Tentang Flavanoid
Senyama Flavanoid adalah senyawa bagian dari golongan senyawa Phytochemical. Senyawa
Flavanoid memiliki kedudukan pentik untuk tumbuhan – tumbuhan yang tumbuh di sekita
kita. Flavanoid memegang perang pneting bagi pemebntukan kelopak bunga yaitu dengan
cara memikat serangga agar menghinggapi bunga dan membantu proses penyerbukan. Tetapi
tidak semua serangga yang tertarik dengan senyawa ini karena memiliki rasa pahit bagi
beberapa lidah serangga.
Flavanoid memiliki beberapa jenis yaitu Flavanol, Flavon, Isoflavon, Flavanol, dan
Anthocyanin. Berbagai jenis senyawa Flavanoid ini terdapat atau terkandung di tumbuhan –
tumbuhan berwarna karena Flavanoid juga menjadi pewarna bagi para tumbuhan. Tumbuhan
– tumbuhan itu mulai dari bunga, sayuran, hingga buah – buahan. Untuk jenis Flavanoid yang
terdapat pada makanan yaitu Quercetin, Epicatechic, Oligamer Proanthochyanidin,
Myrecetin, Carechin, dan Xanthohumol.
Berbagai tumbuhan dan tanaman yang mengandung senyawa ini di antaranya buah jeruk
yang juga kaya akan Vitamin C. Kemudian ada grup Berry seperti strawberry dan blueberry.
Aneka kacang – kacangan juga mengandung banyak Flavanoid. Selain itu ginko biloba, sayur
bayam, semua jenis teh juga kayak akan Flavanoid. Makanan lainnya seperti dark chocolate
dan buah anggur ikut mengandung senyawa ini juga.
Meski terdapat dalam berbagai tanaman, Flavanoid tidak terdapat pada tanaman ganggang,
jamur, juga mahluk hidup bakteri. Pada umumnya manfaat senyawa Flavanoid beserta semua
jenisnya adalah untuk mengusir radikal bebas dalam tubuh kita. Radikal bebas adalah bagian
tubuh yang mengambil sebagian sel – sel sehat dalam tubuh agar tetap bisa hidup secara
stabil. Oleh karena itu Radikal Bebas memberi efek negatif bila terus dipelihara di dalam
tubuh. Selain manfaat umum, tentu ada juga manfaat – manfaat khusus. Berikut manfaat –
manfaat khusus dari senyawa Flavanoid untur diri kita:
Karena menstabilakan jalannya Radikal Bebas, Flavanodi juga akan mengusir virus yang
dapat menghinggapi sel – sel dalam tubuh. Misalnya sel dalam darah yang mudah sekali
terseraang virus.
Diare yang merupakan penyakit yang sering menghinggapi anak – anak dan orang lanjut usia
ini memang menjadi masalah yang cukup serius karena sering menghilangkan nyawaa
seseorang. Diare yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan memang wajib dihindari
dengan memakan makanan yang bersih dan bergizi. Salah satunya makanan yang
mengandung sneyawa Flavanoid. Selain itu dijaga juga kebersihan diri sendiri dan
lingkungan.
Nah, sebenarnya senyawa Flavanoid sudah sering kita konsumsi seiring kita memakan
makanan yang mengandung senyawa ini tanpa kita sadari. Setelah mengetahui lebih jelas
mengenai manfaat – manfaat dari senyawa Flavanodi terhadap diri kita, cobalah untuk lebih
memperhatikan lagi asupan makanan yang dikonsumsi. Usahakan selalu mengkonsumsi
makanan yang mengandung senyawa Flavanoid untuk menangkal Radikal Bebas dalam tubuh
kita. Karena setiap tubuh seseorang, baik bayi, anak – anak, remaja, maupun orang dewasa
pasti dimasuki Radikal Bebas. Jangan lupa juga untuk didukung dengan asupan lain seperti
makanan dan minuman yang kayak akan protein, nutrisi, mineral, dan kalsium
Tanin
Bubuk tanin (campuran pelbagai senyawa)
Tanin (atau tanin nabati, sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu senyawa polifenol yang
berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan
protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid.
Tanin (dari bahasa Inggris tannin; dari bahasa Jerman Hulu Kuno tanna, yang berarti “pohon
ek” atau “pohon berangan”) pada mulanya merujuk pada penggunaan bahan tanin nabati dari
pohon ek untuk menyamak belulang (kulit mentah) hewan agar menjadi kulit masak yang
awet dan lentur. Namun kini pengertian tanin meluas, mencakup aneka senyawa polifenol
berukuran besar yang mengandung cukup banyak gugus hidroksil dan gugus lain yang sesuai
(misalnya karboksil) untuk membentuk perikatan kompleks yang kuat dengan protein dan
makromolekul yang lain.
Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis tumbuhan; berbagai senyawa ini
berperan penting untuk melindungi tumbuhan dari pemangsaan oleh herbivora dan hama,
serta dalam pengaturan pertumbuhan[1]. Tanin yang terkandung dalam buah muda
menimbulkan rasa kelat (sepat)[2]; perubahan-perubahan yang terjadi pada senyawa tanin
bersama berjalannya waktu berperan penting dalam proses pemasakan buah.
Kandungan tanin dari bahan organik (serasah, ranting dan kayu) yang terlarut dalam air hujan
(bersama aneka subtansi humus), menjadikan air yang tergenang di rawa-rawa dan rawa
gambut berwarna coklat kehitaman seperti air teh, yang dikenal sebagai air hitam (black
water). Kandungan tanin pula yang membuat air semacam ini berasa kesat dan agak pahit.[3]
Manfaat
Tanin terutama dimanfaatkan orang untuk menyamak kulit agar awet dan mudah digunakan.
Tanin juga digunakan untuk menyamak (mengubar) jala, tali, dan layar agar lebih tahan
terhadap air laut. Selain itu tanin dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, perekat, dan
mordan[4].
Tanin yang terkandung dalam minuman seperti teh, kopi, anggur, dan bir memberikan aroma
dan rasa sedap yang khas. Bahan kunyahan seperti gambir (salah satu campuran makan sirih)
memanfaatkan tanin yang terkandung di dalamnya untuk memberikan rasa kelat ketika
makan sirih. Sifat pengelat atau pengerut (astringensia) itu sendiri menjadikan banyak
tumbuhan yang mengandung tanin dijadikan sebagai bahan obat-obatan.[4] Tanin yang
terkandung dalam teh memiliki korelasi yang positif antara kadar tanin pada teh dengan
aktivitas antibakterinya terhadap penyakit diare yang disebabkan oleh Enteropathogenic
Esclierichia culi (EPEC) pada bayi [5] Hasil penelitian Yulia (2006) menunjukkan bahwa
daun teh segar yang belum mengalami pengolahan lebih berpotensi sebagai senyawa
antibakteri, karena seiring dengan pengolahan menjadi teh hitam, aktivitas senyawa-senyawa
yang berpotensi sebagai antibakteri pada daun teh menjadi berkurang[6]
Pakan Ternak
Tanin yang terkandung dalam pakan ternak seperti pada daun kaliandra, dapat menjadi anti
nutrisi pada ternak ruminansia jika dikonsumsi berlebih. Hal ini dapat diatasi dengan cara
melakukan manipulasi proses pencernaan oleh mikroba rumen dengan menginokulasi isolasi
bakteri toleran tanin supaya mengoptimalkan pemanfaatan kaliandra sebagai sumber pakan [7]
Tanin mampu memproteksi protein bahan pakan, seperti daun katuk, sehingga tidak
terdegradasi di rumen [8] Tanin juga bermanfaat sebagai agensia pelindung asam lemak tak
jenuh, sehingga tidak terdegradasi oleh mikroba rumen dalam sistem pencernaan ruminansia
[9]
Penyamakan
Dalam proses penyamakan, tanin bereaksi dengan protein dari belulang. Proses ini akan
mengawetkan kulit dari serangan-serangan bakteri. Di samping itu, penyamakan akan
memberi warna tertentu, serta membentuk kepadatan dan kelenturan kulit tersamak yang
berbeda-beda; bergantung kepada sifat-sifat kulit asal dan kepada proses penyamakan yang
digunakan.[4] proses penyamakan dapat menggunakan tanin dari kulit kayu akasia sebagai
bahan penyamak nabati [10]
Perekat kayu
Tanin yang terkandung dalam tanaman bakau dan akasia dapat di ekstrak yang dapat
dijadikan perekat kayu lamina.Perekat autokondensat tanin bakau dan akasia memiliki nilai
keteguran geser kayu laminanya yang tidak berbeda dengan menggunakan perekat
fenolformaldehida dan ureaformaldehida[11]
TANIN
Sifat-sifat Tanin
dilihat dari sifat-sifat dari tanin itu sendiri. Sifat-sifat tanin, antara lain :
1. Sifat Fisika.
Apabila dilarutkan ke dalam air, tanin akan membentuk koloid dan akan memiliki
rasa asam dan sepat. Apabila dicampur dengan alkaloid dan glatin, maka akan
terbentuk endapan.
Tanin tidak dapat mengkristal.
Tanin dapat mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein
tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia dari tanin adalah sebagai berikut :
Tanin merupakan senyawa kompleks yang memiliki bentuk campuran polifenol
yang Sulit untuk dipisahkan sehingga sulit membetuk kristal. Tanin dapat
fenol yang ada pada tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic dan pemberi
warna.
Manfaat Tanin
Sebagai senyawa metabolit sekunder, tanin memiliki banyak manfaat dan
kegunaan. Manfaat dan kegunaan tanin adalah sebagai berikut :
1. Sebagai anti hama untuk mencegah serangga dan fungi pada tanaman.
2. Sebagai pelindung tanaman ketika masa pertumbuhan dari bagian tertentu tanaman,
misalnya pada bagian buah, saat masih muda akan terasa pahit dan sepat.
Daun Senduduk, begitulah masyarakat sekitar menyebutnya. Jika harus ditelusuri begitu
banyak sang creator artikel menulis tentang tumbuhan ini, baik dari ahli perobatan hingga
yang sekedar sharing. Tetapi berbeda situasinya di Kabupaten Kepulaun Meranti, tempat
jemari ini melentikkan sebuah artikel yang tak asing bagi netter. Mungkin hanya beberapa
yang mengetahui manfaat tumbuhan ini, di banding dengan pengetahuannya tumbuhan ini
masih lebih banyak tumbuh di daerah ini. Jika hal ini tanyakan manfaat dari tumbuhan ini
hampir rata-rata seluruh penduduk akan menjawab obat penghenti pendarahan.
Beberapa manfaat dari daun Senduduk untuk pengobatan yang belum di ketahui masyarakat
luas manfaatnya :
Daun Senduduk
Cara pengolahan dan pemakain daun Senduduk sebagai obat antara lain :
1. Pemakaian luar
Daun segar atau daun yang telah dikeringkan digiling halus lalu dibubuhkan pada luka bakar
atau
luka berdarah dan balut luka tersebut.
2. Obat keputihan
Daun senduduk segar sebanyak dua genggam, jahe dan bengle masing-masing seukuran ibu
jari, lalu di cuci bersih dan potong - potong, kemudian rebus dengan 3 gelas air, tambahkan
satu sendok cuka. Rebus hingga airnya hanya tersisa dua gelas. Dinginkan dan saring, lalu
minum dua kali sehari, masing-masing satu gelas.
3. Sariawan dan Diare
Daun senduduk muda sebanyak dua lembar dicuci bersih lalu bilas dengan air matang. Daun
tersebut dikunyah dengan sedikit garam. Airnya di telan dan ampasnya dibuang.
4. Diare
Daun senduduk muda sebanyak satu genggam, 5g kulit manggis, dan tiga lembar daun
sembung. Semua bahan segar dicuci dan direbus dengan 1 setengah gelas air bersih, rebus
hingga air tadi menjadi setengah gelas. Setelah dingin disaring dan dibagi untuk tiga kali
minum, yaitu pagi, siang dan sore.
5. Bisul.
Daun senduduk segar sebanyak dicuci bersih dan direbus. Air rebusannya diminum dan
ampasnya dibubuhkan pada bisul.
6. Menetralkan Racun Singkong.
Akar atau daun senduduk sebanyak 60g direbus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu
gelas. Setelah dingin disaring dan diminum sekaligus.
7. Pendarahan rahim
Biji senduduk sebanyak 15g di oseng sampai hitam lalu direbus dengan dua gelas air sampai
tersisa satu gelas air. Setelah dingin disaring dan diminum dua kali sehari masing-masing
setengah gelas. Minum setiap hari sampai sembuh.
Selain sebagai obat herbal daun Senduduk juga bisa di jadikan bahan dasar pembuatan
kosmetik, dan di Kecamatan Merbau sendiri daun senduduk digunakan masyarakat sebagai
penghilang bau dan lendir ikan dalam masakan. Di lain daerah buah senduduk di jadikan
bahan dasar pewarna batik. Bila di ambil kesimpulan daun Senduduk memiliki banyak
manfaat tersembunyi yang belum di kaji lebih mendalam manfaat dan kegunaannya, kami
dari Moeda Mandiri Cyber Team siap memberikan kerja sama dalam menemukan solusi
pemanfaatan tumbuhan ini agar bisa digunakan masyarakat luas.
Daun sikaduduak atau daun senduduk walaupun rasanya pahit namun berkhasiat sebagai pereda
demam (antieprik), penghilang nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan
pembengkakkan, melancarkan aliran darah, dan penghenti perdarahan (hemostatis).
Daun senduduk mengandung saponin, flavonoida dan tanin. Bagian yang digunakan adalah daun,
akar, biji, dan buah.
Cara pemakaiannya :
1. Pemakaian luar
Daun segar atau daun yang telah dikeringkan digiling halus lalu dibubuhkan pada luka bakar atau
luka berdarah dan balut luka tersebut.
2. Obat keputihan
Daun senduduk segar sebanyak dua genggam, jahe dan bengle masing-masing seukuran ibu jari, lalu
di cuci bersih dan potong - potong, kemudian rebus dengan 3 gelas air, tambahkan satu sendok cuka.
Rebus hingga airnya hanya tersisa dua gelas. Dinginkan dan saring, lalu minum dua kali sehari,
masing-masing satu gelas.
4. Diare
Daun senduduk muda sebanyak satu genggam, 5g kulit manggis, dan tiga lembar daun sembung.
Semua bahan segar dicuci dan direbus dengan 1 setengah gelas air bersih, rebus hingga air tadi
menjadi setengah gelas. Setelah dingin disaring dan dibagi untuk tiga kali minum, yaitu pagi, siang
dan sore.
5. Bisul.
Daun senduduk segar sebanyak dicuci bersih dan direbus. Air rebusannya diminum dan ampasnya
dibubuhkan pada bisul.
7. Pendarahan rahim
Biji senduduk sebanyak 15g di oseng sampai hitam lalu direbus dengan dua gelas air sampai tersisa
satu gelas air. Setelah dingin disaring dan diminum dua kali sehari masing-masing setengah gelas.
Minum setiap hari sampai sembuh.