Cmi PDF
Cmi PDF
HASIA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
c. Timbul pertanyaan yaitu bagaimana caranya agar proses interaksi ini dapat
berjalan dengan lancar dan berhasil sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai ?
Jawabannya adalah kuasai bahan ajaran yang akan disampaikan, gunakan metoda
mengajar yang tepat dan sajikan pelajaran itu dengan cara memberikan instruksi
yang baik.
RAHASIA
2
a. Maksud. Hanjar ini sebagai pedoman siswa dan Gadik dalam proses
belajar mengajar materi CMI.
3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup materi ini meliputi petunjuk umum CMI dalam
proses belajar mengajar baik pelajaran teori maupun praktek, dengan tata urut sebagai
berikut :
a. Pendahuluan.
b. Pengertian belajar mengajar dan CMI.
c. Pedoman dasar CMI.
d. Siapjar Pelajaran Teori dan Ketangkasan.
e. Mengajar / Melatih.
f. Evaluasi.
g. Penutup.
BAB II
PENGERTIAN BELAJAR, MENGAJAR DAN CMI
4. Umum.
5. Belajar
a. Teori belajar. Dalam proses pengajaran unsur proses belajar adalah yang
utama karena mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar peserta
didik. Ada beberapa pendapat mengenai perumusan belajar sebagai berikut :
1) Teori daya. Teori daya ini didukung oleh psikologi daya. Menurut
teori ini, manusia terdiri dari berbagai (kemampuan) yaitu daya berfikir, daya
mengingat, daya fantasi dan sebagainya. Daya ini dapat berfungsi jika
telah terbentuk dan terlatih. Oleh karena itu belajar adalah melatih daya-
daya pada diri siswa/pelajar.
c. Motivasi/Motif-motif belajar.
5
1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
2) Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan
untuk selalu maju.
3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari Komandan, Gadik
dan teman-teman Serdik lain.
4) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai
pelajaran.
5) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan
usaha yang baru.
6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.
7) Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan
dengan orang lain.
8) Adanya kebutuhan untuk mendapatkan kehormatan dari masyarakat.
9) Adanya kebutuhan fisik.
10) Untuk memperoleh cita-cita.
11) Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau mengetengahkan
diri.
6. Transfer Belajar. Salah satu tujuan utama dalam pendidikan ialah transfer
oflearning yang dimaksud disini adalah kesanggupan seseorang untuk menggunakan
suatu kecakapan, pengertian. Prinsip-prinsip dan lain-lain yang dipraktekkannya dalam
suatu lapangan kedalam situasi yang baru. Ada dua macam transfer :
a. Transfer positif. Apa yang dipelajari dalam satu bidang membantu dalam
mempelajari hal lain.
b. Transfer negatif. Apa yang dipelajari dalam satu bidang mengganggu atau
mempersulit pelajaran dalam bidang lain.
Misalnya : mempelajari sekaligus dua bahasa asing dapat mengacaukan.
a. Menurut Ilmu Jiwa Daya. Apabila suatu daya terlatih maka daya itu dapat
digunakan dalam segala lapangan lain.
6
Contoh : Daya pikir dapat kita lebihkan dengan menyuruh anak membuat soal-soal
matematika, setelah terlatih maka daya pikir itu dapat dipakai untuk memecahkan
segala macam soal lain seperti soal politik, ekonomi, sosial, budaya.
b. Menurut Ilmu Jiwa Daya Sosial (THORNDIKE). Tranfer itu hanya terjadi
bila dalam situasi yang baru terdapat unsur-unsur yang bersamaan (idendical
Elemens) dengan situasi dahulu.
Contoh :
- Kalau seseorang pandai menjalankan sepeda motor BMW maka ia akan
dapat juga menjadikan motor suzuki dan lain-lain.
- Seseorang yang main Badminton, akan lebih mudah belajar main tenis.
i. Situasi mengajar-belajar.
11. Evaluasi.
BAB III
PEDOMAN DASAR CARA MEMBERI INSTRUKSI
9
12. Umum. Pedoman dasar cara memberi Intruksi merupakan suatu hal yang
mutlak yang harus difahami bagi seorang gumil/pelatih yang akan memberikan materi
pelajaran. Agar proses belajar mengajar berjalan efektif dan efesien, untuk itu sebagai
pertimbangan dalam proses pengajaran Gumil/Pelatih harus berpegang kepada beberapa
pedoman.
13. Gumil/Pelatih.
a. Syarat-syarat :
1) Harus menguasai pengetahuan secara mendalam pada bidang
spesialisasi yang diajarkan agar ia mempunyai kepercayaan pada dirinya.
2) Menguasai ilmu keguruan
3) Mempunyai kemampuan menggunakan metoda penyajian
4) Mempunyai kecakapan bagaimana menggunakan Alins
5) Mempunyai kecakapan mengevaluasi hasil belajar
6) Bermental baik
7) Berbadan sehat
8) Mempunyai semangat terhadap pelaksanaan pengajaran
b. Tanggung jawab :
1) Pelatih harus menuntun siswa/pelajar. Pelatih membimbing,
mengarahkan dan menciptakan situasi untuk belajar.
2) Turut serta membina kurikulum. Pelatih harus merupakan pembaharu
(inovator), selalu mengikuti jaman, oleh karena itu Pelatih harus turut
membina kurikulum, Pelatih mengetahui apakah kurikulum masih memadahi
atau tidak.
3) Melaksanakan pembinaan terhadap diri siswa / pelajar. Pelatih
mengembangkan watak dan kepribadian siswa / pelajar. Pelatih
merupakan teladan siswa / pelajar.
4) Menyelenggarakan penelitian. Karena pelatih harus merupakan
innovator, maka untuk melihat hal-hal yang menjadi kekurangan dalam
pendidikan, pelatih harus meneliti proses penyelenggaraan pendidikan.
5) Turut mensukseskan pembangunan. Pada garis besarnya
pembangunan meliputi bidang mental, fisik, material dan spiritual. Prajurit
sebagai pelatih harus turut serta dalam kegiatan pembangunan.
10
c. Peranan guru :
1) Pelatih sebagai Pengajar. Pelatih menyampaikan pelajaran dengan
baik agar siswa/pelajar sebagai kader-kader dapat menerima bekal ilmu
pengetahuan guna menunjang pelaksanakaan tugasnya. Disamping itu
pelatih berusaha agar terjadi perubahan sikap, ketrampilan, kebiasaan pada
diri siswa/pelajar melalui pengajaran yang diberikan sesuai dengan tujuan
yang dihendaki oleh lembaga pendidikan.
2) Pelatih sebagai pembimbing. Pelatih berkewajiban memberikan
bantuan kepada anak didiknya agar mampu menentukan masalah sendiri,
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, oleh karena itu sesuai pelatih
perlu memahamidengan baik tentang tehnik bimbingan kelompok,
penyuluhan individu, tehnik pengumpulan keterangan, tehnik evaluasi,
statistik, penelitian, psikologi belajar dan lain-lain.
3) Pelatih sebagai ilmuan. Pelatih dipandang sebagai orang yang
paling berpengetahuan, bukan saja berkewejiban menyampaikan
pengetahuan yang dimilki kepada siswa/pelajar, tetapi juga berkewajiban
mengembangkan pegetahuan yang telah dimilikinya.
4) Pelatih sebagai pembaharu (inovator). Pembaharuan didalam TNI
terjadi berkat perkembangan ilmu dan tehnologi modern dari negara-negara
yang sudah maju, untuk menyebar luaskan ilmu dan tehnologi pelatih
memegang peranan untuk memberikan pembaharuan kepada anak
didiknya.
5) Guru sebagai pembangun . Pelatih baik sebagai pribadi maupun
sebagai profesional dapat menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk
membantu berhasilnya rencana pembangunan TNI dan masyarakat.
11
2) Pelajaran teori.
a) Mendengar.
b) Melihat.
c) Berfikir.
3) Pelajaran Ketangkasan.
a) Mendengar.
b) Melihat.
c) Berbuat.
1) Metode Demontrasi.
2) Metode Aplikasi.
3) Metode Sosiodrama.
4) Metode Kerja Kelompok.
5) Metode Karya Wisata.
6) Metode Survey Sosisal.
7) Metode Pengabdian Masyarakat.
8) Metode Team Teaching (Sistem Pengajaran Beregu).
9) Metode Simulasi.
10) Metode Drill.
11) Metode Geladi Peta.
13
2) Buat selingan.
3) Buatlah irama dalam berbicara.
4) Irama bicara bisa keras, perlahan, cepat serta lambat berbicara.
a. Ada dua jenis pertanyaan. Yang dikenal dalam proses belajar mengajar
yaitu pertanyaan memeriksa dan pertanyaan membangun. Pertanyaan memeriksa
gunanya untuk menimbukan dan menggerakan daya ingat yang biasanya
dilakukan pada awal, pertengahan atau pada akhir pelajaran, sedangkan
pertanyaan membangun biasanya dilakukan pada pertengahan pelajaran.
1) Ajukan pertanyaan secara utuh dan jelas, lihat semua jurusan kelas,
berhenti sejenak, tunjuk salah seorang siswa/pelajar. Mengapa harus
berhenti sejenak ?
18 Sikap dan Tindakan Pelatih. Ada beberapa sikap dan tindakan yang harus
diperhatikan oleh seorang pelatih selama berinteraksi dengan pelajar.
1) Penerangan (cahaya)
2) Gangguan.
1) Matahari.
2) Gangguan. Jauhi atau belakangi jalan lalu lintas atau lapangan yang
ramai.
20. Skema.
GADIK
PESERTA DIDIK
X X X
X X X
21. Evaluasi.
BAB IV
SIAPJAR PELAJARAN TEORI DAN KETANGKASAN
22. Umum. Salah satu usaha untuk menghasilkan pekerjaan yang baik, maka setiap
akan mengerjakan sesuatu pekerjaan perlu membuat persiapan-persiapan dan rencana
untuk menghadapi pekerjaan tersebut. Demikian pula didalam mengajar/melatih perlu
dipersiapkan yang disebut persiapan mengajar. Persiapan mengajar ini merupakan salah
satu perangkat kendali pendidikan.
Oleh karena itu bagi setiap Gumil/pelatih merupakan suatu keharusan untuk
membuat suatu persiapan mengajar setiap akan mengajar/melatih.
b. Hirarki tujuan.
1) Tujuan pendidikan adalah rumusan tujuan untuk satu jenis
pendidikan.
2) Tujuan kurikuler adalah penjabaran tujuan pendidikan yaitu rumusan
tujuan yang harus dicapai untuk satu metoda pelajaran.
3) Tujuan instruksional umum adalah rumusan tujuan dari tujuan
kurikuler dan mata pelajaran tertentu untuk satu kali pertemuan dalam
proses belajar mengajar.
4) Tujuan instruksional khusus adalah rumusan tujuan sebagai
penjabaran dari tujuan instruksional umum untuk setiap langkah pada setiap
pertemuan dalam proses belajar mengajar.
(2) Inti.
26
1) Praktek.
PERSIAPAN MENGAJAR
Pendidikan : SUSBATIH MADYA
Mata pelajaran : PBB
Jumlah JP seluruhnya : 5 JP Praktek
Jumlah JP utk capai TIU : 5 JP (1 - 5/5 JP P)
Tujuan kurikuler : Agar siswa mampu melaksanakan
gerakan PBB sesuai ketentuan.
Waktu : 5 X 45 menit
Metoda : Demonstrasi dan Drill
Alins/alongins : Tongkat pelatih, helm dan megaphone.
F. Ruang lingkup.
G. Referensi.
H. Demontrasi seluruh langkah
205’ II. INTI.
( ) A. Langkah Pertama
1. Pokok bahasan.
2. Sub pokok bahasan
3. TIK.
4. Penjelasan.
5. Mencoba.
6. Kesempatan bertanya.
7. Pemeriksaan.
B. Langkah kedua dst.....
10’ III. AKHIR/PENUTUP.
A. Kesempatan bertanya.
B. Pemeriksaan.
C. Ringkasan.
D. Penekanan.
E. Demonstrasi akhir.
F. Tindakan keamanan
Nama Nama
Pangkat/Corps/NRP Pangkat/Corps/NRP
31
2) Teori
PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI
DEPARTEMEN ...........................................................
PERSIAPAN MENGAJAR
10’ I. PENDAHULUAN/PERMULAAN.
A. Perkenalan/Pemeriksaan.
B. Appersepsi.
C. Judul.
D. TIU.
32
E. Ruang lingkup.
F. Referensi.
1 2 3
Nama Nama
Pangkat/Corps/NRP Pangkat/Corps/NRP
28. Evaluasi.
33
BAB V
MENGAJAR / MELATIH
29. Umum. Agar tujuan pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien
sesuai dengan apa yang harapkan, seorang Gumul /Pelatih yang akan mengajar terlebih
dahulu harus menguasai ketentuan – ketentuan yang diatur dalam CMI, baik CMI dikelas
maupun dilapangan.
b. Berdiri.
c. Pandangan mata.
d. Tangan.
34
j. Penggunaan Alins/Alongins.
1) Pilih Alins/Alongins yang tepat.
2) Gunakan waktu dan tempat yang tepat.
3) Gunakan dengan benar.
k. Disiplin dan tata tertib tetap dipelihara.
l. Hilangkan kebiasaan-kebiasaan yang jelek baik perbuatan maupun ucapan.
m. Ajukan pertanyaan sesuai dengan teknik yang benar.
c. Pandangan mata.
1) Usahakan pandangan mata menyeluruh kearah Peserta didik.
2) Jangan memandang hanya kepada salah seorang/sebagian peserta
didik saja.
3) Jangan memandang seorang peserta didik terlalu lama, kecuali ada
keperluan tertentu.
4) Jangan sering melihat jam/waktu.
5) Jangan sering melihat kearah langit-langit, lantai dan lain-lain.
36
d. Tangan.
1) Gerakan tangan hendaknya hidup, jangan dilipat di dada atau di
belakang punggung.
2) Gerakan tangan wajar.
e. Suara dan bahasa.
1) Suara cukup kerasnya, jangan terlalu keras atau lemah.
2) Suara hendaknya jangan satu nada saja, tetapi beri tekanan.
3) Bahasa hendaknya dikuasai (baik perbendaharaan kata maupun tata
bahasanya).
4) Jangan menggunakan bahasa-bahasa (asing dan daerah) yang tidak
dimengerti peserta didik.
5) Bila terpaksa menggunakan kata-kata asing, harus dijelaskan aslinya.
j. Penggunaan Alins/Alongins.
1) Pilih Alins/Alongins yang tepat.
2) Gunakan waktu dan tempat yang tepat.
3) Gunakan dengan benar.
32. Evaluasi.
BAB VI
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
( Bukan Naskah Ujian )
33. Evaluasi Akhir.
BAB VII
PENUTUP
34. Penutup. Demikian Naskah ini disusun, untuk dapat digunakan sebagai
pedoman bagi Gadik dan siswa dalam proses belajar mengajar pada pendidikan
Diksarcab Ajen.