Anda di halaman 1dari 27

PRIVASI REKAM MEDIS

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/B.11/UN3.9.3/OT/2016 1/2
RUMAH SAKIT GIGI & MULUT TANGGALTERBIT DITETAPKAN
U N IV E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO 47 DIREKTUR RSGM UNAIR,
SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196
10/08/2016
E-mail : rsgmp.fkg.unair@gmail.com
PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
NIP.19540210.1979011.001

PENGERTIA Penyimpanan (filling) di Unit Rekam Medis. Penyimpanan dilakukan dengan


N sistem terminal digit filing.

Sebagai acuan guna menjaga privasi dan kerahasiaan informasi pasien dengan
TUJUAN
sistematis.

Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga Nomor
KEBIJAKAN 614/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Sesuai Kebutuhan Privasi
Pasien

1. Terima dokumen RM dari fungsi koding dan indeksing.


2. Simpan dokumen RM yang telah lengkap dengan sistem terminal digit
filing
3. Terima tracer dari unit pengguna atau peminjam.
4. Cari dokumen RM berdasarkan nomor RM yang sudah terkelompok
dalam kelompok 2 angka akhir.
5. Sisipkan tracer di depan dokumen RM yang akan diambil, selanjutnya
dokumen RM dapat diambil.
PROSEDUR
6. Serahkan dokumen RM dengan menggunakan buku ekspedisi
7. Lakukan retensi dan penyortiran dokumen RM menjadi aktif dan non
aktif setiap bulan
8. Simpan kembali dokumen RM yang aktif dan menyimpan dokumen
yang non aktif ditempat yang berbeda.
9. Lacak dokumen yang tidak diperlukan tapi tidak ditemukan di rak
penyimpanan dengan menggunakan kartu kendali yang berada di
asembling.
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 DepartemenBedahUmum
U NIT TERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit / HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril Services  InstalasiKamarJenazah
Department / CSSD  Lainnya (tuliskan)
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi __________________

PRIVASI SAAT TRANSPORTASI


Tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki sesorang pada
PENGERTIAN suatu kondisi tertentu. Tingkatan yang dimaksud tersebut, menyangkut:
keterbukaan atau ketertutupan
Sebagai acuan guna penerapan langkah-langkah untuk mengetahui
TUJUAN kebutuhan pasien akan privasinya dan bentuk keperdulian hak-
hakasasi pasien (hak privasi)
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN Nomor 614/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Sesuai
Kebutuhan Privasi Pasien
1. Tutup tubuh pasien dengan selimut.
PROSEDUR 2. Pastikan bahwa seluruh tubuh pasien tertutup, kecuali bagian wajah.
3. Naikkan pengaman Brandkar/ bed
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 DepartemenBedahUmum
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit / HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  InstalasiKamarJenazah
Services Department / CSSD  Lainnya (tuliskan)
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi __________________

PRIVASI DI RUANG PEMERIKSAAN

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/B.13/UN3.9.3/OT/2016 1/1
RUMAH SAKIT GIGI & MULUT TANGGALTERBIT DITETAPKAN
U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO DIREKTUR RSGM UNAIR,
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196
10/08/2016
E-mail :
rsgmp.fkg.unair@gmail.com PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
NIP.19540210.1979011.001

Tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu


PENGERTIAN kondisi atau situasi tertentu. tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut
keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi
dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar
dicapai oleh orang lain
Sebagai acuan guna mengetahui kebutuhan pasien akan privacynya
TUJUAN selama dalam rumah sakit. Sebagai bentuk kepedulian RS yang
diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien (hakprivacy)
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN Nomor 614/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Sesuai
Kebutuhan Privasi Pasien
1. Tempatkan pasien dalam ruang pemeriksaan
2. Tutup gorden pada saat melakukan pemeriksaan
3. Pasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan
PROSEDUR 4. Informasikan kepada pasien/ keluarga pasien akan dilakukan
pemeriksaan dan memberikan ijin keluarga pasien untuk melihat
jalannya pemeriksaan seijin dari pasien
5. Tutup pintu kamar pada saat dilakukan pemeriksaan
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 DepartemenBedahUmum
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit / HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  InstalasiKamarJenazah
Services Department / CSSD  Lainnya (tuliskan)
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi __________________

PRIVASI SAAT MEMANDIKAN PASIEN

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/B.14/UN3.9.3/OT/2016 1/2
RUMAH SAKIT GIGI & MULUT TANGGALTERBIT DITETAPKAN
U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO DIREKTUR RSGM UNAIR,
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196
10/08/2016
E-mail :
rsgmp.fkg.unair@gmail.com PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
NIP.19540210.1979011.001

PENGERTIAN Menolong BAB/ BAK pada pasien adalah suatu tindakan pemenuhan
kebutuhan eliminasi buang air besar/ buang air kecil dengan
menggunakan alat atau pispot.

Sebagai acuan guna memenuhi kebutuhan eliminasi pasien,


TUJUAN
memberikan rasa nyamandan melakukan observasi output.
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN nomor 614/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Sesuai
Kebutuhan Privasi Pasien
PROSEDUR Peralatan
1. Sarung tangan bersih (sekali pakai)
2. Masker
3. Pispot
4. Tissue
5. Ember/baskom berisi air bersih
6. Kapas
7. Sabun10. Celemek
11. Selimut
12. Sampiran

Tahap Pra Interaksi


1. Cuci tangan
2. Tempatkan alat dengan benar di samping pasien

Tahap Orientasi
1. Berikan salam sebagi pendekatan terapeutik
2. Jelaskan dan prosedur tindakan klien/ keluarga
3. Posisikan pasien sesuai kebutuhan

Tahap Kerja
1. Jaga privasi (menutup pintu, jendela atau gorgen).
2 Pasang selimut atau kain penutup bagian bawah tubuh pasien.
3. Membantu membuka pakaian bawah pasien dan ditutup dengan
selimut.
4. Anjurkan pasien menekuk lutut dan mengangkat bokong.
5. Pasang perlak dan pispot.
6. Beritahukan pada pasien untuk mulai BAK/ BAB dan bila sudah
selesai agar memberi tahu perawat.
7. Bilas genetalia pasien dengan air bersih (perawat memakai sarung
tangan karet) apabila pasien sudah selesai BAK/ BAB. Bila perlu
bilas dengan menggunakan sabun dan bersihkan vulva dengan
menggunakan kapas dengan sekali usap dengan arah dari ats
menuju ke anus, lalu angkat pispot.
8. Anjurkan pasien untuk pada posisi miring.
9. Bersihkan daerah anus dan bokong dengan menggunakan tisu.
10. Angkat perlak.
11. Kenakan pakaian bagian bawah, rapikan tempat tidur.
12. Bawa ke WC, perhatikan sifat urin dan konsistensi faeces, warna,
bau, lendir dan darah jika ada, kemudian bersihkan pispot.

Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil tindakan
2. Pamitan dengan pasien
3. Bereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Cuci tangan
5. Catat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry


 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 DepartemenBedahUmum
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit / HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  InstalasiKamarJenazah
Services Department / CSSD  Lainnya (tuliskan)
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi __________________

PENGAMANAN BARANG PASIEN YANG TIDAK


SADAR DAN TIDAK ADA KELUARGA
NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/B.15/UN3.9.3/OT/2016 1/2
RUMAH SAKIT GIGI & MULUT TANGGALTERBIT DITETAPKAN
U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO DIREKTUR RSGM UNAIR,
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196
10/08/2016
E-mail :
rsgmp.fkg.unair@gmail.com PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
NIP.19540210.1979011.001

Melindungi barang pasien terutama saat kesadaran pasien menurun


PENGERTIAN atau tidak ada keluarga penunggu dari berbagai macam tindak
kriminalitas di RSGM UNAIR.
Mengurangi angka kriminalitas terutama menyangkut barang milik
TUJUAN
pasien
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN Nomor 616/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Perlindungan Harta
Milik Pasien
Pasien Baru di Instalasi Gawat Darurat
1. Lakukakn pencatatan atas barang-barang milik pasien RSGM
UNAIR oleh petugas keamanan disaksikan perawat jaga di IRD
sesuai kebijakan RSGM UNAIR.
2. Dilarang melakukan penafsiran sendiri terhadap nilai barang,
pencatatan dilakukan dengan menyebutkan jenis barang, warna dan
bentuk, bila ada merek dan nomor item barang.
3. Amankan barang pasien di loker penyimpanan barang di IGD.
4. Lakukan pencatatan dan membuat salinan untuk pasien. Kemudian
melakukan cross check saat pengambilan barang.

PROSEDUR Di ruang perawatan


1. Lakukan identifikasi terhadap pasien yang tidak dapat
mengamankan barang miliknya.
2. Catat dan amankan barang pasien dan menyimpannya di loker
penyimpanan barang pasien di RSGM UNAIR.
3. Dilarang menafasirkan harga terhadap nilai barang.
4. Lakukan pencatatan dan membuat salinan yang diberikan untuk
pasien/ keluarga yang diperlukan untuk crosc check saat
pengambilan barang yang disimpan.
5. Serahterimakan kepindahan pasien dari IGD ke Ruang Rawat Inap
dan disertai bukti serah terima.

 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry


 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 DepartemenBedahUmum
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit / HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  InstalasiKamarJenazah
Services Department / CSSD  Lainnya (tuliskan)
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi __________________
MEMBERIKAN SECOND OPINION

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/C.2/UN3.9.3/OT/2016 1/2
RUMAH SAKIT GIGI & MULUT
U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A TANGGALTERBIT DITETAPKAN
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO
47 SURABAYA DIREKTUR RSGM UNAIR,
Telp/ Fax. (031)5053196
E-mail : 10/08/2016
rsgmp.fkg.unair@gmail.com
PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
NIP.19540210.1979011.001

Hak pasien untuk mendapatkan penjelasan mengenai masalah yang


PENGERTIAN terkait dengan kesehatan yang dideritanya melalui konsultasi dokter
lain.

Sebagai acuan agar pasien memahami informasi yang berkaitan


TUJUAN dengan proses penyakit tertentu
Kebijakan Direktur Rumah sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN Nomor 621/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Second Opinion

1. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit


2. Pastikan pasien sudah mendapat pendidikan pasien yang benar
mengenai proses penyakit yang dideritanya dari DPJP.
3. Hindari hal yang menyebabkan hati pasien/keluarga tidak tenang.
4. Berikan penguatan terhadap informasi yang diberikan oleh tim
kesehatan lain dengan tepat.
PROSEDUR 5. Jika pasien atau keluarga masih bingung dukung pasien untuk
mencari/mendapatkan second opinion sesuai kebutuhan atau
indikasi.
6. Fasilitasi pasien untuk mendapatkan penjelasan second opinion
dari dokter dengan kompetensi yang sama.
7. Berikan nomor telepon atau alamat yang dapat dihubungi

 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry


 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 DepartemenBedahUmum
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit / HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  InstalasiKamarJenazah
Services Department / CSSD  Lainnya (tuliskan)
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi __________________
WAJIB SIMPAN RAHASI A KEDOKTERAN

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/B.10/UN3.9.3/OT/2016 1/2
RUMAH SAKIT GIGI & MULUT TANGGALTERBIT DITETAPKAN
U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO DIREKTUR RSGM UNAIR,
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196
10/08/2016
E-mail :
rsgmp.fkg.unair@gmail.com PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
NIP.19540210.1979011.001

Suatu tata cara berkenaan dengan penyimpanan segala sesuatu yang


harus dirahasiakan mengenai apa yang diketahui dan didapatkan
PENGERTIAN selama menjalani praktik di lapangan kedokteran, baik yang
menyangkut masa sekarang maupun yang sudah lampau, baik pasien
yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Sebagai acuan untuk menjadi pedoman dalam hal penyimpanan


TUJUAN rahasia kedokteran di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas
Airlangga
Kebijakan Direktur Rumah sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN Nomor 614/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Sesuai
Kebutuhan Privasi Pasien
PROSEDUR
Yang Wajib Menyimpan Rahasia Kedokteran Adalah:
1. Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.
2. Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan.
3. Tenaga kefarmasian
4. meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker.
5. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh
kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian.
6. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien.
7. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan
terapis wicara.
8. Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi
gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien,
ortoris prostetis, teknisi transfusi dan perekam medis.
9. Petugas administrasi/tata usaha di sarana kesehatan.
10. Mahasiswa Kedokteran dan Kedokteran Gigi.
11. Siswa/murid yang sedang menempuh pendidikan di sarana
kesehatan.
12. Pihak-pihak yang secara insidentil ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan untuk menjaga rahasia kedokteran

Yang Harus Dirahasiakan Adalah:


Segala fakta yang didapat dalam pemeriksaan penderita,
interpretasinya untuk menegakkan diagnose dan melakukan
pengobatan, meliputi:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Jasmaniah
3. Pemeriksaan dengan alat-alat kedokteran
4. Diagnosis
5. Terapi
6. Prognosis

Hak Undur Diri


Adalah hak untuk menolak memberi keterangan kepada pihak yang
berwenang disebabkan harkat dan martabat pekerjaan jabatannya
yang mewajibkan ia menyimpan rahasia.

Rahasia Kedokteran Dapat Dibuka Bila:


1. Demi kepentingan kesehatan pasien.
2. Demi memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum.
3. Atas permintaan pasien sendiri.
4. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 DepartemenBedahUmum
U NIT TERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif/High Care Unit/HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  InstalasiKamarJenazah
Services Department / CSSD  Lainnya (tuliskan)
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi __________________

PENGGUNAAN IDENTITAS PENGUNJUNG RUMAH


SAKIT DAN MEKANISME PENGAWASANNYA

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/B.16/UN3.9.3/OT/2016 1/3
RUMAH SAKIT GIGI & MULUT
U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A TANGGALTERBIT DITETAPKAN
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO
47 SURABAYA DIREKTUR RSGM UNAIR,
Telp/ Fax. (031)5053196
E-mail :
10/08/2016
rsgmp.fkg.unair@gmail.com
PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
NIP.19540210.1979011.001

Jam kunjungan pasien adalah waktu dimana pasien rawat inap dapat
PENGERTIAN dibesuk oleh tamu atau pihak yang diperbolehkan oleh pasien untuk
membesuknya.
Sebagai acuan guna melindungi bayi,anak dan manusia lanjut usia dari
TUJUAN
kekerasan fisik
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN Nomor 623/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Penggunaan Identitas
dan Mekanisme Pengawasan Pengunjung
PROSEDUR a. Penyerahan Kartu Pendamping Pasien (Care Pass)
1. Berikan informasi tentang, Manfaat Kartu Pendamping,Tata Cara
Penggunaan Kartu Pendamping pasien dan Jam kunjungan
Rumah Sakit kepada pasien/ Pendamping/ Keluarga Pasien.
2. Persilahkan Pendamping/ Keluarga Pasien untuk mengisi buku
serah terima Kartu Pendamping Pasien (Care Pass).
3. Meminta Kartu Identitas salah satu Pendamping/ Keluarga Pasien
yang akan menjaga pasien di RS untuk dititipkan selama keluarga
pasien menggunakan Kartu Pendamping Pasien (Care Pass).
4. Berikan Kartu Pendamping Pasien (Care Pass) kepada
Pendamping/ Keluarga Pasien yang akan menjaga pasien di
rumah sakit.
5. Mengucapkan salam dan terimakasih kepada Pendamping/
Keluarga Pasien.
b. Pengembalian Kartu Pendamping Pasien (Care Pass)
1. Pendamping/Keluarga pasien mengembalikan Kartu Pendamping
Pasien kepada petugas Keamanan
2. Periksa kelengkapan Kartu Pendamping Pasien
3. Apabila Kartu Pendamping Pasien hilang, maka Pendamping/
Keluarga Pasien dikenakan biaya pembuatan kartu
4. Jelaskan kepada Pendamping/ Keluarga Pasien mengenai
kebijakan dan mempersilahkan pasien/keluarga untuk
menyelesaikan administrasi.
5. Persilahkan Pendamping/ Keluarga Pasien untuk mengisi buku
serah terima Kartu Pendamping Pasien
6. Ucapkan salam dan terimakasih kepada Pendamping/ Keluarga
Pasien.

c. Menerima Kunjungan Saat jam besuk.


1. Apabila ada pasienyang tidak diperkenankan untuk dibesuk, baik
oleh dokter maupun atas keinginan pasien, maka perawat/bidan
di Instalasi Rawat Inap menginformasikan kepada Admission
nama dan kamar pasien tersebut.
2. Tanyakan kepada Admission apakah ada pasien yang saat itu
tidak diperkenankan untuk dibesuk.
3. Pasien yang tidak diperkenankan untuk dibesuk, baik oleh dokter
maupun atas keinginan pasien, tidak boleh menerima kunjungan
sampai pasien tersebut diperkenankan untuk menerima
kunjungan.
4. Tanyakan kepada setiap pengunjung, tujuan dan siapa yang akan
dikunjungi.
5. Persilahkan pengunjung untuk mengisi buku kunjungan.
6. Persilahkan pengunjung yang datang berikutnya untuk menunggu
di ruang tunggu, apabila ada pasien yang dikunjungi oleh lebih
dari 5 (lima) orang pengunjung
7. Informasikan kepada pengunjung yang masih berada di rumah
sakit, apabila jam kunjungan telah habis
8. Persilahkan pengunjung untuk mengunjungi pasien pada jam
kunjungan berikutnya, apabila berkunjung di luar jam kunjungan

d. Penerimaan kunjungan dari keluarga pasien yang bersifat


khusus.
1. Hubungi perawat di instalasi rawat inap bahwa ada pengunjung
yang ingin mengunjungi pasien diluar jam kunjungan, dengan
kriteria Penerimaan Kunjungan yang bersifat khusus.
2. Hubungi pasien, untuk mengkonfirmasi apakah kunjungan
tersebut sesuai dengan kriteria Kunjungan yang bersifat khusus.
3. Hubungi petugas keamanan untuk memberikan izin kunjungan
yang bersifat khusus
4. Persilahkan keluarga pasien untuk mengisi buku kunjungan dan
menyerahkan Kartu Pengunjung.
5. Dampingi keluarga pasien selama melakukan kunjungan (oleh
petugas keamanan)
6. Setiap pasien hanya boleh dikunjugi oleh 2 (dua) orang termasuk
keluarga yang merawat pasien pada saat di luar jam kunjungan.
 InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital
 InstalasiGawatDarurat / IGD Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR  DepartemenBedahUmum
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit / HCU  DepartemenIlmuPenyakitDalam
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril Services  DepartemenIlmuKesehatanAnak
Department / CSSD  InstalasiKamarJenazah
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi  Lainnya (tuliskan)
__________________
IDENTIFIKASI NILAI-NILAI DAN KEPERCAYAAN
PASIEN DALAM PELAYANAN
NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/A.5/UN3.9.3/OT/2016 1/1

TANGGALTERBIT DITETAPKAN

DIREKTUR RSGM UNAIR,


RUMAH SAKIT GIGI & MULUT
U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO 10/08/2016
47 SURABAYA
PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU.,
Telp/ Fax. (031)5053196
SP.BM
E-mail :
NIP.19540210.1979011.001
rsgmp.fkg.unair@gmail.com

Aspek yang terkandung dan dianut oleh pasien sesuai dengan


PENGERTIAN
keyakinan yang pasien anut
Memudahkan untuk pengkajian nilai nilai dan kepercayaan pasien
TUJUAN
dalam pelayanan
Kebijakan Direktur Rumah sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN Nomor 630/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Identifikasi Nilai-nilai
Kepercayaan Pasien dalam Pelayanan
1. Tanyakan agama atau keyakinan pasien oleh petugas pendaftaran
2. Konfirmasi ulang agama atau keyakinan pasien yang tertulis di
rekam medis oleh petugas ruangan
PROSEDUR 3. Hargai nilai dan keyakinan pasien dan keluarga selama perawatan
walaupun berbeda dengan keyakinan staf rumah sakit.
4. Lindungi nilai dan keyakinan pasien dan keluarga selama dalam
perawatan walaupun berbeda dengan keyakinan staf rumah sakit.
U NIT TERKAIT  InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 RuangPulihSadar / Recovery Room / RR  DepartemenBedahUmum
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit /
HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  InstalasiKamarJenazah
Services Department / CSSD  Lainnya (tuliskan) __________________
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi

PENOLAKAN RESUSITASI

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/E.4/UN3.9.3/OT/2016 1/1

TANGGALTERBIT DITETAPKAN

RUMAH SAKIT GIGI & MULUT DIREKTUR RSGM UNAIR,


U N I V E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO 10/08/2016
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196 PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
E-mail : NIP.19540210.1979011.001
rsgmp.fkg.unair@gmail.com

Hak keluarga pasien mengambil keputusan menolak memperpanjang


PENGERTIAN kehidupan pasien sebagai keluarganya menurut norma budaya,
kepercayaan dan persyaratan hukum/peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.

Sebagai acuan guna menjunjung tinggi hak keluarga pasien untuk


memenuhi permintaan keluarga dalam penghentian resusitasi dengan
TUJUAN
dasar pertimbangan etika dan hukum dalam pelaksanaan keinginan
keluarga pasien di Rumah Sakit

Kebijakan Direktur RumahSsakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga


KEBIJAKAN Nomor 274/UN3.1.2.4/2013 Tentang Pedoman Kesehatan dan
Keselamatan Kerja RSGM UNAIR
PROSEDUR Perawat perawat primer/ perawat pelaksana melengkapi
1. Formulir penolakan penghentian resusitasi dan menandatangani
2. Sebagai saksi dari keperawatan
Perawat pelaksana
1. Dokumentasikan & arsipkan dalam Rekam Medik pasien
2. Laksanakan tugas pemberian asuhan keperawatan untuk
penghentian resusitasi sesuai instruksi dokter ( DPJP )
3. Laksanakan tugas dengan rasa tanggung jawab
4. Beri perawatan jenasah
5. Lengkapi surat-surat kematian pasien untuk keluarga pasien
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
 DepartemenBedahUmum
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR
 DepartemenIlmuPenyakitDalam
 RuangPerawatanIntensif / High Care Unit / HCU  DepartemenIlmuKesehatanAnak
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  InstalasiKamarJenazah
Services Department / CSSD  Lainnya (tuliskan)
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi __________________
ASUHAN KEPERAWATAN MANAJEMEN NYERI

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/F.4/UN3.9.3/OT/2016 1/1

TANGGALTERBIT DITETAPKAN

RUMAH SAKIT GIGI & MULUT DIREKTUR RSGM UNAIR,


U N IV E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO 10/08/2016
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196 PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
E-mail : NIP.19540210.1979011.001
rsgmp.fkg.unair@gmail.com

Pengalaman sensorik dan emosional yang diakibatkan adanya


kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi, atau pengalaman
PENGERTIAN
sensorik dan emosional yang merasakan seolah-olah terjadi
kerusakan jaringan.

TUJUAN Sebagai acuan agar pasien dalam kondisi senyaman mungkin.

Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga


KEBIJAKAN
Nomor 626/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Manajemen Nyeri
PROSEDUR
1. Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi dan
kualitas nyeri.
2. Observasi reaksi nonverbal
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
5. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi
dan inter personal)
6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi seperti:
6.1 Kompres dingin
6.2 Massage kulit
6.3 Buli-buli panas
6.4 Relaksasi seperti lingkungan yang tenang, posisi yang nyaman
dan nafas dalam.
6.5 Tekhnik distraksi yakni mengalihkan perhatian ke stimulus lain
seperti menonton televisi, membaca koran, mendengarkan
musik
7. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

CATATAN :
Setiap pasien dewasa yang merasakan nyeri dinilai dari skala 0–10
1. 0 = tidak nyeri.
2. 1-3 = nyeri ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan baik).
3. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan dapat mengikuti
perintah).
4. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat mendeskripsikan,
tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi.
5. 10 = nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)
Setiap pasien anak yang merasakan nyeri dinilai dari skala wajah Wong
Baker :
Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh anak 2.
Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja 3.
Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul 4.
Nilai 3 nyeri yang dirasakan anak lebih banyak 5.
Nilai 4 nyeri yang dirasakan anak secara keseluruhan 6.
Nilai 5 nyeri sekali dan anak menjadi menangis
Penanganan nyeri dikecualikan pada pasien dengan kondisi nyeri HIS
 InstalasiGawatDarurat / IGD
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiBedahSentral / IBS  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 RuangPulihSadar / Recovery Room / RR  DepartemenAnestesi&Reanimasi
U NIT T ERKAIT  RuangPerawatanIntensif / High Care Unit /  DepartemenBedahUmum
HCU  DepartemenIlmuPenyakitDalam
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  DepartemenIlmuKesehatanAnak
Services Department / CSSD  InstalasiKamarJenazah
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran  Lainnya (tuliskan) __________________
Gigi
PERSETUJUAN UMUM PELAYANAN KESEHATAN
(GENERAL CONSENT)
NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/I.3/UN3.9.3/OT/2016 1/1

TANGGALTERBIT DITETAPKAN

RUMAH SAKIT GIGI & MULUT DIREKTUR RSGM UNAIR,


U N IV E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO 10/08/2016
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196 PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
E-mail : NIP.19540210.1979011.001
rsgmp.fkg.unair@gmail.com

Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat


setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai
PENGERTIAN
pelayanan kesehatan yang kan dilakukan terhadap pasien terkait
dengan proses pemeriksaan, perawatan dan pengobatan

Sebagai penerapan acuan langkah-langkah untuk menjadi pedoman


TUJUAN permintaan persetujuan umum yang terkait dengan layanan yang
diberikan oleh Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga

Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga


KEBIJAKAN Nomor 635/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Persetujuan Umum
Pelayanan Kesehatan (General Consent)
PROSEDUR 1. Perkenalkan diri kepada pasien atau keluarga dan sampaikan
penjelasan tentang informasi yang dibutuhkan
2. Informasikan jenis pelayanan yang akan dilakukan / diberikan,
misalnya :
ya / tidak
a. Pemeriksaan fisik yang
dilakukan oleh perawat dan dokter
b. Pemasangan alat kesehatan
c. Asuhan keperawatan
d. Pemeriksaan laboratorium
e. Pemeriksaan x ray
f. Pembiayaan/jaminan kesehatan
3. Berikan penjelasan secara lengkap dengan bahasa yang mudah
dimengerti atau dengan cara lain agar dapat mempermudah
pemahaman
4. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya atau mendapat
penjelasan ulang dari petugas
a. Informasikan kepada pasien untuk mengisi formulir persetujuan
umum
b. Informasikan kepada pasien untuk membubuhkan tanda tangan
5. Yakinkan kepada pasien atau keluarga terdekat bahwa mereka telah
mendapat informasi dan memahami tentang pelayanan kesehatan
yang akan diberikan dengan segala konsekuensinya serta
menyetujuinya
6. Masukkan formulir persetujuan umum yang sudah diisi dan ditanda
tangani ke dalam berkas rekam medis pasien dengan
mencantumkan tanggal, nama dan tanda tangan pemberi dan
penerima penjelasan
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR  DepartemenBedahUmum
 RuangPerawatanIntensif/High Care Unit/HCU  DepartemenIlmuPenyakitDalam
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  DepartemenIlmuKesehatanAnak
Services Department / CSSD  InstalasiKamarJenazah
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi  Lainnya (tuliskan) __________________
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/I.5/UN3.9.3/OT/2016 1/1

TANGGALTERBIT DITETAPKAN

RUMAH SAKIT GIGI & MULUT DIREKTUR RSGM UNAIR,


U N IV E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO 10/08/2016
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196 PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
E-mail : NIP.19540210.1979011.001
rsgmp.fkg.unair@gmail.com

Suatu tata cara permintaan persetujuan tindakan medis terkait


PENGERTIAN dengan layanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Universitas
Airlangga.

Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas


KEBIJAKAN Airlangga Nomor 635/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan
Persetujuan Umum Pelayanan Kesehatan (General Consent)

Sebagai acuan untuk menjadi pedoman permintaan persetujuan


TUJUAN tindakan medis terkait dengan layanan yang diberikan oleh Rumah
Sakit Universitas Airlangga
PROSEDUR 1. Minta persetujuan tindakan medis pada pasien untuk semua
tindakan medis.
2. Berikan informasi dan penjelasan yang diperlukan kepada pasien
oleh DPJP sebagai dokter (sebagai penanggung jawab utama) yang
akan melakukan tindakan medik.
3. Berikan informasi dan dapat diwakilkan kepada dokter atau dokter
gigi lain dengan sepengetahuan DPJP yang bersangkutan.
4. Berikan penjelasan secara lengkap dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
5. Catat dan dokumentasikan penjelasan tersebut dalam format rekam
medis.
6. Penjelasan tentang tindakan kedokteran yang dilakukan meliputi:
diagnosis penyakit, tujuan tindakan, tata cara pelaksanaan tindakan
serta efek samping atau ketidaknyamanan yang mungkin terjadi,
alternatif tindakan lain, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
perluasan tindakan yang mungkin dilakukan, prognosis penyakit
paska tindakan.
7. Persetujuan diberikan oleh pasien yang bersangkutan atau wakilnya
yang sah secara hukum jika pasien dalam keadaan tidak
memungkinkan memberi persetujuan atau pasien anak anak.
8. Persetujuan diberikan secara tertulis untuk tindakan medis yang
termasuk dalam daftar tindakan medis yang invasif.
9. Persetujuan tertulis dibuat dalam bentuk pernyataan yang tertuang
dalam formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran.
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR  DepartemenBedahUmum
 RuangPerawatanIntensif/High Care Unit/HCU  DepartemenIlmuPenyakitDalam
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  DepartemenIlmuKesehatanAnak
Services Department / CSSD  InstalasiKamarJenazah
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi  Lainnya (tuliskan) __________________
PEMBERIAN INFORMASI DAN RENCANA TINDAKAN

NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/I.4/UN3.9.3/OT/2016 1/1

TANGGALTERBIT DITETAPKAN

RUMAH SAKIT GIGI & MULUT DIREKTUR RSGM UNAIR,


U N IV E R S I TA S A I R L A N G G A
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO 10/08/2016
47 SURABAYA
Telp/ Fax. (031)5053196 PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
E-mail : NIP.19540210.1979011.001
rsgmp.fkg.unair@gmail.com

Pemberian materi informasi yang berkaitan dengan tindakan yang akan


PENGERTIAN dilakukan kepada pasien dan atau keluarga berkaitan dengan kondisi
kesehatannya
Sebagai acuan guna memberikan pemahaman kepada pasien dan atau
TUJUAN
keluarga berkaitan dengan kondisi kesehatannya
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN Nomor 635/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan Persetujuan Umum
Pelayanan Kesehatan (General Consent)
PROSEDUR 1. Ucapkan salam, “Selamat pagi Bapak/Ibu”, dan perkenalkan
diri :”Saya (nama)”, jelaskan profesi/unit kerja.
2. Pastikan identitas pasien.
3. Jelaskan tugas yang akan dilakukan.
4. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
5. Jelaskan materi yang berkaitan dengan informed consent kepada
pasien dan atau keluarga.
6. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga bahwa
mereka telah memahami materi yang disampaikan.
7. Berikan formulir pemberian informasi untuk ditanda tangani oleh
pasien atau keluarga.
8. Beri kesempatan pasien dan atau keluarga untuk berunding
sebelum memberi keputusan.
9. Setelah ada keputusan, berikan formulir persetujuan atau
penolakan tindakan kedokteran sesuai keputusan yang ada.
10. Berikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu
diperlukan.
11. Tawarkan bantuan kembali “ Apakah masih ada yang dapat saya
bantu ?”.
12. Ucapkan terima kasih dan semoga semuanya dapat berjalan
dengan baik.
13. Berdiri ketika pasien hendak pulang.
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR  DepartemenBedahUmum
 RuangPerawatanIntensif/High Care Unit/HCU  DepartemenIlmuPenyakitDalam
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  DepartemenIlmuKesehatanAnak
Services Department / CSSD  InstalasiKamarJenazah
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi  Lainnya (tuliskan) __________________

PENYELESAIAN KELUHAN PASIEN DAN KELUARGA


NOMORDOKUMEN NOMORREVISI HALAMAN

359/H.2/UN3.9.3/OT/2016 1/1

TANGGALTERBIT DITETAPKAN

DIREKTUR RSGM UNAIR,


RUMAH SAKIT GIGI & MULUT
U N IV E R S I TA S A I R L A N G G A 10/08/2016
MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO
47 SURABAYA PROF. COENPRAMONO D, DRG., SU., SP.BM
Telp/ Fax. (031)5053196 NIP.19540210.1979011.001
E-mail :
rsgmp.fkg.unair@gmail.com

Suatu tata cara penanganan serta tindak lanjut keluhan pasien dan
PENGERTIAN keluarga terkait layanan rumah sakit, meliputi layanan di bidang medis
maupun non medis.
Sebagai acuan untuk menjadi pedoman bagi penanganan dan tindak
TUJUAN lanjut keluhan pasien dan keluarga terkait dengan layanan yang
diberikan oleh Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
1. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas
Airlangga Nomor 636/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Kebijakan
Penanganan Keluhan Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Universitas Airlangga
KEBIJAKAN
2. Panduan Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga
Nomor 637/UN3.9.3/OT/2016 Tentang Panduan Penyelesaian
Komplain, Keluhan, Konflik atau Perbedaan Pendapat Pasien dan
Keluarganya
PROSEDUR 1. Periksa dan data keluhan yang diterima melalui media penyampaian
yang disediakan oleh staf Customer Service
2. Periksa dan klasifikasikan keluhan yang lengkap dan layak
ditindaklanjuti dan keluhan yang tidak lengkap serta tidak layak
ditindaklanjuti.
3. Kelompokkan keluhan yang diterima menjadi dua klasifikasi, yaitu
keluhan di bidang layanan medis dan keluhan di bidang non medis.
4. Data keluhan medis dan non medis dalam borang daftar keluhan
yang disediakan.
5. Kumpulkan form keluhan dan saran.
6. Sampaikan keluhan medis dan non medis kepada
direktur/pimpinan Rumah Sakit dan disposisikan pada
pimpinan/unit kerja
7. Dalam waktu 7 hari kerja PJ instalasi meminta kepada instalasi
kerja pemberi layanan untuk melakukan perbaikan dan
menyampaikan laporan perbaikan kepada Direktur Rumah Sakit.
8. Pantau pelaksanaan perbaikan dan melaporkan kepada PJ
instalasi terkait.
9. Susun laporan penanganan keluhan keluarga dan pasien setiap
akhir tahun yang berisi antara lain, jumlah keluhan yang diterima,
tindak lanjut yang dilakukan, prosentase perbaikan yang dilakukan,
serta kendala yang dihadapi. .
 InstalasiGawatDarurat / IGD  InstalasiGizi&Nutrisi / Hospital Pantry
 InstalasiRawatInap / IRNA  InstalasiPatologiKlinik
 InstalasiRawatJalan / IRJ / Poliklinik  Instalasi / DepoFarmasi / Apotek
 InstalasiBedahSentral / IBS  DepartemenAnestesi&Reanimasi
U NIT T ERKAIT  RuangPulihSadar / Recovery Room / RR  DepartemenBedahUmum
 RuangPerawatanIntensif/High Care Unit/HCU  DepartemenIlmuPenyakitDalam
 InstalasiSterilisasiSentral / Central Steril  DepartemenIlmuKesehatanAnak
Services Department / CSSD  InstalasiKamarJenazah
 InstalasiRadiologi / RadiologiKedokteran Gigi  Lainnya (tuliskan) __________________

Anda mungkin juga menyukai