Akuntansi Manajemen Hanson Mowen CH 1
Akuntansi Manajemen Hanson Mowen CH 1
AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
OLEH
KELOMPOK 1
ARUNG GIHNA MAYAPADA C 301 11 004
INNE CHYNTIA C 301 11 009
E R D I N C 301 11 016
MUHAMMAD AFDHAL C 301 11 023
E V I PRATIWI C 301 11 029
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. bahwa kami telah menyelesaikan tugas
kelompok mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan membahas mengenai Konsep Dasar
Akuntansi Manajemen dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun, kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang-orang disekitar kami, sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen mata
kuliah Akuntansi Manajemen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga
kami termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Aamiin.
Kelompok 1
Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Pendahuluan 5
Pembahasan 6
1. Pemasaran Segmen 6
2. Pemasaran Ceruk 6
3. Pemasaran Lokal 7
4. Pemasaran Individual 7
1. Segmentasi Geogerafis 8
2. Segmentasi Demografis 9
a. Usia &Tahap Siklus Hidup 9
b. Tahap Kehidupan 9
c. Jenis Kelamin 9
d. Pendapatan 10
e. Generasi 10
f. Kelas Sosial 11
3. Segmentasi Psikografis 11
4. Segmentasi Perilaku 12
a. Peran Keputusan 12
b. Variabel Perilaku 12
1. Latar Belakang
3. Manfaat
1.1. Biaya
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan member manfaat saat ini dan di masa datang bagi
organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukar
dengan barang atau jasa yang diinginkan. Jadi, kita dapat mengganggap biaya
sebagai ukuran dollar dari sumber daya yang digunakan untuk mencapai keuntungan
tertentu. Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu
memiliki arti bahwa perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi biaya tidak hanya
harus ditekan, tetapi juga harus dikelola secara strategis. Para manajer harus
memiliki tujuan menyediakan nilai bagi pelanggan yang sama besar dengan biaya
yang lebih rendah dari para pesaingnya. Dengan begitu posisi strategis perusahaan
akan naik, dan terciptalah keunggulan kompetitif.
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang diserahkan atau
dikorbankan ketika suatu alternative dipilih dari beberapa alternative lain. Biaya
dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang
berorientasi pada laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya
telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut
dinyatakan kadaluwarsa (expired) yang kemudian disebut beban.
Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu
meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung
atau tidak langsung berkaitan dengan objek biaya. Biaya tidak langsung
(indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat
dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang
dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya. “Ditelusuri dengan
mudah” memiliki arti bahwa biaya biaya dapat dibebankan dengan cara yang
layak secara ekonomi, sementara “dilacak dengan akurat” memiliki arti
bahwa biaya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab akibat.
Jadi, ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke objek
biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab
akibat. Semakin besar biaya yang dapat ditelusuri ke objeknya, semakin
akurat pembebanan biayanya. Ketertelusuran adalah unsure utama dalam
pengembangan pembebanan biaya yang akurat.
Mungkin saja suatu jenis biaya tertentu digolongkan baik sebagai
biaya langsung maupun tidak langsung. System akuntansi manajemen
umumnya berurusan dengan banyak objek biaya. Semua bergantung pada
objek biaya yang menjadi acuan.
1.3.2.1.Penelusuran Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya – biaya yang tidak dapat dibebankan ke
objek – objek biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung atau
penggerak. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara
biaya dan objek biaya, atau penelusuran tidak layak dilakukan secara
ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek disebut alokasi.
Objek Biaya
Keluaran (output) organisasi menggambarkan salah satu dari objek biaya terpenting. Ada
dua jenis keluaran : produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang
dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan
(input) modal, seperti pabrik, lahan, dan mesin. Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas
yang dilakukan untuk seorang pelanggan, atau aktivitas yang dijalankan oleh seorang
pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi
dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal. Perlindungan asuransi,
perawatan kesehatan, perawatan gigi, dan akuntansi adalah contoh dari berbagai aktivitas
jasa yang dilakukan untuk pelanggan. Penyewaan kendaraan, video dan alat ski adalah
contoh dari jasa yang memungkinkan pelanggan menggunakan produk atau fasilitas
organisasi.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting.
Ketidakberwujudan (intangibility), tidak tahan lama (perishability), tidak dapat dipisahkan
(inseparabaility), dan heterogenitas (heterogenity). Ketidakberwujudan berarti bahwa
pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu jasa
sebelum jasa tersebut dibeli. Jadi, jasa adalah produk tidak berwujud. Tidak tahan lama
memiliki arti bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan
(ada beberapa kasus yang tidak umum , yaitu saat barang-barang berwujud tidak dapat
disimpan), tetapi harus dikonsumsi pada saat diselenggarakan.
Meskipun jasa tidak bisa disimpan, akan tetapi beberaa jasa, seperti operasi plastik,
member pengaruh jangka panjang dan tidak perlu diulangi pelanggan tersebut. Jasa lainnya
memberi pengaruh jangka pendek dan menciptakan pelanggan setia. Contoh jasa yang
berulang adalah jasa pemeriksaan, jasa penjagaan rumah, dan binatu (dry cleaning). Tidak
dapat dipisahkan memiliki arti bahwa produsen dan pembeli jasa biasanya harus
melakukan kontrak langsung pada saat pertukaran. Akibatnya jasa sering kali tidak dapat
dipisahkan dari produsen mereka. Sebagai contoh, pemeriksaan mata mengharuskan
kehadiran baik pasien maupun dokter spesialis mata.
Desain
Pelayanan Pengembangan
Pendistribusian Produksi
Pemasaran
Penelitian dan
Pengembangan
Pemasaran Pemasaran
Bahan langsung adalah bahan baku atau bahan mentah (raw materials) yang
dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang diproduksi. Bahan langsung
(direct materials) adalah bahan yang menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk
tersebut. Sebagai contoh bahan langsung, besi pada mobil, kayu pada
perabotan rumah, dan kawat untuk perbaikan gigi. Berdasarkan sebuah studi
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata biaya bahan langsung
meliputi sekitar 55% dari penjualan.
Tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan
mudah melalui pengamatan fisik yang digunakan dalam mengukur kuantitas
karyawan yang digunakan pada barang atau jasa yang sedang diproduksi.
karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau menyediakan jasa
kepada pelanggan diklasifikasikan sebagai tenagai kerja langsung. Misalnya,
kepala koki restoran, dan pilot Garuda Airlines. Sebuah studi atas 37 industri
manufaktur menyebutkan bahwa biaya tenaga kerja langsung hanya
mencakup sekitar 10% dari penjualan.
2.2.3. Overhead
Semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung
dikelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik. Banyak input selain dari
bahan langsung dan tenaga kerja langsung diperlukan untuk membuat produk.
Biaya Produksi
Biaya Nonproduksi
Perusahaan Manufaktur
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Biaya
produksi Penjualan $ 2,400,000.00
yang Dikurangi harga pokok penjualan:
berkaitan Persediaan awal barang
dengan jadi $ 500,000.00
barang- Ditambah: Harga pokok
barang yang produksi $ 950,000.00
diselesaikan Barang yang tersedia untuk
selama dijual $ 1,000,000.00
periode Dikurangi: Persediaan akhir
tertentu barang jadi $ 300,000.00 $ 1,300,000.00
Laba kotor $ 1,100,000.00
Dikurangi beban operasi:
Beban penjualan $ 300,000.00
Beban administrasi $ 200,000.00 $ 500,000.00
Laba sebelum pajak $ 600,000.00
Perusahaan Manufaktur
Skedul Harga Pokok Produksi
Bahan langsung:
Persediaan awal bahan langsung* $ 100,000.00
Tambah: Pembelian $ 400,000.00 Bahan Langsung
Bahan baku yang siap digunakan $ 500,000.00
Kurang: Persediaan akhir bahan
baku $ 50,000.00
Bahan baku yang digunakan dalam produksi $ 450,000.00
Tenaga Kerja
Tenaga kerja langsung $ 100,000.00 Langsung
Barang dalam proses terdiri dari semua unit yang telah diselesaikan
sebagian dalam produksi, pada titik waktu tertentu. Barang dalam
proses awal terdiri dari unit yang telah diselesaikan sebagian yang
telah ada pada awal periode. Barang dalam proses akhir adalah biaya
unit yang ada pada akhir periode. Oleh karena itu, biaya barang dalam
proses awal mencerminkan biaya manufaktur yang tercatat pada
periode sebelumnya, sedangkan biaya barang dalam proses akhir
mencerminkan biaya manufaktur yang akan dicata pada periode
selanjutnya.
Pada dasarnya, laporan laba rugi perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang
adalah sama. Akan tetapi, ada perbedaan pada sejumlah jurnal dalam perhitungan
harga pokok penjualan. Untuk menentukan harga pokok penjualan dalam perusahaan
dagang, hanya diperlukan informasi saldo awal dan saldo akhir persediaan serta
pembelian. Total pembelian didapat dari penjumlahan seluruh pembelian dari
pemasok.
atau
Selain itu, perusahaan dagang hanya memiliki satu jenis persediaan yaitu persediaan
barang yang dibeli dari pemasok yang dimiliki sampai barang tersebut terjual.
Perusahaan Dagang
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Harga
pokok
Penjualan $ 1,000,000.00
pembelian
Dikurangi harga pokok penjualan:
barang
dagangan Persediaan awal $ 100,000.00
dari Ditambah: Pembelian $ 650,000.00
pemasok Barang yang tersedia untuk dijual $ 750,000.00
selama Dikurangi: Persediaan akhir $ 150,000.00 $ 600,000.00
periode Laba kotor $ 400,000.00
tertentu
Dikurangi beban operasi:
Beban penjualan $ 100,000.00
Beban administrasi $ 200,000.00 $ 300,000.00
Laba sebelum pajak $ 100,000.00
Pada perusahaan jasa, perhitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya
penjualan dalam perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan
awal atau akhir barang jasa karena tidak mungkin menyimpan jasa. Sehingga, biaya
penjualan jasa selama suatu periode sama dengan harga pokok produksi dalam
periode yang sama. Selain itu, dalam perusahaan jasa memungkinkan memiliki
barang dalam proses. Misalnya, seorang arsitek yang memiliki gambar dalam proses
dan seorang dokter gigi yang memiliki beberapa pasien dengan berbagai tahap
perawatan.
Tinjauan Biaya
Sumber Daya
Tinjauan Operasional
Produk
Tinjauan Biaya
Sumber Daya
Tinjauan Proses
Produk dan
Pelanggan
Tampilan 11
Perbandingan antara Sistem Manajemen Biaya Berdasarkan Fungsional dan Aktivitas
Biaya sebagai salah satu komponen penting penentu laba. Oleh karena itu, Informasi yang
bermutu tinggi dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dihasilkan melalui
keakuratan pembebanan biaya. Pembebanan biaya dilakukan dengan membebankan biaya
sebesar yang dikonsumsi objek biaya. Hubungan antara biaya dan objek biaya ini dapat ditelusuri
melalui tiga cara yaitu melalui penelusuran langsung dan penelusuran penggerak untuk
pembebanan biaya atau alokasi untuk membebankan biaya tidak langsung. Penelusuran langsung
dilakukan melalui pengamatan fisik. Sementara, penelusuran penggerak bergantung pada factor-
faktor sebab akibat, yaitu penggerak, untuk membebankan biaya pada objek biaya.
Berdasarkan penelusuran tersebut, biaya terbagi atas 2 jenis utama, yaitu biaya produksi
yang berkaitan dengan pembuatan produk/jasa dan biaya nonproduksi. Biaya poduksi terdiri atas
biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Sementara, biaya
nonproduksi umumnya terdiri atas biaya penjualan dan administrasi. Biaya-biaya ini dikeluarkan
untuk menghasilkan berbagai macam produk baik produk berwujud dan tidak berwujud (jasa).
Demi akuntabilitas, seluruh biaya tersebut harus dilaporkan dan disajikan dalam laporan
keuangan eksternal. Seluruh biaya tersebut disajikan pada laporan laba rugi baik pada
perusahaan manufaktur, dagang, atau bahkan perusahaan jasa. Perusahaan manufaktur harus
menghitung harga pokok produksi. Adapun perusahaan dagang dan jasa tidak perlu.
Hansen, Don R. & Mowen, Maryanne M. 2006. Akuntansi Manajemen Edisi 7 Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat
Garrison, Ray H., Norren, Eric W. & Brewer, Peter C. 2006. Akuntansi Manajerial Edisi
11 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.