Dokumen - Tips - Metode Penelitian Uma Sekaran Bab 1 4
Dokumen - Tips - Metode Penelitian Uma Sekaran Bab 1 4
PENGANTAR PENELITIAN
Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis dapat didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola,
sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang
dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.
2) Konsultan/Peneliti Eksternal
Keuntungan Kerugian
1. Dapat menerapkan kekayaan Biayanya lebih mahal
pengalaman yang diperoleh dari bekerja
dengan berbagai tipe organisasi yang
mempunyai jenis masalah yang sama
atau mirip sehingga dapat menghindari
ketergesaan menuju solusi instan dan
mampu mempertimbangkan beberapa
cara alternatif untuk melihat masalah.
2. Mempunyai lebih banyak pengetahuan Waktu yang diperlukan lebih lama
mengenai model-model pemecahan & lebih sulit untuk memperoleh
masalah yang terkini dan tercanggih. dukungan dan kerjasama dari
karyawan.
3. Ada biaya tambahan untuk
bantuan mereka dalam fase
implementasi & evaluasi
BAB II
INVESTIGASI ILMIAH
Investigasi Ilmiah
Penelitian ilmiah lebih difokuskan pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi
langkah yang logis, terorganisasi, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, megumpulkan data,
menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang valid dari hasil tersebut. Jadi penelitian ilmiah ini
tidak berdasarkan pada firasat, pengalaman, dan intuisi (meskipun hal tersebut mungkin mempunyai
bagian dalm pengambilan keputusan akhir). Penelitian ilmiah mengacu pada penelitian dasar
maupun terapan.
Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Tujuan Jelas; penelitian dimulai dengan sebuah sasaran dan tujuan yang jelas.
1. Ketepatan; kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian.
2. Dapat Diuji; dengan menerapkan uji statistik tertentu pada data yang dikumpulkan untuk tujuan
penelitian, sehingga secara logis hipotesis yang disusun untuk melihat apakah data mendukung
perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap situasi masalah.
3. Dapat Ditiru; hasil uji hipotesis harus didukung lagi dan lagi ketika jenis penelitian serupa
diulangi dalam keadaan lain yang mirip. Bila hal tersebut terjadi (misalnya hasil ditiru atau
terulang), kita akan memperoleh keyakinan dalam sifat ilmiah penelitian kita. Dengan kata lain,
hipotesis kita tidak hanya bersifat kebetulan, tetapi refleksi dari keadaan populasi yang sebenarnya.
4. Ketelian dan Keyakinan
Ketelitian; mengacu pada kedekatan temuan, dengan realitas berdasarkan sebuah sampel.
Keyakinan; mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi. Sehingga tidaklah cukup hanya teliti,
tetapi juga penting bahwa kita dapat dengan teliti menegaskan 95% waktu hasil kita benar dan
hanya 5% kemungkinan salah. Hal ini juga disebut sebagai tingkat keyakinan.
5. Objektivitas; harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual, dan bukan
nilai-nilai subjektif atau emosional kita.
6. Dapat Digeneralisasi; mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam suatu konteks
organisasi ke konteks organisasi lainnya.
7. Hemat; kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang muncul dan
menghasilkan solusi masalah selalu lebih disukai untuk kerangka penelitian yang kompleks yang
meliputi jumlah factor yang tidak dapat dikendalikan.
BAB III
TEKNOLOGI DAN PENELITIAN BISNIS
Kegunaan teknologi dalam semua aspek bisnis tidak dapat disangkal. Teknologi yang
dimaksud mengacu pada semua perangkat keras, perangkat lunak dan bantuan komunikasi lainnya
yang mencapai hasil bisnis yang diinginkan. Misalnya, jika kita ingin mengirim sebuah surat bisnis
professional, perangkat lunak pengolah kata akan menjadi teknologi yang digunakan untuk tujuan
tersebut; jika ingin mempromosikan produk, teknologi web menjadi alat yang efektif; dan jika
memerlukan materi publikasi terkait topic minat apapun, penggunaan internet akan menemukan
data yang diinginkan. Untuk menjalankan bisnis, diperlukan data yang berguna, tepat waktu, akurat,
terpercaya, dan valid. Bila data dalam bentuk mentah dievaluasi, dianalisis dan disatukan, informasi
yang bermanfaat pun tersedia bagi manajer untuk membantu mereka membuat keputusan bisnis
yang baik.Pengumpulan informasi, komunikasi,dan pengambilan keputusan berjalan saling
bergandengan tangan. Era informasi telah memungkinkan para manajer untuk memperoleh, bahkan
data yang sangat besar dalam waktu singkat dan membuat keputusan keputusan dugaan berdasarkan
analisis dan interpretasi mereka. Sumber informasi internal dan eksternal saling melengkapi, seperti
bila penelitian eksternal terhadap preferensi konsumen,pasar keuangan, dan indikator ekonomi
menentukan keputusan internal yang terkait dengan lini produk, strategi pemasaran, dan sistem
distribusi.Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyatukan
informasi dari lingkungan eksternal dan internal menjadi semakin canggih berkat cakupan luas
teknologi, yang membuat penelitian yang tepat waktudan efisien adalah vital bagi kelangsungan
perusahaan.
BAB IV
PROSES PENELITIAN
Penyelidikan ilmiah dalam metode hipotesis-deduktif dapat dibahas terkait dengan dua
aspeknya yang berbeda-proses(process) menyusun kerangka konseptual dan hipotesis untuk
pengujian, dan desain(design), yang meliputi perencanaan studiaktual, berurusan dengan aspek
tertentu seperti lokasistudi, pemilihan sampel, serta pengumpulan dan analisis data.
PENGAMATAN TERHADAP BIDANG MASALAH YANG LUAS
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan dan fokus pada situasi
yang dibahas. Bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi dimana seseorang melihat
sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan. Contoh bidang masalah
luas yang bisa diamati yaitu volume penjualan sebuah produk, pengendalian persediaan atau
program pelatihan yang tidak efektif. Bidang masalah yang luas bisa dipersempit menjadi lebih
spesifik dengan pengumpulan sejumlah data awal pendahuluan, baik melalui wawancara maupun
penelitian literatur.
PENGUMPULAN DATA AWAL
Melalui wawancara yang tidak terstruktur, wawancara terstruktur dan penelitian
perpustakaan akan mambantu peneliti untuk mendefinisikan masalah secara lebih spesifik dan
menyusun teori, menguraikan variabel-variabel yang mungkin berpengaruh. Sifat informasi yang
diperlukan oleh peneliti untuk tujuan tersebut dapat diklasifikasikan secara luas kedalam tiga bagian
:
1. Informasi latar belakang mengenai organisasi, yaitu faktor kontekstual
2. Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktural lainnya.
3. Persepsi, sikap, dan respons perilaku dari anggota organisasi dan sistem klien (sejauh
dapat diterapkan).
Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari publikasi dokumen yang tersedia, situs
web perusahaan, arsip perusahaan dan sumber lainnya. Data yang diperoleh melalui sumber yang
telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti disebut data sekunder Sedangkan data
yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa melalui pengamatan atau
penyebaran kuisioner disebut data primer.
Proses pengumpulan data awal yang diperoleh dari wawancara kepada responden baik
dengan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur akan memberi pewawancara gagasan yang baik
mengenai dinamika yang berlaku dalam sistem.Langkah selanjutnya setelah wawancara adalah
menabulasi berbagai jenis informasi yang telah diperoleh selama wawancara dan menentukan bila
ada pola dalam respon yang dapat dilihat. Dari tabulasi yang menunjukkan variabel tertentu bagi
peneliti maka langkah berikutnya, yaitu melakukan survei literatur yang merupakan satu cara untuk
meringkaskan data sekunder dan adalah langkah penting dalam proses penelitian untuk
mendefinisikan masalah penelitian. Survei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan
menyeluruh terhadap karya publikasi dan non-publikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat
khusus bagi peneliti. Langkah pertama dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian berbagai
bahan publikasi dan nonpublikasi yang relevan. Langkah kedua adalah pengumpulan informasi
relevan baik melalui pencarian diperpustakaan maupun aksesnya kesumber online. Langkah ketiga
adalah menulis tinjauan literatur.
DEFINISI MASALAH
Setelah memperoleh data awal dari wawancara dan tinjauan literatur, proses selanjutnya
adalah mempersempit masalah dari dasar yang semula luas dan menekan persoalan dengan lebih
jelas. Definisi masalah adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas, tepat dan ringkas atau
persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan jawaban, atau solusi. Contoh masalah yang
didefinisikan dengan baik adalah seberapa besar pengaruh harga dan kualitas pada penilaian
konsumen terhadap produk. Ringkasnya, permasalahan penelitian merupakan dasar mengapa
penelitian dilakukan, dituangkan dalam latar belakang penelitian, dan latar belakangnya dimulai
dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke permasalahan yang lebih spesifik. Masalah
harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Rumusan masalah
hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih dan dinyatakan dalam
kalimat tanya.