Anda di halaman 1dari 4

A.

Checklist Pemasangan Infus pada Anak

Nama : .......................................... NIM : ........................................

ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2
Definisi :
Pemasangan infus adalah pemberian cairan, elektrolit, pengobatan,
nutrisi ke dalam vena (Smith, 1991)

Tujuan :
Menstabilkan aliran vena dan mencegah injuri.

Indikasi :
1. Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang
memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam intravena.
2. Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat.
3. Klien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-
menerus melalui intravena.
4. Klien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan
elektrolit.
5. Klien yang sedang mendapatkan tranfusi darah.
6. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur
(misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang
jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk
memudahkan pemberian obat)
7. Upaya profilaksis pada klien yang tidak stabil, misalnya risiko
dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa),
sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak
dapat dipasang jalur infus.
8. Untuk menurunkan ketidaknyamanan klien dengan mengurangi
kebutuhan dengan injeksi intramuskuler.

Kontraindikasi :

Pemasangan infus tidak dianjurkan pada daerah yang mengalami


luka bakar, lengan pada sisi yang mengalami mastektomi (aliran balik
vena terganggu), lengan yang mengalami edema, infeksi, bekuan
darah, atau kerusakan kulit

Persiapan alat dan bahan :


1. Infus set.
2. Cairan yang dibutuhkan
3. Jarum infus/Abocat sesuai kebutuhan:
 0 – 6 tahun : No 22 – 24
 6 – 12 tahun : No 18 – 24
4. Kain kasa dalam tempatnya
5. Kapas alkohol dalam tempatnya
6. Betadine/salep antiseptik
7. Tourniket
8. Sarung tangan
9. Pengalas
10. Plester
11. Gunting plester
12. Perban
13. Bidai
14. Bengkok
15. Standar infus
Tahap Pre Interaksi
1. Cuci tangan.
2. Siapkan alat-alat.
Tahap Orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakuka kepada orang tua/anak.
2. Memasang pengalas.
3. Memasang set infus dengan botol
4. Mengalirkan cairan ke selang infus dan mengeluarkan udara dari
selang.
5. Memasang sarung tangan.
6. Mengecek vena yang akan ditusuk.
7. Memasang tourniket.
8. Mendesinfeksi vena yang akan ditusuk.
9. Memasukkan jarum infus/abocat ke dalam vena. Bila berhasil
darah akan terlihat pada abocat.
10. Melepaskan jarum dan hubungkan abocat dengan infus set.
11. Melepaskan tourniket dan alirkan cairan ke dalam vena.
12. Melakukan fiksasi pada daerah penusukan.
13. Memberikan/olesi desinfektan pada daerah penusukan.
14. Menutup dengan kasa steril dan diplester.
15. Menghitung tetesan infus sesuai kebutuhan.
16. Melakukan fiksasi dengan bidal (jika perlu).
17. Membereskan peralatan.
18. Mencuci tangan.`````````````````
Tahap terminasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :

0 = Tidak dikerjakan

1 = Dikerjakan dengan lengkap/ tidak sempurna

2 = Dikerjakan dengan sbenar/ sempurna

Anda mungkin juga menyukai