Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DECOMPENSASI CORDIS

Hari/tanggal : Kamis, 7 Desember 2017


Pokok bahasan : Sistem Kardiovaskuler
Sub Pokok Bahasan : Decompensasi Cordis
Sasaran : Keluarga pasien
Tempat : Ruang pertemuan IPJT RSSA Malang
Waktu : 20 Menit

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah Mengikuti Penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mengerti
dan mengetahui tentang penyakit Decompensasi Cordis
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/pengunjung dapat;
a) Mengerti dengan materi yang disampaikan
b) Mengerti apa itu penyakit Decompensasi Cordis
c) Mengerti penyebeb dari Decompensasi Cordis
d) Mengerti apa tanda dan gejala decompensasi cordis
e) Mengerti pencegahan decompensasi cordis
f) Mengerti penatalaksanaan Decompensasi Cordis

B. Materi Penyuluhan

Pengertian decomp cordis


Penyebab decomp cordis
Tanda dan gejala decomp cordis
Cara perawatan dan pencegahan decomp cordis
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Pendidikan kesehatan Tentang Decompensasi Cordis
Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
2. Media dan alat
 Leafet
 Lembar balik
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Kamis, 7 Desember 2017
Jam : 10.00 s/d selesai
Tempat : Ruang anak (Akut)
4. Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran

a. Mempersiapkan materi dan tempat


b. Memberi salam dan perkenalan
c. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran

1. Menjelaskan pokok bahasan yang akan disampaikan


2. Menjelaskan tujuan
C. Kegiatan inti

1. Penyuluh menyampaikan materi


2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh menyimpulkan jawaban
D. Penutup

1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam
5. Media Dan Sumber

 Media : -
 Sumber :
- Sylvia A. Price. Patofisiologi Konsep Klinis Dasar-dasar Penyakit.
Mosby Year Book. Jakarta: EGC.
6. Evaluasi

 Prosedur : Post test


 Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
 Butir soal : 4 soal
1. Sebutkan pengertian decomp cordis!
2. Sebutkan penyebab decomp cordis!
3. Sebutkan tanda dan gejala decomp cordis!
4. Jelaskan pencegahan decomp cordis!

D. Susunan Acara
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens waktu
1 Pembukaan
 Memberi Salam  Menjawab salam 5 menit
 Memperkenalkan Diri  Mendengarkan
 Menjelaskan Kontrak waktu dan  Mendengarkan dan
tujuan pertemuan mempeerhatikan
 Mengkaji pengetahuan audiens  Mengemungkakan
tentang demam berdarah pendapat
 Memberi Reinforcement positif  Mendengarkan dan
memperhatikan

2 Pelasanaan
 Menjelaskan tentang pengertian  Mendengarkan dan 10 menit
Decompensasi Cordis memperhatikan
 Memotivasi audiens untuk  Mengulang kembali
mengulangi kembali
 Member reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang penyebab memperhatikan
Decompensasi Cordis  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang tanda dan  Memperhatikan
gejala filaresis  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan
penatalaksanaan Decompensasi  Bertanya(jika ada)
Cordis dan Menjelaskan tentang  Mendengar dan
pencegahan Decompensasi Cordis memperhatikan
 Memberi kesempatan audiens untuk
bertanya  Ikut menyimpulkan
 Menjawab pertanyaan audien (jika
ada)  Membalas

3. Penutup
 Bersama audiens menyimpulkan A. Menjawab salam 5 Menit
materi
 Mengucapkan terima kasih
 Memberi salam

E. Setting Tempat

Keterangan:
penyaji

Keluarga pasien/ audience

Sie dokumen
F. Pengorganisasian
 Penyaji : FIK Universitas Brawijaya
 Ppt :
 SAP : FIK Universitas Kadiri
 Dokumentasi + Leaflet + Operator :

G. Kriteria hasil:
1. Evalusi proses
 Mempersiapkan makalah
 Mengkonsulkan dengan penguji Akademik
 Mempersiapkan penyuluhan
2. Evaluasi Struktur
 Moderator dapat membuka acara penyuluhan dengan baik dan
memperkenal kan diri danpenguji kepada pasien yang akan diberikan
penyuluhan.
 Penguji dapat menyampaikan materi dengan baik sehingga pasien
dapat memahami materi yang diberikan.
 Audience ikut berperan dalam penyuluhan dengan mengajukan
pertanyaan kepada penyaji.
 Penyaji dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh pasien
dengan baik.
 Penguji klinik menjelaskan materi yang masih belum lengkap
disampaikan oleh penyaji.
3. Evaluasi hasil:
 Setelah dilakukan penyuluhan 80 % pasien mampu menyebutkan
pengertian Decompensasi Cordis dengan bahasa sendiri
 Auience dapat menyebutkan 3dari 4 penyebab penyakit
Decompensasi Cordis
 Audience dapat menyebutakan 5 dari 7 tanda dan gejala penyakit
Decompensasi Cordis
 Audience dapat menyebutkan 3 dari 4 cara perawatan penyakit di
rumah Decompensasi Cordis.
Lampiran Materi

Decompensasi Cordis
1. Pengertian Decompensasi kordis atau gagal jantung adalah suatu keadaan
dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat
pada penurunan fungsi pompa jantung (Price, 1995). Gagal jantung sering
disebut gagal jantung kongestif, adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan
oksigen dan nutrisi (Smeltzer, 2001).

2. Tanda dan Gejala


- Lelah
- Nyeri dada
- Cemas
- Kulit dingin dan pucat
- Oedema/sembab
- Gangguan eliminasi
- Sesak napas / dispnea
Dispnea disebabkan oleh peningkatan kerja pernapasan akibat kongesti
vaskular paru yang mengurangi kelenturan paru. Meningkatnya tahanan
aliran udara dapat menimbulkan dispnea. Dispnea saat beraktifitas
menunukkan gejala awal dari gagal jantung kiri (Price and Wilson, 2005).
- Batuk
Dapat terjadi akibat kongesti paru, terutama pada posisi berbaring.
Timbulnya ronkhi yang disebabkan oleh transudasi cairan paru adalah ciri
khas dari gagal jantung.
- Nokturia
Disebabkan karena redistribusi cairan dan reabsorbsi cairan pada waktu
berbaring dan berkurangnya vasokontriksi ginjal pada waktu istirahat.
3. Penyebab
- Kelainan otot jantung
- Hipertensi/darah tinggi
- Penyakit arteri coroner
4. komplikasi
- Syok kardiogenik
- Asites
- Oedema paru
- Hidro thorax
5. Pencegahan
- Istirahat, batasi aktivitas
- Pola diet/makan
Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak serat, seperti
sayur-sayuran, buah-buahan, gandum, ikan, dan daging, serta menghindari
asupan garam yang berlebihan. Selain dari bayam, zat besi juga bisa
didapatkan dari suplemen. Hindari makanan yang mengandung lemak
jenuh, seperti jeroan, daging kambing, kerang, kuning telur, dan udang.
Selain itu batasi asupan gula dan garam.
- Kontrol asupan garam dan air
- Monitor berat badan
Menjaga berat badan pada batasan sehat dan melakukan langkah-
langkah penurunan berat badan jika diperlukan.
- Berhenti merokok bagi seorang perokok. Jika bukan perokok maka
upayakan untuk menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif.
- Tidak mengonsumsi minuman keras.
- Berolahraga secara teratur, melakukukan aktivitas atau olahraga yang
dapat membuat jantung sehat, seperti bersepeda atau berjalan kaki,
minimal dua setengah jam per minggu.
- Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas sehat, karena
kedua hal tersebut dapat meningkatkan resiko gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai