Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

ASAS-ASAS DAN RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI

A. Fase-fase Perkembangan Ilmu Antropologi


1. Fase Pertama (Sebelum 1800)
a. Pandangan bangsa-bangsa itu bukan manusia sebenarnya, melainkan
mereka manusia liar, lalu timbul istilah savages, primitives.
b. Pandangan masyarakat bangsa adalah contoh dari masyarakat yang
masih murni.
c. Ada ketertarikan dengan adat istiadat yang aneh, dan mulai
mengumpulkan benda kebudayaan dari suku-suku bangsa di Afrika,
Asia, Oseania, dan Amerika pribumi.
2. Fase Kedua (Pertengahan Abad ke-19)
Timbul Integrasi yg sungguh-sungguh, dan cara berpikir evolusi
masyarakat dapat dirumuskan: Masyarakat dan kebudayaan berevolusi
lambat, dari tingkat yang rendah sampai tingkat tertinggi. Timbulnya
beberapa karangan (1860), mengklarifikasikan bahan tentang beragam
kebudayaan diseluruh dunia kedalam tingkat-tingkat evolusi tertentu.
Ilmu antropologi dalam fase kedua disebut ilmu Akademikal yang
bertutujuan untuk: memepelajari masyarakat dan kebudayaan primitif.
3. Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)
Dikembangkan pemahaman bahwa mempelajari bangsa-bangsa diluar
Eropa itu penting karena bangsa-bangsa itu masih belum kompleks. Fase
ini antropologi menjadi ilmu yang praktis dengan tujuan: masyarakat dan
kebudayaan suku diluar Eropa mendapat pengertian tentang masyarakat
masa kini.
4. Fase Keempat (Sesudah 1930)
Ilmu antropologi mengalami perkembangan paling luas. Akibat
perubahan dunia menyebabkan ilmu antropologi kehilangan lapangan dan
terdorong mengembangkannya. Setelah 1951, beberapa tokoh ahli
antropologi Amerika dan Eropa mengadakan suatu simposium
internasional untuk meninjau dan merumuskan tujuan dan ruang lingkup
yang baru dan menghasilkan 2 tujuan yaitu: mempelajari keragaman
bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaan. Tujuan praktis: mempelajari
keragaman suku bangsa.

B. Antropologi Masa Kini


1. Perbedaan-perbedaan di Berbagai Pusat Ilmiah
Di Amerika Serikat, ilmu antropologi telah memakai dan
mengintregasikan seluruh warisan bahan dan metode. Di Inggris dan
negara dibawah pengaruhnya, dalam perkembangannya fase ketiga masih
dilakukan, tetapi karena daerah jajahan yang ada telah merdeka, maka
para sarjana inggris mulai memperhatikan masalah yang lebih luas. Di
Eropa Tengah ilmu antropologi masih bertujuan mempelajari bangsa-
bangsa diluar Eropa. Di Eropa Utara ilmu antropologi sebagian bersifat
Akademikal. Di Uni Soviet ilmu antropologi menggunakan konsep Karl
Marx dan Friedrich Engels mengenai tingkat evolusi masyarakat.
2. Perbedaan-perbedaan Istilah dalam Antropologi
 Ethnograpy (Pelukisan tentang bangsa-bangsa): dipakai umum di
Eropa Barat untuk menyebut bahan keterangan yang bermaktub.
 Ethnology (Ilmu Bangsa-bangsa): khusus untuk mempelajari masalah-
masalah yang berhubungan dengan sejarah perkembangan kebudayaan
manusia.
 Volkerkunde (ilmu bangsa-bangsa)
 Kulturkunde (ilmu kebudayaan), dipakai oleh L.Frobenius dalam arti
yang sama dengan ethnology di Amerika.
 Anthropology (ilmu tentang manusia): Tentang ras-ras manusia
dipandang dari ciri-ciri fisiknya.
 Cultural Anthropology: Ilmu antropologi dalam arti luas yang tidak
mempelajari manusia dari sudut fisiknya.
C. Ilmu-ilmu Bagian dari Antropologi
1. Lima Ilmu Bagian dari Antropologi
 Lima masalah penelitian khusus:
1) Masalah sejarah asal dan perkembangan manusia secara biologi
2) Masalah sejarah terjadinya beragam makhluk hidup, dipandang dari
ciri tubuhnya
3) Masalah sejarah asal, perkembangan, dan penyebaran beragam
bahasa
4) Masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya beragam
kebudayaan
5) Masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan
 Ilmu antropologi mengenal ilmu-ilmu bagian, yaitu:
1) Paleo-antropologi adalah ilmu yang meneliti asal-usul atau
terjadinya dan evolusi manusia dengan menggunakan fosi.
2) Antropologi fisik adalah bagian ilmu antropologi mencapai
pengertian sejarah terjadinya beragam manusia dipandang dari
sudut ciri-ciri tubuhnya.
3) Etnolinguistik atau antropologi lingusitik ilmu bagian yang asal
mulanya berkaitan erat dengan ilmu antropologi.
4) Prehistori mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran
semua kebudayaan manusia dibumi sebelum mengenal huruf.
5) Etnologi adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian
mengenai asas-asas manusia.
2. Spesialisasi Antropologi
Raymond W. Firth melakukan penelitian, dari berbagai aktivitas
penelian yang mengikuti contoh tersebut. Murid Firth dan ahli antropologi
lain menemukan spesialisasi antropologi pertama yaitu antropologi
ekonomi. Timbul spesialisasi lain yaitu antropologi pembangunan,
menggunakan metode-metode, konsep-konsep, dan teori-teori yang
mempelajari tentang masyarakat.
D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
1. Persamaan dan Perbedaan antara Kedua Ilmu
Perbedaan antara subilmu antropologi dan sosiologi:
1) Kedua ilmu masing-masing mempunyai asal-mula dan sejarah
perkembangan berbeda
2) Asal mula sejarah yang berbeda menyebabkan perbedaan pokok dan
bahan penelitian
3) Asal mula dan sejarah berbeda menyebabkan berkembangnya
beberapa metode
2. Sejarah Perkembangan Sosiologi
Ilmu sosiologi awalnya adalah ilmu filsafat, tetapi ahli filsafat juga
mempelajari sekelilingnya dan masyarakat.
3. Pokok Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi
Antropologi dan sosiologi tidak dapat ditentukan oleh perbedaan
antara masyarakat suku bangsa di luar Eropa-Amerika dengan masyarakat
bangsa-bangsa eropa-Amerika.
4. Metode Ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi
Antropologi mempunyai pengalaman yang lama dalam menghadapi
keragaman yang besar antara ribuankebudayaan. Sosiologi lebih banyak
berpengalaman dalam hal meneliti gejala masyarakat.
E. Hubungan antara Antropologi dan Ilmu-ilmu lain
Ilmu-ilmu lain yang terpenting diantaranya adalah:
1) Hubungan antara ilmu geologi dan antropologi
2) Hubungan antara ilmu paleontologi dan antropologi
3) Hubungan antara ilmu anatomi dan antropologi
4) Hubungan antara ilmu kesehatan masyarakat dan antropologi
5) Hubungan antara ilmu psikiatri dan antropologi
6) Hubungan antara ilmu linguistik dan antropologi
7) Hubungan antara ilmu arkeologi dan antropologi
8) Hubungan antara ilmu sejarah dan antropologi
9) Hubungan antara ilmu geografi dan antropologi
10) Hubungan antara ilmu ekonomi dan antropologi
11) Hubungan antara ilmu hukum adat dan antropologi
12) Hubungan antara ilmu administrasi dan antropologi
13) Hubungan antara ilmu politik dan antropologi
14) Ilmu gabungan tentang tingkah laku manusia
F. Metode Ilmiah dari Antropologi
1. Metode Ilmiah dan Pengumpulan Fakta
Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah segala cara
yang digunakan dalam ilmu tersebut, untuk mencapai suatu kesatuan
pengetahuan. Kesatuan pengetahuan dicapai melalui 3 tingkat, yaitu: 1)
Pengumpulan data, 2) Penentuan ciri-ciri umum, dan 3) Verifikasi.
Antropologi budaya adalah pengumpulan fakta dan gejala masyarakat dan
kebudayaan secara ilmiah. Pengumpulan fakta digolongkan menjadi 3
perbedaan pokok, yaitu: (i) penelitian di lapangan, (ii) penelitian di
laboratorium, (iii) penelitian dalam perpustakaan. Penelitian di lapangan
(field work), menunggu terjadinya gejala yang menjadi objek penelitian di
laboratorium dan gejala yang menjadi objek dapat dibuat dan sengaja.
Penelitian diperpustakaan gejala yang akan menjadi objek harus dicari.
Penelitian antropologi budaya sangat tertarik pada tindakan dan kelakuan
manusia dalam hubungan kelompok-kelompok kecil, dan menggunakan
metode pengumpulan fakta bersifat kualitatif berupa metode wawancara
dan catatan hasil (field note).
2. Penemuan Ciri-ciri Umum dan Sistem
Proses berpikir berjalan secara induktif tentang peristiwa-peristiwa
dan fakta-fakta khusus dan konkret mengenai ciri-ciri umum yang lebih
abstrak.
3. Verifikasi
Metode verifikasi atau penguji terdiri cara menguji rumusan
kaidah-kaidah atau memperkuat “pengertian” dilakukan dalam kenyataan
atau masyarakat yang hidup.
G. Tenaga Sarjana, Lembaga, Majalah, dan Prasarana Ilmu Antropologi
1. Kehidupan Ilmiah
Perguruan-perguruan tinggi disamping bertugas mengajar, juga
berusaha mengembangkan berbagai macam cabang ilmiah yang ada.
2. Para Tokoh Sarjana Antropologi
Para pengarang etnografi kuno golongan musafir, A.Bastian,
seorang dokter kapal Jerman telah keliling ke berbagai benua. Pengarang
etnografi kuno dari golongan penyiar agama Nasrani, J.F. Lafitau, pendeta
agama Katolik Prancis, pernah bekerja di daerah sungai St. Lawrence
menulis etnografi klasik. Dari golongan eksplorasi, seorang Rusia N.N.
Mikhlukho Maklai, banyak mengembara di daerah Oseania di Lautan
Teduh dan pernah mengunjungi Papua. Pengarang etnografi kuno
pegawai pemerintah jajahan, Thomas Stamford Raffles, pernah menjabat
sebagai Letnan Gubernur Jendral di Indonesia..
3. Lebaga-lembaga dan Majalah-majalah Antropologi
 Amerika memiliki lembaga, organisasi, dan perkumpulan antropologi
terbanyak, yaitu:
a. American Anthropology Association, mengadakan kongres setiap
tahun.
b. American Association of Physical Anthropology menerbitkan
majalah ilmiah American Journal of Physical Anthropology.
c. Universitas Yale di Kota New Haven mempunyai lembaga Institute
of Human Relations.
 Lembaga antropologi dari Negara Inggris menerbitkan majalah-
majalah ternama:
a. Royal Anthropology Institute of Great Britain and Ireland
b. Intrenational Africa Institute
 Majalah-majalah diterbitkan di Australia atau New Zealand:
a. Lembaga Australian National Research Cauncil, di Sydney
b. Lembaga Polynesian Society di Wellington, New Zealand.
 Lembaga-lembaga ilmiah penting bidang antropologi:
a. I’institute d’Ethnologie di Paris
b. Mikhlukho-Maklai Institute of Ethnography di Uni Soviet
c. Institute Nacional de An thropologie Historia di Meksiko
4. Kamus dan Atlas Antropologi
Kamus kecil disusun C. Winick, berjudul Dictoinary of
Anthropology (1958) dan disusun juga kamus besar, yaitu: kamus umum
(Dictionary of Anthropology) oleh W.H. Liding, kamus khusus
(Multilingual Glossary of Anthropology Terms) dan Atlas der
Volkerkunde oleh G. Mostny. Ahli Geografi Jerman, H. Bernetzik
menyusun atlas lebih muda yaitu Die Grosse Volkerkunde (1930) dan
atlas kecil dibuat R.F. Spencer An Ethno-Atlas.

BAB 2
MAKHLUK MANUSIA
A. Makhluk Manusia di antara Makhluk-makhluk lain
Manusia dikelaskan dalam satu golongan yaitu kelas binatang
menyusui, atau mamalia. Suku primate dibagi dua subsuku yaitu prosimii dan
anthropoid. Manusia ditempatkan subsuku anthropoid. Subsuku anthropoid
dibagi tiga infrasuku yaitu: ceboid, cercopithecoid, dan hominoid. Ceboid
menggolongkan menjadi satu semua kera di daerah tropis. Cercopithecoid
menggolongkan menjadi satu semua kera didaerah tropis. Hominoid
menggolongkan menjdai satu kera-kera besar dengan manusia, kemudian
dibagi dua keluarga, yaitu keluarga pongidae dan keluarga hominidae.
Pangidae digolongkan menjadi satu beberapa macam kera besar, dan
homidae menggolongkan menjadi satu manusia purba sejenis
pithecanthropus, homo Neanderthal, dan dengan manusia sekarang (homo
sapiens).
B. Evolusi Ciri-ciri Biologis
1. Sumber Ciri-ciri Organismee Fisik
Dari ciri-ciri Ayah dan Ibu yang kebeulan dibawa oleh sel-sel
kelamin tidak semua akan tampak dalam organisme baru tetapi hanya ciri-
ciri pada gen yang kuat saja atau dominan, yang akan tampak, sedangkan
ciri-ciri pada gen yang tidak kuat atau resesif.
C. Evolusi Primata dan Manusia
1. Proses Percabangan Makhluk Primata
Dipelajari dari antropologi biologi yaitu ilmu paleo-antropologi
yang meneliti tentang fosil tubuh manusia yang terkandung dalam
lapisan-lapisan bumi.
2. Makhluk Primata Pendahulu Manusia
Primata dianggap menurunkan jenis-jenis kera besar seperti
orangutan, gorilla dan simpanse, maupun manusia adalah seekor makhluk
yang fosilnya berupa rahang bawah ditemukan di Saint-Gauden, Prancis
Selatan. Prndahulu manusia itu adalah makhluk yang sudah dapat berjalan
tegak diatas kedua kaki belakangnya menempuh jarak cukup jauh. Para
ahli paleoantropologi makhluk itu disebut Australopithecus (kera dari
selatan).
3. Bentuk-bentuk Manusia Tertua
Eugene Du Bois menganggap pithecanthropus erectus adalah
contoh nenek moyang manusia zaman sekarang. Teuku Jacob, secara
mendalam menyebutnya pithecanthropus soloensis
4. Bentuk Manusia dari Kala Pleistosen Muda
Homo neandertalensis ditemukan di suatu gua di lembah Sungai
Neander dekat kota Dusseldorf, Jerman. Homo rhodesiensis ditemukan
dalam suatu gua di Broken Hill di Rhodesia, Afrika Selatan. Oleh Teuku
Jacob fosil-fosil Ngandong itu disebut makhluk pithecanthropus
soloensis. Dengan bukti baru, homo neandertal itu tidak kandas tetapi
berevolusi menjadi homo sapiens.
5. Manusia Sekarang atau Homo Sapiens
Makhluk manusia homo sapiens pertama menunjukan ciri-ciri ras
Negroid adalah makhluk yang fosilnya ditemukan di tengah Gurun
Sahara.

D. Aneka Ragam Manusia


1. Salah Paham mengenai Konsep Ras
“Ras” adalah golongan manusia yang berdasarkan berbagai ciri
fisik secara umum. Salah pemahaman dalam pandangan manusia berbagai
bangsa, mengacaukan ciri-ciri ras, ciri-ciri rohani, dan member penilaian
tinggi rendah kepada ras-ras berdasarkan perbedaan tinggi rendah rohani
dari ras-ras itu. Besarnya kesengsaraan yang ditimbulkan oleh gejala
diskriminasi ras seperti yang terjadi di Amerika Serikat, Afrika Selatan
dan lain lain.
2. Metode-metode untuk Mengkelaskan Aneka Ras Manusia
Ciri-ciri lahir atu ciri-ciri morfologi terdiri dari 2 golongan, yaitu:
ciri-ciri kualitatif (warna kulit, warna rambut dsb) dan ciri-ciri kuantitatif
(berat badan, ukuran badan dsb).dalam hal mengklasifikasikan ras-ras,
para sarjana sekarang juga mencoba membangun suatu klasifikasi yang
filogenetik, yaitu menggambarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-
perbedaan antara ras-ras, juga menggambarkan hubungan-hubungan asal-
usul antara ras-ras dan percabangan. Dengan demikian daerah-daerah
dengan presentase golongan darah yang sama itu dihubungkan dengan
garis-garis diatas peta. Metode klasifikasi seperti inilah mulai banyak
dipergunakan dalam ilmu antropologi.
3. Salah Satu Klasifikasi dari Beragam Ras Manusia
Klasifikasi A.L. Krober
1) AUSTRALOID
Penduduk asli Australia
2) MONGOLOID
a. Asiatic Mongoloid
b. Malayan Mongoloid
c. American Mongoloid
3) CAUCASOID
a. Nordic
b. Alpine
c. Mediteranean
d. Indic
4) NEGROID
a. African
b. Negrito
c. Melanesian
5) RAS-RAS KHUSUS
a. Bushman
b. Veddoid
c. Polymesian
d. Ainu

E. Organ Manusia
1. Perbedaan Organ Manusia dan Organ Binatang
Bahasa manusia mengabstrakkan dan menyimpan tiap pengetahuan baru
kedalam lambang vikal atau kata-kata baru, yang makin banyak jumlahnya.
Pengalaman yang telah kian bertambah disimpan dan diatur oleh akal menjadi sistem
pengetahuan, diteruskan lagi kepada generasi berikutnya. Kemampuan organisme
manusia memang terbatas jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain.
Kapasitas otaknya yang unggul berupa akal menyebabkan ia dapat mengembangkan
sistem pengetahuan menjadi dasar untuk membuat bermacam-macam alat hidup.
Kelompok manusia sejak dahulu kala telah memiliki sistem dalam hal mata
pencarian hidupnya, yaitu sistem ekonomi. Kesadaran akan tibanya maut inilah yang
merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsur penting dalam kehidupan manusia
yaitu religi. Kehidupan organisme manusia berbeda dengan binatang dengan adanya
hasrat alamiyah untuk keindahan sehingga menjadi suatu unsur khas dalam hidupnya
yaitu keindahan. Keseluruhan dari sistem-sistem itu, yaitu: sistem perlambangan
vokal atau bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem mata pencarian hidup, sistem religi, kesenian adalah yang disebut
kebudayaan manusia.

BAB 3
KEPRIBADIAN
A. Definisi Kepribadian
Pola kelakuan tiap manusia secara individual sebenarnya unik dan berbeda.
Karena itu para ahli antropologi, sosiologi, dan psikologi yang mempelajari pola-pola
kelakuan manusia ini juga tidak lagi bicara mengenai pola-pola kelakuan atau patterns of
behavior dari manusia, tetapi mengenai pola-pola tingkah laku, atau pola-pola tindakan
(patterns of action). Pola kelakuan manusia yang dimaksudnya adalah kelakuan dalam
organisme manusia yang ditentukan oleh naluri, dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau
kelakuan manusia yang tidak tidak lagi dipengaruhi dan ditentukan oleh akal dan
jiwanya. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku
atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu disebut “kepribadian”.
B. Unsur-unsur Kepribadian
1. Pengetahuan
Seluruh proses akal manusia yang sadar (conscious) tadi, dalam ilmu psikologi
disebut “persepsi”. Penggambaran tentang lingkungan dengan focus pada bagian-
bagian paling menarik perhatian seorang individu, sering kali diolah oleh suatu proses
dalam akalnya menghubungkan penggambaran tadi dengan penggambaran lain.
Penggambaran baru dengan pengertian baru seperti itu, dalam ilmu psikologi disebut
“apersepsi”. Penggambaran yang lebih intensif terfokus (terjadi karena pemusatan
akal yang lebih intensif tadi), dalam ilmu psikologi disebut “pengamatan”.
Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut “konsep”. Penggambaran
baru yang sering kali juga tidak realistis itu dalam ilmu psikologi disebut “fantasi”.
Penggambaran, apresiasi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur
“pengetahuan”.
2. Perasaan
Apresiasi seorang individu yang menggambarkan diri sendiri. Perasaan adalah
suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya
dinilai sebagai keadaan positif atau negative. Suatu perasaan yang selalu bersifat
subjektif karena adanya unsur penilaian menimbulkan kehendak. Kehendak itu bisa
juga positif atau bisa juga negative. Suatu kehendak juga dapat menjadi sangat keras.
Suatu keinginan dapat juga menjadi lebih besar lagi. Suatu perasaan keras seperti itu
biasanya disebut emosi.
3. Dorongan Naluri
Kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap makhluk manusia disebut
dorongan (drive). Tujuh macam dorongan naluri, yaitu:
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan seks
c. Dorongan untuk upaya mencari makanan
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia
e. Dorongan untuk meniru tingkat laku sesamanya
f. Dorongan untuk berbakti
g. Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara, atau gerak
C. Materi dari Unsur-unsur Kepribadian
A.F.C Wallace membuat suatu kerangka memuat 3 hal, yaitu:
1. Beragam kebutuhan biologis diri sendiri, beragam kebutuhan dan dorongan psikologis
dan beragam kebutuhan dan dorongan baik biologis maupun psikologis.
2. Beragam hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan identitas diri sendiri,
baik aspek fisik maupun psikologi.
3. Berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan,
atau mempergunakan beragam kebutuhan dari hal tersebut tadi.
D. Macam-macam Kepribadian
1. Macam-macam Kepribadian Individu
Satu macam materi yang menyebabkan satu tingkah laku berpola, yaitu suara
kebiasaan (habit) dan berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya
kepribadian (personality). Pengetahuan, gagasan, dan konsep yang dianut oleh
sebagian besar warga suatu masyarakat, yang biasanya disebut adat istiadat
(customs). Seluruh kompleks tingkah laku umum berwujud pola-pola tindakanyang
saling berkaitan itu disebut sistem sosial. Ilmu antropologi mempelajari kepribadian
yang ada pada sebagian besar warga masyarakat, yang disebut kepribadian umum
atau watak umum.
2. Kepribadian Umum
Linton dan Kardiner mempertajam dengan konsep kepribadian umum timbul
konsep kepribadian dasar, yaitu semua unsur kepribadian yang dimiliki bersama oleh
suatu bagian besar dari warga masyarakatnya.
3. Kepribadian Barat dan Kepribadian Timur
Kepribadian Timur mempunyai pandangan hidup yang mementingkat
kehidupan kerohanian, mistik, pikiran prelogis, keramah-tamahan, dan kehidupan
sosial. Kepribaddian Barat mempunyai pandangan hidup yang mementingkat
kehidupan material, pikiran logis, hubungan berdasarkan asas guna, dan
individualisme. Dalam sebuah karangannya berjudul Psychological Homeostasis and
Jen, Hsu menyatakan pendapatnya bahwa ilmu psikologi yang dikembangkan di
dalam masyarakat Negara-negara Eropa Barat. Hsu mengembangkan suatu konsepsi
bahwa alam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan
daerah yang berwujud seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentrikal sekitar
diri pribadinya.

BAB 4
MASYARAKAT
A. Kehidupan Berkelompok dan Definisi Masyarakat
1. Kehidupan Berkelompok Dalam Alam Binatang
Dari mempelajari beberapa ciri yang dapat kita anggap ciri khas kehidupan
berkelompok, yaitu:
1. Pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam subkesatuan dalam kelompok
2. Ketergantungan individu lain dalam kelompok sebagai akibat dari pembagian
kerja
3. Kerjasama antarindividu yang disebabkan karena sifat ketergantungan
4. Komunikasi antarindividu yang diperlukan guna melaksanakan kerja sama
5. Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu warga kelompok dan
individu-individu dari luarnya.
2. Kehidupan Berkelompok Makhluk Manusia
Pola-pola tingkah laku manusia adalah hasil belajar, maka dengan mudah
mengerti bahwa pola-pola tindakan dapat berubah dengan lebih cepat daripada
perubahan bentuk biologi. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam rentang waktu
hidup beberapa generasi manusia tidak sama cepatnya pada kelompok manusia satu
dengan kelompok manusia lainnya.
B. Berbagai Wujud Kelompok Manusia
Ragam tingkah laku manusia umumnya disbabkan kelompok-kelompok tempat
manusia itu bergaul dan berinteraksi. Wujud nyata dari kelompok manusia adalah
kelompok-kelompok yang besar terdiri dari banyak manusia.

C. Unsur-unsur Masyarakat
1. Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan
istilah ilmiah saling berinteraksi. Adanya prasarana untuk berinteraksi menyebabkan
warga dari suatu kelompok manusia itu saling berinteraksi.
2. Kategori Sosial
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu
ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan kepada manusia-
manusia itu.
3. Golongan sosial
Golongan sosial merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu
ciri tertentu.
4. Kelompok dan Perkumpulan
Suatu kelompok merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat-
syaratnya: adanya sistem interaksi, adanya adat-istiadat serta sistem norma, adanya
kontinuitas, adanya rasa identitas..
5. Bagan Kelompok dan Perkumpulan
Perkumpulan dikelaskan berdasarkan prinsip guna dan keperluannya atau
fungsinya. Perkumpulan-perkumpulan itu misalnya perkumpulan dagang, suatu
koperasi, suatu perseroan, suatu perusahaan, dan sebagainya.
6. Ikhtisar mengenai Beragam Wujud Kesatuan Manusia
Istilah masyarakat dipakai untuk menyebutkan dua wujud kesatuan manusia,
yaitu komunitas dan konsep kelompok.
7. Interaksi Antarindividu dalam Masyarakat
Interaksi terjadi bila seorang individu dalam masyarakat berbuat sedemikian
rupa hingga menimbulkan suatu respons atau reaksi dari individu-individu lain.
Prosese interaksi, yaitu: kontak dan komunikasi.
D. Pranata Sosial
1. Pranata
Sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat istiadat dan norma
yang mengatur tingkah laku itu. Dalam ilmu sosiologi dan antropologi disebut
pranata dan dalam bahasa inggris institution. Pranata adalah suatu sistem norma
khusus menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi suatu
keperluan khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat. Konsep pranata atau
institution telah lama berkembang dan dipergunakan dalam ilmu sosiologi.
Sebaliknya dalam ilmu antropologi konsep pranata kurang digunakan.
2. Pranata dan Lembaga
Pranata adalah sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai suatu aktivitas
masyarakat yang khusus. Lembaga institute adalah badan atau organisasi yang
melaksanakan aktivitas itu.
3. Macam-macam Pranata
Menurut para sarjana semua pranata dikelaskan delapan golongan, yaitu :
a. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan kehidupan kekerabatan
b. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mata pencarian hidup
c. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia
d. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan ilmiah manusia
e. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia dalam menghayati rasa
keindahan
f. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan
dan berbakti kepada Tuhan
g. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mengatur dan
mengelola keseimbangan kekuasaan
h. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup
manusia
4. Pranata, Kedudukan, dan Pranata Sosial
Tingkah laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu disebut
dengan suatu istilah, yaitu peranan sosial. Dalam masyarakat ada dua macam
kedudukan, yaitu: Golongan ascribed status (kedudukan yang dapat diperoleh
dengan sendirinya), dan Golongan achieved status (kedudukan yang hanya dapat
diperoleh dengan usaha).
E. Integrasi Masyarakat
1. Struktur Sosial
a. Perumusan dari berbagai macam susunan hubungan antara individu dalam
masyarakat
b. Struktur sosial dengan sekejap pandangan dan harus diabstraksikan secara
individu dan dari kenyataan kehidupan masyarakat yang konkret
c. Struktur sosial memang berlangsung terus mengikuti prinsip
d. Dengan struktur sosial seorang peneliti dapat menyelami latar belakang seluruh
kehidupan suatu masyarakat
e. Untuk mempelajari struktur sosial suatu masyarakat diperlukan suatu penelitian
di lapangan
f. Struktur sosial dapat dipakai sebagai criterium untuk menentukan batas-batas dari
suatu masyarakat tertentu.
2. Analisis Struktur Sosial
Metode yang paling umum adalah mencari kerangka itu dari kehidupan
kekerabatan. Meneliti sistem kekerabatan dalam suatu masyarakat serupa itu dapat
member pengertian mengenai banyak kelompok dan pranata sosial.
BAB 5
KEBUDAYAAN
A. Definisi Menurut Ilmu Antropologi
Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar. Dua sarjana sosiologi A.L. Krober dan C. Kluckhohn,
menganalisis 160 buah definisi, hasil penelitian tadi diterbitkan menjadi buku berjududl:
Culture, A Critical Review of Conceps and Definitons (1952).
1. Kebudayaan (Culture) dan Peradaban
Kata kebudayaan dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu dari buddhi yang
berarti budi atau akal. Maka kebudayaan diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan
akal.
2. Sifat Superorganik dari Kebudayaan
Kebudayaan berevolusi dengan lambat, sejajar dengan evolusi organisme.
Kebudayaan manusia bertambah dengan kemampuan menguasai api dan
mempergunakan energinya. Setelah zaman itu, evolusi kebudayaan manusia mulai
agak cepat, manusia telah memakai alat-alat baru serpih bilah yang kecil. Ketika
dalam proses evolusi organic tampak perbedaan beragam ras, maka dalam proses
evolusi kebudayaan telah mulai tampak alat-alat dengan teknologi rumit.
B. Tiga Wujud Kebudayaan
1. Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan, sebagai suatu kompleks dari ide,
gagasan, nilai, norma, peraturan.
2. Wujud kedua dari kebudayaan disebut sistem sosial atau sosial sistem, mengenai
tindakan berpola dari manusia. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik. Kebudayaan sebagai benda-
benda hasil karya manusia.
C. Adat-Istiadat
1. Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi
1. Masalah hakikat dari hidup manusia
Kebudayaan yang memandang hidup manusia pada hakikatnya suatu hal yang
buruk dan menyedihkan dan harus dihindari.
2. Masalah hakikat dari karya manusia
Kebudayaan yang memandang karya manusia pada hakikatnya bertujuan untuk
memungkinkan hidup
3. Masalah hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu
Kebudayaan memandang penting masa lampau dalam kehidupan manusia.
4. Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya
Kebudayaan memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat.
5. Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya
Kebudayaan mementingkan hubungan vertical antara manusia dengan
sesamanya.
2. Adat-Istiadat, Norma, dan Hukum
Hasil dari analisis komparatif adalah suatu teori tentang batas antara adat dan
hukum adat, yaitu:
1. Hukum adalah suatu aktivitas didalam rangka suatu kebudayaan yang mampu
mempunyai fungsi pengawasan sosial.
2. Attribute of authority menentukan bahwa aktivitas kebudayaan yang disebut
hukum itu adalah keputusan-keputusan melalui suatu mekanisme yang diberi
wewenang dan kekuasaan.
3. Attribute of intention of universal application menentukan bahwa keputusan-
keputusan dari pihak yang berkuasa.
4. Attribute of obligation menentukan bahwa keputusan-keputusan dari pemegang
kuasa.
5. Attribute of sanction menentukan keputusan-keputusan dari pihak berkuasa itu
harus dikuatkan dengan sanksi.
D. Unsur-unsur Kebudayaan
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian hidup
6. Sistem religi
7. Kesenian
.
E. Integrasi Kebudayaan
1. Metode Holistik
Istilah holistik menggambarkan metode tinjauan yang mendekati suatu
kebudayaan itu sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi. Konsep menganalisis
masalah integrasi kebudayaan, yaitu pikiran kolektif, fungsi unsur-unsur kebudayaan,
focus kebudayaan, etos kebudayaan, dan kepribadian kebudayaan. Gabungan konsep
tiga wujud kebudayaan dengan konsep ketujuh unsur kebudayaan ubiversal disebut
kerangka kebudayaan.
2. Pikiran Kolektif
E. Durkheim mengembangkan konsep representations collectives (pikiran-
pikiran kolektif). Beliau meguraikan konsep itu pada dasarnya tidak berbeda dengan
cara ilmu psikologi menguraikan konsep berpikir. Gagasan berada dalam alam
pikiran seorang individu maka disebut representations individuelle. Menurut
Durkheim, representations itu menjadi pedoman bagi tingkah laku atau tindakan bagi
para warga masyarakat.
3. Fungsi Unsur-unsur Kebudayaan
1. Menerangkan fungsi sebagai hubungan antara suatu hal dengan suatu tujuan
tertentu
2. Menerangkan kaitan antara satu hal dengan hal yang lain
3. Menerangkan hubungan yang terjadi antara satu hal dengan hal-hal lain dalam
suatu sistem yang terintegrasi.
Unsur kesenian mempunyai fungsi guna memuaskan hasrat naluri akan keindahan.
Fungsi kebudayaan dikembangkan Malinowski.
4. Focus kebudayaan
Focus kebudayaan istilah pertama yang digunakan oleh M.J. Herskovits. Tiap
ahli antropologi dapat juga menyusun suatu karangan etnografi yang holistic
terintegrasi mengenai kebudayaan sebagai unsur fokusnya.
5. Etos Kebudayaan
Istilah pola untuk tingkah laku atau tindakan, untuk watak khas yang
memancar dan istilah etos berarti watak.
6. Kepribadian Umum
Kepribadian umum dominan dalam kebudayaan itu, artinya perhatian terhadap
kepribadian atau watak yang ada pada sebagian besar dari individu yang hidup
dalam kebudayaan bersangkutan.
F. Kebudayaan dan Kerangka Teori Tindakan
Kerangka yang disusun memandang kebudayaan sebagai tindakan manusia yang
berpola dan mereka sebuat sebagai kerangka teori tindakan. Dalam hal menganalisis
suatu kebudayaan perlu dibedakan secara tajam antara empat komponen: sistem budaya,
sistem sosial, sistem kepribadian, sistem organisme.

BAB 6
DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. Konsepsi-konsepsi Khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan
Konsep-konsep terpenting mengenai proses belajar kebudayaan oleh masyarakat
bersangkutan, yaitu internalisasi (internalization), sosialisasi (sosialization), enkulturasi
(enculturation).
B. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
1. Proses Internalisasi
2. Proses Sosialisasi
3. Proses Ekulturasi

C. Proses Evolusi Sosial


1. Proses Microscopic dan Macroscopic dalam Evolusi Sosial
Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis oleh
seorang peneliti seolah-olah dari dekat secara detail (microscopic) atau dipandang
seolah-olah dari jauh dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan yang
tampak besar saja (macroscopic).
2. Proses-proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya
Konsep dua wujud tiap kebudayaan, yaitu:
 Kebudayaan sebagai suatu kompleks dari konsep norma-norma
 Kebudayaan sebagai suatu rangkaian dari tindakan yang konkret dimana
individu saling berinteraksi
3. Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan
Evolusi masyarakat da kebudayaan seolah-olah dari suatu jarak yang jauh,
maka akan tampak perubahan-perubahan besar yang seolah-olah bersifat menentukan
arah dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan. Ilmu prehistori
mempelajari sejarah perkembangan kebudayaan manusia dalam jangka waktu yang
panjang.
D. Proses Difusi
1. Penyebaran Manusia
Ilmu paleoantropologi memperkirakan makhluk untuk manusia pertama hidup
didaerah sabana beriklim tropis, sekarang makhluk itu menduduki hampir seluruh
muka bumi dalam segala macama lingkungan iklim. Hal itu diterangkan dengan
adanya proses pembiakan dan gerak penyebaran atau migrasi-migrasi.
2. Penyebaran Unsur-unsur Kebudayaan
Bentuk difusi mendapat perhatian ilmu antropologi adalah penyebaran unsur-
unsur kebudayaan yang berdasarkan pertemuan-pertemuan antara individu dalam
suatu kelompok manusia dengan individu kelompok lain dengan cara pertama adalah
hubungan dimana bentuk dan kebudayaan itu masing-masing hampir tidak berubah,
kedua adalah hubungan yang disebabkan karena perdagangan, tetapi dengan akibat
yang lebih jauh daripada yang terjadi pada hubungan symbiotic.
E. Akulturasi dan Asimilasi
1. Akulturasi
Istilah akulturasi memiliki arti proses sosial yang timbul kelompok manusia
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah
kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan sendiri.
2. Asimilasi
 Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada:
a. Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda
b. Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama
c. Kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah
sifatnya yang khas
 Faktor penghalang proses asimilasi adalah:
a. Kurang pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi
b. Sikap takut terhadap kekuatan dan kebudayaan lain
c. Perasaan superior pada individu dari suatu kebudayaan terhadap yang lain

F. Pembaruan atau Inovasi


1. Inovasi dan Penemuan
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber alam,
energi, dan modal. Pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru
yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi penghasilkan produk-produk
baru. Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru.
Discovery baru menjadi invention bila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan
menerapkan penemuan baru itu.
2. Pendorong Penemuan Baru
Pendorong penemuan baru adalah:
a. Kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan
b. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan
c. Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat
3. Inovasi dan Evolusi
Proses inovasi yaitu proses pembaruan teknologi ekonomi dan lanjutannya dan
juga merupakan suatu proses evolusi. Dalam proses inovasi individu-individu itu
bersifat aktif, sedangkan dalam suatu proses evolusi individu pasif. Maka suatu
inovasi memang merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih cepat.
BAB 7
ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
A. Konsep Suku Bangsa
1. Suku Bangsa
Kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar
melainkan oleh warga kebudayaan bersangkutan itu sendiri. Konsep suku bangsa
lebih kompleks daripada yang terurai, ini disebabkan karena dalam kenyataan batas
dari kesatuan manusia yang merasakan diri terikat oleh keseragaman kebudayaan itu
dapat meluas atau menyempit.
2. Beragam Kebudayaan Suku Bangsa
Sarjana antropologi membedakan kesatuan masyarakat suku-suku bangsa
berdasarkan atas criteria mata pencarian dan sistem ekonomi dalam enam macam:
a. Masyarakat pemburu dan meramu
b. Masyarakat peternak
c. Masyarakat peladang
d. Masyarakat nelayan
e. Masyarakat petani pedesaan
f. Masyarakat perkotaan kompleks
B. Konsep Daerah Kebudayaan
Daerah kebudayaan adalah suatu penggambungan atau penggolongan dari suku-
suku bangsa yang beragam kebudayaannya, tetapi mempunyai beberapa unsur dan ciri
mencolok yang serupa.
C. Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Utara
Sembilan daerah kebudayaan di Amerika Utara menurut klasifikasi Clark Wissler adalah:
1. Daerah kebudayaan Eskimo, meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku bangsa
pemburu binatang laut.
2. Daerah kebudayaan Yukon-mackenzie, meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa pemburu binatang hutan Konifeus.
3. Daerah kebudayaan pantai barat-laut, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa
bermasyarakat rumpun yang tinggal di desa-dea tepi pantai
4. Daerah kebudayaan dataran tinggi, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa
bermasyarakat rumpun yang hidup di desa-desa dalam rumah-rumah setengah di
bawah tanah dalam musim dingin
5. Daerah kebudayaan Plains, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat
rumpun tersebar didaerah stepa-stepa mahalus
6. Daerah kebudayaan hutan timur, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa
bermasyarakat rumpun yang tersebar di daerah-daerah sekitar bagian timur-laut, dan
hidup sebagai petani menetap dengan jagung sebagai tanaman pokok.
7. Daerah kebudayaan Dataran California, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa
bermasyarakat rumpun yang hidup dari berburu dan mengumpulkan
8. Daerah kebudayaan badar daya, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa
bermasyarakat rumpun, yang tersebar di saerah gurun dan setengan gurun, dan yang
hidup dari pertanian intensif di lembah-lembah sungai.
9. Daerah kebudayaan tenggara, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup
dari bercocok tanam intensif dengan cangkul.
10. Daerah kebudayaan Meksiko, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat
pedesaan yang berorientasi terhadap suatu peradaban kota yang banyak terpengaruh
oleh kebudayaan spanyol dan agama Katolik.
D. Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Latin
1. Sistem Penggolongan Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Latin
2. Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Latin
E. Sub-subkawasan Geografi di Oceania
Melanesia merupakan gugusan kepulauan di bagian barat dari Lautan Teduh yang
sebagian besar bersifat pulau atoll. Penduduk pribumi Australia mempunyai ciri-ciri ras
yang sangat khasm yang di dalam antropologi-fisik disebut kompleks ciri Australoid.
Penduduk Malanesia menunjukan ciri-ciri ras Malanesoid.
F. Daerah-daerah Kebudayaan di Afrika
1. Daerah kebudayaan Afrika Utara, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa yang
sepanjang sejarah telah mengalami nasib yang lebih-kurang sama.
2. Daerah kebudayaan Hilir Nil, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa petani
pedesaan yang intensif di suatu daerah lembah-lembah sungai yang subur.
3. Daerah kebudayaan Sahara, meliputi kebudayaan suku bangsa yang hidup menetap
dalam masyarakat rumput dari bercocok tanam dan beternak.
4. Daerah kebudayaan Sudan Barat, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa Negroid
yang hidup dari bercocok tanam berpindah-pindah di lading tanpa irigasi dan bajak.
5. Daerah kebudayaan Sudan Timur, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa petani
pedesaan yang hidup dari bercocok tanam menetap dengan irigasi.
6. Daerah kebudayaan Hulu Tengah Nil, menurut Murdock disebut daerah Nile
Corridor, bukan suatu daerah kebudayaan, melainkan suatu daerah geografi yang
sejak berabad-abad lamanya.
7. Daerah kebudayaan Afrika Tengah, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa Negroid
merupakan masyarakat rumpun dan hidup dari bercocok tanam.
8. Daerah kebudayaan Hulu Selatan Nil, meliputi kebudayaan bermasyarakat rumpun
yang berdasarkan peternakan menetap.
9. Daerah kebudayaan Tanduk Afrika, meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat
pedesaan yang hidup dari peternakan dan bercocok tanam intensif.
10. Daerah kebudayaan Pantai Guinea, meliputi suku-suku bangsa bermasyarakat petani
pedesaan dengan ciri-ciri ras Negroid.
11. Daerah kebudayaan Bantu Khatulistiwa, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa
bermasyarakat rumpun yang hidup dari peladangan berpindah-pindah di hutan rimba
tropis, tanpa irigasi dan bajak.
12. Daerah kebudayaan Bantu Danau-danau, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa
bermasyarakat petani pedesaan yang hidup dari pertanian intensif.
13. Daerah kebudayaan Bantu Timur, meliputi kebudayaan-kebudayaan suku-suku
bangsa bermasyarakat rumpun.
14. Daerah kebudayaan Bantu Tengah, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa yang
sebagian besar bermasyarakat rumpun dan hidup dari peladangan berpindah di hutan
rimba.
15. Daerah kebudayaan Bantu Barat Daya, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa yang
berdasarkan masyarakat rumpun dan hidup dari peladangan berpindah, tanpa irigasi
maupun bajak.
16. Daerah kebudayaan Bantu Tengah, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa yang
dibagian utara berdasarkan masyarakat rumpun, tetapi dibagian selatan.
17. Daerah kebudayaan Choisan, meliputi kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup
mengembara dari berburu dan meramu.
18. Daerah kebudayaan Madagaskar, meliputi kebudayaan suku bangsa bermasyarakat
rumpun di daerah pantai Timur hidup dari peladangan berpindah tanpa irigasi dan
bajak.
G. Daerah-daerah Kebudayaan di Asia
Kroeber membagi kawasan Asia ke dalam tujuh bagian, yaitu:
1. Daerah kebudayaan Asia Tenggara
2. Daerah kebudayaan Asia Selatan
3. Daerah kebudayaan Asia Barat Daya
4. Daerah kebudayaan Cina
5. Daerah kebudayaan Stepa Asia Tengah
6. Daerah kebudayaan Siberia
7. Daerah kebudayaam Asia Timur Laut
H. Suku-suku Bangsa di Indonesia
Van Vollenhoven membagi Indonesia ke dalam 19 daerah, yaitu:
1. Aceh
2. Gayo-Alas dan Batak
2a. Nias dan Batu
3. Minangkabau
3a. Mentawai
4. Sumatera Selatan
4a. Enggano
5. Melayu
6. Bangka dan Belitung
7. Kalimantan
8. Sangir-Talaud
9. Gorontalo
10. Toraja
11. Sulawesi Selatan
12. Ternate
13. Ambon
14. Kepulauan Barat Daya
15. Irian
16. Timor
17. Bali dan Lombok
18. Jawa Tengan dan Jawa Timur
19. Surakarta dan Yogyakarta
20. Jawa Barat
I. Ras, Bahasa, dan Kebudayaan
Perbedaan ras antar manusia di muka bumi, mencapai suatu kemnatapan sejak
beberapa ratus ribu tahun yang lalu, ketika persebaran ras-ras homo sapiens mencapai
jarak maksimalnya.

BAB 8
ETNOGRAFI
A. Kesatuan Sosial dalam Etnografi
1. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih
2. Kesatuan masyarakat yang terdiri dari penduduk mengucapkan satu bahasa atau satu
logat bahasa
3. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh garis batas suatu daerah politis
administrative
4. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya
sendiri
5. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh suatu wilayah geografi yang merupakan
kesatuan daerah fisik
6. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologi
7. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami satu pengalaman sejarah
yang sama
8. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang frekuensi interaksinya satu dengan lain
tingginya merata
9. Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial yang seragam
B. Kerangka Etnografi
Pembagian ke dalam bab-bab tentang unsur-unsur kebudayaan menurut suatu tata
urut yang sudah baku disebut kerangka etografi. unsur-unsur kebudayaan universal,
yaitu: bahasa, sistem teknologi, sistem ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan,
kesenian, dan sistem religi.
C. Lokasi, Lingkungan Alam, dan Demografi
Etnologi dilengkapi data demografi, yaitu data mengenai jumlah penduduk yang
diperinci dalam jumlah wanita dan jumlah pria, dan sedapat mungkin juga menurut
tingkat umur dengan interval lima tahun, dan mengenai laju kelahiran dan kematian,
serta perpindahan penduduk.
D. Asal Mula dan Sejarah Suku Bangsa
Asal mula suku bangsa biasanya dicari dengan mempergunakan tulisan para ahli
prehistori yang pernah melakukan panggilan dan analisis benda-benda kebudayaan.
Untuk mencari keterangan mengenai zaman prehistori suatu suku bangsa, maka seorang
ahli antropologi cukup membaca laporan hasil penggalian dan penelitian para ahli
prehistori.
E. Bahasa
Ciri-ciri suku bangsa dapat diuraikan pengarang etnografi dengan cara
menempatkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun,
keluarga, dan subkeluarga bahasanya yang wajar, dengan beberapa contoh fonetik,
fonologi, sintaksis, dan semantic.
F. Sistem Teknologi
Ada delapan macam sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik dipakai manausia
yang hidup berpindah-pindah atau pedesaan yang hidup dari pertanian, yaitu:
1. Alat-alat produksi
2. Alat membuat api
3. Senjata
4. Wadah
5. Makanan
6. Pakaian
7. Tempat berlindung dan perumahan
8. Alat-alat transportasi
G. Sistem Mata Pencarian
1. Sistem Mata Pencarian Tradisional
Berbagai mata pencarian dan sistem ekonomi, yaitu: berburu dan meramu,
beternak, bercocok tanam di lading, menangkap ikan, bercocok tanam menetap
dengan irigasi.
2. Memburu dan Meramu
Permasalahan seperti hak ulayat dan milik atas wilayah berburu, sumber air,
senjata, perangkap, alat transportasi sama dengan masalah sumber alam dan modal.
Persoalan susunan kelompok dan hubungan antar mereka sama dengan masalah
tenaga kerja.
3. Beternak
Dalam hal mempelajari masyarakat peternak, ilmu antropologi menaruh
perhatian terhadap masalah yang sama dengan bentuk mata pencarian lain, yaitu
masalah tanah peternakan dan modal, masalah tenaga kerja, masalah produksi dan
teknologi produksi.

4. Bercocok Tanam di Ladang


Penelitian para ahli antropologi mengenai pola-pola hubungan dan penjualan,
yaitu penelitian mengenai masalah pemasaran hasil bercocok tanam di lading sangat
penting.
5. Mengangkap Ikan
Sumber alam dalam usaha mencari ikan menyangkut hak ulayat daerah
mencari ikan. Masalah tenaga kerja menyangkut usaha seperti gotong royong dan
cara mengerahkan tenaga. Masalah teknologi produksi menyangkut cara-cara
menangkap ikan dan ilmu perikanan. Masalah distribusi menyangkut organisasi
penjualan dan distribusi ke pasaran.
H. Organisasi Sosial
1. Unsur-unsur Khusus dalam Organisasi Sosial
Setiap kehidupan masyarakat diorganisasikan atau diatur terbagi ke dalam
lapisan-lapisan, maka tiap orang diluar kamu kerabatnya menghadapi lingkungan
orang-orang yang lebih tinggi daripadanya dan yang sama tingkatnya.
2. Sistem Kekerabatan
Prinsip-prinsip kekerabatan, yaitu:
a. Prinsip bilateral
b. Prinsip keturunan patrilineal
c. Prinsip matrilineal
d. Prinsip ambilineal
I. Sistem Pengetahuan
1. Perhatian Antropologi terhadap Pengetahuan
Dasar-dasar cara berpikir yang berbeda itu maka orang dalam masyarakat
yang rendah tidak dapat mempunyai ilmu pengetahuan seperti dalam dunia modern.
2. Sistem Pengetahuan
Pengetahuan dan konsepsi tentang ruang dan waktu juga ada dalam banyak
kebudayaan yang belum terpengaruh ilmu modern.
J. Sistem Religi
1. Perhatian Ilmu Antropologi terhadap Religi
Dua hal menyebabkan perhatian besar terhadap religi, yaitu:
a. Upacar keagamaan dalam kebudayaan suatu suku bangsa biasanya merupakan
unsur kebudayaan yang tampak secara lahir
b. Bahan etnografi mengenai upacara keagamaan diperlukan untuk menyusun teori-
teori tentang asal-mula religi.

2. Unsur-unsur Khusus dalan Sistem Religi


Emosi keagamaan merupakan unsur penting dalam suatu religi, dan ada tiga
unsur yang lain, yaitu:
a. Sistem keyakinan
b. Sistem upacara
c. Suatu umat yang menganut religi itu
K. Kesenian
1. Kesenian dalam Etnografi
Perhatian terhadap kesenian atau segala ekspresi hasrat manusia akan
keindahan, dalam kebudayaan suku-suku bangsa.
2. Lapangan-lapangan Khusus dalam Kesenian
Dipandang dari sudut kesenian, ada dua lapangan besar, yaitu:
a. Seni rupa, kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata
b. Seni suara, kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga

Anda mungkin juga menyukai