DHI Lengkap
DHI Lengkap
Higiene perusahaan dan kesehatan kerja yang ada di industri kimia harus sesuai
dengan jenis perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian potensi bahaya dan risiko
terjadinya keracunan, kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, dan efek
serta dampak buruk yang disebabkan bahan atau zat kimia relatif sangat besar. Industri
kimia secara khusus mengelola produksi dan perusahaan bahan atau zat kimia. Industri
kimia adalah suatu spesialisasii dalam kegiatan perindustrian yang bahan atau zat kimia
yang menjadi subjek adn obyek utamanya.
Keamanan menggunakan bahan kimia berbahya sangat tergantung dari
kemampuan dan keberhasilan penanganann bahan tersebut dari sudut keselamatan kerja
yang telah ada ketentuan yang mengeturnya, terselengaranya upaya preventif dalam
pengolahan bahan kimia dan pelaksanaan pengendalian kadar udara aman sebagaimana
dinyatakan dalam NAB-nya. Penerapan NAB tidak mungkin berguna jika pengelolaan
bahan kimia berbahaya tidak dijalankan dengan baik karena terjadinya keracunan tidak
hanya oleh penghirupan udara tercemar bahan beracun melalui paru melainkan dapat
merupakan akibat kontak kulit, terminum atau tertelan.
(Suma’mur 2009)
Bahaya tidaknya suatu zat atau bahan kimia tergantung dari kriteria bahaya yang
ditimbulkannya yaitu keracunan, sifat reaktinya, mudah-tidaknya menyebabkan
peledakan, daya oksidasi, dan potensi terjadinya peristiwa kebakaran. Sehingga bahan
kimia berbahaya dapat diklasiikasikan menurut bahan kimia kriteria beracun, bahan
kimia kriteria sangat beracun, bahan kimia kriteria reaktif, bahan kimia kriteria mudah
meledak, bahan kimia kriteria oksidator, bahan kimia kriteria cairan mudah terbakar,
bahan kimia kriteria cairan sangat mudah terbakar, dan bahan kimia kriteria gas mudah
terbakar.
Berdasarkan potensi keracunanan yang diakibatkan terdapat 2 kelompok yaitu bahan
kimia kriteria beracuan dan bahan kimia kriteria sangat beracun.
Suatu indikator penting lain efek buruk zat kimia adalah sifat karsinogenisistasnya. Zat
kimia yang merupakan karsinogen kepada manuasia anatara lain 4-aminodifenil, arsen baik
unsur maupun persenyawaan anorganiknya, benzidin, debu kayu keras, bis-klorometil-eter,
persenyawaan krom heksavalen, uranium, vanadium, pentoksida, vinil klorida, dan seng kromat.
Zat kimia tertentu sangat reaktif bereaksi dengan air mengeluarkan panas dan gas yang
mudah terbakar serta bereaksi dengan asam mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar
atau beracun atau korosif. Contoh zat kimia yang sangat reaktif adalah asitilen dengan NAK 50
ton, hidrogen dengan NAK 10 ton dan oksigen dengan NAK 500 ton.
Zat kimia yang mudah meledak menyebabakan reaksi kimia yang menghasilakan gas
dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan
disekelilingnya. Contoh zat kimia yang mudah meledak adalah air raksa fulminat dengan NAK
50 ton, asam pikrat dengan NAK 50 ton.
Zat kimia oksidator adalah zat kimia yang dapat menimbulkan reaksi atau mengurai
menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran. Cairan mudah menyala mempunyai
titik nyala >20 0C tetapi < 55 0C pada tekanan udara 1 atmosfer.
Perusahaan yang mempergunakan bahan kimia berbahaya yang tidak melebihi NAK
dikategorikan mempunyai potensi bahaya menengah, sedangkan perusahaan yang
mempergunakan bahan kimia berbahaya yang melebihi NAK di ketegorikan mempunyai potensi
bahaya besar.
Manusia yang terpapar pada sekumpulan zat kimia yang di industri dan lingkungan.
Semua zat berpotensi menimbulkaan efek yang berbahaya, yang biasa disebut efek toksin
atau efek merugikan. Berbagai jenis efek merugikan dapat terjadi, terlalu banyak untuk
disebutkan, tetapi tingkat keparahan efek tersebut dapat berkisar dari ruam kulit sampai
kebutaan atau bahkan kanker dengan berbagai macam kemungkinan di antara kejadian
tersebut.
Aluminium Metilbromida
Azid Kanamisin
Bismuth Timbal
Karbon monoksida Mangan
Karbon tetraklorida Metanol
Sianida Metilmerkuri
Diklorodifenilkloroetan Thalium
Hidrogen sulfida Trimetiltin
Kainate
(ECG 2005)
4. Antisivasi Bahaya Bahan Kimia
Bahan Kimia berbahaya menurut pasal 1 KEPMEN Tenaga Kerja RI NO. KEP.
187/MEN/1999 adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat
kimia dan fisika dan atau toksikologi berbahaya terhafap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan
Sedangkan pengendalian bahan kimia berbahaya adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah
dan atau mengurangi resiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja terhadap
tenaga kerja, alat-alat kerja dan lingkungan.
Pengusaha atau pengurus yang mengunakan, menyimpan, memakai, produksi dan
mengangkut bahan kimia berbahaya di tempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia
berbahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Pengendalian bahan kimia dimaksud meliputi :
1. Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan Label.
2. Penunjukan petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia.
3. Upaya kesehatan yang baik.
Lembar Data Keselamatan Bahan dan Label diletakan di tempat yang mudah diketahui oleh
tenaga kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan.
Kriteria bahan kimia berbahaya terdiri dari :
a. Bahan beracun.
b. Bahan sangat beracun.
c. Cairan mudah terbakar.
d. Cairan sangat mudah terbakar.
e. Gas mudah terbakar.
f. Bahan mudah meledak.
g. Bahan reaktif.
h. Bahan oksidator.