1193 - Acne Vulgaris PDF
1193 - Acne Vulgaris PDF
[ARTIKEL PENELITIAN]
ABSTRACT
Acne vulgaris is a common inflamation condition on pilosebaseus unit on face, elbow, neck, chect, upper
back and upper arm. Prevalence patien of AV 80-85% on teenagers that have a maximum age, about 15-18
years old, 12% on women that less than 25 years old and 3% on women that have been 35-44 years old. The
increase of acne vulgaris can be influence by some factors, such as cosmetic, gender, and smoker. Diagnosis
and severity of acne vulgaris as well as the management that can reduce the prevalence, recurrence rate,
and the incidence of complication of acne vulgaris.
ABSTRAK
Acne vulgaris (AV) adalah suatukondisi inflamasi umum pada unit pilosebaseus di muka, bahu, leher, dada,
punggung bagian atas dan lengan bagian atas. Prevalensi penderita AV 80 – 85% pada remaja dengan
puncak insidens usia 15 – 18 tahun, 12% pada wanita usia kurang dari 25 tahun dan 3% pada usia 35 – 44
tahun. Peningkatan kejadian acne vulgaris dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain kosmetik, jenis
kelamin, dan perokok. Diagnosis dan derajat keparahan dari acne vulgaris serta penatalaksanaan yang
adekuat dapat menurunkan prevalensi, angka kekambuhan, dan timbulnya komplikasi acne vulgaris itu
sendiri.
Kata Kunci : acne vulgaris, derajat keparahan AV, diagnosis, tatalaksana.
...
Korespodensi : Resti Ramdani, Hendra Tarigan S │ restiramdani@rocketmail.com
berat pada masa remajanya, anak- in vitro pada folikel Acne tampak
anak akan memiliki kecenderungan sitokin seperti IL- 1 memodulasi
serupa pada masa pubertas. kornifikasi epidermis dan terlibat
Meskipun tidak mengancam jiwa, dalam menginduksi inflamasi
acne memengaruhi kualitas hidup komedo.1
dan memberi dampak sosio
ekonomi pada penderitanya.3 Androgen berperan penting pada
patogenesis acne tersebut. Acne
Mekanisme pembentukan AV mulai terjadi saat adrenarke,yaitu
sebagai berikut: pertama, stimulasi saat kelenjar adrenal aktif
produksi kelenjar sebaseus yang menghasilkan dehidroepi
menyebabkan hiperseborrea androsteron sulfat, prekursor
biasanya dimulai pada pubertas; testosteron. Penderita acne memiliki
kedua, pembentukkan komedo yang kadar androgen serum dan kadar
berhubungan dengan anomali sebum lebih tinggi dibandingkan
proliferasi keratinosit, adhesi dan dengan orang normal, meskipun
diferensiasi pada infrainfudibulum kadar androgen serum penderita
folikel pilosebaseus; ketiga, acne masih dalam batas normal.
pembentukkan lesi inflamasi dimana Androgen akan meningkatkan
yang berperan adalah bakteri ukuran kelenjar sebasea
anaerob yaitu P.acne.1 danmerangsang produksi sebum,
selain itu juga merangsang
Pada hiperproliferasi folikular proliferasi keratinosit pada duktus
epidermal salah satu yang berperan seboglandularis dan akro
yaitu interleukin 1 (IL-1). Penelitian infundibulum. Hiperproliferasi
pada keratinosit folikular manusia epidermis folikular juga diduga
memperlihatkan hiperproliferasi dan akibat penurunan asam linoleat kulit
pembentukkan mikrokomedo dan peningkatan aktivitas interleukin
setelah IL- 1 ditambahkan. Reseptor 1 alfa. Epitel folikel rambut bagian
antgonis IL-1 menghambat atas, yaitu infundibulum,menjadi
pembentukkan mikrokomedo. hiperkeratotik dan kohesi keratinosit
Beberapa sitokin terlibat dalam bertambah, sehingga terjadi
proses inflamasi tetapi hanya empat sumbatan padamuara folikel
yang berperan pada AV yaitu IL-1α, rambut. Selanjutnya di dalam folikel
interferon-gamma (IFN-γ), rambut tersebut terjadi akumulasi
transforming growth factor alpha keratin, sebum, dan bakteri, dan
(TGF- γ) dan IL-4. IL-1α berperan menyebabkan dilatasi folikel rambut
penting menyebabkan bagian atas, membentuk
pembentukkan komedo dan mikrokomedo. Mikrokomedo yang
menstimulasi imunitas spesifik. berisikeratin, sebum, dan bakteri,
Interleukin-1α mempunyai akan membesardan ruptur.
konsentrasi tinggi 1000 kali lebih Selanjutnya, isi mikrokomedo yang
tinggi di keratinosit interfolikular, keluar akan menimbulkan respons
komedo terbuka dan kelenjar inflamasi. Akan tetapi, terdapat
sebaseus. Penelitian terbaru secara bukti bahwa inflamasi dermis telah
acne dan bukti-bukti yang cukup berat yaitu jenis bahan pembersih
kuat untuk menghubungkan wajah sebagai faktor pelindung
konsumsi makanan tertentu dengan (protektor) dalam pembentukan
kejadian acne vulgaris. Beberapa derajat akne. Berdasarkan teori,
penelitian menemukan bahwa pembersih yang digunakan harus
produk olahan susu memperburuk dapat menghilangkan kelebihan lipid
acne vulgaris. Produk olahan susu barier kulit, menghindari pengikisan
dan makanan lainnya, mengandung yang berlebihan karena akan
hormon 5 α reduktase dan prekursor merangsang hiperaktifitas kelenjar
DHT lain yang merangsang kelenjar sebasea untuk meningkatkan
sebasea. Selain itu, acne vulgaris produksinya sebagai mekanisme
dipengaruhi oleh hormon dan terhadap kehilangan lipid kulit.
growth factors, terutama insulin-like Sebaiknya menggunakan bahan yang
growth factor (IGF-1) yang bekerja tidak iritatif. Membersihkan kulit
pada kelenjar sebasea dan tidak menggunakan bahan yang
keratinosit folikel rambut. Produk kasar, cukup menggunakan ujung-
olahan susu mengandung enam ujung jari. 6
puluh growth factors, salah satunya
akan meningkatkan IGF-1 langsung Penderita akne, terutama wanita
melalui ketidakseimbangan sering merasa sulit untuk
peningkatan gula darah dan kadar meninggalkan kebiasaannya dalam
insulin serum. Makanan dengan memakai produk kosmetik. Oleh
indeks glikemik tinggi juga karena itu, perlu diberikan edukasi
meningkatkan konsentrasi insulin yang baik mengenai bahaya
serum melalui IGF-1 dan pengunaan kosmetik yang berganti–
meningkatkan DHT sehingga ganti berupa cara efektif, mudah
merangsang proliferasi sebosit dan dilaksanakan dan murah dengan
produksi sebum.4 memakai pembersih dan pelembab
yang non-abrasif dan menghindari
Bersama dengan terapi antiacne pemakaian produk kosmetik yang
standar,semua produk olahan susu meyebabkan timbulnya akne terut
dan makanandengan indeks glikemik
tinggi, sebaiknyadihentikan minimal SIMPULAN
6 bulan. Suplementasivitamin A Acne vulgaris (AV) adalah penyakit
dapat mengurangi sumbatanpori peradangan menahun unit
pada individu yang kekurangan pilosebasea, ditandai dengan adanya
asupanvitamin A. Makanan komedo, papul, pustul, nodul, dan
mengandung asamlemak esensial jaringan parut. Tempat predileksi
omega 3 dapat mengurang dari AV antara lain di muka, bahu,
iinflamasi.3 leher, dada, punggung bagian atas
dan lengan bagian atas. Prevalensi
Terdapat hubungan antara dari penderita AV 80-85% pada
penggunaan pembersih wajah yang remaja dengan puncak insidensi usia
digunakan dengan timbulnya akne 15-18 tahun, 12% pada wanita usia
vulgaris derajat ringan sedang dan >25 tahun dan 3% pada usia 35-44