Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (MODEL MOLEKUL)

Kelompok :6

Kelas : Indralaya

Nama Anggota : Siti Maimunah (06101282025046)

Ardifa Auliya (06101282025048)

Fera Rahma Sari (06101282025028)

Rani Safitri (06101282025016)

Ayu Agustin (06101181924005)

Tengku Kana Azelia Azzahra (06101282025023)

Nadya Cinta Putri Syandi (06101282025025)

Fitri Agustia (06101282025035)

Yanuar Ibnu Rauf (06101382025053)

Dosen Pengampu : Fitrya, S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah
Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Praktikum
Kimia Organik, dengan judul: Analisa Unsur.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitrya, S.Si., M.Si selaku dosen mata
kuliah Praktikum Kimia Organik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Indralaya, 11 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Dasar Teori...................................................................................................................... 2
B. Prosedur Percobaan ......................................................................................................... 5
C. Data Hasil Percobaan ...................................................................................................... 6
D. Pembahasan................................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen dan bersifat
kuantitatif. Dalam hal eksperimen tidak dapat dilakukan, maka pengetahuan tersebut dapat
diperoleh dari segi teoritis. Di masa pandemi saat ini, eksperimen tidak dapat dilakukan
dengan semestinya. Oleh karena itu, untuk menambah pemahaman yang dipelajari adalah
teorinya saja.
Model molekul merupakan salah satu materi mata kuliah Praktikum Kimia Organik.
Dalam pembelajarannya dibutuhkan praktikum dengan molymod agar lebih memahami
materi. Molymod adalah alat peraga kimia yang terdiri atas bola warna-warni dan
menggambarkan suatu atom serta mempunyai lubang sesuai dengan jumlah atom lain yang
dapat diikat. Walaupun praktikum mengenai model molekul tidak dapat dilakukan secara
langsung, tetapi penulis masih bisa mempelajari dan mengamati materi Model Molekul
dengan menonton video praktikum dan membaca artikel, jurnal ataupun buku.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bentuk molekul


2. Bagaimana cara merangkai bentuk molekul suatu senyawa dengan molymod
3. Bagamana cara menggambar bentuk molekul dalam tiga dimensi

C. Tujuan
1. Mengetahui bentuk molekul
2. Mengetahui cara merangkai bentuk molekul suatu senyawa dengan molymod
3. Dapat menggambarkan bentuk molekul dalam tiga dimensi

1
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
1. Pengertian Molekul

Menurut beberapa sumber, berikut pemahaman mengenai molekul.

Encyclopedia Britannica

Molekul adalah sekelompok dua atau lebih atom yang membentuk unit terkecil yang
dapat diidentifikasi di mana zat murni dapat dibagi dan masih mempertahankan
komposisi dan sifat kimia dari zat itu.

World of Molecules

Molekul didefinisikan sebagai dua atau lebih atom dari unsur yang sama dengan unsur
berbeda yang terikat bersama. Molekul mungkin homonuklear, yang berarti, terdiri dari
atom-atom dari satu unsur kimia, seperti halnya dengan oksigen (O2); atau mungkin
heteronuklear, senyawa kimia yang terdiri dari lebih dari satu elemen, seperti air (H2O).

Dapat ditarik kesimpulan molekul adalah dua atau lebih atom yang bergabung/ terikat
menjadi satu kesatuan serta memilki sifat-sifat fisika dan kimia yang khas. Molekul ada
karena adanya atom-atom, yaitu apabila atom terasosiasi dengan sesama jenisnya atau
dengan atom lain (tak sejenis) maka terjadinya molekul. Gabungan atom ± atom sejenis
dapat membentuk molekul unsur, sedangkan gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis
dapat membentuk molekul senyawa.

2. Metode Menentukan Bentuk Molekul


a. Metode Teori Domain Elektron/ VSEPR (Valence Shell Electron Pair
Repoltion)

Teori domain elektron menyatakan bahwa pasangan elektron ikatan dan pasangan
elektron bebas tolak-menolak sehingga tiap-tiap pasangan elektron cenderung berjauhan
satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan tersebut. Jadi, bentuk molekul
dipengaruhi oleh susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron
bebas (PEB) pada atom pusat suatu molekul. Teori ini juga dikenal dengan teori VSEPR
(Valence Shell Electron Pair Repulsion) atau teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi.
Teori VSEPR pertama kali dikembangkan oleh ahli kimia Kanada, R.J. Gillespie pada
tahun 1957 berdasarkan ide ahli kimia Inggris, N. Sigewick dan H. Powel. Teori domain
elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR. Menurut teori ini:

1. Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak menolak sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa
sehingga tolak menolak di antaranya menjadi minimum.

2
3

2. Urutan kekuatan tolak menolak di antara domain elektron adalah sebagai berikut:
Tolakan antardomain elektron bebas > tolakan antardomain elektron bebas dengan
domain elektron ikatan > tolakan antardomain elektron ikatan. Perbedaan daya
tolak ini terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom saja,
sehingga bergerak lebih leluasa dan menempati ruang lebih besar daripada
pasangan elektron ikatan. Akibat dari perbedaan daya tolak tersebut adalah
mengecilnya sudut ikatan karena desakan dari pasangan elektron bebas.
3. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat.

Keuntungan teori VSEPR

Dengan bantuan teori VSEPR, akan lebih mudah untuk membagi molekul menjadi dua
kategori sebagai (i) molekul di mana atom pusat tidak memiliki pasangan bebas dan (ii)
molekul di mana atom pusat memiliki satu atau lebih pasangan mandiri.

Adapun rumus umum mengenai bentuk geometri molekul teori VESPR yaitu:

AXyEz
Keterangan:
A : Atom pusat
Xy : jumlah pasangan elektron ikatan
Ez : jumlah pasangan elektron bebas
NB: Jika ada pasangan elektron ikatan rangkap 2 maupun 3, maka itu dihitung 1.

Dari hasil rumus AXyEz maka disimpulkan bentuk molekulnya.


Bentuk Molekul Contoh
Tipe Molekul
AX Linear H2
AX2 Linear CO2
AXE Linear CN–
AX3 Segitiga planar AlBr3
AX2E Planar V SnCl2
AXE2 Linear O2
AX4 Tetrahedron SiCl4
AX3E Segitiga piramid PH3
AX2E2 Planar V SeBr2
AXE3 Linear Cl2
AX5 Segitiga bipiramid AsF5
AX4E Bidang empat SeH4
AX3E2 Planar T ICl3
4

AX2E3 Linear BrF2


AX6 Oktahedron SeCl6
AX5E Segiempat piramida IF5
AX4E2 Segiempat planar XeF4

b. Metode Konsep Hibridisasi Orbital

Pada kimia, hibridisasi merupakan konsep menyatunya orbital atom sehingga


membentuk orbital hibrid baru yang sesuai pada penjelasan kualitatif sifat ikatan atom.
Secara sederhana hibridasi merupakan pembentukan orbital karena gabungan (peleburan) dari
dua atau lebih orbital atom dalam satuan atom. Konsep hibridisasi ini dapat dilihat misalnya
pada CH4.

Berikut tabel bentuk geometri molekul hibridisasi.

Orbital Hibrida Bentuk Geometrik Contoh


s Linear H2
sp Linear CO2
sp2 Segitiga sama sisi SnCl2
sp3 Tetrahedron CH4
sp2d Bujursangkar [Ni(CN)4]2-
sp3d Segitiga bipiramidal ICl3
sp3d2 Oktahedron IF5

Catatan:
• Untuk menentukan orbital mana yang dipilih pada teori hibridisasi, maka fokus
konfigurasi terakhir pada subkulit s dan p.
• Beberapa referensi pada sp2d, sp3d, sp3d2 disebutkan dsp2, dsp3, d2sp3.

Contoh 1. Ramalkan Bentuk Geometrik AlBr3

13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1


5

Orbital hibrida: sp2


Bentuk geometrik: Segitiga datar sama sisi

B. Prosedur Percobaan

KETENTUAN MOLYMOD
Alat dan bahan
- Bola hitam (Karbon),
1. Satu set alat molymod
- Bola putih (Hidrogen),
2. Penggaris mal
- Bola hijau (Klor),
3. Bentuk molekul dari senyawa:
- Bola merah (Oksigen),
• Metana (𝐶𝐻4 )
- Bola kuning (Belerang),
• Etena (𝐶2 𝐻4 )
- Bola biru (Nitrogen)
• Etuna (𝐶2 𝐻2 ) - Ikatan panjang (Ikatan rangkap)
• Fenol (𝐶6 𝐻6 𝑂) - Ikatan pendek (Ikatan tunggal

Langkah-langkah Kerja
1. Rangkai bentuk molekul metana (𝐶𝐻4 ) dengan molymod
2. Baca ketentuan dalam merangkai molymod yang tersedia
3. Siapkan satu bola hitam (karbon) dan empat bola putih (hidrogen) dan empat
ikatan tunggal
4. Bentuk molekul yang didapat lalu digambar pada kertas A4
5. Ikuti prinsip menggambar sebagai berikut,
• Semua atom terlihat oleh yang menggambar
• Gambar dalam tiga dimensi
• Atom yang berada di depan digambar lebih besar dari atom lainnya dan
ikatannya terlihat semakin ke belakang semakin mengecil
• Atom yang berada di belakang digambar lebih kecil dan ikatannya tidak
terlihat
• Ketentuan warna atom dalam menggambar :
- Bulatan hitam (Karbon),
- Bulatan putih (Hidrogen),
- Bulatan hijau (Klor),
- Bulatan merah (Oksigen),
- Bulatan kuning (Belerang),
- Bulatan biru (Nitrogen)
- Ikatan hijau (ikatan tunggal)
- Ikatan abu-abu (ikatan ganda)
6. Lakukan langkah 1 – 4 untuk senyawa etena (𝐶2 𝐻4 ), etuna (𝐶2 𝐻2 ), fenol (𝐶6 𝐻6 𝑂)
6

C. Data Hasil Percobaan


METENA

ETENA

ETUNA

FENOL
7

Gambar Bentuk Molekul pada A4


8
9
10

D. Pembahasan
1. Metana (𝑪𝑯𝟒 )
Senyawa metena terdiri dari atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Nomor atom
C=6 dan elektron valensi C=4 sehingga terbentuk konfigurasi elektron atom C=1𝑠 2 2𝑝2 2𝑝2 .
Sedangkan nomor atom H=1 dan elektrrtkl;fvlllvllon valensi H=1 sehingga konfigurasi
elektronnya H=1𝑠1 . Dalam struktur lewis metana (𝐶𝐻4 ), atom C sebagai atom pusat yang
memilki 4 elektron valensi. Elektron valensi tersebut mengikat 4 atom hidrogen dengan
masing-masing elektron membentuk ikatan tunggal (PEI=4) maka atom C tidak memlki
elektron bebas (PEB=0). Dapat diprediksi senyawa metana (𝐶𝐻4 ) berbentuk tetrahedral
A𝑋4.
2. Etena (𝑪𝟐 𝑯𝟒 )
Senyawa etena merupakan senyawa dengan ikatan rangkap dua. Terdiri dari dua atom
karbon (C) dan 4 atom hidrogen (H). Dalam molekul 𝐶2 𝐻4 kedua atom karbon berikatan
dengan cara masing – masing atom memberikan sumbangan dua electron valensi membentuk
dua pasang electron ikatan. Sehingga terbentuk ikatan rangkap dua. Elektron valensi lainnya
yang tidak berikatan dengan C berikatan dengan H membentuk ikatan tunggal (PEI=3) dan
tidak memilki elektron bebas (PEB=0). Dapat diprediksi bentuk dari senyawa etena 𝐶2 𝐻4
adalah segitiga planar AX₃
3. Etuna (𝑪𝟐 𝑯𝟐 )
Dalam struktur lewis etuna (𝐶2 𝐻2 ) terdapat dua ikatan kovalen tunggal, satu ikatan
kovalen rangkap tiga dan tidak memilki pasangan eletron bebas. Ikatan rangkap tiga
terbentuk oleh dua atom karbon dengan melibatkan enam elektron yang digunakan secara
bersamaan. Serta dua ikatan kovalen tunggal dibentuk oleh atom karbon dan hidrogen.
Berdasarkan teori VSEPR (Valance Shell Electron Pair Repulsion Theory) gaya elektron
pada atom sekitar C akan saling tolak menolak. Akibatnya, molekul akan terdorong terpisah
sehingga molekul tersebut memilki bentuk atau geometri molekul linear.
4. Fenol (𝑪𝟔 𝑯𝟔 𝑶)
Fenol (C6H6OH) merupakan senyawa organik yang mempunyai gugus hidroksil yang
terikat langsung pada cincin aromatik. Fenol adalah zat kristal yang tidak berwarna dan
memiliki bau yang khas. Senyawa fenol dapat mengalami oksidasi sehingga dapat berperan
sebagai reduktor (Hoffman et al., 1997). Pada senyawa fenol C6H5OH hibridisasi yang
terjadi pada atom C yang berikatan dengan gugus hidroksil (-OH) adalah sp³.
Berdasarkan konfigurasi elektron berikut:

C : 1𝑠 2 2𝑝2 2𝑝2

O : 1𝑠 2 2𝑝2 2𝑝4

Atom C memiliki 2 elektron tidak berpasangan dan 1 ruang kosong pada orbital p.
Sedangkan atom C harus berikatan tunggal dengan 1 atom C, berikatan rangkap 2 dengan 1
atom C dan berikatan tunggal dengan gugus -OH. sehingga atom C tersebut harus memiliki 4
elektron tidak berpasangan. oleh karena itu 1 elektron pada orbital 2s akan mengalami
eksitasi mengisi ruang kosong pada orbital p. Mempunyai bentuk heksagonal datar. Panjang
ikatan C – C semuanya sama dengan sudut C – C – C adalah 120°
BAB III
PENUTUP
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan
• Bentuk molekul dapat dilihat pada letak susunan ruang PEB dan PEI atom pusat
dalam molekul.
• Untuk menggambarkan bentuk molekul dapat menggunakan 2 metode, yaitu:
- Berdasarkan teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repoltion) yakni
menjelaskan susunan geometri berdasarkan tolakan pasangan elektron
kulit valensi.
- Berdasarkan konsep hibridisasi (distribusi orbital atom pusat)
• Benzena yang termasuk dalam golongan senyawa aromatik mempunyai rumus
molekul C6H6. Dalam penyusunan benzena menggunakan pusat atom yang
trigonal. Lingkaran yang di dalamnya menunjukkan delokalisasi enam elektron
dalam orbital p yang saling berintikan.

11
DAFTAR PUSTAKA
“Bentuk Geometri Molekul Teori VESPR dan Hibridisasi Orbital”. https://amru.id/bentuk-
geometri-molekul/ diakses pada tanggal 11 April 2021.
“Ikatan Kovalen: Pengertian Tunggal Rangkap Dua dan Rangkap Tiga Contoh Soal”.
https://ardra.biz/topik/contoh-soal-ikatan-kovalen-rangkap-tiga-pada-molekul-c2h2/
diakses pada tanggal 11 April 2021.
Kelas Pintar. “Berkenalan dengan Teori VSEPR”. https://www.kelaspintar.id
/blog/edutech/berkenalan-dengan-teori-vsepr-6410/ diakses pada tanggal 11 April
2021
Sabarni. 2014. ATOM dan MOLEKUL BERDASARKAN KIMIA DAN PERSPEKTIF AL-
QURAN. Lantanida Journal: Aceh. Vol. 2 No. 2. https://media.neliti.com/media/
publications/287703-atom-dan-molekul-berdasarkan-ilmu-kimia-ad6631f7.pdf
diakses pada tanggal 13 April 2021
Minasti, Citrawati Nugraheni. 2013. Bentuk Molekul Struktur Lewis dan Teori VSEPR.
Universitas Diponegoro: Jawa Tengah. http://tekim.undip.ac.id/staf/istadi/
files/2012/10/Citrawati-N.M_21030112130045_Selasa.pdf diakses pada tanggal 11
April 2021.
Para’pak, Intan. 2014. Laporan Praktikum Kimia Dasar I Bentuk Molekul. Jurusan Kimia
FMIPA. Universitas Udayana: Bukit Jambaran, Bali. https://www.academia.edu
/9673613/ Laporan_Bentuk_Molekul diakses pada tanggal 11 April 2021.
Oktavia, Rini. “Teori VSEPR”. https://rinioktavia19942.wordpress.com/
kimia-kelas-xi/semester-i/hidrokarbon-dan-minyak-bumi-2/materi/teori-vsepr/ diakses
pada tanggal 12 April 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai