Dokumen - Tips - Makalah Termokimia 56aa42dc44d23
Dokumen - Tips - Makalah Termokimia 56aa42dc44d23
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan
energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung
setiap unsur atau senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah
semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung
dalam suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H.
Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan
entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi diberi simbol ΔH.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat
yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia.
Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran
perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan
pembentukan larutan.
1
d. Apa pengertian sistem dan lingkungan?
e. Jelaskan tentang entalpi serta bagian-bagiannya?
f. Apa saja aplikasi termokimia dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
a. Menjelaskan maksud dari termokimia.
b. Menjelaskan hukum-hukum yang ada pada termokimia.
c. Menjelaskan reaksi eksoterm dan endoterm.
d. Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan.
e. Menjelaskan entalpi serta bagian-bagiannya.
f. Mengetahui aplikasi termokimia dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Termokimia
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan
energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung
setiap unsur atau senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah
semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung
dalam suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan simbol H.
Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan
entalpi reaksi.Perubahan entalpi reaksi diberi simbol ΔH.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat
yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia.Secara
operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran perubahan
kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan
larutan.
Dalam mempelajari reaksi kimia dan energi kita perlu memahami hukum-
hukum yang mendasari tentang perubahan dan energi.
Dalam perubahan kimia atau fisika energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Hukum ini merupakan hukum termodinamika pertama dan menjadi dasar
pengembangan hukum tentang energi selanjutnya, seperti konversi energi.
b. Hukum Laplace
Hukum ini diajukan oleh Marquis de Laplace dan dia menyatakan bahwa
jumlah kalor yang dilepaskan dalam pembentukan sebuah senyawa dari unsur-
unsurnya sama dengan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menguraikan
senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.
Panjabaran dari hukum ini untuk entalphi reaksi ΔH dan kalor reaksi;
3
C + O2 → CO2 ΔH =-94 Kkal
Dari sisi tanda, tampak jelas perbedaan antara entalphi reaksi dengan kalor
reaksi, jika entalphi bernilai positif maka kalor reaksi bernilai negatif, demikian
pula sebaliknya jika entalphi negatif maka kalor reaksi positif.
a. Reaksi Eksoterm
b. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm yaitu reaksi yang memerlukan kalor, kalor mengalir dari
lingkungan ke sistem (terjadi kenaikan entalpi), entalpi produk lebih besar
daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda
positif. Pada reaksi endoterm umumnya suhu sistem terjadi penurunan, adanya
penurunan suhu inilah yang menyebabkan sistem menyerap kalor dari
lingkungan.
4
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut
perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Segala sesuatu yang menjadi
pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi disebut sistem, sedangkan
hal-hal yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem disebut lingkungan.
a. Sistem Terbuka
b. Sistem Tertutup
Suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan
energi,tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi disebut sistem tertutup.
c. Sistem Terisolasi
Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja (w) atau menghasilkan panas
(kalor=q). Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q)
atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif kita sebut kerja (w).Energi yang
dipindahkan dalam bentuk kerja atau dalam bentuk kalor yang memengaruhi
jumlah total energi yang terdapat dalam sistem disebut energi dalam (internal
energy). Kerja adalah suatu bentuk pertukaran energi antara sistem dan lingkungan
di luar kalor. Salah satu bentuk kerja yang sering menyertai reaksi kimia adalah
kerja tekanan-volum, yaitu kerja yang berkaitan dengan pertambahan atau
pengurangan volume sistem.
2.5 Entalpi
5
a. Entalpi Pembentukan Standar (ΔH◦f)
6
Penggunaan elpiji pada kompor gas. Utamanya adalah butana bereaksi
dengan udara.
Penyetaraan,
13 13
C4H10 + (O2 + 3,76 N2) –> 4CO2 + 5H2O + *3,76N2
2 2
b. Termometer
Zat untuk thermometer haruslah zat cair dengan sifat termometrik artinya,
mengalami perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan, misalnya
raksa dan alkohol. Zat cai tersebut memiliki dua titik tetap (fixed points), yaitu
titik tertinggi dan titik terendah. Misalnya, titik didih air dan titik lebur es
untuk suhu yang tidak terlalu tinggi. Setelah itu, pembagian dilakukan diantara
kedua titik tetap menjadi bagian-bagian yang sama besar, misalnya
thermometer skala celcius dengan 100 bagian yang setiap bagiannya sebesar
1C.
7
Batubara banyak dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar, baik dirumah
tangga maupun industri. PLTU menggunakan batubara untuk menggerakkan
turbin sebagai sumber energi arus listrik. Selain itu, batubara juga
dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik dan compac disk (CD). Kelemahan
dari pembakaran batubara adalah dihasilkannya gas SO2. Untuk
menghilangkan gas SO2 dapat diterapkan proses desulfurisasi. Proses ini
menggunakan serbuk kapur (CaCO3) atau spray air kapur [Ca(OH)2] dalam alat
scrubers. Reaksi yang terjadi:
Setelah H2O diuapkan, akan diperoleh CH4 yang disebut gas alam sintetik.
Dengan demikian, batubara dapat diubah menjadi metana melalui proses
pemisahan batubara cair.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Didalam termokimia ada istilah sistem dan lingkungan. Sistem yang dimaksud
adalah bagian dari alam yang dipelajari atau yang manjadi pokok perhatian dalam
termokimia yang dipelajari, yaitu perubahan energinya. Sedangkan lingkungan
yang dimaksud adalah segala sesuatu di luar sistem, dengan apa sistem melakukan
dan mengadakan pertukaran energi.
Energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha.
Energi hanya dapat diubah bentuknya dari bentuk yang satu dengan yang lainnya.
Misalnya pada pembangkit tenaga uap, perubahan energi dimulai dari energi panas
yang terbentuk di boiler berubah menjadi energi mekanik pada turbin, dan energi
mekanik diubah menjadi energi listrik pada generator.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10