Biolistrik Lili
Biolistrik Lili
Disusun oleh:
Nama : Lili Yunita Sari
Nim : 1507045010
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya saya telah dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka melengkapi tugas mata
kuliah BIOFISIKA.
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai listrik di dalam tubuh, yang
saya susun dari berbagai sumber dan saya rangkum dalam makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
baik berupa ide-ide maupun yang terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini. Saya
juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang
dalam mata kuliah Biofisika.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan atau
kekurangan saya mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka supaya makalah
ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi untuk berikutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3
2.1 Kelistrikan…………………………....................................................................... 3
2.2 Biolistrik……………………………...................................................................... 5
2.3 Hukum Dalam Biolistrik.......................................................................................... 5
2.4 Alat Mengukur Isyarat Listrik Tubuh……………………...................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik, dimana
kata listrik berasal dari bahasa Yunani untuk amper yaitu electron. Listrik adalah aliran
elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar. Semua atom memiliki
partikel yang disebut elektron terletak pada orbitnya mengelilingi proton.
Atom yang paling sederhana adalah atom Hydrogen (Atom air), yaitu hanya
mempunyai satu elektron yang mengelilingi satu proton. Listrik juga dikatakan sebagai
kondisi partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan
penarikan dan penolakan gaya diantaranya. Listrik adalah sumber energi yang
disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari
saluran positif ke saluran negatif. Bersama dengan magnetisme, listrik
membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme.
Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas,
seperti petir, medan listrik ,dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam
aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik (Cameron, 1978).
Terapi medan listrik tegangan tinggi yang berfungsi untuk merawat sakit
kepala, sakit otot, insomnia, konstipasi kronis, lumbago, darah tinggi, strok, gout, batu
karang, asma, lemah syahwat, senggugut, haid tidak teratur, penuaan, lemah-lemah
sendi dan lain-lain. Terapi medan listrik statik lemah yang berfungsi untuk
menggantikan akupuntur sebagai metode non invasif untuk mencegah atau merawat
tekanan darah tinggi, sindrom menopause, sakit gerakan, sakit kepala, sakit gigi, sakit
punggung, dismenorrhea dan masalah klinis lainnya (Purwanto, 2007).
Kelistrikan memegang peranan penting dalam bidang kedokteran. Ada dua
aspek kelistrikan dan magnetis dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang
timbul di dalam tubuh manusia serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan
tubuh manusia. Pengetahuan tentang gelombang arus listrik ini penting, karena dalam
banyak hal berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf
motorik atau saraf sensorik. Kelistrikan dan kemagnetan di dalam tubuh manusia
adalah ditimbulkan oleh sel saraf. Dalam dunia kesehatan arus listrik dimanfaatkan
untuk terapi. Terapi Listrik adalah jenis Pengobatan Alternatif yang mengunakan
media listrik melalui sentuhan jari penterapis. Bermanfaat untuk melenturkan urat
syaraf, melancarkan peredaran darah, melunturkan lemak dalam darah (kolestrol),
meningkatkan vitalitas tubuh, membakar kadar gula, dan lain-lain. Inti terapi listrik
adalah melancarkan peredaran darah, mengaktifkan ion-ion dalam tubuh, dan
memperbaiki kulitas darah. Satu kali sesi pengobatan hanya berlangsung 30
menit. Selama itu pentrapis akan mengalirkan listrik di sekujur tubuh pasien, melalui
simpul-simpul syaraf di tangan, kaki, kepala, punggung, atau leher (Purwanto, 2007).
Dengan beberapa fungsi tersebut, maka berbagai manfaat akan diperoleh,
seperti meningkatkan metabolisme, suplai darah meningkat, meningkatkan relaksasi,
menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan aktivitas kelenjar keringat. Selain itu
alat ini juga mempunyai efek terapeutik/pengobatan, di antaranya anti peradangan,
meningkatkan lekosit dan antibodi pada daerah tubuh yang terkena infeksi,
menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan absorpsi tulang serta aliran darah
(Ruslan, 2010).
Cara kerja terapi ini bagi tubuh manusia adalah dengan menyeimbangkan ion-
ion yang ada di tubuh manusia. Energi yang dihasilkan oleh tubuh kita akan menjadi
seimbang bila terdiri dari 80% ion-ion negatif dan 20% ion-ion positif. Gaya hidup
yang tidak sehat dan tingkat stress yang tinggi mempermudah datangnya ion-ion positif
dalam tubuh kita. Ion-ion positif ini bila tidak dikurangi jumlahnya tentunya akan
merusak keseimbangan dan berujung pada menurunnya kondisi kesehatan kita. Tubuh
kita akan lebih cepat memproduksi ion negatif bila diberi stimulus. Jadi, cara kerja
terapi listrik adalah mempengaruhi tubuh kita supaya dapat lebih cepat memproduksi
ion-ion negatif yang dapat melawan pengaruh buruk dari ion positif. Ion negatif yang
cukup akan mengaktifkan sel tubuh, meningkatkan metabolisme, mengaktifkan kerja
enzim-enzim pada tubuh dan juga bermanfaat dalam proses detoksifikasi zat-zat tidak
berguna dalam tubuh (Ruslan, 2010).
2.2 Biolistrik
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron
yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul
didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal,
daya ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak
oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal
harus di tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita
atau bagian-bagian tubuh lainnya.
Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari
ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi
yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan
fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan
tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada
permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons)
menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan
Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Aktifitasi
bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada
permukaan air.