Anda di halaman 1dari 4

DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Disahkan oleh Kepala Puskesmas Buaran

PUSKESMAS SUPARDI, SKM, S.Kep


BUARAN 196804181988031004

1. Pengertian Mengirim Tablet tambah darah kepada unit yang membutuhkan .


2. Tujuan Meningkatkan status kesehatan dan gizi serta mencegah
terjadinya anemia
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Buku pedoman distribusi besi bagi petugas, Dirjen
Binkesmas Jakarta Tahun 1996.
2. Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja
Putri dan Wanita Usia Subur, Depkes RI 1998.
1. Permenkes No 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang SPM
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
2. Permenkes RI No 23 Tahun 2014Tentang Upaya
Perbaikan Gizi.
3. Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu.
5. Prosedur / 1. Petugas menerima laporan sasaran dari bidan desa.
Langkah 2. Petugas mempersiapkan jumlah tablet tambah darah
sesuai jumlah sasaran.
3. Petugas mendistribusikan tablet tambah darah pada Bidan
Desa
4. Petugas membuat pelaporan hasil distribusi.
5. Petugas membuat laporan.
6. Unit terkait 1. Bidan Desa.
2. Kader

7. Dokumen terkait -

8. Rekaman Historis Perubahan :

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1/2
BAGAN ALUR
DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH

REGISTRASI SASARAN

PERSIAPAN DISTRIBUSI

BUMIL
BUFAS
WUS

PENCATATAN

PELAPORAN

2/2
KERANGKA ACUAN
DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH

A. PENDAHULUAN
Anemia kekurangan zat besi ini terjadi karena pola konsumsi makanan
masyarakat Indonesia di dominasi sayuran, sebagai sumber zat besi yang sulit di
serap. Sedangkan daging dan bahan pangan hewani yang di ketahui sebagai
sumber zat besi yang baik jarang di konsumsi terutama oleh masyarakat Pedesaan.
Di samping itu keadaan tertentu seperti kebutuhan yang meningkat pada waktu
pertumbuhan, mengidap penyakit kronis, serta kehilangan darah karena infeksi
parasit ( Malaria dan Kecacingan ) akan memberat anemianya.

B. LATAR BELAKANG
Anemia gizi yang disebabkan karena kekurangan zat besi masih merupakan
masalah gizi utama di Indonesia. SKRT 1995 menunjukan bahwa 57,1% remaja
putri (usia 0-14 tahun), 39,5% wanita usia subur (usia 15-44 tahun) dan 50,9% ibu
hamil menderita anemia. Hasil berbagai survei menunjukan prevalensi pada pekerja
wanita 31-40%.
Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya penanggulangan anemia gizi, sejakl
Pelita II sampai saat ini, namun masih diprioritaskan pada suplementasi tablet
tambah darah kepada ibu hamil dan penyuluhan makanan kaya zat besi.
Penanggulangan Anemia Gizi untuk Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS)
merupakan kegiatan

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk meningkatakan status keehtan dan gizi Remaja Putri dan WUS melalui
Penanggulangan anemia Gizi.
2. Tujuan khusus
a. Untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam upaya
penanggulangan anemia gizi.
b. Untuk meningkatkan partisipasi dan kerjasama antara sektor kesehtan
dengan sektor pendidikan, keagamaam, Organisasi dan LSM, untuk
Penanggulangan masalah Gizi.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
Distribusi Tablet Tambah Darah  Melakukan registrasi sasaran.
 mempersiapkan jumlah tablet
tambah darah

3/2
 mendistribusikan tablet tambah
darah
 membuat laporan pengeluaran.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Secara umum dalam pelaksanaan Distribusi Tablet Tambah Darah mengikuti
kegiatan secara langsung dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

F. SASARAN
PKD (Pusat Kesehatan Desa), sewilayah Puski. Brebes

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Terlampir.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada akhir kegiatan sesuai dengan
jadwal.
2. Pelaporan hasil kegiatan di kumpulkan ke Dinas Ksehatan

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan setiap mengikuti kegiatan.
2. Pelaporan dilakukan pada akhir kegiatan.
3. Evaluasi kegiatan secara keseluruhan

4/2

Anda mungkin juga menyukai