KETANGGUHAN MASYARAKAT
DI DAERAH RAWAN BENCANA
KABUPATEN AGAM
SUMATERA BARAT
Deepening Resilient in Agam District
West Sumatera Indonesia
JEMARI Sakato
Alamat :
Komplek Belanti Permai II, Blok H No. 1 RT.
for Better Society
03 RW. 011, Gunung Pangilun, Padang
Utara, Padang, Sumatera Barat, 25173
Telp. (0751)447977
email : jemarisakatosumbar@gmail.com
website : www.jemarisakato.org
Facebook: Jemari Sakato
PROGRAM MEMPERKUAT
KETANGGUHAN MASYARAKAT
DI DAERAH RAWAN BENCANA
KABUPATEN AGAM
SUMATERA BARAT
Deepening Resilient in Agam District
West Sumatera Indonesia
Tim Penulis :
Imran Sarimudanas
Niko Rinaldi
Robi Syafwar
Wahyu Hamdika
Rizki Eliya
Dyan Rahmatina Aulia
Delian Faturahmi
Editor :
Triwahyuni Ilahi
Layout Design :
Meiki Eru Putra
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
UCAPAN TERIMA KASIH 3
KATA
PENGANTAR
Jika dikaitkan dengan pembiayaan keuangan yang signifikan pada
risiko bencana, dampak bencana alam individu, bisnis, asuransi dan sektor
telah meningkat pesat selama dua publik yang bertanggung jawab untuk
dekade terakhir, dan kemungkinan akan bantuan pembiayaan usaha dan
tumbuh lebih lanjut sebagai hasil dari dua membangun kembali infrastruktur.
kecenderungan yang saling melengkapi Sehingga meningkatnya dampak
yaitu perubahan iklim dan beratnya bencana alam akan menaikkan biaya
pemulihan ekonomi akibat bencana alam bantuan bencana dan rekonstruksi
di daerah dengan eksposur risiko tinggi. sektor publik. Kondisi ini tentu
Hal ini juga mengakibatkan dampak memerlukan sebuah strategi
2
Profil Program
Memperkuat Ketangguhan
Masyarakat/ Deepening
Resilient Di Kabupaten
Agam Propinsi Sumatera
Barat
Program Deepening Resilient Tahun 2012 awal kerjasama
atau memperkuat ketangguhan JEMARI Sakato - OXFAM dan
masyarakat terhadap bencana Pemerintah Kabupaten Agam dimulai
merupakan program untuk dengan program membangun
mengurangi risiko bencana di daerah ketangguhan masyarakat terhadap
bencana di kecamatan Canduang
rawan bencana gempa dan tsunami
dengan ancaman bencana letusan
yang berbasis kepada partisipasi gunung Marapi dan kecamatan
masyarakat dan mengupayakan Tanjung Mutiara dengan ancaman
kehidupan yang berkelanjutan bencana gempa bumi berpotensi
/suistainable livelihood. Program ini tsunami. Kemudian September 2014
dilaksanakan oleh JEMARI Sakato dan hingga sekarang dilanjutkan dengan
OXFAM yang didanai oleh AusAid serta program memperkuat ketangguhan
didukung oleh Pemerintah Kabupaten masyarakat terhadap bencana
Agam, Badan Nasional dikecamatan Tanjung Mutiara. Tujuan
umum dari program ini untuk
Penanggulangan Bencan (BNPB) serta
mengurangi dampak terhadap korban
Kementrian Sosial. Daerah program di dan mata pencaharian di wilayah
nagari Tiku Selatan kecamatan rawan bencana di kabupaten Agam
Tanjung Mutiara kabupaten Agam dengan meningkatkan kesiapsiagaan
Propinsi Sumatera Barat yang bencana, kapasitas respon dan
merupakan daerah rawan bencana kapasitas adaptasi pemerintah,
gempa dan tsunami. masyarakat dan pihak swasta. Dengan
8
Stop!! Sebutan Keluarga Rentan ;
Implementasi Program untuk
Penguatan KK Rentan menjadi
KK Tangguh Bencana
Pengalaman Bencana gempa Hasil pengkajian kerentanan dan
2009 di Sumatera Barat, secara kapasitas terkait mata pencaharian yang
langsung dan tidak langsung dilakukan Oleh JEMARI Sakato dan
berdampak pada melambatnya laju Fasilitator Kelompok Siaga Bencana
perekonomian masyarakat, terutama (KSB) menunjukkan bahwa, masyarakat
pada korban gempa yang berasal dari Nagari Tiku Selatan terancam dengan
keluarga tidak mampu. Sebagian dari beberapa ancaman bencana. Perkiraan
mereka kehilangan mata pencaharian, risiko bencana yang paling besar berasal
tempat usaha mengalami kerusakan dari ancaman gempa tsunami yang
seperti rumah yang dijadikan sarana sangat berpotensi terjadi. Garis pantai
produksi untuk home industry, kedai, sepanjang 43 KM membentang di
kolam-kolam ikan dan lahan pertanian nagari ini.
tidak berproduksi. Kondisi ini
berlangsung sampai pertengahan
tahun 2012 bahkan sampai saat ini
masih ada beberapa keluarga dampak
gempa 2009 yang belum bisa
memperbaiki rumahnya, mereka masih
tinggal di rumah berdindingkan terpal
dari bantuan gempa 2009.
10
Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato
12
Kerentanan dan Lilitan Kemiskinan
Sebuah rumah tangga semakin rumah tangga. Kedua, penyembuhan
miskin karena kehilangan kekayaan. kesehatan selalu memakan biaya, baik
Kebutuhan yang mendorong untuk pengobatan penyakit,
seseorang terlilit kemiskinan berkaitan persalinan ataupun cidera. (4)
dengan lima hal, (1) Kewajiban adat Pengeluaran tidak produktif
yang sangat memberatkan kaum bermacam-macam, termasuk
miskin, mencakup kewajiban minum-minum, penyalahgunaan
membayar mahar, uang lamaran, biaya narkotika, pengeluaran lain, atau
peralatan pernikahan dan kematian. konsumsi yang melemahkan tubuh
(2) Musibah bermacam-macam lainnya. Asal mulanya juga
bentuknya. Pertama, buatan manusia bermacam-macam, seperti menderita
sendiri, seperti pencurian ternak, rugi dalam usaha, menghadapi proses
peralatan kerja, perhiasan, pengadilan dan main judi. (5)
perperangan antar suku dan Pemerasan, bentuk pemerasan kaum
pembunuhan yang serta merta yang lemah oleh orang setempat
kemiskinan suatu keluarga dengan bermacam-macam, diantaranya yang
penghancuran atau pencurian hasil paling menonjol adalah menjaring
panen dan hewan ternak, pengusiran (program yang dimaksudkan untuk
para petani dari lahan garapan mereka menolong orang-orang sengsara
atau sumber kehidupannya. Kedua, hanya memperkaya golongan mampu
alam seperti banjir, gempa, tsunami, saja), merampas (kaum elit dengan
kekeringan, wabah hama dan penyakit mudah melakukan muslihat, ancaman
tanaman maupun hewan, serta dan tindakan kekerasan untuk
kelaparan. (3) Ketidakmampuan fisik merampas hak kaum miskin dengan
terjadi karena sakit, masa kehamilan, menggunakan oknum, polisi) serta
melahirkan, masa setelah melahirkan, menjadi pihak yang selalu
dan kecelakaan. Akibatnya: pertama, diuntungkan dalam setiap transaksi
bagi orang dewasa, kehilangan tenaga atau tawar menawar yang rendah
atau menurunya kemampuan untuk (penjualan dengan harga murah, upah
bekerja dan mendapatkan yang rendah bagi petani yang tidak
penghasilan, berarti mengurangi atau memiliki lahan).
menghentikan arus makanan dalam
14
disabelitas, memiliki akses ke pelayanan
kesehatan dan mengikuti jaminan
kesehatan yang tersedia. (2) Kondisi Sosial
budaya, aspek ini mengkaji keikutsertaan
kepala keluarga dalam kegiatan sosial di
lingkungan sekitarnya, mengkaji bantuan
dari pihak lain yang pernah didapatkan
dan melihat kegiatan kelompok usaha
yang pernah diikuti oleh KK. (3) Kondisi
Foto Doc. JEMARI Sakato
rumah tempat tinggal, aspek ini melihat
kondisi tempat tinggal KK, apakah tinggal
di daerah rawan bencana dan tidak perkawinan, untuk menentukan KK yang
memiliki akses ke jalur evakuasi, rumah akan di intervensi jumlah tanggungan
tempat tinggal apakah cukup untuk yang menjadi tanggung jawab KK juga
menampung semua anggota keluarga, penting dikaji dan status perkawinan,
juga melihat fisik bangunan, apakah apakah janda, cerai hidup atau cerai mati
mengancam keselamatan anggota dan duda.
keluarga, tidak memenuhi syarat Aspek indikator diatas dibuatkan
kesehatan dan terpisah dari skoring untuk menentukan kepala
kelompok/rumah lainnya. (4) Aspek mata keluarga yang layak untuk di berikan
pencaharian KK, apakah sumber dukungan usaha, maka terplihlah 41 KK
pendapatan keluarga sangat bergantung dengan jumlah berbeda dimasing-masing
pada alam, pendapatan keluarga tidak jorong. Untuk jorong Kampung Darek
cukup untuk memenuhi kebutuhan terdapat 8 KK, 3 KK adalah laki-laki dan 5
primer keluarga, keluarga memiliki beban KK perempuan. Di Banda Gadang
hutang, mata pencaharian keluarga tidak berdasarkan hasil FGD terdapat 12 KK, 4 KK
mendapatkan akses sumber keuangan. laki-laki dan 8 KK perempuan, di jorong
(5) Dari segi Keahlian yang dimiliki, juga Gasan Kaciak didapat 10 KK, 5 KK laki-laki
dikaji apakah KK memiliki keahlian dan dan 5 KK perempuan, di jorong Pasa ada 8
bisa digunakan untuk menambah KK dengan rincian 4 KK laki-laki dan 4 KK
pemasukan keluarga. (6) Kepemilikan perempuan sedangkan di jorong Pasir Tiku
aset dan penguasaan alat produksi, aspek ada 2 KK laki-laki penyandang disabelitas.
ini mengkaji aset yang dimiliki oleh KK Jika di total secara keseluruhan terdapat
dan penguasaannya terhadap alat-alat 19 KK laki-laki dan 22 KK perempuan yang
produksi yang dimiliki, dan yang terakhir akan diberikan dukungan pengembangan
Jumlah Tanggungan dan status usaha.
16
Foto Doc. JEMARI Sakato
Rentan menjadi
Tangguh
Salah satu privat sektor yang telah Mutiara Pesisir yang memberikan premi
MoU dengan JEMARI Sakato untuk asuransi bencana bagi nasabah yang
mendukung KK rentan dalam telah memiliki saldo tabungan sebanyak
pengelolaan keuangan ketika terjadi Rp 1.000.000,- atau bisa juga membeli
bencana adalah Bank Perkreditan Rakyat premi langsung yang di kelola oleh BPR
(BPR) Mutiara Pesisir yang Mutiara Pesisir bekerjasama dengan ACA
beroperasional di nagari Tiku Selatan. Asuransi.
Hampir semua KK rentan yang di dukung
telah membuat buku tabungan di BPR
yang ada produk asuransi bencananya.
Tabungan Kacio Siaga Bencana
merupakan salah satu produk BPR
18
Sastrianita, Kamardi, Kartini, Elenawati, BPR, sekarang tabungan kami sudah Rp
Yasni, Roslaili, Yurman dan Yuliana adalah 400.000 ” ucap Kartini bangga, KK
contoh beberapa KK rentan yang telah perempuan dari Gasan Kaciak yang
memiliki kesadaran untuk menyisihkan memiliki anak disabel dan tinggal di
sebahagian keuntungan usahanya untuk perbukitan.
di tabungkan di BPR. “ Saya menyisihkan
seribu setiap hari dari hasil penjualan Syahrel (52 th) salah seorang
lontong, dan apabila telah cukup Rp Kepala Keluarga dari Jorong Banda
20.000 saya telpon petugas BPR untuk di Gadang yang dulu hanya mengandalkan
jemput ”, aku Elenawati, walaupun usaha upah dari buruh tani untuk kebutuhan
yang dibantu untuk berternak kambing hidup sehari-hari dan biaya sekolah 4
namun beliau bisa menyisihkan uang orang anaknya. Sekarang telah bisa
keuntungan dari usaha lainnya. Saat ini, membiayai keperluan sehari-hari dari
Yasni dari Gasan Kaciak telah memiliki hasil warung harian yang di dukung oleh
saldo tabungan sebanyak Rp 750.000. program. Syahrel yang berprofesi
Kamardi sebesar Rp 400.000, Yurman dari sebagai khatib di mesjid juga
penjualan telur ayam telah mampu menuturkan telah bisa membelanjakan
menabung hampir Rp 700.000,-. “ Kami uang Rp 300.000 sampai Rp 400.000
setiap kali ke Pasar Tiku menabung ke setiap minggu untuk mengisi
Cerita Sukses
Masih ada Yang Peduli dengan Kami
Cerita Yurmaneli dari Jorong Pasa
Tidak ada seorang istri yang ingin dan 5 orang lainnya masih duduk di
ditinggal suaminya ketika ia masih bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
membutuhkan banyak biaya untuk Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Dulu
melanjutkan hidup, apalagi jika buah Yurmaneli dan suaminya dikenal sebagai
hati mereka masih membutuhkan sosok pasangan ideal sehingga masyarakat
seorang ayah. Begitupun yang sekitar selalu memanggil Yurmaneli
dirasakan oleh Yurmaneli (44 tahun) dengan singkatan buk “Neldon”, Neli dan
yang tinggal di jorong Pasa Tiku,nagari Doni.
Tiku Selatan, kecamatan Tanjung
Mutiara, yang merupakan salah seorang
dari perempuan yang telah kehilangan
suaminya, almarhum Doni, ketika anak
bungsu mereka masih berumur 5 tahun
24
Semenjak kepergian suaminya, modal produksi, keuntungan bersih
Neldon bagaikan kehilangan pegangan yang diterima hanya sekitar
hidup. Biasanya ia menggantungkan Rp10.000,00/hari. Pendapatan yang
mata pencaharian keluarganya kepada sebanyak itu belum bisa menutupi
almarhum, namun sekarang ia harus kebutuhan sehari-hari Neldon dan
memutar otak untuk mampu bertahan anak-anaknya. Untungnya, Apri, anak
dan menggantikan peran almarhum. sulung Neldon yang masih berumur 16
Neldon terpaksa menyewakan warung tahun, mau membantu adik-adiknya
kopi, tempat usaha yang dulu mereka dengan cara bekerja di sebuah bengkel
andalkan untuk pendapatan sehari-hari. sepeda motor sepulang sekolah.
Neldon mengaku bahwa sebenarnya ia Walaupun upah yang diterimanya tidak
berat hati melepaskan tempat usaha seberapa tetapi hal tersebut sudah
tersebut, akan tetapi ia tak punya sangat meringankan beban yang
pilihan lain agar bisa bertahan. dipikul orang tuanya.
Selain itu, Neldon bersama 6 Jika dilihat dari jalan raya, rumah
orang anaknya juga meneruskan usaha yang mereka tempati saat ini tidak
yang pernah dirintis semasa mendiang terlihat karena terhalang oleh konter HP
masih hidup yaitu membuat risoles yang dulunya merupakan warung kopi
dengan cara menitipkannya di warung tempat usaha mereka. Rumah tersebut
tetangga dengan harga berukuran 6 x 10 m2, dan hanya satu
Rp800,00/satuan atau dijajakan sendiri ruangan yang bisa di tempati,
di sekitaran jorong Pasa Tiku dengan selebihnya hanya menjadi ruangan
harga Rp1.000,00/satuan. Rata-rata hasil kosong berlumut. Jika cuaca hujan,
penjualan dari risoles ini hanya pembuatan kue risoles harus
Rp30.000,00/hari. Jika dikeluarkan dihentikan. Hal ini diakibatkan karena
26
Cerita Sukses
Dari Penggali Pasir
menjadi Pedagang
Cerita Sastrianita dari
Kampung Darek
28
Cerita sukses
Sekarang sudah
Bisa beli
Perabotan rumah
Cerita Yuliana dari
Pasa
Foto Doc. JEMARI Sakato
30
Foto Doc. JEMARI Sakato
Sebagai kelompok sosial yang tugas dan fungsi yang ada di struktur
di tuntut selalu eksis terutama ketika kepengurusan, 5 KSB di Nagari Tiku
terjadi bencana, peningkatan Selatan melakukan perombakan
kapasitas anggota penting di pengurus dan menambah satu
lakukan. Beberapa kegiatan yang bidang perekonomian sesuai dengan
dilakukan terkadang menuntut kebutuhan kelompok.
pengorbanan waktu, uang dan
tenaga anggota. Karena latar Ditambahnya bidang
belakang keanggotaan cukup perekonomian dalam struktur
beragam terjadi pasang surut dan kepengurusan mengakomodir
dinamika dalam berkelompok. Agar kebutuhan keuangan kelompok
dilema dan dinamika tidak terlalu ketika dituntut harus melakukan
melebar jauh, pertengahan tahun kegiatan respon selama beberapa
2014, KSB melakukan refleksi waktu. Bidang perekonomian di
terhadap kegiatan yang telah amanahi untuk merancang
dilakukan. Untuk memaksimalkan usaha-usaha yang bisa menghasilkan
34
Menjadi Kelompok
Tangguh
36
Foto Doc. JEMARI Sakato
38
nagari Tiku Selatan. Dengan
pembekalan serta pemahaman yang
diperuntukkan kepada mereka,
kemudian mereka dimobilisasi agar
dapat menjadi fasilitator lapangan,
meskipun tak besar namun apa yang
telah mereka lakukan selama ini
merupakan sebuah sumbangsih nyata
terhadap terdorongnya proses
pembangunan ke arah yang lebih baik,
mereka membantu pemerintah dalam
hal pengurangan kemiskinan, apa yang
tidak terjangkau dengan segala
keterbatasan pemerintah menjadi
perhatiannya, mengidentifikasi
keluarga yang rentan di Tiku Selatan
yang tergolong pada keluarga pra
sejahtera melewati batas data yang
dimiliki Nagari, kemudian secara
bersama berupaya agar keluarga rentan
tersebut keluar dari lingkaran
kemiskinan yang melilitnya.
Mereka menyisiri jalanan,
menjajaki perbukitan, dan rentan nagari Tiku Selatan yang telah
menyeberangi sungai demi dan sedang diupayakan untuk dirubah
mengidentifikasi keluarga yang kehidupannya oleh KSB nagari Tiku
benar-benar rentan, yaitu keluarga Selatan, meskipun tidak seluruhnya
yang rentan secara sosial, terisolasi dari yang berhasil ditarik keluar dari
segala akses, lemah ekonomi, dan yang lingkaran kemiskinan yang melilit
tidak berdaya bahkan yang jarang mereka, namun apa yang telah mereka
tersentuh oleh pemerintah, kemudian lakukan jelas sebuah hal yang berarti
mengupayakan dengan berbagai cara dalam proses pembangunan.
agar dapat memperkuat kehidupan Pendampingan yang diberikan
ekonomi keluarga rentan tersebut. terhadap KSB dengan pendekatan
Tercatat sebanyak 36 Kepala Keluarga self-help telah mendorong mereka
40
nilai dan pembelajaran baik selalu cerita menariknya sukses membuat
dibagi untuk menyemangati KSB Tiku KSB Tiku Selatan terangsang dan
Selatan, hal ini secara dinamis akan mencobakan hal yang sama.
merangsang KSB Tiku Selatan untuk
Sebuah hal baik tidak ada
mengikuti serta menerapkan apa
salahnya untuk dibagi, itulah hakikat
yang telah KSB lainnya terapkan.
hidup manusia yang hari ini cenderung
Seperti usaha bersama pengelolaan
terlewatkan.KSB adalah bukti bahwa
kambing oleh KSB Canduang,
hari ini siapa saja dapat berbagi
dengan sistem dan pengelolaan yang
kebaikan, tak perlu harus kaya raya, tak
baik terhadap usahanya tersebut, kini
perlu harus memiliki jabatan
mereka telah dapat memanfaatkan
fungsional, tak perlu harus dibayar,
hasil dari usaha tersebut untuk
semuanya bisa menebar kebaikan.
kegiatan pengurangan risiko
Semoga kebaikan kecil yang lahir dari
bencana dan kegiatan sosial lainnya,
akar rumput dapat menyebar ke taman
itu semua tetap saja dalam rangka
yang lebih luas lagi, kebaikan yang
menunjukkan eksistensi KSB
lahir dari KSB hendaknya menjadi
Canduang di tengah masyarakat.
kebaikan juga bagi sub sistem yang
lebih besar lagi yaitu masyarakat, dan
Dengan melihat kesuksesan
dari masyarakat juga kembali
yang dicapai oleh KSB Canduang
menyebar ke sub sistem teratas yaitu
secara tak langsung menjadi sebuah
pemerintah.
propaganda untuk mendorong KSB
Tiku Selatan melakukan perubahan,
dan mencoba melakukan kebaikan
yang sama, dan itu telah dibuktikan
oleh KSB Jorong Banda Gadang, usaha
kelompok yang diamanatkan kepada Kelompok Sosial
mereka yaitu pengelolaan ternak
kambing dikelola dengan sebaik Sebagai Media
mungkin, sehingga kini berjalan Pemberdayaan
dengan sangat baik pula, itu ditandai
dengan kelahiran bayi-bayi kambing
KSB Banda Gadang secara rutin dan
sehat. Meskipun perkembangannya
belum se-pesat KSB Canduang namun
kehadiran KSB Canduang dengan
42
untuk KK yang terpilih berdasarkan proyek tersebut, ia langsung memberi
indikator yang PNPM tetapkan instruksi kepada tukang untuk
mendapat bantuan berupa mengerjakan bangunan rumah itu
pembangunan ulang rumah dan dengan metode rumah aman gempa
pembuatan rumah, bantuan tersebut dengan standar yang ada.
tergolong kepada bantuan lepas, KK Proses tersebut disebut
terpilih tinggal menunggu saja konsistensi yang merupakan proses
rumahnya dibangun tanpa stimulasi dari self critical awareness atau
memikirkan biaya bahan dan mencari kesadaran kritis diri aktivis KSB akan
tukang bangunan yang akan realitas sosialnya, kesadaran dalam diri
mengerjakannya. secara kritis bahwa pengharus utamaan
Saat hari pengeksekusian keselamatan, pengurangan risiko
pertama, ketika tukang akan memulai bencana dan atas nama kesiapsiagaan
pekerjaannya disaksikan oleh seluruh itu sangat penting dalam setiap
kader PNPM beserta perwakilan dari kegiatan, termasuk ketika menjalankan
nagari dan kecamatan, aktivis KSB yang program PNPM-nya tersebut. Salah
juga kader PNPM tersebut
memberikan pengarahan kepada
tukang, bagaimana memulai
membangun bangunan dengan
konsep, metode dan teknik yang aman
gempa, hal itu ia dapatkan beberapa
hari sebelumnya ketika
mengkampanyekan pembangunan
rumah aman gempa bersama
rekan-rekannya disatu kelompok yang
sama. Ia memberikan pengarahan
kepada tukang disana sambil
memperagakan pamflet dan spanduk
tentang bagaimana konstruksi rumah
yang aman gempa, hal itu langsung
mendapatkan dukungan yang besar
dari kader PNPM lain yang menjadi
koordinator lapangan sekaligus
berperan sebagai penanggung jawab
44
Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato
46
Strategi dan
Kegiatan
Pengembangan
Kesiapsiagaan
Pangan
Selain itu, agar pengelolaan bank akibat landaan tsunami adalah ratusan
makanan di lokasi evakuasi menjadi hektar lahan sawah. Kelompok tani di
terarah dan terpadu maka diperlukan perkuat untuk bisa membuat
mekanisme pengelolaan dan mekanisme sistem lumbung pangan
dukungan kebijakan dari pemerintah yang dikelola oleh kelompok tani.
Kabupaten Agam serta dukungan Untuk menyediakan kebutuhan
stakeholder luar yang akan membantu pangan secara cepat tanpa menunggu
penyediaan pangan ketika pra, saat pasokan dari luar selama beberapa
terjadi bencana maupun pasca waktu, maka 100 rumah tangga yang
bencana. berada dilokasi perbukitan didiukung
untuk membuat tanaman dapur
Beberapa strategi yang di keluarga. Dengan perincian, 67 rumah
kembangkan untuk pengembangan tangga telah mengembankan tanaman
kesiapsiagaan pangan ini, diantaranya dapur keluarga untuk kesiapsiagan
melibatkan peran serta anggota pangan keluarga dan 4 rumah tangga
Kelompok Siaga Bencana KSB dalam untuk kesiapsigaan pangan yang
menyusun SOP pengelolaan dan digunakan untuk komunitas/kelompok
membuat kebun percontohan yang masyarakatyang ada disekitarnya.
dikelola secara bersama oleh KSB. Strategi berikutnya agar kegiatan bisa
Melibatkan peran serta kelompok tani berjalan terus menerus maka di
sawah, karena yang paling terdampak perlukan dukungan kebijakan dari
48
mekanisme pengelolaan sebelum, saat tangga yang mengembangkan bank
dan pasca bencana, maka KSB telah makanan dari 100 rumah tangga yang
menyusun SOP pengelolaan. Agustus ditargetkan. Agar semua lini bisa
2015, anggota KSB telah menikmati tanggap dan siaga dalam menghadapi
hasil dari usaha mereka. Beberapa bencana, khususnya untuk ketersedian
tanaman telah di panen dan hasil nya pangan maka dua kelompok tani telah
dimanfaatkan untuk konsumsi anggota membuat dan mengembangkan
dan sekarang telah di tanam kembali lumbung pangan di lokasi evakuasi,
beberapa tanaman yang cocok hidup di dimana masing-masing anggota
daerah ketinggian. bersepakat untuk menyisihkan 1 belek
(kaleng) padi setiap panen untuk
Setelah dikembangkan oleh KSB, disimpan di lumbung pangan yang
tahapan berikutnya adalah akan digunakan ketika terjadi bencana
pengembangan bank makanan di dan akan dijual setiap 3 bulan sekali jika
tingkat rumah tangga (plant family tidak terjadi bencana dan uangnya akan
development) yang berada di lokasi di simpan di rekening kelompok.
evakuasi. Saat ini telah ada 61 rumah Disamping untuk stok pangan disaat
50
Foto Doc. JEMARI Sakato
Foto Doc. JEMARI Sakato
52
pemasangan besi angker, cara menguji pengetahuan terkait pembangunan
kualitas batu bata dan pemasangan plat rumah aman gempa. Merubah mindset
besi pada kuda-kuda untuk membuat dan memberikan pelatihan terhadap
rumah aman gempa. tukang dalam membangun rumah
yang aman gempa, walaupun
Terkait dengan sumber keputusan terkadang ada di pemilik
pengetahuan masyarakat dalam rumah tetapi tukang dengan latar
membangun rumah aman gempa, belakang dan pengalamannya
rata-rata masyarakat mendapat sebetulnya mampu mempengaruhi
pengetahuan dari tukang yang pemikiran dari pemilik rumah.
mengerjakan rumah mereka. Sedangkan Kemudian membuat rumah
sebahagian kecil mengandalkan percontohan di masing-masing jorong
pengalaman sendiri. risiko dari sumber dengan melibatkan tukang yang telah
pengetahuan ini adalah beragamnya dilatih serta memberikan dukungan
persepsi masyarakat terhadap rumah yang pembiayaan upah tukang dan
aman gempa. Pengetahuan tukang pada beberapa material yang sesuai dengan
prinsipnya masih terbatas untuk kaidah rumah aman gempa.
pembangunan rumah yang aman gempa,
terutama pada tukang yang memiliki
keahlian bertukang dari pengalaman
bekerja atau bukan dari sekolah formal
seperti tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan atau Perguruan Tinggi. Saat ini
pemilik rumah belum bisa memberikan
pengawasan kepada tukang jika tukang
tidak melakukan pekerjaan sesuai kaidah
rumah aman gempa karena tingkat
pengetahuan mereka juga sangat terbatas.
Kampanye Penyadaran
Masyarakat
54
Foto Doc. JEMARI Sakato
56
Foto Doc. JEMARI Sakato
58
Tahapan berikutnya adalah melakukan
FGD dan rapat-rapat lanjutan oleh tim
penyusun untuk penyempurnaan draft
awal. FGD dilakukan dibeberapa lokasi
yang terkena dampak langsung
dengan melibatkan stakeholder
terkait.
Prinsip-prinsip Perencanaan
Kontingensi
Rencana Kontingensi disusun
melalui proses, dan menjadi penting
karena disusun oleh
participant/peserta sendiri, sedangkan
fasilitator dari JEMARI Sakato hanya
mengarahkan jalannya proses
penyusunan. Atas dasar pemahaman
tersebut, rencana kontinjensi harus
memenuhi prinsip-prinsip berikut :
Rencana kontinjensi merupakan milik bencana turunan yang akan terjadi
daerah yang disusun melalui proses (collateral), skenario kejadian dan
oleh peserta dari stakeholder, dibuat skenario dampak, tujuan dan prosedur
berdasarkan hasil kajian resmi disepakati secara bersama, dan
mengenai potensi bencana oleh memprioritaskan penyelamatan jiwa
lembaga kompeten, prioritas manusia, menetapkan peran dan tugas
penanggulangan bencana dibuat oleh setiap pemangku kepentingan
BPBD, proses penyusunan dilakukan berdasarkan klaster sesuai dengan
secara bersama dan terbuka oleh para Sistem Komando Tanggap Darurat,
pemangku kepentingan di daerah di mencantumkan komponen sumber
mana bencana diprediksi akan terjadi. daya yang realistis dimana lebih
ditekankan pengerahan sumberdaya
Prinsip berikutnya adalah setempat, dan bukan rencana
berlaku untuk satu jenis ancaman pembelian barang/jasa atau
bencana dengan memperhitungkan pembangunan prasarana/sarana
pemicu beserta kemungkinan (proyek).
60
Foto Doc. Ungeh Tabang, JTM UNAND
62
Foto Doc. JEMARI Sakato
64
Foto Doc. JEMARI Sakato
66
Gempa 30 September 2009,
memberikan pembelajaran yang berarti
bagi para pelaku usaha. Gangguan fungsi
terhadap rantai produksi, peralatan dan
layanan sosial dasar menyebabkan
mereka lambat untuk pulih. Salah satu
pelaku ekonomi yang perlu diwaspadai
terkena dampak kemungkinan krisis jika
terjadi bencana adalah UMKM (Usaha
Mikro Kecil Menengah). Sebagaimana
diketahui UMKM memiliki peran yang
sangat penting dalam perkonomian
masyarakat atau daerah seperti
kemampuan dalam penyerapan tenanga
kerja. Beberapa pengalaman bencana
yang terjadi di Indonesia, memperlihatkan
bahwa UMKM memiliki risiko yang cukup
pasar : Rp. 239,33 milyar dan sekitar
tinggi terhadap dampak bencana.
900 UMKM tutup. (disampaikan pada
Permasalahan utama tidak hanya pada
presentasi model RKU OXFAM,
pemulihan kondisi kehidupan tetapi juga
Magelang 2015)
usaha mereka. Misalnya Gempa bumi
Yogyakarta 2006: 150.389 UMKM Di Nagari Tiku Selatan, yang
terdampak parah, sekitar 650.000 dipilih sebagai lokasi pelaksanaan
kehilangan pekerjaan, dan 90% berkerja di program Depening Resilient program
UMKM. Di tahun 2005, pertumbuhan (Program Memperkuat Ketangguhan
ekonomi DI. Yogyakarta pada angka 4,74% Masyarakat ) memiliki UMKM yang
dan kemudian turun menjadi hanya 3,7% beragam. Nagari ini memiliki 133
pada tahun 2006, dimana terjadi UMKM sektor industri dan 390 UMKM
gempabumi. Banjir Jakarta 2007: sektor perdagangan dan jasa.
diperkirakan kerugian UMKM ialah sekitar Berdasarkan karakteristik UMKM, maka
Rp. 781 juta per hari. Dampak banjir jenis UMKM di nagari ini lebih banyak
setidaknya selama 15 hari. Erupsi Merapi berkategori Usaha Mikro dan kecil. Hal
2010: Kerugian UMKM: Rp. 3,42 milyar ini mengingat rata-rata UMKM di
(langsung) dan Rp. 8 milyar (tidak daerah ini memiliki penghasilan RP. ≤
langsung), Kerugian karena tutupnya 50.000.000 per tahun dan jumlah
68
Sekilas tentang
Program
Memperkuat
ketangguhan
Masyaraakt di
sektor UMKM
Foto Doc. JEMARI Sakato
70
Foto Doc. JEMARI Sakato
Semoga semua yang kita kontribusikan untuk program ini dapat dinilai
ibadah di sisi Allah SWT dan terakhir semoga buku ini dapat menjadi inspirasi
semua pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana secara konprehensif.
Wassalam,
Direktur Eksekutif
JEMARI Sakato Sumbar
4
“Kami yakin masyarakat
yang kami dampingi
akan menjadi lebih baik”
Nuwirman