Chapter II Radioterapi PDF
Chapter II Radioterapi PDF
BAB II
LANDASAN TEORI
terdiri dari dua dibagian atas dan dua dibagian bawah, menghasilkan bidang
lapangan empat persegi panjang dan bidang persegi dengan dimensi
maksimum 40 x 40 cm2. Dual transmission ionization chamber digunakan
untuk memantau berkas keluaran sinar-x dan elektron serta kerataan berkas.
Bahan
I0 I
μ
x
Koefisien ateunasi massa = (μ/ρ), satuan koefisien atenuasi
cm 2
massa adalah interaksi radiasi dengan materi tergantung pada
gr
energi radiasi. Jika berkas sinar x melalui bahan akan terjadi proses
utama, yakni:
2.2.1. Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik terjadi akibat adanya interaksi antara foton
dengan elektron pada suatu bahan. Pada peristiwa ini energy foton
diserap seluruhnya oleh elektron yang terikat kuat oleh suatu atom,
sehingga elektron terlepas dari ikatan inti atom. Elektron yang
terlepas disebut fotoelektron, dengan energi kinetik sebesar :
2.5.1 Toleransi
Masing-masing sentral radioterapi harus menyesuaikan toleransi
untuk setiap anatomi dan teknik penyinaran yang digunakan. Toleransi
pada setiap pengukuran didefenisikan sebagai parameter yang diizinkan
dalam setiap pengukuran. Tingkat toleransi disesuaikan pada kondisi
maksimal sesuai dengan nilai yang diinginkan meskipun tidak dapat
berlaku pada setiap situasi.
Untuk setiap verifikasi penyinaran, toleransi yang dipilih dari nilai
tertentu diatur sesuai dengan batas yang digunakan pada perencanaan
penyinaran, tujuannya untuk mempertahankan cakupan dosis pada
contour tumor volume (CTV) tetap memadai.
Toleransi yang digunakan tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
• Metode immobilisasi
• Toleransi pergerakan dari peralatan dan pengaturan posisi pasien
• Pergerakan organ bagian dalam.
2.5.2 Verifikasi Kanker Payudara
Pencitraan dilakukan pada hari 1 – 3 penyinaran dan pada awal
setiap fase baru penyinaran. Perlu dilakukan verifikasi mingguan
dengan menggunakan toleransi khusus yang ditentukan secara internal
yang berada pada kisaran 2 – 3 mm.
Beberapa lapangan (fields) penyinaran secara rutin digunakan pada
kanker daerah payudara. Gambaran oblique (miring) sulit untuk
disimpulkan dan sulit menentukan pergerakan meja, oleh karena itu
disarankan verifikasi titik isocenter dilakukan pada posisi antero-
posterior. Citra harus memiliki ukuran yang cukup untuk memastikan
anatomi tulang terlihat (The royal college of radiologist, 2008).
akcelerator struktur, yang berasal dari sebuah pencil beam dengan diameter 3
mm. Dalam energi rendah linac (6 MV) dengan relatif tabung akselerator
yang pendek. Elektron mengikuti proses yang kuat dan sebuah target dari
penghasil sinar-X. Linac energitinggi dimana akcelerator struktur adalah lebih
panjang dan horizontal atau sudut dengan respec horizontal. Elektron melalui
sebuah swittc kabel (umumnya 90 atau270 persen) antara akcelerator sruktur
dan target (Khan, 2003).
• Gagal : bila dua titik referensi terjadi pergeseran≥ 1,2 cm dari titik pusat
radiasi (Podgorsak, 2005).
Gambar 2.9 Struktur anatomi yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
verifikasi radioterapi kanker payudara (The royal college of radiologist,
2008).
Rekomendasi dalam verifikasi radioterapi kanker payudara juga
diberikan pada faktor sebagai berikut:
• Imobilisasi, berupa breast board (penyangga dada) dan Pengganjal lutut.
• Perubahan yang terjadi selama radiasi, terutama reduksi tumor yang
signifikan, harus dipertimbangkan karena akan sangat mempengaruhi
• Imobilisasi dan positioning pasien.
• Reproduktivitas set-up, yaitu kemampuan alat untuk memiliki efektivitas
yang sama baik sepanjang proses radiasi. Sebagai contoh adalah
• Penggunaan fiksasi pada kedua bahu, terutama bila lapangan radiasi
meliputi leher bagian bawah dan fossa supraklavikula.
• Pergerakan organ internal, terjadi pada saat proses menarik dan
menghembuskan nafas. Pada umumnya pergerakan ini dapat
diabaikan.Verifikasi dengan EPID dilakukan pada hari ke-1 hingga ke-3
paskaradiasi pada lapangan anteroposterior dan lateral.
Pada image console juga dilengkapi dengan menu yang lebih dari
200 macam pilihan gambar yang sesuai dengan bagian anatomi yang akan
difoto pada anatomi tertentu. Karena computed radiography (CR)
merupakan bentuk digital yang dapat digunakan untuk menambah dan juga
mempertinggi kualitas gambar.
d. Printer
Apabila foto dikehendaki untuk dicetak maka gambar dapat
dikirim kebagian imager untuk dicetak sesuai yang diinginkan karena
imager itu sendiri mempunyai fungsi sebagai pencetak gambaran.