TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN
UNIT PEMELIHARAAN FASILITAS
RUMAH SAKIT XXXXXXXXXXX
Menimbang :
a. Bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan tidak dapat terlepas dari
tersedianya fasilitas pelayanan yang memadai dan sesuai standar pelayanan,
persyaratan mutu, keamanan, manfaat, keselamatan, dan laik pakai
b. Bahwa dalam rangka untuk menjamin berjalannya operasional rumah sakit dalam
keadaan siap pakai maka fasilitas yang ada harus terpelihara dengan baik untuk
mencegah kerusakan dan menghindari terhambatnya kegiatan rumah sakit
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan
Pedoman Pelayanan Unit Pemeliharaan Fasilitas Rumah Sakit XXXXXXXXXXX dengan
Peraturan Direktur Rumah Sakit XXXXXXXXXXX..
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1439/MENKES/SK/XI/2002 tentang
Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian
dan Kalibrasi Alat Kesehatan
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.04/MEN/1990 tentang
Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No : KEP-75/MEN/2002 tentang
Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087/MENKES/SK/VIII/2010
tentang Standar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
11. Surat Keputusan Direksi PT. Prima Karya Bersaudara Nomor : 001/ PKB/ Dir/ VI/ 2013
tentang Penetapan Direktur Rumah Sakit XXXXXXXXXXX.
12. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit XXXXXXXXXXX Nomor
002/PD/RSSW/Dir/VII/2013 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit XXXXXXXXXXX.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT XXXXXXXXXXX TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN UNIT PEMELIHARAAN
FASILITAS RUMAH SAKIT XXXXXXXXXXX
Kedua : Pedoman Pelayanan Unit Pemeliharaan Fasilitas Rumah Sakit
XXXXXXXXXXX terlampir dalam keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat perubahan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Mojokerto
Tanggal : 16 Februari 2017
Direktur Rumah Sakit XXXXXXXXXXX
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit
XXXXXXXXXXX
Nomor : 030/SK/RSSW/Dir/II /2017
Tanggal : 16 Februari 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit XXXXXXXXXXX dalam usaha untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat tidak terlepas dari tersedianya fasilitas pelayanan yang
memadai. Bangunan rumah sakit beserta seluruh aspek pendukungnya sangat
menentukan kualitas pelayanan kesehatan di samping aspek penting lainnya seperti
peralatan medis, tenaga medis, paramedis, obat-obatan dan kelengkapan pelayanan
kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan perlu didukung
dengan peralatan yang selalu dalam kondisi siap pakai serta dapat difungsikan dengan
baik sehingga pelayanan yang diberikan aman, akurat dan handal dengan hasil
pelayanan yang prima.
Untuk menjamin keadaan selalu siap operasional maka fasilitas rumah sakit perlu
dipelihara sehingga akan terhindar dari kerusakan yang akan mengakibatkan
terganggunya pelayanan kesehatan dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian
perlu dilakukan upaya pemeliharaan fasilitas yang dilaksanakan secara terencana,
terkoordinasi dan terevaluasi dengan baik.
Dalam rangka mempermudah koordinasi dan pelaksanaan pemeliharaan fasilitas,
maka disusunlah Pedoman Manajemen Pemeliharaan Fasilitas ini yang akan digunakan
sebagai acuan dalam pengelolaan di Unit Pemeliharaan Fasilitas.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya fasilitas rumah sakit yang aman, laik pakai, siap pakai, dan menjamin
keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya kegiatan unit pemeliharaan fasilitas rumah sakit
b. Terlaksananya pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit sesuai
dengan persyaratan mutu
c. Tercapainya kondisi sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit yang laik pakai
dan siap pakai
d. Terlaksananya pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit yang
mengutamakan keselamatan pelaksana/petugas dan pasien
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Unit Pemeliharaan Fasilitas (UPF)
Adalah unit pelayanan di Rumah Sakit XXXXXXXXXXX yang memberikan
pelayanan pemeliharaan fasilitas rumah sakit.
2. Sarana
Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh
panca indera dan dengan mudah dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan
bagian dari suatu gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri.
3. Prasarana
Benda maupun jaringan/instalasi yang membuat sarana yang ada bisa berfungsi
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
4. Peralatan medis
Peralatan yang digunakan untuk tujuan diagnosis tertentu dan pengobatan penyakit
atau rehabilitasi setelah penyakit atau luka yang dapat digunakan baik sendiri atau
berssamaan dengan aksesori, bahan operasional, atau bagian lain dari peralatan
medis. Peralatan medis tersebut memerlukan kalibrasi, pemeliharaan, perbaikan,
dan penarikan
5. Peralatan non medis
Peralatan yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasional rumah sakit tetapi
tidak berhubungan langsung dengan pelayanan medis.
6. Pemeliharaan
Suatu rangkaian kegiatan baik preventif maupun korektif yang dilakukan untuk
menjaga fasilitas rumah sakit bermutu, aman dan laik pakai.
7. Pemeliharaan preventif
Kegiatan pemeliharaan berupa perawatan dengan membersihkan komponen-
komponen dari suatu fasilitas yang dilaksanakan setiap hari oleh operator/pengguna
dan kegiatan penyetelan, pelumasan serta pergantian bahan pemeliharaan yang
dilaksanakan oleh teknisi secara berkala.
8. Pemeliharaan korektif
Kegiatan pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap komponen-komponen dari
suatu fasilitas yang mengalami kerusakan dengan atau tanpa penggantian
komponen fasilitas tersebut untuk mengembalikan fungsi sesuai kondisi awalnya.
Biasanya dilakukan tidak terjadwal, berdasarkan permintaan dari pengguna/unit
yang mendapati fasilitas bermasalah.
9. Pemeliharaan tidak terancana
Kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat berupa perbaikan terhadap kerusakan
fasilitas yang mendadak/tidak terduga dan harus segera dilaksanakan mengingat
fasilitas tersebut sangat dibutuhkan dalam pelayanan.
10. Pengujian
Keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk
membandingkan alat yang diukur dengan standar, atau untuk menentukan besaran
atau kesalahan pengukuran.
11. Pengadaan peralatan medis
Penambahan alat medis baru yang dilakukan karena adanya alat medis yang rusak
serta tidak dapat diperbaiki dan penambahan alat medis yang belum ada di rumah
sakit untuk menambah pelayanan medis di Rumah Sakit..
12. Kalibrasi
Kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur
dan/atau bahan ukur.
13. Sertifikat
Jaminan tertulis atau tercetak yang diberikan/dikeluarkan oleh
lembaga/laboratorium/institusi pengujian dan kalibrasi yang telah terakreditasi untuk
menyatakan kelayakan pengujian dan kalibrasi.
14. Label
Segala bentuk tulisan dan/atau gambar yang dicetak dan ditempelkan pada alat
kesehatan untuk memberikan keterangan laik/tidak laik.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1439/MENKES/SK/XI/2002 tentang
Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 54 Tahun 2015 tentang
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.04/MEN/1990 tentang
Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No : KEP-75/MEN/2002
tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang Standart Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
di Rumah Sakit.
BAB II
SDM DAN FASILITAS KERJA PEMELIHARAAN FASILITAS
RUMAH SAKIT XXXXXXXXXXX
2. Uraian Tugas
a) Penanggungjawab (PJ)
1) Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
(a) Menyusun program kerja tahunan UPF
(b) Menyusun rencana kebutuhan tenaga baik dari segi jumlah maupun
kualifikasi tenaga di unit, berkoordinasi dengan Manajer Divisi Penunjang
non Klinik
(c) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dalam pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas
(d) Menyusun program orientasi bagi staf baru
(e) Menyusun jadwal pertemuan berkala
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2) meliputi :
(a) Melaksanakan sebagian tugas yang dilimpahkan dari Manajer Divisi
Penunjang non Klinik atas persetujuan Direktur Rumah Sakit
(b) Melaksanakan orientasi kepada tenaga kerja baru di UPF
(c) Menerima laporan rutin dan mengolahnya sebagai laporan UPF
(d) Mensosialisasikan/menginformasikan hal-hal penting yang perlu diketahui
oleh staf : kebijakan, peraturan, ketentuan, SPO, hasil rapat dan
sebagainya
(e) Menghadiri rapat rutin maupun insidentil
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3) meliputi
(a) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan peraturan/tata tertib, SPO yang
berlaku
(b) Mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga di UPF secara efektif
dan efisien
(c) Melakukan penilaian kinerja petugas di UPF
(d) Mengendalikan pendayagunaan peralatan di UPF
b) Pelaksana pemeliharaan listrik
1) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara sistem instalasi listrik, baik
untuk pasokan daya listrik maupun untuk penerangan ruangan
2) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara pada perlengkapan
alternatif pembangkit daya listrik cadangan (genset)
3) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara pada perlengkapan
penangkal petir
4) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara jaringan instalasi tata suara
dan komunikasi (telepon) serta data
5) Melakukan pemeriksaan periodik dan memelihara jaringan sistem tanda
bahaya dan alarm
6) Mengadakan pengecekan ke masing-masing bagian untuk mengetahui
adanya kerusakan
7) Menyimpan kartu catatan untuk menunjukkan tipe peralatan, nomer model,
tanggal pemasangan, dan tingkat servisnya
8) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pihak lain.
c) Pelaksana pemeliharaan bangunan/gedung
1) Melakukan pekerjaan pemeliharaan gedung yang meliputi pemeriksaan,
pengujian, perbaikan/penggantian bahan/perlengkapan, dan kegiatan sejenis
lainnya (pemeliharaan lantai dan dinding menjadi tanggung jawab cleaning
service)
2) Lingkup pemeliharaan gedung yang harus dilakukan meliputi : pemeliharaan
arsitektural gedung, mekanikal, elektrikal, tata ruang luar, dan tata grha
teermasuk pemeliharaan kerjasama dengan pihak ke-3
3) Melaksanakan perbaikan kerusakan sarana umum dan rumah tangga
4) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pihak lain.
d) Pelaksana pemeliharaan alat medis
1) Melakukan inventarisasi sarana medis dan penunjang medis
2) Menyimpan buku petunjuk dan buku servis dari setiap peralatan medis yang
ada
3) Melakukan pekerjaan pemeliharaan rutin alat alat kesehatan/medis yang
meliputi pembersihan, perapihan, pemeriksaan, pengujian,
perbaikan/penggantian bahan/perlengkapan, dan kegiatan sejenis lainnya
4) Melakukan pekerjaan perawatan alat yang meliputi perbaikan dan/atau
penggantian alat berdasarkan dokumen rencana teknis perawatan alat,
dengan pertimbangan tertentu
5) Menjadwalkan dan melaksanakan kalibrasi alat
6) Melaksanakan distribusi gas medis
7) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pihak lain.
e) Pelaksana pemeliharaan furniture
1) Melakukan pemeliharaan furniture/mebel yang meliputi pembersihan,
perapihan, perbaikan/penggantian bahan/perlengkapan, dan kegiatan sejenis
lainnya
2) Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pihak lain.
B. Fasilitas Kerja
1. Ruang administrasi yang bergabung dengan ruang Unit Kesling, sedangkan ruang
alat digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan yang
digunakan dalam kegiatan pemeliharaan fasilitas.
2. Peralatan kerja
Tabel 2. Daftar Peralatan Kerja di Unit Pemeliharaan Fasilitas Rumah Sakit
XXXXXXXXXXX
7
No Nama Barang Jumlah Satuan Spesifikasi Ukuran
10
C. Dokumen Pemeliharaan
Dokumen pemeliharaan terdiri dari dokumen teknis dan data atau laporan hasil
pemeliharaan.
1. Dokumen teknis yaitu dokumen yang menyertai peralatan pada saat pengadaan,
meliputi brosur, manual installation, service manual, dan sebagainya. Termasuk juga
prosedur tetap pengoperasian, prosedur tetap pemeliharaan dan sertifikat kalibrasi
bagi alat medis.
2. Data hasil pemeliharaan berisi data yang berhubungan dengan kegiatan
pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan, meliputi :
a. Inventarisasi
Inventarisasi ini dilakukan terhadap setiap peralatan baik medis maupun non
medis yang ada di lingkungan Rumah Sakit XXXXXXXXXXX, berkaitan dengan
aspek teknis setiap model/tipe alat serta jumlahnya. Data inventarisasi ditinjau
kembali minimal 1 tahun sekali dan setiap ada perubahan atau penambahan
peralatan baru.
b. Kartu pemeliharaan peralatan
Kartu ini dipasang/digantungkan pada setiap alat yang memerlukan
pemeliharaan rutin.
c. Catatan pemeliharaan
Catatan berupa lembar kartu yang disimpan di UPF untuk kegiatan administrasi
dan memudahkan petugas unit mengetahui data fasilitas dan penanganan apa
saja yang telah dilakukan.
d. Daftar keagenan peralatan
Distributor peralatan medis maupun non medis yang memerlukan pemeliharaan
rutin bertanggungjawab terhadap penyediaan suku cadang peralatan yang telah
dibeli. Jika peralatan tertentu tidak dapat dilakukan pemeliharaan oleh pelaksana
pemeliharaan rumah sakit, maka akan diserahkan ke distributor tersebut atau
kerjasama dengan pihak ke-3.
e. Pelaporan dan evaluasi
Laporan dan evaluasi terhadap kegiatan pemeliharaan yang telah dilakukan yang
nantinya digunakan sebagai dasar perencanaan pemeliharaan periode
selanjutnya.
BAB III
LINGKUP PEMELIHARAAN FASILITAS