Refarat Radiologi Fraktur Eks Inf
Refarat Radiologi Fraktur Eks Inf
Disusun Oleh :
Duratul Khabibah (16360314)
Eva Novita (16360317)
Pembimbing
dr. Elsa P Surbakti, Sp.Rad
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM KABANJAHE
SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan refarat ini yang berjudul “Fraktur
refarat ini, untuk itu kritik dan saran demi kesempurnaan dan pengembangan
Semoga refarat ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya demi
wawasan. Semoga Allah SWT tetap mencurahkan rahmatnya pada kita. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ……………………………………………………………….................i
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………........………...
...ii
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………................
BAB
I ………………………………………………………………… ............................
.......
Pendahuluan
………………………………………………………………...................
BAB
II………………………………………………………….......…..............................
......
Tinjauan pustaka ...............
………………………………………………....................
2.1 anatomi ekstremitas inferior
............………….........................................................
2.2 indikasi foto ekstremitas inferior...............
……………………………........….........
2.3 Syarat foto
ekstremitas…………….............…………...………..………...................
2.4 Posisi, Teknik Pemeriksaan dan Radiografi Foto Ekstremitas inferior
......................
2.5 fraktur ekstremitas inferior
….....……………………………………….....................
BAB
III ………………………………………………………………………......…….....
....
Kesimpulan
…………………………………………………………………..............
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………….......…………….....
BAB 1
PENDAHULUAN
tulang ini dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, atau
lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur di bawah 45
Sedangkan pada usia lanjut (usila) prevalensi cenderung lebih banyak terjadi
perubahan hormon.
fraktur tinggi, dan salah satu fraktur yang paling sering terjadi adalah pada bagian
paha (tulang paha). Fraktur pada tulang paha termasuk dalam kelompok tiga
besar kasus fraktur yang disebabkan karena benturan dengan tenaga yang tinggi
(kuat) seperti kecelakaan sepeda motor atau mobil. WHO (Badan Kesehatan
Dunia) mencatat, terdapat lebih dari 7 juta orang meninggal karena insiden
1,3 juta tahun setiap tahun dengan jumlah penduduk 238 juta. Angka tersebut
disebabkan oleh cedera. Cedera tersebut berdasarkan berbagai hal yaitu karena
jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma tajam/ tumpul. Pada 45.987 peristiwa
terjatuh, terjadi fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8 %), dari 20.829 kasus
kecelakaan lalu lintas, terjadi fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5 %). Sedangkan
pada 14.127 kasus trauma benda tajam / tumpul, yang mengalami fraktur
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan
tulang pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu
ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk
sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan
2. Femur
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi
dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di
daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter
condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan
3. Tibia
dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan
femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral.
Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal
4. Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral
Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk
tibia di proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu
calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan
6. Metatarsal
dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari)
7. Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu
jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana
di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
1. Fraktur
5. Nyeri sendi
6. Dislokasi
2. Kondisi tulang.
3. Foto paling sedikit pada 2 bidang, terutama bidang yang saling tegak lurus satu
sama lain. Misal pada fraktur, hal ini akan memastikan bahwa suatu fraktur tidak
1. Caput Femoris
a. Posisi pasien
b. Posisi Obyek
Posisi Lateral : Ganjal bagian Glutae dengan karet busa (alat bantu),
letakan casette (24 x 30 Cm) menempel pada daerah caput femu bagian lateral .
c. Kriteria Image
2. Femur
a. Posisi pasen
b. Posisi Obyek
Posisi Lateral : miringkan pasen pada sisi kaki yang akan diperiksa, posisikan
kaki yang tidak diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi obyek.
c. Kriteria Image
3. Genu
a. Posisi pasien
b. Posisi Obyek
Posisi Lateral : miringkan pasen pada sisi kaki yang akan diperiksa tekuk
kaki sedemikian rupa sehingga cruris dan femur membentuk sudut 90 5 tempelkan
c. Kriteria Image
Tampak gambaran Genu posisi AP dan Lateral
4. Cruris
a. Posisi pasien
b. Posisi Obyek
c. Kriteria Image
Posisi foto Cruris AP dan Lateral
Lateral.
5. Ankle
a. Posisi pasen
b. Posisi Obyek
6. Calcaneus
a. Posisi pasien
Lateral : pasien tidur miring pada sisi kaki yang akan diperiksa, kaki
lainnya diletakan sedemikian rupa sehingga ankle joint menempel rata pada
casette ( true lateral ) Axial : pasen tidur supine, telapak kaki ditarik kearah
caudad.
b. Posisi Obyek
Posisi Lateral : Posisikan obyek dalam posisi Lateral (ankle joint nempel
rata dengan casete). Posisi Axial : Tempelkan calcaneus rata dengan permukaan
a. Antero – posterior
Pasien supine.
Pedis AP
b. Lateral
· Fraktur intrakapsuler
· Fraktur ekstrakapsuler
Gambar. Klasifikasi fraktur femur bagian proksimal
o Mekanisme Fraktur
kepala femur terikat kuat dengan ligament iliofemoral dan kapsul sendi,
mengakibatkan fraktur di daerah kolum femur. Pada dewasa muda apabila terjadi
wanita tua (60 tahun ke atas) dimana tulangnya sudah mengalami osteoporotic.
Trauma yang dialami oleh wanita tua ini biasanya ringan (jatuh kepleset di kamar
mandi ).
a) Lokasi anatomi
- Fraktur Subkapital
- Fraktur trans-servikal
Pemeriksaan Fisik
mandi ). Penderita tak dapat berdiri karena rasa sakit sekali pada panggul. Posisi
perpendekan dari tungkai yang cedera. Paha dalam posisi abduksi dan fleksidan
impacted, biasanya penderita masih dapat berjalan disertai rasa sakit yang tak
Pemeriksaan radiologi
Impacted Fraktur
dibanding fraktur tulang di tempat lain. Pada kolum femur periosteumnya sangat
fraktur kolum femur boleh dikata tergantung pada pembentukan kalus endosteal.
Lagipula aliran pembuluh darah yang melewati kolum femur pada fraktur kolum
aliran darah di sekitar fraktur tertekan alirannya. Maka mudah dimengerti apabila
nekrosis.
Penanggulangan
Impacted Fraktur
penderita masih dapat berjalan selama beberapa hari. Gejalannya ringan, sakit
sedikit pada daerah panggul. Kalau impactednya cukup kuat, penderita dirawat 3-
8 minggu. Kalau pada X-Ray foto impacted nya kurang kuat, ditakutkan terjadi
Operasi yang dikerjakan untuk impacted fraktur biasanya dengan multi pin teknik
dirawat di Rumah sakit, tungkai yang sakit dilakukan pemasangan tarikan kulit
yang dilakukan dicoba dulu dengan reposisi tertutup dengan salah satu cara yaitu :
pelvis. Lutut dan coxae dibuat fleksi 90 derajat untuk mengundurkan kapsul dan
Palm heel test : Tumit kaki yang cedera diletakkan di atas telapak tangan. Bila
posisi kaki tetap dalam kedudukan abduksi dan endorotasi berarti reposisi berhasil
antaranya :
- Knowless pin
- Cancellous screw
- Plate
agak berlainan. Bila penderita tidak bersedia dioperasi atau dilakukan prinsip
caranya penderita di rawat, dilakukan skin traksi 3 minggu sampai rasa sakitnya
Komplikasi
- Avaskular nekrosis
- Non union
- Infeksi
Fraktur ini termasuk fraktur ekstrakapsular. Banyak terjadi pada orang tua
terutama pada wanita (diatas usia 60 tahun ). Biasanya trauma ringan, jatuh
kepleset,daerah pangkal paha ke bentur lantai. Hal ini dapat dapat terjadi karena
pada wanita tua, tulang sudah mengalami osteoporosis post menopause. Pada
orang dewasa dapat terjadi fraktur ini disebabkan oleh trauma dengan kecepatan
Klasifikasi
Banyak klasifikasi yang dibuat oleh para ahli. Tetapi yang banyak dianut di
menjadi dua :
a) Stabil
b) Tidak stabil
Gejala klinis
kepleset,penderita tak dapat jalan. Pada pemeriksaan kaki yang cedera dalam
posisi eksternal rotasi. Tungkai yang cedera lebih pendek. Pada pangkal paha
Pemeriksaan radiologi
Non-Operatif
minggu. Pada penderita yang sudah tua diatas 60 tahun penanggulanganya dengan
untuk menghindari hal tersebut di atas dipilih cara lain dengan jalan operatif.
Teknik operasi tergantung tipe frakturnya stabil atau tidak stabil. Pada fraktur
yang tidak stabil dilakukan tindakan medialisasi menurut Dimon dan Hughston
baru dilakukan internal fiksasi diantaranya dengan Jewett nail atau angle blade
plate (Ao) Pada tipe yang stabil, tidak perlu dilakukan medialisasi, langsung
dilakukan internal fiksasi dengan alat Jawett nail dan angle blade plate (Ao)
dari trokanter minor. Mekanisme fraktur biasanya karena trauma langsung, dapat
terjadi pada orang tua biasanya disebabkan oleh trauma yang ringan (jatuh
kepleset). Dan pada orang muda biasanya karena trauma dengan kecepetan.
Klasifikasi
- Klasifikasi Zickel
- Klasifikasi Scinshaemer
magliato.
Tipe 2 : Garis patah berada 1 – 2 inch di bawah dari batas atas trokanter minor
Tipe 3 : Garis patah berada 2 – 3 inch di distal dari batas atas trochanter minor.
Pemeriksaan Fisik
Tungkai bawah yang cedera lebih pendek dan rotasi eksternal (eksorotasi)
Radiologi
dimana trokanternya masih utuh, biasanya kedudukan fragmen bagian atas dalam
posisi abduksi dan fleksi dan fragmen distal dalam posisi abduksi. Abduksi karena
tarikan dari otot-otot abductor. Fleksi karena tarikan otot iliopsoas dan adduksi
Penanggulangan
· Non-operatif
Dengan melakukan skeletal traksi dan system balans dengan posisi tungkai
bagian distal dibuat abduksi dan fleksi. Penanggulangan ini banyak kelemahannya
yaitu mordibitas lama dan mortalitas yang lebih tinggi. Untuk mengatasi hal
- Jewett nail
- Zickel nail
Komplikasi
- Malunion
- Non Unio
Mekanisme trauma
trauma langsung akibat kecelakaan lalu lintas di kota-kota besar atau jatuh dari
- Tertutup
- Terbuka
Fraktur femur terbuka
Derajat I : Bila terdapat hubungan dengan dunia luar, timbul luka kecil,biasanya
Derajat II : Lukanya lebih besar (>1cm), luka ini disebabkan karena benturan
Derajat III : Lukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor,jaringan lunak banyak
(otot,saraf,pembuluh darah)
tertutup.
Pemeriksaan Fisik
atau endo). Tungkai bawah ditemukan adanya perpendekan tungkai. Pada fraktur
1/3 tengah femur, pada pemeriksaan harus diperhatikan pula kemungkinan adanya
dislokasi sendi panggul dan robeknya ligament dari daerah lutut. Kecuali itu juga
Cukup dengan dua proyeksi AP dan LAT. Dalam pembuatan foto harus
Penanggulangan
Pada fraktur femur tertutup, untuk sementara dilakukan skin traksi dengan
metode Buck
extension. Atau dilakukan dulu pemakaian Thomas Splint, tungkai ditraksi dalam
keadaan ekstensi. Tujuan skin traksi adalah untuk mengurangi rasa sakit dan
mencegah kerusakan yang lebih lanjut jaringan lunak di sekitar daerah yang patah.
Setelah dilakukan traksi kulit dapat dipilih pengobatan non operatif atau operatif.
-Non-Operatif
Dilakukan skeletal traksi. Yang sering digunakan ialah metode perkin dan
Metode Perkin
· Penderita tidur terlentang 1-2 jari di bawah tuberositas tibia, dibor dengan
Steinman pin, dipasang staple, ditarik dengan tali. Paha ditopang dengan 3-4
kalus yang cukup kuat. Sementara itu tungkai bawah dapat dilatih untuk gerakan
- Pearson attachment
- Steinman pin
- Tali
- Katrol
- Beban
- Frame
- Stapler
· Penderita tidur terlentang, 1-2 jari di bawah tuberositas tibia dibor dengan
Steinman pin, dipasang stapler pada Steinman pin. Paha ditopang dengan Thomas
yang cukup. Sementara itu otot-otot paha dapat dilatih secara aktif. Kadangkadang
Operatif
Pada fraktur femur 1/3 tengah sangat baik untuk dipasang intramedullary
- Kuntscher nail
- Sneider nail
- Ao nail
Diantara ke tiga nail tersebut yang paling terkenal adalah kuntscher nail.
· Cara tertutup yaitu dengan menyayat daerah yang patah. Pen dimasukkan
melalui ujung trokanter mayor dengan bantuan image intersifier (C.arm). Tulang
dapat di reposisi dan pen dapat masuk ke dalam fragment bagian distal.
terbatas.
Indikasi operatif :
2) Multipel fraktur
4) Patologik fraktur
5) Orang tua
Komplikasi dini :
Yang segera terjadi dapat berupa : syok dan emboli lemak. Emboli lemak
- Delayed union
- Non union
- Mal union
- Infeksi
Pada non union dapat diatasi dengan tandur alih tulang spongiosa
(autogenesus cancellous bone graft). Kekakuan sendi dimana, sendi lutut terbatas
gerakan (ROM -0-60 atau <) dapat ditolong melakukan operasi pembebasan
ialah jatuh waktu bermain di rumah atau di sekolah, diagnose mudah ditegakkan.
Penanggulangan
perpendekan ini akan sama panjangnya dengan tungkai yang normal. Hal ini
Penanggulangan non operatif dengan traksi kulit anak berumur di bawah 3 tahun.
Anak tidur terlentang di tempat tidur, kedua tungkai dipasang traksi kulit,
kemudian kedua tungkainya ditegakkan ke atas, di tarik dengan tali yang diberi
beban 1-2 kg, sampai kedua bokong anak tersebut terangkat dari tempat tidur.
Terjadinya iskemik paralisis. Hal ini disebabkan karena terganggunya aliran darah
pada
- Frame
- Katrol
- Tali
- Plester
Anak tidur terlentang dipasang plester dari batas lutut. Dipasang sling di
Untuk waktu rawat setelah 4 minggu ditraksi,kalus sudah terbentuk tetapi belum
plateau)
Daerah ujung proksimal tibia merupakan tulang yang lemah, terdiri dari
tulang spongiosa dan dibatasi korteks yang tipis. Kecuali pada orang tua
dimengerti bila terjadi trauma langsung di daerah lutut akan terjadi fraktur
Mekanisme trauma
Biasanya terjadi trauma langsung dari arah samping lutut, dimana kakinya
masih terfiksir
Gaya dari samping ini menyebabkan lutut didorong sangat kuat kea rah valgus.
Hal ini menyebabkan permukaan sendi bagian lateral tibia (tibia plateau) akan
penekanan vertical pada permukaan sendi tibia. Hal ini akan menyebabkan patah
Klasifikasi
a) Split fracture
c) Rim avulsion
d) Rim compression
Gejala Klinik
ditemukan
deformitas (varus atau valgus pada lutut) Pada permukaan lebih aktif, gerak sendi
lutut terbatas karena rasa sakit atau adanya hemartrosis. Varus dan valgus stress
test kadang positif. Hal ini disebabkan karena fragmen tulang yang amblas atau
medial.
Radiologi
beberapa cara,
- Skeletal traksi
Caranya : Penderita tidur terlentang. Pada tibia 1/3 proksimal dipasang Steinman
pin, langsung ditarik dengan beban yang cukup (>6kg). Sementara dilakukan
traksi lutut penderita yang cedera dapat digerakkan. Hal ini penting untuk
Operatif
Apabila terjadi dislokasi yang cukup lebar atau apabila permukaan sendi
tibia amblas lebih dari 8 mm, dilakukan open reduksi dan dipasang internal fiksasi
dengan buttress plate dan cancellous screw. Pada kasus dimana permukaan sendi
kembali ke atas dan bekas lubangnya diisi dengan tulang spongiosa dari tempat
Anatomi
1. Otot ekstensor
2. Otot abductor
4. Otot fleksor
superficial dan
kompartemen dalam.
Arteri
- Arteri peroneus
Saraf
-n. Tibialis anterior dan n.Peroneus untuk mensarafi otot ekstensor dan abductor
-n. Tibialis posterior dan n.Poplitea untuk mensarafi otot fleksor dan otot trosep
surae.
Mekanisme trauma
Akibat kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian lebih dari 4 meter,
Akibat cedera pada waktu olahraga. Biasanya fraktur yang terjadi fraktur tertutup.
Diakibatkan oleh gaya gerak tubuh sendiri. Biasanya berupa torsi tubuh
,kekuatan trauma disalurkan melalui sendi. Akibat yang terjadi biasanya fraktur
tibia fibula dengan garis patah spiral dan tidak sama tinggi pada tibia di bagian
Klasifikasi
- Fraktur tertutup
- Fraktur terbuka
Fraktur terbuka
Ketentuan fraktur terbuka bila terdapat hubungan antara tulang yang patah
dengan dunia luar. Fraktur terbuka ini dibagi menjadi tiga derajat :
benda dari luar. Derajat III : Lukanya lebih luasa dari derajat II,lebih
Gejala klinik
Radiologi
Penanggulangan
Caranya : penderita tidur terlentang diatas meja periksa. Kedua lutut dalam
meja.Tungkai bawah yang patah ditarik kea rah bawah. Rotasi diperbaiki, setelah
gips,yaitu :
Imobilisasi cara ini dilakukan dengan pemasangan gips mulai pangkal jari
kaki sampai proksimal femur dengan sendi talokrural dalam posisi netral sedang
2. Cara Sarmiento :
Pemasangan gips dimulai dari jari kaki sampai diatas sendi talokrural
atas sampai 1 inci di bawah tuberositas tibia dengan molding pada permukaan
anterior tibia, gips dilanjutkan sampai ujung proksimal patella. Keuntungan cara
ini : kaki dapat diinjakkan lebih cepat. Setelah dilakukan reposisi tertutup ternyata
2cm,tidak ada kontak antara kedua ujung fragmen tulang. Dapat dianjurkan untuk
- Screw
- Plate + screw
- Tibial nail
Fraktur Terbuka
Cara Trueta :
Setelah tulangnya direposisi, gips dipasang langsung tanpa pelindung kulit kecuali
· Cara ini sudah ditinggalkan orang. Dahulu banyak dikerjakan pada zaman
· Cara seperti ini telah diuraikan di atas. Hanya untuk fraktur terbuka dibuat
jendela setelah beberapa hari di atas luka. Dari lubang jendela ini luka dirawat
sampai sembuh. Cara dengan memakai pen di luar tulang (Fixateur externa) :
· Cara ini sangat baik untuk fraktur terbuka kruris grade III. Dengan cara ini
Komplikasi
Dini :
· Sindrom kompartemen
· Gejala : rasa sakit pada tungkai bawah dan ditemukan paraestasia. Rasa sakit
akan bertambah bila jari digerakan secara pasif. Kalau hal ini berlangsung cukup
lama dapat terjadi paralise pada otot ekstensor halusis longus,ekstensor digitorum
Lanjut :
osteotomi.
· Delayed union : Terutama terjadi pada fraktur terbuka yang diikuti dengan
infeksi atau pada fraktur yang kominutiva. Hal ini dapat diatasi dengan operasi
· Non union : disebabkan karena terjadi kehilangan segmen tulang tibia disertai
dengan infeksi. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan bone grafting menurut
cara papineau.
· Kekakuan sendi : Hal ini disebabkan karena pemakaian gips yang terlalu lama.
Pada persendian kaki dan jari-jari biasanya terjadi hambatan gerak. Hal ini dapat
mengalami kecelakaan (kecelakaan lalu lintas atau jatuh). Bidang gerak sendi
pergelangan kaki hanya terbatas pada satu bidang yaitu untuk pergerakan
dorsofleksi dan plantar fleksi. Maka mudah dimengerti bila terjadi gerakan-
Bagian yang sering menimbulkan fraktur dan fraktur dislokasi yaitu : gaya
tulang tibia,fibula dan talus. Bagian dinding medial sendi berupa tulang
maelleolus lateralis. Bagian posterior dibatasi oleh tulang tibia yang melengkun,
ligament. Tibio kalkaneal,ligament tibia talar dan ligament tibio navikular. Ketiga
ligament tersebut disebut sebagai ligament deltoid. Antara maleolus lateral dan
Mekanisme trauma
Apabila terjadi gaya abduksi maka akan terjadi dorongan yang mendorong
maleolus lateral. Hal ini akan menyebabkan fraktur dari maleolus lateral setinggi
maleolus medialis. Gaya adduksi : akan mendorong tulang talius pada maleolus
gaya rotasi dari kaki dapat menyebabkan fraktur kedua malleolus disertai
robeknya ligament tibiofibula bagian distal. Atau dapat disertai fraktur malleolus
posterior. Kalau terjadi robekan ligament tibiafibula bagian distal maka tulang
Gejala klinik
Pada fraktur pergelangan kaki penderita akan mengeluh sakit sekali dan
tak dapat berjalan. Di daerah pergelangan kaki sangat bengkak. Bila terjadi fraktur
Penanggulangan
dengan imobilisasi gips di bawah lutut selama 8 minggu. Bila hasil reposisi
kedua fragmen. Untuk hal ini harus dilakukan tindakan operasi,dipasang internal
dengan gips di bawah lutut selama 6 minggu. Fraktur maleolus lateral disertai
dislokasi dari tulang talus ke lateral. Pada radiologis jelas tampak jarak maleolus
medial dan tulang talus melebar. Hal ini dapat dicoba ditanggulangi dengan
reposisi tertutup. Bila hasil reposisi tertutup gagal , dilakukan tindakan open
fraktur maleolus lateral dimana garis patahnya terletak di atas permukaan sendi
pergelangan kaki dan fraktur avulse maleolus medialis. Hal ini dapat dicoba
dengan reposisi tertutup kalau hasilnya jelek dilakukan operasi reposisi terbuka
Komplikasi
· Mal union : Biasanya pada penanganan non operatif dimana terjadi reposisi yang
FRAKTUR TALUS
Tulang talus merupakan salah satu tulang yang sangat penting untuk
menahan dan menyebar beban berat badan. Tulang talus sering mengalami
fraktur.
Mekanisme trauma
Bisa disebabkan trauma yang tak langsung, hal ini terjadi pada penderita
tenaga kaki menginjak pijakan rem. Posisi kaki secara mendadak dalam posisi
jatuh dari suatu ketinggian akan menimbulkan gaya tekan aksial pada tulang talus.
Hal ini akan menyebabkan fraktur di daerah korpus. Kemungkinan yang lain,
sewaktu posisi kaki dalam plantar fleksi terjadi kecelakaan dimana terjadi gaya
Klasifikasi
Pemeriksaan fisik
Terasa sakit sekali di daerah pergelangan kaki dan kaki. Daerah pergelangan kaki
Radiologi
Penanggulangan
sirkuler di bawah lutut. Gips dipertahankan + 3 bulan sampai terjadi union. Bila
Komplikasi
- Infeksi
- Mal union
- Avaskuler nekrosis
- Delayed union
Pada tulang kalkaneus kaya akan vaskularisasi ,maka mudah dimengerti pada
Mekanisme trauma
fraktur intrartikular.
Klasifikasi
sendi subtalar.
Pemeriksaan fisik
Rasa sakit dan nyeri tekan di daerah sinus tarsi. Bengkak pada jenis
ekstraartikular tidak begitu jelas. Penderita tak dapat bediri. Pada jenis
intraartikular pembengkakan tumit pada daerah yang patah lebih pendek. Harus
Kemungkinan adanya fraktur vertebra lumbal atau vertebra torakalis. Hal ini
penting karena menurut carve 10% dari fraktur kalkaneus diikuti oleh fraktur
Radiologi
Proyeksi anteroposterior,proyeksi lateral dan proyeksi aksial
Penanggulangan
dilakukan imobilisasi dengan gips sirkuler dibawah lutut. Bila terjadi dislokasi
dilakukan reposisi dengan menekan fragmen yang menonjol kea rah dalam posisi
kaki dibuat equines,baru dipasang gips sirkuler di bawah lutut. Untuk jenis
reduksi. Yang amblas diangkat kembali dan daerah yang berlubang ditanam alih
lutut + 6 minggu.
Komplikasi
- Mal union
FRAKTUR METATARSAL
Mekanisme trauma
Trauma langsung (direct), karena kejatuhan barang yang cukup berat atau
karena trauma tak langsung (indirect),hal ini dapat terjadi sewaktu kaki menginjak
Pemeriksaan fisik
ekimosis. Pada palpasi dapat ditemukan nyeri tekan,krepitasi dan nyeri sumbu.
Radiologi
- Proyeksi anteroposterior
- Proyeksi oblique
- Proyeksi lateral
Penanggulangan
Bila terjadi dislokasi terutama pada kepala metatarsal kea rah plantar harus
KESIMPULAN
kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, atau
Fraktur talus
Fraktur kalkaneus
Fraktur kalkaneus
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:EGC.
Neoplasma Tulang : Diagnosis dan Terapi. PT. Galaxy Puspa Mega. Jatiwaringin.
5. Sloane E. 1995. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Edisi bahasa Indonesia.
Jakarta:EGC.