Anda di halaman 1dari 76

PROGRAM MEMPERKUAT

KETANGGUHAN MASYARAKAT
DI DAERAH RAWAN BENCANA
KABUPATEN AGAM
SUMATERA BARAT
Deepening Resilient in Agam District
West Sumatera Indonesia

JEMARI Sakato
Alamat :
Komplek Belanti Permai II, Blok H No. 1 RT.
for Better Society
03 RW. 011, Gunung Pangilun, Padang
Utara, Padang, Sumatera Barat, 25173
Telp. (0751)447977
email : jemarisakatosumbar@gmail.com
website : www.jemarisakato.org
Facebook: Jemari Sakato
PROGRAM MEMPERKUAT
KETANGGUHAN MASYARAKAT
DI DAERAH RAWAN BENCANA
KABUPATEN AGAM
SUMATERA BARAT
Deepening Resilient in Agam District
West Sumatera Indonesia
Tim Penulis :
Imran Sarimudanas
Niko Rinaldi
Robi Syafwar
Wahyu Hamdika
Rizki Eliya
Dyan Rahmatina Aulia
Delian Faturahmi
Editor :
Triwahyuni Ilahi
Layout Design :
Meiki Eru Putra
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
UCAPAN TERIMA KASIH 3

Profil Program: Memperkuat Ketangguhan Masyarakat/


Deepening Resilient Di Kabupaten Agam
Propinsi Sumatera Barat 5
Implementasi Program untuk Penguatan Keluarga Rentan menjadi
Keluarga Tangguh Bencana 9

Menuju Kelompok Siaga Bencana Tangguh dalam


Penanggulangan Bencana 31

Membangun Sistem Kesiapsiagaan Pangan di Daerah Rawan


Bencana 45

Implementasi Program Peningkatan Pengetahuan Masyarakat


Dalam Membangun Rumah Aman Gempa 51

Menentukan Rencana Kontinjensi Gempa Berpotensi Tsunami ; 57

Cerita Sukses Simulasi Tsunami 61

Membangun Ketangguhan UMKM Di Daerah Rawan


Bencana 65
Foto Doc. BPBD Kab. Agam

KATA
PENGANTAR
Jika dikaitkan dengan pembiayaan keuangan yang signifikan pada
risiko bencana, dampak bencana alam individu, bisnis, asuransi dan sektor
telah meningkat pesat selama dua publik yang bertanggung jawab untuk
dekade terakhir, dan kemungkinan akan bantuan pembiayaan usaha dan
tumbuh lebih lanjut sebagai hasil dari dua membangun kembali infrastruktur.
kecenderungan yang saling melengkapi Sehingga meningkatnya dampak
yaitu perubahan iklim dan beratnya bencana alam akan menaikkan biaya
pemulihan ekonomi akibat bencana alam bantuan bencana dan rekonstruksi
di daerah dengan eksposur risiko tinggi. sektor publik. Kondisi ini tentu
Hal ini juga mengakibatkan dampak memerlukan sebuah strategi

1 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


pengembangan Pengurangan Risiko kelanjutan dari program Membangun
Bencana yang mendasar dengan Ketangguhan yang telah dilaksanakan oleh
mempertimbangkan aspek JEMARI Sakato-Oxfam dan Pemerintah
keterlibatan semua pihak, mengingat Kabupaten Agam, yang dilaksanakan dari
masih besarnya potensi bencana yang tahun 2014 sampai 2015 dan berlanjut
terjadi di Sumatera Barat, terutama sampai pertengahan tahun 2016. Selama
untuk ancaman gempa dan tsunami proses kegiatan tersebut didokumentasikan
seperti yang perkirakan oleh apara ahli beberapa pembelajaran mengenai praktik
(potensi Megathrust Mentawai di baik dalam upaya kesiapsiagaan dan
Sumatera Barat bisa menimbulkan penguatan perekonomian masyarakat
gempa hingga 8,9 SR dan bepotensi dalam menghadapi bencana.
tsunami)
Buku ini menceritakan
Nagari Tiku Selatan, Kecamatan strategi-strategi yang dikembangkan dalam
Tanjung Mutiara di Kabupaten Agam mewujudkan ketangguhan masyarakat
merupakan salah satu daerah yang dibeberapa aspek, seperti (1) strategi
berisiko tinggi terkena dampak gempa implementasi penguatan perekonomian
dan tsunami. Nagari ini menjadi pusat keluarga rentan (2) memperkuat
perekonomian khususnya bidang ketangguhan Kelompok Siaga Bencana
perikanan yang menjadi penyumbang melalui usaha bersama (3) membangun
pertama pendapataan daerah dari sistem kesiapsiagaan pangan di daerah
sektor perikanan laut. Hasil kajian rawan bencana (4) mengkampanyekan
ancaman, kerentanan dan kapasitas pembangunan rumah aman gempa (5)
secara partisipatif menunjukkan memperkuat ketangguhan pemerintah
bahwa dalam mengantisipasi dampak daerah dan (6) strategi membangun
yang mungkin muncul dari ancaman ketangguhan UMKM terhadap bencana.
tersebut, ternyata masyarakatnya
masih memiliki beberapa indikator Harapannya pembelajaran dan
kerentanan yang terlihat dari pola strategi dalam implementasi program
perilaku dan pengetahuan yang memperkuat ketangguhan masyarakat
kurang mendukung dalam upaya yang diceritakan dalam buku ini menjadi
pengurangan risiko bencana. inspirasi bagi para pemangku kepentingan
dalam mengembangkan kegiatan
Program Memperkuat pengurangan risiko bencana di berbagai
Ketangguhan Masyarakat merupakan tempat

2
Profil Program
Memperkuat Ketangguhan
Masyarakat/ Deepening
Resilient Di Kabupaten
Agam Propinsi Sumatera
Barat
Program Deepening Resilient Tahun 2012 awal kerjasama
atau memperkuat ketangguhan JEMARI Sakato - OXFAM dan
masyarakat terhadap bencana Pemerintah Kabupaten Agam dimulai
merupakan program untuk dengan program membangun
mengurangi risiko bencana di daerah ketangguhan masyarakat terhadap
bencana di kecamatan Canduang
rawan bencana gempa dan tsunami
dengan ancaman bencana letusan
yang berbasis kepada partisipasi gunung Marapi dan kecamatan
masyarakat dan mengupayakan Tanjung Mutiara dengan ancaman
kehidupan yang berkelanjutan bencana gempa bumi berpotensi
/suistainable livelihood. Program ini tsunami. Kemudian September 2014
dilaksanakan oleh JEMARI Sakato dan hingga sekarang dilanjutkan dengan
OXFAM yang didanai oleh AusAid serta program memperkuat ketangguhan
didukung oleh Pemerintah Kabupaten masyarakat terhadap bencana
Agam, Badan Nasional dikecamatan Tanjung Mutiara. Tujuan
umum dari program ini untuk
Penanggulangan Bencan (BNPB) serta
mengurangi dampak terhadap korban
Kementrian Sosial. Daerah program di dan mata pencaharian di wilayah
nagari Tiku Selatan kecamatan rawan bencana di kabupaten Agam
Tanjung Mutiara kabupaten Agam dengan meningkatkan kesiapsiagaan
Propinsi Sumatera Barat yang bencana, kapasitas respon dan
merupakan daerah rawan bencana kapasitas adaptasi pemerintah,
gempa dan tsunami. masyarakat dan pihak swasta. Dengan

5 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato

beberapa kegiatan diantaranya, termasuk pihak swasta dalam


memberikan pilihan alternatif usaha perencanaan keberlanjutan usaha
bagi masyarakat dan keluarga rentan serta mendukung meningkatnya
untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan bencana pemerintah
respon mereka untuk mengurangi kabupaten Agam.
dampak terhadap risiko bencana,
meningkatkan ketangguhan usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan
mengembangkan kemitraan dan
investasi multi pihak yang terkoordinasi
6
Nagari Tiku Selatan yang
berpenduduk 13.003 jiwa dengan luas
wilayah 3.586 Ha merupakan daerah
rawan bencana gempa dan tsunami.
Ketika terjadi bencana, diperkirakan
sebahagian besar wilayah akan
terkena dampak, roda perekonomian
terputus dan lahan pertanian akan
rusak sehingga mereka akan
kekurangan bahan pangan. Oleh
karena itu diperlukan sebuah usaha
untuk mengatasi hal tersebut.
“Livelihood suistainable sangat penting
dilaksanakan agar masyarakat mampu
tidak hanya sebatas menyelamatkan
diri ketika bencana namun juga
mampu melanjutkan hidup pasca
bencana” ujar Wahyu, salah seorang
fasilitator dari program ini.

Implementasi dari program ini diberikan dukungan pengembangan


dibagi dalam tiga sektor yaitu sektor usaha dan telah memiliki tabungan
komunitas, UMKM, dan Pemerintahan. KASIGA atau Kacio Siaga Bencana yang
- Di komunitas telah diperkuat berfungsi untuk kesiapsiagaan jika
kapasitas Komunitas Siaga Bencana suatu saat terjadi bencana. 100 KK
(KSB) dengan memberikan dukungan yang berada di lokasi evakuasi tsunami
pengeloaan usaha kelompok, juga telah mengembangkan sistem
mengelola Bank Makanan di lokasi ketahanan pangan dengan menanam
evakuasi, telah mendapatkan tanaman dapur keluarga, apotik hidup
pelatihan teknis penanggulangan dan umbi-umbian yang disiagakan
bencana disaat tanggap darurat, untuk korban tsunami yang
memperkuat tugas dan fungsi KSB mengungsi ke lokasi mereka. 2
serta melakukan simulasi. Sebanyak Kelompok Tani juga telah
41 KK rentan dan penyandang mengembangkan lumbung pangan di
kebutuhan khsusus juga telah lokasi evakuasi. Lebih kurang 500

7 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Disamping itu juga telah
dilakukan MoU dengan PT GRAFIKA
Jaya Sumbar dan PT BPR Mutiara Pesisir
untuk mendukung UMKM, usaha
keluarga rentan dan usaha kelompok
siaga bencana. Saat ini 6 UMKM
perorangan dan 40 UMKM Kawasan di
Kabupaten Agam telah memiliki
mekanisme sederhana untuk Rencana
Keberlanjutan Usaha (RKU). Mereka
telah menyusun rencana jika suatu saat
terjadi bencana gempa dan tsunami,
mulai dari rencana pra, saat dan pasca
bencana. Beberapa UMKM telah
mengidentifikasi stakeholder yang bisa
bekerjasama untuk keberlanjutan
usaha mereka dan juga telah membuat
temporary back up di lokasi evakuasi
Foto Doc. BPBD Kab. Agam yang dipersiapkan jika lokasi usaha
mereka yang sekarang di landa
tsunami.
orang kepala keluarga telah
mendapatkan sosialisasi penyadaran Di sektor Pemerintahan, JEMARI
cara membangun rumah aman gempa Sakato berkolaborasi dengan
dan 5 orang KK telah mempraktekkan pemerintah Kabupaten Agam telah
membangun rumah aman gempa. membuat rencana kontinjensi gempa
dan tsunami yang nantinya akan di uji
Di sektor Usaha Mikro Kecil dan dengan melakukan simulasi bersama
Menengah (UMKM), 6 UMKM masyarakat setempat dan stakehoder
perorangan dan 40 UMKM Kawasan terkait.
Pengolah Ikan telah menyusun
dokumen Rencana Keberlanjutan Semoga melalui program ini bisa
Usaha (RKU), telah diberikan membuat nagari Tiku Selatan di
dukungan peralatan untuk Kecamatan Tanjung Mutiara menjadi
pengembangan usaha dan telah Tangguh Bencana dan Kabupaten
mengasuransikan usaha mereka Agam menjadi Kabupaten Tangguh
dengan program ACA asuransi. Bencana.

8
Stop!! Sebutan Keluarga Rentan ;
Implementasi Program untuk
Penguatan KK Rentan menjadi
KK Tangguh Bencana
Pengalaman Bencana gempa Hasil pengkajian kerentanan dan
2009 di Sumatera Barat, secara kapasitas terkait mata pencaharian yang
langsung dan tidak langsung dilakukan Oleh JEMARI Sakato dan
berdampak pada melambatnya laju Fasilitator Kelompok Siaga Bencana
perekonomian masyarakat, terutama (KSB) menunjukkan bahwa, masyarakat
pada korban gempa yang berasal dari Nagari Tiku Selatan terancam dengan
keluarga tidak mampu. Sebagian dari beberapa ancaman bencana. Perkiraan
mereka kehilangan mata pencaharian, risiko bencana yang paling besar berasal
tempat usaha mengalami kerusakan dari ancaman gempa tsunami yang
seperti rumah yang dijadikan sarana sangat berpotensi terjadi. Garis pantai
produksi untuk home industry, kedai, sepanjang 43 KM membentang di
kolam-kolam ikan dan lahan pertanian nagari ini.
tidak berproduksi. Kondisi ini
berlangsung sampai pertengahan
tahun 2012 bahkan sampai saat ini
masih ada beberapa keluarga dampak
gempa 2009 yang belum bisa
memperbaiki rumahnya, mereka masih
tinggal di rumah berdindingkan terpal
dari bantuan gempa 2009.

9 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Kondisi perekonomian Upaya untuk mengurangi dampak
masyarakat secara umum bermata dari risiko ancaman bencana tersebut,
pencaharian sebagai nelayan dan Program Memperkuat Ketangguhan
petani yang sangat bergantung Masyarakat di Kabupaten Agam
kepada alam dan cuaca. Dampak mengamanatkan adanya penurunan
perubahan iklim yang dirasakan petani korban jiwa dan dampak terhadap mata
adalah cuaca yang tak menentu dan pencaharian di daerah rawan
penurunan hasil produksi. Selain itu, multi-bahaya di Kabupaten Agam melalui
masyarakat nelayan juga menyadari beberapa kegiatan peningkatan
bahwa perubahan cuaca yang tidak kesiapsiagaan bencana, kapasitas respon,
bisa diprediksi, dan cuaca ekstrim dan kapasitas adaptif pemerintah,
membatasi waktu melaut mereka, masyarakat dan sektor swasta terhadap
terkadang hanya 10-20 hari dalam satu dampak bencana yang mempengaruhi
bulan mereka bisa melaut, kondisi ini mata pencaharian dan pembangunan
menjadi pemicu tingkat kerentanan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan
masyarakat nagari Tiku Selatan tersebut, salah satu kegiatan yang
terhadap bencana. dilaksanakan adalah memberikan
dukungan pengembangan usaha
ekonomi bagi keluarga rentan agar bisa
mengurangi faktor-faktor yang mendasari
kerentanan tersebut.

10
Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato

Jika kita kaji rumah tangga


miskin dan lingkungan, terlihat bahwa
Perangkap unsur-unsur kemelaratan berjalin erat
dalam suatu mata rantai. Mata rantai ini
Kemiskinan kadang-kadang disebut lingkaran
setan, sindrom kemiskinan atau
Menurut perangkap kemiskinan. Kekuatan dari
Robert Chambers tiap-tiap mata rantainya berbeda:
Kemiskinan, mengakibatkan
kelemahan jasmani karena kekurangan
makan yang pada gilirannya
menghasilkan ukuran tubuh yang lebih
kecil, kekurangan gizi menjadikan daya

11 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


tahan tubuh terhadap infeksi, tidak seperti kelaparan atau wabah
mampu membiayai sekolah. Orang penyakit, orang buta huruf sukar
menjadi rentan terhadap keadaan mendaftarkan diri untuk mendapat
darurat atau kebutuhan mendesak pembagian tanah, dan mudah ditipu.
karena tidak mempunyai kekayaan dan Isolasi berarti kurang hubungan
menjadi tidak berdaya karena dengan para pemimpin politik atau
kehilangan kesejahteraan dan bantuan hukum, serta tidak tahu apa
mempunyai kedudukan yang rendah, yang dilakukan penguasa.
orang miskin tidak mempunyai suara.
Kerentanan, orang terpaksa
Kelemahan jasmani, tubuh yang menjual atau menggadaikan
lemah juga sering membuat seseorang kekayaan, berkaitan dengan
tersisih karena tidak ada waktu atau kelemahan jasmani untuk menangani
tidak kuat mengikuti keadaan darurat, waktu dan tenaga
pertemuan-pertemuan untuk ditukar dengan uang, kaitannya
mendapatkan informasi pengetahuan dengan keterpencilan (isolasi) berupa
baru yang bermanfaat. Tubuh yang sikap menyingkirkan diri, baik secara
lemah menjadikan orang merasa tidak fisik (tempat yang jauh) maupun
berdaya, karena kekurangan tenaga dan secara social (menjauhi pergaulan)
waktu, untuk melakukan unjuk rasa, akibat guncangan atau kejadian yang
berorganisasi dan politik, orang yang mendadak, serta kaitannya dengan
kelaparan dan sakit-sakitan tidak akan ketidakberdayaan dicerminkan
berani berbuat macam-macam. Isolasi, dengan ketergantungan terhadap
karena tidak berpendidikan, tempat majikan atau orang yang dijadikan
tinggal yang jauh terpencil atau diluar gantungan hidupnya.
jangkauan komunikasi menopang
kemiskinan, pelayanan dan bantuan Ketidakberdayaan mendorong
pemerintah tidak sampai menjangkau proses pemiskinan dalam berbagai
mereka, orang yang buta huruf bentuk, antara lain yaitu pemerasan
menjauhkan mereka dari informasi yang oleh kaum yang lebih kuat. Juga dapat
mempunyai nilai ekonomi serta membuat orang miskin lebih miskin
menutup kemungkinan masuk dalam terhadap tuntunan untuk membayar
daftar penerimaan kredit. Isolasi hutang, terhadap ancaman hukuman
membuat kerentanan, tidak atau denda, atau terhadap penyalah
mendapatkan bantuan dengan segera gunaan wewenang yang merugikan
apabila didatangi hal yang mendadak dirinya.

12
Kerentanan dan Lilitan Kemiskinan
Sebuah rumah tangga semakin rumah tangga. Kedua, penyembuhan
miskin karena kehilangan kekayaan. kesehatan selalu memakan biaya, baik
Kebutuhan yang mendorong untuk pengobatan penyakit,
seseorang terlilit kemiskinan berkaitan persalinan ataupun cidera. (4)
dengan lima hal, (1) Kewajiban adat Pengeluaran tidak produktif
yang sangat memberatkan kaum bermacam-macam, termasuk
miskin, mencakup kewajiban minum-minum, penyalahgunaan
membayar mahar, uang lamaran, biaya narkotika, pengeluaran lain, atau
peralatan pernikahan dan kematian. konsumsi yang melemahkan tubuh
(2) Musibah bermacam-macam lainnya. Asal mulanya juga
bentuknya. Pertama, buatan manusia bermacam-macam, seperti menderita
sendiri, seperti pencurian ternak, rugi dalam usaha, menghadapi proses
peralatan kerja, perhiasan, pengadilan dan main judi. (5)
perperangan antar suku dan Pemerasan, bentuk pemerasan kaum
pembunuhan yang serta merta yang lemah oleh orang setempat
kemiskinan suatu keluarga dengan bermacam-macam, diantaranya yang
penghancuran atau pencurian hasil paling menonjol adalah menjaring
panen dan hewan ternak, pengusiran (program yang dimaksudkan untuk
para petani dari lahan garapan mereka menolong orang-orang sengsara
atau sumber kehidupannya. Kedua, hanya memperkaya golongan mampu
alam seperti banjir, gempa, tsunami, saja), merampas (kaum elit dengan
kekeringan, wabah hama dan penyakit mudah melakukan muslihat, ancaman
tanaman maupun hewan, serta dan tindakan kekerasan untuk
kelaparan. (3) Ketidakmampuan fisik merampas hak kaum miskin dengan
terjadi karena sakit, masa kehamilan, menggunakan oknum, polisi) serta
melahirkan, masa setelah melahirkan, menjadi pihak yang selalu
dan kecelakaan. Akibatnya: pertama, diuntungkan dalam setiap transaksi
bagi orang dewasa, kehilangan tenaga atau tawar menawar yang rendah
atau menurunya kemampuan untuk (penjualan dengan harga murah, upah
bekerja dan mendapatkan yang rendah bagi petani yang tidak
penghasilan, berarti mengurangi atau memiliki lahan).
menghentikan arus makanan dalam

13 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato

Indikator Penentuan Hasil pendataan awal terdapat


Kepala Keluarga lebih kurang 197 kepala keluarga rentan,
kemudian untuk mengkaji lebih
Rentan mendalam terhadap data yang didapat
oleh fasilitator dan menentukan kepala
Untuk mendata keluarga keluarga yang akan diberikan dukungan
rentan di nagari Tiku Selatan, tahap pengembangan usaha maka dilakukan
awal kegiatan adalah meminta fokus grup diskusi dengan tokoh
partisipasi dari anggota Kelompok masyarakat di masing-masing jorong.
Siaga Bencana (KSB) sebagai Ada beberapa aspek dalam penentuan
fasilitator yang akan mendata dan kepala keluarga rentan yang akan
menganalisis keluarga rentan yang diberikan dukungan usaha ekonomi
ada di 5 jorong dampingan. disadur dari beberapa aspek indikator
Fasilitator kemudian diberikan yang dikeluarkan oleh instansi
pelatihan menggunakan metode pemerintah maupun swasta. Diantaranya;
PRA (Participatory Rural Appraisal) (1) Aspek Kondisi kesehatan keluarga, tim
dan indikator kerentanan di wilayah fasilitator melihat apakah ada anggota
rawan bencana untuk melakukan keluarga menderita gangguan kesehatan,
pengkajian. menyandang kebutuhan khusus/

14
disabelitas, memiliki akses ke pelayanan
kesehatan dan mengikuti jaminan
kesehatan yang tersedia. (2) Kondisi Sosial
budaya, aspek ini mengkaji keikutsertaan
kepala keluarga dalam kegiatan sosial di
lingkungan sekitarnya, mengkaji bantuan
dari pihak lain yang pernah didapatkan
dan melihat kegiatan kelompok usaha
yang pernah diikuti oleh KK. (3) Kondisi
Foto Doc. JEMARI Sakato
rumah tempat tinggal, aspek ini melihat
kondisi tempat tinggal KK, apakah tinggal
di daerah rawan bencana dan tidak perkawinan, untuk menentukan KK yang
memiliki akses ke jalur evakuasi, rumah akan di intervensi jumlah tanggungan
tempat tinggal apakah cukup untuk yang menjadi tanggung jawab KK juga
menampung semua anggota keluarga, penting dikaji dan status perkawinan,
juga melihat fisik bangunan, apakah apakah janda, cerai hidup atau cerai mati
mengancam keselamatan anggota dan duda.
keluarga, tidak memenuhi syarat Aspek indikator diatas dibuatkan
kesehatan dan terpisah dari skoring untuk menentukan kepala
kelompok/rumah lainnya. (4) Aspek mata keluarga yang layak untuk di berikan
pencaharian KK, apakah sumber dukungan usaha, maka terplihlah 41 KK
pendapatan keluarga sangat bergantung dengan jumlah berbeda dimasing-masing
pada alam, pendapatan keluarga tidak jorong. Untuk jorong Kampung Darek
cukup untuk memenuhi kebutuhan terdapat 8 KK, 3 KK adalah laki-laki dan 5
primer keluarga, keluarga memiliki beban KK perempuan. Di Banda Gadang
hutang, mata pencaharian keluarga tidak berdasarkan hasil FGD terdapat 12 KK, 4 KK
mendapatkan akses sumber keuangan. laki-laki dan 8 KK perempuan, di jorong
(5) Dari segi Keahlian yang dimiliki, juga Gasan Kaciak didapat 10 KK, 5 KK laki-laki
dikaji apakah KK memiliki keahlian dan dan 5 KK perempuan, di jorong Pasa ada 8
bisa digunakan untuk menambah KK dengan rincian 4 KK laki-laki dan 4 KK
pemasukan keluarga. (6) Kepemilikan perempuan sedangkan di jorong Pasir Tiku
aset dan penguasaan alat produksi, aspek ada 2 KK laki-laki penyandang disabelitas.
ini mengkaji aset yang dimiliki oleh KK Jika di total secara keseluruhan terdapat
dan penguasaannya terhadap alat-alat 19 KK laki-laki dan 22 KK perempuan yang
produksi yang dimiliki, dan yang terakhir akan diberikan dukungan pengembangan
Jumlah Tanggungan dan status usaha.

15 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


harian, 2 KK budidaya ikan lele, 1 KK
nelayan diperkuat untuk sarana
penangkapan ikan dan 1 KK untuk
mengembangkan lahan pertanian.
41 KK terpilih ini, tidak hanya
memiliki permasalahan ekonomi saja,
tetapi juga tingkat pendidikan yang
rendah, tingkat pengetahuan terhadap
Foto Doc. JEMARI Sakato
pengolahan usaha belum memadai,
sanitasi rumah yang kurang baik,
bangunan tempat tinggal yang tidak
Strategi Pilihan ramah bencana, tinggal di daerah rawan
Penguatan Ekonomi bencana, belum memiliki rencana
kesiapsiagaan keluarga, tidak memiliki
Keluarga jaminan usaha, tidak memiliki tabungan
kesiapsiagaan, belum memiliki
Setelah didapat kepala keluarga pengetahuan kebencanaan yang baik
yang layak untuk diberikan dukungan, dan ada beberapa KK dan anggota
tahap berikut nya adalah menentukan keluarga penyandang disabelitas.
strategi pilihan dukungan bagi
masing-masing kepala keluarga Melihat kondisi tersebut, strategi
dengan memperhatikan faktor pilihan kegiatan untuk penguatan
kerentanan dan kapasitas, ada ekonomi dan peningkatan kapasitas
beberapa aspek yang dijadikan acuan, perlu dilakukan. Kapasitas yang
seperti ; ketersedian bahan baku dimaksud, tidak hanya sebatas untuk
disekitar tempat tinggal, aspek penguatan ekonomi saja tetapi juga
pemasaran, pengalaman atau kepada upaya untuk menyadarkan
keahlian dalam mengelola usaha, mereka terhadap ancaman dan risiko
kompetitor dan dukungan dari pihak yang muncul terhadap mereka dan
lain. Dari 41 KK tersebut, strategi usahanya jika terjadi bencana. Sehingga
pilihan penguatan ekonomi yang dengan proses ini, diharapkan keluarga
diberikan berdasarkan acuan diatas akan mengalami peningkatan
adalah 10 KK usaha ternak kambing, 1 pendapatan, berkurangnya kerentanan,
KK usaha ternak sapi, 1 KK ternak itik, 6 dan penggunaaan basis sumberdaya
KK usaha ternak ayam, 19 KK yang berkelanjutan.
mengembangkan usaha warung

16
Foto Doc. JEMARI Sakato

Foto Doc. JEMARI Sakato


Ada beberapa strategi yang sudah berhasil mengembangkan pertanian
dilaksanakan dalam mendampingi KK organik di nagarinya, pelatihan inovasi rasa
rentan menuju ketangguhan, kue kering dan basah oleh salah seorang
diantaranya meningkatkan pengetahuan pelaku UMKM di nagari Tiku Selatan dan
dalam pengelolaan usaha. Kegiatan yang pelatihan keterampilan memanfaatkan
telah dilakukan seperti pelatihan dalam bahan baku limbah pantai yang diberikan
mengelola ternak kambing dan ayam di oleh salah seorang pengusaha sukses dari
kawasan pesisir yang bekerjasama kota Payakumbuh.
dengan Pusat Kesehatan Hewan
kabupaten Agam, mengelola buku kas Disamping itu, untuk memperkuat
sederhana untuk usaha warung harian kapasitas KK rentan dalam mengelola
yang diberikan oleh finance manager keuangan dari hasil usahanya dilakukan
JEMARI Sakato, membuat pupuk organik beberapa kali pelatihan dan sosialisasi
dengan memanfaatkan limbah rumah mengelola usaha oleh Direktur BPR Mutiara
tangga oleh salah seorang pendiri Pesisir.
lembaga JEMARI Sakato yang sudah

17 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato

Rentan menjadi
Tangguh
Salah satu privat sektor yang telah Mutiara Pesisir yang memberikan premi
MoU dengan JEMARI Sakato untuk asuransi bencana bagi nasabah yang
mendukung KK rentan dalam telah memiliki saldo tabungan sebanyak
pengelolaan keuangan ketika terjadi Rp 1.000.000,- atau bisa juga membeli
bencana adalah Bank Perkreditan Rakyat premi langsung yang di kelola oleh BPR
(BPR) Mutiara Pesisir yang Mutiara Pesisir bekerjasama dengan ACA
beroperasional di nagari Tiku Selatan. Asuransi.
Hampir semua KK rentan yang di dukung
telah membuat buku tabungan di BPR
yang ada produk asuransi bencananya.
Tabungan Kacio Siaga Bencana
merupakan salah satu produk BPR

18
Sastrianita, Kamardi, Kartini, Elenawati, BPR, sekarang tabungan kami sudah Rp
Yasni, Roslaili, Yurman dan Yuliana adalah 400.000 ” ucap Kartini bangga, KK
contoh beberapa KK rentan yang telah perempuan dari Gasan Kaciak yang
memiliki kesadaran untuk menyisihkan memiliki anak disabel dan tinggal di
sebahagian keuntungan usahanya untuk perbukitan.
di tabungkan di BPR. “ Saya menyisihkan
seribu setiap hari dari hasil penjualan Syahrel (52 th) salah seorang
lontong, dan apabila telah cukup Rp Kepala Keluarga dari Jorong Banda
20.000 saya telpon petugas BPR untuk di Gadang yang dulu hanya mengandalkan
jemput ”, aku Elenawati, walaupun usaha upah dari buruh tani untuk kebutuhan
yang dibantu untuk berternak kambing hidup sehari-hari dan biaya sekolah 4
namun beliau bisa menyisihkan uang orang anaknya. Sekarang telah bisa
keuntungan dari usaha lainnya. Saat ini, membiayai keperluan sehari-hari dari
Yasni dari Gasan Kaciak telah memiliki hasil warung harian yang di dukung oleh
saldo tabungan sebanyak Rp 750.000. program. Syahrel yang berprofesi
Kamardi sebesar Rp 400.000, Yurman dari sebagai khatib di mesjid juga
penjualan telur ayam telah mampu menuturkan telah bisa membelanjakan
menabung hampir Rp 700.000,-. “ Kami uang Rp 300.000 sampai Rp 400.000
setiap kali ke Pasar Tiku menabung ke setiap minggu untuk mengisi

19 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato

barang-barang harian yang dijual di “Jika terjadi bencana, kami sudah


warung kecilnya dan juga telah bisa memiliki tabungan dan usaha untuk
menyisihkan sebahagian dari menopang ekonomi keluarga” kata
keuntungan penjualan untuk di Syahrel suatu sore ketika sedang asik
tabungkan di Bank BPR. Karena panen kacang panjang dan cabe rawit
tinggal didaerah ketinggian dan dipekarangan rumahnya yang subur.
dipersiapkan sebagai tempat evakuasi,
untuk kesiapsigaan pangan beliau juga
menanam sayur-sayuran dan
umbi-umbian di pekarangan rumahnya.
Hasil dari pekarangan rumah yang
dipersiapkan untuk stock pangan
tersebut sekarang juga bisa
menghasilkan uang, beberapa kali
panen mentimun dan kacang panjang
telah di jual kepasar.

Foto Doc. JEMARI Sakato


20
Dari 41 KK yang diberikan dukungan, maka hampir dikatakan wajib untuk di
hampir semua telah memiliki buku rayakan melalui pesta. Tradisi
tabungan sebagai bentuk kesiapsiagaan arisan/badoncek masih dilestarikan
keuangan dan asuransi bencana gempa dimana apabila salah seorang warga
dari BPR jika terjadi bencana. 22 KK telah melakukan baralek nikah maka warga
bisa mengembangkan usahanya dan 5 KK yang lain akan membantu dengan uang
telah bisa lepas dari masalah sosial di untuk biaya baralek tersebut. Uang
lingkungannya. yang kita sumbangkan dicatat oleh tuan
rumah dan apabila suatu saat kita akan
Nadirman (30 th) KK rentan dari melakukan pesta pernikahan juga maka
jorong Pasa yang didukung untuk usaha kita akan menerima piutang dari warga
dagang harian yang sebelumnya hanya yang pernah kita berikan sumbangan,
mengandalkan upah dari kuli bangunan walaupun dalam rentang waktu yang
dan gaji dari jasa pemotongan rumput, lama.
sekarang telah bisa menyekolahkan 2
orang anaknya.

“Dulu untuk biaya masuk TK anak


pertama, saya harus hutang kanan kiri ke
tetangga. Setelah mendapatkan bantuan
pertamini, alhamdulillah penghasilan
keluarga kami meningkat, orang setelah
beli bensin juga belanja lainnya di warung
dan sekarang Saya tidak perlu ngutang lagi
untuk biaya masuk anak ke sekolah TK ”
ucap Nadirman sumrigah. Disamping
sudah tidak perlu menghutang lagi, beliau
juga mengaku sudah bisa melunasi
hutang-hutang lama dengan tetangganya.

Di nagari Tiku Selatan, budaya pesta


baralek merupakan tradisi sakral yang
selalu dipertahankan. Bagaimanapun
sulitnya kondisi perekonomian keluarga,
jika si anak telah mendapatkan jodoh

21 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato
Dampak dari bencana gempa jalan satu-satunya adalah meminjam ke
2009 telah menyebabkan tetangga.
timbulnya keluarga rentan baru dan
persoalan sosial di tengah Hal ini lah yang dirasakan dulu oleh
masyarakat, dari 41 KK yang Roslaili, KK perempuan yang menghidupi
diberikan dukungan, 22 KK adalah satu orang anak penyandang kebutuhan
perempuan yang menghidupi anak khusus di jorong Pasa. Setelah
dan orangtua. KK perempuan juga mendapatkan dukungan untuk usaha kue
mengikuti tradisi arisan pesta dan gerobak dorong, sekarang sudah tidak
pernikahan, setiap ada pesta berhutang lagi dan bahkan beliau mengaku
pernikahan mereka membawa sudah bisa melunasi hutang-hutang lama.
amplop berisi uang antara Rp Disamping telah memiliki kesadaran
30.000 – Rp 50.000,- dan jika pada untuk menabung, beberapa KK juga telah
saat tersebut tidak memiliki uang, mengikuti arisan usaha yang diadakan di
lingkungannya. Yasni, Kartini, Elenawati dan
Elmiwati selalu aktif mengikuti arisan yang
diadakan. Uang untuk arisan diambilkan
dari hasil usaha mereka.
Beberapa KK setelah di berikan
dukungan oleh program, juga dilirik oleh
lembaga lain. Sarinayan di jorong Gasan
Kaciak dan Agur di jorong Banda Gadang di
janjikan perbaikan rumah oleh pemerintah
kabupaten Agam melalui program Badan
Amil Zakat Agam. Beberapa orang
diikutkan dalam Program Keluarga Harapan
oleh Dinas Sosial, diantaranya Kartini,
Gombak dan Juliana dan sekarang juga
sudah diusulkan oleh Fasilitator jorong
beberapa KK rentan yang didampingi
program untuk di daftarkan. Program BPJS
yang didanai melalui Jaminan Kesehatan
Daerah juga telah didapat oleh beberapa
KK rentan namun masih banyak juga yang
belum mendapatkan, saat ini baru Konsiani
dan Roslaili yang telah mendapatkan
jaminan kesehatan dari BPJS.
22
Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato

Kapasitas masyarakat di nagari KK rentan untuk keberlangsungan hidup


Tiku Selatan, khususnya KK rentan yang lebih baik serta menjadi tangguh
yang didampingi oleh program dalam dalam menghadapi bencana secara
melakukan kegiatan pengurangan lambat sudah mulai terbangun. Hal itu
risiko bencana cukup bagus. Mereka ditandai dengan banyaknya yang
sudah mengetahui jalur dan daerah menabung meskipun belum merasakan
evakuasi jika terjadi bencana tsunami keuntungan yang nyata dari dukungan
dan akan melakukan evakuasi jika usaha yang diberikan.” Ucap Wahyu
bencana tersebut terjadi. Mereka juga Hamdika optimis, salah seorang
mengetahui tinggal di daerah rawan Community Fasilitator Program yang
bencana. Agar kapasitas ini terus bertanggung jawab di jorong Gasan
meningkat, tim program setiap kali Kaciak. Lain lagi pengalaman
ada pertemuan selalu pendampingan Rizki Amelia, fasilitator
mensosialisasikan upaya-upaya PRB yang bertanggung jawab untuk
yang bisa dilakukan oleh keluarga. ketangguhan KK rentan secara
keseluruhan, “Sekarang sebutan KK rentan
“Telah terjadi perubahan
tidak boleh lagi keluar dari mulut tim, kita
pemikiran pasca diberikan dukungan
harus memanggil mereka dengan “KK
pengembangan usaha, meskipun
Tangguh”, agar bisa menambah motivasi
tidak terlalu banyak namun pemikiran
mereka untuk menjadi lebih tangguh lagi..”

23 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato

Cerita Sukses
Masih ada Yang Peduli dengan Kami
Cerita Yurmaneli dari Jorong Pasa
Tidak ada seorang istri yang ingin dan 5 orang lainnya masih duduk di
ditinggal suaminya ketika ia masih bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
membutuhkan banyak biaya untuk Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Dulu
melanjutkan hidup, apalagi jika buah Yurmaneli dan suaminya dikenal sebagai
hati mereka masih membutuhkan sosok pasangan ideal sehingga masyarakat
seorang ayah. Begitupun yang sekitar selalu memanggil Yurmaneli
dirasakan oleh Yurmaneli (44 tahun) dengan singkatan buk “Neldon”, Neli dan
yang tinggal di jorong Pasa Tiku,nagari Doni.
Tiku Selatan, kecamatan Tanjung
Mutiara, yang merupakan salah seorang
dari perempuan yang telah kehilangan
suaminya, almarhum Doni, ketika anak
bungsu mereka masih berumur 5 tahun
24
Semenjak kepergian suaminya, modal produksi, keuntungan bersih
Neldon bagaikan kehilangan pegangan yang diterima hanya sekitar
hidup. Biasanya ia menggantungkan Rp10.000,00/hari. Pendapatan yang
mata pencaharian keluarganya kepada sebanyak itu belum bisa menutupi
almarhum, namun sekarang ia harus kebutuhan sehari-hari Neldon dan
memutar otak untuk mampu bertahan anak-anaknya. Untungnya, Apri, anak
dan menggantikan peran almarhum. sulung Neldon yang masih berumur 16
Neldon terpaksa menyewakan warung tahun, mau membantu adik-adiknya
kopi, tempat usaha yang dulu mereka dengan cara bekerja di sebuah bengkel
andalkan untuk pendapatan sehari-hari. sepeda motor sepulang sekolah.
Neldon mengaku bahwa sebenarnya ia Walaupun upah yang diterimanya tidak
berat hati melepaskan tempat usaha seberapa tetapi hal tersebut sudah
tersebut, akan tetapi ia tak punya sangat meringankan beban yang
pilihan lain agar bisa bertahan. dipikul orang tuanya.

Selain itu, Neldon bersama 6 Jika dilihat dari jalan raya, rumah
orang anaknya juga meneruskan usaha yang mereka tempati saat ini tidak
yang pernah dirintis semasa mendiang terlihat karena terhalang oleh konter HP
masih hidup yaitu membuat risoles yang dulunya merupakan warung kopi
dengan cara menitipkannya di warung tempat usaha mereka. Rumah tersebut
tetangga dengan harga berukuran 6 x 10 m2, dan hanya satu
Rp800,00/satuan atau dijajakan sendiri ruangan yang bisa di tempati,
di sekitaran jorong Pasa Tiku dengan selebihnya hanya menjadi ruangan
harga Rp1.000,00/satuan. Rata-rata hasil kosong berlumut. Jika cuaca hujan,
penjualan dari risoles ini hanya pembuatan kue risoles harus
Rp30.000,00/hari. Jika dikeluarkan dihentikan. Hal ini diakibatkan karena

25 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato
atap dapur produksi sudah bocor dan Pengorbanan panjang Neldon
ada yang hilang beterbangan diterjang selama 4 tahun berjuang sendiri melawan
angin badai. Kondisi keluarga Neldon kerasnya hidup telah terobati berkat
yang seperti ini menjadi perhatian Deepening Resilient Program.Semula
utama tim fasilitator Kelompok Siaga warungnya hanya menjual risoles, namun
Bencana (KSB) jorong Pasa Tiku, sekarang sudah berkembang dengan
sehingga keluarga Neldon dipilih menjual roti, minuman, dan makanan
sebagai target “Deepening Resilient ringan yang dibeli langsung dari grosir.
Program Jemari Sakato - Oxfam” Ketika ditanya bagaimana perasaannya
dengan tujuan Neldon dan sekarang, dengan senyum Neldon
anak-anaknya bisa tangguh secara menjawab, “Ternyata masih ada yang
ekonomi jika suatu saat terjadi bencana, peduli dengan kondisi kami, sekarang
terutama bencana gempa dan tsunami. usaha dagangan saya sudah bisa
Ketika dilakukan assessment oleh menutupi kebutuhan hidup 5 orang anak
fasilitator KSB terhadap keluarga saya, tidak perlu menjajakan kue lagi dan
Neldon, disepakati untuk memperbaiki kalau hujan kami tidak tidur
dapur produksi dan membangun bertumpukan lagi dengan anak-anak”.
tempat usaha risoles.

Ketika melihat kondisi rumah


Neldon, Edi, kepala tukang, langsung
menunjukkan rasa ibanya dan menjadi
bersemangat untuk memperbaikinya.
Dalam waktu 6 hari, atap rumah Neldon
dibongkar lalu diganti dengan yang
baru mengikuti kaidah rumah aman
gempa. Sekarang produksi risoles Neldo
tidak terganggu lagi oleh cuaca. Atas
kerja keras tim fasilitator KSB bekerja
sama dengan aparat pemeritahan
nagari, warung Neldon yang awalnya
dibangun di sekitar area Taman
Kanak-kanak (TK) dengan kondisi
pembeli yang sedikit, dialihkan ke tepi
pantai lokasi wisata yang ramai oleh
pengunjung.

26
Cerita Sukses
Dari Penggali Pasir
menjadi Pedagang
Cerita Sastrianita dari
Kampung Darek

Foto Doc. JEMARI Sakato

Seharusnya Syafrudin (62 tahun) suaminya dan mencukupi kebutuhan


menjadi tulang punggung keluarga bagi anak-anaknya. Keesokan harinya ia
istrinya Sastrianita (57 tahun) dan 2 orang mengumpulkan pasir dan memuatnya
anak yang masih sekolah di SLTP dan SMA, ke dalam truk yang datang membeli.
namun Tuhan punya kehendak lain. Harga untuk satu truk ukuran colt T
Keluarga ini harus pulang kampung setelah yang isinya lebih kurang 6³ pasir adalah
hampir 10 tahun merantau di kota Dumai, Rp90.000,00. Dengan dibantu oleh
Pekanbaru, karena ia diserang penyakit anak laki-lakinya, Sas mampu mengisi
stroke dan diabetes. Uang yang telah truk tersebut selama 2 hari. Namun
ditabung selama merantau perlahan habis pada musim hujan, air sungai akan naik
untuk biaya pengobatan namunia tak sehingga Sas tidak bisa mengumpulkan
kunjung sembuh. Sastrianita, sang istri terus pasir. Oleh karena itu, ia harus
memutar otak untuk memenuhi kebutuhan menghemat uang yang telah ia
keluarga menggantikan posisi suaminya. dapatkan.

Suatu hari, Sas, panggilan akrab Pekerjaan menambang pasir ini


Sastrianita, pergi berjalan ketepian sungai sudah digelutinya selama hampir 3
yang berada ±1 km dari rumahnya, disana tahun. Karena pekerjaannya yang sering
beberapa orang laki-laki sedang memuat berada di dalam air untuk waktu yang
pasir ke dalam truk dengan peralatan sekop lama, ditambah dengan faktor umur, Sas
dan pangkul. Sas merasa pekerjaan tersebut mulai merasakan dampak negatif dari
bisa ia lakukan untuk biaya pengobatan pekerjaan tersebut terhadap

27 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


kesehatannya. Sas merasa kakinya “Akhirnya apa yang saya
sering ngilu dan sakit. Ketika melepas mimpikan sudah menjadi kenyataan,
penat selesai memuat pasir, sering terima kasih ya Allah” ucap Sas sambil
terlintas dalam pikirannya untuk menggantungkan cangkul bekas
berhenti dari pekerjaannya sebagai menambang pasir di belakang warung
penambang pasir. Ia berencana untuk barunya. Karena Sas telah lama
membuka warung kecil-kecilan di bermimpi untuk mempunyai usaha
depan rumah tetapi pikiran tersebut dagang harian. Baru satu bulan
langsung ia hilangkan karena akan diberikan dukungan oleh tim program,
membutuhkan modal. Sementara, sekarang usaha Sas sudah bisa
tabungannya tidak cukup untuk berkembang dengan menambah jualan
dijadikan modal usaha. sarapan pagi dan pop ice dari
keuntungan yang telah ia dapatkan.
Desi (38 tahun) dan Zabidar (46
tahun,) fasilitator Kelompok Siaga Sekarang rata-rata keuntungan
Bencana (KSB) dari Jorong Kampung Sas adalah sekitar Rp 90.000,00/hari, Sas
Darek, Nagari Tiku Selatan, tempat Sas juga sudah bisa mengikuti arisan harian
tinggal, ketika dilaksanakan Rp10.000/hari. Selain itu, Sas juga
musyawarah jorong mengusulkan mampu membiayai pengobatan
untuk mendukung perekonomian suaminya dan memenuhi kebutuhan 2
keluarga Sas melalui Deepening Resilient orang buah hatinya. Dengan bangga
Program Jemari Sakato - Oxfam dengan Sas memperlihatkan buku aliran uang
syarat memiliki tanggungan anak masuk dan uang keluar dari usaha
sekolah dan memiliki suami yang tidak dagangannya serta satu rangkap buku
bisa menafkahi keluarga. Sas tabungan Kacio Siaga Bencana (KASIGA)
dikategorikan sebagai prioritas pertama dari BPR Mutiara Pesisir yang sudah
karena sesuai dengan indikator yang mulai terisi.
disepakati. Kemudian, duo fasilitator
KSB ini langsung mendiskusikan bentuk
dukungan seperti apa yang dibutuhkan
oleh Sas dan didapatkan kesepakatan
bahwa Sas perlu didukung berupa
membangun warung dagang harian
oleh tim program.

28
Cerita sukses
Sekarang sudah
Bisa beli
Perabotan rumah
Cerita Yuliana dari
Pasa
Foto Doc. JEMARI Sakato

Kondisi lokasi tempat tinggal anggota keluarga dalam kelompok usaha


yuliana saat ini, jika ditinjau dari belum pernah dilakukan. Kondisi mata
tingkat kerawanan atau risiko lokasi pencaharian keluarga Yuliana berasal dari
terhadap ancaman bencana dari penghasilan suami dan penghasilannya
pantai termasuk kategori rawan karena sendiri. Suami Yuliana bekerja sebagai
rumahnya dekat dengan pantai, buruh tukang dimana sumber
namun akses rumah menuju jalur pendapatannya bergantung pada cuaca
evakuasi dapat ditempuh dalam waktu alam, saat hujan suami Yuliana berhenti
±7 menit dengan lari-lari kecil. Daya menjadi buruh namun jika cuaca cerah
tampung rumah untuk semua anggota suami Yuliana dapat bekerja. Hal ini
keluarga cukup karena rumah yuliana menyebabkan Yuliana tidak bisa tinggal
berukuran 9x8 m² dan saat ini dihuni diam, ia pun mencari cara untuk bisa
oleh 4 orang. Jika ditinjau dari menambah pendapatan keluarga dengan
kesehatan, rumah Yuliana sudah berjualan di warung. Usaha ini telah ia
tampak sehat mulai dari lantai, jalankan semenjak januari 2013. Namun
ventilasi, dan kebersihan di dalam karena keterbatasan modal yang ia miliki, ia
ruangan rumah, namun wc yang tidak bisa menjalankan usaha ini dengan
dimiliki oleh keluarga Yuliana belum maksimal. Semakin hari pendapatan yang
tanpak bersih. diperoleh Juliana semakin menurun. Jika
dikalkulasikan, harga barang dagangannya
Keluarga Yuliana sudah hanya sejumlah Rp100.000,00, kondisi
mendapatkan bantuan kompor gas warung pun sudah mulai reot karena Juliana
dari pemerintah. Namun keterlibatan tidak semangat lagi untuk menjalankan

29 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


usahanya. Pembeli pun semakin tidak memberikan pertamini serta peralatan
tertarik dengan kondisi warung yang untuk membuat jus seperti blender.
seperti itu. Namun blender tidak selalu digunakan
Juliana mempunyai tipe karena cuaca yang tidak selalu cerah
kepribadian yang tertutup. Terbukti bahkan terkadang hujan sehingga
ketika tim program melakukan konsumen tidak tertarik untuk membeli
assessment terhadap kondisinya, ia jus.
banyak diam. Tapi karena KSB sering
mengunjunginya, ia merasa bahwa KSB Saat ini, setelah dilakukan
benar-benar peduli akan kondisinya, pendampingan, kemampuan keluarga
pelahan ia mulai mengutarakan Yuliana dalam memenuhi kebutuhan
keinginannya bahwa ia sangat ingin keluarga sudah membaik, ini ditandai
melanjutkan usahanya agar bisa dengan tabungan Kasiga milik Yuliana
membantu suaminya, terlebih lagi anak diisi setiap hari sebanyak minimal Rp
bungsu mereka sudah seharusnya 10.000/hari dan dalam tiga bulan terakhir
sekolah di Taman Kanak-kanak (TK). Yuliana sudah membeli perabotan rumah
Namun arena pendapatan yang sangat baru berupa kursi tamu dan lemari.
minim, ia belum bisa menyekolahkan Pendapatan rutin Yuliana dari usaha yang
anaknya tersebut. Sebenarnya ia sangat didukung adalah Rp 2.300.000 – Rp
berharap anak-anaknya bisa 2.500.000/ bulan sedangkan pengeluaran
bersekolah dengan baik agar kelak rutin per bulan yaitu Rp 2.100.000 – Rp
mereka bisa memperbaiki kondisi 2.300.000 yang digunakan untuk
perekonomian keluarga mereka. pengeluaran kebutuhan dapur dan anak.
Saat ini Yuliana mempunyai 2
Yuliana mengakui sejak tanggungan.
didampingi oleh tim Jemari, kini ia
mempunyai semangat untuk mencoba
memasak berbagai macam makanan
untuk dijual di warungnya dan kini ia
sudah terampil membuat rakik, donat,
dan berbagai macam gorengan. Jenis
makanan tersebut dibuat dan dijual
secara bergantian dengan alasan
supaya konsumen tidak bosan. Selain
itu, ia juga diberikan dukungan dengan

30
Foto Doc. JEMARI Sakato

telah menuntun peran maksimal


Menuju Kelompok masyarakat, khususnya pada tahap pra
Siaga Bencana bencana. Peran masyarakat tidak lagi
sebagai obyek melainkan sebagai
Tangguh dalam pelaku utama dalam penanggulangan
Penanggulangan bencana. Undang-undang No 24 tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana
Bencana mengatur hak dan kewajiban
masyarakat dalam penanggulangan
Nagari Tiku Selatan Kecamatan bencana diantaranya berperan serta
Tanjung Mutiara merupakan salah satu dalam perencanaan, pengoperasian, dan
daerah yang memiliki kawasan pesisir pemeliharaan program penyediaan
pantai di kabupaten Agam. Nagari ini bantuan pelayanan kesehatan.
memiliki risiko tinggi terhadap Berpartisipasi dalam pengambilan
ancaman bencana gempa bumi, keputusan terhadap kegiatan
tsunami, badai dan banjir. Perubahan penanggulangan bencana, khususnya
paradigma penanggulangan bencana yang berkaitan dengan diri dan
dari kedaruratan menjadi kesiapsiagaan komunitasnya. Melakukan pengawasan
31 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT
sesuai dengan mekanisme yang diatur Kondisi eksisting pelaksanaan
atas pelaksanaan penanggulangan program membangun dan
bencana. memperkuat ketangguhan masyarakat
di kabupaten Agam, telah terbentuk 10
KSB dan 2 buah forum KSB di nagari
Tujuan dan Sasaran Canduang Koto Laweh dan di Nagari
Kelompok Siaga Tiku Selatan dengan jumlah anggota
rata-rata 15 sampai 18 orang. Satu
Bencana kelompok menaungi 200-500 KK dalam
Pembentukan Kelompok Siaga satu jorong, menghadapi 2-5 jenis
Bencana (KSB) yang akan menjadi ancaman bencana.
pelopor kegiatan pengurangan risiko Keberadaan KSB sebagai mitra
bencana dan memiliki kecakapan di Badan Penanggulangan Bencana
tingkat komunitas berdasarkan Daerah (BPBD) Kabupaten Agam cukup
Peraturan Kepala BNPB No 1 tahun 2012 penting dan strategis. Dalam
tentang Desa Tangguh telah dilakukan perjalananya beberapa kegiatan telah
pada tahap awal program membangun dilaksanakan untuk mencapai tujuan
ketangguhan tahun 2012. Adapun kelompok sebagai garda terdepan di
tujuan pembentukan kelompok ini tengah masyarakat untuk kegiatan
untuk mengembangkan kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana. Awal
berbasis masyarakat, meningkatkan terbentuk, KSB melakukan pemetaan
kesadaran masyarakat sekitar akan terhadap ancaman, kerentanan dan
kesiapsiagaan menghadapi bencana dan kapasitas, menyusun rencana aksi yang
langkah-langkah mitigasi, melaksanakan berkelanjutan, mengidentifikasi risiko
langkah-langkah PRB melalui kegiatan dan dampak, membuat SOP
pelatihan, pengkajian dan simulasi serta penanggulangan bencana, merancang
melakukan aksi tanggap darurat di dan mensosialisasikan rencana
tingkat komunitas. evakuasi kesemua lapisan masyarakat,
Anggota KSB merupakan melakukan kampanye peduli
perwakilan masyarakat jorong yang pengurangan risiko bencana ke
memiliki sifat kerelawanan, sosial, suka sekolah-sekolah, dan mengawal
menolong, bekerja tanpa rencana aksi yang dibuat kedalam
mengharapkan imbalan serta Musrenbang nagari.
mendapatkan “ mandat ” informal dari
masyarakat untuk kegiatan
penanggulangan bencana.
32
Merancang Usaha
Kelompok

Sebagai kelompok sosial yang tugas dan fungsi yang ada di struktur
di tuntut selalu eksis terutama ketika kepengurusan, 5 KSB di Nagari Tiku
terjadi bencana, peningkatan Selatan melakukan perombakan
kapasitas anggota penting di pengurus dan menambah satu
lakukan. Beberapa kegiatan yang bidang perekonomian sesuai dengan
dilakukan terkadang menuntut kebutuhan kelompok.
pengorbanan waktu, uang dan
tenaga anggota. Karena latar Ditambahnya bidang
belakang keanggotaan cukup perekonomian dalam struktur
beragam terjadi pasang surut dan kepengurusan mengakomodir
dinamika dalam berkelompok. Agar kebutuhan keuangan kelompok
dilema dan dinamika tidak terlalu ketika dituntut harus melakukan
melebar jauh, pertengahan tahun kegiatan respon selama beberapa
2014, KSB melakukan refleksi waktu. Bidang perekonomian di
terhadap kegiatan yang telah amanahi untuk merancang
dilakukan. Untuk memaksimalkan usaha-usaha yang bisa menghasilkan

33 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Di Gasan Kaciak, setelah di
lakukan perombakan pengurus
terpilih Marinir Arif sebagai ketua dan
Nurdahni sebagai kepala bidang
perekonomian. Melihat potensi
kolam air tawar yang cukup banyak
dan kurang dimanfaatkan dan juga
salah seorang dari anggota kelompok
sedang melakukan usaha ikan lele,
mereka bersepakat untuk
mengembangkan usaha ikan lele. KSB
jorong Pasa sebagai pusat pasar
tradisional nagari Tiku Selatan
menangkap peluang penyewaan
tenda payung untuk pedagang. Hasil
diskusi kelompok disepakati
pengurus lama Eri Zakirman sebagai
Foto Doc. JEMARI Sakato ketua dan Agusnita sebagai kepala
perekonomian. Usaha
pengembangan ternak kambing
kas bagi kelompok yang bisa lebih di minati oleh KSB Banda
dimanfaatkan untuk keperluan Gadang yang masih di pimpin oleh
anggota. Ada beragam usaha srikandi tangguh Siti Rakam. Sedang
ekonomi kelompok yang dilakukan 2 KSB lagi, jorong Pasir Tiku yang di
berdasarkan potensi dan sumber pimpin oleh M. Aminulahyamin dan
daya yang dimiliki serta kemampuan Kampung Darek oleh Bujang
anggota untuk mengelolanya. Herdiwan lebih memilih mengikuti
Sebelum memutuskan untuk usaha ternak lele yang sudah di
melakukan usaha, semua anggota kembangkan oleh KSB Gasan Kaciak
menyepakati untuk membuat SOP dengan alasan pengalaman mereka
pengelolaan usaha, disepakati bisa diimplementasikan ke jorong
keuntungan untuk kas dan bagi mereka.
anggota yang mengelola, pada
umumnya anggota menyerahkan
sebahagian keuntungan dari usaha
untuk kas kelompok.

34
Menjadi Kelompok
Tangguh

Setelah masing-masing KSB November 2015, perlahan namun


merancang usaha yang akan mereka pasti masing-masing KSB telah berhasil
lakukan, bidang perekonomian mengisi pundi-pundi kas nya dari hasil
kelompok membuat proposal usaha usaha yang dilakukan. Hasil dari
yang akan diajukan ke JEMARI Sakato penyewaan tenda yang dilakukan oleh
dan stakeholder terkait. Untuk KSB jorong Pasa sebanyak 6 buah telah
memberikan motivasi bagi kelompok berhasil menambah tabungan
dalam berusaha, program Memperkuat kelompok sebanyak Rp 400.000, dimana
Ketangguhan Masyarakat memberikan satu tenda di sewa Rp 10.000 setiap hari
suntikan dana yang harus di senin yang di kelola oleh Uncu Uniang,
pertanggung jawabkan oleh anggota KSB yang juga sebagai Tuo
masing-masing kelompok kepada Pasar. Usaha pengembangan ternak lele
anggota dan masyarakat. yang dilakukan oleh KSB Gasan Kaciak,
Pasir Tiku dan Kampung Darek juga
telah berhasil mendatangkan income

35 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


dikembangkan kurang berhasil
karena lokasi tempat usaha di landa
banjir dan mereka beralih ke usaha
penjualan telur asin yang menjadi
ikon nagari Tiku Selatan. Usaha ternak
kambing yang di jalani KSB Banda
Gadang telah menampakkan
perkembangan, 6 ekor kambing
betina diusahakan oleh 2 orang
anggota telah mulai beranak.
Semangat anggota untuk
kembali aktif menjadi pekerja
kemanusiaan dan penggiat PRB
sedikit terobati dengan
berkembangnya usaha yang mereka
lakukan, salah satu dampak dari
usaha tersebut beberapa orang
anggota KSB ketika mengikuti
Foto Doc. JEMARI Sakato Jambore KSB tingkat propinsi
Sumatera Barat di kabupaten Tanah
bagi kelompok dan juga telah bisa Datar selama beberapa hari telah bisa
dikembangkan kembali dari hasil panen pendanaannya di dukung dari kas
pertamanya. Di Gasan Kaciak, panen KSB. Destrawarni, sekretaris KSB
pertama Ikan lele nya setelah Banda Gadang dengan optimis
dikeluarkan upah bagi anggota yang mengatakan hasil usaha peternakan
mengelola sesuai dengan SOP yang kambingnya akan berhasil, “Setelah
disepakati menyisihkan Rp 450.000 berkembang nanti keuntungan akan
untuk kas dan kembali mengembangkan dimasukkan ke dalam kas. Uang
untuk tahap keduanya. Begitu juga tersebut akan digunakan untuk
dengan KSB Pasir Tiku, yang dikelola oleh mendukung kegiatan kebencanaan
Deki dengan sistem terpal di belakang yang akan dilaksanakan oleh KSB
rumahnya telah menyisihkan untuk kas baik ketika Pra, Saat dan Pasca
KSB sebanyak Rp 300.000 dan kembali bencana. Selain itu juga untuk
melanjutkan usaha untuk periode kedua. kegiatan sosial kemasyarakatan
Di Kampung Darek, usaha ikan lele yang lainnya.”

36
Foto Doc. JEMARI Sakato

Penguatan Kelompok Secara


Partisipatif, Refleksi kegiatan
Kelompok Siaga Bencana (KSB)

37 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Dalam konteks serta ditingkatkan kualitas
pengembangan masyarakat, kelompoknya baik secara material
pendampingan haruslah maupun finansial kelompok, agar KSB
berdasarkan pada pemahaman dapat berfungsi dengan baik dalam
terhadap komunitas mengembangkan perannya sebagai
tersebut.Seorang pendamping inisiator ketika bencana maupun
harus mengenali dengan baik kesiapsiagaan bencana.
situasi dan kondisi komunitas
tersebut. Pertanyaannya adalah Dibentuknya KSB pada
siapa di dalam komunitas tersebut masing-masing jorong nagari Tiku
yang akan didampingi? Apakah Selatan merupakan simbol telah
kelompok atau individu. Ini dimulainya upaya pengurangan risiko
berkenaan dengan pilihan bencana pada daerah rawan bencana,
pendekatan yang akan dilakukan, dari 7 jorong yang ada di nagari Tiku
yakni pendampingan dengan Selatan, telah dibentuk KSB untuk 5
pendekatan diri sendiri (self-help) jorong dampingan yaitu jorong
dan pendekatan konflik. Banda Gadang, jorong Kampuang
Darek, jorong Gasan Kaciak, jorong
Kelompok Siaga Bencana Pasa dan jorong Pasia. Pendampingan
(KSB) Nagari Tiku Selatan terbentuk terhadap KSB yaitu dengan proses
pada tahun 2013 yang diprakarsai pendampingan yang langsung dalam
oleh Non Government Organization jangka waktu yang relatif lama dan
(NGO) lokal bersama Badan berkelanjutan, dimulai dari
Penanggulangan Bencana Daerah penguatan kemampuan hingga
kabupaten Agam. Sejak saat itu, penguatan finansial kelompok, hal itu
Kelompok Siaga Bencana (KSB) pun dilakukan dengan berbagai
Nagari Tiku Selatan mulai pendekatan.
meningkatkan kualitas
kelompoknya melalui rangkaian Seperti pendekatan self-help,
pelatihan dan pembekalan yang pendampingan dengan pendekatan
difasilitasi oleh beberapa NGO di ini menekankan agar KSB menjadi
Sumatera Barat. Keberadaannya partisipan yang berarti dalam proses
sebagai sebagai mitra pemerintah pembangunan dan melakukan
yaitu BPBD Kab Agam cukup kontrol dalam kegiatan
penting, karena itu perlu untuk pengembangan komunitas, dan hal
dipertahankan keberadaannya tersebut telah dilakukan oleh KSB

38
nagari Tiku Selatan. Dengan
pembekalan serta pemahaman yang
diperuntukkan kepada mereka,
kemudian mereka dimobilisasi agar
dapat menjadi fasilitator lapangan,
meskipun tak besar namun apa yang
telah mereka lakukan selama ini
merupakan sebuah sumbangsih nyata
terhadap terdorongnya proses
pembangunan ke arah yang lebih baik,
mereka membantu pemerintah dalam
hal pengurangan kemiskinan, apa yang
tidak terjangkau dengan segala
keterbatasan pemerintah menjadi
perhatiannya, mengidentifikasi
keluarga yang rentan di Tiku Selatan
yang tergolong pada keluarga pra
sejahtera melewati batas data yang
dimiliki Nagari, kemudian secara
bersama berupaya agar keluarga rentan
tersebut keluar dari lingkaran
kemiskinan yang melilitnya.
Mereka menyisiri jalanan,
menjajaki perbukitan, dan rentan nagari Tiku Selatan yang telah
menyeberangi sungai demi dan sedang diupayakan untuk dirubah
mengidentifikasi keluarga yang kehidupannya oleh KSB nagari Tiku
benar-benar rentan, yaitu keluarga Selatan, meskipun tidak seluruhnya
yang rentan secara sosial, terisolasi dari yang berhasil ditarik keluar dari
segala akses, lemah ekonomi, dan yang lingkaran kemiskinan yang melilit
tidak berdaya bahkan yang jarang mereka, namun apa yang telah mereka
tersentuh oleh pemerintah, kemudian lakukan jelas sebuah hal yang berarti
mengupayakan dengan berbagai cara dalam proses pembangunan.
agar dapat memperkuat kehidupan Pendampingan yang diberikan
ekonomi keluarga rentan tersebut. terhadap KSB dengan pendekatan
Tercatat sebanyak 36 Kepala Keluarga self-help telah mendorong mereka

39 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


masyarakat, tetap juga ada sebagian
lagi yang justru memiliki mindset
jauh dari seorang commuinity
organizer. Hal seperti inilah yang
memberi warna dalam proses selama
ini. Dengan demikian, itu disiasati
dengan berbagai cara dan
pendekatan, seperti pendekatan
konflik. Yaitu menekankan pada
usaha usaha untuk menyadarkan KSB
Tiku Selatan bahwa apa yang baik
dilakukan oleh KSB lain adalah baik
juga untuk dilakukannya, oleh
karena itu KSB Tiku Selatan akan
berusaha untuk berbuat yang sama
dengan referensi grupnya, maka
pendampingan kali ini dilakukan
dengan propaganda sedemikian
rupa sehingga KSB Tiku Selatan
menyadari apa yang menjadi
ketertinggalannya dengan
Foto Doc. JEMARI Sakato
komunitas lain.
Mendatangkan KSB yang lain
menjadi partisipan yang berarti dalam merupakan salah satu cara untuk
proses pembangunan. memberikan stimulan terhadap KSB
Artinya, KSB telah dapat Tiku Selatan, mewadahi mereka
dikatakan sebagai community untuk bertemu bersama pada suatu
organizer, yaitu penggerak kesempatan, seperti dalam kegiatan
masyarakat, pengoptimalisasi Capacity Building, kunjungan untuk
masyarakat dan pendamping studi banding atau kegiatan sosial
masyarakat yang tak hanya pada lainnya yang mempertemukan
konteks siaga bencana saja. Namun, banyak KSB di dalamnya antara lain
meskipun sebagian KSB telah sangat seperti KSB nagari Canduang, KSB
sadar akan fungsi dan perannya yang Pasir Sunur, KSB Air Manis dan KSB
membedakannya ditengah Tiku Selatan. Apa saja yang menjadi

40
nilai dan pembelajaran baik selalu cerita menariknya sukses membuat
dibagi untuk menyemangati KSB Tiku KSB Tiku Selatan terangsang dan
Selatan, hal ini secara dinamis akan mencobakan hal yang sama.
merangsang KSB Tiku Selatan untuk
Sebuah hal baik tidak ada
mengikuti serta menerapkan apa
salahnya untuk dibagi, itulah hakikat
yang telah KSB lainnya terapkan.
hidup manusia yang hari ini cenderung
Seperti usaha bersama pengelolaan
terlewatkan.KSB adalah bukti bahwa
kambing oleh KSB Canduang,
hari ini siapa saja dapat berbagi
dengan sistem dan pengelolaan yang
kebaikan, tak perlu harus kaya raya, tak
baik terhadap usahanya tersebut, kini
perlu harus memiliki jabatan
mereka telah dapat memanfaatkan
fungsional, tak perlu harus dibayar,
hasil dari usaha tersebut untuk
semuanya bisa menebar kebaikan.
kegiatan pengurangan risiko
Semoga kebaikan kecil yang lahir dari
bencana dan kegiatan sosial lainnya,
akar rumput dapat menyebar ke taman
itu semua tetap saja dalam rangka
yang lebih luas lagi, kebaikan yang
menunjukkan eksistensi KSB
lahir dari KSB hendaknya menjadi
Canduang di tengah masyarakat.
kebaikan juga bagi sub sistem yang
lebih besar lagi yaitu masyarakat, dan
Dengan melihat kesuksesan
dari masyarakat juga kembali
yang dicapai oleh KSB Canduang
menyebar ke sub sistem teratas yaitu
secara tak langsung menjadi sebuah
pemerintah.
propaganda untuk mendorong KSB
Tiku Selatan melakukan perubahan,
dan mencoba melakukan kebaikan
yang sama, dan itu telah dibuktikan
oleh KSB Jorong Banda Gadang, usaha
kelompok yang diamanatkan kepada Kelompok Sosial
mereka yaitu pengelolaan ternak
kambing dikelola dengan sebaik Sebagai Media
mungkin, sehingga kini berjalan Pemberdayaan
dengan sangat baik pula, itu ditandai
dengan kelahiran bayi-bayi kambing
KSB Banda Gadang secara rutin dan
sehat. Meskipun perkembangannya
belum se-pesat KSB Canduang namun
kehadiran KSB Canduang dengan

41 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Community Development atau
upaya pengembangan masyarakat
pada dasarnya merupakan suatu
pengembangan warga komunitas,
termasuk Kelompok Siaga Bencana.
Adanya Kelompok Siaga Bencana di
Nagari Tiku Selatan mengisyaratkan
bahwa lonceng pengurangan risiko
bencana di daerah tersebut telah
didengungkan. Keberadaan KSB Tiku
Selatan tentu sangat diharapkan oleh
banyak pihak, selain masyarakat juga
Pemerintah Kabupaten Agam,
Foto Doc. JEMARI Sakato ditambah lagi dengan bergesernya
paradigma kebencanaan hari ini, yakni
Masyarakat nagari Tiku Selatan menghadapi bencana melalui 3 tahap :
menyadari bahwa daerahnya memiliki pra bencana, saat bencana, pasca
ancaman bencana yang bisa terjadi kapan bencana, hal itu mendorong
saja. Karakter daerah yang berada di dekat penguatan terhadap Kelompok Siaga
pantai, dataran rendah, memiliki banyak Bencana selalu dilakukan.
anak sungai berpotensi memunculkan
bencana-bencana besar seperti gempa, Ternyata peran Kelompok Siaga
tsunami, banjir, gerakan tanah dan Bencana tak hanya semata-mata untuk
lain-lain. Dengan kondisi demikian kelompoknya masing-masing saja,
Kelompok Siaga Bencana (KSB) Nagari Tiku aktivis KSB Tiku Selatan yang juga
Selatan memiliki peran penting untuk merupakan aktivis banyak kegiatan di
mendukung segala upaya pengurangan nagari Tiku Selatan mempunyai
risiko bencana. Keterbukaan pemerintah kesempatan yang besar untuk
menjadi salah satu pemicu yang membagikan hal baik yang ia miliki
menyebabkan kabupaten Agam termasuk kepada masyarakat luas. Beberapa
kabupaten yang memperoleh banyak waktu lalu, saat salah seorang aktivis
dukungan dari NGO lokal dan KSB Jorong Pasa yang juga kebetulan
international pasca gempa 30 September aktif di PNPM Nagari melakukan bedah
2009. Hingga saat ini beberapa program rumah dan pembangunan rumah
atas dukungan OXFAM masih tetap untuk beberapa KK di Tiku Selatan,
berlangsung.

42
untuk KK yang terpilih berdasarkan proyek tersebut, ia langsung memberi
indikator yang PNPM tetapkan instruksi kepada tukang untuk
mendapat bantuan berupa mengerjakan bangunan rumah itu
pembangunan ulang rumah dan dengan metode rumah aman gempa
pembuatan rumah, bantuan tersebut dengan standar yang ada.
tergolong kepada bantuan lepas, KK Proses tersebut disebut
terpilih tinggal menunggu saja konsistensi yang merupakan proses
rumahnya dibangun tanpa stimulasi dari self critical awareness atau
memikirkan biaya bahan dan mencari kesadaran kritis diri aktivis KSB akan
tukang bangunan yang akan realitas sosialnya, kesadaran dalam diri
mengerjakannya. secara kritis bahwa pengharus utamaan
Saat hari pengeksekusian keselamatan, pengurangan risiko
pertama, ketika tukang akan memulai bencana dan atas nama kesiapsiagaan
pekerjaannya disaksikan oleh seluruh itu sangat penting dalam setiap
kader PNPM beserta perwakilan dari kegiatan, termasuk ketika menjalankan
nagari dan kecamatan, aktivis KSB yang program PNPM-nya tersebut. Salah
juga kader PNPM tersebut
memberikan pengarahan kepada
tukang, bagaimana memulai
membangun bangunan dengan
konsep, metode dan teknik yang aman
gempa, hal itu ia dapatkan beberapa
hari sebelumnya ketika
mengkampanyekan pembangunan
rumah aman gempa bersama
rekan-rekannya disatu kelompok yang
sama. Ia memberikan pengarahan
kepada tukang disana sambil
memperagakan pamflet dan spanduk
tentang bagaimana konstruksi rumah
yang aman gempa, hal itu langsung
mendapatkan dukungan yang besar
dari kader PNPM lain yang menjadi
koordinator lapangan sekaligus
berperan sebagai penanggung jawab

43 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


seorang aktivis KSB Tiku Selatan sadar aman gempa, namun itu semua ialah
akan realitas sosialnya, yakni berada pada wujud dari aksi kolektifnya yang
daerah yang rawan bencana dan mau menyimbolkan dirinya sebagai KSB.
tidak mau harus punya kesiapan yang
matang untuk mempersiapkan diri, serta KSB Nagari Tiku Selatan bisa
menekankan kemampuan, daya, menjadi pembelajaran bagi masyarakat
pengetahuan, pembelajaran yang Tiku Selatan secara luas. Adanya
dimilikinya untuk mentransformasikan kelompok ini dapat dijadikan sebagai
realitas tersebut melalui aksi kolektifnya media pembelajaran dan
dengan sadar. Hal yang dilakukan pemberdayaan untuk masyarakatnya.
memang sederhana, yaitu memberi tahu Hal itu dapat dilakukan dengan
kepada tukang bagaimana teknik dan berbagai cara, salah satunya seperti aksi
metode konstruksi bangunan rumah yang dilakukannya tersebut, yaitu
yang aman gempa, kemudian memberi semacam desiminasi informasi
instruksi kepada tukang tersebut agar bagaimana idealnya sebuah bangunan
melakukannya sesuai dengan standar yang akan didirikan untuk daerah yang
rawan terhadap bencana. Selama KSB
Nagari Tiku Selatan mampu untuk
mengorganisir dirinya dalam kelompok,
maka dalam kelompok itu akan terjadi
suatu pertemuan dialogis yang
menumbuhkan dan memperkuat
kesadaran dan solidaritas kelompok.

44
Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato

Membangun Sistem Kesiapsiagaan


Pangan di Daerah Rawan Bencana

Memantapkan ketahanan yang terjadi akibat dampak bencana untuk


pangan masyarakat merupakan mengantisipasi terjadinya kehabisan
prioritas utama dalam pembangunan pasokan, lonjakan harga dan
karena pangan merupakan kebutuhan keterlambatan distribusi.
yang paling dasar bagi sumber daya
manusia suatu bangsa. Adapun fungsi Sejalan dengan era otonomi daerah,
kesiapsiagaan pangan bagi masyarakat masyarakat yang tinggal didaerah rawan
di daerah rawan bencana berguna bencana perlu dilibatkan agar dapat
untuk memenuhi kebutuhan pangan menumbuh kembangkan dan sekaligus

45 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


memelihara tradisi, baik secara individu Berdasarkan hasil kajian risiko yang
maupun secara kelompok untuk telah dilakukan, dengan
mencadangkan pangannya. Upaya memperhatikan beberapa aspek
tersebut antara lain dilakukan dengan jalan diantaranya, jumlah penduduk yang
sosialisasi yang bersifat memberikan terancam, jumlah sarana dan prasarana
pemahaman dan sosialisasi akan yang terancam serta komoditi pangan.
pentingnya membuat kesiapsiagaan
pangan di tingkatan rumah tangga, Berdasarkan estimasi risiko dan
membuat sistem mekanisme pengelolaan skenario dampak landaan tsunami dari
pangan di kondisi pra, saat dan pasca Rencana Kontinjensi Tsunami
bencana serta mengembangkan lumbung kabupaten Agam, penduduk terancam
pangan yang dikelola oleh Kelompok dan akan melakukan pengungsian di
masyarkat. nagari Tiku Selatan diprediksi sebanyak
7.763 jiwa dari 11.3358 jiwa total
Bencana alam, non alam atau akibat penduduk. Lahan padi sawah
ulah manusia yang terjadi secara tiba-tiba terdampak 135 Ha, kebun 20 Ha, mesin
ataupun bertahap dapat menyebabkan huller 5 unit dan ternak kerbau
terjadinya kerawanan pangan sementara sebanyak 600 ekor, sapi 200 ekor serta
disuatu wilayah. Kerawanan pangan kambing 300 ekor. (hasil workshop
sementara dapat berpengaruh terhadap pengelolaan bank makanan, 2015).
sebagian atau semua dimensi ketahanan Artinya kemungkinan ketersediaan
pangan seperti ketersediaan pangan, akses bank makanan tidak bisa terpenuhi
terhadap pangan dan penyerapan pangan. dan akan terjadi kerawanan pangan
Program Memperkuat Ketangguhan sementara di nagari Tiku Selatan jika
Masyarakat di daerah rawan bencana perkiraan landaan tsunami 2 sampai 3
memberikan penguatan dan pemahaman Km dari bibir pantai. Pada umumnya
kepada masyarakat nagari Tiku Selatan jarak lahan sawah dari bibir pantai
yang tinggal didaerah evakuasi khususnya hanya 300-500 meter.
untuk membuat sistem kesiapsiagaan Berdasarkan kondisi ini, maka
pangan. Nagari ini memiliki topografi datar perlu strategi untuk mengembangkan
dan perbukitan yang bisa dimanfaatkan bank makanan di tingkat internal
untuk evakuasi ancaman bencana tsunami. nagari dan jorong maupun di tingkat
Masyarakat yang tinggal di perbukitan eksternal melalui kerjasama dengan
sekarang sedang mengembangkan “Bank stakeholder potensial.
Makanan” yang berguna untuk
kesiapsiagaan pangan.

46
Strategi dan
Kegiatan
Pengembangan
Kesiapsiagaan
Pangan

Foto Doc. JEMARI Sakato

Selain itu, agar pengelolaan bank akibat landaan tsunami adalah ratusan
makanan di lokasi evakuasi menjadi hektar lahan sawah. Kelompok tani di
terarah dan terpadu maka diperlukan perkuat untuk bisa membuat
mekanisme pengelolaan dan mekanisme sistem lumbung pangan
dukungan kebijakan dari pemerintah yang dikelola oleh kelompok tani.
Kabupaten Agam serta dukungan Untuk menyediakan kebutuhan
stakeholder luar yang akan membantu pangan secara cepat tanpa menunggu
penyediaan pangan ketika pra, saat pasokan dari luar selama beberapa
terjadi bencana maupun pasca waktu, maka 100 rumah tangga yang
bencana. berada dilokasi perbukitan didiukung
untuk membuat tanaman dapur
Beberapa strategi yang di keluarga. Dengan perincian, 67 rumah
kembangkan untuk pengembangan tangga telah mengembankan tanaman
kesiapsiagaan pangan ini, diantaranya dapur keluarga untuk kesiapsiagan
melibatkan peran serta anggota pangan keluarga dan 4 rumah tangga
Kelompok Siaga Bencana KSB dalam untuk kesiapsigaan pangan yang
menyusun SOP pengelolaan dan digunakan untuk komunitas/kelompok
membuat kebun percontohan yang masyarakatyang ada disekitarnya.
dikelola secara bersama oleh KSB. Strategi berikutnya agar kegiatan bisa
Melibatkan peran serta kelompok tani berjalan terus menerus maka di
sawah, karena yang paling terdampak perlukan dukungan kebijakan dari

47 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato

pemerintah kabupaten dengan tahunan) khusus untuk kondisi


mengeluarkan kebijakan yang produksi pertanian yaitu: luas tanam,
mendukung pengembangan luas kerusakan, luas panen dan
kesiapsiagaan pangan di daerah rawan produktivitas. Indikator untuk
bencana. pengamatan gejala kerawanan pangan
yaitu kejadian-kejadian bencana yang
Tahapan dan hasil kegiatan yang mungkin terjadi, dan perkiraan
sudah dilakukan dalam pengembangan risikonya.
kesiapsiagan pangan di nagari Tiku
Selatan, yang pertama melakukan Food Tahap kedua adalah DPT Food
Surveilance Assessment (FSA), asesment Bank Development, sebagai bahagian
ini dilakukan dengan menggunakan 3 dari kelompok kesiapsiagaan, maka KSB
indikator untuk pemetaan situasi diharapkan mampu menjadi model
pangan 1 tahun di Nagari Tiku Selatan dalam pengembangan bank makanan.
yang digabungkan secara komposit Saat ini KSB Banda Gadang di bawah
yaitu: Indikator Pertanian, dengan kepemimpinan Siti Rakam telah
memperhatikan potensi pertanian yang menjadi model dalam pengelolaan
mungkin dan cocok diterapkan pada bank makanan kelompok yang dikelola
suatu wilayah. Indikator untuk secara bersama. Hasil dari usaha ini
peramalan produksi secara periodik sebagai cadangan makanan di saat
(bulanan, triwulan, musiman atau terjadi bencana. Untuk memperkuat

48
mekanisme pengelolaan sebelum, saat tangga yang mengembangkan bank
dan pasca bencana, maka KSB telah makanan dari 100 rumah tangga yang
menyusun SOP pengelolaan. Agustus ditargetkan. Agar semua lini bisa
2015, anggota KSB telah menikmati tanggap dan siaga dalam menghadapi
hasil dari usaha mereka. Beberapa bencana, khususnya untuk ketersedian
tanaman telah di panen dan hasil nya pangan maka dua kelompok tani telah
dimanfaatkan untuk konsumsi anggota membuat dan mengembangkan
dan sekarang telah di tanam kembali lumbung pangan di lokasi evakuasi,
beberapa tanaman yang cocok hidup di dimana masing-masing anggota
daerah ketinggian. bersepakat untuk menyisihkan 1 belek
(kaleng) padi setiap panen untuk
Setelah dikembangkan oleh KSB, disimpan di lumbung pangan yang
tahapan berikutnya adalah akan digunakan ketika terjadi bencana
pengembangan bank makanan di dan akan dijual setiap 3 bulan sekali jika
tingkat rumah tangga (plant family tidak terjadi bencana dan uangnya akan
development) yang berada di lokasi di simpan di rekening kelompok.
evakuasi. Saat ini telah ada 61 rumah Disamping untuk stok pangan disaat

49 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato
terjadi bencana, anggota kelompok menyepakati mekanisme pengelolaan
juga sepakat akan menggunakan uang pangan ketika pra, saat dan pasca
hasil penjualan padi untuk kepentingan bencana di nagari Tiku Selatan.
sosial, seperti membantu masyarakat Disamping itu pihak pemerintahan
yang sakit dan membutuhkan uang, nagari telah mengeluarkan Surat
mendukung pembangunan posko dan himbauan ke masyarakat untuk
kegiatan sosial lainnya. mengembangkan bank makanan
dengan menanami pekarangan di
Untuk melibatankan stakeholder halaman rumah dengan tanaman yang
potensial dalam mendukung kegiatan bermanfaat dan memastikan stok
pengembangan bank makanan, telah pangan tersedia jika suatu saat terjadi
dilakukan workshop penyusunan bencana.
sistem ketahanan pangan dengan
mengundang pihak pemerintah,
swasta, pedagang grosiran, KSB dan
masyarakat yang berada di daerah
evakuasi. Kegiatan ini telah

50
Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato

Bukan gempa tapi bangunannya,


Bukan Gempa tapi tagline penyadaran masyarakat
Bangunannya.. akan pentingnya membuat rumah
aman gempa yang masif dilakukan
pasca gempa bumi Sumatera Barat
Implementasi Program 30 September 2009 masih dipakai
dalam program memperkuat
Peningkatan ketangguhan masyarakat. Sebagai
daerah yang rawan bencana
Pengetahuan gempa bumi, masyarakat di nagari
Tiku Selatan juga merasakan
Masyarakat Dalam dampak kerusakan rumah akibat
Membangun Rumah bencana tersebut. Kampanye
penyadaran membuat rumah yang
Aman Gempa aman dari gempa juga pernah di
lakukan beberap NGO di nagari

51 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Tiku Selatan pasca gempa 2009. dilakukan baseline survey untuk
Sebahagian besar warga telah mengetahui tingkat pengetahuan
memahami bahwa penyebab masyarakat terhadap konstruksi rumah
jatuhnya korban adalah konstruksi aman gempa, sikap dan perilaku dalam
bangunan yang tidak tahan menahan praktek pembangunan rumah aman
guncangan. Bahkan beberapa warga gempa, persepsi masyarakat terhadap
telah mengerti bagaimana cara aspek teknis dalam membangun rumah
membangun konstruksi bangunan aman gempa dan penerapan prinsip
yang aman dari guncangan gempa, interior design konstruksi rumah aman
namun tidak banyak dari mereka yang gempa. Dimana Jumlah sample yang
mencoba mempraktekkannya. Hal ini digunakan dalam penelitian ini adalah
disebabkan oleh faktor kesulitan sebesar 120 KK atau sebesar 0,2 persen dari
keuangan pasca bencana dan jumlah populasi di 5 jorong dampingan.
pemahaman yang belum maksimal
terhadap metode membuat Hasil dari baseline survey terhadap
konstruksi bangunan yang aman pengetahuan masyarakat menghasilkan
gempa baik masyarakat maupun bahwa 83-100% masyarakat mengetahui
tukang lokal. bahwa lokasi mereka adalah daerah rawan
bencana, terutama gempa dan tsunami.
Melakukan Baseline Survey Pada umumnya masyarakat mengetahui
Tingkat Pemahaman rumah tempat tinggal mereka tidak tahan
Masyarakat terhadap goncangan gempa dan sudah
memahami bahwa penyebab korban pada
Menyikapi kondisi ini, bencana gempa adalah bangunan yang
langkah-langkah strategis yang runtuh akibat goncangan. Masyarakat
sudah dilakukan oleh program yang mengatakan rumah mereka tahan
memperkuat ketangguhan terhadap guncangan lebih mengandalkan
masyarakat di daerah rawan bencana pengetahuan dari pengalaman karena
adalah melakukan kembali sosialisasi sudah teruji dari gempa yang pernah
untuk penyadaran masyarakat terjadi di tahun 2004, 2007, 2009, dan
membangun rumah yang aman dari 2011. Dari segi pengetahuan tekhnis
gempa. Sosialisasi ini melibatkan membangun rumah yang aman gempa,
partisipasi dari anggota Kelompok hasil penelitian rata-rata masih tergolong
Siaga Bencana (KSB) yang ada sangat rendah. Masyarakat pada
dimasing-masing jorong. Sebelum umumnya tidak mengetahui campuran
melakukan sosialisasi, terlebih dahulu semen yang ideal, kedalaman pondasi,

52
pemasangan besi angker, cara menguji pengetahuan terkait pembangunan
kualitas batu bata dan pemasangan plat rumah aman gempa. Merubah mindset
besi pada kuda-kuda untuk membuat dan memberikan pelatihan terhadap
rumah aman gempa. tukang dalam membangun rumah
yang aman gempa, walaupun
Terkait dengan sumber keputusan terkadang ada di pemilik
pengetahuan masyarakat dalam rumah tetapi tukang dengan latar
membangun rumah aman gempa, belakang dan pengalamannya
rata-rata masyarakat mendapat sebetulnya mampu mempengaruhi
pengetahuan dari tukang yang pemikiran dari pemilik rumah.
mengerjakan rumah mereka. Sedangkan Kemudian membuat rumah
sebahagian kecil mengandalkan percontohan di masing-masing jorong
pengalaman sendiri. risiko dari sumber dengan melibatkan tukang yang telah
pengetahuan ini adalah beragamnya dilatih serta memberikan dukungan
persepsi masyarakat terhadap rumah yang pembiayaan upah tukang dan
aman gempa. Pengetahuan tukang pada beberapa material yang sesuai dengan
prinsipnya masih terbatas untuk kaidah rumah aman gempa.
pembangunan rumah yang aman gempa,
terutama pada tukang yang memiliki
keahlian bertukang dari pengalaman
bekerja atau bukan dari sekolah formal
seperti tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan atau Perguruan Tinggi. Saat ini
pemilik rumah belum bisa memberikan
pengawasan kepada tukang jika tukang
tidak melakukan pekerjaan sesuai kaidah
rumah aman gempa karena tingkat
pengetahuan mereka juga sangat terbatas.

Persepsi dan stereotipe yang


berkembang di masyarakat terkait rumah
aman gempa sebetulnya perlu di
rekonstruksi lagi. Berbagai alternatif
tindakan telah dilakukan, diantaranya
melakukan kampanye dan penyadaran

53 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato

Kampanye Penyadaran
Masyarakat

Setelah mengetahui hasil survey berisi penjelasan tentang konsep


awal tingkat pemahaman masyarakat sambungan, penjelasan tentang
nagari Tiku Selatan dalam material yang baik untuk membuat
membangun rumah aman gempa, rumah aman gempa, penjelasan
kemudian tim kampanye yang terdiri tentang kesalahan-kesalahan yang
dari anggota KSB bergerak melakukan sering dilakukan dalam pembangunan
kampanye door to door setelah rumah aman gempa dan penjelasan
terlebih dahulu diberikan pelatihan tentang konstruksi rumah aman
untuk metode kampanyenya. Materi gempa semi permanen.
yang dikampanyekan terkait dengan
penjelasan beberapa buah poster yang

54
Foto Doc. JEMARI Sakato

Dalam menentukan sasaran dijelaskan di tempat yang mudah


kampanye, tim memakai pola 1-2-1 dilihat disekitaran rumah masyarakat.
artinya rumah pertama dilakukan
kampanye, kemudian diberi jarak 2 Memanfaatkan momen bulan
rumah, rumah ketiga setelah 2 rumah suci Ramadhan, tim kampanye
tersebut adalah target kampanye. Tim meminta persetujuan pengurus
kampanye memperkenalkan diri dan Mesjid dan beberapa mushola untuk
menjelaskan program memperkuat mengkampanyekan pembangunan
ketangguhan masyarakat kemudian rumah aman gempa. Disamping
menjelaskan konsep kampanye rumah mengkampanyekan cara membangun
aman gempa kepada masyarakat. rumah aman gempa, tim juga
Setelah penjelasan konsep dilanjutkan mensosialisasikan prinsip-prinsip
dengan tanya jawab. Sesi kampanye pengurangan risiko bencana berbasis
terakhir adalah memasang / masyarakat.
menempelkan poster yang sudah

55 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato

Agar pengetahuan dan pemahaman membuatnya. “Kalau mau aman dari


masyarakat lebih mendalam, dampak robohnya rumah, kita harus
program juga membangun 5 unit memperhatikan cara-cara membangun
rumah contoh dimasing-masing dan memanfaatkan tukang yang telah
jorong. Pembangunan rumah contoh dilatih cara membangun rumah yang
dilakukan sepenuhnya oleh para aman gempa”, kata Edi penuh semangat
tukang yang telah dilatih. Edi, salah sambil terus memasang batu bata
seorang tukang yang ikut disalah satu rumah percontohan di
membangun rumah percontohan jorong Gasan Kaciak.
yang aman gempa mengatakan
bahwa rumah yang dibangun sudah
sering di lirik oleh masyarakat dan
mengatakan bahwa rumah yang
dibangun bukan rumah anti gempa
tapi aman gempa, biaya nya tidak
mahal dan semua orang bisa

56
Foto Doc. JEMARI Sakato

Menentukan Rencana Kontinjensi


Gempa Berpotensi Tsunami ;
Implementasi Program Memperkuat
Kapasitas Pemerintah Kabupaten Agam
Kabupaten Agam salah satu tsunami. Berdasarkan letak
kabupaten di Provinsi Sumatera Barat geografisnya, salah satu kecamatan
yang memiliki ancaman multi hazard, yang paling rawan adalah
hampir semua bencana alam kecamatan Tanjung Mutiara yang
berpotensi terjadi terutama bencana terdiri dari 3 nagari dan garis pantai
gempa bumi yang di iringi dengan sepanjang 43 km dengan asumsi

57 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


jumlah penduduk terancam berdasarkan dan penyediaan data secara akurat,
data BPS 2010 sebanyak 28. 936 jiwa. seperti data RTRW, peta rawan
bencana, data kependudukan, data
Melihat banyaknya jiwa yang aset terdampak, prosedur tetap
terancam akibat dampak bencana instansi terkait dan data terkait
tsunami di kabupaten Agam, maka perlu lainnya.
penanganan bencana secara serius dan
konprehensif. Salah satu aspek penting Tahapan berikutnya adalah
dalam penanggulangan bencana melakukan lokakarya penyusunan
adalalah menyusun Rencana Kontinjensi, rencana kontinjensi dengan proses
yang menjadi dasar bagi daerah untuk penyusunan sebagai berikut;
menyiapkan sumber daya yang melakukan penilaian bahaya dan
dibutuhkan saat terjadi bencana dan juga kajian serta analisis ancaman tsunami,
sebagai landasan operasional, strategi menyepakati skenario kejadian,
dan pedoman dalam penanganan pengembangan skenario dan asumsi
darurat bencana tsunami serta menjadi dampak terhadap beberapa aspek
dasar dalam memobilisasi sumber daya seperti aspek kependudukan, sarana
dari seluruh pemangku kepentingan prasarana vital, aspek ekonomi,
yang terlibat dalam penanggulangan fasilitas umum, aspek pemerintahan,
bencana. dan lingkungan. Perencanaan klaster
masing-masing kegiatan melalui
penetapan proyeksi kebutuhan,
Tahapan Penyusunan inventarisasi ketersediaan
Agar Rencana Kontinjensi yang sumberdaya dan analisis kesenjangan.
dibuat bisa di pedomani semua pihak Kemudian tahapan berikutnya adalah
maka ada beberapa tahapan kegiatan melakukan simulasi operasionalisasi
yang dilakukan oleh tim bersama BPBD rencana kontinjensi menjadi rencana
dan stakeholder terkait lainnya di operasi.
Kabupaten Agam. Kegiatan pertama
yaitu mensosialisasikan dan membangun Output dari kegiatan lokakarya
pemahaman bersama mengenai definisi adalah draft awal Rencana Kontinjensi
dan proses penyusunan rencana Tsunami Kabupaten Agam yang sudah
kontinjensi. Melakukan rapat koordinasi disetujui oleh seluruh peserta
untuk mengidentifikasi peserta dan lokakarya yang disertakan dalam
menentukan tim penyusun. Langkah bentuk lembar komitmen dan lembar
selanjutnya adalah menginventarisasi profil lembaga masing-masing.

58
Tahapan berikutnya adalah melakukan
FGD dan rapat-rapat lanjutan oleh tim
penyusun untuk penyempurnaan draft
awal. FGD dilakukan dibeberapa lokasi
yang terkena dampak langsung
dengan melibatkan stakeholder
terkait.

Prinsip-prinsip Perencanaan
Kontingensi
Rencana Kontingensi disusun
melalui proses, dan menjadi penting
karena disusun oleh
participant/peserta sendiri, sedangkan
fasilitator dari JEMARI Sakato hanya
mengarahkan jalannya proses
penyusunan. Atas dasar pemahaman
tersebut, rencana kontinjensi harus
memenuhi prinsip-prinsip berikut :
Rencana kontinjensi merupakan milik bencana turunan yang akan terjadi
daerah yang disusun melalui proses (collateral), skenario kejadian dan
oleh peserta dari stakeholder, dibuat skenario dampak, tujuan dan prosedur
berdasarkan hasil kajian resmi disepakati secara bersama, dan
mengenai potensi bencana oleh memprioritaskan penyelamatan jiwa
lembaga kompeten, prioritas manusia, menetapkan peran dan tugas
penanggulangan bencana dibuat oleh setiap pemangku kepentingan
BPBD, proses penyusunan dilakukan berdasarkan klaster sesuai dengan
secara bersama dan terbuka oleh para Sistem Komando Tanggap Darurat,
pemangku kepentingan di daerah di mencantumkan komponen sumber
mana bencana diprediksi akan terjadi. daya yang realistis dimana lebih
ditekankan pengerahan sumberdaya
Prinsip berikutnya adalah setempat, dan bukan rencana
berlaku untuk satu jenis ancaman pembelian barang/jasa atau
bencana dengan memperhitungkan pembangunan prasarana/sarana
pemicu beserta kemungkinan (proyek).

59 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Waktu Penyusunan
Waktu untuk menyusun Renkon
Tsunami pada situasi tidak terjadi
bencana atau kondisi normal dengan
menggunakan kejadian bencana dimasa
lalu dan hasil kajian para pakar. Masa
berlakuk Renkon tsunami apabila terjadi
bencana maka rencana kontigensi
berakhir dan menjadi dasar penyusunan
rencana operasi tanggap darurat
dengan masukan hasil kaji cepat.
Apabila tidak terjadi bencana, maka
rencana kontinjensi akan dikaji ulang
secara berkala untuk pemutakhiran data
sesuai masukan pakar dan kesepakatan
bersama. Pemutakhiran data harus
Foto Doc. JEMARI Sakato dilakukan seakurat mungkin untuk
membantu ketajaman pengkajian dan
Rencana Kontingensi dibuat pemutakhiran rencana kontingensi.
untuk menanggulangi keadaan selama Pemutakhiran data dilakukan dengan
masa tanggap darurat ditetapkan, dan memperhitungkan dinamika
menjadi dasar penyusunan rencana skala/intensitas bencana (ancaman
operasi tanggap darurat. Dokumen dapat lebih besar atau lebih kecil),
selalu dimutakhirkan atau dikaji ulang perubahan besaran kerentanan yang
secara periodik berdasarkan terdampak bencana seperti jumlah
perubahan komponen risiko, penduduk, sarana prasarana, fasilitas
pemuktahiran dapat berupa deaktivasi umum, ekonomi dan lingkungan dan
maupun perbaikan. dinamika kapasitas atau kemampuan
Agar rencana kontigensi bisa di sumberdaya yang dapat dikerahkan.
implementasikan harus ditindak lanjuti
dengan serangkaian kegiatan seperti
melakukan serangkaian aksi dengan
mengadakan gladi, pengadopsian
secara formal, melakukan monitoring
dan evaluasi serta updating data.

60
Foto Doc. Ungeh Tabang, JTM UNAND

Cerita Sukses Simulasi Tsunami


Jam menunjukan pukul 10.00 masih terkejut dengan kejadian
wib, proses belajar mengajar tersebut. Selang beberapa waktu
berlangsung sebagai mana mestinya, terdengar suara minta tolong dari
ada beberapa murid yang berkeliaran beberapa siswa yang sepertinya terluka
dengan segala aktivitas yang mereka dan tertimpa beberapa reruntuhan
lakukan, , “Gempa! Gempa!” Teriakan bangunan, siswa lainnya langsung
itu terdengar di salah satu ruang kelas bergerak cepat untuk mengevakuasi
II SKM 1 Tanjung Mutiara pada sabtu korban, pertolongan pertama pada
pagi, 14 november 2015. Sontak, para korban pun langsung dilakukan
siswa berlindung ke kolong meja dengan menggunakan peralatan
dengan kondisi tangan melindungi seadanya. Kemudian terdengar
kepala. Gempa berlangsung kurang percakapan dari salah seorang lelaki
lebih 1 menit, ketika gempa berhenti paruh baya melalui sebuah HT, ia
para siswa langsung berhamburan sepertinya telah menerima sebuah info
keluar menuju lapangan, terlihat para penting terkait kondisi terkini pasca
guru serta kepala sekolah langsung gempa bumi. Pria yang menggunakan
menghampiri beberapa siswa yang baju orange dengan bertuliskan

61 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Kelompok Siaga Bencana (KSB) tersebut Dalam sambutannya, ia menyampaikan
terus memantau kondisi disekitar sekolah bahwa ia sangat mengharapkan
untuk memastikan semua siswa tidak keseriusan dari semua peserta dalam
panik. mengikuti pelaksanaan simulasi ini,
karena simulasi ini sangat penting dalam
Ilustrasi tersebut merupakan upaya pembelajaran kesiapsiagaan
rangkaian dari kegiatan simulasi gempa bencana masyarakat. Sehingga kegiatan
dan tsunami dengan tujuan menguji coba ini tidak hanya menjadi rutinitas saja,
draft rencana kontinjensi tsunami yang namun juga menjadi bentuk persiapan
telah disusun. Draft tersebut berisikan kesiapsiagaan bencana.
tentang strategi dan pedoman dalam
penanganan darurat bencana gempa dan Simulasi tsunami yang melibatkan
tsunami serta memuat dasar untuk sekitar 200-an peserta ini terdiri dari
mobilisasi sumberdaya dari seluruh masyarakat dan siswa-siswi sekolah. Selain
stakeholder yang terlibat dalam itu, simulasi ini juga melibatkan BPBD
penanganan darurat bencana. Proses kabupaten Agam, Tentara Nasional
ujicoba manajemen dan koordinasi Indonesia (TNI), kepolisian, Kelompok
melalui simulasi tsunami ini melibatkan Siaga Bencana (KSB), Tagana, Palang
peran dari setiap kelompok yang ada di Merah Indonesia (PMI), Radio Antar
dalam masyarakat. Hal ini perlu dilakukan Penduduk Indonesia (RAPI), dan semua
dengan tujuan membangun dan SKPD terkait dilingkungan kabupaten
meningkatkan koordinasi antar lembaga Agam.
serta memperjelas peran masing-masing
lembaga melalui sinergi potensial dan Mereka mencoba menggambarkan
peningkatan kapasitas stakeholder dalam karakter masyarakat dalam pelaksanaan
pelaksanaan tanggap darurat serta evakuasi mandiri. Simulasi dilakukan pada
evakuasi. Pelaksanaan simulasi di Nagari hari sabtu, dimana pada hari itu
Tiku Selatan ini dipusatkan pada 2 titik, masyarakat banyak melakukan aktivitas di
disekolah dan di tempat evakuasi, rumah, sementara siswa-siswi sekolah
biasanya mengikuti pelajaran
Pembukaan uji rencana kontinjensi ekstrakurikuler di sekolahnya. Ditengah
gempa dan tsunami kabupaten Agamini kondisi tersebut sirine kemudian
diawali dengan apel siaga yang bertempat dibunyikan, hal ini dianalogikan sebagai
di halaman SMK 1 Tanjung Mutiara Nagari gempa yang berkekuatan 8,8 skala richter.
Tiku Selatan yang dihadiri oleh kepala Tampak masyarakat yang berada di dalam
bidangkesiapsiagaaan BPBD provinsi rumah menyelamatkan diri ke
Sumatera Barat, bapak Rumainur, SE. daerah-daerah yang dianggap lebih aman

62
Foto Doc. JEMARI Sakato

seperti lapangan terbuka dan jalan di yang dilanda gempa untuk


depan rumah mereka. Pelajar yang berada mengevakuasi korban waktu itu. Korban
di kelas pun menyelamatkan diri dengan yang selamat tampak panik berlarian.
berlindung di bawah meja belajar dengan KSB kemudian mengarahkan mereka
meletakkan tas sekolah di atas kepalanya. untuk segera menuju tempat evakuasi
sementara di Dusun Bandar Baru. Di
Ketika ada informasi dari tempat evakuasi sementara, korban
pemerintah yang menyatakan gempa yang selamat menangis histeris dan
yang terjadi berpotensi tsunami, sirine terisak mengingat sanak-saudara yang
Early Warning System (EWS) melalui mobil terpisah saat menyelamatkan diri. Pada
Resque BPBD Agam berbunyi yang simulasi ini, para peserta yang berperan
menandakan evakuasi harus segera sebagai korban larut dalam suasana
dilakukan. Seluruh tim BPBD, KSB, Tagana, haru teringat akan kejadian yang
PMI, TNI, dan kepolisian turun ke wilayah pernah mereka alami dulu.

63 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato

Pasca bencana, evakuasi korban Uji rencana kontinjensi tsunami ini


masih terus dilanjutkan. Tim Reaksi Cepat menjadi salah satu sarana untuk
kembali menyisir beberapa tempat yang memberikan masukan pada rencana
diyakini masih ada korban yang kontinjensi tsunami yang telah disusun
tertinggal. Sebagai standar penanganan oleh semua stakeholder dalam
bencana, BPBD dan Tim lainnya penaggulangan bencana.Simulasi ini
mendirikan dapur umum, posko harus terus dilakukan mengingat
komunikasi untuk informasi korban, serta masyarakat khususnya nagari Tiku
posko kesehatan, dimana semua aktivitas Selatan hidup di garis pesisir pantai
berlangsung di posko tersebut. Kegiatan dengan potensi besar tsunami. Sehingga
ini juga mengakhiri serangkaian uji coba diharapkan menjadi ajang uji coba dan
rencana kontinjensi tsunami kabupaten pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat
Agam yang berlangsung di nagari Tiku serta aparat pemerintah dalam
Selatan. penanggulangan bencana tsunami.

64
Foto Doc. JEMARI Sakato

Membangun Ketangguhan UMKM


Di Daerah Rawan Bencana
30 September 2009, saat itu terlihat air yang mencurat keatas dari
suasana Nagari Tiku Selatan begitu dalam tanah. Mereka saat itu merasa
mencekam, masyarakat berlari menuju yakin akan terjadi tsunami, si
lokasi tertinggi dan berupaya gelombang raksasa yang sangat
menyelamatkan diri serta sebagian dari menakutkan itu. Langkah satu-satunya
harta benda mereka. Kepanikan sontak yang dilakukan saat itu adalah lari sekuat
terlihat, rumah banyak yang roboh, mungkin ke daerah perbukitan.
terjadi kecelakaan, banyak korban yang Sesampai di lokasi perbukitan,
terhimpit oleh bangunan dan ada yang mereka mendapatkan informasi bahwa
meninggal karena shok. Kepanikan telah terjadi gempa berkekuatan 7,9 SR
bertambah karena di beberapa tempat

65 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


berpotensi tsunami. Kerusakan yang cerita dari beberapa pelaku usaha, saat itu
terjadi akibat gempa ini tersebar di 13 pasar Tiku hampir 1 bulan tidak berfungsi.
dari 19 kabupaten/kota dan memakan Bahan-Bahan baku yang mereka butuhkan
korban jiwa lebih dari 1.100 orang. untuk memulai usaha, belum bisa di
Kerusakan dan kerugian di Sumatera dapatkan, bank-bank yang menjadi
Barat diperkirakan mencapai Rp 21.6 tempat penyimpanan modal usaha, juga
trilliun atau setara dengan US$ 2.3 belum bisa berfungsi secara cepat, dan
milyar. Hampir 80 persen dari kerusakan beberapa pemasok juga belum bisa
dan kerugian terjadi pada sektor memasok kebutuhan mereka. Selain itu,
infrastuktur (termasuk perumahan), Peralatan-peralatan yang mereka gunakan
diikuti oleh sektor produktif 11 persen. untuk usaha banyak yang rusak terhimpit
Sama halnya dengan bencana lain yang bangunan. Bahkan bangunan sebagai
sejenis, perumahan merupakan sektor tempat usaha mereka, sama sekali tidak
yang terkena dampak paling parah, bisa mereka tempati. Kondisi ini
dengan kerusakan dan kerugian bernilai menyebabkan mereka harus menunggu
lebih dari Rp 15 trilliun. Lebih dari 88 proses yang cukup lama untuk memulai
persen dari keseluruhan kerusakan dan usaha mereka kembali.
kerugian terjadi pada kepemilikan
swasta. Hal ini terutama disebabkan Belajar dari Pengalaman
oleh besarnya kerusakan dan kerugian
pada sektor perumahan yang dimiliki Data historis yang mencatat
swasta dan diakibatkan oleh kenyataan kegiatan seismik selama 200 tahun
bahwa sektor produktif (perdagangan, kebelakang memperlihatkan bahwa
pariwisata, serta keuangan) mengalami Sumatera Barat sangat rawan terhadap
kerugian yang besar. Sektor swasta juga gempa, berkaitan dengan lokasinya yang
memainkan peranan penting dalam jasa terletak pada zona pertemuan dari empat
pelayanan kesehatan dan pendidikan. lempengan tektonik yang besar. Struktur
geologi daerah ditambah dengan
Setelah selang 1 malam, pemukiman penduduk yang padat di zona
masyarakat satu per satu sudah mulai amplifikasi gempa yang lebih tinggi
kembali ke pemukiman mereka. Terlihat membantu menjelaskan kerusakan besar
sebagai besar rumah mereka rusak akibat gempa bumi, baik dalam hal korban
akibat bencana. Mereka kembali jiwa maupun kerusakan dan kerugian
mencoba menata kehidupan dan mulai secara material. Untung saja, saat itu tidak
berusaha untuk mempertahankan terjadi tsunami.
kehidupan mereka. Namun berdasarkan

66
Gempa 30 September 2009,
memberikan pembelajaran yang berarti
bagi para pelaku usaha. Gangguan fungsi
terhadap rantai produksi, peralatan dan
layanan sosial dasar menyebabkan
mereka lambat untuk pulih. Salah satu
pelaku ekonomi yang perlu diwaspadai
terkena dampak kemungkinan krisis jika
terjadi bencana adalah UMKM (Usaha
Mikro Kecil Menengah). Sebagaimana
diketahui UMKM memiliki peran yang
sangat penting dalam perkonomian
masyarakat atau daerah seperti
kemampuan dalam penyerapan tenanga
kerja. Beberapa pengalaman bencana
yang terjadi di Indonesia, memperlihatkan
bahwa UMKM memiliki risiko yang cukup
pasar : Rp. 239,33 milyar dan sekitar
tinggi terhadap dampak bencana.
900 UMKM tutup. (disampaikan pada
Permasalahan utama tidak hanya pada
presentasi model RKU OXFAM,
pemulihan kondisi kehidupan tetapi juga
Magelang 2015)
usaha mereka. Misalnya Gempa bumi
Yogyakarta 2006: 150.389 UMKM Di Nagari Tiku Selatan, yang
terdampak parah, sekitar 650.000 dipilih sebagai lokasi pelaksanaan
kehilangan pekerjaan, dan 90% berkerja di program Depening Resilient program
UMKM. Di tahun 2005, pertumbuhan (Program Memperkuat Ketangguhan
ekonomi DI. Yogyakarta pada angka 4,74% Masyarakat ) memiliki UMKM yang
dan kemudian turun menjadi hanya 3,7% beragam. Nagari ini memiliki 133
pada tahun 2006, dimana terjadi UMKM sektor industri dan 390 UMKM
gempabumi. Banjir Jakarta 2007: sektor perdagangan dan jasa.
diperkirakan kerugian UMKM ialah sekitar Berdasarkan karakteristik UMKM, maka
Rp. 781 juta per hari. Dampak banjir jenis UMKM di nagari ini lebih banyak
setidaknya selama 15 hari. Erupsi Merapi berkategori Usaha Mikro dan kecil. Hal
2010: Kerugian UMKM: Rp. 3,42 milyar ini mengingat rata-rata UMKM di
(langsung) dan Rp. 8 milyar (tidak daerah ini memiliki penghasilan RP. ≤
langsung), Kerugian karena tutupnya 50.000.000 per tahun dan jumlah

67 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


diperkirakan 4.813.650.000 aset yang akan
hilang/hancur, minimal 3.408.700.000
omset akan hilang, 356 pekerja akan
menjadi korban dan peralatan usaha
hancur, minimal 2.229.300 modal awal
yang dipersiapkan tidak dapat digunakan ,
serta rusaknya beberapa fasilitas layanan
sosial pendukung produksi UMKM. (Hasil
PCVA JEMARI Sakato dan OXFAM, 2015)
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan
apabila dikaitkan dengan potensi
Megathrust Mentawai yang bisa
menyebabkan terjadinya gempa dengan
Foto Doc. JEMARI Sakato kekuatan mencapai 8,9 Sr (LIPI). UMKM
dan rantai produksi yang tersedia, akan
terdampak jika bencana gempa
pekerja yang kurang dari 10 orang. berpotensi tsunami terjadi. Gangguan
Dari dua sektor tersebut, sektor usaha akibat bencana dapat muncul
industri merupakan UMKM yang dalam berbagai wujud dan akan selalu
berkembang dan lebih beragam. Di mengakibatkan kehilangan: Orang,
sektor industri terdapat 7 klasifikasi dan/atau akses properti, dan/atau Akses
jenis usaha dengan 359 pekerja yang sistem, dan/atau Kerusakan fasilitas. Saat
meliputi UMKM pengolah ikan , home ini UMKM belum memiliki perencanaan
industry (Kasai/Kosmetik tradisional), kesiapsiagaan. Banyak diantara pemilik
home industry (rakik sala), home UMKM belum memiliki asuransi usaha,
industri (kue(/kerupuk/makanan belum memiliki rencana usaha sementara
ringan), bordir, furniture dan industri jika terjadi bencana, perencanaan modal
es. (Data sekunder Koperindag, 2013) usaha pada pasca bencana dan lainnya.
UMKM di daerah ini berlokasi Dengan kata lain, UMKM ini belum
sekitar 500 – 1000 meter dari laut. memiliki rencana keberlanjutan usaha
Berdasarkan hasil kajian risiko UMKM, yang mengkaji tentang analisa risiko
jika terjadi bencana gempa dan usaha dan rencana aksi yang dilakukan
tsunami diperkirakan 523 UMKM tidak dalam rangka melindungi manusia,
dapat berfungsi. Untuk sektor industri melindungi usaha, dan memulihkan
usaha.

68
Sekilas tentang
Program
Memperkuat
ketangguhan
Masyaraakt di
sektor UMKM
Foto Doc. JEMARI Sakato

Program Memperkuat Konsep Ketangguhan UMKM yang


ketangguhan masyarakat dibangun berupaya mengakomodir 3
meningkatkan ketahanan terhadap tahapan manajemen kebencanaan yaitu
bencana dari Usaha Kecil dan pada pra, saat dan pasca bencana. Pada
Menengah (UKM) di Kabupaten pra bencana UMKM diharapkan mampu
Agam melalui pengembangan mengidentifikasi Dampak bencana
terkoordinasi multi-stakeholder terhadap Usaha (Business Impact
(termasuk sektor swasta) kemitraan Analysis) dan menyusun Rencana
dan investasi dalam perencanaan Strategi Usaha (Rencana Keberlanjutan
kelangsungan bisnis. 6 UMKM Usaha/RKU). Saat bencana terjadi
perorangan dan 1 UMKM kawasan di mereka mampu bertahan dan
Kabupaten Agam memiliki beradaptasi dalam situasi bencana dan
mekanisme sederhana untuk rencana setelah bencana terjadi mereka akan
kesinambungan bisnis mereka cepat pulih dan bisa lebih baik lagi.
(seperti asuransi bencana keuangan Tujuan dari membangun ketangguhan
mikro, dll) dan Salah satu sektor UMKM ini adalah menjamin
swasta besar dan otoritas pemerintah keselamatan pelaku UMKM, menjamin
terkait di Sumatera Barat telah pendapatan usaha, menjamin
mendukung mekanisme Business keberlanjutan usaha pada situasi normal
Continuity Management (BCM) dari dan bencana serta paska bencana,
usaha mikro, kecil dan menengah. menjamin kehidupan pelaku UMKM

69 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Foto Doc. JEMARI Sakato

(pemilik dan pekerja) serta Keberlanjutan Usaha (RKU), Melakukan


berkontribusi menjamin keberlanjutan kajian dampak usaha terhadap bencana,
ekonomi lokal (pemasok, pedagang, menyusunan RKU, membangun
konsumen). kerjasama stakheholder dalam
mendukung RKU dan implementasi
Pelaksanaan program RKU.
Ketangguhan UMKM terhadap bencana,
dilakukan dengan strategi berikut : (1)
Membangun kolaborasi multipihak,
yang meliputi: Penjangkauan para
pihak, relevansi terhadap renstra para
pihak dan perlu champion dari swasta
(2) Meningkatkan kapasitas dan
pendampingan teknis, (3) Mendukung
Mekanisme perencanaan keberlanjutan
usaha (4) Penjangkauan semua pihak
dalam rantai produksi. Keempat
strategi ini akan diakomodir dalam
tahapan kegiatan ketangguhan UMKM
yang meliputi: Pemetaan UMKM,
Pelatihan Penyusunan Rencana

70
Foto Doc. JEMARI Sakato

Ucapan Terima Kasih

3 PROGRAM MEMPERKUAT KETANGGUHAN MASYARAKAT


Merupakan suatu kebanggaan bagi JEMARI Sakato dapat melaksanakan
program Memperkuat Ketangguhan masyarakat di Kabupaten Agam
kerjasama dengan Oxfam dan didukung oleh pemerintah Australia melalui
kemitraan Australia-Indonesia.

Pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terimakasih dan


penghargaan kepada Tim Penulis serta semua pihak yang terlibat dalam
implementasi program memperkuat ketangguhan masyarakat di Kabupaten
Agam, terutama kepada Bupati Kabupaten Agam, BPBD Kabupaten Agam dan
semua SKPD yang selalu berperan aktif di propinsi Sumatera Barat dan
Kabupaten Agam. Juga kepada Bank Perkreditan Rakyat Mutiara Pesisir yang
selalu mendorong masyarakat untuk menabung dalam produk Kacio Siaga
Bencana, Camat Tanjung Mutiara serta Muspika, Wali Nagari Tiku Selatan dan
semua Wali Jorong, anggota Kelompok Siaga Bencana, pelaku UMKM dan
teristimewa keluarga tangguh se kenagarian Tiku Selatan.

Semoga semua yang kita kontribusikan untuk program ini dapat dinilai
ibadah di sisi Allah SWT dan terakhir semoga buku ini dapat menjadi inspirasi
semua pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana secara konprehensif.

Wassalam,

Direktur Eksekutif
JEMARI Sakato Sumbar

Khairul Fahmi, M.Si

4
“Kami yakin masyarakat
yang kami dampingi
akan menjadi lebih baik”
Nuwirman

Anda mungkin juga menyukai