampel yang telah ditambahi kapas dengan coverglass.
g. Letakkan kaca preparat pada mikroskop untuk diamati.
h. Bila telah terlihat serat-serat kapas nya, maka uji coba telah berhasil.
E. Hasil Praktikum
F. Karakteristik
Alat Cara Vak. Vak.Ber Inti Kloro Bintik Cyto Cang
N Species
Nama Gerak Gerak Makanan denyut plas Mata stoma kang
o
1 Paramaecium Cillia Melunc Ada Ada Ada - - Ada -
caudatum ur
2 Paramaecium Cillia Melunc Ada Ada Ada - - Ada -
putrinum ur
3 Nassula gracilis Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
4 Amphileptus Cillia Melunc Ada Ada Ada - - Ada -
claparedei ur
5 Trichopelma Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
sphagnetorum
6 Vorticella Cillia Maju Ada Ada Ada - - Ada -
microstoma mundur
7 Euglena acus Flagel Melunc Ada Ada Ada Ada Ada Ada -
ur
8 Euglena oxyuris Flagel Melunc Ada Ada Ada Ada Ada Ada -
ur
9 Cinetochilum Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
margaritaceum
10 Glaucoma scintillans Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
11 Monocystis lumbrici - Bergerak Ada - Ada - - - -
dengan
sel itu
sendiri
Tabel 1. Tabel Identifikasi
Sumber : Schmode,1998
2 Paramecium putrinum
Sumber : Kudo,1966
3 Nassula gracilis
Sumber : Kudo,1966
4 Amphileptus claparedei
Sumber : Batracien,2010
5 Trichopelma sphagnetorum
Sumber : Levander,1990
6 Vorticella microstoma
Sumber : Marco,2011
7 Euglena acus
Sumber : Schmod,2000
8 Euglena oxyuris
Sumber : Carolina,2010
9 Cinetochilum margaritaceum
Sumber : Kudo,1966
10 Glaucoma scintillans
Sumber : minamar,2010
11 Monocystis lumbrici
G. Pembahasan
1. Classis Flagellata
a. Euglena acus
Gambar 1.1 Euglena acus (protist.i.hosei.ac.jp)
Euglena acus adalah jenis Protista yang termasuk ke dalam kelas flagelata.
Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Organisme ini
uniseluler dan hidup di air tawar. Ukuran tubuhnya antara 35–60 mikron, ujung
tubuhnya berbentuk meruncing dengan satu bulu cambuk di bagian anterior
sel. Euglena acus memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang berfungsi
untuk membedakan antara gelap dan terang. Menurut Lupita (2009), Euglena
acus dapat bersifat holofitrik dan holozoik. Bersifat holofitrik karena memiliki
kloroplas yang mengandung klorofil, sehingga dapat membuat makanannya sendiri
dengan cara melakukan fotosintesis. Euglena acus dapat bergerak maju ke depan
secara rotasi spiral dengan menggunakan flagellumnya atau merayap pada suatu dasar
tanpa menggunakan flagellumnya atau secara euglenoid. Euglenoid yaitu bergerak
dengan cara mengerutkan tubuh, kemudian agak membulat dan akhirnya memanjang
lagi seperti semula (Lupita, 2009).
b. Euglena oxyuris
2. Classis Cilliata
a. Paramaecium caudatum
Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus)
yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar
(Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme,
pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya,
yang bergerak melayang-layang di dalam air. Mereka memiliki vakuola makanan
yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut
yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.Bagian tubuh yang terlebar adalah
bagian tengah dengan suatu lekukan mulut. Bagian anterior tumpul, sedangkan bagian
posterior runcing. Kulitnya tipis dan elastis. Adapun yang menutupi kulit adalah
rambut-rambut kecil yang jumlahnya banyak, yang disebut silia. Lubang bagian
belakang disebut pori anal. Pada bagian luar paramecium ditemukan vakuola
kontraktil dan kanal. Dan bagian dalam paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts,
kerongkongan, vakuola makanan, macronucleus dan mikronukleus itu sendiri.
Paramecium sering disebut sepatu animalcules karena bentuknya seperti sepatu atau
sandal.
b. Paramaecium putrinum
Paramecium putrinum merupakan protozoa dengan alat gerak silia. Spesies ini
dapat ditemukan di lingkungan perairan beroksigen, terutama dari perairan dangkal
sungai. Jika dilihat melalui mikroskop, Paramecium putrinum ini memiliki
micronucleus yang bersebelahan dengan macronucleus di tengah-tengah sel nya dan
memiliki rongga bukal yang terletak di anterior sel. Vakuola kontraktil biasanya
terletak di bagian ujung.
c. Nassula gracilis
d. Amphileptus claparedei
e. Trichopelma sphagnetorum
Vorticella microstoma termasuk dalam class ciliata. Bentuk hewan ini sangat
unik karena menyerupai lonceng dan silia hewan ini hanya berada pada sekitar tubuh
bagian atas saja . Hewan ini juga mempunyai tangkai dibagian bawahnya yang
berfungsi untuk melekatkan diri pada suatu tempat. Tangkai bisa lurus memanjang
dan bisa pula memendek membentuk spiral.
h. Glaucoma scintillans
3. Classis Sporozoa
a. Monocystis lumbrici
4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari spesies-spesies protozoa yang anda temukan:
Jawaban:
Flagellata (Euglena): Sebagai fitoplankton, sebagai produsen karena memiliki
kloroplast yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis.
Rhizopoda: sebagai plankton (zooplankton), sebagai indikator terjadinya polusi
(pencemaran air), Foraminifera yang menumpuk di dasar lautan sebagai petunjuk
adanya kandungan minyak bumi dan umur batuan.
Cilliata: sebagai plankton.
Sporozoa (Monocystis): parasit pada cacing tanah..
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai filum
protozoa, lengkapilah tabel berikut ini:
Jawaban:
Filum Protozoa
Pencernaan Makanan Secara intraseluler menggunakan
vakuola makanan
Holozoik: memakan organisme hidup
lain
Saprozoik: memakan organisme yang
telah mati
Halofitik/autotrof: dapat membentuk
makanan sendiri melalui fotosintesis
Saprofitik: menyerap zat yang terlarut di
sekitarnya
I. Kesimpulan
1. Protozoa adalah hewan yang bersel tunggal, biasanya mikroskopis dan sangat
beraneka ragam. Seperti Paramecium, Euglena dan Monocystis.
2. Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dapat dibedakan menjai 4 kelas, yaitu Rhizopoda
(kaki semu), Flagellata (bulu cambuk), Ciliata (Rambut getar) dan Sporozoa (tidak
memliki alat gerak).
3. Dari pengamatan di laboratorium, ditemukan berbagai protozoa yang telah
dikelompokan sesuai dengan alat geraknya, yaitu :
a. Classis Flagelata :
1). Euglena acus
2). Euglena oxyuris
b. Classis Ciliata :
1). Paramecium caudatum
2). Paramecium putrinum
3). Nassula gracilis
4). Trichopelma spaghnetorum
5). Vorticella microstoma
6). Amphileptus claparedei
7). Cinetochilum margaritaceum
8). Glaucoma scintillans
c. Classis Sporozoa, hanya Monocystis lumbrici.
4. Pada vesikula seminalis cacing tanah yang diamati, terdapat protozoa parasit yaitu
Monocystis lumbrici. Memiliki siklus hidup meliputi gamet, zigot, spora, sporozoit,
tropozoit, tropozoit muda dan gametosit.
Daftar Pustaka
Djuhanda, Tatang. (1980). Kehidupan dalam Setetes Air. Bandung : Institut Teknologi
Bandung.