VERTEBRATA
Makalah
Oleh :
Kelompok 2
Offering A 2014
Faiqotul Mala (140341606168)
Fiqry Addina Ardy (140341600043)
Soeyati Poejiani (140342608205)
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini membahas mengenai “Histologi dan
Anatomi Sistem Rangka Hewan Verebrata”.
Selanjutnya ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada Ibu
Dra. Amy Tenzer, M.S dan Ibu Siti Imroatul Maslikah, S.Si, M.Si selaku dosen
matakuliah Struktur Perkembangan Hewan 1 yang telah membimbing penulis
dalam proses penyelesaian makalah ini. Juga kepada semua pihak yang telah
mendukung dan memberikan arahan serta masukkan kepada penulis dalam
penyelesaian makalah ini sehingga tercapailah penuntasan dari makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, begitupun demikian halnya
dengan makalah ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sekalian demi tercapainya hasil maksimal dikemudian hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
ii
DAFTAR GAMBAR
1
Kerangka aksial terdiri dari 4 bagian, yaitu tulang belakang (kolumna
vertebralis), tulang iga atau rusuk (kosta), tulang dada (sternum), dan sebagian
besar tengkorak (kranium dan tulang-tulang wajah). Sedangkan kerangka
apendikular dibagi menjadi 2, yaitu tulang kaki dan gelang bahu (gelang pektoral)
atau gelang pinggul (gelang pelvis) dan anggota gerak depan. Sedangkan
kerangka viseral (Latin, viscera, usus); terletak dalam tahapan primitif berkaitan
dengan dinding faring dan insang. Kerangka ini hanya terdapat tulang pengganti
tulang rawan.
Selama perkembangan embrio, sebagian besar kerangka vertebrata terdiri
atas tulang rawan, tetapi pada sebagian vertebrata dewasa tulang rawan tersebut
diganti dengan tulang (tulang keras). Tulang ini disebut tulang pengganti tulang
rawan untuk membedakan dari tulang dermal yang berkembang tepat dibawah
kulit tanpa melalui tahap tulang rawan. Kedua jenis tulang ini hanya berbeda
dalam cara perkembangan, namun secara histologis kedua tulang itu sama (Ville,.
dkk, 1999).
Menurut bentuk permukaan sentrum, vertebrata dibagi menjadi 5 jenis
yaitu Amfisol (Amphicelous) yaitu permukaan anterior dan posterior cekung,
Opistosol (Opisthocelous) yaitu permukaan posterior cekung, Prosol (Procelous)
yaitu permukaan anterior cekung, Asol (Acelous) yaitu bila kedua permukaan
datar, dan Heterosol (Heterocelous) yaitu bila kedua permukaan berbentuk pelana
(Tenzer, dkk, Tanpa tahun).
Setiap vertebrata memiliki susunan rangka yang berbeda-beda, baik secara
histologis maupun secara anatomi. Histologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jaringan, sedangkan anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
susunan tubuh makhluk hidup. Anatomi rangka pisces (ikan) tentu berbeda
dengan anatomi rangka amfibi (contonya katak), begitupun dengan anatomi
rangka pada reptile (contohnya kadal) berbeda dengan aves (contohnya burung
merpati) .
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana struktur histologis pada hewan vertebrata (pisces, amfibi, reptile,
aves, dan mamalia)?
2. Bagaimana struktur anatomi pada rangka hewan vertebrata (pisces, amfibi,
reptile, aves, dan mamalia)?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk memahami dan mengetahui struktur histologis hewan vertebrata (pisces,
amfibi, reptile, aves, dan mamalia).
2. Untuk memahami dan mengetahui struktur anatomi pada rangka hewan
vertebrata (pisces, amfibi, reptile, aves, dan mamalia).
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Pembaca dapat memahami dan mengetahui struktur histologis hewan
vertebrata (pisces, amfibi, reptile, aves, dan mamalia).
2. Pembaca dapat memahami dan mengetahui struktur anatomi pada rangka
hewan vertebrata (pisces, amfibi, reptile, aves, dan mamalia).
BAB II
KAJIAN TEORI
4
kelenjar lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan
berenang dengan cepat.
Rangka ikan berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
eksoskeleton dan endoskeleton. Sisik dan sirip ikan merupakan eksoskleton,
sedang endoskeleton terdiri atas tulang tempurung kepala, columna vertebralis,
cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan yang menyokong sirip.
Struktur rangka pisces terdiri atas 2 bagian, yaitu rangka aksial dan rangka
apendikular. Rangka aksial pisces terdiri dari tulang-tulang tengkorak (terdiri 180
tulang), dan kolumna vertebralis. Tulang-tulang tempurung kepala terdiri atas
cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon
sensoris (olfactory, optic, auditory) dan skeleton viceralis, yang merupakan bagian
pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk
mekanisme. Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna
vertebralis, oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya
terdapat pada tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palatine (Jasin,
1984).
Kolumna vertebralis pada pisces hanya terbagi menjadi vertebra badan dan
vertebra ekor yang tersusun dari belakang tengkorak sampai ke pangkal ekor.
Daerah abdominal (badan) memiliki tulang rusuk (kosta) kiri dan tulang rusuk
(kosta) kanan. Kosta berguna untuk melindungi organ-organ di dalam rongga
badan. Ikan Telostei primitif mempunyai 2 rangkaian rusuk yang berhubungan
dengan masing-masing sentrum kolumna vertebralis, yaitu rusuk dorosal dan
rusuk ventral. Rusuk ventral kiri dan kanan pada bagian ekor bertemu dibawah
arteri dan vena ekor untuk membentuk lengkung hemal (Tenzer, dkk, Tanpa
tahun).
Rangka apendikular tersusun dari gelang pektoral dan gelang pelvis.
Gelang pektoral pada ikan bertulang terdiri dari korakoid dan skapula yang
biasanya tereduksi. Struktur dari tulang membran (tulang dermal) meliputi
klavikula yang tereduksi, kleitrum dan supra kleitrum. Gelang pelvis pada ikan
terdiri dari keeping-keping pelvis bertulang atau bertulang rawan yang bersendian
dengan sirip pelvis. Pada ikan bertulang rawan, keping-keping tersebut bertemu
dibagian tengah membentuk simfisis pubis (Tenzer, dkk, Tanpa tahun).
Tulang-tulang anggota badan bebas pada ikan (extremis liberare) berupa
sirip (pinna). Terdapat 2 macam sirip pada ikan, yaitu sirip tunggal dan sirip
berpasangan (Tenzer, dkk, Tanpa tahun).
1. Sirip tunggal pada ikan disebut juga sirip median. Sirip ini terdiri dari:
Sirip dorsal atau sirip punggung (pinnal dorsalis); terdapat pada
sepanjang garis medio dorsal.
Sirip anal (pinna analis); terdapat diantara anus dan ekor.
Sirip ekor (pinna kaudalis); terdapat pada ujung ekor.
Fungsi sirip dorsal dan sirip anal adalah menjaga agar posisi tubuh tidak
terbalik atau oleng ketika berenang, sedangkan sirip ekor berfungsi sebagai
kemudi.
Terdapat 4 tipe sirip ekor, yaitu:
Tipe protoserkal; kolumna vertebralis bagian dorosal dan ventral terbagi
hampir sama, ujung ekor membulat dan biasanya terdapat pada
siklostomata dewasa.
Tipe difiserkal; kolumna vertebralis lurus ke ujung ekor. Ekor terbagi
simetris dari luar maupun dalam, ujung ekor meruncing, dan biasanya
terdapat pada ikan paru-paru.
Tipe heteroserkal; kolumna vertebralis ke ekor agak membelok
kebagian dorsal, sehingga ekor terbagi asimetris baik dari dalam
maupun luar, dan biasanya terdapat pada Selachei dan Ganoidae.
Tipe homoserkal; kolumna vertebralis berhenti pada pangkal ekor. Ekor
terbagi simetris dari luar, asimetris dari dalam, dan biasanya terdapat
pada ikan berangka tulang.
Tipe sirip ekor pada ikan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sumber: upp-rohul.clubdiscussion.com
22
3.2 Saran
Dari pembahasan di atas, penulis ingin memberikan saran kepada pembaca
khusunya pada mahasiswa biologi untuk bisa memahami sistem rangka ini dengan
baik karena sangat penting untuk mempelajari morfologi hewan.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad, Reza. 2013. Sistem Rangka Kadal. (Online), diakses pada 25 Januari
2015 dari:
http://ibanez-powell.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-vertebrata-
kadal-biologi.html
Anonim. 2010. Anatomi Vertebrata (Online). Diakses dari:
http://biologipedia.blogspot.com/2010/12/anatomi-vertebrata.html
Anonim. 2012. Morfologi dan Anatomi Kelinci (Online). Diakses dari :
http://saruedisimamorae.blogspot.com/2012/09/morfologi-dan-anatomi-
kelinci.html
Hasan, Muhammad. 2012. Zoologi Vertebrata (Online). Diakses dari:
https://muhammadhasan811.wordpress.com/2012/05/29/zoologi-
vertebrata/
Mutiara, Dian. 2011. Zoologi Vertebrata (Online). Diakses dari:
https://www.academia.edu/8837867/Zoologi_Vertebrata
Puspita, Rena. 2013. Sistem Rangka Amphibi.(Online),
http://rhenapuspita49.blogspot.com/2013/05/class-amphibi.html, diakses
pada 25 Januari 2015
Raharjo, Galih Aditya. 2009. Anatomi Marmot (Cavia porcellus). Purwokrto.
Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Jenderal Soedirman.
Rani. 2012. Anatomi Rangka Vertebrata (Online). Diakses dari:
http://ranietariga.blogspot.com/2012/03/anatomi-rangka-vertebrata.html
Staf Dosen/Asisten Zoologi Dasar/Anatomi Hewan. 1990. Diktat Asistensi
Anatomi Hewan-Zoologi. Yogyakarta. Laboratorium Anatomi Hewan,
Jurusan Zoologi, Fakultas Biologi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Tenzer, Amy, Umie Lestari, Nursasi Handayani, Abdul Gofur, Masjhudi, Sofia
Ery Rahayu, Nuning Wulandari, Siti Imroatul Maslikah. 2014. Hand Out
Struktur Perkembangan Hewan I (NBIO606). Malang: Universitas Negeri
Malang.
Tenzer, Amy, Umie Lestari, Nursasi Handayani, Abdul Gofur, Masjhudi, Sofia
Ery Rahayu, Nuning Wulandari, Siti Imroatul Maslikah. Tanpa tahun.
Struktur Perkembangan Hewan I (SPH 1) (Bagian 1). Malang: Universitas
Negeri Malang.
Ville, A. Claude, Warren F. Walker, Robert D. Barnes. 1999. Zoologi Umum
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
24