Anda di halaman 1dari 3

4.1.

4 Land Clearing
1. Prosedur Kerja

Imas
 Pekerjaan memotong pohon / tumbuhan dengan diameter < 7,5 cm
 Lakukan imas dengan ketinggian tidak lebih dari 10 cm dari permukaan
tanah

Tumbang
 Pekerjaan yang dilakukan setelah imas untuk menumbangkan kayu > 7,5
cm menggunakan alat berat berupa excavator.
 Pekerjaan ini dilakukan dengan ketentuan:
 Pada areal datar sampai bergelombang, arah tumbangan harus
sejajar barisan tanaman untuk memudahkan stacking.
 Pada areal berbukit sampai bergunung, arah tumbangan searah
kemiringan lereng.
 Pada areal rendahan arah tumbangan searah barisan tanaman.
 Untuk tinggi tunggul diatur dengan ketentuan:
o Diameter 7,5 -25 tinggi tunggul maksimal 30 cm
o Diameter 26 -30 tinggi tunggul maksimal 60 cm
o Diameter 31 - 76 tinggi tunggul maksimal 90 cm
o Diameter > 76 cm tinggi tunggul maksimal 150 cm

Rumpuk (Stacking)
 Pekerjaan menumpuk semua hasil tumbangan di suatu tempat dengan
aturan antara lain:
 Berada di gawangan mati.
 Arah rumpukan membujur dari Utara ke Selatan.
 Lebar tumpukan kayu maksimal 4 meter.
 Berjarak 6 meter dari tepi jalan produksi
 Mulai rumpukan pada sebelah barat atara barisan tanaman 1 dan 2.
 Pindah ke jalur rumpukan berikutnya dengan setelah 4 baris tanaman
atau tergantung volume hasil tumbangan.

8
2. Alat dan Bahan yang digunakan
a. Alat
NO NAMA ALAT FUNGSI KETERANGAN
1 Parang Memotang kayu <7,5 cm pada -
pekerjaan imas.
2 Excavator Menumbang dan menyusun kayu. -
3 Buldozer Menumbang dan menyusun kayu. -

3. Standar Prestasi Kerja


a. Standar Prestasi Kerja yang di lakukan oleh Mahasiswa
Standar prestasi kerja pekerjaan land clearing tidak dapat diukur
karna hanya dilakukan secara diskusi.

b. Standar Prestasi Kerja yang digunakan oleh Perusahaan


 Untuk pekerjaan imas standar prestasi kerjanya 7 HK / hektar.
 Untuk pekerjaan tumbang standar prestasi kerjanya 8 – 12 jkt / Ha
 Untuk pekerjaan rumpuk standar prestasi kerjanya 4 – 6 Ha / hari.

4. Intensitas pelaksanaan yang diterapkan di Perusahaan


Intensitas pelaksanaan pekerjaan land clearing ini hanya dilakukan sekali
pada awal pembukaan lahan.

5. Kegiatan Keselamatan kerja


Kegiatan keselamatan kerja yang diterapkan adalah memakai alat
pelindung diri seperti sepatu boot, helm dan baju lengan panjang.

6. Kegiatan Penyelamatan Lingkungan


Kegiatan penyelamatan lingkungan yang dilakukan adalah dengan
membuka lahan tanpa kegiatan pembakaran.

7. Permasalahan yang dihadapi dan Penyelesaiaannya


Medan yang berat ditambah dengan cuaca yang tidak mendukung kadang
menghambat kegiatan ini. Penyelesaiannya adalah dengan mengerjakan
medan yang berat secara hati - hati dan menghentikan pekerjaan jika cuaca
dirasa akan membahayakan pekerja.

9
8. Komentar terhadap Pelaksanaan Pekerjaan yang dilakukan oleh
Perusahaan
Pemakaian teknis pembukaan lahan tanpa pembakaran (zero burning)
merupakan suatu metode yang baik untuk kesuburan lahan itu sendiri dan
jugatidak merusak lingkungan sekitar. Dengan memakai metode ini maka
kerusakan tanah, kehilangan mikiroorganisme tanah, serta keracunan zat
berbahaya bagi tanaman dapat dihindari. Selanjutnya teknis pembukaan lahan
tanpa pembakaran ini perlu diapresiasi karna kalau menengok ke belakang,
tercatat banyak kasus pembakaran lahan membuat polusi udara yang
tingkatannya sampai ke level membahayakan kesehatan di wilayah Riau dan
sekitarnya.

Kebun Sei Batang Ulak, 19 Januari 2015

10

Anda mungkin juga menyukai