Anda di halaman 1dari 6

Cara Membuat Mesin Tetas Sederhana Semi Otomatis

Oleh: Safik Nurman (sumber: pesonaunggas.com)

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas adalah kotak atau box mesin
penetas jangan ada yang bocor atau tidak tertutup rapat. Apabila terjadi kebocoran maka suhu
dalam ruang mesin penetas tidak akan tercapai karena udara panas akan keluar melalui
lubang tersebut.

Bahan yang digunakan untuk membuat kotak mesin tetas sederhana ini adalah
multiplek/triplek atau dapat juga menggunakan papan kayu atau bahan lain yang sesuai
dengan desain pembuatan mesin tetas. Alat penetas telur ini dapat dengan mudah kita buat
sendiri dengan biaya yang relatif murah.

Bahan dan Alat

Bahan untuk membuat mesin penetas telur berkapasitas 100 butir dengan sumber panas dari
listrik adalah sebagai berikut:
- Multiplek / triplek 9 mm
- Engsel
- Kawat ram diamater 0.5 cm
- Seng
- Thermostaat
- Kabel listrik
- Fiting lampu
- Steker listrik
- Lampu bohlam
- Thermometer
- Baki/nampan air
- Paku triplek dan lem kayu

Sedangkan peralatan yang digunakan: gergaji kayu, gergaji besi, meteran, alat tulis, bor,
obeng, tang, pahat kayu dan palu.
Cara Membuat

Potong multiplek/triplek dengan ukuran seperti pada (gambar 1) dan rangkaikan sehingga
terbentuk kotak / bok dengan ukuran 60 x 30 x 30 cm.

Buat lubang dengan ukuran 10 x 5 cm pada bagian atas kotak mesin tetas untuk ventilasi
udara dan berilah penutup yang dapat dibuka dan ditutup, seperti (gambar 1).

Buat lubang pada bagian bawah kotak dengan ukuran 10 x 20 dan tutuplah dengan selembar
pelat seng (gambar 1). Kegunaan pelat seng ini adalah sebagai elemen pemanas darurat jika
terjadi pemadaman listrik. Jika terjadi pemadaman listrik maka taruhlah di bawah pelat seng
tersebut lampu minyak.

Buat rak untuk tempat meletakkan telur di dalam mesin tetas, seperti (gambar 3). Bahan rak
tempat telur dapat dibuat dari kawat lurus seperti pada gambar, dapat pula dipakai kawat ram
atau Anda dapat berkreasi lain dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita, yang
penting rak dapat digunakan untuk meletakkan telur di dalam ruang mesin penetas.

BAGIAN DARI MESIN TETAS

Regulator / Thermostat

Adalah alat yang berfungsi untuk mengatur temperature dalam mesin tetas secara otomatis.
Apabila alat ini terkena panas maka kapsul akan mengembang sehingga akan menekan
sakelar (mikroswitch) dan aliran listrik akan terputus, sebaliknya apabila suhu turun maka
kapsul akan mengempis dan akan menyalakan kembali lampu pijar sebagai sumber panas.
Untuk menseting thermostat agar dapat memutus dan menyambung kembali aliran listrik
yang menuju ke lampu pijar tidaklah sulit, untuk mengaturnya dengan cara memajukan atau
memundurkan putaran baut penyangga kapsul. Lihat Gambar 7

Cara Menseting Thermostat

Lihat Gambar 7 untuk melihat bagian-bagian dari thermostat. Misalnya kita mau menseting
agar ruang mesin penetas tepat pada suhu 40o C lampu pijar padam, maka caranya adalah
 Jika sebelum suhu 40o C lampu pijar sudah padam, maka putarlah baut penyangga
kapsul thermostat kanan atau searah jarum jam (kapsul menjauhi
sakelar/mikroswitch).
 Jika suhu sudah lebih dari 40o lampu pijar baru padam, maka putarlah baut
penyangga kapsul thermostat ke kiri atau berlawanan dengan arah jarum jam (kapsul
mendekati sakelar/mikroswitch).

Baki/Nampan Air

Kegunanya untuk memenuhi standar kelembaban mesin tetas. Isi air dalam baki dengan
ketinggian 2-3 cm / dibawah permukaan bibir baki. Apabila akan menambah air dalam baki,
gunakan air hangat supaya perubahan suhu dalam mesin tidak turun secara drastis.

Rak Telur

Berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur diisi sesuai dengan
kapasitasnya.

Ventilasi

Diperlukan untuk kebutuhan oksigen telur tetas dalam mesin. Ventilasi haruslah dapat diatur
sesuai kebutuhan. Apabila ventilasi tidak ada maka udara yang ada didalam mesin tetas akan
meracuni bibit telur dan dapat menyebabkan bibit telur tersebut mati.

Thermometer

Berfungsi sebagai indikator suhu yang diperlukan oleh mesin tetas.

ALAT PENDUKUNG PENETASAN

Alat Candling / Teropong Telur

Digunakan untuk melihat apakah telur yang dimasukkan kedalam mesin penetas itu dibuahi /
fertile atau tidak. Alat candling dapat dibuat dari lampu senter yang bagian depannya dibuat
seperti corong dari kertas karton yang berwarna hitam. Atau dapat pula dibuat dari pipa
paralon diameter 2-3 inci dipotong sepanjang 15 cm didalamnya diberi lampi pijar. Kedua
sisi pipa ditutup, salah satu sisinya diberi lubang lagi selebar ukuran telur.

Untuk mengetahui fertilitas telur yang ditetaskan diperlukan adanya alat peneropong telur
(candling), biasanya untuk melihat fertilitas telur dalam mesin tetas, dilakukan peneropongan
telur pada hari ke-7 dan hari ke-14. Alat peneropong telur tersebut banyak dijual di toko
peternakan dengan harga bervariasi dari yang sederhana (buatan lokal) Rp. 40.000 sampai
dengan yang modern (import) Rp. 1000.000.

Untuk menghemat biaya, alat teropong telur tersebut sebenarnya dapat dibuat sendiri dengan
mudah dan hasilnyapun tetap akurat. Ada dua pilihan model dalam pembuatannya, yakni :

1. Model Kotak terbuat dari bahan triplek, silahkan lihat detailnya pada gambar dibawah ini

2. Model Tabung terbuat dari bahan kaleng, silahkan lihat detailnya pada gambar dibawah ini

Semoga dapat bermanfaat untuk para peternak .....

Anda mungkin juga menyukai