Anda di halaman 1dari 2

Skill yang harus dimiliki seorang manager

 Technical expertise
Ilmu khusus dan diperlukan latihan untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
area manajemen tertentu

 Conceptual Skills
Kemampuan untuk berpikir pada hal yang abstrak dan untuk melihat bagaimana bagian-
bagian dapat cocok secara bersamaan untuk membentuk keseluruhan

 Analytical Skills
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah yang terkait, mengetahui kepentingannya,
mengerti hubungan diantaranya, dan melihan hal popok yang menyebabkan suatu situasi

 Human Relations Skills


Kemampuan untuk berurusan dengan orang, baik dalam atau diluar organisasi atau
perusahaan

 Leadership
Kemampuan untuk mempengaruhi karyawan bekerja untuk maju ke tujuan perusahaan.
Kepemimpinan ada 3 jenis, yaitu autocratic leaders, Free-rein leaders dan democratic leaders.
Autocratic Leaders akan membuat semua keputusan dan memberitahukan karywannya apa
yang harus diselesaikan dan bagaiamana mengerjakannya. Democratic leaders melibatkan
dirinya pada suatu keputusan. Free rein leaders membiarkan karyawannya bekerja tanpa
banyak campur tangan.

Decision Making

 Mengenali dan menjelaskan keputusan situasi


Situasi dapat merupakan situasi yang positif dan negative. Situasi yang negative adalah seperti
akan terjadinya kerugian besar, untuk situasi yang positif adalah perusahaan akan
mendapatkan peningkatan penjualan. Seorang manajer akan memerhatikan pada sinyal-
sinyal tertentu. Saat manajer memerhatikan sinyal tersebut, maka masalah akan dapat
ditangani. Setelah masalah dikenali maka harus bisa menjelaskannya.

 Membentuk pilihan
Tahap selanjutnya adalah membentuk pilihan, soerang manajer harus dapat membuat pilihan
terbaiik yang memuat standard dan creative plans. Pilihan dapat dibuat secara individu, tim,
atau melalui analisisi pada situasi yang sama dengan dibandingkan dengan organisasi lain.
Kreativitas adalah bagian penting dalam memilih pilihan yang dapat ditempuh.

 Analisis pilihan
Selanjutnya manejemen harus menganalisis secara praktikal dan sesuai dengan masing-
masing pilihan. Suatu pilihan kemungkinann dianggap tidak cocok dilakukan Karena
keterbatasan biaya, hokum, etik dan pertimbangan dampak social, kendala wewenang,
kendala teknologi, pembatasan ekonomi, aau kurangnya informasi serta ahli. Disaat menilai
kesesuaian , pembuat keputusan harus mempertimbangkan.
 Memilih pilihan terbaik
Saat semua tujuan aksi sudah di analisis, manajemen harus menyeleksi satu yang terbaik.
Prosedur pemilihan biasanya dilakukan secara subyektif, Karena banyaknya situasi yang
dipecahkan mereksa sendiri secara analsisi kuantitatif.

 Mewujudkan keputusan
Pelaksanaan keputusan dapat berjalan lancer atau sulit. Hal ini bergantung pada sifat
keputusan. Manajemen harus siap menerima menghadapi hal-hal yang menjadi konsekuensi
yang tidak diharapkan. Sebagus apapun pelaksanaan rencana, masalah yang tidak terlihat
akan muncul.

 Mengawasi konsekuensi
Selanjutnya manajemen harus memutuskan apakah sudah memenuhi hasil yang diharapkan.
Tanpa pengawasan yang baik, konsekuensi dari pengambilan keputusan mungkin akan tidak
diketauhi secara cepat untuk membuat perubahan efisien. Jika hasil tidak sesuai keinginan,
maka mereka akan mencari situasi yang salah diartikan dari awal. Mungkin ini membutuhkan
proses dari awal lagi.

Manajemen Blue bird menggunakan aliran demokrasi, Setiap keputusan dibuat itu dibicarakan
secara matang dengan seluruh karyawan dan pengemudi. Seperti keputusan yang menyangkut
perubahan tarif argo dan komisi, semua pengemudi diajak bicara. Semua hal secara detil
diberitahukan. Manajemen juga berkomunikasi intensif dengan Serikat Pekerja, termasuk mengenai
filosofi perusahaan. Jadi, sebelum keputusan dibuat, sudah disetujui oleh semua pihak. Karena mereka
sebelumnya sudah paham filosofi perusahaan. Perusahaan dan pimpinan harus memperhatikan
kepentingan karyawan dan di sisi lain, karyawan harus memperhatikan kepentingan perusahaan.
Karena Manajemen dengan karyawan itu mitra, saling butuh. Jadi, semua pihak dilibatkan dalam
pengambilan keputusan. Hubungannya memang harus partnership, harus ada demokrasi, setiap kali
ada keputusan, harus ada sosialisasinya. Mungkin lebih lama, tetapi lebih mantap karena mereka
mengerti sebab-sebabnya. Manajemen tidak yakin walau seseorang telah menguasai ilmu
manajemen dengan kuat sebelum menjadi pengusaha atau eksekutif kemudian bisa sukses bila
diharuskan memimpin orang sedemikian banyak seperti di bisnis taksi ini. Disinilah pentingnya faktor
human touch. Ia juga harus terus-menerus memberikan pelatihan kepada karyawan agar mereka
tetap terkontrol.

Blue Bird menganut servant leadership, semua atasan disini harus melayani anak buahnya.
Kalau mereka mengalami kesulitan, pimpinan harus turut menyelesaikan. Hal ini untuk
menghilangkan jarak antara atasan dan bawahan. Ruang kerja Direktur pun terbuka langsung dan bias
dilihat dari luar, sementara sekretari ada di ruangan lain.

Dalam pengembangan bisnis, blue bird group menggunakan elektronik dan komputreisasi
dengan tujuan agar lebih terkontrol. Di ruang operasi pusat, order diberikan secara elektronik kepada
pengemudi. Kini pemesanan taksi kami bisa dilakukan dari Blackberry, iPhone dan Android

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/170171-siasat-ceo-blue-bird--si-raja-taksi-indonesia diakses
pada tanggal 5 Maret 2017

Ferrell, O.C., Hirt, Geoffrey., Ferrel, Linda., 2016, Business: A Changing World Tenth Edition, McGraw-
Hill Education, New York.

Anda mungkin juga menyukai