BAB 2
MAKHLUK MANUSIA
A. Makhluk Manusia di antara Makhluk-makhluk lain
Manusia dikelaskan dalam satu golongan yaitu kelas binatang
menyusui, atau mamalia. Suku primate dibagi dua subsuku yaitu prosimii dan
anthropoid. Manusia ditempatkan subsuku anthropoid. Subsuku anthropoid
dibagi tiga infrasuku yaitu: ceboid, cercopithecoid, dan hominoid. Ceboid
menggolongkan menjadi satu semua kera di daerah tropis. Cercopithecoid
menggolongkan menjadi satu semua kera didaerah tropis. Hominoid
menggolongkan menjdai satu kera-kera besar dengan manusia, kemudian
dibagi dua keluarga, yaitu keluarga pongidae dan keluarga hominidae.
Pangidae digolongkan menjadi satu beberapa macam kera besar, dan
homidae menggolongkan menjadi satu manusia purba sejenis
pithecanthropus, homo Neanderthal, dan dengan manusia sekarang (homo
sapiens).
B. Evolusi Ciri-ciri Biologis
1. Sumber Ciri-ciri Organismee Fisik
Dari ciri-ciri Ayah dan Ibu yang kebeulan dibawa oleh sel-sel
kelamin tidak semua akan tampak dalam organisme baru tetapi hanya ciri-
ciri pada gen yang kuat saja atau dominan, yang akan tampak, sedangkan
ciri-ciri pada gen yang tidak kuat atau resesif.
C. Evolusi Primata dan Manusia
1. Proses Percabangan Makhluk Primata
Dipelajari dari antropologi biologi yaitu ilmu paleo-antropologi
yang meneliti tentang fosil tubuh manusia yang terkandung dalam
lapisan-lapisan bumi.
2. Makhluk Primata Pendahulu Manusia
Primata dianggap menurunkan jenis-jenis kera besar seperti
orangutan, gorilla dan simpanse, maupun manusia adalah seekor makhluk
yang fosilnya berupa rahang bawah ditemukan di Saint-Gauden, Prancis
Selatan. Prndahulu manusia itu adalah makhluk yang sudah dapat berjalan
tegak diatas kedua kaki belakangnya menempuh jarak cukup jauh. Para
ahli paleoantropologi makhluk itu disebut Australopithecus (kera dari
selatan).
3. Bentuk-bentuk Manusia Tertua
Eugene Du Bois menganggap pithecanthropus erectus adalah
contoh nenek moyang manusia zaman sekarang. Teuku Jacob, secara
mendalam menyebutnya pithecanthropus soloensis
4. Bentuk Manusia dari Kala Pleistosen Muda
Homo neandertalensis ditemukan di suatu gua di lembah Sungai
Neander dekat kota Dusseldorf, Jerman. Homo rhodesiensis ditemukan
dalam suatu gua di Broken Hill di Rhodesia, Afrika Selatan. Oleh Teuku
Jacob fosil-fosil Ngandong itu disebut makhluk pithecanthropus
soloensis. Dengan bukti baru, homo neandertal itu tidak kandas tetapi
berevolusi menjadi homo sapiens.
5. Manusia Sekarang atau Homo Sapiens
Makhluk manusia homo sapiens pertama menunjukan ciri-ciri ras
Negroid adalah makhluk yang fosilnya ditemukan di tengah Gurun
Sahara.
E. Organ Manusia
1. Perbedaan Organ Manusia dan Organ Binatang
Bahasa manusia mengabstrakkan dan menyimpan tiap pengetahuan baru
kedalam lambang vikal atau kata-kata baru, yang makin banyak jumlahnya.
Pengalaman yang telah kian bertambah disimpan dan diatur oleh akal menjadi sistem
pengetahuan, diteruskan lagi kepada generasi berikutnya. Kemampuan organisme
manusia memang terbatas jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain.
Kapasitas otaknya yang unggul berupa akal menyebabkan ia dapat mengembangkan
sistem pengetahuan menjadi dasar untuk membuat bermacam-macam alat hidup.
Kelompok manusia sejak dahulu kala telah memiliki sistem dalam hal mata
pencarian hidupnya, yaitu sistem ekonomi. Kesadaran akan tibanya maut inilah yang
merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsur penting dalam kehidupan manusia
yaitu religi. Kehidupan organisme manusia berbeda dengan binatang dengan adanya
hasrat alamiyah untuk keindahan sehingga menjadi suatu unsur khas dalam hidupnya
yaitu keindahan. Keseluruhan dari sistem-sistem itu, yaitu: sistem perlambangan
vokal atau bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem mata pencarian hidup, sistem religi, kesenian adalah yang disebut
kebudayaan manusia.
BAB 3
KEPRIBADIAN
A. Definisi Kepribadian
Pola kelakuan tiap manusia secara individual sebenarnya unik dan berbeda.
Karena itu para ahli antropologi, sosiologi, dan psikologi yang mempelajari pola-pola
kelakuan manusia ini juga tidak lagi bicara mengenai pola-pola kelakuan atau patterns of
behavior dari manusia, tetapi mengenai pola-pola tingkah laku, atau pola-pola tindakan
(patterns of action). Pola kelakuan manusia yang dimaksudnya adalah kelakuan dalam
organisme manusia yang ditentukan oleh naluri, dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau
kelakuan manusia yang tidak tidak lagi dipengaruhi dan ditentukan oleh akal dan
jiwanya. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku
atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu disebut “kepribadian”.
B. Unsur-unsur Kepribadian
1. Pengetahuan
Seluruh proses akal manusia yang sadar (conscious) tadi, dalam ilmu psikologi
disebut “persepsi”. Penggambaran tentang lingkungan dengan focus pada bagian-
bagian paling menarik perhatian seorang individu, sering kali diolah oleh suatu proses
dalam akalnya menghubungkan penggambaran tadi dengan penggambaran lain.
Penggambaran baru dengan pengertian baru seperti itu, dalam ilmu psikologi disebut
“apersepsi”. Penggambaran yang lebih intensif terfokus (terjadi karena pemusatan
akal yang lebih intensif tadi), dalam ilmu psikologi disebut “pengamatan”.
Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut “konsep”. Penggambaran
baru yang sering kali juga tidak realistis itu dalam ilmu psikologi disebut “fantasi”.
Penggambaran, apresiasi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur
“pengetahuan”.
2. Perasaan
Apresiasi seorang individu yang menggambarkan diri sendiri. Perasaan adalah
suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya
dinilai sebagai keadaan positif atau negative. Suatu perasaan yang selalu bersifat
subjektif karena adanya unsur penilaian menimbulkan kehendak. Kehendak itu bisa
juga positif atau bisa juga negative. Suatu kehendak juga dapat menjadi sangat keras.
Suatu keinginan dapat juga menjadi lebih besar lagi. Suatu perasaan keras seperti itu
biasanya disebut emosi.
3. Dorongan Naluri
Kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap makhluk manusia disebut
dorongan (drive). Tujuh macam dorongan naluri, yaitu:
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan seks
c. Dorongan untuk upaya mencari makanan
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia
e. Dorongan untuk meniru tingkat laku sesamanya
f. Dorongan untuk berbakti
g. Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara, atau gerak
C. Materi dari Unsur-unsur Kepribadian
A.F.C Wallace membuat suatu kerangka memuat 3 hal, yaitu:
1. Beragam kebutuhan biologis diri sendiri, beragam kebutuhan dan dorongan psikologis
dan beragam kebutuhan dan dorongan baik biologis maupun psikologis.
2. Beragam hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan identitas diri sendiri,
baik aspek fisik maupun psikologi.
3. Berbagai macam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan,
atau mempergunakan beragam kebutuhan dari hal tersebut tadi.
D. Macam-macam Kepribadian
1. Macam-macam Kepribadian Individu
Satu macam materi yang menyebabkan satu tingkah laku berpola, yaitu suara
kebiasaan (habit) dan berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya
kepribadian (personality). Pengetahuan, gagasan, dan konsep yang dianut oleh
sebagian besar warga suatu masyarakat, yang biasanya disebut adat istiadat
(customs). Seluruh kompleks tingkah laku umum berwujud pola-pola tindakanyang
saling berkaitan itu disebut sistem sosial. Ilmu antropologi mempelajari kepribadian
yang ada pada sebagian besar warga masyarakat, yang disebut kepribadian umum
atau watak umum.
2. Kepribadian Umum
Linton dan Kardiner mempertajam dengan konsep kepribadian umum timbul
konsep kepribadian dasar, yaitu semua unsur kepribadian yang dimiliki bersama oleh
suatu bagian besar dari warga masyarakatnya.
3. Kepribadian Barat dan Kepribadian Timur
Kepribadian Timur mempunyai pandangan hidup yang mementingkat
kehidupan kerohanian, mistik, pikiran prelogis, keramah-tamahan, dan kehidupan
sosial. Kepribaddian Barat mempunyai pandangan hidup yang mementingkat
kehidupan material, pikiran logis, hubungan berdasarkan asas guna, dan
individualisme. Dalam sebuah karangannya berjudul Psychological Homeostasis and
Jen, Hsu menyatakan pendapatnya bahwa ilmu psikologi yang dikembangkan di
dalam masyarakat Negara-negara Eropa Barat. Hsu mengembangkan suatu konsepsi
bahwa alam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan
daerah yang berwujud seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentrikal sekitar
diri pribadinya.
BAB 4
MASYARAKAT
A. Kehidupan Berkelompok dan Definisi Masyarakat
1. Kehidupan Berkelompok Dalam Alam Binatang
Dari mempelajari beberapa ciri yang dapat kita anggap ciri khas kehidupan
berkelompok, yaitu:
1. Pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam subkesatuan dalam kelompok
2. Ketergantungan individu lain dalam kelompok sebagai akibat dari pembagian
kerja
3. Kerjasama antarindividu yang disebabkan karena sifat ketergantungan
4. Komunikasi antarindividu yang diperlukan guna melaksanakan kerja sama
5. Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu warga kelompok dan
individu-individu dari luarnya.
2. Kehidupan Berkelompok Makhluk Manusia
Pola-pola tingkah laku manusia adalah hasil belajar, maka dengan mudah
mengerti bahwa pola-pola tindakan dapat berubah dengan lebih cepat daripada
perubahan bentuk biologi. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam rentang waktu
hidup beberapa generasi manusia tidak sama cepatnya pada kelompok manusia satu
dengan kelompok manusia lainnya.
B. Berbagai Wujud Kelompok Manusia
Ragam tingkah laku manusia umumnya disbabkan kelompok-kelompok tempat
manusia itu bergaul dan berinteraksi. Wujud nyata dari kelompok manusia adalah
kelompok-kelompok yang besar terdiri dari banyak manusia.
C. Unsur-unsur Masyarakat
1. Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan
istilah ilmiah saling berinteraksi. Adanya prasarana untuk berinteraksi menyebabkan
warga dari suatu kelompok manusia itu saling berinteraksi.
2. Kategori Sosial
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu
ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan kepada manusia-
manusia itu.
3. Golongan sosial
Golongan sosial merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu
ciri tertentu.
4. Kelompok dan Perkumpulan
Suatu kelompok merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat-
syaratnya: adanya sistem interaksi, adanya adat-istiadat serta sistem norma, adanya
kontinuitas, adanya rasa identitas..
5. Bagan Kelompok dan Perkumpulan
Perkumpulan dikelaskan berdasarkan prinsip guna dan keperluannya atau
fungsinya. Perkumpulan-perkumpulan itu misalnya perkumpulan dagang, suatu
koperasi, suatu perseroan, suatu perusahaan, dan sebagainya.
6. Ikhtisar mengenai Beragam Wujud Kesatuan Manusia
Istilah masyarakat dipakai untuk menyebutkan dua wujud kesatuan manusia,
yaitu komunitas dan konsep kelompok.
7. Interaksi Antarindividu dalam Masyarakat
Interaksi terjadi bila seorang individu dalam masyarakat berbuat sedemikian
rupa hingga menimbulkan suatu respons atau reaksi dari individu-individu lain.
Prosese interaksi, yaitu: kontak dan komunikasi.
D. Pranata Sosial
1. Pranata
Sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat istiadat dan norma
yang mengatur tingkah laku itu. Dalam ilmu sosiologi dan antropologi disebut
pranata dan dalam bahasa inggris institution. Pranata adalah suatu sistem norma
khusus menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi suatu
keperluan khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat. Konsep pranata atau
institution telah lama berkembang dan dipergunakan dalam ilmu sosiologi.
Sebaliknya dalam ilmu antropologi konsep pranata kurang digunakan.
2. Pranata dan Lembaga
Pranata adalah sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai suatu aktivitas
masyarakat yang khusus. Lembaga institute adalah badan atau organisasi yang
melaksanakan aktivitas itu.
3. Macam-macam Pranata
Menurut para sarjana semua pranata dikelaskan delapan golongan, yaitu :
a. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan kehidupan kekerabatan
b. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mata pencarian hidup
c. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia
d. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan ilmiah manusia
e. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia dalam menghayati rasa
keindahan
f. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan
dan berbakti kepada Tuhan
g. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mengatur dan
mengelola keseimbangan kekuasaan
h. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup
manusia
4. Pranata, Kedudukan, dan Pranata Sosial
Tingkah laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu disebut
dengan suatu istilah, yaitu peranan sosial. Dalam masyarakat ada dua macam
kedudukan, yaitu: Golongan ascribed status (kedudukan yang dapat diperoleh
dengan sendirinya), dan Golongan achieved status (kedudukan yang hanya dapat
diperoleh dengan usaha).
E. Integrasi Masyarakat
1. Struktur Sosial
a. Perumusan dari berbagai macam susunan hubungan antara individu dalam
masyarakat
b. Struktur sosial dengan sekejap pandangan dan harus diabstraksikan secara
individu dan dari kenyataan kehidupan masyarakat yang konkret
c. Struktur sosial memang berlangsung terus mengikuti prinsip
d. Dengan struktur sosial seorang peneliti dapat menyelami latar belakang seluruh
kehidupan suatu masyarakat
e. Untuk mempelajari struktur sosial suatu masyarakat diperlukan suatu penelitian
di lapangan
f. Struktur sosial dapat dipakai sebagai criterium untuk menentukan batas-batas dari
suatu masyarakat tertentu.
2. Analisis Struktur Sosial
Metode yang paling umum adalah mencari kerangka itu dari kehidupan
kekerabatan. Meneliti sistem kekerabatan dalam suatu masyarakat serupa itu dapat
member pengertian mengenai banyak kelompok dan pranata sosial.
BAB 5
KEBUDAYAAN
A. Definisi Menurut Ilmu Antropologi
Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar. Dua sarjana sosiologi A.L. Krober dan C. Kluckhohn,
menganalisis 160 buah definisi, hasil penelitian tadi diterbitkan menjadi buku berjududl:
Culture, A Critical Review of Conceps and Definitons (1952).
1. Kebudayaan (Culture) dan Peradaban
Kata kebudayaan dari kata Sansekerta buddhayah, yaitu dari buddhi yang
berarti budi atau akal. Maka kebudayaan diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan
akal.
2. Sifat Superorganik dari Kebudayaan
Kebudayaan berevolusi dengan lambat, sejajar dengan evolusi organisme.
Kebudayaan manusia bertambah dengan kemampuan menguasai api dan
mempergunakan energinya. Setelah zaman itu, evolusi kebudayaan manusia mulai
agak cepat, manusia telah memakai alat-alat baru serpih bilah yang kecil. Ketika
dalam proses evolusi organic tampak perbedaan beragam ras, maka dalam proses
evolusi kebudayaan telah mulai tampak alat-alat dengan teknologi rumit.
B. Tiga Wujud Kebudayaan
1. Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan, sebagai suatu kompleks dari ide,
gagasan, nilai, norma, peraturan.
2. Wujud kedua dari kebudayaan disebut sistem sosial atau sosial sistem, mengenai
tindakan berpola dari manusia. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan fisik. Kebudayaan sebagai benda-
benda hasil karya manusia.
C. Adat-Istiadat
1. Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi
1. Masalah hakikat dari hidup manusia
Kebudayaan yang memandang hidup manusia pada hakikatnya suatu hal yang
buruk dan menyedihkan dan harus dihindari.
2. Masalah hakikat dari karya manusia
Kebudayaan yang memandang karya manusia pada hakikatnya bertujuan untuk
memungkinkan hidup
3. Masalah hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu
Kebudayaan memandang penting masa lampau dalam kehidupan manusia.
4. Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya
Kebudayaan memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat.
5. Masalah hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya
Kebudayaan mementingkan hubungan vertical antara manusia dengan
sesamanya.
2. Adat-Istiadat, Norma, dan Hukum
Hasil dari analisis komparatif adalah suatu teori tentang batas antara adat dan
hukum adat, yaitu:
1. Hukum adalah suatu aktivitas didalam rangka suatu kebudayaan yang mampu
mempunyai fungsi pengawasan sosial.
2. Attribute of authority menentukan bahwa aktivitas kebudayaan yang disebut
hukum itu adalah keputusan-keputusan melalui suatu mekanisme yang diberi
wewenang dan kekuasaan.
3. Attribute of intention of universal application menentukan bahwa keputusan-
keputusan dari pihak yang berkuasa.
4. Attribute of obligation menentukan bahwa keputusan-keputusan dari pemegang
kuasa.
5. Attribute of sanction menentukan keputusan-keputusan dari pihak berkuasa itu
harus dikuatkan dengan sanksi.
D. Unsur-unsur Kebudayaan
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian hidup
6. Sistem religi
7. Kesenian
.
E. Integrasi Kebudayaan
1. Metode Holistik
Istilah holistik menggambarkan metode tinjauan yang mendekati suatu
kebudayaan itu sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi. Konsep menganalisis
masalah integrasi kebudayaan, yaitu pikiran kolektif, fungsi unsur-unsur kebudayaan,
focus kebudayaan, etos kebudayaan, dan kepribadian kebudayaan. Gabungan konsep
tiga wujud kebudayaan dengan konsep ketujuh unsur kebudayaan ubiversal disebut
kerangka kebudayaan.
2. Pikiran Kolektif
E. Durkheim mengembangkan konsep representations collectives (pikiran-
pikiran kolektif). Beliau meguraikan konsep itu pada dasarnya tidak berbeda dengan
cara ilmu psikologi menguraikan konsep berpikir. Gagasan berada dalam alam
pikiran seorang individu maka disebut representations individuelle. Menurut
Durkheim, representations itu menjadi pedoman bagi tingkah laku atau tindakan bagi
para warga masyarakat.
3. Fungsi Unsur-unsur Kebudayaan
1. Menerangkan fungsi sebagai hubungan antara suatu hal dengan suatu tujuan
tertentu
2. Menerangkan kaitan antara satu hal dengan hal yang lain
3. Menerangkan hubungan yang terjadi antara satu hal dengan hal-hal lain dalam
suatu sistem yang terintegrasi.
Unsur kesenian mempunyai fungsi guna memuaskan hasrat naluri akan keindahan.
Fungsi kebudayaan dikembangkan Malinowski.
4. Focus kebudayaan
Focus kebudayaan istilah pertama yang digunakan oleh M.J. Herskovits. Tiap
ahli antropologi dapat juga menyusun suatu karangan etnografi yang holistic
terintegrasi mengenai kebudayaan sebagai unsur fokusnya.
5. Etos Kebudayaan
Istilah pola untuk tingkah laku atau tindakan, untuk watak khas yang
memancar dan istilah etos berarti watak.
6. Kepribadian Umum
Kepribadian umum dominan dalam kebudayaan itu, artinya perhatian terhadap
kepribadian atau watak yang ada pada sebagian besar dari individu yang hidup
dalam kebudayaan bersangkutan.
F. Kebudayaan dan Kerangka Teori Tindakan
Kerangka yang disusun memandang kebudayaan sebagai tindakan manusia yang
berpola dan mereka sebuat sebagai kerangka teori tindakan. Dalam hal menganalisis
suatu kebudayaan perlu dibedakan secara tajam antara empat komponen: sistem budaya,
sistem sosial, sistem kepribadian, sistem organisme.
BAB 6
DINAMIKA MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. Konsepsi-konsepsi Khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan
Konsep-konsep terpenting mengenai proses belajar kebudayaan oleh masyarakat
bersangkutan, yaitu internalisasi (internalization), sosialisasi (sosialization), enkulturasi
(enculturation).
B. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
1. Proses Internalisasi
2. Proses Sosialisasi
3. Proses Ekulturasi
BAB 8
ETNOGRAFI
A. Kesatuan Sosial dalam Etnografi
1. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih
2. Kesatuan masyarakat yang terdiri dari penduduk mengucapkan satu bahasa atau satu
logat bahasa
3. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh garis batas suatu daerah politis
administrative
4. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya
sendiri
5. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh suatu wilayah geografi yang merupakan
kesatuan daerah fisik
6. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologi
7. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami satu pengalaman sejarah
yang sama
8. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang frekuensi interaksinya satu dengan lain
tingginya merata
9. Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial yang seragam
B. Kerangka Etnografi
Pembagian ke dalam bab-bab tentang unsur-unsur kebudayaan menurut suatu tata
urut yang sudah baku disebut kerangka etografi. unsur-unsur kebudayaan universal,
yaitu: bahasa, sistem teknologi, sistem ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan,
kesenian, dan sistem religi.
C. Lokasi, Lingkungan Alam, dan Demografi
Etnologi dilengkapi data demografi, yaitu data mengenai jumlah penduduk yang
diperinci dalam jumlah wanita dan jumlah pria, dan sedapat mungkin juga menurut
tingkat umur dengan interval lima tahun, dan mengenai laju kelahiran dan kematian,
serta perpindahan penduduk.
D. Asal Mula dan Sejarah Suku Bangsa
Asal mula suku bangsa biasanya dicari dengan mempergunakan tulisan para ahli
prehistori yang pernah melakukan panggilan dan analisis benda-benda kebudayaan.
Untuk mencari keterangan mengenai zaman prehistori suatu suku bangsa, maka seorang
ahli antropologi cukup membaca laporan hasil penggalian dan penelitian para ahli
prehistori.
E. Bahasa
Ciri-ciri suku bangsa dapat diuraikan pengarang etnografi dengan cara
menempatkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun,
keluarga, dan subkeluarga bahasanya yang wajar, dengan beberapa contoh fonetik,
fonologi, sintaksis, dan semantic.
F. Sistem Teknologi
Ada delapan macam sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik dipakai manausia
yang hidup berpindah-pindah atau pedesaan yang hidup dari pertanian, yaitu:
1. Alat-alat produksi
2. Alat membuat api
3. Senjata
4. Wadah
5. Makanan
6. Pakaian
7. Tempat berlindung dan perumahan
8. Alat-alat transportasi
G. Sistem Mata Pencarian
1. Sistem Mata Pencarian Tradisional
Berbagai mata pencarian dan sistem ekonomi, yaitu: berburu dan meramu,
beternak, bercocok tanam di lading, menangkap ikan, bercocok tanam menetap
dengan irigasi.
2. Memburu dan Meramu
Permasalahan seperti hak ulayat dan milik atas wilayah berburu, sumber air,
senjata, perangkap, alat transportasi sama dengan masalah sumber alam dan modal.
Persoalan susunan kelompok dan hubungan antar mereka sama dengan masalah
tenaga kerja.
3. Beternak
Dalam hal mempelajari masyarakat peternak, ilmu antropologi menaruh
perhatian terhadap masalah yang sama dengan bentuk mata pencarian lain, yaitu
masalah tanah peternakan dan modal, masalah tenaga kerja, masalah produksi dan
teknologi produksi.