Anda di halaman 1dari 8

“MESIN PENYANGRAI BIJI KOPI”

MANAJEMEN PRODUKSI

Oleh:
1. Albiruni Wira Pratama (01)
2. Dwi Ahmad Nur Aziz (02)
3. Fadly Afrian Rachmanda (03)
4. Fatich Agung Prabowo (04)
5. Harun Maulana Komisa (05)
6. M. Amirul Mukminin (06)
7. Mada Satyagraha (07)

Kelompok 1 (3D-D3 Teknik Mesin)

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI MALANG

2018
Gambar 1 - Mesin Penyangrai Biji Kopi (skala menengah)

A. Definisi
Mesin penyangrai biji kopi adalah teknologi tepat guna yang
memudahkan untuk menyangrai biji kopi dengan skala kecil (dibawah 5 kg/jam).
Alat ini didesain untuk meratakan tingkat kematangan tiap biji kopi agar tidak
ada biji kopi yang tidak termasak.

B. Cara Kerja
Proses penyangraian dimulai dengan membuka tutup tabung. Biji kopi
kemudian dimasukkan ke dalam tabung penyangrai. Setelah itu, tutup tabung
dipasang kembali. Kemudian, kompor dihidupkan dan engkol diputar secara
manual. Percobaan dilakukan dengan menggunakan biji kopi seberat 1 kg. Lama
penyangraian ditentukan oleh besar kecilnya api dan berat biji kopi keseluruhan.

C. Dimensi
Mesin ini dirancang digerakkan secara manual menggunakan tenaga
manusia. Tabung penyangrai diputar menggunakan engkol. Mesin ini
mempunyai dimensi total 41,5cm x 27cm x 33cm dengan ukuran tabung
penyangrai ø15cm x 20cm.
D. Bagian

Gambar 2 - Bagian Mesin Penyangrai Biji Kopi

Mesin ini terdiri dari 10 bagian, yaitu:


1. Rangka
2. Penutup
3. Engkol
4. Pillow Block
5. Baut M12
6. Mur M12
7. Mur M6
8. Tabung Pemutar
9. Penutup Tabung
10. Handle
E. Material
Mesin ini membutuhkan material sebagai berikut:
1. Baja persegi hollow ukuran 40mm x 40mm x 1,5mm
2. Plat stainless steel tebal 1mm
3. Pillow block diameter 12mm
4. Poros diameter 12mm
5. Engkol
6. Baut dan mur

F. Alat-alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan mesin ini adalah:
1. Alat tulis
2. Mesin las
3. Mesin bor
4. Penggaris
5. Penggores
6. Penitik
7. Gunting plat
8. Mesin bending
9. Gergaji besi
10. Gerinda tangan
11. Spirit level
12. Kunci pas

G. Metode Pembuatan
Pembuatan alat ini dilakukan secara berurutan mulai dari pengukuran,
pemotongan, bending, pengelasan, perakitan, finishing, lalu uji coba.

H. Sumber Daya Manusia


Pada proses fabrikasi (pemotongan, bending, pengelasan, dan
perakitan) dapat dikerjakan oleh lulusan SMK dikarenakan hal tersebut sesuai
dengan kompetensi dari lulusan SMK. Sedangkan proses pengukuran, finishing,
dan uji coba dikerjakan oleh lulusan D3 karena membutuhkan kompetensi yang
berada di atas kompetensi lulusan SMK.

I. Analisa Ekonomi
Analisa ekonomi dilakukan untuk menghitung biaya pembuatan mesin
secara keseluruhan mulai dari biaya material, biaya operator, hingga biaya
mesin. Analisa ekonomi bertujuan untuk mencari BEP dan keuntungan alat ini.

J. Kelebihan Penggunaan Mesin Penyangrai Biji Kopi


- Kematangan biji kopi lebih merata
- Mengurangi tingkat kelelahan pekerja
- Proses produksi lebih efektif dan efisien
- Kapasitas produksi meningkat
- Menekan biaya produksi

K. Identifikasi Kepuasan Pelanggan


1. Desain produk
Mesin ini didesain khusus untuk digunakan pada usaha pengolahan
biji kopi skala rumahan (skala kecil) yang kapasitas produksinya tidak
sebesar usaha sekelas koperasi atau di atasnya. Mesin ini sangat cocok
digunakan untuk usaha kecil karena tidak membutuhkan energi listrik dan
dapat digunakan dengan berbagai merk kompor gas.
2. Pembelian
Mesin ini menggunakan material yang sudah dipilih secara tepat
sehingga dapat menekan harga produksi namun tidak melupakan kualitas
mesin ini. Mesin ini juga akan mendapatkan garansi pabrik dan diskon untuk
pembelian dalam jumlah besar sehingga akan menguntungkan bagi
pengusaha.
3. Benchmarking
Dibandingkan produk sejenis dari produsen lain, mesin ini memiliki
harga yang relatif murah dan kapasitas produksi yang sesuai dengan industri
kecil sehingga produk ini diharapkan dapat menguasai pasar industri
pengolahan biji kopi skala kecil.
4. Pengembangan Berkelanjutan
Mesin ini tidak hanya berhenti di desain awal saja. Mesin ini akan
terus mendapatkan pengembangan-pengembangan sesuai dengan kebutuhan
konsumen dan tren yang berkembang di pasaran.

L. Biaya Produksi dan Harga Jual per Unit


1. Biaya material
No. Nama Biaya
1 Baja persegi hollow 40 x 40 x 1,4 mm Rp. 23.520
2 Plat stainless tebal 1 mm Rp. 56.094
3 Poros 12 mm Rp. 25.370
4 Baja persegi 12 x 12 mm Rp. 1.500
5 Baut dan Mur M12 Rp. 7.200
6 Mur M6 Rp. 300
7 Pillow Block dia. 12mm Rp. 80.000
Total Rp. 193.984

2. Biaya fabrikasi
No. Nama Biaya
1 Mesin gerinda Rp. 46.000
2 Mesin las Rp. 62.000
3 Mesin bubut Rp. 15.000
4 Mesin bor Rp. 21.000
5 Mesin roll Rp. 13.000
6 Mesin potong Rp. 37.000
Total Rp. 194.000

Jumlah biaya untuk 1 unit produk adalah Rp. 387.984. Harga ditetapkan
berdasarkan metode cost-plus pricing dimana biaya produksi ditambahkan 50%
untuk mendapatkan harga jual. Harga jual produk ini adalah Rp. 582.000.
M. Jaringan Kerja

30 50 60 110 90 200 30 230 Rangka


2 3 4 5
320 350 410 500

5 25 15 40 30 70 15 85 Poros 30 235 Tabung Pemutar


2 3 9 8 4
435 440 455 485 500

30 50 45 95 20 115 30 145 60 205


2 3 7 8 4
315 345 390 410 440

15 35 15 50 15 65 Penutup Tabung
2 3 7
485 500 515
20 90 530
1 10
20 5 25 10 35 30 65 15 80 Engkol 530
2 3 4 5
470 475 485 515

5 25 10 35
2 3
470 475

60 80 90 170 30 200 60 260 120 380 60 440 Penutup


2 3 6 7 4 5
110 170 260 290 350 470

20 40 15 55 10 65 Handle
2 3 6
305 325 340
Keterangan:
1. Pengambilan material
2. Pengukuran dan penandaan
3. Pemotongan
4. Pengelasan
5. Penggerindaan
6. Pembengkokan (bending)
7. Pengerolan
8. Pengeboran
9. Pembubutan
10. Assembly

Anda mungkin juga menyukai