Minyak Bunga Matahari
Minyak Bunga Matahari
TINJAUAN PUSTAKA
maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas yaitu
besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar
(diameter bisa mencapai 30 cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk,
tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari
juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari
Selatan dan menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka. Setelah
berbagai penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya
digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta
cokelat. Penggunaannya sebagai sumber minyak mulai dirintis pada abad ke-19.
Kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau.
(http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-13072-Chapter1.pdf)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
tunggal lebar. Batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang.
yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga
tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai
2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu
oleh serangga.
sampai 30 cm, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan
tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Bila
dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi biji-bijinya yang berwarna hitam bergaris-
garis putih itu berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji-biji ini mudah
perilaku ini dikenal dengan istilah heliotropik. Pada malam hari, bunga itu tertunduk
ke bawah.
Bunga matahari (Helianthus annuus L.) dapat ditanam pada halaman dan
taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari sebagai tanaman hias. Tanaman
ini cocok di segala cuaca tetapi tanaman ini paling subur di daerah pegunungan,
daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari
langsung. Bunga matahari dapat tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500
meter di atas permukaan laut. Bunga matahari tidak dapat hidup di daerah yang
menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada
tempat dengan iklim subtropik. Di daerah tropika hasilnya tinggi jika ditanam pada
dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti Eropa tumbuhan ini hanya bisa
ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus dihindari terkena frost.
1. Pengenalan Benih.
Pengenalan benih ini merupakan proses awal yang sangat penting. Benih
bunga matahari biasanya besar dan sangat mudah dikenali karena benih ini sering
dikonsumsi sebagai kwaci. Salah satu jenis biji bunga matahari yang digunakan
2. Penyiapan lahan
bagaimana pun, selama ada sinar matahari penuh dan air. Tapi untuk penyemaian,
dapat dipilih tanah yang gembur dan subur yang sanggup mengikat air dengan baik.
Bisa juga langsung ditanam di media permanennya, seperti di taman, di kebun atau
3. Penyiapan bibit
Bunga matahari ini diperbanyak dengan biji. Biji benih berasal dari bunga
pertama induknya yang sudah tua. Caranya dengan penyemaian. Biji benih yang
akan dibuat bibit haruslah biji terbaik dan bermutu tinggi, sehingga hasil yang
4. Penanaman
medium yang bebas gulma. Penanaman dengan cara mekanik, biji rata-rata 3 - 8
kg/ha tergantung pada ukuran biji dan jaraknya. Jarak yang umum digunakan adalah
dibawah hujan dan 40.000 – 60.000 untuk bunga matahari yang diirigasikan
Biji benih diambil dan ditabur dalam bekas yang mengandung tanah basah,
ia mudah berkecambah dan cepat membesar. Jika hanya butuh sedikit, cukup
bedengan. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau bila tinggi bibit sekitar 15 – 20 cm,
baru boleh dipindahkan ke lokasi tanam. Satu lubang, cukup satu bibit. Jarak tanam
sekurang - kurangnya 1 meter persegi. Jika terlalu rapat, batang tak akan
lembu) per bibit. Ulangi saat tanaman berumur sebulan. Berikan 25 gram ZA per
batang. Di usia 1,5 bulan, tambahkan 15 gram TSP per batang. Jangan lupa,
perhatikan saluran pembuangan air, hama dan penyakit yang bisa mendera. Umur 2
5. Perawatan
Perawatan tanaman ini cukup mudah bila dibandingkan dengan tanaman lain,
gulma. Penyiraman tanaman cukup dilakukan satu hari sekali. Jumlah pemupukan
dan pengairan yang diperlukan juga lebih kecil dari jagung. Sampai saat ini, dalam
pestisida.
6. Panen
bahwa bunga yang akan dipanen harus sudah tua yang ditandai bunga mengalami
bunga. Bunga yang muda terlihat berwarna hijau cerah, sementara bunga yang
sudah tua akan berwarna kuning kecoklatan. Tunggu sampai tangkai bunga kering
dan berwarna coklat. Biasanya hal ini akan diikuti dengan keadaan pohon yang
seperti meranggas dan kelihatan hampir kering. Lihat bagian tengah bunga yang
berupa biji. Biji akan kelihatan berwarna hitam dengan garis-garis putih atau
sebaliknya. Cara untuk memastikan biji bunga mataharinya sudah cukup tua adalah,
anda bisa melakukan gerakan menyentuh (mencongkel dengan lembut) bagian biji
bunga. Bila terasa ada biji bunga yang lepas dari tempatnya, itu tandanya biji bunga
sudah cukup tua untuk dipanen. Biasanya pemanenan ini dilakukan setelah tanaman
Bunga matahari bisa diolah menjadi berbagai produk, sebagai contoh diolah
menjadi minyak, tepung dan kapsul. Pengolahan biji bunga matahari hingga menjadi
pembersihan dan penyortiran, penghalusan dan pengempaan biji dengan screw press
Untuk minyak, setelah dihasilkan dari mesin screw press, minyak tersebut
Pada proses pengolahan dihasilkan hasil samping berupa kulit biji dan
bungkil. Kulit biji dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang hemat.
Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein yang tinggi (31 – 37%) karena
itu sangat cocok bila digunakan sebagai tambahan pakan ternak terutama untuk
usaha penggemukan.
(https://endahnur11.wordpress.com/2013/10/29/bunga-matahari-helianthus-annuus/)
lebih tinggi dan terdapat pula kultivar bunga matahari yang menghasilkan
minyak dengan kualitas demikian (mengandung 80% hingga 90% asam oleat,
Tabel 2.1. Komposisi Asam Lemak dalam 100 gr Minyak Biji bunga Matahari
(pangan)
Tabel 2.2. Komposisi Asam Lemak dalam 100 gr Minyak Biji bunga Matahari
(non pangan)
12
Sifat Fisika
Berbentuk cair
Warna : kuning
Sifat Kimia
Moisture : 0,2
Impuritis : 0,05
Standar mutu adalah hal yang yang penting untuk menentukan kualitas
minyak atau lemak. Ada beberapa standar mutu yang digunakan untuk menentukan
kualitas dari minyak biji bunga matahari. Beberapa faktor yang menentukan standar
13
Faktor lain yang mempengaruhi standar mutu minyak atau lemak adalah titik
Mutu minyak biji bunga matahari yang baik mempunyai kadar air yang
kurang dari 0,2 % dan kadar kotoran tidak lebih dari 0,05 %, kandungan asam lemak
bebas serendah mungkin yaitu (kurang lebih dari 1,35 %), bilangan iodin sekitar
kuning, berbentuk cair dan kandungan logam berat harus serendah mungkin atau
Lemak dan minyak merupakan zat yang penting untuk menjaga kesehatan
tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang
lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau
mengandung asam – asam lemak essensial seperti asam linoleat, linolenat, dan
kolesterol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi
14
kandungan yang berbeda – beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan
bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media pengantar panas, seperti
minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan margarin.
yaitu:
Berdasarkan Sumbernya
Sumber Keterangan
Berasal dari tanaman (Minyak Nabati) a. Biji-bijian tanaman
Contoh : minyak jagung, biji kapas,
kacang, rape seed, wijen, kedelai, dan
bunga matahari
b. Kulit buah tanaman tahunan
Contoh : minyak zaitun dan kelapa sawit.
c. Biji-bijian dari tanaman tahunan
Contoh : kelapa, cokelat, inti sawit,
babassu, cohune dan sebagainya.
Berasal dari hewan (Minyak Hewani) a. Susu hewan peliharaan
Contoh : lemak susu
b. Daging hewan peliharaan.
Contoh : lemak sapi dan turunannya
oleostearin, oleo oil dari oleo stock, dan
15
Tabel 2.4. Contoh-contoh dari asam lemak tidak jenuh, antara lain:
16
Nama Kegunaan
Sifat Keterangan
17
tetapi hanya berbeda dalam bentuk (wujud). Perbedaan ini didasarkan pada
perbedaan titik lelehnya. Pada suhu kamar lemak berwujud padat, sedangkan
minyak berwujud cair. Titik leleh minyak dan lemak tergantung pada strukturnya,
ganda dua karbon juga berpengaruh. Trigliserida yang kaya akan asam lemak
tak jenuh, seperti asam oleat dan linoleat, biasanya berwujud minyak
sedangkan trigliserida yang kaya akan lemak jenuh seperti asam stearat dan
palmitat, biasanya berwujud lemak. Semua jenis lemak tersusun dari asam-
asam lemak yang terikat oleh gliserol. Sifat dari lemak tergantung dari jenis
asam lemak yang terikat dengan senyawa gliserol. Asam - asam lemak yang
berbeda disusun oleh jumlah atom karbon maupun hidrogen yang berbeda
pula.
Lemak Minyak
c. Gliserida memiliki asam lemak jenuh c. Gliserida memiliki asam lemak tak jenuh yang
lebih banyak
Sumber : (Poedjiadi,A,2006)
18
Senyawa minyak dan lemak merupakan senyawa alami yang penting yang
dapat dipelajari secara lebih mendalam dan relatif lebih mudah daripada senyawa-
senyawa makronutrien yang lain. Analisa lemak dan minyak yang umum dilakukan
Penentuan kualitatif atau penentuan kadar minyak atau lemak yang terdapat
Penentuan sifat fisik dan sifat kimiawi yang khas atau mencirikan sifat
Hidrolisis lemak dengan basa menghasilkan gliserol dan garam asam lemak
adalah proses penyabunan dan garam yang dihasilkannya disebut sabun. Sifat sabun
diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak atau minyak. Untuk tiap molekul
lemak diperlukan 3 molekul KOH untuk menyabunkannya. Karena itu, makin besar
molekul lemak maka makin kecil angka penyabunannya. Jadi dengan menentukan
19
(Girindra, A. 1990).
Minyak yang tersusun oleh asam lemak rantai C pendek berarti mempunyai
berat molekul relatif kecil yang akan mempunyai angka penyabunan yang besar.
Angka penyabunan yang tinggi membutuhkan banyak KOH karena banyak asam
lemak berantai pendek. Angka penyabunan minyak biji bunga matahari tergolong
rendah disebabkan oleh karena tersusun dari asam oleat yang merupakan asam
lemak tidak jenuh dengan berat molekul rendah. Bilangan penyabunan yang tinggi
lebih ekonomis dalam industri pembuatan sabun. Jadi, semakin tinggi bilangan
penyabunan suatu minyak, maka minyak tersebut semakin baik untuk dijadikan
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida/
lemak baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Asam ini adalah asam
karboksilat yang mempunyai rantai karbon dengan rumus umum RCOOH. Dimana
R adalah rantai karbon yang jenuh/tidak jenuh dan terdiri atas 4 sampai 24 buah
20
rangkap dan pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap.
Asam lemak bebas diperoleh dari proses hidrolisa, yaitu penguraian lemak
atau trigliserida oleh molekul air yang menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas.
Kerusakan minyak atau lemak dapat juga diakibatkan oleh proses oksidasi, yaitu
terjadinya kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak atau lemak, yang
Asam lemak bebas yang dihasilkan oleh proses hidrolisa dan oksidasi
biasanya bergabung dengan lemak netral dan pada konsentrasi sampai 15%, belum
menghasilkan rasa yang tidak disenangi. Lemak dengan kadar asam lemak bebas
lebih dari 1%, jika dicicipi akan terasa membentuk film pada permukaan lidah dan
minyak atau lemak, hal ini dikarenakan bilangan asam dapat dipergunakan untuk
mengukur dan mengetahui jumlah asam lemak bebas dalam suatu bahan atau
sampel. Semakin besar angka asam maka dapat diartikan kandungan asam lemak
bebas dalam sampel semakin tinggi, besarnya asam lemak bebas yang terkandung
dalam sampel dapat diakibatkan dari proses hidrolisis ataupun karena proses
Kenaikan asam lemak bebas ini juga disebabkan karena adanya rekasi
21
gliserol dan asam lemak bebas. Reaksi ini dipercepat dengan adanya faktor – faktor
panas, air, keasaman, katalis (enzim). Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka
Peningkatan kadar asam lemak bebas juga dapat terjadi pada proses hidrolisa
di pabrik. Pada proses tersebut terjadi penguraian kimiawi yang dibantu oleh air dan
berlansung pada kondisi suhu tertentu. Air panas dan uap air pada suhu tertentu
pengolahan yang kurang cermat mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan,
mutu minyak menurun sebab air pada kondisi suhu tertentu bukan membantu proses
pengolahan tetapi malah menurunkan mutu minyak. Sebagai ukuran standar mutu
22